BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengidentifikasi pengertian gelombang bunyi
2. Mengidentifikasi pengertian gelombang cahaya
3. Menjelaskan manfaat dari gelombang bunyi dan cahaya
BAB II
PEMBAHASAN
b. Gelombang audiosonik
Gelombang audio merupakan gelombang bunyi yang frekuensinya 20 Hz hingga
20.000 Hz. Gelombang audio ini misalnya dihasilkan oleh alat musik, percakapan,
tumbukan antar benda, serta semua getaran bunyi yang bunyinya mampu didengar
manusia.
c. Gelombang ultrasonik
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang bunyi dengan frekuensi diatas 20.000
Hz. Gelombang bunyi ini juga tak mampu terdengar oleh manusia. Beberapa
binatang mampu mendeteksi gelombang ultrasonic ini, seperti, anjing, tikus,
lumba-lumba dan kelelawar. Ada banyak manfaat gelombang ultrasonic misalnya
di bidang medis dan industry. Di bidang medis gelombang ini dapat digunakan
untuk mencitrakan janin yaitu dengan ultrasonografi (USG ) dan juga untuk
membersihkan gigi. Di bidang industri , gelombang ini dapat digunakan untuk
melakukan uji tak rusak atau Non Destructive Testing (NDT)
2. Sifat- sifat gelombang bunyi
Sifat- sifat umum gelombang bunyi yaitu:
Disperasi Pembiasan
Difraksi Polarisasi
Interferensi Pemantulan
Bunyi adalah gelombang longitudinal Bunyi adalah getaran yang dapat
didengar. Getaran yang dapat didengar manusia = 16 Hz – 20.000 Hz. Pesawat
terbang supersonic artinya kecepatan pesawat tersebut melebihi kecepatan
rambat bunyi di udara.Gelombang bunyi tidak dapat merambat dalam hampa
udara artinya bunyi membutuhkan medium untuk merambat. Semua bunyi atau
nada mempunyai kecepatan rambat yang sama dalam suatu medium atau
kecepatan rambat bunyi tidak tergantung pada frekuensi jika merambat pada
medium yang sama.
3. Layangan Bunyi
Efek layangan yaitu fenomena yang terjadi jika dua gelombang itu
mempunyai amplitude yang sama tetapi frekuensinya berbeda sedikit. Hal ini
misalnya terjadi pada dua garpu tala yang frekuensinya sedikit berbeda yang
dibunyikan bersama-sama. Dan apabila dua deretan gelombang yang frekuensinya
sama berjalan sepanjang garis yang sama di dalam arah-arah yang berlawanan
maka gelombang tegak akan dibentuk sesuai dengan prinsip superposisi.
Prinsip superposisi yang sama akan memimpin kita ke suatu jenis
interferensi yang lain, yang dapat kita namakan interferensi di dalam waktu.
Interferensi seperti ini terjadi bila dua deret gelombang yang frekuensinya
berbeda sedikit berjalan di dalam arah yang sama. Dengan bunyi maka kondisi
seperti itu terdapat bila, misalnya dua kunci piano yang berdekatan dipukul pada
waktu bersamaan.
5. Resonansi
Resonansi merupakan keadaan yang terjadi pada suatu benda ketika pada
benda itu datang gaya periodik yang frekuensinya sama dengan frekuensi alamiah
benda tersebut. Akibat keadaan resonansi, benda akan bergetar dengan amplitudo
terbesar yang mungkin dapat terjadi karena gaya periodik itu. Resonansi dapat
juga berarti bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain. Fenomena
resonansi dapat juga ditunjukkan dengan gelombang longitudinal (bunyi) dapat
ditimbulkan oleh garpu tala. Resonansi memegang peranan penting dalam
instrument musik. dawai tidak dapat menghasilkan nada yang nyaring jika tidak
dilengkapi dengan ruang resonansi. Ruang resonansi ini dapat beresonansi dengan
dawai yang bergetar di dekatnya. Tanpa ruang resonansi, gitar dan biola tidak
akan menghasilkan nada yang nyaring dan merdu. Sumber pada terompet adalah
getaran bibir peniupnya. Jika terompet tidak dilengkapi dengan ruang resonansi
yang berupa pipa dengan bentuk tertentu, getaran bibir saja tidak akan
menghasilkan nada yang nyaring dan merdu. Instrumen musik gamelan juga
menggunakan ruang resonansi yang terletak di bagian bawah. Demikian juga
angklung bambu yang sangat terkenal dari jawa barat.
