Anda di halaman 1dari 16

REVIEW & ANALISIS

MATERI KULIAH PERTEMUAN 1-6

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Seni dan Kerajinan Tangan

DosenPengampu:
Mohamad Raka Reynaldi, S.Pd., M.Sn

Oleh:

Oleh:
Pajar Bahtiar
NIM: 60403070119030

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BINA MUTIARA SUKABUMI
2020
BAB I
REVIEW

A. Metode Pembelajaran Seni Rupa dan Kerajinan Tangan


Dalam pengertian sederhana, metode adalah langkah atau cara.
Sementara pendidikan adalah proses belajar dari yang tidak tahu menjadi
tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa. Sementara seni adalah media atau
stimulus dalam pembelajaran baik itu seni rupa, seni tari, seni music, seni
drama, atau teater semua itu termasuk kedalam media. Perlu kita ketahui
dalam pembelajaran seni di sekolah dasar kita tidak mengajarkan anak
untuk menjadi seorang seniman, kita tidak harus menekankan anak untuk
bisa melakukan keahlian berkesenian. Namun pendidikan seni sebagai
upaya meningkatkan kreativitas bagi siswa, pendidikan seni harus menjadi
sarana istirahat bagi siswa dalam menggunakan otak kirinya dan otak
kanannya.
Adapun tujuan metode yaitu untuk melatih beberapa manfaat-
manfaat dalam kehidupan anak diantaranya yaitu:
1. Motori anak akan senantiasa bergerak,
2. Psikis kejiwaan mereka akan terolah secara mentaliti,
3. Psikomotor,
4. Imajinasi anak akan terolah,
5. Kreatifitas anak akan berkembang.

1. Guru harus bisa mengapresiasi peserta didiknya;


2. Menumbuhkan sosial;
3. Memperkuat karakter yang baik.

1. Seni rupa murni: merupakan seni rupa yang hanya bisa dinikmati.
Seperti patung, lukuisan, mozaik dan lain sebagainya.

2
2. Seni rupa terapan: merupakan karya seni rupa yang dapat dinikmati
juga dapat digunakan/ memiliki nilai fungsi. Misalnya kursi, meja
dan lain sebagainya.
Kemudian dalam pembelajaran seni untuk kelas kecil (1-3)
biasanya dipergunakan pembelajaran dengan media dan seni rupa murni,
Karena anak akan lebih mengolah hal-hal dasar dalam seni rupa. Seperti
menggambar, melukis, bermain cat, dan lain-lain. Sementara pembeljaran
seni di kelas atas (4-6) mempergunakan media ajar seni rupa terapan. Di
kelas besar ini cenderung akan membuat seni rupa terapan (seni rupa yang
memiliki manfaat) biasanya melukis vas bung, membuat tempat pensil dari
stik es cream, dan lain-lain.
Adapun tujuan seni rupa murni:
1. Memperindah suatu media;
2. Menyalurkan kreativitas manusia;
3. Menyampaikan sebuah pesan.
Macam ragam seni rupa murni:
a. Lukisan
b. Patung
c. Relief
d. Seni fotografi
e. Seni grafis
f. Kaligrafi
g. Ukiran
h. Mozaik
i. Keramik
Adapun dalam membuat pembelajaran seni lebih asik atau bisa
disebut dengan PAIKEM (pembelajaran aktif, inavatif, aktif, kreatif, dan
menyenangkan) akan dibahas poin-poinnya sebagai berikut:
1) Guru-guru selalu berupaya menciptakan kode isi agar siswa selalu
akatif di kelas

3
2) Guru selalu mendorong murid-murid untuk berinovasi dalam
pembelajaran ada waktu-waktu tertentu yang memang disediakan bagi
murid untuk berinovasi
3) Dalam belajar kelompok atau BKS, murid-murid akan berbagi dan
mengemukakan idenya apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran
seni pada ssituasi berkelompok
4) Hasil karya siswa dipajang dikelas untuk menumbuhkan hasil
kebanggaan tersendiri bagi murid-murid
5) Reward bagi hasil karya murid

