Follow @HediSasrawan
Perkembangan teori atom dimulai dari konsep materi Demokritus yang menyatakan
bahwa materi dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil, sampai diperoleh
bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Nah, materi yang sudah tidak bisa
dibagi lagi itu yang disebut Atom. Atom berasal dari kata A yang berarti tidak dan
TOMos yang berarti dipotong-potong. Namun, saat itu teori tentang atom belum
ditemukan. Sekarang, Materi Pelajaran akan memberikan materi tentang Struktur
Atom dan untuk mempermudah belajarnya, kita akan bahas Perkembangan Teori
Atom terlebih dahulu. Langsung saja kita simak yang pertama:
oleh elektron yang bermuatan negatif seperti tata surya. Kelemahan dari model atom
Rutherford adalah teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke
dalam inti atom.
5. Model Atom
Modern
Bilangan Kuantum
Pengertian Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum adalah suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem
dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat orbital dan elektron dalam orbital.
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti, bentuk orbital,
orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat memiliki satu atau lebih
bilangan kuantum.
Macam-Macam Bilangan Kuantum
Untuk menjelaskan elektron secara lengkap dibutuhkan empat macam bilangan kuantum,
yaitu:
1. Bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi.
2. Bilangan kuantum azimut () yang menyatakan bentuk orbital.
3. Bilangan kuantum magnetik (m) yang menyakatakan orientasi orbital dalam ruang
tiga dimensi.
4. Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan spin elektron pada sebuah atom.
Penjelasan Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum utama
Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang
dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol.
Semakin
tinggi
nilai
n
semakin
tinggi
pula
energi
elektron.
Untuk sebuah atom, nilai bilangan kuantum utama berkisar dari 1 ke tingkat energi yang
mengandung elektron terluar. Bilangan kuantum utama mempunyai nilai sebagai bilangan
bulat positif 1, 2, 3, dst. Nilai-nilai tersebut melambangkan K, L, M, dst.
Kulit
Nilai n
sama tetapi berbeda m. Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut dapat sedikit
berubah. Hal tersebut dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan
medan
magnet
luar.
Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya
berhubungan dengan aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di
wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron
di sekitar inti dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Kulit Subkuli Nama
Orientasi (m1)
(n)
t (l)
Orbital (nl)
Jumlah
Orbital
Maksimum
Terisi
n=1 l=0
1s
ml = 0
2 e-
l=0
2s
ml = 1, 0-1
2 e-
l=1
2p
6 e-
l=0
3s
ml = 0
2e-
l=1
3p
ml = 1, 0-1
6 e-
l=2
3d
ml = 2, 1, 0, -1, -2 (or
dxy, dyz, dxz)
10 e-
n=2
n=3
Perkembangan Model Atom : (Pelajari Buku Paket Kimia 1A halaman 121 sampai 126!)
1). Model Atom Dalton
a)
b)
c)
Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur berbeda,
e)
Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom yang
Setelah ditemukannya elektron oleh J.J Thomson, disusunlah model atom Thomson
b)
Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan
Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan
positif, berukuran lebih kecil daripada ukuran atom tetapi massa atom hampir seluruhnya
berasal dari massa intinya.
b)
Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan berada pada pusat atom serta
Menurut teori Maxwell, jika elektron sebagai partikel bermuatan mengitari inti yang
memiliki muatan yang berlawanan maka lintasannya akan berbentuk spiral dan
akan kehilangan tenaga/energi dalam bentuk radiasi sehingga akhirnya jatuh ke
inti.
Perhatikan Gambar Model Atom Rutherford dari Buku Paket Kimia 1A halaman 123!
4). Model Atom Niels Bohr
Model atomnya didasarkan pada teori kuantum untuk menjelaskan spektrum gas
hidrogen.
Menurutnya :
a)
Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar elektron-
Elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal sebagai
keadaan gerakan yang stasioner (tetap) yang selanjutnya disebut dengan tingkat energi
utama (kulit elektron) yang dinyatakan dengan bilangan kuantum utama (n).
c)
Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi akan tetap sehingga tidak ada
Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke lintasan
stasioner yang lebih tinggi jika menyerap energi. Sebaliknya, jika elektron berpindah dari
lintasan stasioner yang lebih tinggi ke rendah terjadi pelepasan energi.
e)
Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat energi
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan
sebagai gelombang.
b)
Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai partikel dan
gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan
dengan kemungkinan kemungkinan saja.
c)
suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu
dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
Orbit Orbital
Gambar Perbedaan antara orbit dan orbital untuk elektron
Massa
Muatan
Proton
1,6 x 10-19 C
+1
Neutron
Elektron
-1,6 x 10-19 C -1
Partikel Notasi
Catatan : massa partikel dasar dinyatakan dalam satuan massa atom ( sma ).
