Anda di halaman 1dari 10

Penerapan Ilmu Fisika dalam Sistem Hidrolik pada Jembatan 1

PENERAPAN ILMU FISIKA DALAM SISTEM HIDROLIK PADA


JEMBATAN

Fransiskus Xaverius Krisna Kurniawan


17030184054

ABSTRAK
Penelitian tentang ilmu fisika dalam sistem hidrolik pada jembatan
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengertian tentang hidrolik, kelebihan
dan kekurangan penggunaan hidrolik pada kehidupan sehari-hari, serta prinsip
kerja hidrolik pada jembatan. Metode yang digunakan yakni dengan teknik
pengamatan serta studi pustaka yang dapat membantu membuktikan bahwa apa
yang diamati sesuai dengan teori yang ada. Hasil yang didapatkan yakni hidrolik
merupakan sistem penerusan daya dengan menggunakan fluida cair, biasanya oli,
untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini berkerja
berdasarkan prinsip pascal, yaitu jika suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu
akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang
kekuatannya.

Serta dalam kehidupan sehari-hari sistem hidrolik memiliki kelebihan dan


kekurangan. Kelebihan mampu memindahkan tenaga yang besar dengan
menggunakan komponen yang relatif kecil, dan pengontrolan dan pengaturan
lebih mudah. Kekurangan yakni Kebocoran kecil bisa berakibat fatal baik pada
pemindahan tenaga maupun penyebab kecelakaan, dan sistem hidrolik
memerlukan bagian dengan tingkat presisi tinggi. Dalam prinsip kerja jembatan
hidrolik sama dengan jembatan hidrolik sederhana yakni sistem hidrolik akan
memiliki gaya yang besar jika luas penampang pada pompa yakni luas penampang
lebih kecil sedangkan pada jembatan memiliki luas penampang yang lebih besar.
Hasil gaya yang di hasilkan bisa sangat besar dan dapat mengangkat badan
jembatan naik ke atas. Begitupun sebaliknya jika badan jembatan ingin kembali
pada posisi normal maka pompa pada luas penampang kecil yang awalnya
Penerapan Ilmu Fisika dalam Sistem Hidrolik pada Jembatan 2

mendorong berganti menjadi menarik fluida atau cairan sehingga tekanan dan
gaya yang awalnya besar semakin berkurang karena pompa tidak lagi mendorong
fluida sehingga badan jembatan dapat kembali pada posisi normalnya.

PENDAHULUAN
Pada saat ini telah banyak di bangun jembatan bentang panjang maupun
jembatan bentang pendek di beberapa wilayah di Indonesia. Namun prasarana
tersebut tidak didukung oleh kontruksi struktur jembatan yang memadai misalkan
terjadi retak pada gelagar adapula jembatan yang runtuh pada saat proses
pelaksanaan masih dilakukan . Akibatnya fungsi jembatan tidak dapat difungsikan
sebagaimana mestinya. Hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti
cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan,
yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder
yang lain, sesuai dengan hukum pascal. Pada kehidupan sehari-hari penggunaan
sistem hidrolik hampir seratus persen efisien, contoh penggunaan dongkrak, car
lift, safety stand, dan juga jembatan hidrolik.

Di Indonesia, khusus nya di Surabaya jembatan hidrolik sudah tidak


difungsikan kembali. Namun prinsip jembatan hidrolik masih dipakai dalam
penyeberangan penumpang dari daratan hingga naik ke kapal. Beberapa
pemikiran masyarakat bahwa penggunaan sistem hidrolik pada kehidupan sehari-
hari adalah hal yang rumit terutama pada jembatan. Dalam karya ini akan
membahas lebih mendalam tentang karakteristik dan penerapan, hingga
keuntungan serta kerugian dari penggunaan sistem hidrolik pada jembatan.

Berdasarkan pendahuluan dapat di rumuskan beberapa rumusan masalah


yakni apa pengertian dari hidrolik ?, Apa kelebihan dan kekurangan dari
penggunaan sistem hidrolik pada kehidupan sehari-hari?, dan bagaimana
penerapan sistem hidrolik pada jembatan?.

