Anda di halaman 1dari 53

Bab 1 Rangkaian Arus Searah | Fisika Kelas XII |

RANGKAIAN ARUS SEARAH


1. Tuliskan bunyi hukum Ohm dan tulis persamaannya, kemudian kerjakan soal berikut:
Arus listrik sebesar 4 A mengalir melalui sebuah resistor 10 Ω. Berapakah tegangan yang dibaca
oleh voltmeter yang dihubungkan pada ujung-ujung resistor?
Dik. I = 4 A
R = 10 Ω
Dit. V
Jawab.
Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah : “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui
sebuah penghantar atau konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial/tegangan (V)
yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Secara matematis, Hukum Ohm diatas dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti di bawah
ini:

V=I×R(Volt,V)

I=V/R(Ampere,A)

R=V/I(Ohm,Ω)

Maka berdasarkan teori tersebut, voltmeter yang dihubungkan pada ujung-ujung resistor dengan
hambatan 10 Ω akan menunjukkan tegangan sebesar :

V=I×R=4×10=40V

2. Apa yang dimaksud dengan konduktor dan isolator listrik? Berikan


sedikitnya tiga contoh.
Konduktor adalah suatu zat atau bahan yang daat menghantarkan arus listrik, baik itu zat padat,
cair, ataupun gas karena sifat dari zat atau benda tersebut yang konduktif. Ciri-ciri konduktor
yang baik adalah memiliki tahanan jenis yang kecil. Contohnya: Emas, Tembaga, Perak,
Aluminium, Zink, Besi, dll.
Isolator adalah suatu zat atau bahan yang tidak dapat atau sulit untuk melakukan perpindahan
muatan listrik, atau secara umum isolator adalah penghambat aliran listrik. Contohnya: kertas,
kaca, teflon, karet, plastik, dll.
Kombinasi penggunaan konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah
cerek atau teko, panci, solder, dan magic jar.
3. Tuliskan bunyi hukum I Kirchhoff
kemudian kerjakan soal berikut. Tentukan nilai dan arah kuat arus I. (Gambar 1.2)

Dik.  I1 = 3 A (masuk)


I2 = 2 A (keluar)
I3 = 2A (keluar)
Dit.  Nilai dan arah arus I
Jawab.
Pada dasarnya, bunyi dari hukum I Kirchhoff adalah, “Arus total yang masuk melalui suatu titik
percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik
percabangan tersebut”.
Secara matematis, Hukum I Kirchhoff diatas dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti di
bawah ini:

∑Imasuk=∑Ikeluar

Maka berdasarkan teori tersebut, arah dan nilai arus I dapat ditentukan dengan melihat arah
arus mana yang lebih kecil, kemudian memberikan nilai I sehingga :

∑Imasuk=∑Ikeluar

I1=I2+I3
Masukkan nilai I1, I2, dan I3.

3≠2+2
3>2+2
Dari nilai di atas didefinisikan bahwa Imasuk tidak sama dengan Ikeluar, dan Imasuk > Ikeluar.
Untuk menjadikan I masuk = I keluar, maka arah arus I adalah masuk. Dan nilainya dapat
ditentukan dengan :
I1+I=I2+I3

3+I=2+2

I=4−3=1A

I. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang tepat. Berikan alasan mengapa Anda memilih jawaban tersebut.
1. Gambar di samping menunjukkan sebuah bahan konduktor yang berbentuk balok

dengan ukuran x, 2x  dan 3 x . Jika hambatan listrik


antara dua sisi samping yang diraster adalah , hambatan listrik sisi atas dan sisi bawah
balok adalah …
a. 19R
b. 29R
c. 23R
d. R
e.  32R

Jawaban:
Jawaban: B
Diketahui :
Rsisi samping = 2R
Ukuran balok (panjang x lebar x tinggi)=3x x 2x x x
Ditanyakan :
Ratas bawah = ..?
Jawaban :
Mencari nilai hambatan jenis kawat (ρ) dari hambatan listrik antara dua sisi samping yang telah
diketahui

R=ρLA2R=ρ3x2x⋅xρ=2R2x23xρ=4Rx3
Mencari nilai hambatan listrik sisi atas dan sisi bawah balok

R=ρLAR=4Rx3x3x⋅2xR=4Rx218x2R=29R
2. Seutas kawat logam 40 Ω ditarik hingga panjangnya menjadi satu setengah kali panjang
awalnya. Hambatan barunya akan menjadi…

1.
a. 30 Ω
b. 45 Ω
c. 60 Ω
d. 90 Ω
e. 100 Ω

Jawaban:
Jawaban: C
Diketahui :
R1 = 40 Ω
L2 = 1½ L1
Ditanyakan :
R2 = ..?
Jawaban :

Menentukan nilai ρA karena kondisi ke-1 dan kondisi ke-2 memiliki ρA yang sama besar
R1=ρL1AρA=R1L1ρA=40L1
Menentukan hambatan baru pada kondisi ke-2

R2=ρL2AR2=40L1L2R2=40L1×112L1R2=60Ω

3. Diketahui hambatan kawat perak pada suhu 0 oC adalah 4 ohm dan koefisien suhu
terhadap hambatan kawat tersebut adalah 0,00375 / oC. Suhu yang menyebabkan
hambatan kawat tersebut menjadi 7 ohm adalah …

1.
a.  200°C
b. 300°C
c. 375°C
d. 400°C
e. 420°C

Jawaban:
Jawaban: A
Diketahui :
T0 = 0oC
R0 = 4 Ω
α = 0,00375 /oC
Rt = 7 Ω
Ditanyakan :
Tt = ..?
Jawaban :
ΔR=αR0ΔTRt−R0=αR0(Tt−T0)7−4=0,00375×4×(Tt−0)Tt=30,00375×4Tt=30,015T
t=200°C

4. Sebuah kawat tembaga dipotong menjadi sepuluh bagian yang sama panjangnya.
Kesepuluh kawat tembaga ini kemudian disambungkan secara seri. Hambatan
kombinasi seri kesepuluh kawat tembaga ini jika dinyatakan dalam hambatan kawat
tembaga yang belum dipotong adalah … kali

1.
a.  1100
b.  110
c. 1
d. 10
e. 100

Jawaban:
Jawaban: D
Untuk menjawab soal di atas, agar lebih mudah dipahami gunakan asumsi. Misal disini
hambatan kawat sebelum dipotong adalah 1 Ω
Diketahui :
Kondisi awal (0) → Kawat belum dipotong
Kondisi akhir (t) → Kawat sudah dipotong 10 dan diserikan
R0 = 1 Ω
Ditanyakan :
Rt = .. R0
Jawaban :
Karena disusun seri, maka :

Rt=R1+R2+R3+…+R10Rt=1+1+1+1+1+1+1+1+1+1=10ΩRtR0=101Rt=10R0
5. Perhatikan rangkaian listrik di samping. Besar hambatan antara titik A dan B adalah…

1.
a.  2,4 Ω
b. 3,3 Ω
c. 4,8 Ω
d. 6,6 Ω
e. 11 Ω
Jawaban:
Jawaban: B
Diketahui :
Gambar rangkaian listrik
Ditanyakan :
Rtotal = ..?
Jawaban :

1.  Hitung hambatan seri dari resistor yang dilingkari

Rs=R1+R2Rs=2+2Rs=4Ω

2. Hitung hambatan paralel dari resistor yang dilingkari

RP=R1×R2R1+R2RP=4×44+4RP=168RP=2Ω

3.  Hitung hambatan seri dari resistor yang dilingkari

RS=R1+R2+R3RS=6+2+2RS=10Ω

4. Hitung hambatan paralel dari seluruh resistor yang ada di rangkaian

RP=R1×R2R1+R2RP=5⋅105+10RP=5015RP=3,3Ω

6. Tiga resistor dirangkai seperti pada gambar disamping. Pada rangkaian mengalir arus
3 A. Nilai hambatan R adalah..

1.
a. 3Ω
b. 3,6 Ω
c. 4Ω
d. 4,8 Ω
e. 5Ω

Jawaban:
Jawaban : B
Diketahui :
Rangkaian seperti gambar berikut ini

Ditanyakan :
R = ..?
Jawaban :

