Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“Proses dan Fase-Fase Perkembangan”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Yang diampu oleh Della Amrina Yusra S.Pd M.Pd

Disusun oleh :

Okta Novita Sari : 208220041

A.R Farhan Fuadi R : 208220020

Asih Anggraini : 208220023

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMTIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN THAHA SAIFUDDIN


JAMBI

2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunianya kamu dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul "Proses dan Fase-Fase Perkembangan". Shalawat serta salam tak lupa kami
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam gelap
menuju alam terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini. Dengan
menyelesaikan makalah ini kami telah memaksimalkan kemampuan kami, tetap
dengan keterbatasan wawasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki, kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.

Jambi, 5 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

Kata Pegantar....................................................................................................i

Daftar isi...........................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

A .Latar Belakan 1.....................................................................................

B. Rumusan Masalah..................................................................................1

C. Tujuan ...................................................................................................2

Bab II Pembahasa

A.Definisi Proses dan Fase-Fase Perkembangan......................................3

B. Perkembangan Bayi..............................................................................6

C. Perkembangan Anak.............................................................................7

D. Perkembangan Remaja.........................................................................8

E. Perkembangan Desawa.........................................................................9

Bab III penutup

A.Kesimpulan............................................................................................17

B. Saran.....................................................................................................17

Daftar Pustaka...................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan adalah perubahan kearah kemajuan menuju terwujudnya


hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas.Perkembangan tentu memiliki
perbedaan dengan peertumbuhan. Ketika pertumbuhan identik dengan perubahan
secara kuantitatif, maka perkembangan sendiri identik dengan perubahan secara
kualitatif. Berdasarkan KBBI, perkembangan memiliki arti perihal berkembang.
Kemudian arti bekembang sendiri berdasarkan KBBI ialah pertambah, memekar
atau membentang Dengan demikian dalam ilmu psikologi, perkembangan
memiliki arti perubahan secara kualitatif pada ranah jasmani dan rohani manusia
yang saling berkesinambungan menuju ke arah yang lebih baik atau ke arah yang
sempurna. Yang dimaksud perubahan fisik pada perkembangan manusia ialah
mengacu pada optimaliasasi fungsi-fungsi organ jasmaniah manusia, bukan pada
pertumbuhan jasmaniah itu sendiri. Sehingga dari sini dapat terlihat bahwa
pertumbuhan dan perkembangan adalah sesuatu yang berbeda tetapi saling
berkesinambungan atau berhubungan.

Abu Ahmadi (1991) perkembangan menuju suatu proses tertentu yaitu suatu
proses yang menuju kedepan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam
perkembangan manusia terjadi perubahan-perubahan yang sedikit banyak bersifat
tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembangan menunjukkan pada perubahan-
perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu proses dan fase-fase perkembangan

2. Apa saja tahap perkembangan

1
3.apa saja yang mempengaruhi perkembangan

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian proses dan fase-fase perkembangan

2. Untuk mengetahui apa saja tahap perkembangan

3. Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi perkembangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Perkembangan

Perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang


menuju kedepan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam perkembangan manusia
terjadi perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi.
perkembangan menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam satu arah yang
bersifat tetap dan maju.

Proses pematangan dari sel – sel tubuh menuju kedewasaan disebut dengan
perkembangan. Dimulai dari kematangan fisik, perubahan kecakapan, emosi dan
pikiran menuju kedewasaan. Perkembangan tidak dapat diukur dengan angka
seperti pertumbuhan yang dapat diukur dengan angka. Contoh perkembangan yang
terjadi pada manusia yaitu saat bayi baru lahir dia belum bisa merangkak, setelah
bisa merangkak dia akan belajar berjalan dengan dibantu orang tua terlebih dahulu.
Selanjutnya, perekembangan yang lain adanya kematangan fisik, perubahan
keahlian atau bicara, serta emosi dan pikiran yang semakin matang.