6. Efek Doppler pada bunyi
Bila seorang pendengar bergerak menuju sebuah sumber bunyi yang
stasioner, maka titi nada (frekuensi) bunyi yang terdengar adalah lebih tinggi
daripada bila pendengar tersebut berada di dalam keadaan diam. Bila pendengar
bergerak menjauhi sumber stationer tersebut, maka dia akan mendengarkan titi
nada yang lebih rendah daripada bila pendengar tersebut berada di dalam keadaan
diam. Doppler (1842) menyatakan bahwa “sumber dan pengamat bergerak
sepanjang garis yang menghubungkan sumber dan pengamat medium melalui
dimana bunyi berjalan. Untuk menganalisis Efek Doppler pada gelombang bunyi,
kita perlu menentukan hubungan antara pergeseran frekuensi, kecepatan sumber
dan kecepatan pendengar relatif terhadap medium (biasanya udara) yang dilalui
gelombang bunyi tersebut. Dengan demikian seorang pengamat yang bergerak
menuju sumber bunyi yang diam akan mendengar frekuensi yang lebih tinggi
daripada frekuensi sumber bunyi yang sebenarnya Sebaliknya seseorang pengamat
yang bergerak menjauhi sumber bunyi akan mendengar frrekuensi yang lebih
rendah daripada frekuensi sumber bunyi yang sebenarnya.
Efek Doppler adalah efek yang penting di dalam cahaya. Laju cahaya begitu
besar sehingga hanya sumber astronomik atau sumber atomik , yang mempunyai
kecepatan- kecepatan tinggi dibandingkan dengan sumber makroskopik bumi, yang
memperlihatkan efek Doppler yang sangat nyata. Efek astronomik terdiri dari
pergeseran panjang gelombang yang diamati dari cahaya yang dipancarkan oleh
elemen-elemen yang ada pada elemen astronomik yang bergerak dibandingkan
terhadap panjang gelombang yang diamati dari elemen- elemen yang sama ini di
bumi.
Konsekuensi dari efek Doppler yang mudah diamati adalah pelebaran
(penyebaran frekuensi) radiasi yang dipancarkan dari gas-gas yang panas.
Pelebaran ini berasal dari kenyataan bahwa atom-atom atau molekul-molekul yang
memancarkan cahaya bergerak di dalam semua arah dan laju yang berbeda-beda
relatif terhadap alat pengamat sehingga penyebaran frekuensi akan dideteksi.
B. PENGERTIAN CAHAYA
Cahaya pada hakekatnya tidak dapat dilihat, kesan adanya cahaya apabila
cahaya tersebut mengenai benda. Cahaya dapat bersifat gelombang maupun
partikel. Cahaya adalah tenaga berbentuk gelombang dan dapat membantu kita
melihat. Cahaya bergerak lurus ke semua arah. Cahaya di biaskan apabila bergerak
secara tegak lurus melalui medium yang berbeda seperti melalui udara, kaca dan
air. Cahaya dapat bergerak lebih cepat melalui udara.
Cahaya mempunyai banyak manfaat. Selain bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari, cahaya juga di manfaatkan dalam bidang medis. Salah satu
penerapannya adalah dalam pendeteksian suatu penyakit yang bertujuan untuk
mendiagnosa dan proses penyembuhan penyakit melalui terapi
1. Sumber Cahaya
a. Cahaya Alam (Natural Ligthing)
Yang termaksud cahaya alam adalah cahaya matahari yang merupakan sumber
cahaya utama dan dominan di bumi.
b. Cahaya Buatan (Artifasial)
Cahaya buatan ini meliputi cahaya listrik, cahaya gas, lampu minyak dan lilin.