1) Observasi
2) Eksplorasi
3) Imitasi
4) Belajar sambil bermain

B. Seni Rupa Tradisional


Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup
masyarakat dalam suatu kaum suku bangsa tertentu.seni tradisional yang
ada pada suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain meskipun
tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua
daerah yang berdekatan. Pada dasarnya seni tradisional (seni yang muncul
dari masyarakat) merupakan sebuah keautentikan yang memang hadir
ditengah-tengah masyarakat tersebut disesuaikan dengan pola kebiasaanya,
sehingga akan memunculkan inovasi-inovasidari baik segi bahasa,
teknologi, maupun dari unsur-unsur kesenian yang kemudian akan menjadi
khas dalam daerah tersebut. Ciri-ciri penciptaannya selalu berdasarkan
pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya bisa berupa aktivitas
religius maupun seremonial atau istana sentris terkait dengan pakem-
pakem tertentu. Contohny: wayang kulit, wayang golek, ornament pada
rumah-rumah tradisional di tiao daerah tertentu.

4
C. Seni Rupa Modern atau Barat
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada
kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah
filosofi aliran-aliran seni rupa. Seni modern biasanya lelbih bebas (tidak
terpakem dengan adat-adat tertentu). Ciri-cirinya, konsep penciptaannya
tetap berbasis pada sebuah filosofi tetapi jangkauannya penjabaran
visualnya tidak terbatas tidak terkait pakem-pakem tertentu.

D. Seni Rupa Eksperimental atau Instalasi


Seni rupa eksperimental biasanya lebih kepada seni rupa yang
menggabungkan beberapa unsur seni, tidak terbatas tentang seni rupa dua
dimensi atau seni rupa tiga dimensi atau bahkan empat dimensi. Seni rupa
instalasi biasanya memiliki beberapa poin:
a. Kreativitas pada bentuk penyajian
b. Imajinasi dalam penyatuan ruang
c. Seni rupa murni dan terapan dalam Satu
d. Skala kecil namun banyak sakala besar namun kuat
Perlu kita ketuahui seni rupa eksperimental atau instalasi biasanya
dikhususkan untuk pameran-pameran seni.

E. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan Dalam Kurikulum


Pembagain pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi
atau berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan:
1. Belajar dengan seni. Artinya seni sebagai alat bantu dari proses
pembelajaran.
2. Belajar melalaui seni. Artinya menggali nila-nilai yang kita dapat dalam
pembelajan menggunakan alat seni tersebut.
3. Belajar tentang seni. Artinya menggali informasi tentang seni baik dari
segi sejarah, pembuatan, bahan, asal dan lain-lain.

5
Esensi seni merupakan pengembangan potensi lain dari eksakta.
seni rupa artinya seni yang berwujud pendidikan seni intelegensi visual.
Artinya seni rupa mengandalkan keindahan yang Nampak. Adapula seni
tari yaitu bentuk seni gerak intelegensi audituri atau dengar seni music
suara atau nada. Kemudian seni music lebih kepada suara.
Tujuan pendidikan seni yaitu untuk mengembangkan apresiasi dan
berkreasi dalam bentuk atau wujud gerak suara dan bunyi.tugas guru
dalam pembelajaran seni yaitu memfasilitasi, memotivasi, mendidik,
membimbing dengan melatih.
Sifat pendidikan seni budaya ada beberapa poin. Sdiantaranya
sebgai berikut:
1) Multilingual atau banyak bahasa, artinya pengembangan kemamapuan
mengapresiasikan diri secara kreatif dan berbagai cara dan media
seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran, dan berbagai perpaduannya.
2) Multidimensional. Artinya pengembangan beragam kompetensi
meliputi konsepsi, pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi,
apresiasi dan kreasu dengan cara memadukan secara harmonis unsur
estetika, logika, kinestetika, dan etika.
3) Multicultural. Artinya mengandung makna pendidikan
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap
beragam budaya nusantara dan mancanegara.
Pendidikan seni budaya dan keterampilan memiliki peranan dalam
pembentukkan pribadi peserata didik yang harmonis dengan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan yang terdiri atas
kecerdasan intrapersonal, interpersonal visual, spasial, musical, linguistic,
logic matematik, naturalis serta kecerdasan ada versi tas kecerdasan,
kereativitas kecerdasan spiritual dan moral kecerdasan emosional.
Untuk menghasilkan atau membawa karya seni baik secara
individual atau kelompok melalaui kegitaneksplorasi eksperimen baik
tradisi ataupun modern dengan pendekatan 3N yang diambil dari bahasa

