Anda di halaman 1dari 22

MINI RISET

" Upaya Pendidik Membantu Pertumbuhan dan

Perkembangan Peserta didik "

DISUSUN OLEH

 Amelia Putri/1203113046
 Dea Sulistiana/1203113049
 Hana Yovalin Sitinjak/1203313025
 Kania Alifa/1203313017
 Rizkyah Nur/1203313009
KELAS Reg-A
Dosen Pengampu : Dr. Yasaradoto Wau M.pd

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FALKUTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan anugerahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul " Upaya Pendidikan Membantu
Pertumbuhan dan Perkembangan Perserta Didik "
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan di masa akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan
penulis selaku penyusun dan bagi pembaca penulis minta maaf
jika terjadi kesalahan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang...............................................................................................2

Rumusan Masalah.........................................................................................3

Tujuan Penelitian...........................................................................................4

BAB II KERANGKA TEORI

A. Definisi Penggolongan Hukum.................................................................5

B. Macam macam Penggolongan Hukum...................................................7

C. Data Subjek dan Responden Penelitian...................................................8

D. Metode Analisis Data................................................................................9

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian..........................................................................................10

B. Metode Pengambilan Data.......................................................................12

C. Metode Analisis Data.................................................................................14

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokal Penelitian.........................................................................18

B. Analisis Data Hasil Penelitian...................................................................18

C. Data Hasil Penelitian.................................................................................18

BAB V PENUTUP

Kesimpulan.....................................................................................................20

Saran ..............................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan


orang lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh.
Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah
karena interaksi dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik, maupun
dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial
diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.

Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki
kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak
diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-
orang dilingkungannya. Oleh sebab itu, peserta didik harus mendapat pendidikan
yang layak agar mampu menjadi pribadi yang berguna khususnya dilingkungan
sekitarnya. Setiap waktu pola pikir seseorang pasti mengalami peningkatan,
seiring dengan berkembangnya otak seseorang. Terutama pada Anak Usia Dini,
mengalami peningkatan yang pesat pada fase tertetu. Proses belajar sangat
penting untuk menunjang kecerdasan anak di masa yang akan datang.

Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap peserta
didik baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal.

Tanpa sebuah perkembangan dari peserta didik, maka perkembangan suatu


Negara tidak akan pernah berjalan dengan lancar. Untuk itu, sebagai tenaga
pendidik harus mengetahui konsep – konsep dan prinsip – prinsip dasar dari
perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan proses belajar mengajar.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penulisan makalah ini sebagai berikut

a. Apa konsep dasar perkembangan peserta didik?

b. Apa saja prinsip-prinsip perkembangan peserta didik?

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca maupun


penulis mengenai perkembangan peserta didik yang meliputi konsep dan prinsip-
prinsip perkembangan peserta didik.

4
BAB II

KERANG TEORI

A. Definisi Penggolongan Hukum

Pengertian Perkembangan

Apa itu Perkembangan? Tentu saja kita sangat sering mendengar kata
Perkembangan sekaligus maknanya, setiap kita pasti berpikiran berbeda tentang
pengertian dan arti dari perkembangan tersebut. Sebelum itu kita perhatikan
terlebih dahulu pengertian perkembangan menurut para ahli.

Menurut Kasiram (1983 : 23), “Perkembangan mengandung makna adanya


pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya, mengandung
arti bahwa perkembangan merupakan perubahan sifat individu menuju
kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.”

Menurut Santrok Yussen (1992), Perkembangan merupakan pola perkembangan


individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan
bersifat involusi. Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses
terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan
berlangsung sampai akhir hayat yang bersifat timbul adanya perubahan dalam diri
individu.

Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan


adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis ke arah kesempurnaan
secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir hayat.

Dalam menumbuhkembangkan kualitas peserta didik, yang perlu dilakukan oleh


tenaga pendidik adalah mengenali peserta didik dengan sebaik-baiknya.

5
Mengenali disini diartikan seperti mengenal psikolog anak, bagaimana pribadi si
anak, dan bagaimana cara menghadapi watak atau karakteristik anak yang
berbeda-beda. Dengan mengenali karakter si anak, maka pendidik akan lebih
mudah dalam menyampaikan materi ajar pada si anak. Sehingga anak akan lebih
mudah menerima apa yang disampaikan oleh Gurunya.

