Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA”


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra
di Kelas Tinggi)
Dosen pengampu :
Agus Kistian, M.Pd.

Disusun Oleh :
KELOMPOK III

SARIFAH HIDAYASI : 2203210029


LITA YATI : 2203210018
PRICILIA : 2203210026
M. RIYAN AL-AMIER : 2203210019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BINA
BANGSA MEULABOH
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN
MEMBACA” ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari alam
yang penuh kegelapan menuju alam yang terang benderang. Sebelumnya kami
sampaikan rasa terimakasih kepada Bapak Agus Kistian, M.pd selaku dosen
pembimbing kami dalam mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas
Tinggi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam proses pendalaman
materi yang di sampaikan kepada kami.

Makalah ini kami susun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas
pada Mata Kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi Program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Bina Bangsa Meulaboh. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan
kritik yang membangun penyusun butuhkan demi kesempurnaan makalah dimasa
yang akan datang. Penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Meulaboh, 23 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Membaca........................................3
2.2 Tujuan Pembelajaran Membaca di Kelas Tinggi.................................3
2.3 Jenis-jenis Membaca Yang di Ajarkan di Kelas Tinggi.......................6
......................................................................................................................
2.4 Pembelajaran Pemahaman Membaca di Kelas Tinggi........................9
......................................................................................................................
2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca...........10
2.6 Aspek-aspek Penting dalam Pembelajaran Membaca.......................12
......................................................................................................................
......................................................................................................................
....................................................................................................................7
......................................................................................................................
......................................................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..............................................................................................14
3.2 Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membaca sangat berfungsi dalam hidup dan kehidupan manusia. Ada


ungkapan yang mengatakan bahwa membaca adalah kunci menuju gudang ilmu.
Orang yang banyak membaca, orang tersebut akan banyak ilmu pengetahuan dan
pengalaman. Bahkan Allah menyampaikan ayat pertama kepada nabi Muhammad
Saw. yaitu berisi suruhan untuk membaca. Sebagaimana tercantum dalam surat
al-‘Alaq ayat 1-5 yang artinya ” (1) Bacalah dengan (mengebut) nama Tuhanmu
yang menciptakan. (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3)
Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah. (4) Yang mengajar (manusia)
dengan perantaraan kalam. (5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di
ketahuinya. (Depag RI, 1997:1079). Hal ini menunjukan bahwa membaca
merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang harus
menjadi sebuah kebiasaan.

Untuk anak usia sekolah dasar kemampuan membaca merupakan dasar


untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah dasar tidak
segera memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak
kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya.
Oleh karena itu, anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca untuk
belajar. Membaca adalah salah satu inti dari belajar. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005

iv
Pasal 21 ayat 2 “ Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan
mengembangkan budaya membaca dan menulis”.

Kemampuan membaca seseorang bukan karena kebetulan saja, tetapi


karena seseorang tersebut belajar dan berlatih. Di sinilah letak pentingnya
pembelajaran membaca. Pembelajaran membaca di sekolah dasar dinilai sangat
penting. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa pembelajaran membaca tidak
hanya berperan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak, namun lebih
jauh yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari mata
pelajaran yang lainnya. Namun kenyataanya pembelajaran membaca yang
dilaksanakan di sekolah dasar masih belum memuaskan dan belum sesuai dengan
harapan.

Hal tersebut, disebabkan pembelajaran membaca di sekolah dasar masih


belum menitikberatkan pada pembentukan kebiasaan membaca pada siswa. Selain
itu, pembelajaran membaca masih dianggap membosankan dan monoton. Kondisi
ini ditengarai oleh belum maksimalnya pelaksanaan pembelajaran membaca di
sekolah. Sebagian guru masih menerapkan prosedur pembelajaran membaca yang
kurang tepat. Di sisi lain, pengembangan kemampuan metakognisi siswa melalui
penguasaan berbagai macam strategi membaca masih diabaikan oleh guru.
Kondisi tersebut dapat berdampak pada kemampuan membaca siswa yang dinilai
masih cukup rendah. Kondisi ini masih jauh dari tujuan pembelajaran membaca
yakni siswa mampu membaca secara efektif dan fleksibel sehingga memiliki
tingkat pemahaman terhadap bacaan secara baik.