NOMOR ATOM
Untuk atom netral, jumlah proton = jumlah elektron (nomor atom juga
menyatakan jumlah elektron).
Contoh :
19
Artinya ..
NOMOR MASSA
v Menunjukkan jumlah proton dan neutron dalam inti atom.
v Proton dan neutron sebagai partikel penyusun inti atom disebut Nukleon.
v Jumlah nukleon dalam atom suatu unsur dinyatakan sebagai Nomor Massa(diberi
lambang huruf A), sehingga :
A = nomor massa
= jumlah proton ( p ) + jumlah neutron ( n )
A
= p+n=Z+n
v Penulisan atom tunggal dilengkapi dengan nomor atom di sebelah kiri bawah dan nomor
massa di sebelah kiri atas dari lambang atom tersebut. Notasi semacam ini disebut
dengan Nuklida.
Keterangan :
X = lambang atom
Z = nomor atom
A = nomor massa
Contoh :
SUSUNAN ION
v Suatu atom dapat kehilangan/melepaskan elektron atau mendapat/menerima elektron
tambahan.
v Atom yang kehilangan/melepaskan elektron, akan menjadi ion positif (kation).
v Atom yang mendapat/menerima elektron, akan menjadi ion negatif (anion).
v Dalam suatu Ion, yang berubah hanyalah jumlah elektron saja, sedangkan
jumlah proton dan neutronnya tetap.
Contoh :
Spesi
Atom Na
11
11
12
Ion
11
10
12
Ion
11
12
12
p=Z
e=Z
n = (A-Z)
2). Untuk nuklida kation :
:
p=Z
e = Z (+y)
n = (A-Z)
3). Untuk nuklida anion :
:
p=Z
e = Z (-y)
n = (A-Z)
ISOTOP, ISOBAR DAN ISOTON
1). ISOTOP
Adalah atom-atom dari unsur yang sama (mempunyai nomor atom yang sama) tetapi
berbeda nomor massanya.
Contoh : ;
2). ISOBAR
Adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi
mempunyai nomor massa yang sama.
Contoh : dengan
3). ISOTON
Adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) tetapi
mempunyai jumlah neutron yang sama.
Contoh : dengan
KONFIGURASI ELEKTRON
(Pelajari Buku Paket Kimia 1A halaman 83 sampai 88!)
Persebaran elektron dalam kulit-kulit atomnya disebut konfigurasi.
Kulit atom yang pertama (yang paling dekat dengan inti) diberi lambang K, kulit ke-2
diberi lambang L dst.
Jumlah maksimum elektron pada setiap kulit memenuhi rumus 2n2 (n = nomor kulit).
Contoh :
Kulit K (n = 1) maksimum 2 x 12 = 2 elektron
Kulit L (n = 2) maksimum 2 x 22 = 8 elektron
Kulit M (n = 3) maksimum 2 x 32 = 18 elektron
Kulit N (n = 4) maksimum 2 x 42 = 32 elektron
Kulit O (n = 5) maksimum 2 x 52 = 50 elektron
Catatan :
Meskipun kulit O, P dan Q dapat menampung lebih dari 32 elektron, namun kenyataannya
kulit-kulit tersebut belum pernah terisi penuh.
Langkah-Langkah Penulisan Konfigurasi Elektron :
1. Kulit-kulit diisi mulai dari kulit K, kemudian L dst.
2. Khusus untuk golongan utama (golongan A) :
Jumlah kulit = nomor periode
Jumlah elektron valensi = nomor golongan
1. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar (elektron valensi) adalah 8.
Sifat kimia suatu unsur ditentukan juga oleh elektron valensinya. Oleh karena
itu, unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sama, akan memiliki sifat
kimia yang mirip.
Contoh :
Unsur
Nomor
Atom
He
Li
Ar
18
Ca
20
Sr
38
18
Elektron tambahan tidak mengisi kulit terluar, tetapi mengisi kulit ke-2 terluar;
sedemikian sehingga kulit ke-2 terluar itu berisi 18 elektron.
Contoh :
Sc
21
Ti
22
10
Mn
25
13
Zn
30
18
Soal-Soal Latihan :
Kerjakan Latihan 3.3 dari Buku Paket halaman 88 nomor 1 nomor 5!
