Anda di halaman 1dari 32

Perkembangan Teori Atom (Artikel Ringkasan)

Follow @HediSasrawan
Perkembangan teori atom dimulai dari konsep materi Demokritus yang menyatakan
bahwa materi dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil, sampai diperoleh
bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Nah, materi yang sudah tidak bisa
dibagi lagi itu yang disebut Atom. Atom berasal dari kata A yang berarti tidak dan
TOMos yang berarti dipotong-potong. Namun, saat itu teori tentang atom belum
ditemukan. Sekarang, Materi Pelajaran akan memberikan materi tentang Struktur
Atom dan untuk mempermudah belajarnya, kita akan bahas Perkembangan Teori
Atom terlebih dahulu. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Model Atom Dalton


Teori atom Dalton ditemukan oleh John Dalton dan merupakan teori atom pertama
yang dilandasi data ilmiah. Pokok-pokok teori atom
Dalton adalah sebagai berikut:
1.
Atom merupakan partikel zat atau materi
terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi
bagian yang lebih kecil.
2.
Atom berbentuk/digambarkan seperti bola
sederhana yang berukuran sangat kecil.
3.
Suatu unsur tersusun dari atom-atom yang
sama, sedangkan senyawa tersusun dari atomatom yang berbeda sesuai unsur penyusunnya.
4.
Atom-atom bergabung membentuk
senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana.
5.
Reaksi kimia merupakan pemisahan, penggabungan, atau penyusunan
kembali atom-atom sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Kelebihan model atom Dalton adalah mempu membangkitkan minat terhadap
penelitian tentang model atom.

2. Model Atom Thomson


J.J. Thomson menggambarkan model atomnya setelah dia menemukan sinar
katode. Dia menyimpulkan bahwa atom adalah bola padat bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron yang bermuatan negatif. Model atom Thomson seperti
kismis(elektron) yang melekat pada roti(atom).

3. Model Atom Rutherford


Teori atom Rutherford muncul berdasarkan
eksperimen hamburan sinar alfa dari uranium.
Kesimpulannya adalah atom terdiri dari inti atom
yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi

oleh elektron yang bermuatan negatif seperti tata surya. Kelemahan dari model atom
Rutherford adalah teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke
dalam inti atom.

4. Model Atom Bohr


Niels Bohr, melakukan percobaan spektrum hidrogen
untuk memperbaiki teori atom Rutherford. Hasil percobaan
Bohr adalah elektron-elektron mengelilingi inti atom yang
terdiri dari Proton dan Neutron pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut
kulit elektron atau tingkat
energi.

5. Model Atom

Modern

Model atom modern


ditemukan
oleh Schrodinger.
Penjelasan model atom
modern adalah elektron-elektron yang mengelilingi inti atom memiliki tingkat energi
tertentu tetapi keberadaannya tidak dapat dipastikan. Elektron berada di dalam
orbital-orbital yang merupakan fungsi gelombang tertentu dalam kulit atom yang
disebut sebagai daerah dengan kebolehjadian paling besar untuk menemukan
elektron. Model atom modern disebut juga model
atom Schrodinger.
Selamat belajar, Tetap Semangat! | Materi
Pelajaran

Bilangan Kuantum
Pengertian Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum adalah suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem
dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat orbital dan elektron dalam orbital.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti, bentuk orbital,

orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat memiliki satu atau lebih
bilangan kuantum.
Macam-Macam Bilangan Kuantum
Untuk menjelaskan elektron secara lengkap dibutuhkan empat macam bilangan kuantum,
yaitu:
1. Bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi.
2. Bilangan kuantum azimut () yang menyatakan bentuk orbital.
3. Bilangan kuantum magnetik (m) yang menyakatakan orientasi orbital dalam ruang
tiga dimensi.
4. Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan spin elektron pada sebuah atom.
Penjelasan Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum utama
Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang
dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol.
Semakin
tinggi
nilai
n
semakin
tinggi
pula
energi
elektron.
Untuk sebuah atom, nilai bilangan kuantum utama berkisar dari 1 ke tingkat energi yang
mengandung elektron terluar. Bilangan kuantum utama mempunyai nilai sebagai bilangan
bulat positif 1, 2, 3, dst. Nilai-nilai tersebut melambangkan K, L, M, dst.
Kulit

Nilai n

Bilangan kuantum azimut


Bilangan kuantum azimut sering disebut dengan bilangan kuantum angular (sudut). Energi
sebuah elektron berhubungan dengan gerakan orbital yang digambarkan dengan
momentum sudut. Momentum sudut tersebut dikarakterisasi menggunakan bilangan
kuantum azimut. Bilangan kuantum azimut menyatakan bentuk suatu orbital dengan simbol
.
Bilangan kuantum azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit. Nilai ini
menggambarkan subkulit yang dimana elektron berada. Untuk subkulit s, p, d, f, bilangan
kuantum azimut berturut-turut adalah 0, 1, 2, 3.
Bilangan kuantum magnetik
Bilangan kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam medan magnet. Tidak
adanya medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan yang

sama tetapi berbeda m. Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut dapat sedikit
berubah. Hal tersebut dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan
medan
magnet
luar.
Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya
berhubungan dengan aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di
wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron
di sekitar inti dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Kulit Subkuli Nama
Orientasi (m1)
(n)
t (l)
Orbital (nl)