Cahaya buatan ini sebagai sarana pelengkap untuk penerangan ruangan.
2. Sifat Cahaya
a. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala arah.
Bila medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya lurus. Bukti cahaya merambat
lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam
ruangan yang gelap. Demikian pula dengan berkas lampu sorot pada malam hari.
Berkas-berkas itu tampak sebagai batang putih yang lurus. Ketika menyentuh
permukaan suatu benda maka rambatan cahaya akan mengalami dua hal, yaitu
pemantulan atau pembiasan. tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi
pada benda yang transparan atau tembus cahaya.
Jenis pemantulan cahaya ada 2 yakni pemantulan teratur dan pemantulan baur.
pemantulan teratur adalah pemantulan yang sama sudutnya dengan sinar datang
dan terjadi pada benda teratur. sedangkan pemantulan baur adalah cahaya yang
dipantulkan yang tersebar ke banyak arah yang berbeda dikarenakan suatu
permukaan tidak teratur.
Rumus: e = I/A
Apabila ada 2 bola lampu yang berpijar mempunyai kuat cahaya yang sama tetapi
lampu yang kecil kelihatan lebih terang dari pada lampu yang besar. Dalam Hal ini
dikatakan terang cahaya (e) lampu kecil lebih terang dari pada lampu yang besar.
2. Endoskop
Alat yang dipergunakan untuk melihat ruang di dalam tubuh. Alat ini terdiri dari
fiberglas, lampu. Sinar-sinar yang melalui fiberglas akan dipantulkan secara
sempurna sehingga gambaran di dalam tubuh dapat terlihat dengan mudah. Di
samping itu sifat fiberglas mudah dibengkokkan.
3. Sistoskop
Prinsip sama dengan endoskop. Alat ini dipergunakan untuk melihat struktur di
dalam kandung kencing.
4. Protoskop
Prinsip sama dengan endoskop, diperuntukan melihat struktur rektum (dubur)
5. Bronkhoskop
Alat ini untuk melihat bronkus paru-paru.
b. Ungu Ultra
Sinar ungu ultra mempunyai efek fisik, kimia dan biologis, di samping itu
sinar ungu ultra dipakai untuk sterilisasi oleh karena mempunyai sifat bakterisid.
Sinar ungu ultra mempunyai efek terhadap kulit yaitu dalam hal pembentukan
vitamin D. Demikian pula ungu ultra dapat menyebabkan kulit kemerah-merahan
(erithema), dengan mempergunakan sifat ini maka telah ada usaha untuk
mengobati penderita vitiligo (kulit putih), selain itu menyebabkan edema kulit,
pigmentasi (melanin kulit) dan pembentukan vitamin D. Terhadap mata
menyebabkan foto keratitis dan katarak pada lensa mata dan cairan mata bisa
mengalami fluoresen yang bersifat sementara tanpa perubahan patologis.
Untuk mengatasi penderita artritis yaitu dengan memakai lampu kromayer.
Ungu ultra dapat diperoleh dari sinar matahari, tekanan rendah lampu merkuri,
lampu matahari/sun lamp, dan lampu cahaya hitam yang kesemuanya itu
merupakan emisi rendah. Ada sumber ungu ultra yang emisi tinggi yaitu lampu gas
merkuri dengan tekanan tinggi, arkus xenon dengan tekanan tinggi.
Spektrum ungu ultra dari masing-masing lampu sebagai berikut.
1. Lampu merkuri tekanan rendah (253 nm).
2. Lampu merkuri tekanan tinggi (200-230 nm).
3. Lampu fluoresen (lebih besar dari 320 nm).
4. Lampu cahaya hitam (336).
c. Infra Merah
infra dihasilkan oleh lampu berfilter merah dengan daya 250 watt, 750
watt, sinar matahari, emisi lampu pijar, lampu fluoresen dan temperatur tinggi
komponen listrik.