MASSA ATOM RELATIF (Ar)
(Pelajari Buku Paket Kimia 1A halaman 38 sampai 39 dan halaman 100 sampai
103!)
Adalah perbandingan massa antar atom yang 1 terhadap atom yang lainnya.
Pada umumnya, unsur terdiri dari beberapa isotop maka pada penetapan massa
atom relatif (Ar) digunakan massa rata-rata dari isotop-isotopnya.
Menurut IUPAC, sebagai pembanding digunakan atom C-12 yaitu dari massa 1
atom C-12; sehingga dirumuskan :
Ar unsur X =
(1)
Ar unsur X =
(2)
Besarnya massa molekul relatif (Mr) suatu zat = jumlah massa atom relatif (Ar)
dari atom-atom penyusun molekul zat tersebut.
Khusus untuk senyawa ion digunakan istilah Massa Rumus Relatif (Mr) karena
senyawa ion tidak terdiri atas molekul.
Mr
= S Ar
Contoh :
Diketahui : massa atom relatif (Ar) H = 1; C = 12; N = 14 dan O = 16.
Jenis Triade :
1. Triade Litium (Li), Natrium (Na) dan Kalium (K)
Unsur
Massa Atom
Wujud
Li
6,94
Padat
Na
22,99
Padat
39,10
Padat
v Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur pertama; unsur ke-9 memiliki sifat
yang mirip dengan unsur ke-2 dst.
v Sifat-sifat unsur yang ditemukan berkala atau periodik setelah 8 unsur disebut Hukum
Oktaf.
Li
Be
Na
Mg
Al
Si
Cl
Ca
Cr
Ti
Mn
Fe
Berdasarkan Daftar Oktaf Newlands di atas; unsur H, F dan Cl mempunyai kemiripan sifat.
3). Sistem Periodik Mendeleev (Sistem Periodik Pendek)
Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (Rusia)
berdasarkan pada prinsip dari Newlands, melakukan penggolongan unsur.
Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev
lebih mengutamakan kenaikan massa atom.
Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya,
maka sifat tertentu akan berulang secara periodik.
Unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa ditempatkan pada satu lajur tegak,
disebut Golongan.
Sedangkan lajur horizontal, untuk unsur-unsur berdasarkan pada kenaikan massa atom
relatifnya dan disebut Periode.
4). Sistem Periodik Modern (Sistem Periodik Panjang)
Artinya : sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukanoleh massa
atom relatifnya (Ar).
Jadi :
Unsur-unsur yang memiliki 1 kulit (kulit K saja) terletak pada periode 1 (baris 1),
unsur-unsur yang memiliki 2 kulit (kulit K dan L) terletak pada periode ke-2 dst.
Contoh :
F
: 2 , 7 periode ke-2
Mg
: 2 , 8 , 2 periode ke-3
Ga
: 2 , 8 , 18 , 3 periode ke-4
12
31
Catatan :
a)
Periode 1, 2 dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur.
b)
c)
Periode 7 disebut periode belum lengkap karena belum sampai ke golongan VIII A.
d)
Untuk mengetahui nomor periode suatu unsur berdasarkan nomor atomnya, Anda
hanya perlu mengetahui nomor atom unsur yang memulai setiap periode.
2). Golongan
Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang terbagi menjadi 8 golongan
utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).
1. Golongan IA
= golongan Alkali
2. Golongan IIA
3. Golongan IIIA
= golongan Boron
4. Golongan IVA
= golongan Karbon
5. Golongan VA
= golongan Nitrogen
6. Golongan VIA
= golongan Oksigen
7. Golongan VIIA
Besarnya jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur tersebut.
Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah
kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya.
Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.
2). Energi Ionisasi
Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas untuk melepaskan
satu elektron membentuk ion bermuatan +1.
Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang
lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
EI 1< EI 2 < EI 3 dst
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin kecil karena jari-jari atom
bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Akibatnya
elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom
semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat.
Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan.
3). Afinitas Elektron
Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas
apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin
besar.
Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan
IIA dan VIIIA.