Jumlah
Orbital

Maksimum
Terisi

n=1 l=0

1s

ml = 0

2 e-

l=0

2s

ml = 1, 0-1

2 e-

l=1

2p

ml = 1, 0-1 (or px, py, pz) 3

6 e-

l=0

3s

ml = 0

2e-

l=1

3p

ml = 1, 0-1

6 e-

l=2

3d

ml = 2, 1, 0, -1, -2 (or
dxy, dyz, dxz)

10 e-

n=2

n=3

Bilangan kuantum spin


Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin mempunyai
simbol s atau sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik). Suatu elektron
dapat
mempunyai
bilangan
kuantum
spin
s
=
+
atau
.
Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu. Sebagai
contoh, untuk nilai s = + berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -
berarti searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua peluang
orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk mengarah ke atas adalah
50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah 50% .

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR


STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR
1. A. STRUKTUR ATOM

Perkembangan Model Atom : (Pelajari Buku Paket Kimia 1A halaman 121 sampai 126!)
1). Model Atom Dalton
a)

Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.

b)

Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.

c)

Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur berbeda,

berlainan dalam massa dan sifatnya.


d)

Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain.

e)

Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom yang

berubah akibat reaksi kimia.

Gambar Model Atom Dalton


Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
1. Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier) : massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama.
2. Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust)

: perbandingan massa unsur-

unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.


Kelemahan Model Atom Dalton :
Menurut teori atom Dalton nomor 5, tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia. Kini
ternyata dengan reaksi kimia nuklir, suatu atom dapat berubah menjadi atom lain.
Contoh :
2). Model Atom Thomson
a)

Setelah ditemukannya elektron oleh J.J Thomson, disusunlah model atom Thomson

yang merupakan penyempurnaan dari model atom Dalton.

b)

Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan

kismis dalam roti kismis.


Perhatikan Gambar Model Atom Thomson dari Buku Paket Kimia 1A halaman 121!
3). Model Atom Rutherford
a)

Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan

positif, berukuran lebih kecil daripada ukuran atom tetapi massa atom hampir seluruhnya
berasal dari massa intinya.
b)

Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan berada pada pusat atom serta

elektron bergerak melintasi inti (seperti planet dalam tata surya).


Kelemahan Model Atom Rutherford :

Ketidakmampuan untuk menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom


akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap elektron.

Menurut teori Maxwell, jika elektron sebagai partikel bermuatan mengitari inti yang
memiliki muatan yang berlawanan maka lintasannya akan berbentuk spiral dan
akan kehilangan tenaga/energi dalam bentuk radiasi sehingga akhirnya jatuh ke
inti.

Perhatikan Gambar Model Atom Rutherford dari Buku Paket Kimia 1A halaman 123!
4). Model Atom Niels Bohr

Model atomnya didasarkan pada teori kuantum untuk menjelaskan spektrum gas
hidrogen.

Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya menempati


tingkat-tingkat energi tertentu dalam atom.

Menurutnya :
a)

Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar elektron-

elektron yang bermuatan negatif.


b)

Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal sebagai

keadaan gerakan yang stasioner (tetap) yang selanjutnya disebut dengan tingkat energi
utama (kulit elektron) yang dinyatakan dengan bilangan kuantum utama (n).

c)

Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi akan tetap sehingga tidak ada

cahaya yang dipancarkan.


d)

Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke lintasan

stasioner yang lebih tinggi jika menyerap energi. Sebaliknya, jika elektron berpindah dari
lintasan stasioner yang lebih tinggi ke rendah terjadi pelepasan energi.
e)

Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat energi

terendah (disebut tingkat dasar = ground state).


Perhatikan Gambar Model Atom Niels Bohr dari Buku Paket Kimia 1A halaman 125!
Kelemahan Model Atom Niels Bohr :
1. Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung satu
elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron
banyak.
2. Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui
ikatan kimia.
5). Model Atom Modern
Dikembangkan berdasarkan teori mekanika kuantum yang disebut mekanika gelombang;
diprakarsai oleh 3 ahli :
a)

Louis Victor de Broglie

Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan
sebagai gelombang.
b)

Werner Heisenberg

Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai partikel dan
gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan
dengan kemungkinan kemungkinan saja.
c)

Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)

Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan prinsip


mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat di dalam

suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu
dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.

Orbit Orbital
Gambar Perbedaan antara orbit dan orbital untuk elektron

Orbital digambarkan sebagai awan elektron yaitu : bentuk-bentuk ruang dimana


suatu elektron kemungkinan ditemukan.

Semakin rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron


ditemukan dan sebaliknya.

PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM


(Pelajari Buku Paket Kimia 1A halaman 88 sampai 96!)

