DI SUSUN OLEH :
NAMA : ASNAWAR
STANBUK : A22120140
KELAS : E
2021
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT berkat rahmat-Nya kami di berikan kesehatan untuk
mengyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Dan berkat ridho-Nya pula kami diberi kekuatan untuk
membuat makalah yang berjudul “Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik” dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi Perkembangan peserta Didik”.
Karena kami masih dalam tahap pembelajaran, tentunya kami secara sadar mengakui
masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik dan sarannya untuk membangun
kesempurnaan makalah ini. Dan dalam hal ini kami memohon maaf apabila terjadi kesalahan
dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG...................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................. 4
C. TUJUAN............................................................................................ 4
D. MANFAAT........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 5
A. HAKEKAT PERKEMBANGAN……………............................................. 5
B. HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN......................................................................... 6
C. FASE-FASE PERKEMBANGAN............................................................................ 19
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN……………………12..
E. GAMBARAN UMUM TENTANG ASPEK-ASPEK PESERTA DIDIK...... 16
BAB III PENUTUP..................................................................................... 19
A. KESIMPULAN................................................................................. 19
B. SARAN.............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia hidup. Perkembangan
individu merupakan pola gerakan atau perubahan yang secara dinamis dimulai dari pembuahan
atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan manusia yang terjadi akibat dari
kematangan dan pengalaman. Studi mengenai perkembangan seseorang tidak lagi seperti dahulu
yang berhenti pada waktu seseorang mencapai kedewasaannya, melainkan berlangsung terus
menerus dan mulai konsepsi hingga orang itu mati. Pembentukan pada masa dini ini akan
bersifat tetap dan mempengaruhi sifat penyesuaian fisik, psikologis dan sosial pada masa-masa
yang kemudian. Hal ini pula menyebabkan mengapa perlakuan terhadap anak pada masa dini ini
harus sedemikian rupa sehingga dapat mengarah kepada penyesuaian sosial dan penyesuaian
pribadi yang baik pada masa yang akan datang. Dalam proses ini banyak dipengaruhi oleh
faktor-faktor tertentu yaitu, pendidikan, pergaulan, lingkungan, keluarga dan lainnya. Misalnya
kita setiap hari banyak menemui orang-orang, yang satu baik dan aktif, yang satu terbilang
nakal. Oleh karena itu perlu kita ketahui faktor–faktor apa saja yang dominan pengaruhnya
dalam perkembangan peserta didik.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana hakikat perkembangan peserta didik?
b. Apa saja hukum – hukum perkembangan?
c. Apa saja fase – fase perkembangan?
d. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan?
e. Bagaimana gambaran umum tentang aspek – aspek perkembangan peserta didik?
f. Apa saja karakteristik umum perkembangan peserta didik?
C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui bagaimana hakikat perkembangan peserta didik?
b. Untuk mengetahui apa saja hukum – hukum perkembangan?
c. Untuk mengetahui apa saja fase – fase perkembangan?
d. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan?
e. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum tentang aspek–aspek perkembangan peserta
didik?
f. Untuk mengetahui apa saja karakteristik umum perkembangan peserta didik?
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT PERKEMBANGAN
Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang cukup
rumit dan kompleks. Didalamnya terkandung banyak dimensi. Oleh sebab itu, untuk dapat
memahami konsep perkembangan, perlu terlebih dahulu memahami beberapa konsep lain yang
terkandung di dalamnya, diantaranya: pertumbuhan, kematangan, dan perubahan.