Berkaitan dengan hal itu, maka perlu adaya upaya untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran membaca di sekolah dasar. Salah satu upaya yang perlu
dilakukan adalah dengan memperkenalkan berbagai starategi pembelajaran
membaca yang mampu membentuk perilaku membaca yang baik dan sekaligus
untuk meningkatkan kemampuan membaca.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud strategi pembelajaran membaca ?
2. Apa Tujuan pembelajaran membaca di kelas tinggi ?

v
3. Apa saja Jenis-jenis membaca yang diajarkan di kelas tinggi sekolah
dasar ?
4. Bagaimana Pembelajaran membaca pemahaman di kelas tinggi sekolah
dasar?
5. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca ?
6. Apa saja Aspek-aspek penting dalam membaca ?

1.2 Tujuan Penulisan


1. Untuk menginformasikan strategi pembelajaran membaca di kelas tinggi
2. Untuk menginformasikan Tujuan Pembelajaran membaca di kelas tinggi
3. Untuk menginformasikan tujuan pembelajaran membaca di kelas tinggi
4. Untuk menginformasikan jenis-jenis membaca yang diajarkan dikelas
tinggi SD
5. Untuk menginformasikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
membaca
6. Untuk menginformasikan aspek-aspek penting membaca

vi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Membaca

Antony (dalam Hidayat 2000: 1) menyatakan bahwa strategi adalah suatu


teknik yang digunakan untuk mencapai sua-tu tujuan. Secara umum strategi
diartikan suatu cara, teknik, tak-tik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Pringgowidagda
2002: 88). Dick dan Carey (1985) mengatakan bahwa suatu strategi pembelajaran
menjelaskan komponen-komponen umum dari sua-tu set bahan pembelajaran dan
prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk
menghasilkan hasil belajar tertentu pada siswa. Dick dan Carey menjelaskan lima
komponen umum strategi pembelajaran, yaitu (a) kegiatan prapembelajaran, (b)
penyajian informasi, (c) partisipasi siswa, (d) tes, dan (e) tindak lanjut. Kelima
komponen tersebut bukanlah satu-satunya rumusan strategi pembelajaran.Dengan
demikian, dapatlah dipahami bahwa strategi pembelajaran berkenaan dengan
pendekatan pembelajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk
menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematik sehingga kemampuan
yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien.

Membaca merupakan salah satu aspek keterampilan membaca yang perlu


dikuasai. Menurut Tarigan (2020: 7) membaca adalah “suatu proses yang

vii
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis”.
Dengan membaca, orang akan memperoleh banyak informasi. Hal ini disebabkan
membaca adalah jendela dunia. Sejalan dengan itu, Kridalaksana (dalam Dhieni
dkk, 2020: 7.3) membaca adalah “keterampilan mengenal dan memahami tulisan
dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara
bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2021: 83) bahwa membaca adalah
mengeja atau melafalkan apa yang tertulis. Jadi, membaca merupakan hal yang
tidak asing lagi untuk dilakukan karena apapun kegiatannya kita harus membaca
dulu. Bahkan, ketika kita akan melihat suatu pengumuman pun harus dengan
membaca agar tidak ketinggalan informasi.

2.2 Tujuan Pembelajaran Membaca di Kelas Tinggi


Membaca memiliki banyak tujuan. Tujuan membaca sangat dibutuhkan
oleh setiap orang karena tidak mungkin orang membaca tanpa adanya suatu
tujuan. Adapun tujuan membaca sebagai berikut.
1. Membaca dapat digunakan untuk memperoleh informasi. Dengan
banyak membaca, pengetahuan pembaca akan semakin banyak. Apa
yang ingin kita ketahui akan terjawab semua di dalam sumber
referensi yang kita baca.
2. Membaca dapat menambah wawasan yang lebih luas. Dengan
membaca, otomatis wawasan kita akan semakin luas. Misalnya,
membaca novel, cerpen, dongeng, buku-buku pelajaran, dan lain
sebagainya. Semakin luas wawasannya, kita akan semakin pintar dan
mudah dalam menyelesaikan suatu masalah.
3. Membaca dapat menghilangkan stres. Terkadang, kita stres terhadap
segala masalah yang ada. Untuk itu, kita membutuhkan suatu hiburan,
salah satunya adalah dengan membaca. Berdasarkan riset, orang yang
hobi membaca jika mengalami masalah akan melampiaskannya
dengan membaca. Membaca dapat mengubah suasana hati menjadi
gembira.

