Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BUNYI DAN CAHAYA 

BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG MASALAH


Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium ataupun
tidak melalui medium. Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium,
seperti gelombang tali melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium
yang berarti bahwa gelombang tersebut dapat merambat melalui vakum ( hampa
udara ) , seperti gelombang listrik magnet dapat merambat dalam vakum.
Perambatan gelombang dalam medium tidak diikuti oleh perambatan media, tapi
partikel-partikel mediumnya akan bergetar. Perumusan matematika suatu
gelombang dapat diturunkan dengan peninjauan penjalaran suatu pulsa. Dilihat
dari ketentuan pengulangan bentuk, gelombang dibagi atas gelombang periodik
dan gelombang non periodik.
Berdasarkan sumber getarnya, tanpa disertai dengan medium perantaranya,
gelombang dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu gelombang mekanik
dan gelombang elektromagnetik.
Gelombang mekanik adalah sesuatu yang dapat dibentuk dan dirambatkan
dalam zat perantara bahan elastis. Sebagai contoh khusus diantaranya adalah
gelombang bunyi dalam gas, dalam zat cair dan dalam zat padat. Gelombang
Elektromagnetik perambatan secara transversal antara medan listrik dan medan
magnet ke segala arah.
Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat. Dalam
kehidupan sehari-hari banyak orang berfikir bahwa yang merambat dalam
gelombang adalah getarannya atau partikelnya, hal ini sedikit tidak benar karena
yang merambat dalam gelombang adalah energi yang dipunyai getaran tersebut.
Dari sini timbul benarkan medium yang digunakan gelombang tidak ikut
merambat? padahal pada kenyataannya terjadi aliran air di laut yang luas.
Menurut aliran air dilaut itu tidak disebabkab oleh gelombang tetapi lebih
disebabkan oleh perbedaan suhu pada air laut. Tapi mungkin juga akan terjadi
perpindahan partikel medium, ketika gelombang melalui medium zat gas yang
ikatan antar partikelnya sangat lemah maka sangat dimungkinkan partikel udara
tersebut berpindah posisi karena terkena energi gelombang. Walau perpindahan
partikelnya tidak akan bisa jauh tetapi sudah bisa dikatakan bahwa partikel
medium ikut berpindah.
Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya
sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal).

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Mengidentifikasi pengertian gelombang bunyi
2.      Mengidentifikasi pengertian gelombang cahaya
3.      Menjelaskan manfaat dari gelombang bunyi dan cahaya

C.      TUJUAN PENULISAN MAKALAH


Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan
dengan gelombang bunyi dan cahaya serta kegunaan dari gelombang bunyi dan
cahaya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN GELOMBANG BUNYI


Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanis longitudinal”. Hal ini
berarti bahwa bunyi memerlukan medium untuk merambat. Medium perambatan
bunyi dapat berupa zat padat ataupun fluida(zat alir, meliputi zat cair dan
gas).Partikel-partikel bahan yang mentransmisikan sebuah gelombang seperti itu
berosilasi di dalam arah penjalaran gelombang itu sendiri. Gelombang bunyi juga
merupakan gelombang longitudinal. Jadi, arah getaran partikel medium
gelombang bunyi sejajar dengan arah perambatannya.
Ada suatu jangkauan frekuensi yang besar dimana dapat dihasilkan
gelombang mekanis longitudinal dan gelombang bunyi adalah dibatasi oleh
jangkauan frekuensi yang dapat merangsang telinga dan otak manusia kepada
sensasi pendengaran. Jangkauan ini adalah kira- kira 20 siklus/ detik ( atau 20 Hz)
sampai kira- kira 20.000 Hz dan dinamakan jangkauan suara yang dapat didengar
(audible range).Persepsi manusia terhadap bunyi terkait dengan karakteristik
bunyi yang dapat dirasakan. Secara umum ada dua karakteristik bunyi yang
mampu dirasakan oleh manusia, yaitu keras–lemahnya bunyi dan tinggi rendahnya
bunyi. keras–lemahnya bunyi terkait dengan amplitude dan energy gelombang
bunyi tersebut.