Kegunaan akan infra merah:
1. Sebagai diameter pada penderita artritis.
2. Emisi infra merah fotografi di mana radiasi yang dipancarkan oleh tubuh
kemudian ditangkap/dideteksi sebagai thermogram.
3. Reflective infra red phoography yaitu menggunaka panjang gelombang 700-900
nm, untuk menunjukkan aliran vena pada kulit.
4. Juga dipergunakan untuk fotografi terhadap pupil mata tanpa suatu
rangsangan.
d. Sinar biru
Energi sinar diserap oleh molekul tertentu secara selektif. Berdasarkan
sifat ini maka pada tahun 1958telah diusahakan fototerapi dengan sinar biru (-450
nm) terhadap penderita penyakit kuning. Alat ini dapat membangkitkan panjang
gelombang yang dikehendaki (biru, merah, kuning, dan hijau) kemudian
mempergunakan electrode diletakkan pada penderita untuk pengobatan berbagai
penyakit.
e. Laser
Laser adalah singkatan dari kata light amplification by stimulated emission
of radiaton. Yang berarti menghasilkan sumber cahaya dengan intensitas yang
besar dan fase koheren. Sinar laser merupakan sumber cahaya yang diemisi
sebagai berkas cahaya yang monokhromatis yang masing – masing gelombang
dalam satu fase bersama – sama dengan berkas cahaya lainnya yang berdekatan
( cahaya koheren ) dan paralel.
Sinar laser dimanfaatkan pada bidang medis. Pada beberapa penyakit
mata, sinar laser digunakan secara rutin untuk koagulasi darah yang memblokir
pembuluh darah vena. Dalam penggunaan sinar laser sebagai foto koagulasi harus
diketahui minimum reaktif dose ( MRD) misalnya MRD untuk penembakan pada
retina sebesar 50 um yaitu kira – kira 2,4 mJ selam 0,25 detik. Unutk foto
koagulasi penyinaran dapat 10 – 50 kali MRD dengan penembakan dalam waktu
0,25 detik. Selain penggunaan laser sebagai foto koagulasi, laser juga dipakai
untuk memperoleh bayangan tiga dimensi yang dikenal sebagai “ Holography “
kadang kala laser juga digunakan pula untuk pengobatan pada beberapa tipe
kanker.
Selain mempunyai manfaat, penggunaan laser juga mempunyai akibat.
Akibat dari penggunaan laser tersebut, yaitu mengakibatkan kerusakan pada
jaringan yang terjadi oleh karena menggunakan sinar laser pada jaringhan
mencapai temperature 1000C.
Penggunaan Laser
a. Pada beberapa penyakit mata, sinar laser digunaka secara rutin untuk
koagulasi darah dan memblokir pembuluh darah vena. Dalam penggunaan sinar
laser sebagai foto koagulasi harus diketahui minimal reaktif dose (MRD) misalnya
MRD untuk penembakan pada retina sebesar 50 um yaitukira-kira 2,4 mJ selama
0,2 detik. Untuk foto koagulasi penyinaran dapat 10 sampai 50 kali MRD (misalnya
24 sampai 120 mJ untuk 50 um), dengan penembakan dalam waktu 0,25 detik.
b. Selain penggunaan laser sebagai foto koagulasi laser juga dipakai untuk
memperoleh bayangan tiga dimensi yang dilakukan sebagai “holography”.
c. Kadangkala laser digunakan pula untuk pengobatan pada beberapa tipe kanker.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
http://afriathinks.blogspot.com
http://Blog pada WordPress.com.
http://dc200.4shared.com
http://fisika.org
http://fisikasmasmk.blogspot.com
http://fisikon.com
http://gelombang-bunyi-pada-dawai-semua-alat.html
http://kresnapaya.com