Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MINI RISET (MR)

MK. FILSAFAT PENDIDIKAN


PRODI S1 PEND.TATA RIAS

Skor Nilai:

MINI RISET
FILSAFAT PENDIDIKAN
DI SMP NEGERI 35 MEDAN

NAMA :
1. ANNISA HARTANTI (5193144022)
2. THERESA MARGARETH S (5193144024)
3. JIHAN FADILLA (5193144016)
4. YULISTIA R (5192444002)
DOSEN PENGAMPU : RAHMILAWATI RTG S.Pd M.Pd
MATA KULIAH :Filsafat Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2019

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya Kami dapat
menyelesaikan Mini Research di SMP NEGERI 35 MEDAN ini. Kami sangat bersyukur
karena dapat menyelesaikan Mini Research yang menjadi tugas wajib matakuliah Filsafat
Pendidikan di Universitas Negeri Medan di SMP NEGERI 35 MEDAN. Disamping itu, kami
juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terselesaikanlah laporan Mini
Research ini.Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca khususnya bagi kami sendiri. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
terhadap makalah ini agar kiranya nanti penulis dapat membuat yang lebih bagus dan lebih
baik lagi. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangan
yang mungkin kami tidak sadari.

Medan November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A.Latar Belakang Masalah.......................................................................................................4
B.Identifikasi Masalah.............................................................................................................5
C.Batasan Masalah...................................................................................................................5
D.Rumusan Masalah................................................................................................................5
E.Tujuan Survey.......................................................................................................................5
D.Manfaat Survey....................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................7
LANDASAN TEORI...................................................................................................................7
A.Aliran-Aliran Filsafat pendidikan Berlandaskan Pancasila.................................................7
1.Definisi Filsafat Pendidikan Pancasila..............................................................................7
2.Dasar Penyelengaraan Pendidikan di Indonesia................................................................8
B.Konsep dan Nilai-Nilai Filsafat Pendidikan.......................................................................11
1.Nilai-Nilai Pendidikan Berdasarkan Pancasila................................................................11
2.Pendidikan Karakter Berdasarkan nilai- nilai Pancasila.................................................11
C.Kerangka Berpikir..............................................................................................................12
BAB III......................................................................................................................................13
METODE SURVEY..................................................................................................................13
A.Tempat dan Waktu survey.................................................................................................13
B.Subject Survey....................................................................................................................13
C.Teknik Pengambilan Data..................................................................................................13
BAB IV......................................................................................................................................14
HASIL PEMBAHASAN...........................................................................................................14
A.Gambaran Hasil survey......................................................................................................14
B.Pembahasan........................................................................................................................14
C.Temuan Lapangan..............................................................................................................15

3
BAB V.......................................................................................................................................15
A.KESIMPULAN..................................................................................................................15
B.SARAN..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................16

4
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas untuk menciptakan suatu kondisi yang dapat
membantu, memberi rangsangan, bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar
terjadi proses belajar, sehingga siswa dapat memperoleh, mengubah dan mengembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Dalam dekade terakhir guru telah tekun direncanakan untuk cakupan kurikulum, untuk
memastikan yang masing-masing tujuan keaksaraan dan orang-orang di daerah lain dari
kurikulum yang diberikan karena waktu dan perhatian. Proses kegiatan belajar dapat pula
dikatakan efesien apabila dengan usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik.
Untuk dapat mendapat hasil belajar yang baik maka yang paling berperan adalah guru sebagai
pendidik dan siswa itu sendiri yang sedang belajar. Keberhasilan dalam belajar yang dicapai
oleh siswa di sekolah merupakan salah satu ukuran terhadap penguasaan materi pelajaran yang
disampaikan.
Pendekatan yang lebih kreatif untuk kurikulum yang sedang dikembangkan. Sebagai
guru berusaha untuk merestrukturisasi kurikulum dengan pribadi, pembelajaran dan
keterampilan berpikir pada intinya, proses kreatif dan hasil nya sedang dinilai kembali dan
direncanakan untuk lebih menguasai materi. Peran guru dalam menyampaikan materi
pelajaran dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Faktor – faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa penting sekali untuk diketahui, Dalam rangka
membantu siswa mencapai hasil belajar yang seoptimal mungkin. Filsafat Pendidikan
merupakan mata pelajaran yang membutuhkan kesegaran akal dan kemampuan berpikir kritis
sehingga kita dapat menemukan sebuah masalah dan memikikan solusi terhadapnya.