1. Hitung hambatan ekivalennya (hambatan paralel)

RP=R1×R2R1+R2RP=8×328+32RP=25640RP=6,4Ω

2. Gunakan rumus hukum ohm


R=VI6,4+R=303R=303−6,4R=10−6,4R=3,6Ω

7. Pada rangkaian listrik di samping, besar kuat arus I adalah…

1.
a. 15A
b. 13A
c. 45A
d. 1A
e. 3A

Jawaban:
Jawaban : C
Diketahui :
V = 9,6 V
R1 = 3 Ω
R2 = 3 Ω
R3 = 6 Ω
R4 = 9 Ω
Ditanyakan :
I = ..?
Jawaban :
1. Menentukan hambatan total
R1,2=R1+R2R1,2=3+3R1,2=6Ω

R12,3=R12×R3R12+R3R12,3=6×66+6R12,3=3612R12,3=3Ω
R123,4=R123+R4R123,4=3+9R123,4=12Ω

2. Mencari nilai kuat arus dengan rumus hukum ohm

I=VRI=9,612I=45A
8. Perhatikan gambar rangkaian listrik di samping. Apabila titik a dan titik b dihubungkan

dengan  kawat penghantar yang memiliki


hambatan 0,002 Ω, kuat arus yang mengalir melalui kawat penghantar tersebut adalah..

1.
a. 0 A
b. 11,2 A
c. 1,6 A
d. 2,4 A
e. 3,2 A

Jawaban:
Jawaban: A
Diketahui:
Titik a – b dipasang kawat
RKawat = 0,002 Ω
R1 = 8 Ω
R2 = 4 Ω
R3 = 1 Ω
R4 = 2 Ω
Ditanyakan:
Iab = …?
Jawaban:
Pada rangkaian tersebut, bila titik a dan titik b dihubungkan kawat penghantar maka akan
menjadi rangkaian jembatan wheatstone. Konsep dari jembatan wheatstone adalah :
R1R3 = R2 x R4
8x1=4x2
Sehingga beda potensial a dan b sama dengan 0. Karena rangkaian merupakan
jembatan wheatstone maka jika dipasang galvanometer di kawat ab tidak akan ada
tegangan/beda potensial. Artinya, arus yang mengalir pada kawat tersebut juga adalah nol.

9. Perhatikan gambar rangkaian listrik di samping. Besar arus listrik yang mengalir pada
hambatan 1 ohm adalah …

1.
a. 1,5 A
b. 2,0 A
c. 2,7 A
d. 3,0 A
e. 3,4 A

Jawaban:
Jawaban: D
Diketahui :
Gambar rangkaian
Ditanyakan :
Arus listrik yang mengalir pada hambatan 1 ohm
Jawaban :

1.
1.
1. Menghitung hambatan pengganti paralel R1  dan R2
R1,2=R1⋅R2R1+R2R1,2=4⋅44+4R1,2=168R1,2=2Ω
2. Menghitung hambatan pengganti seri R1,2  dan R3
R1,2;3=R1,2+R3R1,2;3=2+2R1,2;3=4Ω
3. Menghitung hambatan pengganti seri R4  dan R5
R4,5=R4+R5R4,5=3+1R4,5=4Ω
4. Menghitung hambatan total (paralel)
RT=R1,2;3⋅R4,5R1,2;3+R4,5RT=4⋅44+4RT=168RT=2Ω
5. Menghitung arus total dengan hukum ohm
I=VRI=122I=6A
6. Menghitung arus pada R5
Arus pada R5 sama dengan arus pada R4 karena keduanya dihubungkan
secara seri. Maka besar arusnya adalah
I4=RTR4+R5⋅ITI4=23+1⋅6I4=3A

10. Untuk rangkaian listrik di samping, besar kuat arus yang mengalir melalui resistor 15 Ω
adalah..

1.
a. 0,837 A
b. 0,631 A
c. 0,346 A
d. 0,254 A
e. 0,105 A

Jawaban:
Jawaban : B
Diketahui:
Suatu rangkaian

Ditanyakan:
I15=…?
Jawaban:

1.
1.
1. Tentukan hambatan total

Rp=R1⋅R2R1+R2Rp=5⋅15+1Rp=56Ω
Rs=R3+RpRs=15+56Rs=956Ω

2. Menentukan kuat arus


I=VRI=10956I=0,631V

11. Besar arus listrik yang melalui lampu pada rangkaian arus listrik searah seperti pada
gambar di samping adalah…

1.
a. 0,75 A
b. 1,47 A
c. 2,25 A
d. 2,94 A
e. 3,75 A

Jawaban:
Jawaban : B
Diketahui :
Gambar Rangkaian

Ditanyakan :
Ilampu =….?
Jawaban :
Soal di atas merupakan rangkaian majemuk, dan untuk mencari arus yang melewati lampu
adalah :

IL=E1R1+E2R1R1R2+R1RL+R2RLIL=(3⋅5)+(5⋅2)(2⋅5)+(2⋅1)+(5⋅1)IL=15+1010+2+5IL=2517IL=1,47A

12. Perhatikan rangkaian listrik seperti ditunjukkan pada gambar di samping. Arus yang
mengalir pada hambatan  adalah..

1.
a. 91 A
b. 84 A
c. 9,1 A
d. 8,4 A
e. 0,91 A

Jawaban:
Jawaban: E
Diketahui :
Gambar Rangkaian

Ditanyakan :
I2Ω =…?
Jawaban :
Buat arah loop terlebih dahulu

LOOP 1 :
∑ε+∑IR=0−12+(2+4)I1−2I2=06I1−2I2=12…(1)
LOOP 2 :
∑ε+∑IR=0−8+(6+2)I2−2I1=08I2−2I1=8…(2)
Dari kedua persamaan (1) dan (2) eliminasilah :
6I1−2I2=12|×1|6I1−2I2=12−2I1+8I2=8|×3|−26I1+24I2=2422I2=36I2=3622I2=1,6A
Setelah mendapatkan I2 substitusikan ke salah satu persamaan (1) atau (2) untuk mencari I1:
6I1−2I2=126I1−2(1,6)=126I1−3,2=12I1=12+3,26I1=15,26I1=2,5A
Maka arus yang mengalir di hambatan 2Ω terdiri dari I1 dan I2 yang berlainan arah, sehingga:
I2Ω=I1−I2I2Ω=2,5−1,6I2Ω=0,9A
13. Tiga resistor masing-masing dengan hambatan R1= 3Ω, R2= 6Ω, R3= 8Ω dan  serta dua

buah  sumber tegangan masing-masing


E1 = 10 V dan E2 = 20 V  tersusun seperti gambar di samping. Apabila hambatan dalam
diabaikan, beda potensial antara titik B dan C adalah…

1.
a. 0,20 volt
b. 0,98 volt
c. 1,34 volt
d. 2,64 volt
e. 3,28 volt

Jawaban:
Jawaban: C
Diketahui :
R1=3Ω
R2=6Ω
R3=8Ω
E1=10 V
E2=20 V
Ditanyakan :
VBC = ..?
Jawaban :
Buat arah loop terlebih dahulu

LOOP 1 :

∑ε+∑IR=0(−20−10)+(6+8)I1+8I2=014I1+8I2=307I1+4I2=15…(1)
LOOP 2 :

∑ε+∑IR=0−20+(8+3)I2+8I1=011I2+8I1=20.,.(2)
Eliminasi persamaan (1) dan (2):
7I1+4I2=15|×8|56I1+32I2=1208I1+11I2=20|×7|56I1+77I2=14056I1+32I2=120..
(1)56I1+77I2=140..(2)0−45I2=−20I2=−20−45I2=0,44A
Setelah mendapatkan I2 substitusikan ke salah satu persamaan (1) atau (2) untuk mencari I1:
7I1+4I2=157I1+4(0,44)=157I1+1,76=15I1=15−1,767I1=1,89A
B-C langsung melalui baterai 20 V