Massa

Muatan

Sesungguhn Relatif thd


ya
proton

Sesungguhn Relatif thd


ya
proton

Proton

1,67 x 10-24 g 1 sma

1,6 x 10-19 C

+1

Neutron

1,67 x 10-24 g 1 sma

Elektron

9,11 x 10-28 g sma

-1,6 x 10-19 C -1

Partikel Notasi

Catatan : massa partikel dasar dinyatakan dalam satuan massa atom ( sma ).

1 sma = 1,66 x 10-24 gram

NOMOR ATOM

Menyatakan jumlah proton dalam atom.

Untuk atom netral, jumlah proton = jumlah elektron (nomor atom juga
menyatakan jumlah elektron).

Diberi simbol huruf Z


o

Atom yang melepaskan elektron berubah menjadi ion positif, sebaliknya


yang menerima elektron berubah menjadi ion negatif.

Contoh :

19

Artinya ..
NOMOR MASSA
v Menunjukkan jumlah proton dan neutron dalam inti atom.
v Proton dan neutron sebagai partikel penyusun inti atom disebut Nukleon.
v Jumlah nukleon dalam atom suatu unsur dinyatakan sebagai Nomor Massa(diberi
lambang huruf A), sehingga :
A = nomor massa
= jumlah proton ( p ) + jumlah neutron ( n )
A

= p+n=Z+n

v Penulisan atom tunggal dilengkapi dengan nomor atom di sebelah kiri bawah dan nomor
massa di sebelah kiri atas dari lambang atom tersebut. Notasi semacam ini disebut
dengan Nuklida.
Keterangan :
X = lambang atom
Z = nomor atom

A = nomor massa
Contoh :

SUSUNAN ION
v Suatu atom dapat kehilangan/melepaskan elektron atau mendapat/menerima elektron
tambahan.
v Atom yang kehilangan/melepaskan elektron, akan menjadi ion positif (kation).
v Atom yang mendapat/menerima elektron, akan menjadi ion negatif (anion).
v Dalam suatu Ion, yang berubah hanyalah jumlah elektron saja, sedangkan
jumlah proton dan neutronnya tetap.

Contoh :

Spesi

Proton Elektron Neutron

Atom Na

11

11

12

Ion

11

10

12

Ion

11

12

12

Rumus umum untuk menghitung jumlah proton, neutron dan elektron :


1). Untuk nuklida atom netral :
:

p=Z

e=Z
n = (A-Z)
2). Untuk nuklida kation :
:

p=Z

e = Z (+y)
n = (A-Z)
3). Untuk nuklida anion :
:

p=Z

e = Z (-y)
n = (A-Z)
ISOTOP, ISOBAR DAN ISOTON
1). ISOTOP
Adalah atom-atom dari unsur yang sama (mempunyai nomor atom yang sama) tetapi
berbeda nomor massanya.

Contoh : ;

2). ISOBAR
Adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi
mempunyai nomor massa yang sama.
Contoh : dengan
3). ISOTON
Adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi
mempunyai jumlah neutron yang sama.
Contoh : dengan
KONFIGURASI ELEKTRON
(Pelajari Buku Paket Kimia 1A halaman 83 sampai 88!)
Persebaran elektron dalam kulit-kulit atomnya disebut konfigurasi.
Kulit atom yang pertama (yang paling dekat dengan inti) diberi lambang K, kulit ke-2
diberi lambang L dst.
Jumlah maksimum elektron pada setiap kulit memenuhi rumus 2n2 (n = nomor kulit).
Contoh :
Kulit K (n = 1) maksimum 2 x 12 = 2 elektron
Kulit L (n = 2) maksimum 2 x 22 = 8 elektron
Kulit M (n = 3) maksimum 2 x 32 = 18 elektron
Kulit N (n = 4) maksimum 2 x 42 = 32 elektron
Kulit O (n = 5) maksimum 2 x 52 = 50 elektron
Catatan :

Meskipun kulit O, P dan Q dapat menampung lebih dari 32 elektron, namun kenyataannya
kulit-kulit tersebut belum pernah terisi penuh.
Langkah-Langkah Penulisan Konfigurasi Elektron :
1. Kulit-kulit diisi mulai dari kulit K, kemudian L dst.
2. Khusus untuk golongan utama (golongan A) :
Jumlah kulit = nomor periode
Jumlah elektron valensi = nomor golongan
1. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar (elektron valensi) adalah 8.

Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam


membentuk suatu senyawa.

Sifat kimia suatu unsur ditentukan juga oleh elektron valensinya. Oleh karena
itu, unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sama, akan memiliki sifat
kimia yang mirip.

Contoh :

Unsur

Nomor
Atom

He

Li

Ar

18

Ca

20

Sr

38

18

Perhatikan Tabel 3.3 Buku Paket Kimia 1A halaman 85!


Catatan :

Konfigurasi elektron untuk unsur-unsur golongan B (golongan transisi)sedikit


berbeda dari golongan A (golongan utama).

Elektron tambahan tidak mengisi kulit terluar, tetapi mengisi kulit ke-2 terluar;
sedemikian sehingga kulit ke-2 terluar itu berisi 18 elektron.