viii
4. Membaca dapat menambah kegiatan. Manusia terkadang bingung jika
tidak memiliki suatu kegiatan. Dari pada melamun, lebih baik
membaca buku. Memang tidak dipungkiri, bagi orang yang suka
membaca, kegiatan tersebut dapat menambah kegiatan kita sehari-
hari.
5. Membaca dapat mencari kebenaran terhadap sesuatu. Maksudnya
adalah kebanyakan orang bingung untuk mencari referensi yang tepat
untuk bahan bacaannya. Misalnya, orang mendengar suatu berita dari
orang lain. Kemudian, orang tersebut berusaha untuk mencarinya
dengan mencari sumber referensi yang tepat, misalnya mencari
sumber di internet. Orang tersebut membaca artikel yang berkaitan
dengan berita yang didengarnya tersebut agar lebih yakin. Akan tetapi,
jika mencari sumber di internet harus hati-hati, carilah sumber
referensi yang tepat.
6. Membaca dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan. Maksudnya di sini
adalah orang pendapat pertanyaan dari seseorang, misalnya
mahasiswa mendapat soal pertanyaan dari dosennya. Kemudian,
mahasiswa tersebut mencari sumber dari buku atau internet. Dia
membaca satu demi satu bacaan yang berhubungan dengan pertanyaan
dari dosen tersebut.
7. Membaca dapat menambah kepuasan tersendiri. Dengan membaca,
kita akan menjadi percaya diri karena merasa bahwa apapun informasi
yang ada sudah diketahuinya. Jika berkumpul dengan teman-
temannya, merasa bahwa dirinya sudah mengetahuinya terlebih
dahulu karena informasi yang diperolehnya.

2.3 Jenis-jenis Membaca Yang Diajarkan di Kelas Tinggi Sekolah Dasar


1. Membaca Teknik
Membaca teknik pada prinsipnya sama dengan membaca nyaring.
Dikatakan membaca nyaring karena kegiatan membaca ini dilakukan
dengan vokalisasi. Banyak para ahli menyatakan akan pentingnya
membaca nyaring, seperti dikemukakan oleh Cox (1999) bahwa membaca

ix
nyaring untuk anak-anak yang dilakukan setiap hari merupakan sesuatu
yang penting untuk mengajarkan mereka menyimak, berbicara atau
menulis.

Membaca teknik ini merupakan kegiatan membaca yang menekankan pada


:

1) Penguasaan lafal, yang baik dan benar


2) Penguasaan jeda, lagu, dan intonasi yang teapt
3) Penguasaan tanda-tanda baca
4) Penguasaan mengelompokkan kata/frase ke dalam satuan-satuan
ide
5) Penguasaan mengerakkan mata dan memelihara kontak mata
6) Penguasaan berekspresi
2. Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah sejenis membaca yang dilakukan
tanpa menyuarakan apa yang dibaca. Membaca dalam hati termasuk
materi pelajaran membaca tingkat lanjut. Artinya materi membaca dalam
hati mulai diberikan dikelas III sekolah dasar, meski prakteknya diberikan
di kelas II catur wulan III. Dalam Mendikbud (2008) juga dinyatakan
bahwa membaca dalam hati adalah kegiatan membaca lanjut setelah anak
bisa membaca bersuara lancar, kegiatan membaca dalam hati di kelas III
sudah bisa dimulai dengan memberikan teks pendek (minimal 250-300)
dan anak disuruh membaca dengan teliti.

Kegiatan membaca dalam hati dapat mengembangkan aspek kognitif pada


diri siswa. Adapun aspek kognitif yang dikembangkan dalam kegiatan membaca
pemahaman adalah:

1) Dalam kegiatan membaca, anak membangun makna dari keseluruhan isi


teks. Untuk mampu membangun makna secara benar, dia harus mampu
mengelompokkan dan menghubungkan informasi yang ada dalam teks.
2) Untuk memahami keseluruhan isi, anak harus mampu mengidentifikasi
gagasan utama dan memahami hubungan antar gagasan karena itu sangat
penting.

x
3) Anak juga perlu menjelaskan mengapa melakukan membaca, serta apa
yang ingin diketahuinya setelah selesai membaca.
4) Melalui membaca, anak sekaligus mempelajari sejumlah informasi baru
yang penting, yang perlu diproses secara lebih dalam sehingga menjadi
bagian dari pengetahuan anak.
3. Membaca Cepat
Membaca cepat adalah kegiatan membaca yang bertujuan
memahami isi bacaan secara tepat cepat dan cermat dalam waktu yang
relative singkat.

