Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN TEORI ATOM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Niels Hendrik David Bohr (1885-1962)
merupakan satu di antara sedikit fisikawan yang
memiliki pengaruh ilmiah yang kuat terhadap fisikawan
lainnya pada zamannya. Banyak fisikawan teoritis pada
abad keduapuluh yang menganggapnya sebagai guru,
meskipun, seperti halnya Einstein, Bohr tidak pernah
memiliki seorang pun mahasiswa doktor.
Pada musim gugur 1911, Bohr, dengan uang saku beasiswa studi post-
doctoral, bergabung dengan kelompok J. J. Thompson di Cambridge. Namun,
Bohr tidak betah. Setelah bertemu dengan Rutherford, dia memutuskan untuk
bekerja bersamanya di Manchester selama paruh kedua masa tinggalnya di
Inggris. Di sinilah Bohr menjadi akrab dengan konsep inti atomik yang
dikembangkan oleh Rutherford pada awal tahun 1911.
Pada saat itu, Rutherford telah mengembangkan sebuah model atom yang
terdiri atas sebuah inti dengan sejumlah Z muatan elementer positif e yang
dikelilingi dengan Z elektron, yang membawa muatan negatif e.
Setelah kembali ke Denmark, Bohr mengkaji sendiri model atom Rutherford
secara teoritis. Telah diketahui pada saat itu bahwa model atom Rutherford tidak
konsisten dengan fisika klasik. Model ini tidak dapat menjelaskan mengapa
sebuah atom bersifat stabil. Dari sini, Bohr tahu bahwa sebuah “fisika baru” perlu
digunakan untuk mengatasi masalah ini. “Fisika Baru” tersebut adalah teori
kuantum Planck. Ide pertama Bohr untuk mengatasi masalah model atom
Rutherford adalah membatasi jumlah orbit yang mungkin bagi sebuah elektron
dengan mensyaratkannya hanya dapat memiliki nilai-nilai diskrit, yaitu sebuah
nilai energi yang terkuantitasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model atom bohr?
2. Bagaimana gagasan kunci model atom bohr?
3. Bagaimana postulat dasar model atom bohr?
4. Apa saja kelebihan dan kelemahan model atom bohr?
5. Apa yang dimaksud dengan spektrum garis?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud model atom bohr.
2. Untuk mengetahui gagasan kunci model atom bohr.
3. Untuk mengetahui postulat dasar model atom bohr.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan model atom bohr.
5. Untuk mengetahui maksud spektrum garis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Atom Bohr

Gambar 1. Model Atom Bohor

Model ini adalah pengembangan dari model puding prem (1904), model
Saturnian (1904), dan model Rutherford (1911). Karena model Bohr adalah
pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber mengkombinasikan kedua
nama dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-Bohr.

Model atom Bohr memuat tiga postulat sebagai berikut.

1. Didalam atom hidrogen, elektron hanya dapat mengelilingi lintasan


tertentu tertentu yang diijinkan tanpa membebaskan (melepaskan) energi.
Lintasan ini disebut lintasan stasioner dan memiliki energi tertentu yang
sesuai.

2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain. Energi
dalam bentuk foton cahaya akan dilepaskan jika elektron berpindah ke
lintasan yang lebih dalam, sedangkan Energi dalam bentuk foton cahaya
akan diserapkan supaya elektron berpindah ke lintasan yang lebih luar.
Energi dilepas atau diserap dalam paket sebesar hf sesuai dengan
persamaan Planck.

E = hf

Dimana h adalah konstanta Planck dan f adalah frekuensi cahaya atau


foton yang dilepas atau diserap.

3
3. lintasan-lintasan stasioner yang diijinkan untuk ditempati elektron

memiliki momentum sudut yang merupakan kelipatan bulat dari nilai


(nilai ini biasa ditulis juga sebagaiћ)

Model atom Bohr berhasil menjelaskan kestabilan elektron dengan


memasukkan konsep lintasan atau orbit stasioner dimana elektron dapat berada di
dalam lintasannya tanpa membebaskan energi. Spektrum garis atomik juga
merupakan efek lain dari model atom Bohr. Spektrum garis adalah hasil
mekanisme elektron di dalam atom yang dapat berpindah lintasan dengan
menyerap atau melepas energi dalam bentuk foton cahaya.