Manusia adalah makhluk hidup yang selalu mengalami perubahan dari waktu
ke waktu. Perubahan tersebut dimana dari dalam kandungan, lahir dan menjadi
dewasa serta lansia. Contoh perubahan yang bersifat meningkat selanjutnya
menurun pada nenek dan kakek. Dimana masa kecil dan muda sepeti kita, namun
semakin besar semakin dewasa mereka akan berhenti mengalami pertumbuhan dan
akan cenderung menurun hingga lanjut usia. Pertumbuhan sendiri akan berhenti di
saat kita udah menginjak dewasa, namun pikiran dan emosi akan tetap
berkembang.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan antara lain


nutrisi, olahraga, penyakit dan kesehatan individu. Pertumbuhan dan

3
perkembangan memiliki persamaan, yakni objeknya (manusia), keduanya sama-
sama berakibat perubahan pada manusia, serta keduanya sama-sama berpengaruh
dalam setiap jenjang kehidupan seseorang kedepannya (berpengaruh ke masa
depan). Keduanya sama-sama dipengaruhi faktor internal dan eksternal, tetapi jika
dilihat secara eksplisit faktor internal dan eksetrenalnya berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Dengan demikian dalam ilmu psikologi, perkembangan
memiliki arti perubahan secara kualitatif pada ranah jasmani dan rohani manusia
yang saling berkesinambungan menuju ke arah yang lebih baik atau ke arah yang
sempurna. Yang dimaksud perubahan fisik pada perkembangan manusia ialah
mengacu pada optimaliasasi fungsi-fungsi organ jasmaniah manusia, bukan pada
pertumbuhan jasmaniah itu sendiri. Sehingga dari sini dapat terlihat bahwa
pertumbuhan dan perkembangan adalah sesuatu yang berbeda tetapi saling
berkesinambungan atau berhubungan.

Karakteristik dari perkembangan ialah meliputi perubahan fungsi-fungsi organ


fisik, fungsi psikologis atau kepribadian, menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitar, perkembangan bahasa, perkembangan pemikiran dan perkembangan
sosioemosi. Perkembangan memiliki 2 faktor yang mempengaruhi, yakni fator
internal yang terdiri dari usia dan bakat atau kemampuan yang dimiliki seseorang.
Kemudian ada faktor eksternal yang terdiri dari tentang proses pematangan
(khususnya pematangan kognitif), proses belajar seseorang dalam kehidupan
(pengalaman), serta lingkungan sekitar.

Psikologi perkembangan adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk


menjelaskan pertumbuhan, perubahan dan konsistensi melalui rentang waktu
kehidupan. Psikologi perkembangan mengamati bagaimana pola pikir seseorang,
perasaan, dan perilakunya dalam kehidupannya. Teori – teori dalam bidang ilmu ini
difokuskan pada perkembangan di masa kanak – kanak, karena ini adalah periode
dalam rentang kehidupan seseorang ketika perubahan paling banyak terjadi. Para

4
ahli mempelajari bidang yang luas mengenai biologis, sosial, emosi dan proses
kognitif dari berbagai fase – fase perkembangan dalam psikologi perkembangan.

 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Di dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia, terdapat juga faktor-faktor


yang mempengaruhi keduanya, antara lain sebagai berikut :

1. Faktor Genetik atau Keturunan

Seorang anak baik laki – laki maupun perempuan akan mewarisi genetik
dari orang tuanya. Misal, bentuk dan warna rambut, warna mata, bentuk
tubuh, warna kulit dan lain sebagainya.

2. Faktor Hormon

Di dalam tubuh manusia mempunyai beragam hormone yang dihasilkan oleh


kelenjar tubuh dan masing-masing mempunyai fungsi sendiri. Selain itu,
hormon yang ada didalam tubuh juga mendukung proses pertumbuhan serta
perkembangan.

3. Faktor Gizi

Faktor gizi yang dikonsumsi seperti makanan dan minuman akan


mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan manusia. Pada saat masa-
masa pertumbuhan, tubuh kita akan memerlukan banyak protein. Sedangkan
air dan makanan yang dikonsumsi juga akan membantu tubuh memproduksi
energi terbentuknya sel-sel tubuh. Aktifitas sehari-hari yang kita lakukan juga
turut berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan manusia. Semakin
kita mengkonsumsi protein, makanan sehat dan air yang cukup maka
pertumbuhannya juga akan berkualitas atau mengalami peningkatan, organ-
organ tubuh akan bekerja secara maksimal.

5
Dengan kita rajin berolahraga dan menjaga kebugaran tubuh akan
mendukung pertumbuhan yang kita lakukan dengan maksimal. Tidak hanya
olahraga, tetapi kita juga harus sering mengasah otak misalnya dengan
kegiatan membaca, menggambar, bermain musik untuk mendukung
perkembangan otak.