Contoh :

Unsur Nomor Atom K

Sc

21

Ti

22

10

Mn

25

13

Zn

30

18

Soal-Soal Latihan :
Kerjakan Latihan 3.3 dari Buku Paket halaman 88 nomor 1 nomor 5!
MASSA ATOM RELATIF (Ar)
(Pelajari Buku Paket Kimia 1A halaman 38 sampai 39 dan halaman 100 sampai
103!)

Adalah perbandingan massa antar atom yang 1 terhadap atom yang lainnya.

Pada umumnya, unsur terdiri dari beberapa isotop maka pada penetapan massa
atom relatif (Ar) digunakan massa rata-rata dari isotop-isotopnya.

Menurut IUPAC, sebagai pembanding digunakan atom C-12 yaitu dari massa 1
atom C-12; sehingga dirumuskan :

Ar unsur X =

(1)

Karena : massa 1 atom C-12 = 1 sma ; maka :

Ar unsur X =

(2)

MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)

Adalah perbandingan massa antara suatu molekul dengan suatu standar.

Besarnya massa molekul relatif (Mr) suatu zat = jumlah massa atom relatif (Ar)
dari atom-atom penyusun molekul zat tersebut.

Khusus untuk senyawa ion digunakan istilah Massa Rumus Relatif (Mr) karena
senyawa ion tidak terdiri atas molekul.

Mr

= S Ar

Contoh :
Diketahui : massa atom relatif (Ar) H = 1; C = 12; N = 14 dan O = 16.

Berapa massa molekul relatif (Mr) dari CO(NH2)2


Jawab :
Mr CO(NH2)2 = (1 x Ar C) + (1 x Ar O) + (2 x Ar N) + (4 x Ar H)
= (1 x 12) + (1 x 16) + (2 x 14) + (4 x 1)
= 60
1. B. PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR
(Pelajari Buku Paket Kimia 1A halaman 72 sampai 82!)
1). Hukum Triade Dobereiner

Dikemukakan oleh Johan Wolfgang Dobereiner (Jerman).

Unsur-unsur dikelompokkan ke dalam kelompok tiga unsur yang disebutTriade.

Dasarnya : kemiripan sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur tersebut.

Jenis Triade :
1. Triade Litium (Li), Natrium (Na) dan Kalium (K)

Unsur

Massa Atom

Wujud

Li

6,94

Padat

Na

22,99

Padat

39,10

Padat

Massa Atom Na (Ar Na) = = 23,02


1. Triade Kalsium (Ca), Stronsium (Sr) dan Barium (Ba)
2. Triade Klor (Cl), Brom (Br) dan Iod (I)
2). Hukum Oktaf Newlands
v Dikemukakan oleh John Newlands (Inggris).
v Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya (Ar).

v Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur pertama; unsur ke-9 memiliki sifat
yang mirip dengan unsur ke-2 dst.
v Sifat-sifat unsur yang ditemukan berkala atau periodik setelah 8 unsur disebut Hukum
Oktaf.

Li

Be

Na

Mg

Al

Si

Cl

Ca

Cr

Ti

Mn

Fe

Berdasarkan Daftar Oktaf Newlands di atas; unsur H, F dan Cl mempunyai kemiripan sifat.
3). Sistem Periodik Mendeleev (Sistem Periodik Pendek)
Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (Rusia)
berdasarkan pada prinsip dari Newlands, melakukan penggolongan unsur.
Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev
lebih mengutamakan kenaikan massa atom.
Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya,
maka sifat tertentu akan berulang secara periodik.
Unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa ditempatkan pada satu lajur tegak,
disebut Golongan.
Sedangkan lajur horizontal, untuk unsur-unsur berdasarkan pada kenaikan massa atom
relatifnya dan disebut Periode.
4). Sistem Periodik Modern (Sistem Periodik Panjang)

Dikemukakan oleh Henry G Moseley, yang berpendapat bahwa sifat-sifat unsur


merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.

Artinya : sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukanoleh massa
atom relatifnya (Ar).

1. C. PERIODE DAN GOLONGAN DALAM SPU MODERN


1). Periode

Adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik.

SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan


jumlah/banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode-periode
tersebut.

Nomor Periode = Jumlah Kulit


Atom

Jadi :

Unsur-unsur yang memiliki 1 kulit (kulit K saja) terletak pada periode 1 (baris 1),
unsur-unsur yang memiliki 2 kulit (kulit K dan L) terletak pada periode ke-2 dst.

Contoh :
F

: 2 , 7 periode ke-2

Mg

: 2 , 8 , 2 periode ke-3

Ga

: 2 , 8 , 18 , 3 periode ke-4

12

31

Catatan :
a)

Periode 1, 2 dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur.

b)

Periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.

c)

Periode 7 disebut periode belum lengkap karena belum sampai ke golongan VIII A.

d)

Untuk mengetahui nomor periode suatu unsur berdasarkan nomor atomnya, Anda

hanya perlu mengetahui nomor atom unsur yang memulai setiap periode.
2). Golongan

Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang terbagi menjadi 8 golongan
utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).

Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada golongan


yang sama.

Untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem periodik :

Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi

Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu :

1. Golongan IA

= golongan Alkali

2. Golongan IIA

= golongan Alkali Tanah

3. Golongan IIIA

= golongan Boron

4. Golongan IVA

= golongan Karbon

5. Golongan VA

= golongan Nitrogen

6. Golongan VIA

= golongan Oksigen

7. Golongan VIIA

= golongan Halida / Halogen

8. Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia


1. D. SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
Meliputi :
1). Jari-Jari Atom

Adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar.

Besarnya jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur tersebut.

Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah
kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya.

Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.

Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambahyang


berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya
tetap. Akibatnya tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga
menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom.

Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.
2). Energi Ionisasi
Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas untuk melepaskan
satu elektron membentuk ion bermuatan +1.
Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang
lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
EI 1< EI 2 < EI 3 dst
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin kecil karena jari-jari atom
bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Akibatnya
elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan.

Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom
semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat.
Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan.
3). Afinitas Elektron

Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas
apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif.

Semakin negatif harga afinitas elektron, semakin mudah atom tersebut


menerima/menarik elektron dan semakin reaktif pula unsurnya.

Afinitas elektron bukanlah kebalikan dari energi ionisasi.

Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya


semakin kecil.

Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin
besar.

Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan
IIA dan VIIIA.

Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA.

4). Keelektronegatifan

Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu
senyawa (dalam ikatannya).

Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya


antara 0,7(keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).

Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderungmenerima


elektron dan akan membentuk ion negatif.

Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderungmelepaskan


elektron dan akan membentuk ion positif.

Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan


semakin kecil.

Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin


besar.

Penentuan Golongan dan Periode serta Sifatsifat Periodik Unsur


Penentuan Golongan dan Periode serta Sifat-sifat Periodik Unsur Dalam bab ini kita akan
mempelajari Sistem Periodik Unsur yang meliputi cara menentukan golongan dan periode serta sifatsifat periodik unsur dalam sistem periodik unsur. Berikut ini pembahasan secara terperincinya :
1. Periode dan Golongan
Periode menyatakan jumlah kulit yang dimiliki oleh unsur. Unsur- unsur yang jumlah kulitnya sama
ditempatkan pada periode yang sama. Nomor periode sama dengan jumlah kulit. Sedangkan
golongan menyatakan jumlah elektron valensi unsur. Unsur- unsur yang memiliki jumlah elektron
valensi sama ditempatkan pada golongan yang sama.nomor golongan sama dengan jumlah elekton
valensi.
2. Penentuan Periode dan Golongan
Untuk menentukan periode suatu unsur yang harus diperhatikan adalah pada kulit ke berapa
pengisian elektron atom itu berakhir (nomor kulit paling besar). Sedangkan untuk menentukan
golongan suatu unsur, yang diperhatikan adalah jumlah elektron dan sub kulit yang ditempati oleh
elektron pada kulit terluarnya
Contoh: Na mempunyai nomor atom 11, maka konfigurasi elektronnya adalah 2.8.1 Dengan demikian
kita dapat menyimpulkan bahwa Na terletak pada golongan IA dan periode ke-3
3. Sifat Periodik Unsur

Sifat periodik adalah sifat yang berulang secara

periodik, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode atau dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Beberapa sifat periodik tersebut diantaranya:
a). Jari- jari Atom
Jari- jari atom merupaan jarak dari inti atom sampai kulit terluar. Dalam satu golongan dari atas ke
bawah jari- jari atom semakin besar, sedangkan dari kiri ke kanan dalam satu periode semakin kecil.
b). Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)
Energi ionisasi adalah besarnya energi yang diperlukan oleh suatu atom/ ion untuk melepaskan
sebuah elektron yang terikat paling luar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil,
sedangkan dalam satu periode semakin besar.
c). Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan oleh suatu atom untuk menerima sebuah
elektron. Dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil, sedangkan dalam satu periode
semakin besar.
d). Keektronegatifan
Merupakan suatu bilangan yang menunjukkan kecenderungan relatif dari suatu unsur menarik atau
menangkap elektron dari lua ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia. Dalam satu golongan dari atas ke
bawah semakin kecil, sedangkan dalam satu periode semakin besar.
e). Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur logam cenderung melepaskan elektron. Semakin mudah suatu unsur melepaskan elektron
semakin kuat sifat logamnya. Sebaliknya, unsur nonlogam cenderung menangkap elektron. Semakin
mudah menangkap elektron, semakin kuat sifat nonlogamnya. Unsur logam dalam suatu golongan
semakin ke bawah semakin bertambah dan dalam satu periode semakin ke kanan semakin
berkurang.
f). Titik leleh dan titik didih
Unsur- unsur logam segolongan, titik leleh dan titik didih semakin ke bawah semakin rendah,
sedangkan unsur- unsur bukan logam segolongan titik leleh dan titik didih semakin ke bawah semakin
tinggi.

g). Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur- unsur logam semakin ke bawah semain reaktif sebab
semakin mudah melepaskan elektron. Unsur- unsur bukan logam semakin ke bawah semakin kurang
reaktif sebab semakin sukar menangkap elektron.

SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)

70 Votes

Pada bagian ini Anda akan mempelajari Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur,
Golongan, Periode, dan Sifat Periodik Unsur.

Hingga akhir abad 18, hanya dikenal

penggolongan unsur atas logam dan nonlogam. Sekitar dua puluh jenis unsur yang
dikenal pada masa itu tampak mempunyai sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Suatu perkembangan baru terjadi pada awal abad 20, yaitu ketika John Dalton
mengemukakan teorinya tentang atom. Menurut Dalton, setiap unsur mempunyai atomatom dengan sifat-sifat tertentu yang berbeda dari atom unsur lainnya. Salah satu
perbedaan antar atom unsur itu adalah massanya. Akan tetapi, Dalton belum dapat
menentukan massa atom.
Sebagaimana diketahui atom mempunyai massa yang amat kecil. Para ahli pada masa
itu

belum

dapat

menentukan

massa

atom

individu.

Sebagai

gantinya

mereka

menggunakan massa atom relatif, yaitu perbandingan massa antar-atom yang satu
terhadap

yang

lainnya.

Metode

penentuan

massa

atom

relatif

dikemukakan

oleh Berzelius (1814) dari Swedia dan P. Dulong dan A. Petit (1819), keduanya darl
Perancis.
Berzelius maupun Dulong dan Petit menentukan massa atom relatif berdasarkan kalor
jenis unsur. Massa atom relatif merupakan sifat penting unsur dan merupakan sifat
spesifik, karena setiap unsur mempunyai massa atom relatif tertentu yang berbeda dari
unsur

lainnya.

Dobereiner,

Newlands,

Mendeleev,

pengelompokan unsur berdasarkan massa atom relatif.

dan

Lothar

Meyer

membuat

PERKEMBANGAN
UNSUR

TABEL

PERIODIK

1. Hukum Triade Dobereiner


Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner, seorang professor kimia di Jerman,
mengemukakan bahwa massa atom relatif Strontium sangat dekat dengan massa ratarata dari dua unsur lain yang mirip dengan strontium, yaitu Kalsium dan Barium.
Dobereiner juga menemukan beberapa kelompok unsur lain seperti itu. Karena itu,
Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok-kelompok tiga unsur yang disebutnya Triade. Akan tetapi, Dobereiner belum
berhasil menunjukkan cukup banyak triade sehingga aturan tersebut bermanfaat.
Penggambaran Triade Doberainer adalah sebagai berikut :
TRIADE

Ar

Kalsium

40

Stronsium

Barium

137

Rata-rata Unsur ditengah

Meskipun gagasan yang dikemukakan oleh Dobereiner selanjutnya gugur (tidak berhasil),
tetapi hal tersebut merupakan upaya yang pertama kali dilakukan dalam menggolongkan
unsur.

2.

Hukum Oktaf Newlands

Pada tahun 1866, John A.R Newlands seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris
mengemukakan bahwa unsur-unsur yang disusun berdasarkan urutan kenaikan massa
atomnya mempunyai sifat yang akan berulang tiap unsur kedelapan. Artinya, unsur
pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan,
dan seterusnya.
Sifat keperiodikan unsur berdasarkan urutan kenaikan massa atom setiap kelipatan
delapan dinamakanhukum oktaf. Saat itu, baru ditemukan 60 unsur. Gas mulia tidak
termasuk dalam pengelompokan sistem oktaf karena belum ditemukan .
Berikut ini disampaikan pengelompokan unsur berdasarkan hukum oktaf Newlands, yaitu
sebagai berikut :
H

Cl

Co/Ni

Br

Pd

Pt

Li

Na

Cu

Rb

Ag

Cs

Tl

Be

Mg

Ca

Zn

Sr

Cd

Ba/V

Pb

Al

Cr

Ce/La

Ta

Th

Si

Ti

In

Zr

Sn

Hg

Mn

As

Di/Mo

Sb

Nb

Bi

Fe

Se

Ro/Ru

Te

Au

Os

Beberapa unsur ditempatkan tidak urut sesuai massanya dan terdapat dua unsur yang
ditempatkan di kolom yang sama karena kemiripan sifat.

3. Sistem Periodik Mendeleyev


Pada tahun 1869, Dmitri Ivanovich Mendeleyev seorang ahli kimia berkebangsaan
Rusia menyusun 65 unsur yang sudah dikenal pada waktu itu. Mendeleev mengurutkan
unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan sifat kimianya.
Pada waktu yang sama, Julius Lothar Meyer membuat susunan unsur-unsur seperti
yang dikernukakan oleh Mendeleyev. Hanya saja, Lothar Meyer menyusun unsur-unsur
tersebut

berdasarkan

sifat

fisiknya.

Meskipun

ada

perbedaan,

tetapi

keduanya

menghasilkan pengelompokan unsur yang sama.


