DI SUSUN
M FAUZAN
NPM. 206610159
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmad dan karuniaNya
kami dapat mengerjakan tugas individu makalah Perkembangan peserta didik yang dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik,meskipun kami juga menyadari segala kekurangan yang ada didalam makalah ini.
Bengkalis, 13 Oktober
2021
M FAUZAN
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR… ............................................................................................................................ i
DAFTAR
ISI…............................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
B. TUJUAN ................................................................................................................................... iv
BAB II PEMBAHASAN
1. HUBUNGAN PENDIDIKAN…………………...………………............................................v
2. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK..... .............................................................................vi
A. LATAR BELAKANG
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan sedikit dari ilmu-Nya
Yang Maha Luas sehingga upaya penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam tidak lupa kami haturkan kehadirat Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
B. TUJUAN
PEMBAHASAN
1.HUBUNGAN PENDIDIKAN
Manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan oleh Allah dengan suatu bentuk akal pada diri
manusia yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lain dalam kehidupannya, bahwa untuk mengolah
akal pikirannya manusia memerlukan pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran.
Hubungan manusia dengan pendidikan sangat erat karena mempunyai ikatan yang tidak dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam
kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka
mempertahankan hidupnya. Manusia disebut juga “ Homo Sapiens ” yang artinya sebagai makhluk
yang mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan. Salah satu insting manusia adalah selalu
cenderung ingin mengetahui segala sesuatu disekelilingnya, yang belum diketahuinya. Berawal
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Dari rasa ingin tahu maka
timbulah ilmu pengetahun yang bermanfaat untuk manusia itu sendiri.
Dalam hidupnya manusia digerakan sebagian oleh kebutuhan untuk mencapai sesuatu dan
sebagian lagi oleh tanggung jawab sosial dalam bermasyarakat. Manusia bukan hanya mempunyai
kemampuan – kemampuan, tetapi juga mempunyai keterbatasan – keterbatasan. Manusia tidak
hanya memiliki sifat – sifat yang baik namun juga mempunyai sifat – sifat yang kurang baik.
Menurut pandangan pancasila manusia mempunyai keinginan untuk mempertahankan hidup dan
menjaga kehidupan lebih baik. Setiap manusia itu membutuhkan pendidikan. Karena melalui
pendidikan manusia dapat mempunyai kemampuan – kemampuan untuk mengatur dan mengontrol
serta menentukan dirinya sendiri. Melalui pendidikan pula perkembangan kepribadian manusia
dapat diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kemampuan tingkah laku manusia
dapat didekati dan di analisis secara murni. Kemampuan seperti itulah yang tidak dimiliki oleh
makhluk Tuhan yang lainnya. Manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui pendidikan, karena
manusia dapat tumbuh berkembang melalui suatu proses alami menuju kedewasaan baik itu
bersifat jasmani maupun bersifat rohani. Oleh sebab itu manusia memerlukan Pendidikan demi
mendapatkan perkembangan yang optimal sebagai manusia. Dalam ajaran Agama Islam
memandang bahwa manusia sebagai tubuh, akal dan hati nurani. Potensi dasar manusia yang
dikembangkan itu tidak lain adalah bertuhan dan cenderung kepada kebaikan bersih dari dosa,
berilmu pengetahuan serta bebas memilih dan berkreasi. Kemampuan kreatif manusia pun
berkembang secara bertahap sesuai ukuran tingkat kekuatan dan kelemahan unsur penunjang
kerativitas seperti pendengaran, pengelihatan serta pola piker manusia tersebut. Berdasarkan
undang – undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 BAB I, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
2.PEKEMBANGAN PESERTA DIDIK
1. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau
saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme ( fisik dan psikis ) dan merupakan
kesatuan yang harmonis.
2. Progresif , berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam ( meluas
) baik secara kuantitatif ( fisik ) maupun kualitatif ( psikis ).
3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung
secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat.
b. Sifat-sifat keturunan
Sifat-sifat keturunan ini didapat dari orang tua atau nenek moyangnya berupa fisik dan mental.
Misalnya secara fisik yaitu bentuk hidung, bentuk badan atau suatu penyakit. Sedangkan secara
mental misalnya sifat penakut, pendiam dan sebagainya.
b. Iklim
Sifat-sifat iklim, alam dan udara mempengaruhi sifat-sifat individu dan jiwa bangsa yang berada
pada iklim tersebut. Misalnya seseorang yang hidup dalam iklim tropis yang kaya raya akan
terlihat jiwanya yang lebih tenang, dibandingkan dengan orang yang hidup di iklim dingin, karena
iklim tropis tidak “sekeras” di iklim dingin sehingga perjuangan hidupnya lebih santai.
d. Ekonomi
Orang tua yang ekonominya lemah sering kurang memperhatikan kebutuhan anak-anaknya
dengan baik, sehingga menghambat pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwa anak. Bahkan
terkadang tekanan ekonomi menimbulkan tekanan jiwa karena sering adanya konflik masalah
ekonomi.
a. Belajar berjalan. Pada usia sekitar satu tahun, tulang dan otot-otot bayi telah cukup kuat
untuk melakukan gerakan berjalan. Berjalan merupakan puncak perkembangan gerak pada
masa bayi.
b. Belajar mengambil makanan, Makanan merupakan kebutuhan biologis utama pada manusia.
Dengan diawali oleh kemampuan mengambil dan memakan sendiri makanan yang
dibutuhkannya, bayi telah memulai usaha memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya.
c. Belajar berbicara. Melalui tugas ini anak mempelajari bunyi-bunyi yang mengandung arti
dan berusaha mengkomunikasikannya dengan orang-orang di sekitarnya.
d. .Belajar mengontrol cara-cara buang air. Pengontrolan cara buang air bukan hanya
berfungsi menjaga kebersihan, tetapi juga menjadi indicator utama kemampuan berdiri
sendiri, pengendalian diri dan sopan santun.
e. Belajar mengetahui jenis kelamin. Pengenalan tentang jenis kelamin sangat penting bagi
pembentukan peranan dirinya serta penentuan bentuk perlakuan dan interaksi baik dengan
jenis kelamin yang sama maupun yang berbeda dengan dirinya.
f. Menguasai stabilitas jasmaniah. Pada masa bayi kondisi fisiknya sangat labil dan peka,
mudah sekali berubah dan kena pengaruh dari luar. Pada akhir masa kanak-kanak ia harus
memiliki jasmani yang stabil, kuat, sehat, seimbang agar mampu melakukan tuntutan-
tuntutan perkembangan selanjutnya.
g. Belajar hubungan social yang baik dengan orang tua, saudara serta orang-orang dekat
lainnya. Karena anak selalu berhubungan dengan orang lain.
h. Belajar membedakan mana yang baik dan tidak baik serta pengembangan hati nurani.
Sesuai dengan kemampuannya anak dituntut telah mengetahui mana perbuatan yang baik
dan mana yang tidka baik, lebih jauh ia dituntut untuk melakukan perbuatan yang baik dan
menghindarkan perbuatan yang tidak baik.
i. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok social. Anak diharapkan telah
memiliki sikap yang tepat terhadap lembaga-lembaga dan unit atau kelompok-kelompok
social yang ada dalam masyarakat
3. Tugas-tugas perkembangan masa remaja
a. Mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengan sebaya dan jenis kelamin lain.
b. Mampu melakukan peran-peran social sebagai laki-laki dan wanita.
c. Menerima kondisi jasmaninya dan dapat menggunakannya secara efektif.
d. Memiliki keberdirisendirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
e. Memiliki perasaan mampu berdiri sendiri dalam bidang ekonomi.
f. Mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk sesuatu pekerjaan.
g. Belajar mempersiapkan diri untuk perkawinan dan hidup berkeluarga.
h. Mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat.
i. Memiliki perilaku social seperti yang diharapkan masyarakat.
j. Memiliki seperangkat nilai yang menjadi pedoman bagi perbuatannya.
B. Saran
1. Bagi Tenaga pendidik agar digunakan sebagai acuan dalam mendidik dan menambah
referensi-referensi dalam mendidik.
2. Bagi Orang tua agar mengerti pentingnya materi ini dalam mendidik anak-anaknya, supaya
anak-anaknya berkembang dengan baik