DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
Helvira (2120203071)
Muhammad Fajar (2120203076)
Dosen Pengampu:
PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Waraahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perilaku Dan
Faktor Mempengaruhinya”ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
Prodi Manajemen Pendidikan Islam.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada allah Swt. Kepada kedua
orang tua, kepada Ibu Dr. Febriyanti, S.Ag. M.Pd.I selaku dosen Psikologi
Pendidikan dan seluruh teman-teman yang turut mendukung dan membimbing
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempatan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
A. Pendahuluan
Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinu
(berkesinambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati.
Perkembangan merupakan sutu perubahan, dan dan perubahan ini tidak
bersifat kuantitatif melainkan kualitatif. Perkembanhagan tidak ditekankan
dari segi materi, melainkan melainkan dari segi fungsional. Perubahan sutua
fungsi adalah disebabkan oleh pertumbuhan materi yang memungkinkan
danya itu, disebabkan oleh karena perubahan tingkath laku hasil belajar.
1
B. Pembahasan
2
Adapun perkembangan ialah proses perubahan kualitatif yang
mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ
jasmaniah itu sendiri. Dengan kata lain, penekanan arti perkembangan
itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang
oleh organ – organ fisik
2. Fase-Fase Pekembangan
Sebelum membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan individu, terlebih dahulu kita akan membahas tentang
fase-fase perkembangan individu itu sendiri. Dalam perkembangan
individu terdapat beberapa fase, fase-fase tersebut dapat digolongkan
sebagai berikut (Tatang, 2013):
a. Periodisasi yang berdasar biologis.
Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini
didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu.
Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani
yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi,
antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai
bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.
b. Periodisasi yang berdasar psikologis.
Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada
keadaan psikologis ialah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-
masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa
perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan
inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami
oleh setiap anak dalam masa perkembangannya.
c. Periodisasi yang berdasar didaktis.
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti
yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam
“Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B.
Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah
lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat
3
perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai
mati dengan pembagian periodisasinya sebagai berikut:
1) Masa Sebelum lahir
Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau
pertemuan sel bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari
atau 280 hari. Masa sebelu lahir ini terbagi dalam 3 priode
yaitu:
a) Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan
sampai akhir minggu kedua.
b) Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir
bulan kedua.
c) Periode Janin (fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi
lahir.
d) Masa Bayi Baru Lahir (New Born).
Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur
kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa
ini merupakan fase pemberhentian (plateau stage) artinya
masa tidak terjadi pertumbuhan/perkembangan.
2) Masa Bayi
Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2
tahun.Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam
perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana
dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.
3) Masa Kanak-kanak Awal
Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam
tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa
ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai
persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang
diperlukan untukpenyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1
SD.
4
4) Masa Kanak-kanak Akhir
Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini
berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun.
Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir
atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana
anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah
dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun
Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of
accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap
untuk enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan
melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah
kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa
keserasian untuk bersekolah.
5) Masa Puber
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih
Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan
tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0
sampai umur 15,0 atau 16,0. Kriteria yang sering digunakan
untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang
pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak
laki-laki. Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa
puber, yaitu:
a) Perubahan besarnya tubuh.
b) Perubahan proporsi tubuh.
c) Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
d) Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder
6) Masa Dewasa Awal (Early Adulthood).
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam
masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa
dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa
pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir
5
atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati. Masa dewasa awal
adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif
yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan
emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa
ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan
penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
7) Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood).
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat
puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang
menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a) Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti
dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b) Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria
dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa
dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan
dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c) Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut
Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih
sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d) Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama
lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan
kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini
dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
e) Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood) adalah periode
penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai
dri umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai
dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis
yang semakin menurun.
6
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Psikologis
Pola perkembangan dapat dipengaruhi oleh keadaan atau kondisi
di dalam diri si anak itu sendiri, ataupun oleh keadaan atau kondisi di
luar si anak. Secara umum perkembangan anak selama masa
perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah segala sesuatu yang ada dalam diri
individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika
perkembangan. Termasuk ke dalam faktor-faktor internal tersebut
adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kematangan
fisik (genetic) dan psikis, maupun perbedaan ras/etnik.
Anak yang terlahir dari suatu ras tertentu, misalnya ras Eropa
mempunyai ukuran tungkai yang lebih panjang daripada ras
Mongol. Wanita lebih cepat dewasa dibanding laki-laki. Pada
masa pubertas wanita umumnya tumbuh lebih cepat daripada laki-
laki, kemudian setelah melewati masa pubertas sebaliknya laki-
laki akan tumbuh lebih cepat. Adanya suatu kelainan genetik dan
kromosom dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak, seperti yang terlihat pada anak yang menderita Sindrom
Down.
b. Faktor Eskternal
Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri
individu yang keberdaannya mempengaruhi terhadap dinamika
perkembangan. Yang termasuk faktor eksternal antara lain: faktor
sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan faktor
lingkungan non fisik.
Dengan demikian perkembangan tidak hanya dipengaruhi oleh
satu faktor saja, melainkan dari banyak faktor yang saling
berhubungan dan saling bergantung. Berikut adalah beberapa faktor
yang mempengaruhi perkembangan individu :
7
a. Faktor Keturunan bagi Perkembangan
Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
individu adalah keturunan yang merupakan pembawaan sejak
lahir. Berbeda dengan faktor lingkungan, faktor keturunan pada
umumnya cenderung bersifat kodrati yang sulit untuk dimodifikasi
Kekuatannya sangat bergantung pada besarnya kualitas gen
yang dimiliki oleh orang tua. Ada beberapa asas tentang
keturunan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Asas Reproduksi
Menurut asas ini, kecakapan (achievement) dari
masing-masing ayah atau ibunya tidak dapat diturunkan
kepada anak-anaknya. Sifat-sifat atau ciri-ciri perilaku yang
diturunkan orang tua kepada anaknya hanyalah bersifat
reproduksi, yaitu memunculkan kembali mengenai apa yang
sudah ada pada hasil perpaduan benih saja, dan bukan
didasarkan pada perilaku orang tua yang diperolehnya melalui
hasil belajar atau hasil berinteraksi dengan lingkungannya.