Dengan demikian, struktur atom berdasarkan model atom Bohr adalah


elektron dapat berada di dalam lintasan-lintasan stasioner dengan energi tertentu.
Lintasan elektron dapat juga dianggap sebagai tingkat energi elektron.

Elektron yang berada di lintasan tertentu yang stasioner dengan jari-jari


tertentu dikatakan memiliki energi tertentu. Elektron yang berada di lintasan ke-
n berada pada jari-jari lintasan dan energi sebagai berikut.

Dalam persamaan ini, jari-jari rdinyatakan dalam satuan nanometer (nm)


dan energi Edinyatakan dalam satuan elektron volt (eV).

B. Gagasan Kunci Model Atom Bohr

Bohr merumuskan teori (model) atom yang disebut teori atom Bohr yaitu
sebagai berikut :
a. Atom terdiri atas inti bermuatan positif.
b. Elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan tertentu.
c. Elektron dalam lintasannya tidak menyerap atau memancarkan energi,
karena tiap lintasan mempunyai tingkat energi tertentu.
d. Jika elektron pindah lintasan, maka terjadi perubahan energi.
Bohr mengasumsikan sebuah kondisi kuantum yang meminta sebuah produ
operasi antara momentum (masa, m xkecepatan, v) dengan keliling lingkaran (2π)
sebagai perkalian konstanta Planck h dengan bilangan bulat.

4
5
6
C. Postulat Dasar Model Atom Bohr

Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model atom
Rutherford, antara lain :

a. Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu
lintas edar berbentuk lingkaran mengelilingi inti atom ; gerak elektron

7
tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb sesuai dengan kaidah mekanika
klasik.
b. Lintas edar elektron dalam hidrogen yang mantap hanyalah memiliki
harga momentum angular L yang merupakan kelipatan dari tetapan
Planck dibagi dengan 2π.
c. Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom
tidak memancarkan energi elektromagnetik, dalam hal ini energi totalnya
E tidak berubah.
d. Jika suatu atom melakukan transisi dari keadaan energi tinggi ke keadaan
energi lebih rendah, sebuah foton dengan suatu energi diemisikan. Jika
sebuah foton diserap, atom tersebut akan bertransisi ke keadaan energi
rendah ke keadaan energi tinggi.

Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai
sebuah teori, model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama
dari atom hidrogen menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan
akurat, dan dengan demikian dapat dianggap sebagai model yang telah usang.
Namun demikian, karena kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah
sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika
kuantum.
Kemantapan teori atom Bohr untuk menenrangkan asal usul garis spektrum
merupakan salah satu hasil yang menonjol, sehingga dirasakan pantas untuk
memulai membuka teori itu dengan menerapkannya pada spektrum atomik.

D. Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Bohr


a. Kelebihan
1. Keberhasilan teori Bohr terletak pada kemampuannya untuk
meramalkan garis-garis dalam spektrum atom hidrogen

2. Salah satu penemuan adalah sekumpulan garis halus, terutama jika


atom-atom yang dieksitasikan diletakkan pada medan magnet.

b. Kelemahan
1. Struktur garis halus ini dijelaskan melalui modifikasi teori Bohr tetapi
teori ini tidak pernah berhasil memberikan spektrum selain atom
hidrogen

2. Belum mampu menjelaskan adanya stuktur halus (fine structure) pada


spektrum, yaitu 2 atau lebih garis yang sangat berdekatan.

3. Belum dapat menerangkan spektrum atom kompleks, Intensitas relatif


dari tiap garis spektrum emisi, serta Efek Zeeman, yaitu terpecahnya
garis spektrum bila atom berada dalam medan magnet.