1.     Macam-Macam gelombang bunyi


Menurut Ruwanto(2007)menuyimpulkan bahwa,”gelombang bunyi dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu gelombang infrasonik, gelombang audio
(audiosonik) dan gelombang ultrasonik”.
a.       Gelombang Infrasonik
Gelombang infrasonik adalah gelombang bunyi yang frekuensinya kurang dari 20
Hz. Gelombang ini tak dapat dideteksi oleh telinga manusia. sebagai contoh
sumber-sumber gelombang infrasonic yaitu gempa bumi ( aktivitas seismik ) dan
aktivitas gunung berapi (aktivitas vulkanik ). Gelombang infrasonik dari aktivitas
seismik ataupun vulkanik juga mampu dideteksi oleh binatang – binatang di
sekitarnya. Oleh karena itu biasanya sebelum terjadinya bencana berupa gunung
meletus ataupun gempa bumi, binatang-binatang itu lebih dulu bermigrasi atau
berpindah dari lokasi tersebut. Meskipun tak mampu mendeteksinya, ternyata
manusia memiliki reaksi tertentu terhadap adanya gelombang infrasonic. Beberapa
penelitian para ahli menunjukkan bahwa seseorang yang berada di sekitar
gelombang infrasonik akan cenderung merasa cemas, gelisah, ngeri dan merasakan
sesuatu keanehan emosi.

b.      Gelombang audiosonik
Gelombang audio merupakan gelombang bunyi yang frekuensinya 20 Hz hingga
20.000 Hz. Gelombang audio ini misalnya dihasilkan oleh alat musik, percakapan,
tumbukan antar benda, serta semua getaran bunyi yang bunyinya mampu didengar
manusia.

c.       Gelombang ultrasonik
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang bunyi dengan frekuensi diatas 20.000
Hz. Gelombang bunyi ini juga tak mampu terdengar oleh manusia. Beberapa
binatang mampu mendeteksi gelombang ultrasonic ini, seperti, anjing, tikus,
lumba-lumba dan kelelawar. Ada banyak manfaat gelombang ultrasonic misalnya
di bidang medis dan industry. Di bidang medis gelombang ini dapat digunakan
untuk mencitrakan janin yaitu dengan ultrasonografi (USG ) dan juga untuk
membersihkan gigi. Di bidang industri , gelombang ini dapat digunakan untuk
melakukan uji tak rusak atau Non Destructive Testing (NDT)
  
2.     Sifat- sifat gelombang bunyi
Sifat- sifat umum gelombang bunyi yaitu:
         Disperasi          Pembiasan
         Difraksi          Polarisasi
         Interferensi          Pemantulan

            Bunyi adalah gelombang longitudinal  Bunyi adalah getaran yang dapat
didengar. Getaran yang dapat didengar manusia = 16 Hz – 20.000 Hz. Pesawat
terbang supersonic artinya kecepatan pesawat tersebut melebihi kecepatan
rambat bunyi di udara.Gelombang bunyi tidak dapat merambat dalam hampa
udara artinya bunyi membutuhkan medium untuk merambat. Semua bunyi atau
nada mempunyai kecepatan rambat yang sama dalam suatu medium atau
kecepatan rambat bunyi tidak tergantung pada frekuensi jika merambat pada
medium yang sama.

3.     Layangan Bunyi
Efek layangan yaitu fenomena yang terjadi jika dua gelombang itu
mempunyai amplitude yang sama tetapi frekuensinya berbeda sedikit. Hal ini
misalnya terjadi pada dua garpu tala yang frekuensinya sedikit berbeda yang
dibunyikan bersama-sama. Dan apabila dua deretan gelombang yang frekuensinya
sama berjalan sepanjang garis yang sama di dalam arah-arah yang berlawanan
maka gelombang tegak akan dibentuk sesuai dengan prinsip superposisi.
Prinsip superposisi yang sama akan memimpin kita ke suatu jenis
interferensi yang lain, yang dapat kita namakan interferensi di dalam waktu.
Interferensi seperti ini terjadi bila dua deret gelombang yang frekuensinya
berbeda sedikit berjalan di dalam arah yang sama. Dengan bunyi maka kondisi
seperti itu terdapat bila, misalnya dua kunci piano yang berdekatan dipukul pada
waktu bersamaan.