VBC=∑ε+∑IRVBC=20−(8I1+8I2)VBC=20−(8(1,89)+8(0,44))VBC=20−(15,12+3,5
2)VBC=20−18,64VBC=1,36V≈1,34V
14. Empat resistor dihubungkan dalam suatu rangkaian dengan suatu suplai daya, seperti
ditunjukkan pada gambar. Arus I mengalir meninggalkan baterai. Resistor dalam
rangkaian yang mendisipasi daya paling kecil adalah…

1.
a. Resistor 3Ω
b. Resistor 4Ω
c. Resistor 11Ω
d. Keempat resistor mendisipasi daya sama besar
e. Tidak ada yang terdisipasi

Jawaban:
Jawaban: B
Diketahui:
R1 = 3Ω
R2 = 11Ω
R3 = R4 = 4Ω
Ditanyakan:
Pmin = ..?
Jawaban:

1.
1.
1. Tentukan resistansi totalnya
Pertama hitung hambatan paralel resistor 3 dan 4 :
Rp=R3R4R3+R4Rp=4⋅44+4Rp=168Rp=2Ω
Kemudian hitung hambatan total dengan rumus rangkaian seri
Rek=R1+R2+RPRek=3+11+2Rek=16Ω
Dan rangkaian dengan hambatan pengganti tampak sebagai berikut:
2. Menentukan tegangan masing-masing resistor
Karena ini merupakan rangkaian seri maka arus di setiap resistor
mengalir sama besar sehingga:
I=VRekI=816I=12A
Adapun tegangan masing-masing resistor adalah:
V1=IR1V1=12⋅3V1=1,5V
V2=IR2V2=12⋅11V2=5,5V
Sedangkan untuk tegangan di Rp  akan sama dengan tegangan di R3
dan R4 karena pada rangkaian paralel tegangan di semua titik sama
V3=V4=IRpV3=V4=12⋅2V3=V4=1V
3. Menentukan daya masing-masing resistor
P=V2RP1=V21R1P1=1,523P1=0,75watt
P2=V22R2P2=5,5211P2=2,75watt
Karena besar resistor 3 dan 4 sama, serta tegangannya pun sama maka
P3=P4=V24R4P3=P4=124P3=P4=0,25watt

15. Pada gambar rangkaian listrik berikut,  A, B, C, D dan E adalah lampu pijar identik. Jika

lampu B  dilepas, lampu yang menyala


lebih redup adalah …

1.
a. A dan C
b. A dan D
c. C dan D
d. C dan E
e. D dan E

Jawaban:
Jawaban: A
Diketahui :

Ditanyakan :
Lampu yang redup ketika B dilepas
Jawaban :

1.
1.
 Arus total adalah I1 akan terbagi tiga menjadi IA, IB dan IC. Arus akan
bersatu dan kembali melewat RD dan RE sebesar I2. Jadi hambatan yang
mendapatkan arus paling besar adalah RD dan RE.
 Tegangan VS = VA = VB = VC karena lampu identik menandakan hambatan
yang sama besar
 Lampu semakin terang jika daya semakin besar, lampu semakin redup
jika daya semakin kecil
 Daya pada lampu dirumuskan dengan P=I 2R artinya lampu yang memiliki
arus paling besar memiliki daya yang paling besar juga
 Maka jika lampu B dilepas, lampu yang redup tetaplah lampu A dan C
karena arusnya terbagi ½ dari arus total pada rangkaian.

16. Perhatikan gambar rangkaian lima buah lampu identik di samping. Jika dipasang lampu

ke- enam antara L1 dan L4, maka …

1.
a. Lampu L1 dan L4 lebih terang dari semula
b. Lampu  L2, L3 dan L5 lebih terang dari semula
c. Lampu L4 dan L5 lebih redup dari semula
d. Lampu L1 dan L4 lebih redup dari semula
e. Lampu L1 dan L5  sama terang

Jawaban :
Jawaban : D
Diketahui :

Ditanyakan :
Nyala lampu
Jawaban :

1.
1.
 Arus total adalah I1 akan melalui lampu 4 dan lampu 1 kemudian terbagi
tiga menjadi I2, I3 dan I5. Arus akan bersatu kembali sebesar It. Jadi
hambatan yang mendapatkan arus paling besar adalah L4 dan L1
 Lampu semakin terang jika daya semakin besar, lampu semakin redup
jika daya semakin kecil
 Daya pada lampu dirumuskan dengan P=I 2R artinya lampu yang memiliki
arus paling besar memiliki daya yang paling besar juga
 Maka jika lampu L6 ditambahkan diantara L1 dan L4 maka nilai hambatan
total akan semakin besar, dan arus total akan semakin kecil. Karena arus
total pada rangkaian seri sama dengan arus yang melalui komponen seri
maka arus total akan sama dengan arus yang mengalir melalui L 1, L6 dan
L4. Sehingga ketiga lampu ini akan menjadi yang paling terang dari lampu
yang lainnya, meskipun lebih redup dari sebelum lampu 6 ditambahkan

17. Instalasi listrik di rumah memiliki tegangan sambungan 220V dan arus maksimum
sebesar 1A. Banyaknya lampu 22W yang dapat dipasang dalam rumah tersebut
adalah…

1.
a. 5 buah
b. 8 buah
c. 10 buah
d. 11 buah
e. 22 buah

Jawaban :
Jawaban : C
Diketahui :
V = 220 V
I = 1A
P1 Lampu=22W
Ditanyakan :
nlampu = …?
Jawaban :

1.
1.
1. Tentukan daya rumah
P=VIP=220×1P=220Watt
2. Tentukan jumlah lampu yang dapat dipasang
nlampu=PP1lampunlampu=22022nlampu=10buah

18. Untuk mengirimkan daya listrik ke suatu tempat yang jauh biasanya digunakan tegangan
tinggi. Hal ini bertujuan untuk memperkecil daya yang hilang. Daya listrik 100 MW ingin
dikirim ke suatu kota yang berjarak  100 km dengan kabel yang hambatannya
0,1 ohm tiap kilometer pada tegangan 100 kv. Daya listrik yang hilang dalam
pentransmisian tersebut adalah …

1.
a.  1,2 MW
b.  2,5 MW
c.  5 MW
d.  10 MW
e.  20 MW

Jawaban :
Jawaban : D
Diketahui :
Po = 100 MW
s = 100 km
R = 0,1 Ω/km
V = 100 kv
Ditanyakan :
Philang = ..?
Jawaban :
Cari nilai arus dalam transmisi :
P0=VII=P0VI=100MW100kVI=1000A
Cari hambatan total dalam kabel :
Rt=R×sRt=0,1⋅100Rt=10Ω
Daya yang hilang :
Philang=I2RtPhilang=10002×10Philang=107WPhilang=10MW
19. Dua lampu listrik A dan B disusun seri dan dipasang pada tegangan 220 V seperti

gambar di  samping. Spesifikasi lampu A


adalah 48 W, 220 V dan lampu B adalah 24 W, 220 V. Perhatikan beberapa pernyataan
berikut :
(1) Tegangan pada kedua lampu sama
(2) Arus pada kedua lampu sama
(3) Daya pada kedua lampu sama
(4) Jumlah daya pada kedua lampu 16 W
Pernyataan yang benar adalah pernyataan nomor ..