8
E. Spektrum Garis
1. Pengertian spektrum garis

Gambar 2. Spektrum cahaya dari sebuah bianglala/ pelangi


Pada abad 17 kata spektrum diperkenalkan ke dalam bidang optika, untuk
merujuk pada rentang warna yang teramati ketika cahaya putih terdispersi oleh
sebuah prisma. Segera istilah tersebut merujuk pada plot intensitas cahaya sebagai
fungsi dari frekuensi atau panjang gelombang.
Cahaya yang dilewatkan pada sebuah prisma terpisahkan ke dalam warna-
warna berdasarkan panjang gelombang. Warna ungu di salah satu ujung memiliki
panjang gelombang terpendek dan merah di ujung lainnya memiliki panjang
gelombang terpanjang. Urutan warna dari panjang gelombang panjang ke pendek
adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu. Ketika panjang gelombang
diperpanjang melewati cahaya merah, akan didapati inframerah, gelombang mikro
dan radio. Ketika panjang gelombang diperpendek melewati cahaya ungu,
didapati ultraungu, sinar-x, dan sinar gamma.
Dalam spektrum ada yang disebut spektrum kontinu dan ada pula spektrum
garis. Spektrum kontinu yakni spektrum pancar dari sinar matahari atau padatan
yang dipanaskan sehingga bersifat kontinu, dimana semua rentang panjang
gelombang cahaya ada dalam spektrum tersebut. Sedangkan untuk spektrum garis
yakni spektrum pancar dari gas, dimana tidak semua rentang panjang gelombang
cahaya ada, yang merentang dari warna merah sampai ungu. Berikut gambar
spektrum warna dari cahaya tampak.

9
Adapun tabel dari panjang gelombang masing-masing warna adalah sebagai
berikut

(Gambar 3. Spektrum warna dari cahaya tampak)

Proses ter

1. Bentuknya Spektrum

10
Gambar 4. Peralatan Untuk Mengamati Spektrum Garis
Gambar di atas adalah peralatan yang digunakan untuk mengamati proses
terbentuknya spektrum garis. Cahaya di pancarkan bila terjadi loncatan api listrik
dalam tabung berisi uap suatu unsur zat (seperti air-raksa, natrium, atau gas neon).
Cahaya tersebut kemudian dilewatkan melalui suatu zat perantara dispersif,
seperti prisma atau kisi difraksi, yang berperan memisahkan masing-masing
komponen panjang gelombang pada kedudukan yang berbeda.

2. Persamaan Panjang Gelombang


Jika gas mulia dan uap logam yang bertekanan rendah di bawah tekanan
atmosfer dieksitasi (dilepaskan), radiasi yang dipancarkan mempunyai spektrum
yang berisi panjang gelombang tertentu saja. Setiap unsur memperlihatkan
spektrum garis yang unik. Spektrometer optik dapat dipakai untuk menentukan
panjang gelombang spektrum garis dari atom gas mulia dan uap logam. Kisi
digunakan untuk memisahkan garis spektrum. Cahaya terdifraksi di kisi, panjang
gelombang yang sama mengalami superposisi (penjumlahan gelombang) dan
menghasilkan intensitas maksimum.
Hubungan antara difraksi dan panjang gelombang adalah linear (sin α ~ λ)
pada spektrum normal. Kita dapat menentukan panjang gelombang yang datang
dari suatu cahaya yang melalui kisi dengan menggunakan spektrometer.
Persamaan untuk menentukan panjang gelombang spektrum garis adalah

Δα
sin
λ= 2
n.N

Dengan :

n = Orde Spektrum, = jumlah sudut antara garis spektrum kanan dan kiri,

N = jumlah garis kisi yang digunakan, dan λ = panjang gelombang

Adapun analisis ketidakpastian dari persamaan panjang gelombang


spektrum garis adalah sebagai berikut:

11

sin
= 2
n. N

Ketidakpastian panjang gelombang

Karena,

DK = 100%-KR

% diff = x 100%

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Spektrum garis yang dihasilkan oleh setiap atom berbeda-beda sesuai


dengan karakteristik atom tersebut, hal ini tampak dari adanya perbedaan panjang
gelombang yang dihasilkan oleh tiap deretan warna pada spektrum garis yang
teramati. Spektrum atom yang memiliki panjang gelombang terpanjang adalah
warna merah, sedangkan yang memiliki panjang gelombang terpendek adalah
warna ungu.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa didalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah berikutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. 1992. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga

Krane, Kenneth. 2014. Fisika Modern (Terjemahan Hans J. Wospakrik). Jakarta :


UI Press

Mahfudloh, Tin Yunis dan Mohammad Tirono. 2010. Perancangan dan Pembutan
Alat Ukur Kadar Krom dalam Air dengan Menggunakan Prinsip
Spektroskopi Serapan Atom. Jurnal Neutrino. Vol 3. No.1

Rosana, Dadan., dkk. 2003. Konsep Dasar Fisika Modern. Yogyakarta : JICA

14

Anda mungkin juga menyukai