Perkembangan (development)
Secara sederhana Seifert dan Hoffnung (1994) mendefinisikan perkembangan sebagai “Long-
tern changes in a person’s growth, feelings, patterns of thingking, social relationships, and motor
skills.” Sementara itu, Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai: (i) perubahan yang
berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati, (ii) pertumbuhan, (iii)
perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-
bagian fungsional, (iv) kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak
dipelajari.” Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada
keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimilki individu dan tampil dalam kualitas
kemampuan, sifat dan cirri-ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep
usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.” Menurut F.J Monks,
dkk, (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses ke arah yang lebih
sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang
bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.” Perkembangan juga dapat diartikan sebagai
“proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang
lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan dan belajar.” Dari beberapa pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan merupakan serangkaian perubahan yang
berlangsung secara terus – menerus dan bersifat tetap dari fungsi – fungsi jasmaniah dan
rohaniah yang dimiliki individu menuju ketahap kematangan, selain itu perkembangan juga
dapat didefenisikan sebagai perubahan organisme ( individu) baik dalam perubahan fisik maupun
perubahan dalam psikisyang mengacu pada bertambah kompleksitas yaitu perubahan dari suatu
yang sangat sederhana kepada suatu yang lebih rumit dan rinci, yang semuanya berlangsung
secara teratur dan terorganisasi yang berlangsung sepanjang hayat dari individu.
Pertumbuhan (growth)
Pertumbuhan (growth) dapat diartikan sebagai proses perubahan dalam aspek jasmaniah,
seperti bertambahnya tinggi dan berat badan seseorang, berubahnya struktur tulang, proporsi
badan, semakin sempurnanya jaringan syaraf dan lain-lain. Dengan arti kata perubahan dalam
pertumbuhan bersifat kuantitatif yang mengacu pada perubahan fisik yang dialami individu
sebagai hasil dari proses pematangan dari fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
bagi orang yang sehat dalam periode waktu tertentu.
Pertumbuhan jasmani dapat diteliti dengan mengukur berat badan, panjang dan ukuran
lingkatran, misalnya lingkar kepala, dada, pinggul dan lengan. Dalam pertumbuhan setiap bagian
tubuh mempunyai perbedan tempo kecepatan misalnya, pertumbuhan alat-alat kelamin
berlangsung paling lambat pada masa kanak-kanak, dan menjadi lambat pada akhir masa kanak-
kanak dan relative berhenti pada masa pubertas.
Kematangan (maturation)
Istilah “kematangan”, yang dalam bahasa inggris disebut dengan maturation, sering dilawankan
dengan immaturation, yang artinya tidak matang. Seperti pertumbuhan, kematangan juga berasal
dari istilah yang sering digunakan dalam biologi. Chaplin (2002) mengartikan kematangan
(maturation) sebagai: (i) perkembangan, proses mencapai kemasakan/usia masak, (ii) proses
pekembangan, yang dianggap berasal dari keturunan, atau merupakan tingkah laku khusus
spesies (jenis, rumpun). Menurut Davidoff (1988), menggunakan istilah kematangan untuk
menunjuk pada muculnya pola perilaku tertentu yang tergantung pada pertumbuhan jasamani
dan kesiapan susunan saraf. Proses kematangan ini juga sangat bergantung pada gen, karena
pada saat terjadinya pertumbuhan, gen sudah memprogramkan potensi-potensi tertentu untuk
perkembangan makhluk tersebut yang sudah lengkap ketika ia dilahirkan, dan ini dapat terlihat
dari perjalanan perkembangan makhluk itu secara perlahan-lahan di kemudian hari. Dapat
disimpulakan bahwa kematangan adalah merupakan suatu keadaan atau tahap pencapaian proses
pertumbuhan atau perkembangan. Kematangan juga dapat berarti matangnya suatu fungsi atau
potensi mental psikologis akibat proses perkembangan karena pengalaman dan latihan.
Perubahan (change)
Perkembangan mengandung perubahan, tetapi bukan berarti setiap perubahan bermakna
perkembangan. Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan
orang menyesuaikan diri dengan lingkungannya dimana dia berada, yang sering disebut
aktualisasi diri. Secara garis besar perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan itu
dapat dibagi ke dalam empat bentuk, yaitu:
1. Perubahan dalam bentuk Besarnya
Perubahan-perubahan dalam bentuk dan ukuran ini terlihat dalam pertumbuhan jasamani
dan perkembangan mental seseorang. Setiap tahunnya perkembangan jasmani seorang anak
mengalamai perubahan begitupun dengan mental anak pasti akan menunjukkan kemajuan.
