Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL UJIAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA UMUM

“AYUNAN MAGNETIK ( THE SWING OF MAGNETIC )”

Tanggal Pengumpulan : 17 Mei 2021

Kelompok : 3 (Tiga)

Nama Anggota :

1. Dwi Indriati Syahbana (11200162000036)


2. Fanny (11200162000037)
3. Uta Noer ‘Aqidatun Na’im (11200162000039)
4. Mega Trimulia (11200162000044)
5. Siti Wihda Haulani Amar (11200162000047)
6. Sasa Aulia (11200162000050)

Kelas : Pendidikan Kimia 2B

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Ayunan
Magnetik ( The Swing Of Magnetic )” tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kita
kepada agama Islam rahmatan lil ‘alamin. Adapun tujuan dari penulisan proposal ini
adalah untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Praktikum Fisika Umum.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada


semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga
proposal penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih ini penulis tujukan
kepada :

1. Ibu Fathiah Alatas, M.Si selaku Dosen mata kuliah Fisika Dasar yang telah
mendidik kami selama proses pembelajaran.
2. Kak Linda Rahmi selaku Asisten Laboratorium Pendidikan Fisika sebagai
pendamping yang telah memberikan bimbingan, dorongan serta saran kepada
penulis.
3. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam proses penyusunan
proposal.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal ini dengan sebaik mungkin,


Namun, penulis menyadari bahwa proposal ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dara para
pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal ini berguna dan dapat menambah
pengetahuan para pembaca serta pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Jakarta, 15 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
1.4 Hipotesis.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 4
2.1 Dasar Teori ................................................................................................................ 4
2.2 Alat dan Bahan .......................................................................................................... 7
2.3 Langkah Kerja ............................................................................................................ 9
2.4 Pembahasan Project Berdasarkan Konsep Fisika.................................................... 11
2.5 Rancangan Gambar dan Tabel Data Pengamatan .................................................. 13
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam yang
penting dan perlu dipelajari, karena fisika selalu berhubungan dengan
kehidupan. Cabang keilmuan fisika dalam kehidupan sehari-hari salah satunya
adalah kelistrikan. Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat
penting.

Penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan antara listrik


dengan magnet, yaitu berdasarkan percobaan faraday yang menyatakan listrik
dapat menghasilkan magnet dan dari magnet dapat menimbulkan arus listrik
atau dikenal dengan istilah elektromagnetik. Magnet merupakan bagian tak
terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Mulai dari peralatan listrik
sampai dengan peralatan non listrik dengan memanfaatkan magnet tetap.
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Pada saat ini, magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu
medan magnet. Materi tersebut bisa dalam wujud magnet tetap atau magnet
tidak tetap.

Listrik-magnet termasuk salah satu materi fisika yang sulit dipahami.


Oleh sebab itu, tidak bisa hanya berdasarkan penjelasan terhadap pengetahuan
teori yang ada, tetapi juga dapat melalui kegiatan praktikum untuk lebih
memperkuat pemahaman teori-teori yang telah dijelaskan. Dengan pembuatan
alat peraga dapat memudahkan dalam memahami materi yang berkaitan
dengan listrik-magnet.

1
Pembuatan alat peraga listrik-magnet untuk menjelaskan dan
memperlihatkan adanya gaya yang ditimbulkan akibat medan magnet salah
satunya dengan melalui alat ayunan magnetik ini, yang bekerja berdasarkan
prinsip Gaya Lorentz. Ketika magnet diberikan arus listrik maka akan timbul
gaya yang dihasilkan di sekitarnya sehingga dapat menggerakkan
kawat/benda yang digantungkan di atasnya seperti ayunan/bandul sederhana.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai


berikut :

1. Bagaimana prinsip gaya lorentz ?


2. Apa saja yang mempengaruhi besarnya gaya magnet ?
3. Bagaimana menentukan besar gaya magnet pada kawat berarus yang
ditempatkan pada medan magnet ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji maka penelitian ini bertujuan


untuk:

1. Dapat memahami prinsip gaya Lorentz.


2. Dapat mengetahui pengaruh besarnya gaya magnet terhadap gerak
ayunan.
3. Dapat mengetahui pengaruh gerak ayunan terhadap jarak medan
magnet pada kawat berarus listrik.