4). Keelektronegatifan
Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu
senyawa (dalam ikatannya).
periodik, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode atau dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Beberapa sifat periodik tersebut diantaranya:
a). Jari- jari Atom
Jari- jari atom merupaan jarak dari inti atom sampai kulit terluar. Dalam satu golongan dari atas ke
bawah jari- jari atom semakin besar, sedangkan dari kiri ke kanan dalam satu periode semakin kecil.
b). Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)
Energi ionisasi adalah besarnya energi yang diperlukan oleh suatu atom/ ion untuk melepaskan
sebuah elektron yang terikat paling luar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil,
sedangkan dalam satu periode semakin besar.
c). Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan oleh suatu atom untuk menerima sebuah
elektron. Dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil, sedangkan dalam satu periode
semakin besar.
d). Keektronegatifan
Merupakan suatu bilangan yang menunjukkan kecenderungan relatif dari suatu unsur menarik atau
menangkap elektron dari lua ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia. Dalam satu golongan dari atas ke
bawah semakin kecil, sedangkan dalam satu periode semakin besar.
e). Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur logam cenderung melepaskan elektron. Semakin mudah suatu unsur melepaskan elektron
semakin kuat sifat logamnya. Sebaliknya, unsur nonlogam cenderung menangkap elektron. Semakin
mudah menangkap elektron, semakin kuat sifat nonlogamnya. Unsur logam dalam suatu golongan
semakin ke bawah semakin bertambah dan dalam satu periode semakin ke kanan semakin
berkurang.
f). Titik leleh dan titik didih
Unsur- unsur logam segolongan, titik leleh dan titik didih semakin ke bawah semakin rendah,
sedangkan unsur- unsur bukan logam segolongan titik leleh dan titik didih semakin ke bawah semakin
tinggi.
g). Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur- unsur logam semakin ke bawah semain reaktif sebab
semakin mudah melepaskan elektron. Unsur- unsur bukan logam semakin ke bawah semakin kurang
reaktif sebab semakin sukar menangkap elektron.
70 Votes
Pada bagian ini Anda akan mempelajari Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur,
Golongan, Periode, dan Sifat Periodik Unsur.
penggolongan unsur atas logam dan nonlogam. Sekitar dua puluh jenis unsur yang
dikenal pada masa itu tampak mempunyai sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Suatu perkembangan baru terjadi pada awal abad 20, yaitu ketika John Dalton
mengemukakan teorinya tentang atom. Menurut Dalton, setiap unsur mempunyai atomatom dengan sifat-sifat tertentu yang berbeda dari atom unsur lainnya. Salah satu
perbedaan antar atom unsur itu adalah massanya. Akan tetapi, Dalton belum dapat
menentukan massa atom.
Sebagaimana diketahui atom mempunyai massa yang amat kecil. Para ahli pada masa
itu
belum
dapat
menentukan
massa
atom
individu.
Sebagai
gantinya
mereka
menggunakan massa atom relatif, yaitu perbandingan massa antar-atom yang satu
terhadap
yang
lainnya.
Metode
penentuan
massa
atom
relatif
dikemukakan
oleh Berzelius (1814) dari Swedia dan P. Dulong dan A. Petit (1819), keduanya darl
Perancis.
Berzelius maupun Dulong dan Petit menentukan massa atom relatif berdasarkan kalor
jenis unsur. Massa atom relatif merupakan sifat penting unsur dan merupakan sifat
spesifik, karena setiap unsur mempunyai massa atom relatif tertentu yang berbeda dari
unsur
lainnya.
Dobereiner,
Newlands,
Mendeleev,
dan
Lothar
Meyer
membuat
PERKEMBANGAN
UNSUR
TABEL
PERIODIK
Ar
Kalsium
40
Stronsium
Barium
137
Meskipun gagasan yang dikemukakan oleh Dobereiner selanjutnya gugur (tidak berhasil),
tetapi hal tersebut merupakan upaya yang pertama kali dilakukan dalam menggolongkan
unsur.
2.
Pada tahun 1866, John A.R Newlands seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris
mengemukakan bahwa unsur-unsur yang disusun berdasarkan urutan kenaikan massa
atomnya mempunyai sifat yang akan berulang tiap unsur kedelapan. Artinya, unsur
pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan,
dan seterusnya.
Sifat keperiodikan unsur berdasarkan urutan kenaikan massa atom setiap kelipatan
delapan dinamakanhukum oktaf. Saat itu, baru ditemukan 60 unsur. Gas mulia tidak
termasuk dalam pengelompokan sistem oktaf karena belum ditemukan .