4. Faktor Lingkungan

Peran lingkungan dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia akan


memberi dampak positif seperti cara mengatur emosi saat bersosialisasai,
adanya dukungan kemajuan teknologi, rumah tangga serta perekonomian

5. Olahraga atau Kesehatan

Olahraga menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan


perkembangan manusia. Kekuatan otot dan tulang saat berolahraga akan
tumbuh dengan baik, serta sistem imun didalam tubuh dapat terhindar dari
penyakit.

6. Faktor Pendidikan

Untuk menunjang perkembangan manusia, peran pendidikan sangat penting.


Pendidikan akan memberikan efek positif bagi emosional, intelektual,
kesehatan mental dan aktivitas sosial lainnya. Selain itu, pendidikan juga
menjadi wadah untuk membimbing proses kedepannya.

B. Fase Perkembangan Embrionik/Bayi

Embrionik adalah fase dimana pertumbuhan dan perkembangan embrio saat


masa – masa kehamilan hingga melahirkan. Perkembangan embrio dalam
kandungan akan semakin bertambah berat dan ukuran dan di mulainya organ –
organ tubuh yang muncul. Dalam fase embrionik dibagi menjadi beberapa tahap
antara lain :

6
 Fertilasi merupakan proses peleburan sel sperma dan sel telur atau ovum yang
akan membentuk zigot atau diploid.
 Pembelahan Sel terjadi setelah fertilisasi kemudian menghasilkan sel –sel yang
berukuran kecil membentuk morula.
 Blastulasi terjadi ketika zigot telah membelah dan membentuk orula yang akan
mempunyai rongga berisi cairan yang dinamakan blastosol. Tahapan inidisebut
tahap blastula.
 Gastrulasi adalah proses pembentukan tiga lapis embrionik yaitu mesoderm,
endoderm dan eksoderm. Tahapan ini akan terbentuk lekuk – lekuk pada
embrio.
 Neurulasi adalah proses dibentuknya bumbung neural. Neurulasi terjadi saat
lempeng neural yang terbentuk dari hasil penebalan lapisan ectoderm
 Organogenesis merupakan proses pembentukan organ di dalam tubuh. Pada
tahap ini, janin akan dilahirkan sehingga akan mengalami tahap pasca
embrionik

Bayi merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi setelah


melahirkan. Pada tahap ini bayi sudah bisa bernafas dengan sendirinya. Organ –
organ tubuh dalam fase ini sudah bisa bekerja walaupun belum maksimal. Mulai
berkembangnya saraf dan otot serta akan membentuk awal kesadaran. Alat gerak
seperti tangan dan kaki mulai digunakan.

C. Fase Perkembangan Anak

Masa anak-anak disebut juga sebagai masa intelektual, karna pada masa ini
anak lebih difokuskan pada kegiatan mendapatkan pendidikan dan perkembangan
intelektualnya. Pada masa ini juga anak lebih memiliki kesiapan untuk
menjalankan tuntutan dari orang lain yang ada disekitarnya, adapaun tugas-tugas
perkembangan anak adalah :

7
 Mempelajari kecakapan-kecakapan jasmaniah yang dibutuhkan untuk
permainan sehari-hari. Mempelajari kecakapan-kecakapan jasmaniah yang
perlu dalam permainan dan kegiatan jasmani Seperi, menyepak bola,
menangkap, melempar dan mempergunakan alat-alat yang sederhana
 Membentuk sikap yang baik terhadap diri, sebagai suatu mahkluk yang sedang
bertumbuh. Hakikat tugasnya adalah mengembangkan kebiasaan memelihara
tubuh, kemampuan mempergunakan tubuh, kebersihan dan keamanan.
 Belajar bergaul dengan teman sebaya. Anak-anak meninggalkab lingkungan
keluarga memasuki dunia teman sebayanya pada permulaan periode sekolah
dari lingkungan keamanan emosional ke lingkungan baru yang mengundang
kompetensi dalam usaha menarik perhatian guru atau orang dewasa
 Mempelajari peran sosial sebagai laki-laki dan perempuan

D. Fase Perkembangan Remaja

Masa remaja merupakan masa kanak-kanak dan dewasa, masa remaja terjadi
proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan Yang berhubungan dengan
perkembangan psikoseksual dan juga terjadi Perubahan hubungan orang tua dan
cita cita. Adapaun tugas-tugas perkembangan anak adalah :