1.4 Hipotesis

1. Gaya lorentz sebagai gaya yang timbul karena adanya arus listrik yang
dialiri dalam Medan magnet.

2
2. Besar gaya magnet dipengaruhi oleh besar kuat arus, panjang kawat dan
sudut simpangan pada ayunan magnetik. Semakin besar arus dan sudut
simpangan, serta semakin panjang kawat maka Medan magnet semakin
kuat.
3. Semakin jauh jarak antara medan magnet maka gerak ayunan akan
semakin lambat.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

Kata “magnet” berasal dari nama daerah Magnesia di Asia kecil


dimana ditemukan batu-batu yang tarik menarik. Magnet inilah yang dapat
menimbulkan medan magnet. Magnet ini ada yang berbentuk batang, jarum
dan ladam. Batang magnet ini memiliki dua kutub yaitu kutub utara U dan
kutub selatan S. Medan magnet adalah suatu ruangan atau suatu daerah yang
dipengaruhi oleh gaya magnet. Magnet memiliki garis-garis atau pola-pola
medan magnet yang keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan.
(Ardiansyah, 2019 : 1-2)

Magnet tidak hanya melakukan gaya pada magnet lain, tetapi juga
dapat melakukan gaya pada arus listrik. Jika kawat yang dialiri arus listrik
ditempatkan dalam medan magnet, maka kawat tersebut mendapat gaya dari
magnet. Besar dan arah gaya yang dialami kawat yang dialiri arus listrik
dalam medan magnet diberikan oleh hukum Lorentz. (Abdullah, 2017:303).

Karena gaya Lorentz (FL), arus listrik (I) dan medan magnet (B)
adalah besaran vektor maka peninjauan secara matematis besar dan arah gaya
Lorentz ini hasil perkalian vektor (cross-product) dari I dan B.

4
Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus:

FL = I.B sinθ (berlaku untuk panjang kawat 1 meter)

Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap satuan
panjang. Jadi, jika panjang kawat = l , maka besar gaya Lorentz dapat dihitung
dengan rumus :

F = I . l. B . Sin θ

Keterangan:

F = gaya Lorentz dalam newton ( N )

I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )

l = panjang kawat dalam meter ( m )

B = kuat medan magnet dalam Wb/m atau tesla ( T )

θ = sudut antara arah I dan B

(Ramlawati.,dkk. 2017:33)

Kawat pembawa arus dalam medan magnet mengalami gaya yang


biasanya disebut gaya magnet. Besar dan arah dari gaya ini tergantung pada
empat variabel: besar dan arah arus (I); kekuatan medan magnet (B); panjang
kawat (L); dan sudut antara bidang dan kawat (θ). (Abd Kholiq, 2019:1)

Dalam menentukan arah gaya magnetik yang dialami kawat berarus


listrik di dalam medan magnetik dapat digunakan kaidah tangan kanan berikut
ini. Jika telapak tangan kanan dibuka sedemikian sehingga keempat jari yang
dirapatkan menunjuk arah medan magnetik B dan ibu jari menunjuk ke arah

5
arus listrik, arah dorong telapak tangan menunjukkan arah gaya magnetik F
yang dialami oleh kawat berarus.(Ramlawati.,dkk. 2017:34).

Jadi, arah gaya magnetik dengan kaidah tangan kanan menunjukkan:

a. ibu jari sebagai arah arus (I);

b. arah gaya magnetik keluar dari telapak tangan (F);

c. arah medan magnet (B) searah dengan empat jari.

Catu daya (Power Supply) adalah sebuah perangkat yang memasok


listrik energi untuk satu atau lebih beban listrik. Catu daya menjadi bagian
yang penting dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik
misalnya pada baterai atau accu. Pada dasarnya power supply ini mempunyai
konstruksi rangkaian yang hampir sama yaitu terdiri dari trafo, penyearah, dan
penghalus tegangan. Istilah ini paling sering diterapkan ke perangkat yang
mengubah satu bentuk energi listrik yang lain, meskipun juga dapat merujuk
ke perangkat yang mengkonversi bentuk energi lain (misalnya, mekanik,
kimia, solar) menjadi energi listrik. Secara umum prinsip rangkaian catu daya
terdiri atas komponen utama yaitu ; transformator, dioda dan kondensator.
(Sitohang, 2018 : 135)

6
2.2 Alat dan Bahan

No Sketsa/Gambar Nama Alat dan Bahan Jumlah

1 Power Supply 1

(Catu Daya)

2 Magnet 3

3 Aluminium Foil 1 ( 5 cm x 5 cm)

4 Kawat Tembaga Secukupnya

7
5 Batang Penyangga 5

6 Kayu 1 (20 cm x 20 cm)

(Alas)

7. Amperemeter 1

8. Lem Tembak 1

9. Gunting 1

8
10. Lakban 1

11. Busur 1

2.3 Langkah Kerja

No. Sketsa/Gambar Keterangan

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Potong aluminium foil menggunakan gunting,


dengan ukuran 5 cm x 5 cm, dan siapkan
papan kayu (alas) dengan ukuran 20 cm x 20
cm.

9
3. Susun lima batang penyangga dengan ukuran
lebar tiang ayunan 12 cm dan tinggi ayunan 25
cm dan rekatkan dengan lem tembak.

4. Batang penyangga direkatkan pada kayu (alas)


dan letakkan Power Supply pada kayu (alas) di
sekitar ayunan magnetik.

5. Kawat tembaga dihubungkan pada Power


Supply, lalu lilitkan pada batang penyangga
dan kaitkan kembali pada aluminium foil.

6. Hubungkan kabel pada power supply (catu


daya) dan lilitkan pada tiang penyangga
dengan sisa kawat yang menggantung seperti
pada gambar, rekatkan magnet dengan lem
tembak pada kayu (alas) sejajar dengan
aluminium foil pada kawat.