1.
a.  (1), (2), (3) dan (4)
b.  (1), (2) dan (3)
c.  (1) dan (3)
d.  (2) dan (4)
e.  (4)

Jawaban :
Jawaban : D
Diketahui :
Vs = 220 V
A = 48 W, 220 V
B = 24 W, 220 V
Ditanyakan :
Pernyataan yang benar
Jawaban :
Seri = I sama, V beda

1.
1.
 Hambatan Lampu
RA=(V2P)ARA=220248RA=1008,33Ω

  RB=(V2P)BRB=220224RB=2016,67Ω

Rt=Rs=RA+RBRt=Rs=1008,33+2016,67Rt=Rs=3025Ω

1.
1.
 Kuat Arus
Karena seri maka arus di keduanya sama, yaitu:
IA=IB=It=VSRtIt=2203025It=0,0723A…Pernyataan (2) benar

20. Jika R1=R2=10Ω, R3 = L = 20 H, dan potensial baterai = 60 V, besar daya pada

lampu L adalah …

1.
a.  5 W
b.  10 W
c.  15 W
d.  20 W
e.  25 W

Jawaban :
Jawaban : D
Diketahui :
R1 = R2 = 10Ω
R3 = L = 20Ω
VS = 60V
Ditanyakan :
PL  =..?
Jawaban :

1. Tentukan hambatan total

RP=R3×LR3+LRP=20×2020+20RP=40040RP=10ΩRt=RS=R1+R2+RPRt=10+10+10Rt=30
Ω

2. Tentukan arus total

I=VSRtI=6030I=2A

3. Tentukan arus L

Arus di rangkaian seri adalah sama, berarti :

I1=I2=IP
Arus di paralel berbeda, namun karena nilai  maka arus terbagi menjadi sama besar :

IL=12IIL=12×2IL=1A

4. Menentukan PL

PL=L×ILPL=20×1PL=20W
 
21. Perhatikan rangkaian listrik pada gambar di samping. Besar daya pada hambatan 3Ω

adalah …

1.
a. 0 W
b. 1 W
c. 3 W
d. 6W
e. 12 W

Jawaban :
Jawaban : E
Diketahui :
Gambar Rangkaian

 
 
Ditanyakan :
P3Ω  =..?
Jawaban :
Berilah arah loop terlebih dahulu:

 
 
LOOP 1:

∑ϵ+∑IR=0−6+(6+3)I1−3I2=09I1−3I2=63I1−I2=2………………(1)
LOOP 2:
∑ϵ+∑IR=0−6+(6+3)I2−3I1=09I2−3I1=63I2−I1=2………………(2)
Dari kedua persamaan (1) dan (2) eliminasilah:

3I1−I2=2|×1|−I1+3I2=2|×3|
______________3I1−I2=2−3I1+9I2=6______________+8I2=8I2=88=1A
Setelah mendapatkan I2 substitusikan ke salah satu persamaan (1) atau (2) untuk mencari I1:

3I1−I2=23I1−1=23I1=3→I1=1A
Maka arus yang mengalir di hambatan 3Ω  terdiri dari I1 dan I2, sehingga:

I3Ω=I1+I2=1+1=2A
Besar dayanya adalah:

P3Ω=I3Ω2R3ΩP3Ω=23x3=4×3=12W

22. Suatu perkampungan terpencil memanfaatkan air terjun yang tingginya 40 m untuk
membuat PLTA mikro dengan tegangan keluaran 220 V. Efisiensi pengubahan energi air
terjun menjadi energi listrik 50%. Besar debit air terjun tersebut jika dari generator dapat
ditarik arus listrik 200 A tanpa menyebabkan tegangan pada generator turun adalah …

1.
a. 220 L/s
b. 110 L/s
c. 55 L/s
d. 22 L/s
e. 11 L/s

Jawaban :
Jawaban : D
Diketahui :
h = 40 m
V = 220
η = 50% = 0,5
I = 200 A
Ditanyakan :
Q = ..?
Jawaban :

H=PoutPinH=VIEptH=VImghtH=VIρVghtH=VIρQgh
 

Q=VIηρghQ=VIηρghQ=220×2000,5×1000×10×40Q=0,22m3/sQ=220L/s
 
23. Pada gambar di samping, besar energi yang terjadi tiap menit pada resistor

4 ohm adalah …  joule

1.
a. 240
b. 800
c. 1.200
d. 2.400
e. 2800

Jawaban :
Jawaban : A
Diketahui :
E1 = 12V
E2 = 8V
R1 = 4Ω
R2 = 8Ω
t = 1 menit = 60s
Ditanyakan :
W1  =..?
Jawaban :

1. Mencari nilai arus pada resistor 1

E1 = IR1 + IR2
12 = 4I + 8I
12 = 12I
I = 1A

2. Mencari daya pada resistor 1

P = I2 R
P = 12 x 4
P = 4Ω

3. Mencari energi yang terimpan tiap menit

W = P t
W = 4 x 60
W = 240 Joule

24. Seutas kawat seragam dibuat dari bahan dengan hambatan jenis ρ. Kawat memiliki
panjang L dan diameternya d. Ketika arus konstan I mengalir melalui kawat, laju kalor
dibangkitkan dalam kawat adalah …

1.
a.  4IρLπd2
b. IρLπd2
c.  4I2ρLπd2
d.  I2(4ρLπd2)2
e. ρLd24I

Jawaban :
Jawaban : C
Diketahui :
ρ = hambatan jenis
L = panjang
d = diameter
I = arus konstan
Ditanyakan :
P =…?
Jawaban :

1. Tentukan hambatan penghantar

R=ρLAR=ρL14πd2R=4ρLπd2

2. Menentukan laju kalor (daya) yang dibangkitkan

P=I2RP=I24ρLπd2P=4I2ρLπd2
25. Dalam rangkaian yang ditunjukkan di samping, total daya yang didisipasi sebagai panas

dalam  ketiga resistor adalah 12 W. Nilai


hambatan R dalam rangkaian adalah …
1.
a. 6Ω
b. 10 Ω
c. 13 Ω
d. 24 Ω
e. 28 Ω

Jawaban :
Jawaban : D
Diketahui :
VS = 12V
R1  = 6Ω
R2 = 8Ω
R3 = R
P = 12 w
Ditanyakan :
R =…?
Jawaban :

1. Tentukan arus total yang mengalir pada rangkaian

P=VII=PVI=1212I=1A

2. Tentukan tegangan pada resistor 1

V1=IR1V1=1×6V1=6V

3. Tentukan daya tegangan pada R

Karena V1 telah diketahui maka jika resistor 2 dan 3 diparalelkan akan memiliki tegangan yang
sama dengan besar:

VP+V1=VSVP=VS−V1VP=12−6VP=6V
Karena tegangan di rangkaian paralel sama besar maka V2=V3=6V

4. Menentukan nilai arus pada R3

I2=V2R2I2=68I2=0,75A
Maka nilai arus pada R3  adalah:

IT=I1=I2+I3I3=IT−I2I3=1−0,75I3=0,25A

5. Menentukan nilai R3

Karena arus dan tegangan pada hambatan R telah diketahui, maka:

V=IRR3=V3I3R3=60,25R3=24Ω
II. ESAI
Kerjakan soal-soal berikut di buku latihan Anda. Jika diperlukanm ambil g = 10 m/s2.
A. Rangkian Arus Searah

1. Tulis bacaan kuat arus berikut ini berikut ketidakpastiannya.

Diketahui ;
Skala sesuai gambar
Ditanyakan :
Bacaan kuat arus
Jawaban :

a. Kuat Arus (a)Skalanya adalah 5 A, karena jarum menunjukkan angka 1,2 maka :

I=nilai×skalaI=1,2×5I=6A

b. Kuat Arus (b)

Skalanya adalah 3 A, karena jarum menunjukkan angka 1,5 +0,3 = 1,8 maka :

I=nilai×skalaI=1,8×3I=5,4A

2. Seutas kawat dengan panjang 1 m membawa arus 1,5 A ketika diberi beda potensial
3V pada ujung-ujungnya. Hitung hambatan jenis bahan kawat jika luas penampangnya
adalah 4 x 10-7 m2.

Diketahui
: L = 1 m
I = 1,5 A
V =  3 V
A = 4 x 10-7 m2
Ditanyakan :
ρ =…?
Jawaban :

R=ρLAρ=RAL
Dimana sesuai dengan Hukum Ohm bahwa :

R=VI
Maka kedua persamaan disubstitusikan menjadi :
ρ=RALρ=VI×ALρ=31,5×4×10−71ρ=8×10−7Ωm
Kesimpulan.
Jadi, hambatan jenis bahan kawat tersebut adalah 8 x 10 -7 Ωm.