B.Identifikasi Masalah
Dalam makalah ini, kami memfokuskan untuk mngobservasi lingkungan sekolah
yang berupa:
1. Mengetahui bagaimana terlaksanakannya kurikulum 2013 di SMPN 35 ?
5
2. Mengetahui bedanya apa kurikulum KTSP dan K13 ?
3. Mengetahaui respon para tim pengajar tentang K13 ?

C.Batasan Masalah
Untuk mempermudah dalam memahami ruang lingkup permasalahan dalam penelitian
ini maka penulis membatasi masalah berdasarkan identifikasi masalah diatas maka
permasalahan ini dibatasi hanya pada “ Bagaimana jalannya K13 dalam dunia pendidikan saat
ini”

D.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian, latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
maka rumusan masalah yang diteliti adalah : Untuk menegetahui perkembangan sistem
kurikulum 2013 di SMP N 35 MEDAN

E.Tujuan Survey
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk “Mengetahui Sejauh Mana Pengetahuan
Pembelajaran Dalam Melakukan Kebijakan Kurikulum 2013 di SMPN 35 MEDAN”.

D.Manfaat Survey
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Agar mengetahui bagaimana sistem pembekajaran di sekolah tersebut .
2, Dapat membedakan bagaimana sistem pembelajaran KTSP dan K13 .
3. Mengerti bagaimana respon para guru dan murid terhadap kurikulum 2013

BAB II
LANDASAN TEORI

A.Aliran-Aliran Filsafat pendidikan Berlandaskan Pancasila


1.Definisi Filsafat Pendidikan Pancasila
a. Ontologi

6
Ontologi adalah bagian dari filsafat yang menyelidiki tentang hakikat yang ada. Menurut
Muhammad Noor Syam (1984: 24), ontologi kadang-kadang disamakan dengan metafisika,
sebelum manusia menyelidiki yang lain, manusia berusaha mengerti hakikat sesuatu. Manusia
dalam interaksinya dengan semesta raya, melahirkan pertanyaan-pertanyaan filosofis seperti
apakah sesungguhnya realita yang ada itu. Jadi, ontologi adalah cabang dari filsafat yang
persoalan pokoknya apakah kenyataan atau realita itu. Rumusan-rumusan tersebut identik
dengan membicarakan tentang hakikat ada.
b.Epistemologi
Epistemologi adalah studi tentang pengetahuan (adanya) benda-benda. Epistemologi
yang diartikan sebagai filsafat yang menyelidiki sumber, syarat, proses terjadinya ilmu
pengetahuan, batas validitas dan hakikat ilmu pengetahuan. Dengan filsafat, kita dapat
menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai demi peningkatan ketenangan dan kesejahteraan
hidup, pergaulan dan berwarga Negara.
c.Aksiologi
Aksiologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki aspek nilai (value). Nilai tidak akan
timbul karena manusia mempunyai bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Jadi,
masyarakat menjadi wadah timbulnya nilai. Dikatakan mempunyai nilai, apabila berguna,
benar (logis), bermoral dan etis. Dengan demikian, dapat pula dibedakan nilai materiil dan
spiritual. Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memiliki nilai-nilai: Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.
Dasar Penyelengaraan Pendidikan di Indonesia
1) Jenis pendidikan adalah pendidikan yang di kelompokan sesuai sengan sifat dan
kehususan tatanannya (UU RI no 2 tahun 1989 Bab 1 ayat 4 no 2 tahun 1989)
2) Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan
danketerampilan peserta didik
3) Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
bekerja pada bidang pekerjaan tertentu seperti bidang teknik,tata boga,dan busana
perhotelan,kerajinan,administrasi,perkantoran dll.
4) Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang di selenggarakan untuk peserta
didik yang menyandang kelainan fisik/mental yang termasuk pendidikan luar biasa adalah
SDLB untuk jenjang dasar dan PLB untuk jenjang pendidikan menengah memiliki
7
program khusus yaitu program untuk anak tuna netra,tuna rungu,tuna daksa,dan tuna
grahita, untuk pendidikan gurunya di sediakan SGPIB(Sekolah guru pendidikan luar
biasa) serta dengan diploma 3
5) Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus yang di selenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan pemerintah dan non departemen
6) Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik
dalam melaksanakan peranan yang khusus dalam pengetahuan ajaran agama yang terdiri
dari tingkat pendidikan dasar,menengah dan pendidikan tinggi
7) Jalur jenjang dan jenis pendidikan dalam di wujudkan dalam bentuk satuan pendidikan
yang di selenggarakan oleh pemerintahpemerintah daerah dan / atau masyarakat

A. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Pendidikan dasar berberbentuk sekolah dasar (SD) Dan
madrasah ibtidayah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah
pertama(SMP) dan madrasah tsanawiayah (mts) atau bentuk lain dari sederajat
Ketentuan mengenai pendidikan dasar sebagaimana di maksud dalam ayat (1) dan ayat
(2) di atur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah

B. Pendidikan Menengah
1.   Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar
2.    Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan
menengah kejuruan
3.    Pendidikan berbentuk sekolah menengah atas (SMA) madrasah aliyah(MA)
Sekolah menengah kejuruan (SMK) Dan madrasah aliyah kejuruan (MAK) atau bentuk
lain yang sederajat
4.    Ketentuan menengah pendidikan mengenai sebagaimana di maksud pada ayat (1 )
ayat (2) dan ayat (3) di atur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah

C. Pendidikan tinggi
1.    Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
8
yang mencakup program pendidikan diploma,sarjana,magister,spesialis,dan doctor
yang si selenggarakan oleh perguruan tinggi
2.    Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sisitem terbuka
3.    Perguruan tinggi dapat berbentuk akademik,politeknik,sekolah tinggi,institute atau
universitas
4.    Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
5.    Ketentuan mengenai perguruan tinggi sebagaimana di maksud dalam ayat(1) ayat
(2) dan ayat (3) di atur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
6.    Perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan pendirian dan dinyatakan berhak
menyelenggarakan program pendidikan tertentu dapat berbentuk akademik profesi atau
vokasi
7.    Gelar akademik,profesi atau vokasi hanya di gunakan oleh lulusan perguruan
tinggi yang di nyatakan berhak memberikan gelar akademik profesi atau vokasi
8.    Gelar akademik profesi atau vokasi yang di keluarkan oleh penyelenggara
pendidikan yang tidak sesuai dengan ketentuan ayat (1) atau penyelenggara pendidikan
yang bukan perguruan tinggi sebagaimana di maksud dalam ayat (2) di nyatakan tidak
sah
9.    Ketentuan mengenai gelar akademik profesi atau vokasi sebagaimana di maksud
pada ayat (1) ayat (2) ayat (3) ayat(4)ayat (5) dan ayat (6) di atur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah
Sejumlah peraturan pemerintah yaitu pasal-pasal tertentu dari UU RI no 2 tahun 1989
peraturan pemerintah yaitu
-    PP No.27 th 1990 tentang pendidikan pra sekolah
-    PP No.28 th 1990 tentang pendidikan dasar
-    PP No.29 th 1990 tentang pendidikan menengah
-    PP No.30 th 1990 tentang pendidikan tinggi
-    PP No.33 th 1990 tentang pendidikan luar sekolah
-    PP No.38 th 1990 tentang tentang tenaga kependidikan
-    PP No.39 th 1990 tentang peran serta masyarakatdalam pendidikan
Penyelenggaraan terwujud pada jalur jenjang dan jenis pendidikan berfungsi
9
menyiapkan sumber daya manusia untuk pembanguanan pengembangan sistem
pendidikan nasional mesti berdasar kepada aspek legal.

