Anda di halaman 1dari 3

Bukti Hipotesis Maxwell (Eksperimen Hertz)

Pada subbab ini, kita akan membahas tentang bukti hipotesis Maxwell melalui
eksperimen yang dilakukan oleh Heinrich Hertz. Kecepatan perambatan gelombang
elektromagnetik di ruang hampa yang dihitung oleh Maxwell, memiliki besar yang sama dengan
kecepatan perambatan cahaya. Berdasarkan hasil ini, Maxwell mengemukakan bahwa cahaya
merupakan gelombang elektromagnetik. Gagasan ini secara umum diterima oleh para ilmuwan,
tetapi tidak sepenuhnya hingga akhirnya gelombang elektromagnetik dapat dideteksi melalui
eksperimen.

Maxwell sendiri adalah profesor cerdik yang mampu merumuskan hukum propagasi
gelombang elektromagnetik. Seratus tiga puluh tahun yang lalu, semua yang diketahui tentang
elektromagnetik adalah teori, semuanya adalah persamaan matematis di atas kertas. Maxwell
belum dapat membuktikan hipotesisnya dalam kurun semasa hidup dirinya.

Pada saat itu ada dua ide bersaing mengenai seberapa cepat gelombang ini melaju. Satu
kubu berpendapat bahwa kekuatan listrik dan magnetik segera dikirim dari satu titik ke titik
lainnya.Sementara Hertz berangkat ke suatu tepat untuk mengetahui teori mana yang benar
dan melakukannya di sebuah gedung bangunan batu tua.Ketika Hertz sampai di Karlsruhe,
pendaftaran siswa yang rendah dikarenakan keadaan ekonomi yang saat itu sedang miris. Jadi
Hertz tidak memiliki banyak murid, tetapi dia memiliki banyak waktu untuk melakukan
eksperimen.

Hertz mencurahkan seluruh waktu dan energinya untuk merancang cara khusus dalam
eksperimennya. Di satu sisi meja panjang, ia memiliki sebuah isolator yang menghasilkan arus
listrik dan percikan atau pengapian.Lalu, beberapa meter jauhnya, ia memasang gagang telefon
atau antena yang terbuat dari kawat tembaga membungkuk menjadi satu lingkaran. Di ujung
lingkaran terdapat tombol-tombol kecil yang dipisahkan oleh celah kecil. Ini seperti versi besar
dari jenis cincin yang digunakan untuk menusuk.
Dengan menggetarkan sakelar (S), kumparan ruhmkorf tersebut akan menginduksikan
tegangan pada kedua elektroda bola tersebut ke sisi (A), sehingga hal tersebut akan
menimbulkan percikan bunga api yang dikarenakan sebuah pelepasan muatan.Tidak disangka-
sangka ternyata ke 2 elektroda tersebut yang terdapat pada loop kawat kedua di sisi (B) juga
menampakkan percikan bunga api.
Hal tersebut dapat dipastikan telah terjadinya pemindahan energi gelombang elektromagnetik
dari sisi sebelumnya atau sisi (A), yang berfungsi sebagai penerima.

Dalam eksperimen yang dilakukannya, beliau atau Hertz telah berhasil mengukur bahwa
radiasi gelombang elektromagnetik frekuensi radio (100 MHz) yang dibangkitkan memiliki
kecepatan rambat sesuai dengan nilai yang diramalkan oleh Maxwell.
Selain itu, eksperimen Hertz juga menunjukkan sifat-sifat gelombang dari cahaya, yaitu
pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, dan polarisasi.
Oleh sebab itu hipotesa Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik telah terbukti
kebenarannya melalui eksperimen Hertz.
Demi menghargai jasa Hertz, maka satuan frekuensi dalam S.I ditetapkan menggunakan nama
Hertz (Hz).
Kesimpulan dari pernyataan di atas, telah terbukti dan tertulis beberapa sifat-sifat gelombang
elektromagnetik.
Berikut sifat-sifat gelombang:

1. Merambat dalam ruang hampa


2. Adalah gelombang transversal
3. Mengalami polarisasi
4. Mengalami pemantulan atau yang biasa disebut refleksi.
5. Mengalami pembiasan atau yang biasa disebut refraksi
6. Mengalami interferensi
7. Mengalami lenturan atau hamburan yang disebut sebagai difraksi.
8. Merambat dalam arah lurus.

. Pada 1988 Hertz menulis sebuah makalah terkenal yang menunjukkan bahwa Maxwell benar,
gelombang elektromagnetik tidak jauh lebih cepat, tetapi sebaliknya, melakukan perjalanan
dengan kecepatan cahaya.Dengan percobaan tersebut, Hertz telah selesai. Dalam apa yang
tampaknya tidak terbayangkan oleh standar sekarang, ia tidak tertarik dengan apa yang bisa
dilakukan dengan penemuannya.

Anda mungkin juga menyukai