Anda di halaman 1dari 15

HAKIKAT MASYARAKAT,PESERTA DIDIK GURU/ PENDIDIK DAN

PEMBELAJARAN DALAM KEHIDUPAN

Disusun oleh:

Asha Yatri Saragih(3212411025)

Anjelina Pasaribu(3213311030)

Dosen Pembimbing:

Dra.ROSDIANA M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmatNya
berupa kesempatan dan pengetahuan, sehingga Tugas rutin ini dapat
diselesaikan. Penyusunan makalah ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi nilai tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan.

Selanjutnya,kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Rosdiana M.pd


selaku dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan yang telah memberikan
kesempatan dan kepercayaannya kepada kami untuk membuat dan
menyelesaikan Laporan Tugas Rutin ini,sehingga kami memperoleh banyak
ilmu,informasi,pengalaman dan pengetahuan selama menyusun,membuat dan
menyelesaikan makalah ini.

   Akhir kata, sebagaimana layaknya manusia biasa yang memiliki banyak


keterbatasan, apabila terdapat kesalahan penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun agar selanjutnya dapat lebih baik. Harapan dan
tujuan kami dalam menyelesaikan makalah adalah agar dapat berguna dan dapat
menambah pengetahuan bagi yang membacanya. Atas segala perhatian, doa dan
dukungan semua rekan,kami mengucapkan terima kasih.

Medan, Oktober

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hakikat Masyarakat
2.2 Pengertian Peserta Didik
2.3 Karakteristik Peserta Didik
2.4 Guru/Pendidik
2.5 Dan pembelajar dalam kehidupan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran/ Kritik
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULU
Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia. Dalam
masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, tempat berlangsungnya
antar aksi warga masyarakat itu. Untuk mengerti bentuk dan sifat masyarakat
dalam mekanismenya ada ilmu masyarakat (sosiologi) agar lebih baik apabila ia
mengenal “masyarakat” dimana ia menjadi bagian daripadanya, karena tiap-
tiap pribadi tidak saja menjadi warga masyarakat secara pasif.Berbicara
tentang pendidikan, maka

Berbicara tentang pendidikan, maka membahas perkembangan peradaban


manusia. Perkembangan pendidikan manusia akan berpengaruh terhadap
dinamika sosial-budaya masyarakatnya. Sejalan dengan itu, pendidikan akan
terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan.
Banyak pendapat para tokoh pendidikan yang kemudian berdampak terhadap
peradaban manusia. Tulisan ini akan mendeskripsikan pendapat tentang arti
pentingnya pendidikan bagi manusia, serta sasaran pendidikan secara umum di
Indonesia. Pendekatan sistemik terbadap pengembangan melalui pendidikan
adalah pendekatan di mana masyarakat tradisional sebagai input dan
pendidikan sebagai suatu lembaga pendidikan masyarakat sebagai pelaksana
proses pengembangan dan masyarakat yang dicita-citakan sebagai outputnya
yang dicita-citakan.

Dalam proses belajar untuk mengikuti pola acuan bagi tatanan


masyarakat yang telah mapan dan melembaga, anak-anak belajar untuk
menyesuaikan dengan nilai-nilai tradisional di mana institusi tradisional
tersebut dibangun. Keseluruhan proses di mana anak-anak belajar mengikuti
pola-pola dan nilai-nilai budaya yang berlaku tersebut dinamakan proses
sosialisasi. Proses sosialisasi tersebut harus beijalan dengan wajar dan mulus
oleh karena kita semua mengetahui betapa pentingnya masa-masa permulaan
proses sosialisasi. Orang tua dan keluarga berharap sekolah dapat
melaksanakan proses sosialisasi tersebut dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apakah yang dimaksud dengan hakikat masyarakat

2.Apa Perserta Didik


3.Bagaimana karakteristik perserta didik

4.Bagaimana Peran guru dalam pendidik

5.Apa Pembelajaran kehidupan

1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui Pengertian hakikat Masyarakat

2. Mengetahui apa itu perserta didik

3.Untuk mengetahui bagaimana peran perserta didik

4.Mengetahui karakteristik perserta didik

5.Dapat mengetahui bagaimana peran guru/ pendidik

6.Untuk mengetahui apa itu pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Masyarakat
Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia. Dalam
masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan
antar aksi. Dengan demikian masyarakat dapat diartikan sebagai wadah atau
tempat berlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu. Untuk mengerti
bentuk dan sifat masyarakat dalam mekanismenya ada ilmu masyarakat
(sosiologi) agar lebih baik apabila ia mengenal “masyarakat” dimana ia menjadi
bagian daripadanya, karena tiap-tiap pribadi tidak saja menjadi warga
masyarakat secara pasif.

