Dosen Pengampu Mata Kuliah : Mahfuzi Irwan, Nama Mhs :Eka Santi Sinamo
S.Pd, M.Pd / Prof.Dr, Yusnadi, MS
NIM :1213313046
Materi: Pandangan Filsafat Pancasila tentang manusia, masyarakat, Pendidikan dan
nilai.
Indikator Capaian: Dapat menggali dan menganalisis konsep Pandangan Filsafat
Pancasila tentang manusia, masyarakat, Pendidikan dan nilai.
Soal:
1. Diskripsikan Pandangan Filsafat Pancasila tentang :
- manusia,
- masyarakat
- Pendidikan dan
- Nilai
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas
(no.1)!
3. Deskripsikan Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia?
Jawaban:
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG :
Manusia
Kodrat manusia merupakan keseluruhan sifat-sifat asli, kemampuan-kemampuan
atau bakat-bakat alami, kekuasaan, bekal disposisi yang melekat pada
kebaradaan/eksistensi manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial
ciptaan Tuhan YME. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan
yang memiliki kemampuan-kemampuan yang disebut cipta, rasa dan karsa. Derajat
manusia adalah tingkat kedudukan atau martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang memiliki bakat, kodrat, kebebasan hak, dan kewajiban asasi.
.
Masyarakat
Rakyat Indonesia adalah keseluruhan jumlah semua orang, warga dalam
lingkungan negara Indonesia. Hakekat rakyat Indonesia adalah pilar negara dan
yang berdaulat. Segala sesuatu yang merupakan hak dalam hubungan hidup
kemanusiaan yang mencakup hubungan antara negara dengan warga negara,
hubungan negara dengan negara, dan hubungan antar sesama warga negara yang
dinamakan adil (Surajiyo, 2008). Untuk menghindarkan masalah etno-nasionalisme
yang dapat berakibat disintegrasi bangsa, Hamdi Huruk (dalam H.A.R. Tilaar.
2002: 76) mengemukakan program sebagai berikut :
1. Didalam menyikapi dorongan etno-nasionalisme yang negatif maka dihindarkan
cara-cara pemecahan koersif (militeristk), tetapi dengan menggunakan metode
persuasive dan dialogis, serta mengikut sertakan masyarakat setempat.
2. Perlu diakui identitas etnis dalam arti kultural bukan dalam arti politik
3. Menyadarkan kelompok-kelompok yang berkeinginan kepada separatisme,
bahwa berpisah dengan negara dan bangsa Indonesia akan merugikan.
4. Menghindari berbagai pelanggaran HAM dan menghormati HAM. Oleh karena
itu, budaya etnis masing-masing suku harus diberi kesempatan yang seluas- luasnya
untuk diperkembangkan sebagai modal dasar mengembangkan demokrasi atau
sikap demokratis, saling menghargai, dan menghormati bagi setiap warga negara.
Itulah yang menjadi nilai-nilai dasar Pancasila terhadap masyarakat Indonesia.
Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional). Sebagai usaha sadar dan terencana, pendidikan tentunya
harus mempunyai dasar dan tujuan yang jelas, sehingga dengan demikian baik isi
pendidikan maupun cara-cara pembelajarannya dipilih, diturunkan dan
dilaksanakan dengan mengacu kepada dasar dan tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Selain itu, pendidikan bukanlah proses pembentukanpeserta didik untuk
menjadi orang tertentu sesuai kehendak sepihak dari pendidik. Karena manusia
(peserta didik) hakikatnya adalah pribadi yang memiliki potensi dan memiliki
keinginan untuk menjadi dirinya sendiri, maka upaya pendidikan harus dipandang
sebagai upaya bantuan dan memfasilitasi peserta didik dalam rangka
mengembangkan potensi dirinya. Upaya pendidikan adalah pemberdayaan peserta
didik. Hal ini hendaknya tidak dipandang sebagai upaya dan tujuan yang bersifat
individualistic semata, sebab sebagaimana telah dikemukakan bahwa kehidupan
manusia itu multi dimensi dan merupakan kesatuan yang integral. Selain hal di
atas, dimensi hitorisitas, dinamika, perkembangan kebudayaan dan tugas hidup
yang diemban manusia mengimplikasikan bahwa pendidikan harus diselenggarakan
sepanjang hayat. Pendidikan hendaknya diselenggarakan sejak dini, pada setiap
tahapan perkembangan hingga akhir hayat. Sebab itu, pendidikan hendaknya
diselenggarakan baik pada jalur pendidikan informal, formal, maupun nonformal
yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.
Page 3 of 7
RPS MKDK : FILSAFAT PENDIDIKAN
. Tujuan Pendidikan
berdasarkan Pandangan Pancasila tentang hakikat realitas, manusia,pengetahuan
dan hakikat nilai Mengimplikasikan bahwa pendidikan seyogyanya bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung
jawab. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003
Tentang sistem Pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan tersebut hendaknya kita
sadari betul, sehingga pendidikan yang kita selenggarakan bukan hanya untuk
mengembangkan salah satu potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
berilmu saja, bukan hanya untuk terampil bekerja saja, dsb., melainkan demi
berkembangnya seluruh potensi peserta didik dalam konteks keseluruhan dimensi
kehidupannya secara integral. Kurikulum Pendidikan. Kurikulum disusun sesuai
dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan:a) peningkatan iman dan takwa;b) peningkatan akhlak
mulia;c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;d) keragaman
potensi daerah dan lingkungan;e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional;f)
tuntutan dunia kerja;g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;h)
agama;i) dinamika perkembangan global; danj) persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan. Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana
dimaksud di atas diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (Pasal 36 UU RI
No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Page 4 of 7
RPS MKDK : FILSAFAT PENDIDIKAN
Nilai
Filsafat Pancasila memiliki fungsi kesatuan bangsa. Hal ini dikarenakan pandangan
bahwa Pancasila mengandung nilai kepribadian yang paling tepat dan sesuai dengan
bangsa Indonesia. Pancasila juga dianggap sebagai nilai yang paling bijaksana, paling adil,
dan paling tepat untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia.
Page 5 of 7
RPS MKDK : FILSAFAT PENDIDIKAN
Kesimpulan :
1. Manusia : Pancasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi oleh
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia memandang bahwa manusia adalah
makhluk tertinggi ciptaan tuhan yang maha kuasa dan maha mulia yang
dianugerahi kemampuan atau potensi untuk bertumbuh dan berkembang, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat atau sosial. Manusia
Pancasila adalah manusia yang bebas dan bertanggung jawab terhadap
perkembangan dirinya sebagai individu dan perkembangan masyarakat Indonesia.
Manusia ciptaan tuhan yang mahakuasa dianugerahi kemampuan atau potensi
untuk bertumbuh dan berkembang sepanjang hayat.
Page 6 of 7
RPS MKDK : FILSAFAT PENDIDIKAN
Daftar Pustaka:
https://www.slideshare.net/HerryPurwantoPanjaitan/pandangan-filsafat-pancasila-
tentang-manusia-masyarakat-pendidikan-dan-nilai
Page 7 of 7