4.     Sumber Gelombang Bunyi


Sumber gelombang bunyi adalah sesuatu yang bergetar. Hampir semua
benda yang bergetar menimbulkan bunyi. Misalnya dawai gitar atau biola tampak
bergetar sewaktu dibunyikan. Bunyi yang dihasilkan oleh getaran dawai
menyerupai superposisi dari gelombang- gelombang sinusoidal berjalan.
Gelombang berdiri pada dawai dan gelombang bunyi yang merambat di udara
mempunyai kandungan harmonik (tingkatan di mana terdapat frekuensi yang lebih
tinggi dari frekuensi dasar) yang serupa. Kandungan harmonik bergantung pada
cara dawai itu digetarkan.

5.     Resonansi
Resonansi merupakan keadaan yang terjadi pada suatu benda ketika pada
benda itu datang gaya periodik yang frekuensinya sama dengan frekuensi alamiah
benda tersebut. Akibat keadaan resonansi, benda akan bergetar dengan amplitudo
terbesar yang mungkin dapat terjadi karena gaya periodik itu. Resonansi dapat
juga berarti bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain. Fenomena
resonansi dapat juga ditunjukkan dengan gelombang longitudinal (bunyi) dapat
ditimbulkan oleh garpu tala. Resonansi memegang peranan penting dalam
instrument musik. dawai tidak dapat menghasilkan nada yang nyaring jika tidak
dilengkapi dengan ruang resonansi. Ruang resonansi ini dapat beresonansi dengan
dawai yang bergetar di dekatnya. Tanpa ruang resonansi, gitar dan biola tidak
akan menghasilkan nada yang nyaring dan merdu. Sumber pada terompet adalah
getaran bibir peniupnya. Jika terompet tidak dilengkapi dengan ruang resonansi
yang berupa pipa dengan bentuk tertentu, getaran bibir saja tidak akan
menghasilkan nada yang nyaring dan merdu. Instrumen musik gamelan juga
menggunakan ruang resonansi yang terletak di bagian bawah. Demikian juga
angklung bambu yang sangat terkenal dari jawa barat.
  
6.     Efek Doppler pada bunyi
Bila seorang pendengar bergerak menuju sebuah sumber bunyi yang
stasioner, maka titi nada (frekuensi) bunyi yang terdengar adalah lebih tinggi
daripada bila pendengar tersebut berada di dalam keadaan diam. Bila pendengar
bergerak menjauhi sumber stationer tersebut, maka dia akan mendengarkan titi
nada yang lebih rendah daripada bila pendengar tersebut berada di dalam keadaan
diam. Doppler (1842) menyatakan bahwa “sumber dan pengamat bergerak
sepanjang garis yang menghubungkan sumber dan pengamat medium melalui
dimana bunyi berjalan. Untuk menganalisis Efek Doppler pada gelombang bunyi,
kita perlu menentukan hubungan antara pergeseran frekuensi, kecepatan sumber
dan kecepatan pendengar relatif terhadap medium (biasanya udara) yang dilalui
gelombang bunyi tersebut. Dengan demikian seorang pengamat yang bergerak
menuju sumber bunyi yang diam akan mendengar frekuensi yang lebih tinggi
daripada frekuensi sumber bunyi yang sebenarnya Sebaliknya seseorang pengamat
yang bergerak menjauhi sumber bunyi akan mendengar frrekuensi yang lebih
rendah daripada frekuensi sumber bunyi yang sebenarnya.
Efek Doppler adalah efek yang penting di dalam cahaya. Laju cahaya begitu
besar sehingga hanya sumber astronomik atau sumber atomik , yang mempunyai
kecepatan- kecepatan tinggi dibandingkan dengan sumber makroskopik bumi, yang
memperlihatkan efek Doppler yang sangat nyata. Efek astronomik terdiri dari
pergeseran panjang gelombang yang diamati dari cahaya yang dipancarkan oleh
elemen-elemen yang ada pada elemen astronomik yang bergerak dibandingkan
terhadap panjang gelombang yang diamati dari elemen- elemen yang sama ini di
bumi.
Konsekuensi dari efek Doppler yang mudah diamati adalah pelebaran
(penyebaran frekuensi) radiasi yang dipancarkan dari gas-gas yang panas.
Pelebaran ini berasal dari kenyataan bahwa atom-atom atau molekul-molekul yang
memancarkan cahaya bergerak di dalam semua arah dan laju yang berbeda-beda
relatif terhadap alat pengamat sehingga penyebaran frekuensi akan dideteksi.

B.     PENGERTIAN CAHAYA
Cahaya pada hakekatnya tidak dapat dilihat, kesan adanya cahaya apabila
cahaya tersebut mengenai benda. Cahaya dapat bersifat gelombang maupun
partikel. Cahaya adalah tenaga berbentuk gelombang dan dapat membantu kita
melihat. Cahaya bergerak lurus ke semua arah. Cahaya di biaskan apabila bergerak
secara tegak lurus melalui medium yang berbeda seperti melalui udara, kaca dan
air. Cahaya dapat bergerak lebih cepat melalui udara.
Cahaya mempunyai banyak manfaat. Selain bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari, cahaya juga di manfaatkan dalam bidang medis. Salah satu
penerapannya adalah dalam pendeteksian suatu penyakit yang bertujuan untuk
mendiagnosa dan proses penyembuhan penyakit melalui terapi

1.   Sumber  Cahaya
a.       Cahaya Alam (Natural Ligthing)
Yang termaksud cahaya alam adalah cahaya matahari yang merupakan sumber
cahaya utama dan dominan di bumi.
b.      Cahaya Buatan (Artifasial)
Cahaya buatan ini meliputi cahaya listrik, cahaya gas, lampu minyak dan lilin.
Cahaya buatan ini sebagai sarana pelengkap untuk penerangan ruangan.
2.   Sifat Cahaya
a.       Cahaya Merambat Lurus
Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala arah.
Bila medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya lurus. Bukti cahaya merambat
lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam
ruangan yang gelap. Demikian pula dengan berkas lampu sorot pada malam hari.
Berkas-berkas itu tampak sebagai batang putih yang lurus. Ketika menyentuh
permukaan suatu benda maka rambatan cahaya akan mengalami dua hal, yaitu
pemantulan atau pembiasan. tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi
pada benda yang transparan atau tembus cahaya.

b.      Cahaya Dapat Dipantulkan


Kita dapat melihat benda di sekitar kita karena benda itu memantulkan cahaya.
Kemudian cahaya pantulan itu masuk ke mata kita. Jelas tidaknya benda
tergantung pada banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh benda. Benda tampak
berwarna merah karena benda tersebut memantulkan spektrum warna merah dan
menyerap spektrum warna lain. Benda tampak hitam karena benda tidak
memantulkan cahaya tetapi menyerap semua spektrum warna, sedangkan benda
putih akan memantulkan semua cahaya.

Jenis pemantulan cahaya ada 2 yakni pemantulan teratur dan pemantulan baur.
pemantulan teratur adalah pemantulan yang sama sudutnya dengan sinar datang
dan terjadi pada benda teratur. sedangkan pemantulan baur adalah cahaya yang
dipantulkan yang tersebar ke banyak arah yang berbeda dikarenakan suatu
permukaan tidak teratur.

c.       Cahaya Dapat Dibiaskan


Setiap berkas cahaya yang masuk dari medium yang satu ke medium yang lain akan
dibiaskan atau dibelokkan arah rambatnya disebut pembiasan atau refraksi.
Besarnya pergeseran berkas cahaya yang keluar dari suatu medium bergantung
pada kerapatan optik medium tersebut. Jika cahaya masuk dari zat optik kurang
rapat ke zat optik lebih rapat, cahaya dibiaskan mendekati garis normal.
Sebaliknya, jika cahaya masuk dari zat optic lebih rapat ke zat optik kurang rapat,
cahaya dibiaskan menjauhi garis normal.

d.      Cahaya Dapat Diuraikan (Dispersi)


Dispersi cahaya merupakan peristiwa terurainya cahaya putih menjadi warna-
warna spektrum. Isac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih
mengandung semua dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi. Berdasarkan
urutan penurunan panjang gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kamu
lihat pada pelangi adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
3.   Fotometri
Fotometri ialah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran kwantita
cahaya. Ada beberapa kwantitas cahaya yaitu:
a.         Kuat/ Intensitas Cahaya (I)
Kuat cahaya merupakan jumlah arus cahaya yang dapat dipancarkan dari sumber
cahaya tiap satuan sudut ruang. Satuan kuat cahaya adalah Iilin(I)/ candela (Cd).
Satu iilin internasional ialah kuat cahaya yang memberikab cahaya sebanyak 1/20
kali banyaknya cahaya yang dipancarkan oleh 1cm2 platina pada titik lebur.

b.        Arus Cayaha (Fluks Cahaya=F)


Banyaknya tenaga cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya tiap satu satuan
waktu. satuan arus cahaya adalah Lumen (Lm) yang didefinisikan sebagai
satuLumenadalah arus cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya sekuat 1
kandela steradial. atau arus cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya yang
menubus bidang serluad 1 m 2 dari kulit bola yang berjari-jari 1m di mana pusat
bola terdapat 1 Iilin internasional.

c.     Kuat Penerangan (E)


Jumlah arus cahaya tiap satuan luas. satuan penarangan adalah Luks, satu Luks
didefinisikan sebagai kuat penerangan bidang yang tiap 1m2 bidang tersebut
menerima arus cahaya 1 Lumen.

d.    Terang Cahaya (E)


Besar kuat cahaya tiap cm2 dari luas permukaan sumber cahaya yang dilihat (kalua
sumber cahaya berupa bola maka luas permukaanya dapat dilihat berupa luas
lingkaran).

Rumus: e = I/A
Apabila ada 2 bola lampu yang berpijar mempunyai kuat cahaya yang sama tetapi
lampu yang kecil kelihatan lebih terang dari pada lampu yang besar. Dalam Hal ini
dikatakan terang cahaya (e) lampu kecil lebih terang dari pada lampu yang besar.

4.     Alat Pengukur Kuat Cahaya


 Alat pengukur  kuat cahaya adalah fotometer. Fotometer
SederhanaTerdiri dari sebuah kertas ditengah-tengah terdapat bintik minyak.
Bintik minyak yang mendapat cahaya lebih terang dari satu pihak akan terlihat
lebih tua dari pada sekelilingnya dan lebih mudah tembus cahaya dari pada
sekelilingnya. Sedangkan kalau kedua belah pihak mendapat penerangan yang
sama kuat, bintik minyak ini tidak dapat dibedakan sekelilingnya. Fotometer ini
dipindah-pindahkan/digeser-geser diantara dua sumber cahaya di mana salah satu
I-nya telah diketahui.
Luks meter biasanya dipakai untuk menentukan waktu oxposure
(pencahayaan) sedangkan waktu pencahayaan berbanding terbalik dengan kuat
penerangan bidang. Dengan mempergunakan luks meter maka diperoleh data kuat
penerangan, yaitu:
a.       Cahaya matahari 100.000 luks.
b.      Lampu-lampu gedung bioskop 50.000 luks.
c.       Ruangan aula 300 luks
d.      .Ruangan membaca 150 luks.
e.       Bulan purnama 0,2 luks.
f.        Bintang malam hari 0,003 luks.
Ruangan membaca mempunyai kuat penerangan 150 luks agar tidak
merusak kesehatan mata dan tidak cepat lelah.
5.     Penggunaan Sinar Dalam Bidang Kedokteran
Sinar sangat berguna dalam bidang kedokteran baik sebagai pembantu
dalam memperoleh informasi maupun terapi. Demikian pula sinar berkaitan
dengan ketajaman penglihatan. Sebagai contoh, lampu operasi. Lampu ini dipakai
pada waktu operasi: dengan bantuan cermin cekung untuk  memperoleh sinar yang
benderang. Di bawah ini akan dibahas penggunaan sinar menurut panjang
gelombang.
a.      Sinar Tampak
Sinar tampak digunakan untuk mengetahui secara langsung apakah bagian-
bagian tubuh baik luar maupun dalam mengalami suatu kelainan; untuk itu dapat
diperinci sebagai berikut:
1.       Transilluminasi
Transilluminasi yaitu transmisi cahaya melalui jaringan tubuh untuk mengetahui
apakah ada gejala hidrosefalus ( kepala mengandung cairan oleh karena belum
sempurna pembentukan tulang tengkorak) atau ada kelainan di dalam tubuh.
Cahay yang masuk itu akan dihamburkan sedemikian rupa sehingga membentuk
cahaya yang spesifik. Selain transilluminasi dipergunakan untuk menentukan
pneumetoraks, kelainan testes dan payudara.

2.      Endoskop 
Alat yang dipergunakan untuk melihat ruang di dalam tubuh. Alat ini terdiri dari
fiberglas, lampu. Sinar-sinar yang melalui fiberglas akan dipantulkan secara
sempurna sehingga gambaran di dalam tubuh dapat terlihat dengan mudah. Di
samping itu sifat fiberglas mudah dibengkokkan.

3.      Sistoskop
Prinsip sama dengan endoskop. Alat ini dipergunakan untuk melihat struktur di
dalam kandung kencing.

4.      Protoskop
Prinsip sama dengan endoskop, diperuntukan melihat struktur rektum (dubur)

5.      Bronkhoskop
Alat ini untuk melihat bronkus paru-paru.

b.     Ungu Ultra
Sinar ungu ultra mempunyai efek fisik, kimia dan biologis, di samping itu
sinar ungu ultra dipakai untuk sterilisasi oleh karena mempunyai sifat bakterisid.
Sinar ungu ultra mempunyai efek terhadap kulit yaitu dalam hal pembentukan
vitamin D. Demikian pula ungu ultra dapat menyebabkan kulit kemerah-merahan
(erithema), dengan mempergunakan sifat ini maka telah ada usaha untuk
mengobati penderita vitiligo (kulit  putih), selain itu menyebabkan edema kulit,
pigmentasi (melanin kulit) dan pembentukan vitamin D. Terhadap mata
menyebabkan foto keratitis dan katarak pada lensa mata dan cairan mata bisa
mengalami fluoresen yang bersifat sementara tanpa perubahan patologis.
Untuk mengatasi penderita artritis yaitu dengan memakai lampu kromayer.
Ungu ultra dapat diperoleh dari sinar matahari, tekanan rendah lampu merkuri,
lampu matahari/sun lamp, dan lampu cahaya hitam yang kesemuanya itu
merupakan emisi rendah. Ada sumber ungu ultra yang emisi tinggi yaitu lampu gas
merkuri dengan tekanan tinggi, arkus xenon dengan tekanan tinggi.
Spektrum ungu ultra dari masing-masing lampu sebagai berikut.
1.      Lampu merkuri tekanan rendah (253 nm).
2.      Lampu merkuri  tekanan tinggi (200-230 nm).
3.      Lampu fluoresen (lebih besar dari 320 nm).
4.      Lampu cahaya hitam (336).

c.       Infra Merah
infra dihasilkan oleh lampu berfilter merah dengan daya 250 watt, 750
watt, sinar matahari, emisi lampu pijar, lampu fluoresen dan temperatur tinggi
komponen listrik.
Kegunaan akan infra merah:
1.      Sebagai diameter pada penderita artritis.
2.      Emisi infra merah fotografi di mana radiasi yang dipancarkan oleh tubuh
kemudian ditangkap/dideteksi sebagai thermogram.
3.      Reflective infra red phoography yaitu menggunaka panjang gelombang 700-900
nm, untuk menunjukkan aliran vena pada kulit.
4.       Juga dipergunakan untuk fotografi terhadap pupil mata tanpa suatu
rangsangan.

d.     Sinar biru
Energi sinar diserap oleh molekul tertentu secara selektif. Berdasarkan
sifat ini maka pada tahun 1958telah diusahakan fototerapi dengan sinar biru (-450
nm) terhadap penderita penyakit kuning. Alat ini dapat membangkitkan panjang
gelombang yang dikehendaki (biru, merah, kuning, dan hijau) kemudian
mempergunakan electrode diletakkan pada penderita untuk pengobatan berbagai
penyakit.

