Anda di halaman 1dari 6

Tugas Rutin 4 “Kesehatan dan Resikonya”

BIOLOGI UMUM

Dosen Pengampu : Drs. Muhammad Yusuf Nasution, M. Si

OLEH :

Nama : Evi Bunga Kirani Br. Sinuraya

Nim : 4213141042

Kelas : PSPB E 2021

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

OKTOBER 2021
1. Sudah umum harus diketahui pola hidup dan pola makan yang benar,
bagaimana pola yang benar sehingga kesehatan tubuh dapat terjaga,
uraikan dan beri contoh!.

2. Jelaskan fungsi air dalam sistem transport dalam kehidupan mahkluk


hidup.

3. Jelaskan siklus jantung dan bagaimana hubungan antara struktur dengan


fungsi dari jantung.

4. Uraikan hubungan makanan dengan kesehatan.

5. Jelaskan faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya


penyakit-penyakit kardiovaskuler.

Jawaban :

1.) Pola hidup yang sehat dan benar

- Kenali kondisi kesehatan diri sendiri saat ini, mulai dari riwayat kesehatan,
alergi, hingga penyakit kronis yang diderita. Oleh karena itu, lakukan
pemeriksaan secara rutin ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuh Anda
secara keseluruhan dan mendeteksi sejak dini kemungkinan adanya penyakit
yang diderita.

- Lakukan aktivitas fisik, para ahli merekomendasikan setiap orang untuk


berolahraga dengan durasi total minimal 150 menit setiap minggu untuk
mengencangkan otot. Tidak harus yang bersifat berat, olahraga ringan seperti
berjalan kaki, bersepeda, atau naik-turun tangga juga dapat dilakukan di sela
kesibukan.

- Catat makanan yang dikonsumsi, bermanfaat untuk mengontrol asupan


makanan dan sebagai pengingat.

- Hentikan kebiasaan buruk, seperti kebiasaan merokok atau konsumsi minuman


beralkohol, bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.

- Kelola stres, belajar mengelolanya dengan meluangkan waktu untuk rileks,


baik dengan melakukan hobi atau melakukan meditasi.

- Cukupi waktu istirahat, untuk mewujudkan tubuh dan pikiran yang sehat.
Usahakan untuk tidur setidaknya 7–8 jam setiap malamnya dan bangun di jam
yang sama.
Pola makan yang sehat dan benar

-Kunyah makanan secara perlahan, mengunyah makanan secara perlahan agar


mengasup rendah kalori. Sebab, orang yang mengunyah perlahan cenderung
tidak mengalami obesitas atau tak punya masalah metabolisme, penyakit
jantung, diabetes dan risiko stroke. Saat orang makan cepat, mereka cenderung
tidak merasa kenyang dan lebih cenderung makan berlebihan. Makan cepat
menyebabkan fluktuasi glukosa yang lebih besar, yang dapat menyebabkan
resistensi insulin.

-Kurangi makan camilan

-Hindari terlalu sering order makanan di luar Memasak makanan sendiri di


rumah jauh lebih baik untuk kesehatan, dibanding harus makan di restoran atau
order makanan via online.

-Kurangi konsumsi garam. Kelebihan sodium bisa meningkatkan tekanan darah


dan risiko terkena penyakit jantung dan stroke, demikian menurut riset CDC.

-Hindari minum soda. Minuman yang dimaniskan secara artifisial terkait


dengan peningkatan risiko stroke dan demensia, demikian menurut jurnal Stroke
American Heart Association.

-Memakan makanan seimbang. Ahli gizi Cheryl Forberg menyarankan


konsumsi makanan yang mengandung 45 persen karbohidrat, 30 persen protein,
dan 35 persen lemak baik.

-Perbanyak konsumsi sayuran hijau Sayuran kaya serat dan air bisa membuat
perut kenyang. Oleh karena itu, Forberg menyarankan agar mengonsumsi lebih
banyak sayur seperti bayam, tomat, atau sayuran hijau.

-Jangan biarkan terlalu lapar atau kenyang. Menurut Forberg, saat terlalu lapar,
kita cenderung memilih makanan yang salah dan makan terlalu banyak.

2.) Media transportasi Karena sturkturnya yang terdiri atas dua atom hidrogen
dan satu atom oksigen, air mudah bergerak dari satu kompartemen sel ke
komparatemen sel lainnya, dari satu sistem tubuh ke sistem lainnya. Air
merupakan media transportasi yang efektif. Dalam sistem pernapasan, air
membantu transportasi oksgien ke seluruh tubuh. (Media transportasi zat gizi
dan oksigen lewat peredaran darah).
3.) Siklus jantung adalah peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari
permulaan sebuah denyut jantung sampai berakhirnya denyut jantung.
Setiap siklus dimulai oleh pembentukan potensial aksi yang spontan dalam
nodus sinus. Nodus ini terletak pada dinding lateral superior atrium kanan dekat
tempat masuk vena kava superior, dan potensial aksi menjalar dengan cepat
sekali melalui kedua atrium dan kemudian melalui berkas A-V ke ventrikel.
Siklus jantung terdiri dari dua periode, yaitu periode kontraksi (sistol) dan
relaksasi (diastol) (Abbas, 2009). Selama sistol, ruang jantung memompa
darah ke luar; selama diastol, ruang jantung terisi dengan darah.