6
jawa yakni Niteni (memperhatikan), Niru (menirukan), dan Nambahi
(menambahkan).

F. Seni Rupa dan Anak


1. Manfaat seni rupa dan kerajinan tangan pada anak
Manfaat seni rupa pada anak biasanya dikategorikan didalam dunia
anak, yang biasanya anak, dimana dunia anak ini selalu bermain,
beimajinasi, dan membangun imajinasi itu. Artinya kita memberikan
pendidikan seni kepada anak itu semata-mata utuk mengasanh
kemampuan imajinasi mereka sehingga mereka bisa mengasah pola
fikir mereka untuk memecahkan suatu masalah yang dating di
kemudian hari secar imajinasi.
2. Mengembangkan kreativitas
Mendapatkan pendidikan melalui seni merupakan kesempatan bagi
anak untukk mengembangkan kreatifitasnya. Seni juga bisa dilakukan
dibarengu dengan permainan sehingga anak tidak akan cepat bosan
kegiatan yang berhubungan dengan seni merangsang anak untuk
berimajinasi memecahkan masalah serta mengasah kemampuan anak
untuk meningkatkan imajinasinya.
3. Meningkatkan konsentrasi dan disiplin
Kesenian membuat anak fokus untuk menyelesaikan suatu hal anak
belajar untuk mematuhi aturan mendengarkan pennjelasan guru atau
pembimbing berkreasi dan berusaha untuk menuntaskan hasil karyanya
jadi anak tidak hanya sekedar bermain saja. Selain itu yaitu agar hasil
karyanya mendapat pujian dari orang lain atau ketika anak menyukai
hal-hal baru yang ia kerjakan biasanya anak akan menjadi lebih tekun
untuk disiplin mempelajari hal tersebut.
4. Belajar mengekspresikan diri
Dalam mengerjakan karya seni anak belajar untuk mengarahkan
dan berusaha menampilkan hasil karya yang dibuat olehnya. Ini

7
membangun kepercayaan diri anak untuk mengekspresikan diri dan
menyampaikan apa yang ada dalam imajinasi mereka.
5. Membangun kerjasama dan tanggung jawab
Tidak semua kegiatan seni dilakukan seorang diri drama atau
pentas seni music misalnya mengharuskan anak untuk bekerja sama
dengan teman-temannya yang lain melakukan aktifitas tersebut dalam
kelompok meningkatkan rasa tanggung jawab dan kerjasama untuk
mewujudkan karya seni tersebut.
Cara mengenalkann seni peda anak untuk pertama kalinya:
1) Menggambar secara bebas
2) Bergerak berirama sambil bernyayi ringan
3) Pergu ke galeri seni atau museum
4) Menonton pementasan teater atau pertunjukan music
Jenis-jenis seni rupa pada anak SD:
1) Menggambar
2) Finger painting (lukisan jari)
3) Melukis
4) Membentuk (membutsir, memahat, menuang, merakit)
5) Mencetak
6) Menjiplak
7) Kolase
8) Menggunting, menempel, melipat

