Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Fisika, tentunya kita dalam pembelajaran
sudah tidak asing lagi dengan metode pembelajaran eksperimen atau praktikum. Selain itu,
mahasiswa program studi Pendidikan Fisika sebagai calon pendidik harus bisa membimbing dan
menyuguhkan lembar kerja kepada siswa untuk melakukan praktikum mengenai konsep-konsep
fisika yang tidak hanya dipelajari secara teoritis saja tetapi dengan secara langsung melalui
praktikum atau eksperimen. Dalam kaitannya melakukan praktikum tersebut, tidak semua
pembelajaran mengenai konsep fisika bisa dilakukan melalui praktikum. Hal ini dikarenakan
beberapa faktor misalnya, kurangnya sarana, waktu yang tidak cukup, maupun keterbatasan
kemampuan guru dalam menggunakan alat. Dapat diambil salah satu faktor tersebut yaitu
kurangnya sarana. Kekurangan sarana misalnya terbatasnya ketersediaan alat-alat praktikum di
sekolah. Untuk mengatasi terbatasnya alat-alat tersebut, maka perlu adanya pengembangan dan
inovasi dalam pembuatan alat-alat praktikum yang dapat dibuat oleh guru fisika sendiri sehingga
dapat digunakan untuk praktikum siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, maka kami berencana
membuat sebuah alat praktikum fisika yang dapat kami buat dari bahan-bahan yang terdapat
disekitar serta dapat digunakan sebagai alat dan media pembelajaran bagi siswa di sekolah. Alat
yang kami buat yaitu alat untuk memahami konsep gelombang stasioner menggunakan
percobaan Melde, yang pada umumnya dalam penjelasan gelombang kurang mudah untuk
dipahami.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengetahui prosedur pembuatan alat peraga “Gelombang Stasioner:


Percobaan Melde”?
2. Bagaimana cara menggunakan alat peraga “Gelombang Stasioner: Percobaan Melde”?

C. Tujuan

1. Mengetahui prosedur pembuatan “Gelombang Stasioner: Percobaan Melde”.


2. Mengetahui penggunaan alat peraga “Gelombang Stasioner: Percobaan Melde”.
BAB II
KERANGKA TEORI

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang
yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Suatu gelombang dapat
dilihat panjangnya, bukan zat medium perantaranya. Suatu gelombang dapat dilihat panjangnya
dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau menghitung jarak
antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang logitudinal). Cepat rambat gelombang
dengan adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu detik
Gelombang membawa energi dalam arah rambatannya. Dalam daerah yang dilalui
gelombang terjadi getaran periodik. Gelombang merupakan salah satu gejala alam yang paling
dikenal oleh semua orang. Kebanyakan orang tidak memperhatikan gejala-gejala atau
karakteristik yang dimiliki oleh gelombang. Gangguan kecil pada air pun dapat menimbulkan
adanya gelombang.
Gelombang–gelombang tersebut mempunyai sifat-sifat antara lain :
a) Mengalami refleksi (dapat dipantulkan)
b) Mengalami refraksi (dapat dibiaskan)
c) Mengalami interferensi (dapat dipadukan)
d) Mengalami difraksi (dapat dilenturkan)
e) Mengalami polarisasi (dapat diserap arah getarnya), kecuali gelombang jenis longitudinal
Jenis-jenis gelombang
Ditinjau dari zat penghantar atau medium yang dilalui oleh gelombang, kita dapat
membedakan dua macam gelombang, yaitu gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.
A. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium
atau penghantar untuk dapat merambat. Medium gelombang mekanik dapat berupa zat padat, zat
cair, atau gas. Suara atau bunyi merupakan salah satu contoh gelombang mekanik yang dapat
merambat melalui zat padat, cair atau gas. Contoh lain dari gelombang mekanik yaitu gelombang
pada tali, gelombang pada pegas, gelombang pada permukaan air.
Berdasarkan arah perambatan dan arah getarnya, gelombang mekanik dapat dibagi lagi
menjadi dua macam, yaitu :
 Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getar dari tiap titik partikel dalam
medium, tegak lurus dengan arah perambatan gelombang. Contohnya gelombang cahaya,
gelombang permukaan air, dan gelombang pada tali. Untuk melihat arah getar dari gelombang
transversal dapat kita gunakan tali dengan cara salah satu ujung tali diikat sedangkan ujung yang
lain dibiarkan bebas.