Berbicara tentang pendidikan, maka membahas perkembangan peradaban


manusia. Perkembangan pendidikan manusia akan berpengaruh terhadap
dinamika sosial-budaya masyarakatnya. Sejalan dengan itu, pendidikan akan
terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan.
Banyak pendapat para tokoh pendidikan yang kemudian berdampak terhadap
peradaban manusia. Tulisan ini akan mendeskripsikan pendapat tentang arti
pentingnya pendidikan bagi manusia, serta sasaran pendidikan secara umum di
Indonesia. Pendekatan sistemik terbadap pengembangan melalui pendidikan
adalah pendekatan di mana masyarakat tradisional sebagai input dan
pendidikan sebagai suatu lembaga pendidikan masyarakat sebagai pelaksana
proses pengembangan dan masyarakat yang dicita-citakan sebagai outputnya
yang dicita-citakan.

Menurut Ki Hajar Dewantoro ada tiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan


keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dari ketetapan MPR
No. 1!/MPR/1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara kita mengetahui
bahwa pendidikan itu merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua,
pemerintah dan masyarakat.

Pelaksanaan ketiga bentuk pendidikan adalah lembaga pemerintah,


lembaga keluarga, lembaga keagamaan dan lembaga pendidikan lain. Lembaga
keluarga menyelenggarakan pendidikan informal, lembaga pemerintah,
lembaga keagamaan, lembaga pendidikan yang lain menyelenggarakan
pendidikan formal maupun pendidikan nonfonnal. Bentuk-bentuk pendidikan
nonformal cukup banyak jenisnya, seperti berbagai macam kursus
kcterampilan yang mempersiapkan tenaga terampil. Seperti kursus menjahit,
kursus komputer, kursus montir, kursus bahasa-bahasa asing dan sebagainya.
Bentuk pendidikan formal yang beçjalan ini terdiri dari empat jenjang yaitu SD,
SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Menurut Undang Undang Nomor : 2/1989,
tentang jenjang pendidikan dibagi menjadi tiga jenjang yaitu Pendidikan Dasar,
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi. Pendidikan Dasar terdiri dari
Sekolah Dasar dan Sekolab Menengah Tingkat Pertama.Proses pendidikan dari
tiga bentuk pendidikan itu dipengaruhi oleh sistem politik dan ekonomi.
(Muhammad Dimyati, 1988 p, 163). Dengan adanya bermacam-macam jenis
politik dan bermacam-macam kondisi ekonomi maka arah proses pendidikan
akan bermacam-macam untuk masing-masing bentuk pendidikan yang
diselenggarakan oleh keluarga, pemerintah, lembaga keagamaan dan lembaga-
lembaga non-agama.

2.2 Peserta Didik


Peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan
dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing, mereka memerlukan
bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal
kemampuan fitrahnya.Didalam pandangan yang lebih modern anak didik tidak
hanya dianggap sebagai objek atau sasaran pendidikan, melainkan juga mereka
harus diperlukan sebagai subjek pendidikan, diantaranya adalah dengan cara
melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah dalam proses belajar
mengajar. Berdasarkan pengertian ini, maka anak didik dapat.

Menurut kamus Echols & Shadaly, individu adalah kata benda dari
individual yang berarti orang, perseorangan, oknum (Siti Hartinah : 2008).
Manusia diciptakan sebagai makhluk yang unik. Masing-masing diberi
kelebihan dan kekurangan. Tidak ada satu pun manusia yang hanya memiliki
sisi positif. Sebaliknya, tidak ada manusia yang hanya memiliki sisi negatif.
Keinginan untuk menjadi diri sendiri itu ada pada setiap manusia. Maka setiap
peserta didik yang berada dalam ikatan pendidikan dengan pendidiknya,
adalah mereka yang kebebasannya ingin menjadi ”diri sendiri”.