2) Asas Variasi
Penurunan sifat pembawaan dari orang tua kepada
anak-anaknya akan bervariasi, baik mengenai kuantitas
maupun kualitasnya. Hal ini karena pada waktu terjadinya
pembuahan, komposisi gen berbeda-beda, baik yang berasal
dari ayah maupun ibu.
3) Asas Regresi Filial
Terjadi penyurutan sifat atau ciri perilaku dari kedua
orang tua pada anaknya yang disebabkan oleh gaya arik
menarik dalam perpaduan pembawaan ayah dan ibunya,
sehingga didapati sebagian kecil dari sifat-sifat ayahnya dan
sebagian kecil pula dari sifat-sifat ibunya.
8
4) Asas Jenis Menyilang
Menurut asas ini, apa yang diturunkan oleh masing-
masing orang tua kepada anak-anaknya mempunyai sasaran
menyilang jenis. Seorang anak perempuan akan lebih banyak
memiliki sifat-sifat dan tingkah laku ayahnya, sedangkan anak
laki-laki akan lebih banyak memiliki sifat dan tingkah laku
ibunya.
5) Asas Konformitas
Berdasarkan asas ini, seorang anak akan lebih banyak
memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri tingkah laku yang diturunkan
oleh kelompok rasnya atau suku bangsanya. Misalnya, orang
Eropa akan menyerupai sifat-sifat dan ciri-ciri tingkah laku
seperti orang-orang Eropa lainnya dibandingkan dengan orang
Asia.
9
kekerasan berdampak pada pembentukkan pribadi anak ang
impulsive.
c. Involvement-Detachment
Seorang anak cenderung menjadi ekstrovert, manakala
orang tua menunjukkan sikap mau terlibat dan peduli. Sebaliknya,
sikap orang tua yang terlalu membiarkan berdampak terhadap
pembentukan pribadi anak yang introvert.
d. Warmth-Coldness
Relasi orang tua-anak yang diwarnai kehangatan
memungkinkan anak memiliki kemampuan untuk melibatkan diri
dengan lingkungan sosialnya. Sebaliknya, relasi orang tua-anak
yang dingin akan menyebabkan anak senantiasa menarik diri dari
lingkungan sosialnya. Sikap dan perlakuan orang tua yang toleran,
permisif, turut terlibat, dan penuh kehangatan merupakan
manifestasi dari penerimaan orangtua terhadap anak. Adapun sikap
dan perlakuan orangtua yang tidak toleran, keras, membiarkan dan
dingin merupakan bentuk penolakan terhadap anak.
10
dipengaruhi, sehingga menuntut suatu keharusan sebagai mahluk
sosial untuk bergaul satu dengan yang lainnya. Terputusnya
hubungan manusia dengan masyarakat manusia pada tahun-tahun
permulaan perkembangannya akan mengakibatkan berubahnya
tabiat manusia sebagai manusia.
b. Lingk Beragam kekayaan lingkungan merupakan sumber inspirasi
dan daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi
individu. Adapun masa anak-anak merupakan awal kehidupan
manusia yang penuh dengan tugas-tugas perkembangan. Pada
masa ini individu relatif tidak berdaya dan begantung kepada
orang lain, sehingga anak mulai belajar segala macam
pengetahuan yang ada dari lingkungannya.ungan Membentuk
Perilaku Budaya. Menurut Hurlock, Pengetahuan yang diperoleh
melalui akulturasi, sosialisasi dan penyesuaian diri agar dirinya
mendapat pengakuan dari masyarakat akan keberadaannya
(Indriana dan Kalpikawati, 2007).
11
C. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis secara
umum terbagi menjadi 2 bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal merupakan factor yang berasal dari dalam diri individu
sedangkan factor eksternal berasal dari luar individu yang mempengaruhi
perkembangan psikologis. Selanjutnya factor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan psikologis dijabarkan kembali dalam beberapa bagian
yaitu:
a. Faktor keturunan perkembangan
b. Faktor Keluarga bagi Perkembangan
c. Faktor Lingkungan bagi Perkembangan
12
D. Saran
Salah satu kesulitan yang dialami kelompok kami dalam pembuatan
makalah ini salah satunya yaitu sumber referensi berupa jurnal-jurnal
penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
psikologi. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
psikologis sehingga harapan kami khususnya bagi pembaca yang akan
melakukan penelitian mengenai perkembangan psikologis agar lebih banyak
melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan psikologis.
13
DAFTAR PUSTAKA
Chamidah, Atien Nur. 2009. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak. Jurnal Pendidikan Khusus. Volume 5, No. 2
November 2009. Tersedia:
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/download/789/613
diakses pada 27 September 2015 pukul 20.15 WIT
Emosional Berdasarkan Klasifikasi Derajat Asma di RSUP Dr. Kariadi
Semarang. Jurnal Psikologi. Volume 19, No. 1, Maret 2007.
Tersedia: http://core.ac.uk/download/pdf/11733426.pdf diakses
pada 27 September 2015 pukul 20.15 WIT
Indriana, Yeniar dan Kalpikawati, Ni Luh Putu Ratih. 2007. Perbedaan
Tingkat
Mahmud. 2012. Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Martani, Wisjnu. 2012. Metode Stimulasi dan Perkembangan Emosi Anak
Usia
Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rodakarya Offset