 Mencapai hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya dari
kedua jenis kelamin
 Mencapai peran sosial sebagai laki-laki atau perempuan
 Bergaul dengan teman sebaya didalam pola pergaulan yang konduktif. Hal ini
sebagai tingkah laku pada tugas tugas yang ada pada sekolah menengah
 Menyenangi tubuh sendiri dan mempergunakan nya secara efektif
 Memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan
 Mengembangkan kecakapan-kecakapan intelektual dan konsep konsep yang
perlu sebagai warga Negara

8
E. Fase Perkembangan Dewasa

Fase perkembangan dewasa ada 3 yaitu :

1. Fase Perkembangan Dewasa Awal


Fase dewasa awal ialah fase perkembangan saat seorang remaja
memasuki masa dewasa, yakni usia 21 – 40 tahun. Masa dewasa awal
merupakan masa penyesuaian terhadap beberapa perubahan terhadap tugas
perkembangan baru. Individu mulai memiliki tugas-tugas perkembangan
yang berkaitan dengan pekerjaan dan kehidupan keluarga. Penyesuaian
dengan pasangan hidup merupakan satu hal penting dalam tugas
perkembangan pada masa ini. Beberapa tugas perkembangan yang harus
dilalui pada masa ini, yaitu:
 Mulai bekerja mencari nafkah, khususnya apabila ia tidak melanjutkan
karier akademik.
 Memilih teman atau pasangan hidup berumah tangga (memilih calon
suami atau istri)
 Mulai memasuki kehidupan berumah tangga, yakni menjadi seorang
suami atau istri.
 Belajar hidup bersama pasangan dalam suasana rumah tangga, yakni
dengan istri/suaminya.
 Mengelola tempat tinggal untuk keperluan rumah tangga dan
keluarganya.
 Membesarkan anak-anak dengan menyediakan tuntunan pangan,
sandang, dan papan yang cukup dan memberikan pendidikan ( dalam
arti yang luas ) yang memadai.

9
 Menerima tanggung jawab kewarganegaraan sesuai dengan
perundangan - undangan dan tuntunan sosial yang berlaku di
masyarakatnya.
 Menemukan kelompok sosial ( perkumpulan kemasyarakatan ) yang
cocok dan menyenangkan.

Santrock (2014) menjelaskan bahwa masa dewasa awal adalah masa


pembentukan kepribadian dan ekonomi, masa perkembangan karier, masa
pemilihan pasangan, masa belajar hidup dengan seseorang secara akrab,
memulai berkeluarga dan mengasuh anak-anak.

2. Fase Dewasa Madya (Middle Age)

Fase dewasa madya (tengah baya) berlangsung antara umur 40 sampai


60 tahun. Oleh sebagian orang masa ini sering disebut sebagai masa
pubertas kedua (Tohirin, 2005). Hal ini karena masa ini sering ditandai
dengan keinginan untuk bersolek, suka bersikap dan berbuat emosional, dan
sebagainya. Masa tersebut pada akhirnya ditandai dengan adanya
perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya
terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diiringi oleh penurunan daya
ingat. Usia madya merupakan periode yang panjang dalam rentang
kehidupan manusia, biasanya usia tersebut dibagi dalam dua sub bagian,
yaitu

(1) Usia madya dini dari usia sekitar 40-50 tahun,

(2) Usia madya lanjut dari 50-60 tahun. Pada periode usia madya lanjut,
perubahan fisik dan psikologis menjadi lebih kelihatan. Ciri- ciri dari masa
dewasa madya yaitu:

 Bahasa : Keterampilan berbahasa lebih sopan, agak bijak dan lebih


dewasa

10
 Intelegensi : Kemampuan berfikir masih realistis.
 Emosional : Stabilitas emosi masih sudah seimabang, terkontrol.
 Sosial : Masa dewasa madya awal biasanya lebih giat bermasyarakat dan
mengenal tetangga.
 Moralitas dan keagamaan : sangat menghargai adat istiadat dan daya
tarik kearah religi mulai terlihat apalagi diusia madya akhir.
Sebagaimana fase yang lain, fase ini juga memiliki tugas-tugas
perkembangan sebagai berikut.
 Mencapai tanggung jawab sosial dan kewarganegaraan secara lebih
dewasa.
 Membantu anak-anak yang berusia belasan tahun (khususnya anak
kandungnya sendiri) agar berkembang menjadi seseorang yang dewasa
agar dapat hidup bertanggung jawab.
 Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-
baiknya bersama orang-orang dewasa lainnya.
 Menghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya sebagai
seorang pribadi yang utuh.
 Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
psikologis yang lazim terjadi pada masa setengah baya.
 Mencapai dan melaksanakan penampilan yang memuaskan dalam
karier.Menyesuaikan diri dengan perikehidupan ( khususnya dalam hal
cara bersikap dan bertindak ) kepada orang-orang yang berusia lanjut.

3. Fase Dewasa Akhir (Fase Tua)

Menurut para ahli psikologi, masa lanjut usia (dewasa akhir)


merupakan periode akhir di dalam rentang kehidupan manusia di dunia ini.
Fase ini berada pada kisaran usia 60 tahun ke atas atau sampai
berhembusnya napas terakhir ( akhir hayat ). Mereka yang sudah menginjak

11
umur 60 tahun ke atas yang dalam istilah psikologi disebut “senescence”
( masa tua ) biasa nya di tandai oleh perubahan-perubahan kemampuan
motorik yang semakin merosot. Masa ini biasanya ditandai dengan adanya
perubahan fisik ke arah penurunan fungsi-fungsi organ.

Dengan bertambahnya usia, sedikit demi sedikit kemampuan fisik


mengalami penurunan. inilah yang disebut proses menua. Pertambahan usia
berpengaruh terhadap kualitas fungsi organ-organ tubuh. Setelah dicapai
puncak kualitas, yang dapat dipertahankan dalam beberapa waktu, kemudian
akan mengalami penurunan kualitas yang berakibat menurunkan
kemampuan fisik. Kualitas fungsi - fungsi yang mengalami penurunan
antara lain :

 Integritas sistem syaraf yang berakibat menurunkan kualitas koordinasi


gerak.
 Kecepatan reaksi dan kecepatan gerak.
 Kepekaan kinestetik atau rasa gerak.
 Adaptasi kardiorespiratori pada saat melakukan aktivitas dan saat
istirahat atau pemulihan.
 Kepekaan panca indera.
 Daya kontraksi dan elestisitas otot.
 Fleksibilitas persendian.

Penurunan kualitas/kemampuan fisik memasuki lansia lebih cepat


dibandingkan dengan usia-usia sebelumnya. Tanda-tanda lainnya adalah
persendian menjadi kaku, terutama panggul dan lutut, karena tekanan sendi-
sendi tulang belakang tubuh menjadi lebih pendek, postur yang bengkok
adalah ciri-ciri kebanyakan lansia. Kehilangan kekuatan otot adalah salah
satu ciri dari penuaan. Perubahan penurunan fungsi indrawipun terjadi
misalnya dalam penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, perabaan,

12
dan lebih sensitif terhadap rasa sakit. Demikian pula dalam hal kemampuan
motorik, misalnya ditandai dengan menurunnya kekuatan, kecepatan, belajar
keterampilan baru, kekakuan lebih mudah mucul.

Perkembangan pada usia dewasa akhir diantaranya adalah :

a. Perkembangan Fisik

Orang usia lanjut pada umumnya menderita gangguan susah tidur


(insomnia). Lalu, perubahan dalam pencernaan mungkin merupakan
perubahan yang paling kelihatan dalam fungsi pengaturan pencernaan.
Kesulitan dalam makan sebagian diakibatkan pada gigi yang tanggal yang
merupakan gejala umum bagi orang usia lanjut dan juga karena daya
penciuman dan perasa yang menjadi kurang tajam. Sehingga menyebabkan
jenis makanan yang paling lezat menjadi terasa tidak enak.

Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan


pada usia dewasa akhir, diantaranya adalah : Daerah kepala, Daerah Tubuh,
Daerah persendian. Akibat perubahan Fisik yang semakin menua maka
perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya
dengan lingkunganya.

Dengan semakin lanjut usia seseorang secara berangsur-angsur ia mulai


melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena berbagai Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas
maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan
terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu :

• Kehilangan peran ditengah masyarakat,

• Hambatan kontak fisik,

• Berkurangnya komitmen.

