Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: 11 LEMBARAN KERJA 10 NILAI

Hari/Tanggal: MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN


Prodi Pendidikan Biologi
Senin, 01 November 2021 FMIPA UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Evi Bunga Kirani Br. Sinuraya

RAHMILAWATI RITONGA, S.P., M.Pd. NIM : 4213141042


Materi: Hakekat Pendidikan
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan mensimulasikan skenario
hakekat manusia.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Hakekat Pendidikan ?
2. Mengapa pendidikan selalu memperhatikan perkembangan manusia?
3. Simpulkan Hakekat Pendidikan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
4. Sebutkan landasan yang menjadi hakikat dari bentuk penyelanggaraan Pendidikan di Negara
kesatuan Republik Indonesia.
5. Kemukakan alasan filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntunan nasional adalah
Jawaban:
1.)
 John Dewey memaknai pendidikan sebagai proses pembaruan makna-makna pengalaman lewat
transmisi insidental dan intensional. Dengan usaha demikian, pendiidkan membantu manusia
merealisasikan segala kemampuan yang ada dalam dirinya untuk menjad pribadi yang mandiri.
Ialah sesuatu yang penting harus pula kelihatan dalam kegunaannya. Oleh Karena itu pertanyaan
what is harus dikembangkan menjadi what for dalam filsafat praktis. “Menurut John Dewey, kita
harus sanggup bertindask, tidak selalu terjerumus dalam pertengkaran ideologis yang mandul tanpa
isi, melainkan berusaha memecahkan masalah dengan tindakan konkrit,”.

 Brubacher dalam bukunya “Modern Philosophies of Education, “Pendidikan diartikan sebagai


proses timbal balik dari setiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan
teman dan alam semesta. Pendidikan merupakan pula perkembangan yang terorganisasi dan
kelengkapan dari semua potensi manusiawi, moral, intelektual dan jasmani oleh dan untuk
kepribadian individunya serta kegunaan masyarakatnya yang diarahkan demi menghimpun semua
aktivitas tersebut bagi tujuan hidupnya.

 Freire hakekat pendidikan adalah membebaskan. Freire mendobrak bahwa pendidikan haruslah
mencermati realitas sosial. Pendidikan tidaklah dibatasi oleh metode dan tekhnik pengajaran bagi
anak didik. Pendidikan untuk kebebasan ini tidak hanya sekedar dengan menggunakan proyektor
dan kecanggihan sarana tekhnologi lainnya yang ditawarkan seseuatu kepada peserta didik yang
berasal dari latar belakang apapun. Namun sebagai sebuah praksis sosial, pendidikan berupaya
memberikan bantuan membebaskan manusia di dalam kehidupan objektif dari penindasan yang
mencekik mereka.

2.) Karena pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek
kehidupan. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan
pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya. Pendidikan dibutuhkan untuk
menyiapkan anak manusia demi menunjang perannya di masa datang. Upaya pendidikan yang dilakukan
oleh suatu bangsa memiliki hubungan yang signifikan dengan rekayasa bangsa tersebut di masa mendatang.
Dengan demikian, pendidikan merupakan sarana terbaik untuk menciptakan suatu generasi baru pemuda-
pemudi yang tidak akan kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri tapi juga sekaligus tidak menjadi
bodoh secara intelektual atau terbelakang dalam pendidikan mereka atau tidak menyadari adanya
perkembangan-perkembangan disetiap cabang pengetahuan manusia.

Bagi perkembangan manusia pendidikan adalah. Pertama transformasi budaya dari generasi ke generasi,
mempertahankan unsure-unsur esensi dari kebudayaan dengan membuka diri pada usur positif dari luar.
Kedua Pendidikan bertanggung jawab terhadap generasi masa kini, artinya pendidikan tidak dapat pejam
mata terhadap pengangguran dan harus mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan. Ketiga dalam tugas
yang paling berat pendidikan adalah menyiapkan generasi masa depan dalam perkembangan kehidupan,
yang dulu hidup dalam keadaan tradisional harus mempersiapkan generasi yang mampu menerobos
kehidupan modern dan berperan aktif.

3.) Keseimpulannya hakekat pendidikan diartikan sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan selalu berkembang, dan selalu dihadapkan
pada perubahan zaman. Untuk itu, mau tak mau pendidikan harus didisain mengikuti irama perubahan
tersebut, apabila pendidikan tidak didisain mengikuti irama perubahan, maka pendidikan akan ketinggalan
dengan lajunya perkembangan zaman itu sendiri.