B.Konsep dan Nilai-Nilai Filsafat Pendidikan


1.Nilai-Nilai Pendidikan Berdasarkan Pancasila
a.Mengajarkan bahwa harus memiliki agama masing-masing dan menghormati agama yang
berbeda. (sila 1)
b.Mengajarkan bahwa harus memiliki keadilan dan tanggung jawab dalam melakukan
pembelajaran. (sila 2)
c.Mengajarkan bahwa harus memiliki kesatuan hati dan prinsip agar pembelajaran tercapai
dengan baik. (sila3)
d.Mengajarkan bahwa harus memutuskan permasalahan dalam pembelajaran dengan
musyawarah dan mufakat. (sila 4)
e.Mengajarkan bahwa harus bersikap netral dan membantu sesame teman tanpa pandang
bulu. (sila 5)

2.Pendidikan Karakter Berdasarkan nilai- nilai Pancasila


Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk
memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan mewujudkan
kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Negara kesatuan Republik
Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut
Pancasila. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang
mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Masyarakat
Indonesia adalah masyarakat beragam. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan
bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan
kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu,
maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan
kaidah yang berasal dari agama.

C.Kerangka Berpikir

10
Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang memikirkan hakikat pendidikan
secara komprehensif dan kontemplatif tentang sumber, seluk beluk pendidikan,
fungsi, dan tujuan pendidikan.Ada beberapa pengertian filsafat pendidikan menurut para ahli
yaitu:
1.Filsafat pendidikan adalah pengetahuan yang mengkaji proses pendid ikan dan
teori-teori pendidikan.
2. Filsafat pendidikan mengkaji berbagai teori kependidikan, metode, dan
pendekatan daam pendidikan.
3. Filsafat pendidikan mengkaji hakikat alat-alat dan media pembelajaran.Dari
beberapa pendapat di atas, dapat dipahami bahwa filsafat pendidikan adalah
suatu kegiatan berpikir kritis, bebas, teliti, dan teratur tentang masalah-masalah
yang terdapat di dalam dunia pendidikan agar masalah-masalah tersebut dapat
diatasi dengan cepat dan tepat.
Selain itu ada juga manfaat dari filsafat pendidikan yaitu

a. Menjadi salah satu landasan dalam perkembangan ilmu pendidikanPendidikan


sendiri, tidak lain juga merupakan sebuah ilmu yang dapat terus berkembang
seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya filsafat pendidikan, maka setiap
peneliti yang berkecimpung dan merupakan salah satu pengamat di bidang
pendidikan dapat terbantu untuk lebih mengembangkan ilmu pendidikan yang
ada. Berawal dari pertanyaan mengenai apa, mengapa dan juga bagaimana, yang
merupakan dasar utama dari filsafat.Hal ini dapat membantu para peneliti dan
juga mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan mampu mengembangkan dan
menyempurnakan ilmu pendidikan yang sudah ada.

b. Menjadi landasan dari kebijakan mengenai program p endidikanSegala sesuatu


yang diwajibkan dan juga merupakan hak warga Negara pastinya harus diatur
dalam sebuah undang-undang atau aturan tertentu. Peraturan mengenai
pendidikan ini dibuat dengan menggunakan prinsip filsafat pendidikan. Dengan
menggunakan prinsip filsafat, yaitu mengetahui : Apa yang harus dilakukan untuk
memajukan Pendidikan,Mengapa pendidikan itu perlu,Bagaimana melaksanakan
11
Pendidikan.Maka dengan demikian dapat dibuat suatu peraturan atau undangundang
yang melandasi bidang pendidikan sehingga pendidikan dapat berjalan
dengan baik tanpa adanya kebingungan bagi para pendidik maupun yang terdidik.
Dengan demikian dengan adanya filsafat pendidikan diharapkan dapat membantu
permasalahan-permasalahan yang ada di dikehidupan pendidikan.