2. Perubahan – perubahan dalam proporsi
Pertumbuhan fisik tidaklah terbatas pada perubahan - perubahan ukuran, tetapi juga pada
proporsi. Anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk kecil, melainkan keseluruhan tubuhnya
menunjukan proporsi – proporsi yang berbeda dengan orang dewasa. Hal ini terbukti apabila
tubuh seseorang bayi dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Kemudian ketika anak
mencapai usia puberitas, baru proporsi tubuhnya mulai menyerupai orang dewasa. Perubahan
proporsi juga tampak dalam perkembangan mental serta minat – minat dalam diri anak.
3. Hilangnya bentuk atau cirri – cirri lama
Jenis perubahan ketiga yang terjadi dalam perkembangan individu adalah hilangnya
bentuk dan ciri - ciri tertentu dalam fisik dan mental. Seperti perubahan pada hilangnya kelenjar
anak anak yang terletak di leher, kelenjar pineal pada otak, reflek – reflek tertentu, dsb.
4. timbul atau lahirnya bentuk atau cirri – cirri baru
Dengan menghilangnya bentuk dan cirri - ciri lama yang tidak berguna lagi, maka
timbullah cirri - ciri dan bentuk perubahan - perubahan fisik dan mental yang baru
.
B. HUKUM – HUKUM PERKEMBANGAN
perkembangan berdasarkan ciri biologis diungkapkan oleh para ahli sebagai berikut:
Aristoteles
Dia membagi perkembangan manusia dalam tiga masa, dimana dalam setiap fase meliputi masa
tujuh tahun, yiatu:
Fase anak kecil atau masa bermain (0-7 Tahun) yang diakhiri dengan tanggal atau
pergantian gigi.
Fase anak sekolah atau masa belajar (7-14 tahun), yang dimulaki dari tumbuhnya gigi baru
sampai timbulnya gejala berfungsinya kelenjar-kelanjar kelamin.
Fase remaja (pubertas) atau masa peralihan dari anak menjadi dewasa (14-21 tahun), yang
dimulai dari mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin sampai akan memamsuki masa
dewasa.
Sigmun Freud
Dasar - dasar pembagiannya adalah pada cara-cara reaksi-reaksi bagian-bagian tubuh tertentu.
fase-fase itu adalah:
a) Fase infantile, umur 0-5 tahun. Fase ini dibedakan menjadi tiga yaitu:
Fase oral (0-1 tahun), dimana anak mendapatkan kepuasan seksuil melalui mulutnya.
Fase anal (1-3 tahun), dimana anak mendapat kepuasan seksuil melalui anusnya.
Fase phalis (3-5 tahun), dimana anaka mendapatkan kepuasan seksuil melalui alat
kelaminnya .
b) Fase laten (5-12 Tahun)
Pada fase ini anak tampak pada keadaan tenang setelah terjadi gelombang dan badai
(strumund drang)pada tiga fase pertama. Pada fase ini desakan seksuil anak mengendur. Anak
dapat dengan mudah melupakan desakan seksuilnya dan mengalihkan perhatiannya pada
masalah-masalah yang berkaitan dengan sekolah dan teman sejenisnya.
c) Fase Pubertas (12-18 Tahun)
Pada fase ini dorongan mulai muncul kembali dan apabila dorongan-dorongan ini dapat
ditransfer dan disublimasikan dengan baik maka anak akan sampai pada masa kematangan
terakhir, yaitu fase genital.
d) Fase Genital (18-20 Tahun)
Pada fase ini dorongan yang pada masa laten boleh dikatakan sedang tidur kini berkobar
kembali.