Mendeleyev menyediakan kotak kosong untuk tempat unsur-unsur yang waktu itu belum
ditemukan, seperti unsur dengan nomor massa 44, 68, 72, dan 100. Mendeleyev telah
meramal sifat-sifat unsur tersebut dan ternyata ramalannya terbukti setelah unsur-unsur
tersebut

ditemukan.

Susunan

unsur-unsur

berdasarkan

hukum

Mendeleev

disempurnakan dan dinamakan sistem periodik Mendeleyev.


Sistem periodik Mendeleev terdiri atas golongan (unsur-unsur yang terletak dalam satu
kolom) danperiode (unsur-unsur yang terletak dalam satu baris). Tabel sistem periodik
Mendeleyev yang dibuat adalah sebagai berikut :
Period
e
Gol.I

Gol.II

Gol.III

Gol.IV

Gol.V

Gol.VI

Gol.VII

H1

Li 7

Be 9,4

B 11

C 12

N 14

O 16

F 19

Na 23

Mg 24

Al 27,3

Si 28

P 31

S 32

C 35,5

K 39

Ca 40

? (44)

Ti 48

V 51

Cr 52

Mn 55

Gol.VIII

Fe 56, Co 59
Ni 59, Cu 63

Cu 63

Zn 65

? (68)

? (72)

As 75

Se 78

Br 80

Rb 86

Sr 87

?Yt 88

Zr 90

Nb 94

Mo 96

? (100)

Ru 104, Rh 104
Pd 106, Ag 108

Ag 108

Cd 112

In 115

Sn 118

Sb 122

Te 125

I 127

Cs 133

Ba 137

?Di 138 ?Ce 140

10

?Er 178 ?La 180

Ta 182

W 184

Os 195, Ir 197

11

Au 199

Hg 200

Tl 204

Pb 207

Bi 208

Pt 198, Au 199

12

Th 231

U 240

4. Pengelompokan Unsur Berdasarkan Sistem


Periodik Modern
Sistem periodik Mendeleyev dikemukakan sebelum penemuan teori struktur atom, yaitu
partikel-partikel penyusun atom. Partikel penyusun inti atom yaitu proton dan neutron,
sedangkan elektron mengitari inti atom. Setelah partikel-partikel penyusun atom
ditemukan, ternyata ada beberapa unsur yang mempunyai jumlah partikel proton atau
elektron sama, tetapi jumlah neutron berbeda. Unsur tersebut dikenal sebagai isotop.
Jadi, terdapat atom yang mempunyai jumlah proton dan sifat kimia sama, tetapi
massanya berbeda karena massa proton dan neutron menentukan massa atom.
Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi ditentukan oleh
jumlah proton dalam atom tersebut. Jumlah proton digunakan sebagai nomor atom unsur
dan unsur- unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom.
Ternyata, kenaikan nomor atom cenderung diikuti dengan kenaikan massa atomnya.
Keperiodikan sifat fisika dan kimia unsur disusun berdasarkan nomor atomnya.
Pernyataan tersebut disimpulkan berdasarkan hasil percobaan Henry Moseley pada
tahun 1913. Sistem periodik yang telah dikemukakan berdasarkan percobaan Henry
Moseley merupakan sistem periodik modern dan masih digunakan hingga sekarang.
Sistem periodik unsur modern merupakan modifikasi dari sistem periodik Mendeleyev.
Perubahan dan penyempumaan dilakukan terhadap sistern periodik Mendeleyev
terutama setelah penemuan unsur-unsur gas mulia. Mendeleyev telah meletakan dasardasar yang memungkinkan untuk perkembangan sistem periodik unsur.

5. Golongan dan Periode Unsur dalam Tabel


Sistem Periodik Unsur Modern
Unsur-unsur dalam tabel sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor
atom. Karena sistem periodik yang disusun berbentuk panjang, maka tabel periodik yang
sekarang ini disebut tabel periodik panjang. Terkadang disebut pula tabel periodik
modern, dikarenakan disusun oleh konsep-konsep yang sudah modern.
Berbeda dengan tabel periodik Mendeleyev, karena berbentuk pendek, maka sering
disebut sistem periodik pendek. Pada sistem periodik bentuk panjang, sifat unsurnya

merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Hal ini berarti bahwa sifat unsur
tergantung dari nomor atomnya.
Pada tabel periodik bentuk panjang, juga dikenal istilah periode dan golongan.
Penyusunan unsur dengan arah mendatar ke kanan disebut periode, sedangkan
penyusunan unsur dengan arah ke bawah disebut golongan. Tabel periodik bentuk
panjang terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Adapun tampilan fisik tabel Sistem
Periodik Modern, adalah sebagai berikut :Periode dibedakan menjadi periode pendek dan
periode panjang, sedangkan golongan dibedakan menjadi golongan A (golongan utama)
dan golongan B (golongan transisi). Periode pendek mencakup periode 1 (terdiri dari 2
unsur), periode 2 (terdiri dari 8 unsur) dan periode 3 (terdiri dari 8 unsur). Sedangkan
periode panjang mencakup periode 4 sampai dengan periode 7.