Berdasarkan permasalahan yang di sampaikan maka tujuan penelitian


adalah memahami definisi dari hidrolik, mengetahui kelebihan dan kekurangan
Penerapan Ilmu Fisika dalam Sistem Hidrolik pada Jembatan 3

penggunaan sistem hidrolik pada kehidupan sehari-hari, dan mengetahui


penerapan sistem hidrolik pada jembatan.

Manfaat dari karya ini dapat diambil dari penulis , masyarakat umum dan
pembaca dan ilmu pengetahuan yakni untuk penulis dapat menambah wawasan
penulis mengenai sistem hidrolik dan penerapannya. Bagi masyarakat umum
dapat membuka wawasan baru tentang penerapan sistem hidrolik pada kehidupan
sehari-hari, sedangkan bagi ilmu pengetahuan dapat membantu menerapkan lebih
banyak sistem hidrolik pada kehidupan sehari hari.

Hidrolik adalah sistem penerusan daya dengan menggunakan fluida cair.


Minyak nineral adalah jenis fluida yang sering di pakai. Prinsip dasar dasar dari
sistem hidrolik adalah memanfaatkan dari sifat bahwa zat cair tidak mempunyai
bentuk yang tetap, namun menyesuaikan dengan yang

ditempatinya. Zat cair bersifat inkompresibel. Karena itu tekanan yang di terima
di teruskan kesegala arah secara merata (Andrew Paar,1991).

Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser pada
waktu bergerak atau mengalir. Kekentalan disebabkan karena kohesi antara
partikel zat cair. Zat cair ideal tidak mempunyai kekentalan. Zat cair kental,
seperti sirup atau oli, mempunyai kekentalan yang besar, sedangkan zat cair encer,
seperti air mempunyai kekentalan kecil (Bambang Triatmodjo, 1996 hal 18).

Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan


menyilang sungai atau saluran air, lembah atau jalan lain yang tinggi
permukaannya tidak sama (H.J. Struyk,1995 hal 1).

METODE PENELITIAN
Sesuai dengan masalah yang dikaji, penelitian ini bersifat deskriptif yakni
mendeskrifkan mengenai situasi dan suatu hal apa adanya. Untuk teknik analisis
data menggunakan kualitatif. Dalam penelitian ini data yang diperlukan yakni
prinsip kerja dan penerapan hidrolik pada jembatan. Sedangkan sumber data
penelitian ini didapatkan dari studi pustaka, jurnal online, dan sebuah pengamatan
Penerapan Ilmu Fisika dalam Sistem Hidrolik pada Jembatan 4

terhadap prinsip serta penerapan hidrolik dalam jembatan. Pengamatan bertujuan


sebagai pembuktian terhadap studi pustaka yang sudah di lakukan.

PEMBAHASAN
Hukum pascal di temukan oleh Blaise pascal, seorang ilmuwan perancis
yang hidup pada (1623-1662). Pada dasarnya Blaise Pascal adalah ahli filsafat dan
teologi, namun hobinya pada ilmu matematika dan fisika, terutama geometri

proyektif, mengantarkan menjadi ilmuwan dunia yang terkenal sepanjang masa


berkat penemuannya dalam bidang fisika mekanika fluida yang berhubungan
dengan dan gaya yang dikenal dengan hukum pascal.

Bunyi hukum pascal adalah sebagai berikut: ”Tekanan yang diberikan


pada suatu zat cair didalam suatu wadah akan di teruskan ke segala arah dan sama
besar”

Hukum pascal dirumuskan dengan istilah Pa(Pascal) yaitu sebuah satuan


turunan untuk tekanan. Sedangkan tekanan dalam fluida tertutup dapat dianggap
uniform di seluruh sistem praktis. Mungkin ada perbedaan-perbedaan kecil akibat
tekanan head pada ketinggian berbeda, tetapi tekanan ini umumnya dapat di
abaikan dibandingkan dengan tekanan operasi sistem. Sesuai dengan bunyinya,
maka hukum pascal dapat dirumuskan sebagai berikut :
Penerapan Ilmu Fisika dalam Sistem Hidrolik pada Jembatan 5

Gaya yang diberikan menghasilkan sebuah tekanan, yang diberikan oleh


persamaan

f
P=
k
(1.1)

Gaya di dasar adalah:

F=P× A
(1.2)

Dari sini dapat diturunkan

A
F=f ×
a
(1.3)

Persamaan 1.3 menunjukkan bahwa fluida dalam wadah tertutup dapat digunakan
untuk memperbesar gaya.

