Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

HAKIKAT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

OLEH:

KELOMPOK 1

NAMA : Akina Paramita Akil

Erika Fatimah Azzahrah

Ummi Hakiki

Nur Amalia

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Satriani DH,M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI MAKASSAR
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhaanahu Wata’ala, karena dengan rahmat dan
karunianya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang
“HAKIKAT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”. Sholawat serta salam senantiasa tercurah
kepada baginda nabi Muahammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membawa kita ke alam
yang terang benderang seperti saat ini.

Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.

Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi pembelajaran.Kami sadar makalah ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan guna untuk memacu semangat
kami untuk memperbaiki makalah di kemudian hari.

Bone, 12 September 2022.

Penulis
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................ ......... .1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................

1. Pengertian perkembangan dan pertumbuhan ..................................................................... 2


2. Menjelaskan anak sebagai suatu totalitas ...........................................................................3
3. Menjelaskan perkembangan sebagai proses holistic ......................................................... 4
4. Kematangan dan pengalaman dalam peserta didik .............................................. ............ 5
5. Kontinuitas dan diskontinuitas dalam perkembangan .......................................................6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................

A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 7
B. SARAN...................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan hal yang penting untuk kita
pelajari dan kita pahami selaku calon pendidik. Banyak para pendidik yang belum
memahami perkembangan – perkembangan anak. Sehingga masih ada pendidik yang
menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat perkembangan anak didiknya. Hal ini
akan berakibat adanya ketidakseimbangan antara system pembelajaran dengan
perkembangan anak yang akan menyulitkan anak didik mengikuti system
pembelajaran yang ada. Dengan mengetahui proses, faktor dan konsep perkembangan
anak didik kita akan mudah mengetahui system pembelajaran yang efektif, efisien,
terarah dan sesuai dengan perkembangan anak didik.

Untuk mengembangkan potensi anak didik dan menciptakan generasi –


generasi masa depan yang berkualitas, maka diperlukan adanya pemahaman tentang
perkembangan dan pertumbuhan anak didik. Dengan demikian, sebagai pendidik kita
diharuskan mengetahui dan memahami perkembangan dan pertumbuhan peserta didik.

B. Rumusan Masalah

1.Pengertian perkembangan dan pertumbuhan


2. Menjelaskan anak sebagai suatu totalitas
3. Menjelaskan perkembangan sebagai proses holistik
4. Kematangan dan pengalaman dalam peserta didik
5. Mampu menjelaskan kontinuitas dan diskontinuitas

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian perkembangan dan pertumbuhan

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill).perkembangan tidak


dapat di ukur karena sifatnya berada dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan.

Ciri-ciri perkembangan, antara lain:


a.) Perkembangan melibatkan perubahan. Perkembangan terjadi bersamaan dengan
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan sistem reproduksi
misalnya, disertai dengan perubahan pada organ kelamin. Perubahan-perubahan ini
meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh,
berubahnya ciri- ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda kematangan
suatu organ tubuh tertentu.
b.) Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya. Seseorang tidak
akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan
sebelumnya. Misalnya, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa
berdiri. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan
menentukan perkembangan selanjutnya.
c.) Perkembangan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan fungsi organ tubuh
terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu: (a) Perkembangan terjadi lebih
dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal. Pola ini disebut pola
sefalokaudal. (b) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan
kasar) lalu berkembang di daerah distal seperti jari-jari yang mempunyai
kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut proksimodistal.
d.) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan. Tahap ini dilalui seorang anak
mengikuti pola yang teratur dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi
terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum
mampu membuat gambar kotak, berdiri sebelum berjalan, dan lain-lain.
e.) Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda. Perkembangan
berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda. Kaki dan tangan berkembang
pesat pada awal masa remaja, sedangkan bagian tubuh yang lain mungkin
berkembang pesat pada masa lainnya.
f.) Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan. Pada saat pertumbuhan
berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental,
ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.

2
Pertumbuhan adalah perubahan dalam jumlah besar,ukuran,atau dimensi
tingkat sel,organ,maupun individu yang bisa di ukur.

Ciri-ciri pertumbuhan, antara lain:


a.) Perubahan ukuran. Perubahan ini terlihat secara jelas pada pertumbuhan fisik
yang dengan bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi
badan, lingkar kepala dan lain-lain.
b.) Perubahan proporsi. Selain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh juga
memperlihatkan perubahan proporsi. Tubuh anak memperlihatkan perbedaan
proporsi bila dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Pada bayi baru lahir titik
pusat terdapat kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik
pusat tubuh terdapat kurang lebih setinggi simpisis pubis. Perubahan proporsi
tubuh mulai usia kehamilan 2 bulan sampai dewasa.
c.) Hilangnya ciri-ciri lama. Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang
terjadi perlahan-lahan, seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu
dan menghilangnya refleks primitif.
d.) Timbulnya ciri-ciri baru. Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah akibat pematangan
fungsi-fungsi organ. Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah
munculnya gigi tetap dan munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti tumbuhnya
rambut pubis dan aksila, tumbuhnya buah dada pada wanita dan lain-lain.

2.Menjelaskan anak sebagai suatu totalitas

Sebagai objek studi psikologi perkembangan, anak dipandang sebagai suatu totalitas.
Konsep anak sebagai suatu totalitas sekurang-kurangnya dapat mengandung riga
pengertian berikut :

a. Anak adalah makhluk hidup(organisme)yang merupakan suatu kesatuan dari


keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya.
b. Dalam kehidupan dan perkembangan anak, keseluruhan aspek anak tersebut
saling terjalin satu sama lain.
c. Anak berbeda dari orang dewasa bukan sekedar secara fisik, tetapi secara
keseluruhan.

Sebagai suatu totalitas, anak dipandang sebagai makhluk hidup (organisme) yg


utuh, yakni sebagai suatu kesatuan dari keseluruhan aspek fisik dan psikis yg terdapat
dalam dirinya. Keseluruhan aspek fisik dan psikis anak tersebut tak dapat dipisahkan
satu sama lain. Karena itu, anak juga dipandang sebagai individu. Istilah individu
berasal dari kata undivided yg berari tak dapat dipisahkan antara suatu bagian dgn
bagian lainnya. Dalam hal ini, tentunya Anda tidak akan memandang sebagai anak
kepada sekumpulan organ tubuh anak (misalnya ada kepala, bagian tubuh, dua lengan,
dan dua kaki) yg terpisah satu sama lain.

3
Lebih lanjut, konsep anak sebagai suatu totalitas atau kesatuan mengandung arti
bahwa terdapat saling keterjalinan atau keterikatan antara keseluruhan aspek yang
terdapat dalam diri anak. Keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri anak tersebut
secara terintegrasi saling terjalin dan saling memberikan dukungan fungsional satu
sama lain. Sebagai misal, anak yg sedang sakit panas bisa menjadi lain
perilakunya(rewel); anak yg sedang marah bisa menangis menjerit-jerit, anak yg
sedang malu bisa kemerah-merahan pipinya, anak yg sedang aktif melakukan berbagai
aktivitas fisik bisa aktif pula kegiatan mentalnya. Contoh-contoh tersebut
mengilustrasikan adanya keterkaitan dan keterpaduan dalam proses kehidupan dan
aktivitas anak. Reaksi-reaksi psikis anak selalu disertai dengan reaksi fisiknya, dan
begitu pula sebaliknya.
Bila dibanding dgn orang dewasa, konsep anak sebagai suatu totalitas juga
mengandung arti bahwa perbedaan anak dengan orang dewasa tidak terbatas secara
fisik melainkan secara keseluruhan. Anak bukan miniatur dari orang dewasa, tetapi
anak adalah anak yg dalam keseluruhan aspek dirinya bisa berbeda dari org dewasa.
Secara fisik, anak sedang mengalami pertumbuhan yg pesat, sebaliknya, fisik org
dewasa sudah relatif tidak berkembang lagi. Sementara anak cenderung didomoinasi
oleh pola pikir yg bersifat egosentrik, maka org dewasa sudah lebih mampu berpikir
empatik dan sosial. Begitu juga kalau daya pikir anak masih terbatas pada hal-hal yg
konkret, maka orang dewas sudah mampu berpikir abstrak dan universal.
Demikian pengertian anak sebagai totalitas, yakni sebagai suatu organisme atau
individu yg merupakan suatu kesatuan yg terintegrasi dari keseluruhan organ fisik dan
aspek psikis yg terdapat dalam dirinya. Keseluruhan aspek yg terdapat dalam diri anak
tersebut salin terjalin satu sama lain. Karena itu, perbedaan anak dengan orang dewasa
tidak hanya terjadi dalam aspek fisik atau fsikis, melainkan secara keseluruhan.

3. Menjelaskan perkembangan sebagai proses holistik

Perkembangan merupakan suatu proses yang bersifat holistik/menyeluruh


sesuai dengan konsep anak sebagai suatu totalitas. Di dalamnya terdapat aspek-aspek
yang saling terkait dan saling mempengari antara keseluruhan aspek tersebut. Aspek-
aspek tadi antara lain, aspek biologis, kognitif dam psikososial.

a.) Proses perkembangan biologis mencangkup perubahan-perubahanyang terjadi


pada tubuh kita, sepert pertumbuhan otak, otot danorgan-organ lain serta cara
menggunakannya. Miasal menggunakan kaki untuk berdiri, berjalan, berlari,
menendang dll.

b.) Proses kognitif menitik beratkan pada kemampuan berpikir/perkembangan pola


pikir manusia serta kemahiran bahasa. Biasanya berkaitan erat dengan proses
belajar, mengamati(observasi), percobaan(eksperiment), dan menghafal.
Perkembangan kognitif anak dan pengalaman belajar sangat erat kaitannya dan

4
saling berpengaruh satu sama lain. Contoh, anak yang tadinya tidak dapat
mengerjakan soal matematika, setelah bersekolah(balajar) dia jadi bisa
mengerjakan soal matematikadengan kata lain ia menjadi punya kemampuan
kogntif yang lebih di banding sebelumnya ketika dia belum sekolah(belajar).

c.) Proses psikososial berhubungan denganperubahan dalam aspek psikis


seseorang, seperti perasaan, emosi, kepribadian individu, serta sikap dalam
menanggapi suatu hal. Perkembangan jati diri serta perkembangan pola hubungan
dengan orang lain, seperti keluarga, teman sebaya, guru, dll juga termsuk dalam
perkembanganpskososial. Misal: senyuman bayi dalam merspon sentuhan lembut
ibunya, sikap sopan terhadap orang yang lebi tua, perkembanga hubungan
pertemanan diantara anak menunjukan proses-proses psikososial dalam
perkembangan anak.

4. Kematangan dan pengalaman dalam peserta didik

Kematangan dalam peserta didik adalah urutan perubahan yang dialami


individu secara teratur yang ditentukan oleh rancangan genetik.

Perkembangan yang di alami peserta didik membawa mereka kea rah


kematangan. Kematangan ini akan tercapai jika sudah menemukan pegangan atau
nilai-nilai yang mereka cari, yaitu menjelang berakhirnya masa remaja atau mulainya
masa depan.

Kematangan fisik atau jasmani terjadi setelah berhentinya pertumbuhan yang


terjadi dengan pesat, sehingga anak laki-laki akan kelihatan berjalan tegap karena
dada dan bahunya semakin bidang, sedangkan anak perempuan berjalan melenggang
karena pinggulnya membesar. Kematangan social di tandai oleh sikap social yang
mantap sebagai anggota masyarakat, dan anggota keluarga, yang mulai merasakan
adanya tanggung jawab baik sebagai pribadi atau sebagai anggota masyarakat.
Kematangan emosional di tandai oleh stabilnya emosi sehingga ledakan-ledakan yang
terjadi semakin berkurang dan bahkan berhenti sama sekali. Namun yang perlu kita
ingat adalah bahwa usia untuk mencapai kematangan ini berbeda-beda ada anak yang
cepat matang dan ada juga yang sangat lambat. Oleh karena itu, kita sebagai calon
guru harus arif dalam menandai perkembangan atau kematangan siswa.

Pengalaman merupakan peristiwa peristiwa yang di alami oleh individu dalam


berinteraksi dengan lingkungan. Di sini pengalaman di anggap sebagai unsure
lingkungan yakni sebagai pengalaman-pengalaman enviromentaal yang di peroleh
dalam kehidupan.

5
Sementara para ahli menekankan unsure lingkungan menganggap pengalaman-
pengalaman enviromental sebagai factor yang paling penting dalam perkembangan
anak. Menurut kaum environmental unsure genetic sekedar mewariskan potensi dasar,
tetapi bagaimana hal itu tumbuh dan berkembang sangat tergantung pada makanan,
gizi, perawatan medis, latihan dan pendidikan yang di berikan oleh lingkungan.
Kesimpulannya lingkungan di pandang sebagai factor yang paling berpengaruh
terhadap perkembangan anak.

5. Mampu menjelaskan kontinuitas dan diskontinuitas dalam perkembangan

Perkembangan bersifat kontinuitas (berkesinambungan) maksudnya bahwa


perkembangan itu belangsung secara bertahap dan terus menerus sejak si anak masih
dalam kandungan sampai anak mencapai kematangan. Apa yang terjadi pada suatu
tahap, maka akan mempengaruhi tahap berikutnya.

Sebagai contoh, pada waktu anak kelas 1 SD pelajaran yang ia dapatkan juga
akan mempengaruhi pelajaran dikelas 2 SD juga, pelajaran yang didapat dikelas 2 pun
juga akan mempengaruhi pelajaran di kelas 3SD, begitu seterusnya sampai akhir si
anak tersebut memperoleh pendidikan.

Contoh yang lainnya yaitu dalam hal perkembangan bahasa. Ketika masih bayi,
seseorang hanya bisa mengucapkan beberapa suku kata saja, namun semakin
bertambahnya usia perkembangan bahasa yang ia miliki akan bertambah dan terus
bertambah sampai beribu - ribu kata. Perkembangan bahasa ini merupakan hasil dari
pengalaman- pengalaman sebelumnya, sehingga menghasilkan kemampuan dan
perilaku yang lebih kompleks dan lebih sempurna.

Perkembangan bersifat diskontinuitas atau tidak berkesinambungan.


Perkembangan diskontinuitas ini merupakan proses perkembangan yang melibatkan
proses - proses berbeda secara kualitatif. Perubahan - perubahan seseorang terjadi
secara tiba - tiba dari suatu tahap ke tahap berikutnya. Jadi, memang sangat berbeda
dengan perkembangan kontinuitas tadi yang tahapannya saling mempengaruhi.

Sebagai contoh perkembangan yang bersifat diskontinuitas yaitu tahap - tahap


perkembangan cara berpikir anak. Perkembangan ini tidak menggambarkan adanya
perbedaan pada tahap sebelumnya secara kuantitatif, melainkan secara kualitatif tetapi
bukan sekedar dari pengalaman - pengalaman sebelumnya.

6
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perkembangan adalah serangkaian perubahan individu yang berlangsung secara


teratur/terarah dan bersifat tetap,perubahan dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah menuju
ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan dan belajar. Perkembangan
menunjukan hubungan nyata antara perubahan yang terjadi dan yang telah mendahului atau
yang akan mengikutinya.Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri
kemampuan baru.

SARAN

Terkait dengan hakikat perkembangan, saya menyarankan agar manusia lebih memperhatikan
dan memahami akan posisi perkembangan dalam kehidupannya.Mengaplikasikan pengajaran
terkait pentingnya pemahaman tersebut Untuk itu diharapkan agar hakikat perkembangan
manusia lebih baik dari sebelumnya. Dengan mengacu pada materi-materi yang sudah
dibahas dalam makalah singkat ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.kompasiana.com/fera_nies/55003a4e813311491afa73a6/hakikat-
perkembangan-peserta-didik#:~:text=Perkembangan%20adalah%20serangkaian
%20perubahan%20individu,melalui%20pertumbuhan%2C%20pemasakan%20dan
%20belajar.

 https://www.kompasiana.com/rofiqoh/550038e6a33311376f51056e/kematangan-vs-
pengalaman-dalam-perkembangan-anak

 https://www.kompasiana.com/rofiqoh/55003944a33311bb74510231/kontinuitas-vs-
diskontinuitas-dalam-perkembangan

Anda mungkin juga menyukai