8
BAB II
ANALISIS
A. Metode Pembelajaran Seni Rupa dan Kerajinan Tangan
Metode pembelajaran membicarakan bagaimana siswa dibelajarkan
sesuatu dengan harapan-harapan untuk mewujudkan perubhan positif.
Metode merupakan kegiatan menata dan mengelola pelaksanaan
pembelajaran yang efektifyang melibatkan segala bentuk interaksi antara
siswa, guru, dan suber belajar.
Tujuan menggunakan merode adalah untuk merencanakan dan
melaksanakan cara-cara yang efektif untuk mencapai tujuan. Dasar metode
yang tepat adalah relevansinya dengan tujuan atau sasaran yang
dirumuskan. Yang mana indicatornya adalah kualitas hasil pembelajaran
dalam proses pembelajarannya. Pembelajaran seni dapat menggunakan
metode ceramah, demosnstrasi, multimedia, slide, pameran, belajar
partisipasi, diskusi, resitasi, latihan, kerja kelompok, kerja kreatif, imitasi,
kritik seni dll.
1. Metode ekspresi bebas
Metode ekspresi bebas pada dasarnya adalah satu cara untuk
membelajarkan siswa agar dapat mencurahkan isi hatinya dalam
bentuk karya seni rupa. Agar metode ini tercapai maksimal, maka
perlu dilakukan:
a) Tawarkan dan tetapkan bebrapa pilihan tema sebagai perangsang
daya cipta.
b) Tetapkan beberapa pilihan media yang cocok
c) Jelasakan jenis kertas serta alas an pemilihan kertas tersebut
d) Jelaskan bentuk kegiatan menggambar tersebut
2. Metode demonstrasi eksperimen
Demonstrasi adalah kekgiatan guru/ instruktur memperagakan
proses pembuatan suatu benda kerajinan. Eksperimen adalah siswa
mencoba sendiri setelah memperhatikan suatu proses pengerjaan yang

9
didemonstrasikan guru. Dengan prinsip belajar: dengar/ perhatikan,
kerjakan dan periksa.
3. Metode mencontoh
Metode mencontoh merupakan metode tertua dalam seni kerajinan.
Metode ini banyak dilakukan di pusat-pusat pembelajaran seni zaman
dahulu. Untuk belajar keterampilan motoric, cara ini dapat dilakukan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode
mencontoh diantaranya:
1) Metode mencontoh baik digunakan apabila ditunjukkan untuk:
 Melatih dasar keterampilan fisik

 Memperoleh bentuk yang sama walaupun ukurannya
dioperbesar atau diperkecil

 Memproduksi benda tradisional

 Memahami proposisi dan antonomi yang tepat dari benda yang
akan ditiru

2) Kegiaitan mencontoh harus memiliki makna bagi proses belajar
siswa
3) Mencontoh tidak dijadikan kebiasaan
4) Sebaiknya model yang ditiru dipilih oleh siswa itu sendiri
4. Metode stick Figure
Penggunaan metode ini biasanya dipakai dalam menggambar
adegan gerakmanusia atau binatang. Metode ini merupakan
penyederhanaan bentuk wujud manusia atau binatang menjadi tongkat
atau garis patah-patah sesuai dengan lekukan pada manusis/ binatang.
5. Metode global
Metode ini biasanya diguanakan pada awal belajarr menggambar
bentuk. Tujuan penggunaan metode ini adalah agar anak dapat
menangkap bentuk keseluruhan dari bentuk model yang disediakan.

10
6. Metode kerja kelompok
Ada dua macam kerja kelompok, yaitu:
 Metode group work (kerja kelompok jenis panduan), dalam
kegiatan ini para siswa bekarja sama untuk menyelesaikan sketsa
sebuah gambar yang sebelumnya telah dirancang oleh seorang
temanya yang bertindak sebagai ketua kelompok sekaligus sebagai
deasainer.

 Metode collective painting (kerja kelompok jenis kupulan),
perbedaan antara metode kerja kelompok jenis panduan dengan
metode ini adalah jumlah anggota harus genap dan pembagian
tugas-tugas kelompokknya.