Pada kasus gelombang tali, gerakan tangan naik turun mengakibatkan energi pada tali. Energi
tersebut menggetarkan daerah di sekitarnya sehingga daerah disekitarnya ikut pula bergetar naik
turun, demikian seterusnya sampai ujung tali. Pada gelombang transversal, satu panjang
gelombang adalah jarak yang sama dengan satu bukit gelombang ditambah satu lembah
gelombang. Ciri yang dimiliki gelombang transversal, terdapat satu bukit gelombang dan lembah
gelombang dan satu panjang gelombang (lamda) adalah jarak yang sama dengan satu bukit
gelombang dengan satu lembah gelombang.
 Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah (paralel) dengan arah
rambatannya. Contohnya gelombang pada pegas (slinki) dan gelombang cahaya. Ketika slinki di
gerakkan kedepan dan kebelakang, maka pada slinki akan terbentuk rapatan-rapatan dan
renggangan-renggangan seperti yang ditunjukkan pada gambar. Pada gelombang longitudinal,
satu panjang gelombang adalah jarak yang sama dengan satu rapatan dan ditambah satu
renggangan. Ciri yang dimiliki gelombang longitudinal, terdapat rapatan dan renggangan dan
satu panjang gelombang adalah jarak yang sama dengan satu rapatan ditambah satu renggangan.

B. Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dalam proses perambatannya tidak


memerlukan medium (zat perantara). Artinya gelombang ini bisa merambat dalam keadaan
bagaimanapun tanpa memerlukan medium. Contohnya adalah gelombang cahaya yang terus ada
dan tidak memerlukan zat perantara.

Berdasarkan Amplitudonya (simpangan terjauh) Gelombang juga dibagi menjadi dua :

 Gelombang Berjalan

Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik yang dilalui
gelombang, misalnya gelombang pada tali.
 Gelombang diam

Gelombang diam adalah gelombang yang amplitudonya berubah, misalnya gelombang pada
senar gitar yang dipetik.

 Pada ujung tetap

 Pada ujung bebas

C. Persamaan Dasar Gelombang

Berkaitan dengan gerak gelombang, besaran frekuensi (f) menunjukkan seberapa sering suatu
partikel medium bergetar ketika gelombang melewati medium tersebut. Dalam terminology
matematika, frekuensi menunjukkan jumlah siklus getaran penuh yang dilakukan oleh partikel
medium dalam satu satuan waktu. Berdasarkan definisi ini, frekuensi mempunyai bermacam-
macam satuan misalnya siklus/sekon, gelombang/sekon, atau getaran/sekon. Satuan lain
frekuensi adalah hertz (Hz) yang setara dengan siklus/sekon.
Sementara itu, periode gelombang (T) menunjukkan waktu yang dibutuhkan oleh suatu
partikel medium untuk melakukan satu siklus getaran penuh. Periode dinyatakan dalam satuan
waktu seperti sekon, menit, hari, atau tahun. Hubungan antar frekuensi dan periode dinyatakan
sebagai berikut.

Cepar rambat gelombang adalah jarak tempuh satu panjang gelombang dalam interval waktu
tertentu. Dengan demikan cepat rambat gelombang mempunyai hubungan dengan frekuensi dan
panjang gelombang.

atau
Hasil suatu eksperimen menunjukkan bahwa frekuensi dan panjang gelombang saling
memengaruhi satu sama lain. jika frekuensi lebih tinggi, panjang gelombang menjadi lebih kecil
dan demikian pula sebaliknya.

D. HUKUM MELDE

Orang yang pertama kali melakukan percobaan mengukur cepat rambat gelombang adalah
Melde, sehingga percobaan seperti di atas dikenal dengan sebutan Percobaan Melde. Hukum
Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi cepat rambat gelombang
transversal pada tali. Melalui percobaannya, Melde menemukan bahwa cepat rambat gelombang
pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa
persatuan panjang dawai. Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki cepat rambat
gelombang transversal dalam dawai.
BAB III
METODOLOGI ISI

A. Tujuan Praktikum
1. Menyelidiki gelombang yang terbentuk pada percobaan melde.
2. Menyelidiki hal-hal yang mempengaruhi gelombang transversal.
3. Menyelidiki pengaruh massa terhadap pembentukan gelombang.
4. Menyelidiki pengaruh tegangan tali terhadap pembentukan gelombang.
5. Menyelidiki cepat rambat gelombang pada tali.
B. Alat dan Bahan
1. Papan multiplex secukupnya
2. Kayu secukupnya
3. Gergaji
4. Beban
5. Pembangkit tegangan
6. Lem
7. Paku
8. Pensil
9. Penggaris
10. Katrol
11. Kabel penghubung
C. Prosedur Pembuatan Alat
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memotong papan multiplex dengan gergaji menjadi dua bagian dengan ukuran-
ukuran 30 cm × 90 cm
3. Memotong kayu dengan gergaji menjadi dua bagian dengan ukuran-ukuran 3 cm
x 70 cm
4. Merekatkan kedua papan multiplex dengan lem kayu
5. Memasang vibrator di atas papan yang diapit oleh dua buah kayu yang telah
dipotong menjadi dua untuk mengatur posisi vibrator

8
6. Memasang katrol dan dudukannya di salah satu ujung papan multiplex sejajar
dengan kedudukan vibrator.
7. Memasang benang pada ujung vibrator hingga mencapai katrol
8. Memasang beban dengan massa tertentu pada ujung benang yang melalui katrol
9. Menghubungkan vibrator dengan catu daya menggunakan kabel penghubung
10. Menyalakan catu daya dengan tegangan 3-6 V untuk menggetarkan benang agar
diperoleh gelombang stasioner dengan frekuensi yang dihasilkan.