13
b. Perkembangan Kognitif Kecerdasan dan Kemampuan Memproses

Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa


dewasa akhir. Ada beberapa bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang
mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam
ingatannya. Meskipun kecepatan tersebut perlahan-lahan menurun, namun
terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini. Dan ketika penurunan itu
terjadi hal ini tidak secara jelas menunjukkan perngaruhnya terhadap
kehidupan kita dalam beberapa segi substansial. Pendidikan, Pekerjaan dan
Kesehatan. Pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan adalah tiga komponen
yang paling berpengaruh dalam fungsi kognitif dari orang-orang dewasa
lanjut.

c. Perkembangan Psikis dan Intelektual

Menurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran


kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme
sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah
mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan
seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlaku
pada seorang lansia. Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya
merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai
faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tetapi kemampuan
intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu
faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah
dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ke
terampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya
kepikunan.

d. Perkembangan Emosional

14
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi
dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia
kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi
(Widyastuti, 2000). Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidak
ikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung
sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan
perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia. Sejalan dengan
bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi dan
ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan
penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit
dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri
pada masa-masa selanjutnya. Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada
lanjut usia adalah kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi
tekanan akibat perubahan perubahan fisik, maupun sosial psikologis yang
dialaminya dan kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari
dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan
kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga
dapat memenuhi kebutuhan–kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah
baru.

e. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat

Akibat berkurangnya fungsi indra pendengaran, penglihatan, gerak fisik


dan sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan
pada lansia. Misalnya badannya menjadi bungkuk, pendengaran sangat
berkurang, penglihatan kabur dan sebagainya sehingga sering menimbulkan
keterasingan. Hal itu sebaiknya dicegah dengan selalu mengajak mereka
melakukan aktivitas, selama yang bersangkutan masih sanggup, agar tidak
merasa terasing atau diasingkan. Karena jika keterasingan terjadi akan
semakin menolak untuk berkomunikasi dengan orang lain dan kadang-

15
kadang terus muncul perilaku regresi seperti mudah menangis, mengurung
diri, mengumpulkan barang-barang tak berguna serta merengek-rengek dan
menangis bila ketemu orang lain sehingga perilakunya seperti anak kecil.

Sebagaimana halnya tugas perkembangan yang ada dan harus dijalani


pada periode-periode sebelumnya, individu-individu yang berada pada
periode lanjut usia (lansia) juga memiliki tugas perkembangan yang harus
dilalui dengan sebaik-baiknya. Di antara tugas perkembangan yang hendaknya
dilalui oleh para lansia adalah:

 menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan;


 menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income
(penghasilan) keluarga;
 menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup;
 menjalin hubungan dengan orang-orang seusianya;
 membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
 menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes dan harmonis
(Santrock, 2008).

16
17
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa tahapan fase perkembangan


manusia yaitu dimulai dari masa bayi, masa anak-anak, masa remaja dan masa
dewasa. Dalam tiap tahapan perkembangan tersebut manusia memiliki ciri khas yang
berbeda dengan yang lain. Dalam setiap tahap perkembangan akan muncul
kemampuan bertingkah laku yang seharusnya dicapai pada periode perkembangan
tertentu yang menjadi tugas.
Manusia akan terus mengalami perkembangan mulai dari bayi hingga lansia,
ada beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan manusia. Adapun faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia adalah faktor genetik, hormon, gizi,
lingkungan, olahraga atau kesehatan dan pendidikan.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya,
sekiranya pembaca membrikan kritik dan saran yang membangun, untuk penulis
butuhkan agar kesempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini sangat
bermanfaat buat pembaca, khususnya bagi penulis.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. (1991). Psikologi perkembangan. Jakarta:Rineka Cipta

Baharuddin. (2017). Pendidikan dan psikologi perkembangan. Yogyakarta:Ar-Ruzz


media

Suraraga, fadhilah. (2021). Psikologi pendidikan implikasi dalam pembelajaran.


Yogyakarta:Rajawali pers

H. A Ahmadi dan sholeh, Munawar. (1991). Psikologi perkembangan. Jakarta:Rineka


Cipta.

Desmita. (2009). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Desmita. (2016). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Fithri Akhiri, kayyis. (2019). Psikologi perkembangan pendekatan sepanjang rentang


kehidupan. Yogyakarta:Media Pustaka

19

Anda mungkin juga menyukai