3. Kawat X dan Y terbuat dari logam sejenis, tetapi diameter kawat X adalah empat kali


diameter kawat Y. Tentukan hasil bagi panjang kawat X terhadap kawat Y , jika
hambatan kawat  X dan Y :

1.
a. Sama besar
b. Berbanding 1 : 8

Diketahui :

ρX=ρY
dX=4dY
Ditanyakan :
LXLYjika :

a.  Rx=RY
b.  RxRY=18

Jawaban :

Karena A=14πd2 maka:
dX=4dY
AxAY=14πdx214πdY2AxAY=(4dY)24dY2AxAY=161Ax=16AY
Kemudian sesuai dengan rumus hambatan listrik bahwa :

R=ρLAρ=RAL
Jika :

ρx=ρYRXAXLX=RYAYLY
Maka:

a. Rx = RY

RXAXLX=RYAYLY16AYLX=AYLY16AYLY=AYLXLXLY=16AYAYLXLY=161LXLY=16

b.  RXRY=18

RXAXLX=8RXAYLY16AYLX=8AYLY16AYLY=8AYLXLXLY=16AY8AYLXLY=168LXLY=2
Kesimpulan.
Jadi, hasil bagi panjang kawat X terhadap kawat Y jika Rx = RY adalah 16, sedangkan jika
RXRY=18 adalah 2.

4. Hambatan kawat Al pada 20 o C adalah 3Ω dan pada 100oC adalah 4Ω. Berapakah


hambatan kawat pada 0oC.

Diketahui :
T1 = 20oC
R1 = 3Ω
T2 = 100oC
R2 = 4Ω
T3 = 0oC
Ditanyakan :
R3  =…?
Jawaban :

1.  Tentukan koefisien α

Hambatan konduktor dapat ditentukan dengan rumus:

ΔR=αR0ΔT
Karena yang diketauhi dari soal tersebut adalah kondisi satu dan dua maka kita bisa mencari
dari kedua kondisi tersebut.

ΔR=αR0ΔTR2−R1=αR1(T2−T1)4−3=α×3×(100−20)1=240αα=1240

2. Tentukan R3

ΔR=αR0ΔTR3−R1=αR1(T3−T1)R3−3=1240×3×(0−20)R3=−0,25+3R3=2,75Ω
Kesimpulan.
Jadi, hambatan kawat  pada 0oC adalah 2,75Ω.

5. Seutas kawat tembaga dengan luas penampang 1,75 mm2 dan panjang


100 m dihubungkan seri dengan amperemeter yang memiliki hambatan dalam
0,1 ohm dan sebuah baterai. Arus yang lewat melalui kawat memanasi kawat. Ketika
suhu naik dari 20oC ke 100oC, bacaan amperemeter turun dari 70 A menjadi 50 A.
Abaikan pemuaian termal tembaga. Tentukan hambatan dalam baterai. Ambil hambatan
jenis pada 20oC = 1,75 x 10-8 ohm dan koefisien suhu rata-rata 4 x 10-3 /oC.

Diketahui :
A = 1,75 mm2 = 1,75 x 10-6 m2
l = 100 m
RA = 0,1Ω
T1 = 20oC
T2 = 100oC
I1 = 70 A
I2 = 50 A
ρ = 1,75 x 10-8Ω
α = 4 x 10-3 /oC
Ditanyakan :
RB  =..?
Jawaban :
1. Tentukan hambatan kawat kondisi 1

Ro=ρLARo=(1,75×10−8)×(1001,75×10−6)Ro=1R1=Ro(1+α(T1−T0))R1=1(1+(4×10−3
)(20−0))R1=1(1+(4x10−3)(20))R1=1(1+0,08)R1=1×1,08R1=1,08Ω

2. Tentukan hambatan kawat kondisi 2

R2=Ro(1+α(T2−T0))R2=1(1+(4×10−3)(100−0))R2=1(1+(4×10−3)
(100))R2=1(1+0,4)R2=1×1,4R2=1,4Ω

3. Tentukan hambatan dalam baterai

Karena menggunakan baterai yang memiliki nilai tegangan sumber yang bernilai V = IR . Dan
karena memiliki dua kondisi maka :

V1=V2I1(R1+RB)=I2(R2+RB)70(1,08+RB)=50(1,4+RB)75,6+70RB=70+50RB20RB
=75,6−7020RB=5,6RB=5,620RB=0,28Ω
Kesimpulan.
Jadi, hambatan dalam baterai adalah 0,28Ω.

6. Pada rangkaian berikut, kuat arus yang terbaca pada amperemeter A1 dan A6 masing-
masing 17 A dan 15 A. Tentukan kuat arus yang terbaca pada amperemeter-
amperemeter lainnya.

Diketahui :
A1 = 17A
A2 = 15A
Ditanyakan :
A lainnya =…?
Jawaban :

Ingat Hukum I Kirchhoff bahwa ∑Imasuk =


∑Ikeluar dan bahwa rangkaian seri memiliki arus yang sama sedangkan rangkaian paralel memiliki
arus berbeda. Maka hal yang pertama harus dilakukan adalah menentukan arah arus pada
rangkaian tersebut.
 
1. Karena A2 = 15A seri terhadap A5 maka dapat ditentukan A5 = 15A.
2. Karena ∑Imasuk = ∑Ikeluar maka A1 = A7 = 17A.
3. Karena A7 merupakan output dari percabangan A5 dan A6 maka A7 = A5 + A6 –> A6 =
A7 – A = 17 – 15 = 2A.
4. Karena A6 merupakan output dari percabangan A3 dan A4 maka A6 = A3 + A2 dan A3
paralel terhadap A1 maka A3 + A4 = A6–>1 + 1 = 2A

Kesimpulan.
Jadi A1 = 17A, A2 = A5 = 15A, A3 = A4 = 1A, A6 = 2 A, dan A7 = 17 A
7. Gambar berikut memperlihatkan bagian dari suatu rangkaian listrik.  Tentukan kuat arus

listrik  dan arahnya.

Diketahui :
Gambar rangkaian

 
 
 
Ditanyakan :
Arah dan nilai I =…?
Jawaban :
Untuk menjawab soal tersebut digunakan Hukum I Kircchoff yaitu: ∑I masuk = ∑Ikeluar
∑Imasuk = ∑Ikeluar
1+2+4+2=2+4
9≠6
Karena nilai ∑Imasuk < ∑Ikeluar maka nilai I adalah Ikeluar dengan nilai :
∑Ikeluar = 9 – 6 = 3A
Kesimpulan.
Jadi, kuat arus I = 3 A dengan arah keluar dari rangkaian.
8. Diberikan empat resistor identik dengan hambatan masing-masing 1Ω. Anda diminta
untuk menyusun keempat resistor itu secara seri dan atau paralel.

1.
a. Tentukan banyaknya kemungkinan nilai hambatan yang dapat Anda peroleh.
b. Hitung setiap nilai hambatan itu dan urutkan besarnya mulai dari yang terkecil.

Diketahui :
Empat resistor identik dengan hambatan masing-masing 1Ω
Ditanyakan :

a. Tentukan banyaknya kemungkinan nilai hambatan.


b. Hitung setiap nilai hambatan itu dan urutkan besarnya mulai dari yang terkecil.

Jawaban :

a. Kemungkinannya adalah: 6 nilai hambatan yang dapat diperolehGambarnya dapat dilihat


seperti berikut :
b. Urutan dari hambatan terkecil ke paling besar adalah

0,25Ω→1Ω→1,33Ω→1,67Ω→2,5Ω→4Ω

9. Rangkaian berikut menggunakan resistor identik.  Tentukan hambatan pengganti antara


titik A dan B.
Diketahui :
Rangkaian resistor identik
Ditanyakan :
Hambatan pengganti antara titik A dan B =…?
Jawaban :

a. Rangkaian a

Perhatikan gambar berikut ini yang merupakan langkah untuk mendapakan rangkaian
ekuivalen atau hambatan pengganti:

o Paralelkan

RP1=R1×R2R1+R2RP1=R×RR+RRP1=R22RRP1=12R

o Serikan

RS1=R4+R3+RP1+R5=R+R+12R+R=72R

o Paralelkan

RP2=RS1×R6RS1+R6RP2=72R×R72R+RRP2=72R292RRP2=79R

o Serikan
RS2=R7+RP2=R+79R=169R
Jadi, hambatan penggantinya adalah 169R  dan tampak pada gambar (5)

b. Rangkaian b

Perhatikan gambar berikut ini yang merupakan langkah untuk mendapakan rangkaian ekuivalen
atau hambatan pengganti:

 Serikan

RS1=R2+R3=R+R=2R

 Paralelkan

RP1=R5×R7R5+R7RP1=R×RR+RRP1=R22RRP1=12R

 Serikan

RS2=RP1+R6=12R+R=32R

 Paralelkan

frac1RP2=1RS1+1R4+1RS2=12R+1R+13Rfrac1RP2=3+6+46RRP2=613R

 Serikan

RS3=RP2+R1=613R+R=1913R
Jadi, hambatan penggantinya adalah 1913R .

