Hari /Tanggal:
MATA KULIAH FILSAFAT
Senin, 13-08-2021 PENDIDIKAN
Soal:
2. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan,
yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan
sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau
subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak
diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau
sistem bagian. Sebagai misal,sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-
subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian,
subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya
Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem
berada pada lebih dari satu tingkat. Sebagai contoh perusahaan perbankan besar semisal
Bank Mandiri, sebagai suatu sistem, Bank Mandiri di suatu kota pastilah memiliki kantor
cabang di tiap kecamatan dan kantor cabang memiliki subsistem, diantaranya bagian
keuangan, bagian frontliner, dan lain sebagainya. Masing-masing bagian tersebut
merupakan suatu sistem kecil atau subsistem dalam kantor cabang itu sendiri
4. Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah
dan pedoman suatu sistem pendidikan. Menurut Jalaludin & Idi (2007: 32) filsafat pendidikan
merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk
menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-
nilai dan tujuan yang ingin di capai. Menurut Jalaludin & Idi (2007: 32) hubungan fungsional
antara filsafat dan teori pendidikan adalah:
a. Filsafat merupakan suatu cara pendekatan yang dipakai untuk
memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan.
Filsafat berfungsi memberi arah terhadap teori pendidikan yang memiliki
relevansi dengan kehidupan yang nyata.
b. Filsafat, dalam hal ini fisafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan
menjadi ilmu pendidikan.
5. Unsur-Unsur Filsafat :
Ontologi
Epistemologi
Axiologi
Unsur-Unsur Pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subyek yang dibimbing (peserta didik)
2. Orang yang membimbing (pendidik)
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5. Pengaruh yg diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6. Mengapa manusian perlu berfilsafat karena Kekaguman atau keheranan, keraguan atau
kesangsian, dan -bintang, matahari, dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan kepada
kita untuk menyelidiki. Dan dari penyelidikan ini berasal filsafat. Berbeda dengan Plato,
Agustinus dan Rene Descartes beranggapan lain. Menurut mereka, berfilsafat itu bukan
dimulai dari kekaguman atau keheranan, tetapi sumber utama mereka berfilsafat dimulai
dari keraguan atau kesangsian. Ketika manusia heran, ia akan ragu-ragu dan mulai berpikir
apakah ia sedang tidak ditipu oleh panca inderanya yang sedang keheranan? Rasa heran
dan meragukan ini mendorong manusia untuk berpikir lebih mendalam, menyeluruh dan
kritis untuk memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berpikir secara mendalam,
menyeluruh dan kritis seperti ini disebut dengan berfilsafat.
Bagi manusia, berfilsafat dapat juga bermula dari adanya suatu kesadaran
akan keterbatasan pada dirinya. Apabila seseorang merasa bahwa ia sangat terbatas
dan terikat terutama pada saat mengalami penderitaan atau kegagalan.
Daftar Pustaka:
Jawaban:
1. 3 pendapat ahli tentang aliran filsafat idealisme, rasionalisme dan materialisme sbb:
Idealisme
1. Plato (477-347 SM)
2. J.G.Fichte (1762-1914 M)
Rasionalisme
1. Edward (1967)
Materialisme
1. Ulien de Lamettrie (1709-1751)
Mengemukakan pemikirannya bahwa binatang dan manusia
tidak ada bedanya, karena semuanya dianggap mesin. Buktinya bahan
(badan) tanpa jiwa mungkin hidup (bergerak), sedangkan jiwa tanpa
bahan (badan) tidak mungkin ada jantung katak yang dikeluarkan dari
tubuh katak masih berdenyut (hidup) walau beberapa saat saja.
3. Julien De Lamettrie
Rasionalisme
Materialisme
Daftar Pustaka
Jawaban:
2. John dewey
John dewey mengatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan
pengarahan bagi perbuatan nyata, dewey suka menyebut sistemnya
dengan istilah instrumentalisme, dalam teori intinya dewey
mengembangkan filsafat sebagai berikut : situasi dikeliling kita, itu
sebagai pengalaman pertama merupakan situasi indeterminate, maka
dengan berfikir reflektif situasi tersebut menjadi indeterminate atas
refleksi kita. Karena filsafat harus berpijak pada pengalaman dan
pengelolahannya secara aktif, kritis, dengan demikian filsafat akan dapat
menyusun sistem norma – norma dan nilai – nilai.
Eksistensialisme
1. Jean paul sartre
Sartre merupakan seorang penulis perancis dan filsuf kontemporer.
Satre mengungkapkan bahwa eksistensi lebih dulu ada dibandingkan
eksesnsi. Itu karena manusia akan memiliki sebuah esensi jika mereka
lebih dulu eksis dalam dunia nyata dan eksensinya akan muncul ketika
ia sudah mati.
3. Heidegger
merupakan seorang filsuf filsafat kontinental heidegger sangat
berpengaruh dalam filsafat eksistensialisme heidegger mengungkapkan
bahwa manusia itu telah ada di dunia dan dunia merupakan karakter dari
dunia itu sendiri
Progresivisme
1. William James
William James berpandangan menegaskan agar fungsi otak atau pikiran
itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu
pengetahuan.
2. John Dewey
John Dewey berpandangan tentang sekolah adalah "Progresivism" yang
lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata
pelajarannya sendiri.
3. Hans Vaihinger
Hans Vaihinger berpandangan bahwa tahu itu hanya mempunyai arti
praktis persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan.
Eksistensialisme
merupakan suatu cabang aliran filsafat pendidikan yang memiliki suatu
pandangan bahwa hakikat manusia adalah suatu eksistensi dari manusia itu
sendiri. Hakikat manusia merupakan suatu yang manguasai manusia secara
menyeluruh yaitu manusia itu sendiri dan cara memandang tidak dari zat
atau ruh tetapi dipandang dari segi keberadaan manusia.
Progresivisme
merupakan teori yang muncul dalam reaksi terhadap pendidikan tradisional
yang selalu menekan kepada metode formal pengajaran. Pada dasarnya teori
ini menekankan beberapa prinsip, salah satunya proses pendidikan berawal
dan berfikir kepada peserta didik. Menurut pandangan progresivusme proses
pendidikan memiliki dua bidang garapan yaitu psikologis dan sosiologis.
3. Eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena latar belakang
ketidakpuasan beberapa filusuf yang memandang bahwa filsafat pada masa Yunani
ketika itu seperti protes terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangan
tentang spekulatif tentang manusia. Intinya adalah Penolakan untuk mengikuti
suatu aliran, penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan keyakinan,
khususnya kemampuan sistem, rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang
bersifat dangkal dan primitif yang sangat dari akademik.
Daftar Pustaka
Jalaluddin dan Abdullah Idi. 2002. Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat dan Pendidikan.
Jakarta: Gaya Media Pratama.
Ramayulis dan Samsul Nizar. 2010. Filsasafat Pendidikan Islam Telaah Sistem
Pendidikan dan Pemikiran Para Tokoh. Jakarta: Kalam Mulia