a. Golongan
Golongan unsur pada sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan jumlah elektron
valensi(elektron yang terletak pada kulit terluar). Unsur dalam satu golongan mempunyai
sifat yang cenderung sama dan ditempatkan dalam arah vertikal (kolom).
Pada sistem periodik unsur modern, golongan dibagi menjadi 18 berdasarkan aturan
IUPAC. Berdasarkan aturan Amerika, sistem periodik unsur modern dibagi dua golongan
yaitu golongan A dan B. Jadi, golongan unsur dari kiri ke kanan ialah IA, IIA, 11113, IVB,
VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, 1113, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Umumnya, digunakan
pembagian golongan menjadi A dan B.
Golongan unsur pada sistem periodik unsur modern mempunyai nama khusus yaitu
sebagai berikut :
Golongan

Nama Khusus

Unsur-unsur

IA

Alkali

Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr

IIA

Alkali Tanah

Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra

IIIA

13

Boron

B, Al, Ga, In, dan Tl

IVA

14

Karbon

C, Si, Ge, Sn, dan Pb

VA

15

Nitrogen

N, P, As, Sb, dan Bi

VIA

16

Oksigen

O, S, Se, Te, dan Po

VIIA

17

Halogen

F, Cl, Br, I, dan At

VIIIA

18

Gas Mulia

He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn

b. Periode
Periode unsur pada sistem periodik unsur modem disusun dalam arah horisontal
(baris) untuk menunjukkan kelompok unsur yang mempunyai jumlah kulit sama.

Sistem periodik bentuk panjang terdiri atas 7 periode sebagai berikut :


1)

Periode 1 = periode sangat pendek berisi 2 unsur, yaitu H dan He

2)

Periode 2 = periode pendek berisi 8 unsur

3)

Periode 3 = periode pendek berisi 8 unsur

4)

Periode 4 = periode panjang berisi 18 unsur

5)

Periode 5 = periode panjang berisi 18 unsur

6)

Periode 6 = periode sangat panjang berisi 32 unsur

7)

Periode 7 = periode yang unsur-unsurnya belum lengkap berisi 30 unsur

Pada periode 6 termasuk periode sangat panjang, yaitu berisi 32 unsur.


Golongan IIIB periode 6 berisi 14 unsur dengan sifat mirip yang dinamakan golongan
lantanida.
Begitu juga golongan IIIB periode 7 berisi 14 unsur dengan sifat mirip dinamakan
golongan aktinida.
Unsur golongan aktinida dan lantanida biasanya dituliskan terpisah di bawah. Golongan
lantanida dan aktinida disebut golongan transisi dalam.

6. Penetapan Golongan dan Periode


Golongan dan periode dapat ditentukan dengan cara menuliskan konfigurasi elektron.
Konfigurasi elektron adalah penataan elektron dalarn atom yang ditentukan berdasarkan
jumlah elektron.
Pada konfigurasi elektron, jumlah elektron valensi menunjukkan nomor golongan,
sedangkan jumlah kulit yang sudah terisi elektron (n terbesar) menunjukkan periode.

Ikatan Kimia (Kelas X)


Posted on November 10, 2013 by kimiero 2 Komentar

Ikatan Kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu
bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya
menjadi lebih stabil.

Peranan Elektron pada Pembentukan Ikatan


Kimia
1. Aturan Oktet
Atom-atom dikatakan stabil apabila konfigurasi elektronnya sama dengan
konfigurasi gas mulia (golongan VIII A) yang dinamakan duplet untuk konfigurasi
elektron terluarnya dua atau oktet untuk konfigurasi elektron terluarnya delapan.
Untuk mencapai keadaan stabil seperti gas mulia, maka atom-atom membentuk
konfigurasi elektron seperti gas mulia. Untuk membentuk konfigurasi elektron
seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau
membentuk pasangan elektron bersama.
2. Lambang Lewis
Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya.

Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen)


Ikatan ion adalah ikatan kimia yang terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik
elektrostatis antara ion positif dengan ion negatif.
Pembentukan senyawa ion :
1. Terjadi akibat terjadinya serah terima elektron
2. Terjadi antara ion positif dan ion negatif
3. Terjadi antara unsur logam dan nonlogam
4. Terjadi antara unsur yang memiliki energi ionisasi dengan unsur
afinitas elektron yang besar
Contoh: Pembentukan NaCl

Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena memiliki elektron yang
digunakan bersama. Biasanya ikatan kovalen terjadi antara unsur sesama
nonlogam.
Contoh :

Macam-macam Ikatan Kovalen


Ikatan Kovalen Tunggal adalah ikatan yang menggunakan sepasang elektron
contoh pembentukan molekul hidrogen

(sumber:jejaringkimia.blog
spot.com)
contoh pembentukan HCl (asam klorida)

Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan yang menggunakan 2 pasang elektron
contoh pembentukan molekul O2

Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan yang menggunakan tiga pasang
elektron
contoh pembentukan N2 (gas nitrogen)

Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang
digunakan bersama berasal dari satu atom saja.
Contoh Pembentukan NH4+

Anda mungkin juga menyukai