Gambar 1.1. Penerapan hukum Pascal

Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli,
untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini berkerja
berdasarkan prinsip pascal, yaitu jika suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu
akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang
kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja
Penerapan Ilmu Fisika dalam Sistem Hidrolik pada Jembatan 6

berupa zat cair yang di pidahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu
sitem tertentu.

Cairan hidrolik yang digunakan pada sistem hidrolik harus memiliki ciri-
ciri atau watak (property) yang sesuai kebutuhan. Property cairan hidrolik
merupakan hal-hal yang dimiliki oleh cairan hidrolik tersebut sehingga cairan
hidrolik dapat melaksanakan tugas atau fungsinya dengan baik.

a. Demulsibility(Water separable)

Yang dimaksud de-mulsibility adalah kemampuan cairan hidrolik,


karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan
logam.

b. Minimal Compressibility

Secara teoritis cairan adalah tidak dapat di kempa. Tetapi


kenyataannya cairan hidrolik di kempa sapai dengan 0,5% volume untuk
setiap penekanan 80 bar oleh karena itu untuk di persyaratkan bahwa
cairan hidrolik agar seminimal mungkin dapat di kempa.

Dalam kehidupan sehari-hari sistem hidrolik sebenarnya sungguh sangat


membatu, seperti dongkrak untuk membantu mengangkat kendaraan, lalu hidrolik
untuk mengangkat mobil yang biasanya sering digunakan di bengkel maupun
tempat cuci mobil. Meskipun sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari
penggunaan sistem hidrolik memiliki kelebihan dan kekurangan yakni,

Kelebihan :

1. Memindahkan tenaga yang besar dengan menggunakan komponen


yang relatif kecil
2. Pengontrolan dan pengaturan lebih mudah
3. Mudah dipindahkan dalam arah kebalikan (Reversible)
4. Melumasi dan merawat sendiri (self lubricating) sehingga usia
pakai lebih panjang
5. Rancangan yang sederhana (lingkages yang rumit digantikan oleh
sedikit komponen-komponen pre-engineered)
Penerapan Ilmu Fisika dalam Sistem Hidrolik pada Jembatan 7

6. Fleksibilitas (komponen-komponen hidrolik bisa dipasang pada


kendaraan hanya dengan mengalami sedikit sekali masalah)
7. Kehalusan (sistem hidrolik beroperasi dengan halus dan tidak
bising dan menimbulkan sedikit sekali getaran)
8. Kontrol (operator melakukan kontrol relatif sedikit atas berbagai
macam kecepatan dan gaya)
9. Sedikit gaya yang hilang (gaya hidrolik bisa digandakan besar
sekali dan disalurkan sepanjang badan kendaraan dengan sedikit gaya yang
hilang)
10. Perlindungan atas beban berlebih (sistem hidrolik dilindungi
terhadap kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban atau overload
damage dengan katup-katup yang bekerja secara otomatis)

Kekurangan :

1. Rawan terhadap kecelakaan akibat tekanan tinggi dari fluida (high


pressure liquid)
2. Kebocoran kecil bisa berakibat fatal baik pada pemindahan tenaga
maupun penyebab kecelakaan
3. Sistem hidrolik memerlukan bagian dengan tingkat presisi tinggi.
4. Membutuhkan perawatan yang intensif sehubungan dengan iklim
atau cuaca supaya tidak mudah terkena karat, kotoran dan pencemaran oli.
5. Harga mahal karena menggunakan fluida cairan yang berupa oli,
6. Apabila terjadi kebocoran, akan mengotori sistem, sehingga sistem
hidrolik jarang digunakan pada industri makanan maupun obat-obatan.