10. Dengan menggunakan prinsip kesimetrisan, tentukan hambatan pengganti antara titik
dan  pada rangkaian berikut.
Jawab :

a. Rangkaian a
RC=R2R3R1+R2+R3RC=R×RR+R+RRC=R23RRC=13RJadi, hambatan pengganti di titik A –
B adalah 13R .
b. Langkah dalam mencari resistansi ekuivalen adalah dengan gambar skema berikut:
*) Resistor 1,2,3 diganti menjadi resistor a,b,c

Ra=R2R3R1+R2+R3Ra=6×612+6+6Ra=3624Ra=32Ra=1,5Ω
 

Rb=R2R1R1+R2+R3Rb=6×1212+6+6Rb=7224Rb=3Ω
Rc=R3R1R1+R2+R3Rc=6×1212+6+6Rc=7224Rc=3Ω
Kemudian rangkaian akan tampak pada gambar (2).
*) Paralelkan resistor 6,7,8

1RP=1R6+1R7+1R81RP=16+12+161RP=1+3+16RP=65RP=1,2Ω
Kemudian rangkaian akan tampak pada gambar (3)
*) Cari resistor pengganti dari rangkaian kotak

o Serikan resistor b dan resistor 4
Rb4=Rb+R4Rb4=3+10Rb4=13Ω

o Serikan resistor c dan resistor 5

Rc5=Rc+R5Rc5=3+10Rc5=13Ω

o Paralekan resistor b4 dan resistor c5

RK=Rb4Rc5Rb4+Rc5RK=13×1313+13RK=16926RK=132RK=6,5Ω
Kemudian rangkaian akan tampak pada gambar (4)
*) Serikan rangkaian yang tersisa pada gambar (4)

Rek=Ra+RK+RPRek=1,5+1,2+6,5Rek=9,2Ω
Jadi, hambatan pengganti antara titik A – B adalah 9,2 Ω.

11. Tentukan hambatan ekuivalen dari jaringan sangat panjang (tak hingga) R AB antara
titik A dan B.

Tips: Misalkan hambatan ekuivalen = r, maka Anda dapat memotong rangkaian ini pada a –
b dan memasang r pada a – b.
Diketahui :
Hambatan ekuivalen = r
Ditanyakan :
RAB  = …?
Jawaban :

1. Hambatan pengganti dari  A ke B, misalkan RAB


2. Lalu perhatikan juga hambatan dari a ke b, juga akan Rab  = RAB karena polanya berulang
hingga pola tak hingga
3. Lalu paralelkan hambatan R dengan Rab

RP=RabxRRab+RRP=RABRRAB+R

4. Dapat disimpulkan bahwa :

RAB=R+RP+RRAB=2R+RABRRAB+R

5. Lalu kedua sisi dikalikan dengan (RAB+R)

RAB2+RRAB=2RRAB+2R2+RRABRAB2−2RRAB−2R2=0

6. Beri permisalah bahwa RAB  = x maka:


x2−2Rx−2R2

7. Gunakan rumus pada persamaan kuadrat untuk menentukan x = RAB  = Rab

x=−(−2R)+(−2R)2−4(1)(−2R2)√2×1x=2R+12R2√2x=2R+2R3√2x=R+R3–√x=(1+3–√)R
12. Pada rangkaian berikut, R = 9Ω , GGL baterai 6V, dan hambatan dalamnya diabaikan.

Tentukan   dahulu hambatan ekuivalen


rangkaian (RAB ), kemudian hitung besar kuat arus = I.

Diketahui :
R = 9Ω
VS = 6V
Ditanyakan :
I =..?
Jawaban :
Untuk menghitung rangkaian ekivalen gunakan teori berikut :

Maka hambatan pengganti soal di atas adalah :

Rek=RPRek=R1+4×R2+3R1+4+R2+3Rek=(9+9)×(9+9)(9+9)+(9+9)Rek=18×1818+18Rek=32436Rek=9Ω
Dan arus I adalah :

VS=IRekI=VRekI=69I=0,67A
Kesimpulan.
Jadi, besar kuat arus I adalah 0,67 A.
13. Perhatikan rangkaian di samping. Tentukan besar tegangan dan kuat arus yang melalui :

1.
a. 10Ω
b. 10Ω
c. 6Ω

 
Diketahui :
R1 = 4Ω
R2 = 2Ω
R3 = 3Ω
R4 = 5Ω
R5 = 6Ω
R6= 10Ω
VS = 12V
Ditanyakan :
Tentukan:

a. I6 dan V6
b. I5 dan V5
c. I4 dan V4

Jawaban :

1. Menghitung rangkaian ekuivalennya


2.
1.
 Serikan R2, R3, R4

RS=R2+R3+R4RS=2+3+5RS=10Ω

1.
1.
 Paralelkan R6  dan RS

RP=R6×RSR6+RSRP=10×1010+10RP=10020RP=5Ω
1.
1.
 Serikan R1, R5, RP

Rek=R1+R5+RPRek=4+6+5Rek=15Ω

2. Menghitung arus total

I=VRI=1215I=0,8A

3.  Mencari arus dan tegangan resistor

a. I6

I6=R6R6+RS×II6=1010+10×0,8I6=1020×0,8I6=0,4AV6=I6R6V6=0,4×10V6=4V
Jadi, arus yang mengalir pada resistor 10Ω adalah sebesar 0,4 A dan tegangannyaa 4
V.

b. I5

Karena resistor 5 seri terhadap sumber maka arusnya sama dengan arus total pada
rangkaian

I5=I=0,8AV5=I5R5V5=0,8×6V5=4,8V
Jadi, arus yang mengalir pada resistor 6Ω adalah sebesar 0,8 A dan tegangannyaa 4,8
V.

c. I4

I4=R4RS×II4=510×0,8I4=0,4AV4=I4R4V4=0,4×5V4=2V
Jadi, arus yang mengalir pada resistor 5Ω adalah sebesar 0,4 A dan teganganya 2 V.

14. Pada rangkaian berikut, gunakan prinsip seri-paralel untuk menghitung besar kuat
arus I1 dan I2.

Diketahui :
R = 2 dan 3Ω
Ditanyakan :
I1 dan I2  =…?
Jawaban :
Seperti pada soal nomor 11, maka :
RP=3×33+3RP=96RP=32ΩRek=32+2+2Rek=5,5Ω
Arus total adalah :

I=VRI=65,5I=1A
Karena I1 merupakan arus akhir yang menuju ke sumber tegangan maka nilainya sama besar
dengan arus sumber.
I1 = I = 1A
Sedangkan I2 adalah :

I2=RRek×II2=25,5×1I2=0,36A

15. Tegangan jepit sebuah baterai ketika menyuplai arus 2A adalah 6V. Ketika menyuplai
arus  3A tegangan jepitnya 5,5 V. Tentukan hambatan dalam dan GGL baterai.

(Bantuan: sebuah baterai dalam rangkaian ditampilkan sebagai sumber tegangan dengan GGL
= ε dan hambatan dalam r)
Diketahui :
VJ1 = 6V –> I1 = 2A
VJ2 = 5,5,V –> I2 = 3A
Ditanyakan :
ε, r = …?
Jawaban :
Hubungan antara ggl, tegangan jepit dan kuat arus adalah:

ε=Vj+irε=6+2rε=5,5+3r
Samakan kedua persamaan di atas:
ε=ε
6 + 2r = 5,5 + 3r
r = 6 – 5,5
r = 0,5Ω
Substitusikan nilai r ke dalam persamaan ε
ε = 6 + 2r
ε = 6 + 2(0,5)
ε = 7V
Kesimpulan.
Jadi, hambatan dalam baterai adalah 0,5Ω dan ggl baterainya adalah 7V.