4.) 1. Landasan Filosofis


Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang
berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam pendidikan, seperti apakah pendidikan itu, mengapa
pendidikan diperlukan, danapa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan. Sehubungan dengan itu,
landasan filosofis merupakan landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat.Sesuai dengan sefatnya, maka
landasan filsafat menelaah sesuatu secara radikal,menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-
konsepsi mengenaikehidupan dan dunia.
2. Landasan Sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar interaksisosial. Dikatakan demikian,
karena pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya dan proses saling mempengaruhi antara individu yang
terlibat di dalamnya.Dalam posisi yang demikian, apa yang dinamakan pendidik dan peserta didik,
menunjuk kepada dua istilah yang dilihat dari kedudukannya dalam interaksi sosial. Artinya, siapa yang
bertanggungjawab atas perilaku dan siapa yang memilki peranan penting dalam proses mengubahnya.
Karena itu, proses pendidikan untuk menunjukkan siapa yang menjadi pendidik dan siapa yang menjadi
peserta didik secara permanen, karena keduanya dapat saling berubah fungsi dan kedudukan.
3. Landasan Hukum
Pendidikan merupakan peristiwa multidimensi, bersangkut paut dengan berbagai aspek kehidupan manusia
dan masyarakat. Kebijakan, penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dalam masyarakat perlu
disalurkan oleh titik tumpu hukum yang jelas dan sah. Dengan berlandaskan hukum, kebijakan,
penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dapat terhindar dari berbagai benturan kebutuhan.
Setidaknya dengan landasan hukun segala hak dan kewajiban pendidik dapat terpelihara.
4. Landasan Kultural
Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut dikarenakan pendidikan dan
kebudayaan mempunyai hubuangan timbal balik. Kebudayaan dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan
jalan mewariskannya dari satu generasi ke genarasi berikutnya melalui pendidikan, baik pendidikan
informal, nonformal, maupun formal.
5. Landasan Psikologis
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Oleh sebab itu, landasan psikologis merupakan salah
satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Landasan psikologis pendidikan terutama tertuju
kepada pemahaman manusia, khususnya berkenaan dengan proses belajar manusia. Pemahaman terhadap
peserta didik, terutama sekali yang berhubungan dengan aspek kejiwaan, merupakan salah satu kunci
keberhasilan dalam pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan
penerapannya, pengetahuan tentang aspek-aspek pribadi, urutan, dan ciri-ciri partumbuhan setiap aspek, dan
konsep tentang cara-cara yang paling tepat untuk pengembangan kepribadian.
6. Landasan Ilmiah dan Teknologi
Pendidikan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mempunyai kaitan yang sangat erat. Hal tersebut
karena bagian utama dalam pendidikan, terutama dalam bentuk pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan
berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengetahuan, teknologi, dan seni. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa landasan ilmiah dan teknologi dijadikan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan
dan praktik pendidikan.
7. Landasan Ekonomi
Manusia pada umumnya tidak lepas dari kebutuhan ekonomi. Sebab kebutuhan dasar manusia
membutuhkan ekonomi. Dunia sekarang ini tidak hanya ditimbulkan oleh dunia politik, melainkan juga
masalah dari ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi, dan penghasilan negara bertambah walaupun
utang luar negeri cukup besar dan penghasilan rakyat kecil masih minim. Perkembangan ekonomi pun
menjadi pengaruh dalam bidang pendidikan.
8. Landasan Sejarah
Landasan sejarah memberikan peranan yang penting karena dari suatu landasan sejarah itu bisa membuat
arah pemikiran kepada masa kini. Bidang pendidikan terlebih dahulu memeriksa sejarah tentang pendidikan
baik yang bersifat nasional maupun internasional. Dengan demikian, setiap bidang kegiatan yang ingin
dicapi manusia untuk maju, pada umumnya dikaitkan dengan bagaimana keadaan bidang tersebut pada
masa lampau. Demikian juga halnya dengan bidang pendidikan. Sejarah pendidikan merupakan bahan
pembanding untuk memajukan pendidikan suatu bangsa.
9. Landasan Religius
Landasan religius merupakan landasan yang paling mendasari dari landasan-landasan pendidikan, sebab
landasan agama adalah landasan yang diciptakan oleh Allah swt. Bahkan setiap pendidikan nasional
mengharuskan setiap peserta didik mengikuti pendidikan agama. Karena sistem pendidikan agama
diharapkan sebagai penyeru pikiran-pikiran produktif dan berkolaborasi dengan kebutuhan zaman yang
semakin modern. Pendidikan agama adalah hak setiap peserta didik dan bukan negara atau organisasi keaga

5.) Alasan Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional, karena Filsafat pendidikan Pancasila
merupakan sub sistem dari sistem negara yang merupakan perwujudan nilai dan jiwa pancasila yang dapat
melestarikan kebudayaan, martabat dan kepribadian bangsa dan Negara. Dapat dikatakan bahwa Filsafat
Pendidikan Pancasila merupakan aspek Rohaniah atau spiritual Sisdiknas (Jalaludin & Abdullah
Idi,2011:170). Tercermin dalam tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003.

Daftar Pustaka:
 https://triatra.wordpress.com/2010/10/13/601/
 http://kancahkreatif.blogspot.com/2011/03/fungsi-pendidikan-bagi-perkembangan.html
 https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwi55Nvt1_bzAhVJXSsKHatTCkoQFno
ECAMQAw&url=https%3A%2F%2Fosf.io%2Fy9xb3%2Fdownload%2F%3Fformat
%3Dpdf&usg=AOvVaw1SqegtAsjouryb392nOa_v
 http://sariwex.blogspot.com/2013/06/filsafat-pendidikan-pancasila_4357.html

Anda mungkin juga menyukai