Konsep dasar perkembangan meliputi

a. pertumbuhan (growth)

Perubahan yang bersifat kuantitatif baik perubahan secara alamiah maupun hasil
belajar.

b. Kematangan ( maturation )

Perubahan kualitatif fungsi psiko fisik organisme dari tidak siap menjadi siap
melakukan fungsinya. perubahannya alamiah dan hasil belajar.

c. Belajar ( Learning )

Perubahan perilaku sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah baik


secara kualitatif maupun kuantitatif.

d. Latihan (exercise)

Perubahan perilaku yang bersifat mekanistis dan lebih banyak menyentuh aspek
psikomotor organisme sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah
baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

B. Macam macam Penggolongan Hukum


Prinsip-Prinsip Perkembangan

Anak sebagai individu mengalami perkembangan yang tak pernah henti-hentinya.


Pemahaman yang baik tentang perkembangan anak, akan membantu pendidik
untuk memberi perlakuan yang benar kepada anak – anak. Perkembangan anak
pada dasarnya merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam seluruh
aspek yang ada dalam diri anak, seperti aspek fisik, aspek sosial, aspek emosi,
kognitif (berfikir) maupun aspek spiritual. Di dalam perkembangan anak terdapat
berbagai aturan-aturan tertentu yang disebut dengan prinsip-prinsip
perkembangan. Berbagai prinsip – prinsip perkembangan tersebut tersebut, yaitu
sebagai berikut:

1. Perkembangan adalah proses yang tak berakhir

Manusia akan berkembang, berubah dan dipengaruhi terus oleh pengalaman


sepanjang hayatnya, baik dalam aspek fisik maupun dalam aspek psikis dan
sosialnya. Perkembangan ini terjadi dalam proses yang tidak berakhir ditandai
dengan tercapainya kematangan fisik. Perkembangan adalah proses yang
berkesinambungan, mulai dari kelahiran berlanjut ke masa dewasa sampai usia
tua. Misalnya, saat usia dini yang ketika baru lahir nampak seperti makhluk yang
tidak berdaya yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur, makan,
atau menangis; ketika sudah sekolah, anak-anakpun mengalami kemajuan dari
pengendalian diri yang sederhana sampai ke suatu kemampuan untuk memulai
suatu kegiatan serta melakukannya. Selama di sekolah dasar, anak-anak belajar
kemampuan untuk dihargai masyarakat; dan masa remaja masa transisi dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa;

serta masa dewasa, seseorang mengikat diri pada suatu pekerjaan dan banyak
yang menikah yang merupakan masa yang paling produktif; dan masa tua terjadi
penurunan kekuatan fisik membatasi kegiatan orang yang lebih tua, penyakit yang
melemahkan dapat membuat orang merasa tak berdaya.

C. Data Subjek dan Responden

Semua aspek perkembangan saling berkaitan

Aspek perkembangan anak yang berupa perkembangan fisik, sosial, emosi,


kognitif, dan spiritual saling berhubungan erat satu sama lain. Perubahan dalam
satu aspek mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek lain. Perkembangan dalam
satu aspek dapat membatasi atau memfasilitasi perkembangan pada aspek-aspek
lainnya. Anak yang secara fisik berkembang sehat, akan cendrung menunjukkan
konsepsi diri yang positif, dan konsepsi diri yang positif akan berpengaruh positif
terhadap perkembangan belajarnya dan sebaliknya.

Disebabkan oleh aspek-aspek perkembangan anak tersebut berhubungan satu


sama lain, maka pendidik harus menyadari betul hal ini dan menggunakan
kesadaran ini untuk mengorganisasikan pengalaman-pengalam belajar anak,
membantu anak-anak berkembang secara optimal dalam semua dimensi
perkembangan dirinya. Sebagai pendidik, misalnya, kesadaran akan adanya
hubungan antar semua bagian perkembangan ini, bermanfaat untuk perencanaan
kurikulum untuk berbagai kelompok usia anak. Untuk anak-anak usia sekolah
dasar perencanaan kurikulum diarahkan sebagai usaha-usaha untuk membantu
anak-anak mengembangkan pemahaman-pemahaman konseptual yang dapat
diaplikasikan pada mata pelajaran yang dipelajari.

D. Metode Analisis Data

Perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan

Prinsip ini berarti:


 Bergerak dari kepala ke kaki dari dalam keluar
 Bergerak dari struktur ke fungsi
 Bergerak dari yang umum ke khusus
 Bergerak dari yang konkret ke abstrak
 Bergerak dari egosentris ke perspektif menuju pemahaman
 Bergerak dari heteronom ke otonom
 Bergerak spiral ke arah tujuan

Perkembangan anak berlangsung dalam sebuah tahapan yang relatif teratur di


mana kemampuan-kemampuan, keterampilan-keterampilan, dan pengetahuan-
pengetahuan lanjut anak terbangun atas kemampuan-kemampuan, keterampilan-
keterampilan, dan pengetahuan-pengetahuan anak sebelumnya. Riset-riset
perkembangan manusia menunjukkan bahwa tahapan-tahapan pertumbuhan dan
perubahan anak usia 9 tahun pertama rentang kehidupan relatif stabil dan dapat
diprediksikan tahapannya

Perubahan-perubahan yang dapat diramalkan ini terjadi pada semua bagian


perkembangan seperti perkembangan fisik, perkembangan emosi, perkembangan
sosial, perkembangan bahasa, dan perkembangan kognitif. Pengetahuan
mengenai perkembangan yang khas untuk setiap rentang usia anak membantu
para orangtua atau pendidik untuk mempersiapkan lingkungan belajar dan
merencanakan tujuan-tujuan kurikulum yang reaslistik dan pengalaman-
pengalaman belajar yang tepat menurut perkembangan anak.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Definisi Perkembangan Peserta Didik

Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan continue


(berkesinambungan) dalam diri induvidu dari mulai lahir sampai mati”( The
progressive and continous change in the organism from to death). Pengertian lain
dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau
organism menuju tingkat kedewasaanya atau kematangannya ( maturation ) yang
berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik
menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”. [1]

Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan itu adalah


sebagai berikut.

1. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling


kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme
( fisik dan psikis ) dan merupakan kesatuan yang harmonis.

2. Progresif , berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan


mendalam ( meluas ) baik secara kuantitatif ( fisik ) maupun kualitatif ( psikis ).

3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme


itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan
atau loncat-loncat.

10

B. Proses Perkembangan Peserta Didik


Secara umum, proses dapat diartikan sebagai runtutan perubahan yang terjadi
dalam perkembangan sesuatu. Adapun maksud kata proses dalam perkembangan
siswa ialah tahapan-tahapan perubahan yang dialami seorang siswa, baik yang
bersifat jasmaniah maupun yang bersifat rohaniah. Proses dalam hal ini juga
berarti tahapan perubahan tingkah laku siswa, baik yang terbuka maupun yang
tertutup.[2]

Proses bisa juga berarti cara terjadinya perubahan dalam diri siswa atau
respons/reaksi yang ditimbulkan oleh siswa tersebut. Proses perkembangan
dengan pengertian seperti ini menurut (Hurlock, tak pernah statis atau berhenti,
karena perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan
(developmental changes). Manusia, menurut Elizabeth B. Hurlock, tak pernah
statis , karena perubahan-perubahan senantiasa terjadi dalam dirinya dalam
berbagai kapasitas (kemampuan) baik yang bersifat biologis maupun yang bersifat
psikologis.

Secara global, seluruh proses perkembangan individu sampai menjadi


“person” (dirinya sendiri) berlangsung dalam tiga tahapan.

1. Tahapan proses konsepsi (pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah).

2. Tahapan proses kelahiran (saat keluarnya bayi dari Rahim ibu kea lam dunia
bebas).

3. Tahapan proses perkembangan individu bayi tersebut menjadi seorang


pribadi yang khas (developmental of selfhood).

11

B. Metode Analisis Data

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik


Faktor yang mempengaruhi perkembangan dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam berupa

a. Bakat atau pembawaan ( nativisme )

Anak dilahirkan dengan membawa bakat-bakat tertentu. Bakat ini dapat


diumpamakan sebagai bibit yang terkandung dalam diri anak. Setiap individu
tentunya memiliki bakat yang berbeda-beda, misalnya anak yang mempunyai
bakat musik akan lebih mudah mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan musik
dan mempraktekkannya.

b. Sifat-sifat keturunan

Sifat-sifat keturunan ini didapat dari orang tua atau nenek moyangnya berupa
fisik dan mental. Misalnya secara fisik yaitu bentuk hidung, bentuk badan atau
suatu penyakit. Sedangkan secara mental misalnya sifat penakut, pendiam dan
sebagainya.

c. Dorongan dan instink

Dorongan adalah suatu keinginan yang mendorong untuk melakukan sesuatu atau
bertindak pada saatnya. Sedangkan instink atau naluri yaitu suatu sifat yang dapat
menimbulkan perbuatan yang menyampaikan pada tujuan tanpa didahului oleh
latihan. Jenis-jenis tingkah laku manusia yang termasuk instink misalnya
melarikan diri karena perasaan takut dan menolak karena merasa jijik.[3]

12

2. Faktor yang berasal dari luar individu diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Makanan
Makanan mempengaruhi perkembangan individu, hal ini terutama pada tahun-
tahun kehidupan anak. Oleh sebab itu dalam perkembangan anak tentunya harus
memperhatikan asupan makanan.

b. Iklim

Sifat-sifat iklim, alam dan udara mempengaruhi sifat-sifat individu dan jiwa
bangsa yang berada pada iklim tersebut. Misalnya seseorang yang hidup dalam
iklim tropis yang kaya raya akan terlihat jiwanya yang lebih tenang, dibandingkan
dengan orang yang hidup di iklim dingin, karena iklim tropis tidak “sekeras” di
iklim dingin sehingga perjuangan hidupnya lebih santai.

c. Kebudayaan atau lingkungan ( Empirisisme )

Latar belakang budaya desa, keadaan jiwanya masih murni, masih yakin akan
kebesaran dan kekuasaan Tuhan, akan terlihat lebih tenang karena jiwanya masih
berada dalam lingkungan kultur kebudayaan sendiri yang mengandung filsafat
hidup sebagai pandangan hidup keagamaan. Sedangkan orang yang hidup dikota
sudah terpengaruh dengan kebudayaan asing. [4]

d. Ekonomi

Orang tua yang ekonominya lemah sering kurang memperhatikan kebutuhan


anak-anaknya dengan baik, sehingga menghambat pertumbuhan jasmani dan
perkembangan jiwa anak. Bahkan terkadang tekanan ekonomi menimbulkan
tekanan jiwa karena sering adanya konflik masalah ekonomi.

13

e. Kedudukan anak dalam keluarga

Bila anak itu merupakan anak tunggal, biasanya perhatian orangtua seluruhnya
tercurah pada anak itu sehingga anak tersebut mempunyai sifat manja, menarik
perhatian dengan cara kekanak-kanakan dan sebagainya. Sedangkan anak yang
mempunyai banyak saudara , orang tua akan sibuk membagi perhatian ke anak-
anaknya sehingga anak tersebut akan lebih mandiri
C. Metode Analisis Data

Tugas-tugas perkembangan masa anak

a. Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan. Ketrampilan


fisik seperti menangkap,melempar,menendang bola, berenang,mengendarai
sepeda dll.

b. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu


yang sedang berkembang, seperti dapat memelihara kesehatan dan keselamatan
dirinya.

c. Belajar berkawan dengan teman sebaya.

d. Belajar melakukan peranan social sebagai laki-laki atau wanita.

e. Belajar menguasai keterampilan-keterampulan intelektual dasar, yaitu


membaca, menulis, dan berhitung.

f. Pengembangan moral, nilai dan hati nurani. Anak dituntut telah mampu
menghargai perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan moral, dapat melakukan
control terhadap perilakunya sesuai dengan moral.

14

g. Memiliki kemerdekaan pribadi. Anak mampu memilih, merencanakan, dan


melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tuanya atau
orang dewasa lainnya.

h. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok social. Anak


diharapkan telah memiliki sikap yang tepat terhadap lembaga-lembaga dan unit
atau kelompok-kelompok social yang ada dalam masyarakat. [6]
3. Tugas-tugas perkembangan masa remaja

a. Mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengan sebaya dan jenis
kelamin lain.

b. Mampu melakukan peran-peran social sebagai laki-laki dan wanita.

c. Menerima kondisi jasmaninya dan dapat menggunakannya secara efektif.

d. Memiliki keberdirisendirian emosional dari orang tua dan orang dewasa


lainnya.

e. Memiliki perasaan mampu berdiri sendiri dalam bidang ekonomi.

f. Mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk sesuatu pekerjaan.

g. Belajar mempersiapkan diri untuk perkawinan dan hidup berkeluarga.

h. Mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual untuk hidup


bermasyarakat.

i. Memiliki perilaku social seperti yang diharapkan masyarakat.

j. Memiliki seperangkat nilai yang menjadi pedoman bagi perbuatannya.

15

4. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa muda

a. Memilih pasangan hidup.

b. Belajar hidup bersama pasangan hidup.

c. Memulai hidup berkeluarga.

d. Memelihara dan mendidik anak.

e. Mengelola rumah tangga.


f. Memulai kegiatan pekerjaan.

g. Bertanggung jawab sebagai warga masyarakat, warga Negara.

h. Menemukan persahabatan dalam kelompok social.

5. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa

a. Memiliki tanggung jawab social dan kenegaraan sebagai orang dewasa.

b. Mengembangkan dan memelihara standar kehidupan ekonomi.

c. Membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang


bertanggung jawab dan berbahagia.

d. Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu senggang sebagai orang dewasa,


hubungan dengan pasangan-pasangan keluarga lain sebagai pribadi.

16

e. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik


sebagai orang setengah baya.

f. Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah


tua.

6. Tugas-tugas perkembangan pada masa usia lanjut, adalah :

a. Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin


menurun.
b. Menyesuaikan diri dengan situasi pension dan penghasilan yang emakin
berkurang.

c. Menyesuaikan diri dengan kematian dari pasangan hidup.

d. Membina hubungan dengan sesame usia lanjut.

e. Memenuhi kewajiban-kewajiban social dan kenegaraan.

f. Memelihara kondisi dan kesehatan.

g. Kesiapan menghadapi kematian.

17
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokal Penelitian

Dalam penelitian ini, kami menggunakan penelitian metode pengambilan data


yaitu dengan cara mewawancarai Dengan mendatangi disalah satu TK CEMARA
ISLAM PLUS proses ini untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk
tujuan penelitian yang dilakukan dengan cara bertanya jawab antara
pewawancara dengan responden dan narasumber dengan menggunakan suatu
data dan dinamakan panduan wawancara. Mini riset ini kami melaksanakan
wawancara kepada salah satu seorang guru yang bernama buk Ela S.pd di Jalan
Galang Lingkungan3 Kelurahan Cemara Kabupaten Deli Serdang provinsi
Sumatera Utara Indonesia.

B. Analisis Data Hasil Penelitian

teknik analisis data kualitatif dilakukan sesuai dengan pendekatan masalah


sehingga analisis data yang digunakan dengan cara menelaah jawaban-jawaban
yang dikumpulkan yang dapat dari subjek penelitian.

C. Data Hasil Penelitian

1. Bagaimana cara disiplin orang tua dalam mendidik anak

Jawaban : Bicarakan peraturan yang akan diterapkan,Diskusikan peraturan


bersama keluarga,Tegas pada konsekuensi yang diberikan,Beri hadiah.

18
2. Bagaimana cara kita membatasi anak dari ketergantungan gadget?

Jawaban : Batasi dan awasi penggunaan gadget pada anak. Untuk mengatasi
kecanduan gadget pada Si Kecil, waktu mengakses gadget harus dibatasi,

Buat aktivitas menyenangkan bersama anak.

3. Bagaimana cara kita berkomunikasi dengan bahasa yang sopan kepada anak.

Jawaban : Memperkenalkan kata-kata yang sopan sejak dini

Dengarkan anak jika dia sedang bercerita

Beri contoh perilaku yang sopan

4. Bagaimana aspek perkembangan pada anak?

Jawaban : kita lihat dari perkembangan kognitif pada anak

Perkembangan fisik dan perkembangan motorik pada anak

Kita tanamkan juga nilai agama moral kepada anak

Dan kita juga bisa mengetahui bagaimana emosi anak.

5. Jelaskan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan pada anak

Jawaban : kita bisa lihat dari pengetahuan orang tua, pendidikan orang tua, sikap
orang tua, keluarga, sosial ekonomi, sosial budaya

19
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:

1. Perkembangan adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis


kearah kesempurnaan secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir hayat.

2. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku dan pikiran suatu individu
yang disebabkan oleh pengalaman.

3. Peserta didik adalah semua komponen mayarakat yang belajar dan


mengembangkan diri melalui prosedur – prosedur, baik prosedur formal maupun
nonformal.

Prinsip-prinsip perkembangan peserta didik meliputi perkembangan adalah


proses yang tak berakhir, setiap anak bersifat individual dan berkembang sesuai
dengan perkembangannya, semua aspek perkembangan saling berkatan,
perkembanagan berlangsung dari kemampuan bersifat umum menuju ke bersifat
khusus, serta perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan.

20

Saran
Dengan adanya konsep-konsep dan prinsip-prinsip perkembangan peserta didik,
pembaca diharapkan mampu mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh
peserta didik serta memberi wawasan yang lebih dalam mengenal karakteristik
peserta didik dan mampu mengaplikasikan dalam proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Kecil, Lentera. Definisi Belajar Menurut Para Beberapa Psikolog. From:

http://lenterakecil.com/definisi-belajar-menurut-beberapa-psikolog/, 18
september 2014.

Desmita.2011.Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung:Rosdakarya.

Syah, Muhibbin.2004.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.


Bandung:Rosdakarya.

Ali, Muhammad.2011.Psikologi Remaja.Jakarta:Bumi Aksara.

Syaodih Sukmadinata, Nana.2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.


Bandung:Rosdakarya.

Dahlan, Djawad.2011.Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung:


Rosdakarya.

21

Anda mungkin juga menyukai