Peserta didik merupakan seseorang yang sedang berkembang memiliki


potensi tertentu dengan bantuan pendidik (guru), ia mengembangkan
potensinya tersebut secara optimal . Istilah peserta didik merupakan sebutan
bagi semua orang yang mengikuti pendidikan dilihat dari tatanan makro.
Menurut UU no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, peserta
didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.

Dalam pengertian umum, anak didik adalah setiap orang yang menerima
pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan
pendidikan.sedangkan dalam arti sempit anak didik adalah anak (pribadi yang
belum dewasa) yang diserahkan kepada tanggung jawab pendidik (Yusrina,
2006).Peserta didik menunjukkan seseorang manusia yang belum dewasa
yang akan dibimbing oleh pendidiknya untuk menuju kedewasaan. Peserta
didik adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya
diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

2.3 Karakteristik Peserta Didik


Setiap peserta didik memiliki ciri dan sifat atau karakteristik yang diperoleh
lingkungan. Agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal guru perlu
memahami karakteristik peserta didik. Karakteristik bawaan merupakan
karakteristik yang dimiliki sejak lahir baik menyangkut faktor biologis maupun
faktor sosial psikologis Untuk mengetahui siapa peserta didik perlu dipahami
bahwa sebagai manusia yang sedang berkembnag menuju kearah ke dewasaan
memiliki beberapa karakteristik.

Dalam mengungkapkan ciri-ciri anak didik Edi Suardi (1984) mengemukakan 3


ciri anak ditersebut

1. Kelemahan dan ketidakberdayaan.

Anak ketika dilahirkan dalam keadaan lemah yang tidak berdaya untuk dapat
bergerak harus melalui berbagai tahapan. Kelemahan yang dimiliki anak adalah
kelemahan rohaniah dan jasmaniah misalnya tidak kuat gangguan cuaca juga
rohaniahnya tidak mampu membedakan keadaan yang berbahaya ataupun
menyenangkan. Kelemahan dan ketidakberdayaan anak makin lama makin
hilang karena berkat bantuan dan bimbingan pendidik atau yang disebut
dengan pendidikan. Pendidikan akan berhenti manakala kelemahan dan
ketidakberdayaan sudah berubah menjadi kekuatan dan keberdayaan, yaitu
suatu keadaan yang dimiliki oleh orang dewasa. Pendidikan justru ada karena
adanya ciri kelemahan dan ketidakberdayaan tersebut.

2.Anak didik adalah makhluk yang ingin berkembang

Keinginan berkembang yang menggantikan ketidakmampuan pada saat anak


lahir merupakan karunia yang besar untuk membawa mereka ketingkat
kehidupan jasmaniah dan rohaniah yang tinggi lebih tinggi lebih tinggi dari
makhluk lainnya. Keinginan berkembang mendorong anak untuk giat, itulah
yang menyebabkan adanya kemungkinan atau pergaln yang disebut
pendidikan. Tanpa keinginan berkembang pada anak, akan menjadikan tidak
ada kemauan tidak mempunyai vitalitas, tidak giat bahkan barang kali menjadi
malas dam acuh tak acuh.

3.Anak didik yang ingin menjadi diri sendiri.

Sepeti pernah dikemukakan bahwa anak didik itu ingin menjadi diri sendiri. Hal
tersebut penting baginya karena untuk dapat bergaul dalam masyarakat.
Seseorang harus merupakan diri sendiri, orang seorang atau pribadi. Tanpa itu
manusia akan menjadi manusia penurut, dan manusia yang tidak punya
pribadi. Pendidikan yang bersifatotoriter bahkan mematikan pribadi anak yang
sedang tumbuh.

Secara garis besar karakteristik peserta didik dibentuk oleh dua faktor yaitu.