9
BAB IV

MODUL & LEMBAR KERJA SISWA

A. Modul
1. Masalah Inti

Pernahkah kamu melihat anak-anak yang sedang bermain lompat tali?


Menyenangkan bukan? Apabila posisi dua anak yang memegang ujung dari kedua
tali agak dekat, maka akan terbentuk suatu lengkungan atau gelombang yang
tinggi. Sedangkan jika posisi kedua anak tersebut agak berjauhan, lengkungan
yang terbentuk sedikit lebih pendek dari yang sebelumnya. Dari kasus tersebut,
terdapat hubungan antara panjang tali dengan lengkungan yang terbentuk.
Mengapa dapat terjadi perbedaan gelombang yang dihasilkan dari kedua
percobaan tersebut? Apa saja hal-hal yang mempengaruhinya?

PERALATAN

Kamu harus menyiapkan vibrator, meteran, katrol, tali, catu daya, dan beban.

2. Prediksi
a. Bagaimana bentuk gelombang yang dihasilkan pada percobaan ?
b. Bagaimana cara menentukan cepat rambat gelombang dari percobaan yang
dilakukan?
c. Bagaimana pengaruh panjang tali terhadap banyaknya gelombang yang
terbentuk ?
d. Bagaimana pengaruh beban terhadap banyaknya gelombang yang
terbentuk

3. Pertanyaan Metode
a. Bagaimana cara memasang vibrator di atas papan yang diapit oleh dua
buah kayu yang telah dipotong menjadi dua untuk mengatur posisi
vibrator?

10
b. Bagaimana cara memasang katrol dan dudukannya di salah satu ujung
papan multiplex sejajar dengan kedudukan vibrator. ?
c. Bagaimana cara memasang benang pada ujung vibrator ?
d. Bagaimana cara memasang beban dengan massa tertentu pada ujung
benang yang melalui katrol?
e. Bagaimaan cara menghubungkan vibrator dengan catu daya menggunakan
kabel penghubung ?
f. Bagaimana cara menyalakan catu daya dengan tegangan 3-6 V untuk
menggetarkan benang agar diperoleh gelombang stasioner dengan
frekuensi yang dihasilkan ?
g. Bagaimana cara mengukur cepat rambat gelombang perobaan hukum
Melde ?
h. Bagaimana cara menghitung banyak gelombang yang terbentuk pada
percobaan melde ?

4. Eksplorasi
a. Bagaimana cepat rambat gelombang yang dihasilkan jika tali diganti
dengan tali yang berukuran lebih besar ?
b. Bagaimana cepat rambat gelombang yang dihasilkan jika tidak terdapat
beban ?

5. Analisis
a. Buatlah analisis mengenai bentuk gelombang stasioner yang dihasilkan
ketika panjang tali dan beban diubah?
b. Buatlah analisis mengenai cepat rambat gelombang stasioner yang
dihasilkan ketika panjang tali dan beban diubah?
c. Buatlah grafik hubungan antara cepat rambat dengan massa beban?
d. Buatlah grafik hubungan antara cepat rambat dengan panjang tali?

11
B. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa

Standar Kompetensi :

Kompetensi Dasar :

Indikator :

Kelas :

Semester :

Sekolah :

Petunjuk :

1. Diskusikan dengan teman sekelompokmu mengenai prediksi sebelum melakukan


percoban!
2. Diskusikan dengan teman sekelompokmu mengenai soal-soal analisis yang
diberikan pada modul setelah kalian melakukan percobaan menggunakan alat
peraga “Percobaan Melde”

Tujuan :

Alat dan bahan :

1. Kelereng
- 3 buah kelereng berukuran kecil
- 3 buah kelereng berukuran sedang
- 3 buah kelereng berukuran besar
2. Stopwatch

12
3. Neraca ohauss
4. Mistar
5. Papan multiplex yang telah dirangkai dengan selang

Teori Dasar

Kesimpulan

……………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………….

13
BAB V

ANGGARAN DAN BIAYA

No Nama barang Banyaknya Harga satuan Jumlah


Pembangkit
1 1 297400
tegangan
Kabel
1 17500
penghubung
Katrol meja 1 40000
Beban berkait 50
2 25500
gram
Cat 1 7500
Kuas 1 5000
Thiner 1 6000
Paku ¼ 5000
Tali 1 5000
Papan Multiplex 1 50000
Kayu
1 10000

Meteran 2 2500
Total

14
15
REFERENSI

http://fisikon.com/kelas3/index.php?option=com_content&view=article&id=23&Itemid=68

http://yaniksastra.blogspot.co.id/2015/08/laporan-percobaan-melde_10.html

16

Anda mungkin juga menyukai