7. Memtode-metode dalam kritik seni
Chapman (dalam Restian. 2020) menyebutkan metode kriitik seni
dalam upaya mengembangkan kemampuan dan kepercayaan diri
siswa dalam melakukan kritikseni. Metode-metode tersebut adalah:
a. Metode induktif
b. Metode deduktif
c. Metode empatik
d. Metode interaktif

B. Seni Rupa Tradisional


Seni tradisional adalah seni yang turun temurun, lahir dan tumbuh
dari masyarakat dengan pola yang sudah ada sejak dahulu. Pada dasarnya
seni tradisisonal bersifatstatis karena kebudayaan agraris yang selalu tidak
mau melepasakan kebiasaan lama. Factor alamiah yang memberi
keuntungan bagi Indonesia yang dikenal sangat kaya dengan itu, sehingga
lebih kaya pula ungkapan sebinya.
Pengaruhu kepercayaan pun sangat kuat dalam setiap proses
penciptaan karya seni. Contohnya: perlambang-perlambang/ simbolisme
sering kita jumpai, yaitu penjelmaan bentuk yang nonrealistik. Gaya seni
rupa dapat dibedakan menjadi duua:

11
 Primitif. Gaya primitif mempunyai ciri-ciri sederhan, baik dari seggi
bentuk dan warnanya.

 Klasik. Gaya klasik sudah mengalami perubahan gaya, dari yang
sederhan menjadi rumit dan ornamental.


C. Seni Rupa Modern atau Barat
Gaya sewni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah
mengalami kemajuan, perubahan dan pembaharuan. Secara umum,
modernisasi gaya seni rupa dibagi tiga, yaitu:
1. Refresentatif. Perwujudan gaya sewni rupa ini menggambarkan
perwujudan nyata pada kehidupan masyarakat atau kehidupan alam.
Gaya seni rupa yang tergolong refresentatif antara lain:
a. Romantisme, gaya/ alliran seni rupa yang penggambarannya
mengandung kehidupam manusia binatang.
b. Naturalism, gaya/ aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai
sengan keadaan alam atau alami. Pelukis pada umumnya
mengambil pemandangan alam sebagai objeknya.
c. Realism, gaya/ aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai
dengan kenyataan hidup.
2. Deformatif. Perwujudan gaya seni rupa ini sudah mengalami
perubahan bentuk (deformasi). Bentuk alam diubah sedemikian rupa
sehingga menghasilkan bentuk baru, tetapi masih menyerupai bentuk
aslinya. Gaya seni rupa yang tergolong deformatif antara lain:
1) Surealisme. Gaya / aliran seni rupa yang penggambarannya
melebih-lebihkan kenyataan, bahkan ada yang menyebutkan
otomatisme psikis yang murni atau alam mimpi.
2) Ekspresionisme. Gaya/ aliran seni rupa yang menggambarkan objek
sesuai dengan keadaan perupanya yang spontan saat melihat objek.

3) Impresionisme. Gaya/ aliran seni rupa yang penggambarannya


sesuai degan kesan saat objek tersebut dilukis.

12
4) Kubisme. Gaya/ aliran seni rupa yang penggambarannya berbidang
persegi empat atau bentuk dasarnya kubus.
3. Non refresentatif. Non refresentatif atau absatrak, mengandung
pengertian suatu bentuk yang sukar dikenali. Karya seni rupa absatrak
ini, berupa susunan garis, bidang, warna yang terbebas dari bentuk
alam.