Prinsip kerja sistem hidrolik sebenarnya sangat mudah. Sebelum menuju


prinsip kerja hidrolik ada beberapa komponen-komponen yang ada dalam sistem
hidrolik terdiri dari:

 Wadah: Berfungsi untuk menampung seluruh volume dari fluida


 Pompa: Berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi
hidrolik
 Katup: Berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan aliran dari
fluida
 Aktuator: Adalah hasil akhir dari prinsip pascal, mengubah energi
fluida diubah kembali menjadi energi mekanik.
Penerapan Ilmu Fisika dalam Sistem Hidrolik pada Jembatan 8

Gambar 1.2 Penerapan Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik menggunakan fluida yang sifatnya inkompressible untuk


mengirimkan gaya dari satu titik ketitik lainnya disepanjang jalur yang dilewati
fluida tersebut. Dengan dibantu oleh metode ini kita dapat menghasilkan output
gaya yang sangat besar, hanya dengan menggunakan input gaya yang kecil. Hasil
perpaduan gaya yang sagat besar dapat dicapai dengan menggunakan prinsip ini.

Seperti pada gambar 1.2 bahwa sistem hidrolik akan memiliki gaya yang
besar jika luas penampang pada pompa yakni A1 lebih kecil. Hasil gaya yang di
hasilkan bisa sangat besar dan dapat mengangkat badan jembatan naik ke atas.
Dengan naiknya jembatan maka kapal pun dapat melewatinya. Begitu pun prinsip
menutup atau turunnya jembatan jika saat jembatan naik sistem mendorong atau
memompa maka saat menutup jembatan maka sistem tidak lagi mendorong cairan
oli tersebut namun sistem menarik semula sehingga cairan yang awalnya
mendorong jembatan naik menjadi turun dikarenakan cairan fluida tersebut
kembali seperti semula.

Gambar 1.3 Jembatan hidrolik sederhana dari stik es


Penerapan Ilmu Fisika dalam Sistem Hidrolik pada Jembatan 9

Kenapa sistem hidrolik pada jembatan lebih menggunakan oli daripada


air? Karena pertama oli menghasilkan tenaga yang lebih besar dari pada air, serta
juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang dari pada
pneumatic dan tidak berisik saat berkerja.

KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa hidrolik merupakan sistem penerusan daya


dengan menggunakan fluida cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan
segaris atau putaran. Sistem ini berkerja berdasarkan prinsip pascal, yaitu jika
suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu akan merambat ke segala arah
dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya.

Dalam kehidupan sehari-hari sistem hidrolik memiliki kelebihan dan


kekurangan. Kelebihan mampu memindahkan tenaga yang besar dengan
menggunakan komponen yang relatif kecil, dan pengontrolan dan pengaturan
lebih mudah. Kekurangan yakni Kebocoran kecil bisa berakibat fatal baik pada
pemindahan tenaga maupun penyebab kecelakaan, dan sistem hidrolik
memerlukan bagian dengan tingkat presisi tinggi. Dalam prinsip kerja jembatan
hidrolik sama dengan jembatan hidrolik sederhana yakni sistem hidrolik akan
memiliki gaya yang besar jika luas penampang pada pompa yakni luas penampang
lebih kecil sedangkan pada jembatan memiliki luas penampang yang lebih besar.
Hasil gaya yang di hasilkan bisa sangat besar dan dapat mengangkat badan
jembatan naik ke atas. Begitupun sebaliknya jika badan jembatan ingin kembali
pada posisi normal maka pompa pada luas penampang kecil yang awalnya
mendorong berganti menjadi menarik fluida atau cairan sehingga tekanan dan
gaya yang awalnya besar semakin berkurang karena pompa tidak lagi mendorong
fluida sehingga badan jembatan dapat kembali pada posisi normalnya.

DAFTAR RUJUKAN

Parr, Andrew. 1991. Hidrolika dan Pneumatika Pedoman untuk teknisi dan
insiyur. Erlangga:
Penerapan Ilmu Fisika dalam Sistem Hidrolik pada Jembatan 10

Soemargono, H.J. Struyk, K.H.C.W. Van Der Veen. 1995. Jembatan. Pradnya
Paramita: Jakarta

Triatmodjo,Bambang. 1996. Hidraulika I. BETA: Yogyakarta

Triatmodjo,Bambang. 1996. Hidraulika II. BETA: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai