Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR FISIKA SD


TENTANG
BESARAN SATUAN ALAT UKUR

OLEH KELOMPOK 6

LARA SYAFIRA (21129062)

FADHILLAH AHMAD (18129344)

Dosen Pengampu: Dr.Hj. Yanti Fitria S.Pd, M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Besaran
Satuan Dan Alat Ukur”. Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Konsep Dasar Fisika SD”.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesai
dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen
pengampu mata kuliah “Konsep Dasar Fisika SD” Ibu “Dr.Hj. Yanti Fitria S.Pd, M.Pd.” Pada
makalah yang kam susun ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka kami
meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan bagi kita semua didalam dunia pendidikan. Dan semoga mampu menjadi
pendidik yang patut di tauladani oleh anak didik.

Padang, 15 Agustus 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................3
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................4
BAB  I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ....................................................................................................................5
B.     Rumusan Masalah ..............................................................................................................5
C.     Tujuan Penulisan ................................................................................................................5 
BAB II  PEMBAHASAN
A. Pengertian Besaran dan Satuan……....................................................................................7
1. Besaran ..........................................................................................................................7
2. Satuan………………………………………………………………………………….7
3. Satuan Standar Internasionl………………………………………………………….8
4. Konversi Satuan……………………………………………………………………….9
B. Pengukuran………………………………………………………………………………..11
1. Satuan Pengukuran……………………………………………………………………11
2. Alat-alat Ukur……………………………………………............................................11
BAB III  PENUTUP 
A.    Kesimpulan ........................................................................................................................17
B.     Saran ..................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULAN

A.    Latar Belakang
Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur, misalnya panjang benda, massa
benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran, besaran apa saja yang
bisa kita ukur dari sebuah buku ?. Pada sebuah buku, kita bisa mengukur massa, panjang, lebar,
dan tebal buku. Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang buku?
Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter. sentimeter disebut satuan dari
besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran
massa. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah mendahuluinya.
Dimasyarakat kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak
baku, misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena tidak
mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang dewasa lain dengan
satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya jengkal dan depan tidak dijadikan satuan yang standar
dalam pengukuran fisika. 
Oleh karena alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran yaitu
General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada
tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran pokok.

B.     Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Besaran?
2.Apa pengertian Satuan?
3.Apa karakteristik satuan SI?
4. Bagaimana cara konversi satuan?
5. Apa pengertian satuan pengukuran?
6. Apa saja termasuk alat-alat ukur?

C.    Tujuan Penulisan
Maksud dan Tujuan dari pembuatan makalah ini  sebagai berikut  :
1. Untuk mengetahui pengertian besaran.

4
2. Untuk mengetahui pengertian satuan.
3. Untuk mengetahui karakteristik satuan SI.
4. Untuk mengetahui cara konversi satuan.
5. Untuk mengetahui pengertian pengukuran.
6. Untuk mengetahui alat-alat ukur.
.

5
BAB II
PEMBAHASAN
Besaran, Satuan, dan Pengukuran

A. Besaran dan Satuan


1.) Besaran

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta mempunyai
satuan. Sebagai contoh, waktu yang diperlukan untuk berangkat ke sekolah 50 menit, maka
waktu merupakan besaran dengan 50 sebagai nilai dan menit sebagai satuan.

Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran
harus mempunyai 3 syarat yaitu :
       1.    dapat diukur atau dihitung
       2.    dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
       3.    mempunyai satuan

2.) Satuan

Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran, atau
pembanding dalam suatu pengukuran tertentu. Berdasarkan satuannya besaran di bedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Besaran pokok
Besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tak dapat dijabarkan dari
besaran lain.
Berikut tabel yang menunjukkan besaran pokok

b. Besaran turunan
Besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok.

6
Berikut cara memperoleh besaran turunan dari besaran pokok:
1) Volume = panjang x lebar x tinggi
=mxmxm
= m3
Besaran turunan volume satuannya di turunkan dari satuam pokok panjang

2) Percepatan = kecepatan = jarak


Waktu waktu x waktu
= m= ms-2
sxs
besaran turunan percepatan satuannya diturunkan dari satuan pokok panjang dan satuan
pokok waktu.

Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi dua,
yaitu besaran skalar dan besaran vector.
1. Besaran skalar yaitu besaran yang mempunyai besar dan satuan saja tanpa
memiliki arah. Contoh : panjang, massa, waktu
2. Besaran vektor yaitu besaran yang memiliki besar (nilai), satuan dan arah.
Contoh : kecepatan, gaya, perpindahan,dll.

3.) Satuan internasional (SI) dalam pengukuran


Syarat – syarat satuan internasional:
a. Bersifat internasional, artinya dapat dan mudah digunakan dimana-mana.
b. Bersifat tetap, artinya tidak mengalami perubahan dalam keadaan apapun.
c. Mudah dibuat atau di tiru setiap orang yang akan menggunakan.

7
System satuan internasional menggunakan dasar meter, kilogram, dan sekon, namun ada
cabang ilmu pengetahuan yang kadang juga memiliki satuan tersendiri. Oleh sebab itu terdapat
dua jenis satuan yaitu:
a. System MKS ( meter, kilogram, sekon )
b. System CGS ( sentimeter, gram, sekon )

Tujuan utama pemakaian SI adalah untuk memudahkan komunikasi dan kerjasama antara
para ahli teknologi diberbagai Negara.

4.) Konversi Satuan


a. Konversi satuan panjang
Mengonversi satuan panjang, berarti mengubah satuan-satuan panjang ke satuan panjang
lainnya.Urutan satuan panjang mulai dari yang terpanjang sampai yang terpendek dapat dilihat
dari keterangan di bawah ini.

Gambar: Tangga Satuan Panjang


Keterangan : setiap naik satu tangga dibagi 10 , dan setiap turun satu tangga dikali 10.

Contoh Konversi satuan panjang


Perhatikan konversi satuan panjang di bawah ini:

 1 km = 10 hm = 100 dam = 1.000 m = 10.000 dm =100.000 cm= 1.000.000 mm


 1 hm = 10 dam = 100 m = 1.000 dm = 10.000 cm = 100.000 mm = 0,1 km
 1 dam = 10 m = 100 dm = 1.000 cm = 10.000 mm = 0,1 hm = 0,01 km
 1 m = 10 dm = 100 cm = 1.000 mm = 0,1 dam = 0,01 hm = 0,001 km
 1 dm = 10 cm = 100 mm = 0,1 m = 0,01 dam = 0,001 hm = 0,0001 km
 1 cm = 10 mm = 0,1 dm = 0,01 m = 0,001 dam = 0,0001 hm = 0,00001 km
 1 mm = 0,1 cm = 0,01 dm = 0,001 m = 0,0001 dam = 0,00001 hm = 0,000001 km

b. Konversi Satuan Massa

8
Massa berbeda dengan berat. Dalam keseharian massa sering digunakan dengan berat.
Massa dibawa ke manapun akan tetap nilainya. Sedangkan berat akan berbeda, karena
dipengaruhi oleh gravitasi bumi.

Mengkonversi satuan massa, berarti mengubah satuan-satuan massa ke satuan massa lainnya.
Urutan satuan massa mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil dapat dilihat dari keterangan
di bawah ini.

Gambar: Tangga Satuan Massa

Contoh Konversi Satuan Massa


Perhatikan konversi satuan massa di bawah ini dengan Satuan lainnya:

 1 ton = 1.000 kg = 103 kg


 1 ton = 10 kuintal = 103 kg
 1 kuintal = 100 kg = 102 kg
 1 kg = 2 pon
1 pon = 5 ons

 1 kg = 10 ons
 1 kg = 0,001 ton = 10-3 ton
 1 gram = 0,001 kg = 10-3 kg
 1 miligram = 0,001 gram = 10-3 gram
 1 miligram = 0,000 001 kg = 10-6 kg

c. Konversi Satuan Waktu


Mengonversi satuan waktu, berarti mengubah satuan-satuan waktu ke satuan waktu
lainnya.Urutan satuan waktu mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil dapat dilihat dari
keterangan di bawah ini.

9
Contoh Konversi satuan waktu
 1 hari = 24 jam
 1 jam = 60 menit
 1 menit = 60 sekon
 1 sekon = 1/ 60 menit
 1 menit = 1/ 60 jam
 1 jam = 3.600 sekon
 1 hari = 86.400 sekon
B. Pengukuran

1. Satuan pengukuraan
Baik besaran pokok maupun besaran turunan dapat diukur dengan menggunakan satuan
baku atau tidak baku.
a. Satuan baku adalah satuan yang sudah diakui secara internasional.
b. Satuan tak baku adalah satuan yang tidak diakuiu secara internasional.
2. Alat- alat ukur

1.Alat ukur panjang


a. Mistar

 Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari  50 cm atau 100 cm.
 Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ½ x 1 cm)
 Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatan harus tegak
lurus dengan obyek dan mistar.

Contoh pengukuran dengan mistar:

10
Panjang balok di atas adalah 3,2 cm atau 32 mm.
b. Jangka sorong

 Digunakan untuk mengetahui panjang bagian luar maupun bagian benda dengan
sangat akurat / teliti
 Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,1 mm
Jangka sorong seperti pada gambar di atas adalah jangka sorong yang skalanya mudah
dibaca. Tetapi jangka sorong yang ada di laboratorium sekolah mempunyai cara pembacaan
skala yang berbeda, dimana ada skala utama dan skala vernier/nonius.

Cara membaca skala:

Hasil pembacaan =  4,74 cm atau 47,4 mm


c. Mikrometer Sekrup

11
 Digunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil
 Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm

d. Roll meter

Roll meter merupakan alat ukur panjang


dengan satuan cm dan inch. Namun,
perbedaanya terletak pada panjang skala
dan bahan dari mistar.

Roll meter terbuat dari besi elastis yang melengkung (tergulung) saat ditekuk dan bisa langsung
lurus apabila ditarik. Panjang mistar pada roll meter bisa sangat panjang, panjangnya bervariasi
bisa 10 meter, atau lebih tergantung besar roll meter.

Umumnya roll meter ini dipakai untuk mengukur material bangunan atau mengukur tanah.

3. Alat Ukur Massa


Neraca  yang digunakan di laboratorium fisika pada umumnya berbeda neraca yang
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah beberapa contoh neraca berbagai bentuk.

12
4. Alat Ukur Waktu
a. stopwatch

b. jam pasir

c. arloji

13
Sebenarnya ada banyak alat ukur waktu yang tersedia, seperti jam tangan, jam dinding,
jam bandul dan sebagainya. Namun yang sering digunakan di laboratorium adalah stopwatch.
Ada banyak jenis stopwatch dengan berbagai ketelitian, mulai dari 1 detik, 1/10 detik,
sampai 1/100 detik.

Ada juga stopwatch digital dengan ketelitian yang sangat tinggi, misalnya fasilitas
stopwatch di handphone.

4. Alat Ukur Suhu (temperatur)

Alat ukur suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis termomter.Dilihat dari jenis
skala ada tiga macam termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Reamur.Ditinjau dari bahan
termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis termometer, yaitu termometer gas, zat cair, dan
zat padat (termokopel dan hambatan platina).

:5. Alat Ukur Massa jenisMassa jenis termasuk besaran turunan yaitu sama dengan massa
dibagai volume benda. Oleh karena itu, untuk menentukan massa jenis sebuah benda kita perlu

14
dua alat ukur, yaitu  alat ukur massa (neraca) dan alat ukur volume (penggaris untuk benda yang
teratur bentuknya atau gelas ukur).

Cara lain untuk mengukur volume benda adalah dengan memasukkan benda langsung ke
dalam gelas ukur.

Contoh:

Mula-mula air pada gelas ukur menunjuk skala pada 12,4 ml. Setelah sebuah benda
dimasukkan pada gelas ukur, air menunjuk pada skala 20,2 ml.

Jadi volume benda tersebut adalah 20,2 ml – 12,4 ml  atau 7,8 ml

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan
memiliki satuan.Besaran berdasarkan asalnya terdapat dua pembagian, yaitu besaran pokok dan
besara turunan.Sedangkan berdasarkan arahmya dibagi menjadi besaran scalar dan besaran
vektor.

Satuan adalah suatu pembanding dalam pengukuran atau membandingkan besaran


dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu komponen besaran
yang menjadi standar dari suatu besaran.

Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu benda. Terdapat alat ukur
baku dan tidak baku. Alat ukur baku contohnya seperti, mistar, jangka sorong, micrometer
sekrup, neraca, stopwatch dll. Sedangkan yang tidak baku seperti jengkal, hasta, kaleng susu, dll.

B. Saran

Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami lagi apa itu
Besaran, Satuan, dan alat ukur.Dan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kami
meminta kritik dan saran nya yang bersifat relevan.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://physics.nist.gov/cuu/Units/units.html
http://www.metricviews.org.uk/2007/06/07/british_cast_kilogram/
http://www.metrication.com/units/
http://www.metrication.com/MetricConversionCalculator/download.htm
http://www.uh.edu/engines/epi1860.htm
http://www.livingstonbuzz.com/blog/wp-content/uploads/2007/11/measurement.jpg
http://semi-yanto.blogspot.com/2011/09/sistem-satuan-internasional.html

17

Anda mungkin juga menyukai