Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PENGAJUAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM


DONGKRAK HIDROLIK

Disusun oleh :
1. Muhammad Fadhli Abdillah (11210163000011)
2. Afifudin Hidayatullah (11210163000037)
3. Nabila Aprilia (11210163000039)
4. Windi Anggraini (11210163000041)
5. Halimatul Zahra Kurtubi (11210163000045)
6. Amelia Putri Wardhani (11210163000047)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Alat Peraga


Pemilihan alat ini sudah dipertimbangkan karena menggunakan bahan yang ada di sekitar
kita, mudah didapat, perakitan tidak begitu menyulitkan siswa dan tidak berbahaya bagi
guru atau siswa.
B. Urgensi Alat Peraga
1. Urgensi bagi siswa :
- Menjadi sarana pembelajaran.
- Menjadi kegiatan pengembangan potensi diri dalam membuat alat.
- Sebagai sarana pengenalan hukum pascal yang terjadi pada suatu alat.
2. Urgensi bagi guru :
- Mempermudah penjelasan kepada siswa.
- Sarana pengembangan potensi guru dalam membuat alat.
3. Urgensi bagi sekolah :
- Sekolah mendapat alat tambahan sebagai media pembelajaran.
- Sekolah dapat termotivasi untuk terus mengembangkan alat demi kemajuan
pendidikan.
C. Narasi Rancangan Alat Peraga Keseluruhan
Memberikan gambaran rancangan alat keseluruhan terkait:
1. Ketahanan alat peraga :
Keseluruhan alat umumnya terbuat dari kayu/triplek sehingga alat tidak
mudah penyok karena sifat kayu/triplek sendiri yang keras. Beberapa bagian juga
terbuat dari bahan berbasis plastik sehingga lebih ringan.
2. Keakuratan alat :
Pada alat ini dapat menemukan hubungan antara dorongan zat cair pada ruang
tertutup yang akan diteruskan ke segala arah. Dalam hal ini air yang ditekan melalui
suntikan akan mendorong dongkrak ke arah atas sesuai dengan bunyi hukum pascal.
3. Efisiensi alat :
Alat mudah dibuat karena tidak memiliki begitu banyak langkah kerja,
sehingga siswa SMA pun bisa merakitnya sendiri karena alat juga mudah dibentuk
karena tidak ada ukuran yang berbentuk pola sulit.
4. Keamanan bagi pengguna/siswa
Alat tidak berbahaya bagi siswa tidak membutuhkan banyak alat tajam yang
dapat membahayakan siswa atau pengguna , penggunaan kayu juga tidak berbahaya
karena menggunakan stik es krim dan triplek sebagai alas alat (aman dari kemasukkan
serpihan kayu).
5. Nilai estetika / keindahan (warna, bentuk)
Pada alat atau bahan yang kita gunakan untuk membuat dongkrak hidrolik ini
kita menggunakan beberapa stik es krim yang kemudian kita cat berwarna agar lebih
terlihat menarik serta cairan yang berada di dalam suntik printer pun kami berikan
pewarna akan lebih menarik. bentuk dari dongkrak hidrolik tersebut sebenarnya cukup
menarik karena alat dapat bergerak sehingga bisa membuat praktikum semakin
menyenangkan dan membuat siswa lebih semangat.
6. Kotak kit
Cara menyusun dalam kotak :
• Siapkan kotak / box yang besar (kayu, kaca atau kardus).
• Kemudian rapihkan alat setelah dipakai.
• Taruh dalam kotak dengan hati-hati.
BAB II
BAGIAN ISI

A. Judul percobaan : Pembuatan Dongkrak Hidrolik


B. Tujuan percobaan :
1. Dengan alat peraga berupa dongkrak hidrolik sederhana ini, siswa diharapakan mampu
menjelaskan konsep dari tekanan dan hukum pascal.
2. Siswa diharapkan dapat mengetahui penerapan dan aplikasi mengenai konsep tekanan
dan hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari.
3. Siswa dapat memahami prinsip kerja dari dongkrak hidrolik.
C. Tigkatan/jenjang : SMA Kelas XI Semester 1
D. Konsep dan sub-konsep :
- Konsep : Fluida statis
- Sub konsep : a. Tekanan hidrostatis.
b. Hukum pascal.
c. Fluida.
E. Kompetensi inti :
• KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
• KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
• KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
• KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
F. Kompetensi dasar :
Kompetensi dasar
3.4 Menerapkan hukum-hukum fluida dalam kehidupan sehari-hari

4.4 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida, berikut
presentasi hasil percobaan

G. Indikator pembelajaran :
Indikator
3.4.1. Menganalisis konsep penerapan fluida statis dalam kehidupan sehari-hari
4.4.1. Merancang percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida, berikut presentasi hasil
percobaan dan pemanfaatannya
4.4.2. Menyusun laporan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statis
a. mengamati
• menyimak informasi dari berbagai sumber tentang hukum pascal.
• menyimak informasi dari berbagai sumber tentang pembuatan dongkrak hidrolik.
b. mempertanyakan.
• mempertanyakan konsep teori hukum pascal pada penerapan dongkrak hidrolik.
c. mengeksplorasi/eksperimen.
• mendiskusikan hubungan antara tekanan dengan bergeraknya dongkrak.
• mendiskusikan penjelasan bagaimana cara hukum pascal bekerja pada dongkrak.
• hidrolik
d. Mengasosiasi
• membuat ilustrasi hubungan tekanan dengan bergeraknya dongkrak.
e. Mengomunikasikan
• presentasi kelompok hasil eksplorasi hukum fluida dengan menggunakan alat
peraga praktikum yang sudah dibuat.