Berikut ini disampaikan pengelompokan unsur berdasarkan hukum oktaf Newlands, yaitu
sebagai berikut :
H
Cl
Co/Ni
Br
Pd
Pt
Li
Na
Cu
Rb
Ag
Cs
Tl
Be
Mg
Ca
Zn
Sr
Cd
Ba/V
Pb
Al
Cr
Ce/La
Ta
Th
Si
Ti
In
Zr
Sn
Hg
Mn
As
Di/Mo
Sb
Nb
Bi
Fe
Se
Ro/Ru
Te
Au
Os
Beberapa unsur ditempatkan tidak urut sesuai massanya dan terdapat dua unsur yang
ditempatkan di kolom yang sama karena kemiripan sifat.
berdasarkan
sifat
fisiknya.
Meskipun
ada
perbedaan,
tetapi
keduanya
ditemukan.
Susunan
unsur-unsur
berdasarkan
hukum
Mendeleev
Gol.II
Gol.III
Gol.IV
Gol.V
Gol.VI
Gol.VII
H1
Li 7
Be 9,4
B 11
C 12
N 14
O 16
F 19
Na 23
Mg 24
Al 27,3
Si 28
P 31
S 32
C 35,5
K 39
Ca 40
? (44)
Ti 48
V 51
Cr 52
Mn 55
Gol.VIII
Fe 56, Co 59
Ni 59, Cu 63
Cu 63
Zn 65
? (68)
? (72)
As 75
Se 78
Br 80
Rb 86
Sr 87
?Yt 88
Zr 90
Nb 94
Mo 96
? (100)
Ru 104, Rh 104
Pd 106, Ag 108
Ag 108
Cd 112
In 115
Sn 118
Sb 122
Te 125
I 127
Cs 133
Ba 137
10
Ta 182
W 184
Os 195, Ir 197
11
Au 199
Hg 200
Tl 204
Pb 207
Bi 208
Pt 198, Au 199
12
Th 231
U 240
merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Hal ini berarti bahwa sifat unsur
tergantung dari nomor atomnya.
Pada tabel periodik bentuk panjang, juga dikenal istilah periode dan golongan.
Penyusunan unsur dengan arah mendatar ke kanan disebut periode, sedangkan
penyusunan unsur dengan arah ke bawah disebut golongan. Tabel periodik bentuk
panjang terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Adapun tampilan fisik tabel Sistem
Periodik Modern, adalah sebagai berikut :Periode dibedakan menjadi periode pendek dan
periode panjang, sedangkan golongan dibedakan menjadi golongan A (golongan utama)
dan golongan B (golongan transisi). Periode pendek mencakup periode 1 (terdiri dari 2
unsur), periode 2 (terdiri dari 8 unsur) dan periode 3 (terdiri dari 8 unsur). Sedangkan
periode panjang mencakup periode 4 sampai dengan periode 7.
a. Golongan
Golongan unsur pada sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan jumlah elektron
valensi(elektron yang terletak pada kulit terluar). Unsur dalam satu golongan mempunyai
sifat yang cenderung sama dan ditempatkan dalam arah vertikal (kolom).
Pada sistem periodik unsur modern, golongan dibagi menjadi 18 berdasarkan aturan
IUPAC. Berdasarkan aturan Amerika, sistem periodik unsur modern dibagi dua golongan
yaitu golongan A dan B. Jadi, golongan unsur dari kiri ke kanan ialah IA, IIA, 11113, IVB,
VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, 1113, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Umumnya, digunakan
pembagian golongan menjadi A dan B.
Golongan unsur pada sistem periodik unsur modern mempunyai nama khusus yaitu
sebagai berikut :
Golongan
Nama Khusus
Unsur-unsur
IA
Alkali
IIA
Alkali Tanah
IIIA
13
Boron
IVA
14
Karbon
VA
15
Nitrogen
VIA
16
Oksigen
VIIA
17
Halogen
VIIIA
18
Gas Mulia
b. Periode
Periode unsur pada sistem periodik unsur modem disusun dalam arah horisontal
(baris) untuk menunjukkan kelompok unsur yang mempunyai jumlah kulit sama.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Ikatan Kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu
bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya
menjadi lebih stabil.
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena memiliki elektron yang
digunakan bersama. Biasanya ikatan kovalen terjadi antara unsur sesama
nonlogam.
Contoh :
(sumber:jejaringkimia.blog
spot.com)
contoh pembentukan HCl (asam klorida)
Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan yang menggunakan 2 pasang elektron
contoh pembentukan molekul O2
Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan yang menggunakan tiga pasang
elektron
contoh pembentukan N2 (gas nitrogen)
Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang
digunakan bersama berasal dari satu atom saja.
Contoh Pembentukan NH4+