Maria Montessori
Menurut Maria, pembagian fase –fase perkembangan anak mempunyai arti biologis, sebab
perkembangan itu adalah melaksanakan kodrat dengan asas pokok (kebutuhan vital/masa peka),
dan asas kesibukan sendiri. Fase – fase perkembangan itu terdiri dari:
. Usia 0 - 7 tahun, masa penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia luar melalui alat
indra.
Usia 7 - 12 tahun, masa abstrak, dimana anak mulai memperhatikan masalah kesusilaan,
mulai berfungsi perasaan etisnya yang bersumber dari kata hatinya. Dia mulai tahu akan
kebutuhan orang lain.
Usia 12 - 18 tahun, masa penemuan diri serta kepuasan terhadap masalah-masalah sosial.
Usia 18 keatas , masa pendidikan diperguruan tinggi, masa untuk melatih anak (mahasiswa)
akan realitas kepentingan dunia. Ia harus mampu berpikir secara jernih, jauh dari perbuatan
tercela.
Elizabeth B. Hurlock
Pakar ini membagi perkembangan individu berdasarkan konsep biologis atas lima fase, yaitu:
Fase nuthfah (zigot), dimulai sejak pembuahan sampai 40 hari dalam kandungan.
Fase ‘alaqah (embrio) selama 40 hari.
Fase mudhghah (janin) selama 40 hari.
Fase peniupan ruh ke dalam jazad janin dalam kandungan setelah genap berusia 4 bulan.
Makanan
Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan individu. Hal ini
terutama pada tahun - tahun pertama dari kehidupan anak, makanan merupakan faktor yang
sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari setiap individu. Oleh sebab itu dalam rangka
perkembangan dan pertumbuha anak agar menjadi sehat dan kuat, perlu memperhatikan
makanan, tidak saja dari segi kualitas dan mutu makanan itu sendiri.
Tetapi ditinjau dari segi agama (islam). Makanan yang mengandung gizi saja, belum cukup
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, melainkan harus disempurnakan dengan tingkat
kebutuhan dan kebersihan sari makanan itu sendiri, sebagaimana firman Allah
َونOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOُ ِه ُم ْؤ ِمنOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOِوا هَّللا َ الَّ ِذي أَ ْنتُ ْم بOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOُا ۚ َواتَّقOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOًوا ِم َّما َر َزقَ ُك ُم هَّللا ُ َحاَل اًل طَيِّبOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOَُو ُكل
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya (QS. Al – Maidah: 88)
Menurut seorang ulama kotemporer, Syeq Taqi Falsafi, dalam bukunya “Child Between
Heredity and Education” yaitu: pengaruh dari campuran (senyawa) kimiawi yang dikandung oleh
makanan terhadap aktifitas jiwa dan pikiran manusia belum diketahui secara sempurna, karena
belum diadakan eksperimen secara memadai. Namun, tidak dapat diragukan bahwa perasaan
manusia dipengarui oleh kualitas dan kuantitas makanan. Selain itu juga ada ulama yang
berpendapat bahwa tingkat kehalalan makanan dapat mempengaruhi jiwa manusia, misalnya
seorang anak yang diberi makanan yang tidak halal juga dapat berpengaruh terhadap
perkembangan individunya semisal suka mengeluarkan kata-kata yang kurang baik.
Iklim
Iklim / keadaan cuaca juga berpengaruh terhadap perkembangan anak. Sifat iklim yang
terdapat pada daerah-daerah tertentu dapat mempengaruhi individual kejiawaan. Hal ini bias
ditinjau dari bedar kecilnya tubuh anak, kesehatan dan kematangan usianya banyak dipengarui
oleh banyaknya udara yang segar danbersih, serta sinar matahari yang diperolehnya. Kenyatan
ini dapat kita bandingkan dengan kondisi daerah yang berada dikota dengan yang didesa. Secara
umum anak yang dari desa akan lebih lama dalam pertumbuhan kedewasaanya dibanding dengan
anak yang pertumbuhanya dikota yang lebih cepat tumbuh kedewasaanya.