Untuk mengukur kecepatan membaca siswa dapat dilakukan dengan 2


cara, yaitu :

1) Membatasi / menentukan waktu (tempo) membaca.


Sebelum kegiatan membaca dimulai guru harus mempersiapkan
pencatat waktu (stopwatch). Setelah anak-anak siap dengan
bacaannya, guru bisa memberikan aba-aba untuk dimulainya
kegiatan membaca tersebut, dan setelah waktu selesai guru
memberikan aba-aba kepada anak untuk berhenti.
2) Membatasi /menentukan jumlah bacaan
Cara yang kedua ini berbeda dengan cara yang pertama. Jika pada
cara yang pertama yang dibatasi adalah jumlah waktunya,
sedangkan cara yang kedua yang dibatasi adalah juml[ah
bacaannya. Seluruh siswa diberi bahan bacaan yang jumlah nya
sama.
4. Membaca Bahasa
Tujuan membaca bahasa menurut Imam Rejana dalam Farida
adalah agar siswa bertambah wawasannya tentang :
1) Pengetahuan kosa kata bahasa Indonesia, kosa kata adalah
perbendaharaan kata atau kata-kata yang dimiliki oleh suatu
bahasa.
2) Pengetahuan yang menyangkut bentuk kata (morfologi) baik
bentuk, fungsi ataupun artinya. Missal anak menguasai imbuhan
me-, di-, akhiran –an dalam pemakaian kalimat.

xi
3) Pengetahuan yang menyangkut tata kalimat bahasa Indonesia
(sintkasis).
4) Pengetahuan yang menyangkut masalah tata tulis bahasa Indonesia.
5) Dapat menggapai dan menganalisis informasi yang tersusun oleh
beberapa kalimat kemudian membentuk satu wacana.
5. Membaca Indah
Membaca indah sering disebut dengan membaca emosional,
dikatakan demikian karena menyangkut pada hal-hal yang berhubungan
dengan keindahan atau estetika yang dapat menimbulkan emosi atau
perasaan dari pembaca dan pendengar. Bahan yang bisa digunakan untuk
mengajarkan membaca indah ini dapat berupa drama, prosa, maupun puisi.
6. Membaca Pustaka
Membaca pustaka biasa dikenal dengan membaca bebas. Membaca
pustaka bisa diartikan siswa diberi kebebasan untuk memilih bahan bacaan
yang dibaca dan setelah itu siswa diminta melaporkan isi bacaan yang di
abaca.
7. Membaca Skimming
Ada kalanya sebuah buku harus dibaca secara keseluruhan
sementara adapula buku yang tidak perlu kita baca secara keseluruhan.
Ada bagian buku yang perlu dibaca berulang, namun ada bagian lain yang
bisa dilompati. Menurut Sudarso (2005) membaca apabila pembaca tidak
membutuhkan fakta-fakta detail dalam sebuah buku, maka pembaca bisa
melompati fakta tersebut dan langsung mencari ide pokok bacaan tersebut.
Cara membaca yang hanya untuk mendapatkan ide pokok nya disebut
membaca skimming.
8. Membaca Scanning
Apabila pembaca hanya membutuhkan suatu fakta tertentu saja
atau informasi tertentu saja, atau data statistic tertentu saja, pembaca bisa
melompat untuk langsung kesasaran yang dicari. Teknik melompat untuk
langsung kesasaran yang kita cari itu disebut dengan scanning.

2.4 Pembelajaran Membaca Pemahaman di Kelas Tinggi Sekolah Dasar

xii
Kemampuan membaca dengan pemahaman berlangsung semenjak anak
mulai bisa merangkai huruf atau suku kata menjadi kata yang bermakna. Misalnya
ketika anak bisa merangkai huruf atau suku kata : kur + si = kursi, dia mengetahui
bahwa kata kursi itu untuk nama suatu benda yang bisa diduduki dan sudah sangat
dikenalnya, jadi semenjak anak bisa merangkai kata dan bisa menunjukan
bendanya, sebetulnya anak sudah mulai belajar membaca dengan pemahaman.
Demikian selanjutnya ketika dia sudah bisa membaca rangkaian kalimat dalam
teks sederhana, dia seharusnya mampu pula memahami isinya, misalnya setelah
membaca, dia bisa mementakkan kembali isinya, bisa menjawab atau bahkan
mengajukan pertanyaan.

Membaca pemahaman ini dilatihkan setelah anak lancar membaca tulisan (


memahami semua simbol huruf). Contoh kegiatan membaca yang termasuk
membaca pemahaman yaitu :

1. Membaca petunjuk
2. Membaca langkah-langkah melakukan percobaan
3. Membaca spanduk, poster, dan brosur
4. Membaca undangan dan pengumuman
5. Membaca peta, denah, table, grafik, dan jadwal
6. Membaca tata tertib sekolah
7. Membaca karangan teman dan mengomentari
8. Membaca untuk menjawab teka-teki

2.5 Faktor-faktor Yang mempengaruhi Kemampuan Membaca


Kemampuan membaca memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Lamb dan Arnold (dalam Rahim, 2021: 16) faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan membaca sebagai berikut.
1. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan
neurologis, dan jenis kelamin. Faktor kelelahan merupakan kondisi
yang tidak baik bagi anak belajar, khususnya belajar membaca.
Membaca membutuhkan mood yang bagus dari anak. Jika anak

xiii
mengalami kondisi yang kurang bagus, otomatis pemahaman anak
terhadap bacaan juga akan berkurang.
2. Faktor Intelegensi
Intelegensi merupakan sebagai suatu kegiatan berpikir yang terdiri
dari pemahaman yang esensial tentang situasi yang diberikan dan
meresponsnya secara tepat. Pada kemampuan intelegensi ini, anak
dituntut untuk bisa memahami bacaan secara keseluruhan. Akan tetapi,
kalau faktor intelegensinya bermasalah, otomatis faktor kemampuan
anak juga akan berkurang.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga mempengaruhi kemajuan kemampuan
membaca siswa. Faktor lingkungan tersebut antara lain.
1) Latar belakang dan pengalaman siswa di rumah.
Latar belakangan pengalaman siswa di rumah itu sangat
berpengaruh. Anak yang tinggal di dalam rumah tangga yang
harmonis, rumah yang penuh dengan cinta kasih, orang tua yang
memahami anak-anaknya, dan mempersiapkan mereka dengan rasa
harga diri yang tinggi, tidak akan menemukan kendala yang berarti
dalam membaca. Berbeda dengan anak yang tinggal di keluarga
yang kurang harmonis, anak-anak cenderung seenaknya sendiri
karena kurangnya perhatian dari kedua orang tuanya. Kebiasaan-
kebiasaan orang tua di rumah, pastinya akan menular kepada anak-
anaknya. Orang tua yang gemar membaca, memiliki koleksi buku,
menghargai membaca, dan senang membacakan cerita kepada
anak-anak mereka umumnya menghasilkan anak yang senang
membaca.
2) Sosial ekonomi keluarga siswa.
Faktor sosial ekonomi, orang tua, dan lingkungan merupakan
faktor yang membentuk lingkungan rumah siswa. Semakin tinggi
status sosia dan ekonomi siswa, semakin tinggi kemampuan verbal
siswa. Anak-anak yang mendapat contoh bahasa yang baik dari
orang dewasa serta orang tua yang berbicara dan mendorong anak-

xiv
anak mereka berbicara maka akan mendukung perkembangan
bahasa dan inteligensi anak. Lingkungan yang penuh dengan bahan
bacaan yang beragam akan mempunyai kemampuan membaca
yang tinggi (Crawley & Mountain dalam Farida Rahim, 2021: 19).

4. Faktor Psikologis
Faktor lain yang mempengaruhi kemajuan kemampuan membaca
anak adalah faktor psikologis. Faktor psikologis tersebut antara lain
sebagai berikut.
1) Motivasi
Motivasi adalah suatu yang mendorong seseorang atau
melakukansuatu kegiatan. Dengan adanya motivasi, anak-anak
akan lebih bersemangat dalam membaca. Apalagi, di dukung oleh
orang-orang disekelilingnya.
2) Minat
Minat adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha
seseorang untuk membaca. Untuk menumbuhkan minat membaca,
diperlukan semangat yang kuat dari dalam diri kita.
3) Kematangan sosial, emosi dan penyesuaian diri
Seorang siswa harus mempunyai pengontrolan emosional pada
tingkattertentu. Selain itu, seorang siswa harus bisa menyesuaikan
kemampuannya dengan dirinya sendiri.

2.6 Aspek-aspek penting dalam Membaca


Membaca memiliki berbagai macam aspek penting. Menurut Broughton
(dalam Tarigan,2020: 12-13) aspek-aspek membaca sebagai berikut.
1. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat
dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini
mencakup:
1) Pengenalan bentuk huruf;
2) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola
klausa, kalimat dan lain-lain);

xv
3) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi
(kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”);
4) Kecepatan membaca ke taraf lambat.
2. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang
dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order).
Aspek ini mencakup:
1) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, dan retorikal);
2) Memahami signifikansi atau makna (maksud dan tujuan pengarang,
relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca);
3) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk);
4) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan
keadaan.

xvi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Tarigan (2020: 7) membaca adalah “suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis”. . Tujuan
membaca sangat dibutuhkan oleh setiap orang karena tidak mungkin orang
membaca tanpa adanya suatu tujuan. Adapun tujuan membaca sebagai berikut :
a. Membaca dapat digunakan untuk memperoleh informasi.
b. Membaca dapat menambah wawasan yang lebih luas.
c. Membaca dapat menghilangkan stres.
d. Membaca dapat menambah kegiatan.
e. Membaca dapat mencari kebenaran terhadap sesuatu.
f. Membaca dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan.
g. Membaca dapat menambah kepuasan tersendiri.
Kemampuan membaca memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Lamb dan Arnold (dalam Rahim, 2021: 16) faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan membaca sebagai berikut.
a. Faktor Fisiologis
b. Faktor Intelegensi
c. Faktor Lingkungan

xvii
1) Latar belakang dan pengalaman siswa di rumah.
2) Sosial ekonomi keluarga siswa.
d. Faktor Psikologis
1) Motivasi
2) Minat
3) Kematangan social, emosi, dan penyesuaian diri

Membaca memiliki berbagai macam aspek penting. Menurut Broughton


(dalam Tarigan,2020: 12-13) aspek-aspek membaca sebagai berikut.

a. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat


dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order).
b. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang
dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order).

3.2 Saran

Dalam mengajarkan siswa membaca, sebagai seorang calon guru tentunya


memerlukan strategi yang tepat untuk dapat melaksanakannya dengan tepat,
sehingga pembelajaran yang dilaksanakan akan mendapatkan hasil yang sesuai,
oleh karena itu beberapa teori dan informasi mengenai strategi pembelajaran
membaca sangatlah penting untuk dikuasai.

xviii
Daftar Pustaka

Apriani Rianti, dkk (2022), Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, Penerbit


Widina Bhakti Persada Bandung, Tahun 2022 (Online), diakses
pada 23 september 2023, dari :
http://repository.stipram.ac.id/1099/1/Bab%20Pembelajaran
%20Membaca_Yeni%20Rahmawati.pdf

El sari (2021), Jurnal Strategi Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca


Pemahaman Pada Peserta Didik di Kelas IV Sekolah Dasar, Tahun
2021, diakses pada 23 September 2023, dari :
https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/847

Gusti Yarmi & Sehati Kaban (2015), Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar, Jakarta : Lembaga Pengembangan
Pendidikan UNJ, Tahun 2015, (Online), diakses pada 22
September 2023, dari :
https://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/Pembelajaran_Bah
asa_Indonesia_di_Kelas_Tinggi_Sekolah_Dasar.pdf

St. Mislikhah (Tanpa Tahun), Jurnal STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBACA


DI SEKOLAH DASAR, diakses pada 23 september 2023, dari :

xix
http://digilib.uinkhas.ac.id/5354/1/Siti%20Mislikhah_STRATEGI
%20PEMBELAJARAN%20MEMBACA%20DI%20SEKOLAH
%20DASAR.pdf

xx
21

Anda mungkin juga menyukai