D. Seni Rupa Eksperimental atau Instalasi


Dalam pebelajaran kembali pada persoalan seni eksperimental.
secara intrinsic, eksperimental itu dalam perspektif seni, seperti
dikemukakan oleh James Roose Evans dalam bukunya yang cukup
popular, Eksperimental Theatre, from Stanislavsky to Peter Brook
(1089), menyebutkan bahwa eksperimental itu lebih berarti sebagai
“sesuatu seni yang dinalmakan”. Mengapa? Karena seniman masih
sedang melakukan eksplorasi, penjelajahan, penelitian hingga
membutuhkan waktu untuk dapat menemukan apa yang sedang dan telah
ia kerjakan .
Dalam menganalisis seni lukis, seni lukis adalah seni
menumbuhkan pigmen atau cairan warna pada bidang adatar (kanvas,
papan, didnding, kertas) untuk menghasilkan sensasi atau ilusi ruang,
gerak, tekstur dan bentuk, serta ketegangan-ketegangan yang
menghasilkan oleh kombinasi dari elemen-elemen tersebut. Melalui
perangkat teknis tersebut, seni lukis mengungkapkan nilai-nilai
ientelektual, emosional, simbiolis, religius, dan nilai-nilai subyektif yang
lain. (Myers, 1962).
Untuk mengungkapkan perasaan, pelukis dapat mengolah elemen-
elemen garis, warna, gelap-terang, bidang, dan tekstur. Lukisan yang
mengesankan dinamika, misalnya, biasanya menggunakan garis-
garisyang diagonal. Bentuk-bentuk yang tidak beratuaran, dan pewarnaan
yang kontras sesuai dengan sifat dinamis dari elemen-elemen bentuk
tersebut. Sebaliknya, lukisan yang berkesan tenang biasanya

13
menggunakan garis-garis yang horizontal atau vertikal dan gradasi warna
yang lembut, sesuai dengan sifat stabil dari elemen-elemen tersebut.
Adapun unsur-unsur lukisan antara lain:
a. Garis
b. Warna
c. Bentuk
d. Gelap-terang

E. Pendidikan seni dalam kurikulum


Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) meteri yang
diberikan yaitu musik tradisional daerah setempat, music nusantara dan
tradisional music manca Negara. Kurikulum mata pelajaran seni budaya
siswa harus memiliki kemampuan berapresiasi terhadap alam lingkungan
dan karya seni, serta dapat memanfaatkan pengalamannya untuk
berapresiasi secara kreatif melalui kegiatan berkarya seni dalam upaya
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa.
Pendidikan seni budaya dan keterampilan memiliki peranan dalam
pembentukkan pribadi peserata didik yang harmonis dengan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan yang terdiri atas
kecerdasan intrapersonal, interpersonal visual, spasial, musical, linguistic,
logic matematik, naturalis serta kecerdasan ada versi tas kecerdasan,
kereativitas kecerdasan spiritual dan moral kecerdasan emosional.

F. Seni Rupa dan Anak


Melalaui pengalaman berkarya siswa akan memperoleh
pemahaman tentang berbagai penggunaan media dalam seni, baik itu seni
rupa dwimatra maupun trimatra. Dalam berkarya seni rupa, siswa belajar
menggunakan berbagai teknik tradisional dan modern untuk
mengeksploitasi sifat-sifat dan potensi estetik media. Melalui
pembelajaran seni rupa, siswa belajar berkomunikasi melalui gambar dan

14
bentuk, serta menggambarkan rasa kebanggaan dalam menciptakan
ungkapan pikiran dan perasaan. Adapun materi pokok seni rupa meliputi:
1) Aspek apresiasi seni. Yaitu mengenal, memahami, dan memberikan
penghargaan atau tanggapan estetis terhadap karya seni rupa.
2) Berkarya seni
3) Kritik seni
4) Penyajian seni
Pembahasan konsep karya seni rupa meliputi struktur bentuk dan
ungkapan dalam seni murni dan hubungan bentuk, fungsi, dan elemen
estetik dalam seni rupa terapan. Pembahasan tentang media seni rupa
meliputi ciri-ciri media, proses, dan teknik pembuatan karya seni rupa.
Selain itu, apresiasi seni juga perlu memberikan pemahaman hubungan
antara seni rupa dengan benuk-bentuk seni yang lain, bidang-bidang studi
yang lain, serta keberadaan seni rupa, kerajinan, dan dsain sebagi bidang
profesi.

15

Anda mungkin juga menyukai