16. Tiga buah resistor 1Ω, 2Ω, dan 3Ω disusun seri kemudian dipasang pada sebuah sumber
tegangan. Ternyata kuat arus yang keluar dari sumber tegangan adalah 1 A. Jika ketika
resistor disusun paralel dan dipasang pada sumber tegangan yang sama, ternyata arus
yang keluar dari sumber tegangan adalah 7,5 A. Tentukanlah GGL dan hambatan dalam
sumber tegangan tersebut.

Diketahui :
R1 = 1Ω
R2 = 2Ω
R3 = 3Ω
IS = 1A
IP = 7,5A
Ditanyakan :
E dan r =…?
Jawaban :

1. Tentukan hambatan ekuivalennya

RS=R1+R2+R3RS=1+2+3
RS=6Ω1RP=1R1+1R2+1R31RP=11+12+131RP=6+3+261RP=116RP=611Ω

2. Cari hambatan dalam sumber

IS(RS+r)=IP(RP+r)1(6+r)=7,5(611+r)6+r=4+7,5r7,5r−r=6−46,5r=2r=26,5r=0,3Ω

3.  Mencari GGL dari sumber

Mencari ggl dari sumber dengan mencari tegangan pada rangkaian paralel karena pada
rangkaian paralel tegangan di resistor akan sama besar.

ε=IP(RP+r)ε=7,5(611+0,3)ε=26,6V
Kesimpulan.
Jadi, ggl dalam sumber tegangan tersebut adalah 26,6 V dan hambatan dalam sumber tegangan
tersebut adalah 0,3Ω.

17. Sebuah generator akan ditentukan GGL-nya dengan menggunakan sebuah voltmeter.
Untuk keperluan tersebut, sebuah resistor dipasang seri dengan generator. Ternyata
voltmeter yang dipasang pada ujung-ujung resistor membaca  apabila dipakai resistor
100Ω . Jika diganti dengan resistor 200Ω, maka voltmeter akan membaca 105V.
Tentukan nilai GGL generator tersebut.

Diketahui :
R1 = 100Ω
V1 = 100 V
R2 = 200Ω
V2 = 105V
Ditanyakan :
ε =…?
Jawaban :

1. Kasus 1

V=IRI=VRI=V1R1I=100100I=1Aε1=I(R1+r)ε1=(100+r)……(1))
2. Kasus 2

V=IRI=VRI=V2R2I=105200I=0,525Aε2=I(R2+r)ε2=0,525(200+r)ε2=(105+0,525r)
……(2)

3. Cari hambatan dalam

ε1=ε2105+0,525r=100+r105−100=r−0,525r5=0,475rr=50,475r=10,53Ω

4. Tentukan GGL

ε2=105+0,525rε2=105+0,525(10,53)ε2=110,53V
Kesimpulan.
Jadi, nilai GGL generator adalah 110,3 V.

18. Sebuah baterai dengan GGL 4V dan hambatan dalam 2Ω dihubungkan seri dengan
baterai GGL 6V dan hambatan dalam 3Ω sehingga GGL baterai saling memperkuat (lihat
gambar). Sebuah resistor 15Ω dihubungkan ke kedua ujung terminal luar. Tentukan:

1.
a. Kuat arus dalam rangkaian
b. Tegangan jepit tiap sel

         (Tegangan jepit adalah tegangan antara kutub-kutub baterai saat melakukan arus.)
Diketahui :
ε1 = 4V
R1 = 2Ω
ε2 = 6V
R2 = 3Ω
R = 15Ω
Ditanyakan :
Tentukan:

a. I
b. V tiap sel

Jawaban :
a. Kuat arus dalam rangkaian

ε1+ε2=I(R+r1)+I(R+r2)4+6=I(15+2)+I(15+3)10=17I+18I10=35II=1035I=2
7AI=0,29A
Jadi, kuat arus dalam rangkaian adalah 0,29A.

b. Tegangan jepit tiap sel

V=IRV=0,29×15V=4,3V

V1=I(R+r1)I(R+r1)+I(R+r2)×VV1=0,29(15+2)0,29(15+2)+0,29(15+3)×4,3V1=22+5,14×4,3V1=1,2
V
 

V2=I(R+r2)I(R+r1)+I(R+r2)×VV2=0,29(15+3)0,29(15+2)+0,29(15+3)×VV2=5,142+5,14×4,3V2=3,1
V
Jadi, tegangan jepit pada baterai 1 adalah 1,2 V sedangkan tegangan jepit pada baterai 2
adalah 3,1 V.

19. Seperti soal 18, tetapi satu dari baterai dibalik polaritasnya. Hitung besar kuat arus dalam
rangkaian.

Diketahui :
ε1 = -4V

r1 = 2Ω
ε2 = 6V

r2 = 3Ω
R = 15Ω
Ditanyakan :
I =…?
Jawaban :
Soal di atas bila digambarkan akan tampak seperti :

ε1+ε2=I(R+r1)+I(R+r2)
(−4)+6=−I(15+2)+I(15+3)
2=−17I+18I
I=2A
Kesimpulan.
Jadi, besar kuat arus dalam rangkaian adalah 2 A.
20. Tentukan beda potensial VPQ untuk rangkaian seperti di samping, jika :

1.
a. P dan Q terbuka
b. P dan Q dihubungkan kawat tembaga

Diketahui :
Gambar rangkaian

 
 
Ditanyakan :
Hitung VPQ jika PQ

a. Terbuka
b. Dihubungkan kawat tembaga

Jawaban :

a. TerbukaVPQ = 0

Karena PQ terbuka maka tidak ada arus yang mengalir melalui PQ dan tegangannya
adalah 0 V.

b. Dihubungkan kawat tembaga


Tentukan hambatan ekuivalen:

1. Serikan

RS1=4+4RS1=8Ω

2. Paralelkan

RP1=8×88+8RP1=6416RP1=4Ω

3. Serikan

Rek=10+4+11Rek=25Ω
Tentukan arus total :

V=IRI=VRekI=12,525I=0,5A
Tentukan tegangan di PQ :

VPQ=VP1=IRP1VPQ=0,5×4VPQ=2V
Kesimpulan.
Jadi, jika P dan Q terbuka maka tegangan PQ adalah 0, sedangkan jika P dan Q dihubungkan
kawat tembaga, maka tegangan PQ adalah 2V.
B. Daya dan Energi Listrik

21. Berapa energi yang dihasilkan oleh catu daya 100 volt DC yang membangkitkan arus 5
ampere setiap menitnya?

Diketahui :
V = 100V
I = 5A
t = 1 menit = 60s
Ditanyakan :
W =…?
Jawaban :
W = V I t = 100 x 5 x 60 = 30 kJ
Kesimpulan.
Jadi, energi yang dihasilkan oleh catu daya adalah 30 kJ.
22. Perhatikan gambar rangkaian berikut. Tentukan energi yang dibebaskan pada tiap

hambatan itu  dalam waktu 7 sekon.

Diketahui :
R1 = 6Ω
R2 =8Ω
t = 7s
Ditanyakan :
W1 dan W2  =…?
Jawaban :
Karena merupakan rangkaian paralel maka tegangan sumber sama dengan tegangan pada
setiap resistor, maka :

W1=V2R1tW1=V267W1=76V2J
 

W2=V2R2tW2=V287W2=78V2J
Kesimpulan.