BAB III
METODE SURVEY
A.Tempat dan Waktu survey
Tempat : SMP NEGERI 35 MEDAN
Jln Willeam Iskandar Psr V Kenangan Lama . Kec. Sei Tuan
Waktu : Sabtu , 2 November 2019

12
B.Subject Survey
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah salah satu guru di SMP N 35 MEDAN.
C.Teknik Pengambilan Data
Pada penelitian ini teknik pengambilan data nya dilakukan dengan melakukan wawancara
singkat dengan guru yang bersangkutan.

13
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
A.Gambaran Hasil survey
Adapun gambaran hasil survey kami pada sekolah SMP N 35 MEDAN adalah guru disana
sudah menerima dan menerapkan sistem kurikulum 2013 di sekolah tersebut.
B.Pembahasan
Adapun hasil wawanacara kami sebagai berikut :
A: Apa itu kurikulum 2013?
B: K-13 adalah kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini , yang dimana kurikulum ini
menggantikan
Kurikulum sebelumnya yaitu KTSP(K-6),dimana dalam K-13 siswa-siswi lebih dituntut untuk
berperan . Lebih aktif dalam proses belajar-mengajar sedagkan gurunya hanyalah sebagai
media pembelajaran
A: Apa perbedaan K-13 dengan KTSP ?
B: Ada, yaitu kegiatan pengembangan silabus yang sebekumnya kewenangan sauan
pendidikan sekarang menjadi kewenangan pemerintah, bertambahnyajam mata pelajaran dan
berkurangnya mata pelajaran.
A: Apa kekurangan dan kelebihan K-13
B: Kelebihannya yakni:
1. Siswa dituntut lebih aktif,kreatif dan inovatif
2. Adanya penilaian dari semua aspek dimulai dari aspek nilai,kesopanan,religi
,praktek,sikap, dll
3. Menanamkan pendidikan karakter
4. Mengikuti fenomen sosial
Kekurangan K13 yakni :
1. Banyak guru yang belum siap secara mental menghadapi K-13
2. Terlalu banyak materi yang dilampirkan
3. Penguasaan teknologi dan informasi masih sangat terbatas
A:Bagaiamanakah proses pembelajaran di kelas ?
B: Tetap sama
A:Apakah perubahan kurikulum ini akan membawa hasil yang lebih baik?
B: Untuk saat ini dampaknya masih belum dirasakan . Tapi sekolah berharap agar dampaknya
membawa Ke pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi
A: Bagaimana kesiapan para guru dan murid menghadapi K-13
B: Belum ada yang siap menghadapi K13, tapi seiring melakukan pelatihan dan sudah
menjalani K13 diharapkan sudah terbiasa
A: Apakah ada pelatihan untuk para guru?

14
B: Tentu saja , pemerintah sudah menyiapkan hal tersebut
A: Lebih baikmana antara K-13 dan KTSP?
B: Saat ini karen fasilitas K13 yang masih sangat minim, alangkah ;ebih baik beralih dulu ke
kurikulum KTSP
A: Apakah siswa dapat menyerap pelajaran dengan sistem K-13?
B: Tentu saja ada beberapa siswa yang bisa dan lainnya masih tahap penyesuaian
A:Apakah banyak siswa yang mengeluh dengan kurikulum baru ini ?
B: Tidak ada

BAB V
15
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas pembelajaran di SMPN
35 MEDAN di pengaruhi oleh pergantian kurikulum KTSP ke K13.
Dimana saat ini dituntut untuk berperan aktif dan guru hanya sebagai media belajar.
Dan dunia internet saat ini diperlukan dalam sistem pembelajaran siswa-siswi

DAFTAR PUSTAKA
16
https://reni-ariningsih.blogspot.com/2012/05/filsafat-pendidikan-pancasila.html
https://diporifaldo.blogspot.com/2014/01/penyelenggaraan-sistem-pendidikan.html
https://www.materipendidikan.info/2017/12/pendidikan-karakter-lengkap-pengertian.html

17

Anda mungkin juga menyukai