H. Landasan teori
Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu tempat tekanan zat cair pada dasar
tempat tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian atasnya. Semakin ke bawah
semakin besar tekanan zat cair tersebut sebaliknya semakin mendekati permukaan atas
wadah semakin kecil tekanan zat cair tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan ρgh
dimana dengan Keterangan ρ = massa jenis, g = gravitasi, h = ketinggian.
Menurut Pascal jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah pengisap yang dapat
bergerak maka tekanan di suatu titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida di
atas permukaan air tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan oleh penghisap sehingga
persamaan hukum pascal bisa ditulis dengan :

Keterangan: P = tekanan (pascal)


F = gaya (N)
A = luas penampang (m²). (Istiyono, 2006)

Hidrolika adalah ilmu yang mempelajari berbagai gerak dan keseimbangan zat cair.
Hidrolika merupakan sebuah ilmu yang mengkaji arus zat cair melalui pipa pipa yang
tertutup maupun yang terbuka. Semua instalasi hidrolika pada sistem fluida statis atau
tertutup bekerja dengan prinsip hidrostatis. Dari hukum Pascal diketahui bahwa dengan
memberikan gaya yang kecil pada penghisap dengan luas penampang kecil dapat
menghasilkan gaya yang lebih besar pada penghisap dengan luas penampang yang besar.
Prinsip inilah yang dimanfaatkan pada peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan
manusia dalam kehidupan misalnya dongkrak, pompa hidrolik dan dan rem hidrolik.
(Giancoli, 1998).
Dongkrak hidrolik sederhana ini adalah aplikasi sederhana dari hukum Pascal yaitu
jika "suatu fluida diberikan tekanan pada suatu tempat maka tekanan itu akan diteruskan
ke segala arah sama besar". Prinsip kerja dalam sistem hidrolik, fluida cair berfungsi
sebagai penerus gaya. Minyak mineral untuk dipergunakan sebagai media dengan prinsip
mekanika fluida yakni hidrostatik (mekanika fluida yang diam atau statis teori
kesetimbangan dalam cairan), hidrolik diterapkan.
Dalam alat ini apabila suntikan pertama ditekan maka tidak akan mengalir dan
mengikuti selang lalu akan mendorong suntikan yang terhubung dengan lengan maka,
lengan akan bergerak naik turun. Lalu apabila suntikan kedua ditekan fluida akan mengalir
mengikuti arah selang dan ketikan yang berada di atas tangan akan terdorong dan pencapit
pun akan bergerak. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam hal ini saya menyusun
makalah yang mengambil tema miniatur dongkrak hidrolik sederhana agar kita dapat
mengetahui Bagaimana cara pembuatan dan cara kerja dongkrak hidrolik. (Tipler, 1991)

I. Alat dan bahan :


1. 2 suntikan printer.
2. Stik es krim.
3. Cutter.
4. Selang infus sekitar 30 cm.
5. Lem kayu.
6. Kawat dengan diameter kecil.
7. Bambu bekas tusuk sate.
8. Triplek sebagai alas.
9. Kardus bekas.

J. Rangkaian alat
1. Masukkan selang pada ujung tabung suntikan, pastikan tertempel rapat dan tidak ada
celah.
2. Isi tabung suntikan dengan air sampai penuh, agar terlihat lebih menarik air bisa diberi
warna sesuai keinginan.
3. Masukkan ujung selang yang lain pada ujung suntikan printer satunya.
4. Lubangi 12 stik es krim menggunakan jarum di bagian tengah dan kedua ujungnya.
ingat jarak antar lubang harus sama sementara dua titik yang lain dibuat lubang
memanjang di kedua ujungnya.
5. Satukan stik es krim yang sudah di golongkan menggunakan kawat.
6. Hubungkan bagian bawah dari 2 buah suntikan dengan menggunakan bekas kayu atau
bambu tusuk sate.
7. Tingkatkan ujung bambu yang satu pada pada triplek atau kardus yang ingin dijadikan
alas, sementara ujung bambu yang lain dikaitkan pada ujung suntikan.
8. Tempelkan potongan kardus pada ujung tumbukan stik menggunakan lem kayu.
9. Alat sudah siap dan silakan dicoba dengan menaruh benda diatasnya.
K. Prosedur percobaan menyelidiki hubungan sub-konsep 1
Tekanan hidrostatis pada sistem hidrolik

Sistem hidrolik adalah sistem penerus daya dengan memakai penggunaan fluida cair.
Sistem hidrolik biasanya diaplikasikan untuk upaya memperoleh gaya yang lebih besar
dari awal yang dikeluarkan. Gambar diatas diketahui F2 dipengaruhi oleh besar kecilnya
luas penampang A1 dan A2.

L. Prosedur percobaan menyelidiki hubungan sub-konsep 2


Hukum pascal

Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada dasar
wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya. Semakin ke
bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin mendekati
permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair tersebut. Besarnya tekanan
sebanding dengan pgh, dimana p = massa jenis , g = percepatan gravitasi dan h=
ketinggian/kedalaman. (Lohat, 2008)
Setiap titik pada kedalaman yang sama memiliki besar tekanan yang sama. Hal ini
berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak bergantung pada bentuk
wadah tersebut. Apabila ditambahkan tekanan luar misalnya dengan menekan permukaan
zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair adalah sama di segala arah. Jadi, jika
diberikan tekanan luar, setiap bagian zat cair mendapat jatah tekanan yang sama. (Lohat,
2008)

M. Prosedur percobaan menyelidiki hubungan sub-konsep 3


Fluida
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat
cair dan gas, karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat
seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida.
Air, minyak pelumas, dan susu merupakan contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke
tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir
dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain. (Lohat, 2008)

BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D. C. (1998). Fisika. Jakarta: Erlangga.


Istiyono, E. (2006). Fisika kelas XI untuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.
Tipler. (1991). Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai