OLEH:
KELOMPOK 1
Ummi Hakiki
Nur Amalia
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhaanahu Wata’ala, karena dengan rahmat dan
karunianya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang
“HAKIKAT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”. Sholawat serta salam senantiasa tercurah
kepada baginda nabi Muahammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membawa kita ke alam
yang terang benderang seperti saat ini.
Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi pembelajaran.Kami sadar makalah ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan guna untuk memacu semangat
kami untuk memperbaiki makalah di kemudian hari.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 7
B. SARAN...................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan hal yang penting untuk kita
pelajari dan kita pahami selaku calon pendidik. Banyak para pendidik yang belum
memahami perkembangan – perkembangan anak. Sehingga masih ada pendidik yang
menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat perkembangan anak didiknya. Hal ini
akan berakibat adanya ketidakseimbangan antara system pembelajaran dengan
perkembangan anak yang akan menyulitkan anak didik mengikuti system
pembelajaran yang ada. Dengan mengetahui proses, faktor dan konsep perkembangan
anak didik kita akan mudah mengetahui system pembelajaran yang efektif, efisien,
terarah dan sesuai dengan perkembangan anak didik.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pertumbuhan adalah perubahan dalam jumlah besar,ukuran,atau dimensi
tingkat sel,organ,maupun individu yang bisa di ukur.
Sebagai objek studi psikologi perkembangan, anak dipandang sebagai suatu totalitas.
Konsep anak sebagai suatu totalitas sekurang-kurangnya dapat mengandung riga
pengertian berikut :
3
Lebih lanjut, konsep anak sebagai suatu totalitas atau kesatuan mengandung arti
bahwa terdapat saling keterjalinan atau keterikatan antara keseluruhan aspek yang
terdapat dalam diri anak. Keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri anak tersebut
secara terintegrasi saling terjalin dan saling memberikan dukungan fungsional satu
sama lain. Sebagai misal, anak yg sedang sakit panas bisa menjadi lain
perilakunya(rewel); anak yg sedang marah bisa menangis menjerit-jerit, anak yg
sedang malu bisa kemerah-merahan pipinya, anak yg sedang aktif melakukan berbagai
aktivitas fisik bisa aktif pula kegiatan mentalnya. Contoh-contoh tersebut
mengilustrasikan adanya keterkaitan dan keterpaduan dalam proses kehidupan dan
aktivitas anak. Reaksi-reaksi psikis anak selalu disertai dengan reaksi fisiknya, dan
begitu pula sebaliknya.
Bila dibanding dgn orang dewasa, konsep anak sebagai suatu totalitas juga
mengandung arti bahwa perbedaan anak dengan orang dewasa tidak terbatas secara
fisik melainkan secara keseluruhan. Anak bukan miniatur dari orang dewasa, tetapi
anak adalah anak yg dalam keseluruhan aspek dirinya bisa berbeda dari org dewasa.
Secara fisik, anak sedang mengalami pertumbuhan yg pesat, sebaliknya, fisik org
dewasa sudah relatif tidak berkembang lagi. Sementara anak cenderung didomoinasi
oleh pola pikir yg bersifat egosentrik, maka org dewasa sudah lebih mampu berpikir
empatik dan sosial. Begitu juga kalau daya pikir anak masih terbatas pada hal-hal yg
konkret, maka orang dewas sudah mampu berpikir abstrak dan universal.
Demikian pengertian anak sebagai totalitas, yakni sebagai suatu organisme atau
individu yg merupakan suatu kesatuan yg terintegrasi dari keseluruhan organ fisik dan
aspek psikis yg terdapat dalam dirinya. Keseluruhan aspek yg terdapat dalam diri anak
tersebut salin terjalin satu sama lain. Karena itu, perbedaan anak dengan orang dewasa
tidak hanya terjadi dalam aspek fisik atau fsikis, melainkan secara keseluruhan.
4
saling berpengaruh satu sama lain. Contoh, anak yang tadinya tidak dapat
mengerjakan soal matematika, setelah bersekolah(balajar) dia jadi bisa
mengerjakan soal matematikadengan kata lain ia menjadi punya kemampuan
kogntif yang lebih di banding sebelumnya ketika dia belum sekolah(belajar).
5
Sementara para ahli menekankan unsure lingkungan menganggap pengalaman-
pengalaman enviromental sebagai factor yang paling penting dalam perkembangan
anak. Menurut kaum environmental unsure genetic sekedar mewariskan potensi dasar,
tetapi bagaimana hal itu tumbuh dan berkembang sangat tergantung pada makanan,
gizi, perawatan medis, latihan dan pendidikan yang di berikan oleh lingkungan.
Kesimpulannya lingkungan di pandang sebagai factor yang paling berpengaruh
terhadap perkembangan anak.
Sebagai contoh, pada waktu anak kelas 1 SD pelajaran yang ia dapatkan juga
akan mempengaruhi pelajaran dikelas 2 SD juga, pelajaran yang didapat dikelas 2 pun
juga akan mempengaruhi pelajaran di kelas 3SD, begitu seterusnya sampai akhir si
anak tersebut memperoleh pendidikan.
Contoh yang lainnya yaitu dalam hal perkembangan bahasa. Ketika masih bayi,
seseorang hanya bisa mengucapkan beberapa suku kata saja, namun semakin
bertambahnya usia perkembangan bahasa yang ia miliki akan bertambah dan terus
bertambah sampai beribu - ribu kata. Perkembangan bahasa ini merupakan hasil dari
pengalaman- pengalaman sebelumnya, sehingga menghasilkan kemampuan dan
perilaku yang lebih kompleks dan lebih sempurna.
6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Terkait dengan hakikat perkembangan, saya menyarankan agar manusia lebih memperhatikan
dan memahami akan posisi perkembangan dalam kehidupannya.Mengaplikasikan pengajaran
terkait pentingnya pemahaman tersebut Untuk itu diharapkan agar hakikat perkembangan
manusia lebih baik dari sebelumnya. Dengan mengacu pada materi-materi yang sudah
dibahas dalam makalah singkat ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/fera_nies/55003a4e813311491afa73a6/hakikat-
perkembangan-peserta-didik#:~:text=Perkembangan%20adalah%20serangkaian
%20perubahan%20individu,melalui%20pertumbuhan%2C%20pemasakan%20dan
%20belajar.
https://www.kompasiana.com/rofiqoh/550038e6a33311376f51056e/kematangan-vs-
pengalaman-dalam-perkembangan-anak
https://www.kompasiana.com/rofiqoh/55003944a33311bb74510231/kontinuitas-vs-
diskontinuitas-dalam-perkembangan