Kebudayaan
Latar belakang budaya suatu bangsa sedikit banyak juga mempengaruhi perkembangan
manusia. Latar belakang budaya masyarakat desa yang masih alami, berbeda dengan masyarakat
kota yang sudah banyak terkontaminasi oleh budaya asing, maka sifat dan perilakunya juga akan
berbeda.
Ekonomi
Orangtua yang ekonominya lemah, karena kurangnya biaya hidup maka biasanya akan
sulit memenuhi kebutuhan anak ataupun kurang memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan anaknya, sehingga dapat menghambat pertumbuhan jasmani dan perkembangan
jiwanya. Bahkan tidak jarang faktor ekonomi dapat mengakibatkan tekanan jiwa dan tidak jarang
dapat menimbulkan konflik dalam keluarga, yang menimbulkan rasa rendah diri pada anak.
Inteligensi (kecerdasan)
Pada umumnya inteligen ini dapat dilihat dari kesanggupannya bersikap dan berbuat cepat
dengan situasi yang sedang berubah, dengan keadaan di luar dirinya yang biasa maupun yang
baru. Jadi perbuatan cerdas dicirikan dengan adanya kesanggupan bereaksi terhadap situasi
dengan kelakuan baru yang sesuai dengan keadaan baru. Intelgensi merupakan salah satu faktor
umum yang mempengaruhi perkembangan anak. Tingkat intelegensi yang tinggi erat kaitanya
dengan kcepatan perkembangan. Sedangkan tingkat intelegensi yang rendah erat kaitanya
dengan kelambatan perkembangan.
Jenis Kelamin
Jenis kelamin juga memegang peran penting dalam perkembangan anak. Dalam hal
misalnya antara anak perempuan dengan laki-laki. Secara umum anak laki-laki lebih lamban
kedewasaanya dibanding anak perempuan yang lebih cepat dalam mencapai tahab kedewasaan.
Kelenjar Gondok
Pada manusia, hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan seseorang. Seseorang yang kelebihan hormon akan mengalami pertumbuhan yang
luar biasa/gigantisme. Sebaliknya, jika seseorang kekurangan hormon pertumbuhan maka dapat
mengakibatkan kekerdilan. Hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar
tiroid) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Bila pada masa kanak-kanak
kekurangan hormon tiroksin mengakibatkan kretinisme. Kretinisme yaitu pertumbuhan yang
lambat dan mental yang terbelakang, sehingga perkembangannya juga terhambat. Pada hewan
tingkat tinggi (vertebrata) misalnya katak, metamorfosis berudu menjadi katak dewasa
dipengaruhi oleh hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Kesehatan
Kesehatan juga merupakan salah satu faktor umum yang mempengarui perkembangan
individu. Mereka yang kesehatan mental dan fisiknya baik dan sempurna akan mengalami
perkembangan dan pertumbuhan yang memadai. Sebaliknya mereka yang mengalami gangguan
kesehatan, baik secara mental maupun fisik, perkembangan dan pertumbuhnya juga akan
mengalami hambatan.
Ras
Ras juga turut mempengarui perkembangan seseorang. Misalnya anak yang dilahirkan dari
ras Mediterranean (sekitar laut tengah, mengalami perkembangan visik lebih cepat dibandingkan
dengan anak-anak dari bangsa-bangsa Eropa Utara. Demikian pula anak-anak dari ras bangsa
Indian, ternyata lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak bangsa yang berkulit putih.
Adanya karakteristik anak usia sekolah menengah yang demikian, maka guru diharapkan
untuk:
Menerapkan model pembelajaran yang memisahkan siswa pria dan wanita ketika
membahas topik-topik yang berkenaan dengan anatomi dan fisiologi.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan hobi dan minatnya melalui
kegiatan-kegiatan yang positif.
Menerapkan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual atau
kelompok kecil.
Meningkatkan kerja sama dengan orangtua dan masyarakat untuk mengembangkan
potensi siswa.
Tampil menjadi teladan yang baik bagi siswa.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bertanggung jawab.