 Faktor bawaan merupakan faktor yang diwariskan dari kedua orang tua
individu yang menentukan karakteristik fisik dan terkadang intelejensi,

 Faktor lingkungan merupakan faktor yang menentukan karakteristik


spiritual, mental, psikis, dan juga terkadang fisik dan intelejensi. Faktor
lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu

a. lingkungan keluarga,

Ø Pada lingkungan keluarga seperti motivasi dari kedua orang tua agar
menjadi orang yang sukses kedepannya dan tidak boleh kalah dengan
kesuksesan orang tuanya, kesuksesan teman orang tuanya, kesuksesan anak
teman orang tuanya, ingin merubah nasib keluarga yang melarat, motivasi
sebagai kakak yang merupakan contoh bagi adik-adiknya, motivasi sebagai adik
yang tidak boleh kalah dengan kesuksesan kakaknya.

b. lingkungan sekolah,

Ø Dari lingkungan sekolah seperti motivasi ingin menjadi juara kelas,


motivasi ingin kaya karena melihat orang tua temannya yang kaya, ataupun
motivasi dari gurunya.

c. lingkungan masyarakat.

Ø Lingkungan masyarakat misalnya motivasi dari tetangganya yang sukses,


motivasi karena keluarganya selalu diremehkan masyarakat, ataupun motivasi
karena masyarakatnya diremehkan masyarakat lain.

2.4 Guru/ Pendidik


Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Dan Guru adalah orang yang pekerjaan, mata
pencaharian, atau profesinya mengajar.Dalam pengertian yang sederhana,
guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
Kemudian guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang
melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak harus di lembaga
pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau atau mushola, di rumah
dan sebagainya. Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di
masyarakat. Kewibawaanlah yang menyebabkan guru dihormati, sehingga
masyarakat tidak meragukan fiiguran guru .

Jika menjelaskan pendidik ini selalu dikaitkan dengan bidang tugas dan
pekejaan, maka fareable yang melekat adalah lembaga pendidika. Dan ini juga
menunjukkan bahwa akhirnya pendidik merupakan profesi atau keahlian
tertentu yang melekat pada diri seseorang yang tugasnya adalah mendidik
atau memberrikan pendidikan.Pendidik adalah orang yang mempunyai rasa
tanggung jawab untuk memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik
dalam perkembangan jasmani dan rohaninya demi mencapai kedewasaannya,
mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk tuhan, makhluk sosial dan
sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.

Tugas-tugas dari seorang pendidik adalah :

1)Membimbing peserta didik, dalam artian mencari pengenalan terhadap anak


didik mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat, minat dan sebagainya.

2)Menciptakan situasi untuk pendidikan, yaitu ; suatu keadaan dimana


tindakan-tindakan pendidik dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang
memuaskan.

3)Seorang penddidik harus memiliki pengetahuan yang diperlukan, seperti


pengetahuan keagamaan, dan lain sebagainya.

Seperti yang dikemukakan oleh Imam al-Ghazali, bahwa tugas pendidik adalah
menyempurnakan, membersihkan, menyempurnakan serta membaha hati
manusia untuk Taqarrub kepada Allah SWT.

Sedangkan tanggung jawab dari seorang pendidik adalah :

1)Bertanggung moral.

2)Bertanggung jawab dalam bidang pedidikan.

3)Tanggung jawab kemasyarakatan.

4)Bertanggung jawab dalam bidang keilmuan.

Sedangkan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pendidik adalah :

1)Integritas peribadi, peribadi yang segala aspeknya berkembang secara


harmonis.

2)Integritas sosial, yaitu peribadi yang merupakan satuan dengan masyarakat.

3)Integritas susila, yaitu peribadi yang telah menyatukan diri dengan norma

2.5 Dan pembelajar dalam kehidupan


Secara etimologis, pembelajaran sering disebut dengan instruction (bahasa
Inggris) dan ta’alum (bahasa Arab), yang bermakna sebagai upaya untuk
membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya
(effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian
tujuan yang telah direncanakan.1Corey mendefinisikan pembelajaran,
sebagaimana dikutip oleh Syaiful Sagala, adalah suatu proses dimana
lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut
serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus, atau
menghasilkan respon dalam kondisi tertentu. Pembelajaran merupakan subset
khusus dari pendidikan2. Menurut Dimyati dan Mudjiono, pembelajarlah
adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
belajaran siswa belajar secara aktif3,yang menekankan pada penyediaan
sumber belaaktifSedangkan berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional nomor 20 tahun 2003, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada satu lingkungan belajar
Mohamad Surya mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.Dari pengertian tersebut
dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi dua arah antara guru
yang bertindak sebagai pendidik dan siswa yang bertindak sebagai peserta didik, untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan yang diakatakan oleh Ahmad Zayadi bahwa
pembelajaran dapat dimaknai sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,
untuk membuat siswa belajar secara aktifa (active learning) yang menekankan pada penyediaan
sumber belajar.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia. Dalam


masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan
antar aksi. Dengan demikian masyarakat dapat diartikan sebagai wadah atau
medan tempat berlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu. Untuk
mengerti bentuk dan sifat masyarakat dalam mekanismenya ada ilmu
masyarakat (sosiologi) agar lebih baik apabila ia mengenal “masyarakat”
dimana ia menjadi bagian daripadanya, karena tiap-tiap pribadi tidak saja
menjadi warga masyarakat secara pasif.

Peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan


dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing, mereka memerlukan
bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal
kemampuan fitrahnya.Didalam pandangan yang lebih modern anak didik tidak
hanya dianggap sebagai objek atau sasaran pendidikan, melainkan juga mereka
harus diperlukan sebagai subjek pendidikan, diantaranya adalah dengan cara
melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah dalam proses belajar
mengajar. Berdasarkan pengertian ini, maka anak didik dapat

Pendidik/Guru Jika menjelaskan pendidik ini selalu dikaitkan dengan bidang


tugas dan pekejaan, maka fareable yang melekat adalah lembaga pendidika.
Dan ini juga menunjukkan bahwa akhirnya pendidik merupakan profesi atau
keahlian tertentu yang melekat pada diri seseorang yang tugasnya adalah
mendidik atau memberrikan pendidikan.Pendidik adalah orang yang
mempunyai rasa tanggung jawab untuk memberi bimbingan atau bantuan
kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya demi
mencapai kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk
tuhan, makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.

Tugas-tugas dari seorang pendidik adalah :

1)Membimbing peserta didik, dalam artian mencari pengenalan terhadap anak


didik mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat, minat dan sebagainya.

2)Menciptakan situasi untuk pendidikan, yaitu ; suatu keadaan dimana


tindakan-tindakan pendidik dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang
memuaskan.

3)Seorang penddidik harus memiliki pengetahuan yang diperlukan, seperti


pengetahuan keagamaan, dan lain sebagainya.
Seperti yang dikemukakan oleh Imam al-Ghazali, bahwa tugas pendidik adalah
menyempurnakan, membersihkan, menyempurnakan serta membaha hati
manusia untuk Taqarrub kepada Allah SWT.

Sedangkan tanggung jawab dari seorang pendidik adalah :

1)Bertanggung moral.

2)Bertanggung jawab dalam bidang pedidikan.

3)Tanggung jawab kemasyarakatan.

4)Bertanggung jawab dalam bidang keilmuan.

Sedangkan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pendidik adalah :

1)Integritas peribadi, peribadi yang segala aspeknya berkembang secara


harmonis.

2)Integritas sosial, yaitu peribadi yang merupakan satuan dengan masyarakat.

3)Integritas susila, yaitu peribadi yang telah menyatukan diri dengan norma-
norma susila yang dipilihnya.

3.2 Saran / Kritik


Dengan adanya pembuatan makalah mengenai HAKIKAT
MASYARAKAT,PESERTA DIDIK, GURU/ PENDIDIK DAN PEMBELAJARAN DALAM
KEHIDUPAN. Kami menyarankan agar para pembaca dapat memahami apa
yang telah kami tuangkan ke dalam makalah ini .sebagai calon guru,
mahasiswa Unimed hendaknya menjiwai dengan sungguh-sungguh seluruh
aspek yang mempengaruhi pengembangan hakikat masyarakat guna
menciptakan generasi yang penuh karya
DAFTAR PUSTAKA

http://maoapaadadisini.blogspot.com/2012/04/hakekat-pendidik-dan-peserta-
didik.html.http://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/hakikat-peserta-
didik/https://m.mediaindonesia.com/opini/393917/guru-
pembelajar.https://www.kompasiana.com/pamelasitumorang/pembelajar-
kehidupan_54f95aeaa33311ae068b4dec .
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Belajar

Anda mungkin juga menyukai