Jadi, energi yang dibebaskan pada hambatan 6Ω adalah 76V2J sedangkan energi yang
dibebaskan pada hambatan 8Ω adalah 78V2J.
23. Pada rangkain berikut, R1= 3 Ω, R2= 2 Ω , dan R3= 1 Ω , baterai E1 = 6 V dan baterai E2 =

3 V.

          Tentukan :

1.
a.  Daya listrik pada baterai
b.  Daya kalor yang muncul pada resistor R1, R2, dan R3

Diketahui :
R1 = 3Ω
R2 =2Ω
R3 =1Ω
E1 = 6V
E2 =3V
Ditanyakan :
Hitung:

a. P baterai
b. P resistor

Jawaban :

a. Daya pada bateraiMenentukan arus pada rangkaian:

I=VRI=6+33+2+1I=96I=1,5A
Maka :

PE1=E1IPE1=6×1,5PE1=9watt
 

PE2=E2IPE2=3×1,5PE2=4,5watt

b. Daya pada resistor

PR1=IR1IPR1=1,5×3×1,5PR1=6,75watt
PR2=IR2IPR2=1,5×2×1,5PR2=4,5watt
PR3=IR3IPR3=1,5×1×1,5PR3=2,25watt
Kesimpulan.
Jadi, PE1 =9 watt, PE2 = 4,5 watt, PR1 = 6,75 watt, PR2 = 4,5 watt  dan PR3 =2,25 watt.
24. Perhatikan rangkaian listrik berikut. Jika Vab = 10 Volt, tentukan energi yang dibebaskan

setiap  sekon pada:

1.
a. Resistor 2 Ω
b. Resistor 10 Ω
c. Resistor  5 Ω

Diketahui :
R1 = 10Ω
R2 = 4Ω
R3 = 5Ω
R4 = 3Ω
R5 = 2Ω
VS = 10V
Ditanyakan :
Tentukan W

a. R5
b. R1
c. R3

Jawaban :
Gambar rangkaian di atas dapat juga digambarkan dengan gambar berikut :

]
 
 
 
 
 
 
 

1. Ganti hambatan 1,2,5 dengan a,b,c

Ra=R1R2R1+R2+R5Ra=10×410+4+2Ra=4016Ra=52Ra=2,5A
Rb=R1R5R1+R2+R5Rb=10×210+4+2Rb=2016Rb=54Rb=1,25A
Rc=R2R5R1+R2+R5Rc=4×210+4+2Rc=816Rc=12Rc=0,5A
Rangkaian yang baru adalah seperti berikut :
2. Cari resistansi ekuivalennya :


o Rangkaian seri Rb dan R4

Rb4=Rb+R4Rb4=1,25+3Rb4=4,25Ω

o Rangkaian seri Rc dan R3

Rc3=Rc+R3Rc3=0,5+5Rc3=5,5Ω

o Rangkaian paralel

RP=Rb4Rc3Rb4+Rc3RP=4,25×5,54,25+5,5RP=23,3759,75RP=2,5Ω

o Rangkaian ekuivalen

Rek=Ra+RPRek=2,5+2,5Rek=5Ω

3. Mencari arus total

I=VRI=105I=2A

4. Mencari energi pada resistor

1.
a. R5 =Ra

Ia=IS=2AW=IRItW=2×2×2,5×1W=10Joule

b. R1 =Rb

Ib4=IbIb4=Rb4RP×ISIb4=4,252,5×2Ib4=3,4A
W=IRItW=3,4×1,25×3,4×1W=14,45Joule

c. R3

Ic3=I3=Rc3RP×ISIc3=5,52,5×2Ic3=4,4AW=IRItW=4,4×5×4,4×1W=96,8Joule
25. Kita ingin memanaskan air sampai mendidih pada 100 oC dengan kawat pemanas yang
dihubungkan pada tegangan 220 V. Jika satu liter air  yang bersuhu 30oC hanya
memerlukan waktu 10 menit dan 50% energi diserap oleh air, berapa besar hambatan
kawat yang diperlukan? Kalor jenis air = 4.200 J/kgoC.

Diketahui :
m1L air = 1 kg
ΔT = 100 – 30 = 70oC
t = 10 menit = 600s
η = 50%
c = 4200 J/kgoC
V = 220V
Ditanyakan :
R =…?
Jawaban :

Q=mcΔT
η×V2R×t=mcΔTR=ηV2tmcΔTR=501×4200×70R=49,4Ω
Kesimpulan.
Jadi, besar hambatan kawat yang diperlukan adalah 49,4 Ω.

26. Sebuah sel surya berdiameter 21 cm menghasilkan arus 5 A pada 0,45 V dalam sinar
Matahari terang yang intensitasnya 0,10 W /cm2. Tentukan efisiensi sel surya itu.

Diketahui :
d = 21 cm
I = 5A
V = 0,45V
i = 0,10 W/cm2
Ditanyakan :
η =…?
Jawaban :

1. Tentukan daya yang dihasilkan

PH=VIPH=0,45×5PH=2,25watt

2. Tentukan daya yang diserap

PS=A×i
PS=14πd2×i
PS=14π212×(0,10)PS=34,65watt

3. Efisiensi
η =PHPSx 100%
η =2,2534,65 x 100%
η =6,5%
Kesimpulan.
Jadi, efisiensi sel surya itu adalah 6,5%.

27. Tiga buah lampu pijar yang masing-masing dibuat untuk dipakai pada 15 watt dan
12 volt, dirangkai secara paralel. Ujung-ujung rangkaian itu dihubungkan dengan sebuah
aki dengan GGL  24 volt dan hambatan dalam 0,4 ohm . Tentukan besar kuat arus listrik
yang disuplai oleh aki itu.

Diketahui :
3 lampu
P = 15 watt
V = 12 volt
E = 24V
r = 0,4Ω
Ditanyakan :
I =…?
Jawaban :

1. Tentukan hambatan satu buah lampu

P=V2RR=V2PR=12215R=9,6Ω

2. Hambatan total paralel

1RP=31RRP=13RRP=13×9,6RP=3,2Ω

3. Hukum II Ohm

I=ER+rI=243,2+0,4I=243,6I=6,67A
Kesimpulan.
Jadi, besar kuat arus listrik yang disuplai oleh aki itu adalah 6,67 A.

28. Instalasi di rumah memiliki tegangan sambungan 220 V dan arus maksimum 2 A. Berapa
banyaknya lampu 18 W yang dapat dipasang dalam rumah itu?

Diketahui :
E = 220V
I = 2A
PL = 18 watt
Ditanyakan :
nL  =….?
Jawaban :
1. Hitung daya pada rumah

P=EIP=220×2P=440watt

2. Hitung jumlah lampu

nL=PPLnL=44018nL=24,4≈24lampu
Kesimpulan.
Jadi, banyaknya lampu yang dapat dipasang dalam rumah itu adalah sebanyak 24 buah lampu.

29. Sebuah lampu listrik dengan spesifikasi 110 V, 25 W dihubungkan seri dengan sebuah
hambatan listrik 500Ω, kemudian dipasang pada tegangan listrik 220 V. Tentukan arus
listrik (dalam mA) yang mengalir dalam rangkaian tersebut.

Diketahui :
PL = 25 watt
VL = 110V
R = 500Ω
V = 220V
Ditanyakan :
I =…?
Jawaban :

1. Menentukan hambatan ekuivalen

Rek=R+RLRek=R+(VL2PL)Rek=500+(110225)Rek=500+484Rek=984Ω

2. Menentukan arus rangkaian

I=VRekI=220984I=223,58mA
Kesimpulan.
Jadi, arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut adalah 223,58 mA.

30. Suatu perkampungan terpencil memanfaatkan air terjun yang tingginya 20 m untuk
membuat PLTA mikro dengan tegangan keluaran 220 V. Efisiensi di pengubahan energi
air terjun menjadi energi listrik adalah 50%. Tentukan besarnya debit air terjun supaya
dari generator dapat ditarik arus listrik 100 A tanpa menyebabkan penurunan tegangan
pada generator.

Diketahui :
h = 20 m
V = 220V
η = 50% = 0,5
I = 100 A
Ditanyakan :
Q =….?
Jawaban :

Q=VIηρghQ=220×1000,5×1000×10×20Q=0,22m3/sQ=220L/s
Kesimpulan.
Jadi, besarnya debit air terjun adalah 220 L/s.

Anda mungkin juga menyukai