e.      Laser
Laser adalah singkatan dari kata light amplification by stimulated emission
of radiaton. Yang berarti menghasilkan sumber cahaya dengan intensitas yang
besar dan fase koheren. Sinar laser merupakan sumber cahaya yang diemisi
sebagai berkas cahaya yang monokhromatis yang masing – masing gelombang
dalam satu fase bersama – sama dengan berkas cahaya lainnya yang berdekatan
( cahaya koheren ) dan paralel.
Sinar laser dimanfaatkan pada bidang medis. Pada beberapa penyakit
mata, sinar laser digunakan secara rutin untuk koagulasi darah yang memblokir
pembuluh darah vena. Dalam penggunaan sinar laser sebagai foto koagulasi harus
diketahui minimum reaktif dose ( MRD) misalnya MRD untuk penembakan pada
retina sebesar 50 um yaitu kira – kira 2,4 mJ selam 0,25 detik. Unutk foto
koagulasi penyinaran dapat 10 – 50 kali MRD dengan penembakan dalam waktu
0,25 detik. Selain penggunaan laser sebagai foto koagulasi, laser juga dipakai
untuk memperoleh bayangan tiga dimensi yang dikenal sebagai “ Holography “
kadang kala laser juga digunakan pula untuk pengobatan pada beberapa tipe
kanker.
Selain mempunyai manfaat, penggunaan laser juga mempunyai akibat.
Akibat dari penggunaan laser tersebut, yaitu mengakibatkan kerusakan pada
jaringan yang terjadi oleh karena menggunakan sinar laser pada jaringhan
mencapai temperature 1000C.

Penggunaan Laser
a.       Pada beberapa penyakit mata, sinar laser digunaka secara rutin untuk
koagulasi darah dan memblokir pembuluh darah vena. Dalam penggunaan sinar
laser sebagai foto koagulasi harus diketahui minimal reaktif dose (MRD) misalnya
MRD untuk penembakan pada retina sebesar 50 um yaitukira-kira 2,4 mJ selama
0,2 detik. Untuk foto koagulasi penyinaran dapat 10 sampai 50 kali MRD (misalnya
24 sampai 120 mJ untuk 50 um), dengan penembakan dalam waktu 0,25 detik.
b.      Selain penggunaan laser sebagai foto koagulasi laser juga dipakai untuk
memperoleh bayangan tiga dimensi yang dilakukan sebagai “holography”.
c.       Kadangkala laser digunakan pula untuk pengobatan pada beberapa tipe kanker.
BAB III
PENUTUP

Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik longitudinal. Gelombang


bunyi dikelompokkan menjadi 3, yaitu gelombang infrasonik, gelombang audio dan
gelombang ultrasonik. Gelombang infrasonic adalah gelombang yang frekuensinya
kurang dari 20 Hz. Gelombang ini tidak dapat didengar oleh manusia. Gelombang
audio adalah gelombang yang dapat didengar oleh manusia. Gelombang ini
memiliki frekuensi antara 20 Hz hingga 20 KHz. Gelombang ultrasonic adalah
gelombang yang berfrekuensi lebih dari 20 KHz. gelombang ini tak dapat didengar
manusia. Karakteristik bunyi dicirikan oleh keras dan tingginya bunyi. Keras
lemahnya bunyi tergantung pada besar kecilnya amplitude gelombang bunyi itu.
Gelombang bunyi dapat dipantulkan (mengalami refleksi),dibiaskan,
dilenturkandan diserap. Seperti gelombang pada umumnya , gelombang bunyi juga
mengalami interferensi. Layangan bunyi terjadi jika dua bunyi beramplitudo sama
dan hampir sama frekuensinya bergabung, satu layangan didefinisikan sebagai dua
bunyi lemah atau dua bunyi kuat. Efek Doppler pada gelombang bunyi terjadi jika
ada gerak relative antara pendengar dan sumber bunyi
Cahaya sendiri pada hakekatnya tidak dapat dilihat, kesan adanya cahaya
apabila cahaya tersebut mengenai suatu benda. Melalui pendekatan cahaya
sebagai gelombang dan partikel maka peristiwa refraksi, defraksi , dispersi, dan
refleksi dapat dijelaskan dengan teori gelembang.
Melihat dari sifat cahaya bahwa cahaya itu; merambat lurus, dapat
dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan (dispersi). Sinar sangat
berguna dalam bidang kedokteran yaitu sebagai pembantu dalam memperoleh
informasi maupun terapi.

DAFTAR PUSTAKA
http://afriathinks.blogspot.com
http://Blog pada WordPress.com.
http://dc200.4shared.com
http://fisika.org
http://fisikasmasmk.blogspot.com
http://fisikon.com
http://gelombang-bunyi-pada-dawai-semua-alat.html
http://kresnapaya.com

Anda mungkin juga menyukai