10
7. Sambungkan kutub (+) pada Power Supply
(catu daya) dengan kutub (+) pada
amperemeter dan kutub (-) dengan kutub (-),
untuk mengukur besar kuat arus yang mengalir
melalui kawat penghantar.

8. Rekatkan busur pada batang penyangga bagian


atas sejajar kawat dengan posisi terbalik

9. Amati perubahan gerakan pada ayunan ketika


jumlah magnet dan panjang kawat ditentukan.

2.4 Pembahasan Project Berdasarkan Konsep Fisika

Ayunan magnetik terdiri atas sebuah kumparan yang digantung pada


dua buah penyangga konduktor sedemikian rupa sehingga bagian bawah
kumparan berada di antara dua kutub magnet dari sebuah magnet. Bila
kumparan dialiri arus listrik, maka bagian bawah kumparan mendapat gaya
magnetik atau dikenal dengan nama gaya lorentz yang akan
menyimpangkannya dari kedudukan setimbang. Besar simpangan tersebut
menunjukkan besar gaya magnetik yang menyebabkannya. Dengan
memutuskan dan menyambungkan arus secara periodik, kumparan akan
berayun di sekitar kedudukan setimbangnya. Oleh sebab itu, alat ini disebut
ayunan magnetik..
Untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi besar dan arah
gaya magnetik pada kawat berarus listrik yang berada dalam medan

11
magnetik, ayunan magnetik ini dilengkapi dengan amperemeter, kawat
kumparan dengan massa dan jumlah lilitan berarus yang sama, namun
panjang bagian bawahnya berbeda, dan jumlah magnet yang berbeda.
Pada percobaan ini dilakukan pengamatan besar gaya magnet dan
medan magnet akibat pengaruh panjang kawat bagian bawah dengan jumlah
magnet yang berbeda, dengan memperhatikan besar sudut dan panjang
simpangan yang terbentuk pada ayunan magnetik, serta banyaknya arus yang
dihasilkan.
Jika ditinjau dari ayunan sederhana dengan massa beban m dan panjang tali l
(massa tali diabaikan) seperti pada gambar.

Dan jika ayunan disimpangkan sebesar θ terhadap garis vertikal, besar gaya
pemulihnya adalah:
𝐹 = −𝑚.𝑔.𝑠𝑖𝑛 𝜃
Untuk harga θ kecil, berlaku sin θ ~ tan θ ~ x/l dengan x = simpangan ayunan.
Dengan demikian persamaan (1) dapat dituliskan:
𝐹 = −𝑚𝑔.x/l. ( Nugrahani,2019:12)
Hal ini tidak lain pada kriteria gerak harmonis sederhana, konstanta
m.g/L sehingga F = m.g/L.x yang kemudian untuk mendapatkan besarnya
nilai medan magnet digunakan persamaan B = x.m.g/L atau didapatkan dari
nilai perhitungan tan θ.
Selanjutnya nilai medan magnet ini digunakan untuk menentukan nilai
gaya magnet dengan menggunakan rumus gaya lorentz F = I.l.B.Sin θ yang
dihasilkan oleh kumparan yang dialiri arus listrik.

12
2.5 Rancangan Gambar dan Tabel Data Pengamatan

Tabel 1. Pengaruh Banyaknya Magnet

No. Jumlah Magnet I(A) Besar Simpangan (θ) B(T) F(N)

1 1

2 2

3 3

Tabel 2. Pengaruh Panjang Kawat

L (m) m (kg) I (A) Besar Simpangan (θ) B (T) F (N)

Desain Model Alat Peraga

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Besarnya gaya magnet pada suatu kawat berarus dapat ditentukan


dengan memperhatikan besar sudut simpangan yang dihasilkan pada ayunan
magnetik dengan sebuah kumparan, jika kawat yang dialiri arus listrik
ditempatkan dalam medan magnet, maka kawat tersebut akan mendapatkan
gaya magnet yang besar dan arahnya dapat ditentukan dengan prinsip gaya
lorentz dan kaidah tangan kanan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2017. Fisika Dasar II. Bandung : Institut Teknologi


Bandung.
Ardiansyah, A. A. 2019. Medan Magnet. Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Siliwangi Tasikamalaya
Khaliq, Abd. 2019. Buku Panduan Listrik Magnet. Surabaya : Penerbit JDS

Putri, Nugrahani P, dkk. 2019. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar I. Surabaya :
Penerbit JDS.
Ramlawati.,Hamka.,dkk. 2017. Sumber Belajar Penunjang PLPG Mata Pelajaran
IPA. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan
Sitohang. Ely, Dringhuzen J. Mamahit, Novi S. Tulung. 2018. “Rancang Bangun
Catu Daya DC Menggunakan Mikrokontroler ATmega 8535”. Jurnal Teknik
Elektro dan Komputer Vol. 7 No.2. Hal : 135-142.

15

Anda mungkin juga menyukai