Sistol ventrikel terjadi setelah penutupan katup mitral dan trikuspid. Periode
sistolik dibagi dalam dua fase: Periode sistolik bagian pertama, yaitu:
Periode sistolik dimulai dengan peningkatan tekanan ventrikel untuk pertama
kali setelah katup mitral dan trikuspid menutup. Hal ini juga dikenal
sebagai fase kontraksi isovolumik. Selanjutnya, diikuti ejeksi ventrikel
cepat. Hal ini terjadi apabila tekanan ventrikel melebihi tekanan dalam aorta
dan arteri pulmonal. Keadaan ini akan memaksa katup aorta dan pulmonal
membuka sehingga menyebabkan darah keluar dengan cepat dari ventrikel.Pada
periode sistolik ventrikel selanjutnya, tekanan ventrikel akan turun dan ejeksi
ventrikel akan berkurang. Periode ini berlangsung sampai ejeksi ventrikel
berhenti dan dimulainya periode diastol ventrikel.

Diastol ventrikel terjadi setelah penutupan katup aorta dan pulmonal.


Periode diastolik dibagi dalam tiga fase:

Fase pertama, meliputi: Pada awal periode ini, tidak ada darah yang
memasuki ventrikel, sehingga volumenya tidak bertambah. Keadaan ini juga
dikenal sebagai fase relaksasi isovolumik. Apabila tekanan atrium melebihi
tekanan ventrikel, maka katup mitral dan trikuspid akan membuka dan darah
akan memasuki ventrikel dengan cepat. Keadaan ini juga dikenal sebagai fase
pengisian cepat. Pada pertengahan periode diastolik, hampir tidak ada aliran
ke dalam ventrikel. Periode ini terjadi ketika atrium dan ventrikel dalam
keadaan relaksasi. Pada akhir periode diastolik, terjadi kontraksi atrium atau
”sentakan atrium” dan darah yang tersisa akan diperas keluar dari atrium.
Keadaan ini juga dikenal sebagai fase pengisian lambat.

Struktur jantung dengan fungsi jantung saling berhubungan satu sama lain
dikarenakan Jantung dibagi menjadi dua rongga (rongga kiri dan rongga kanan)
oleh dinding otot yang disebut septum. Dua rongga terdiri dari masing-masing
dua kamar. Bilik atas disebut atrium dan yang bawah disebut ventrikel. Struktur
jantung tersebut pastinya memiliki fungsi serta peranan nya masing-masing,
yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia.

4.) Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan agar memiliki energi untuk
melakukan berbagai aktivitas. Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh, juga
mempengaruhi kesehatan tubuh makhluk hidup. Agar tubuh dapat berkembang
dengan baik serta kesehatan tetap terjaga, mengonsumsi makanan penuh gizi
dan nutrisi merupakan salah satu caranya. Contoh gizi serta nutrisi yang
terkandung dalam makanan adalah protein, karbohidrat, lemak, vitamin, air
serta mineral.

Jadi kesimpulannya adalah dalam makanan pastinya terdapat kandungan gizi


serta nutrizi, yang memang sangat berpengaruh pada kesehatan, dan harus
sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh. Jika berlebih atau kurang sama-
sama bisa menyebabkan berbagai penyakit. Makanan yang mengandung nutrisi
dan gizi yang dikonsumsi secara imbang sangat baik untuk kesehatan tubuh
serta menciptakan energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

5.)- Tekanan darah tinggi, kondisi ini terjadi ketika tekanan darah di arteri dan
pembuluh darah terlalu tinggi. Jika tidak dikendalikan, tekanan darah yang
tinggi dapat memengaruhi jantung, ginjal, dan otak.

- Kadar kolesterol tinggi, kolesterol dapat menumpuk di dinding arteri hingga


menyebabkan penyempitan pada area tersebut dan mengurangi aliran darah ke
jantung, otak, serta berbagai bagian tubuh lainnya.

- Diabetes, ketika kadar glukosa darah yang tinggi tidak dikelola dengan baik,
kondisi tersebut dapat meningkatkan jumlah plak yang terbentuk di dalam
dinding pembuluh darah. Imbasnya, aliran darah ke jantung bisa terhambat
hingga berhenti.

- Obesitas, kadar lemak yang tinggi pada penderita obesitas dapat memberi efek
resistensi terhadap hormon insulin, obesitas juga dapat meningkatkan kadar
kolesterol LDL yang memicu terjadinya penyakit jantung.

- Usia, risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Pria


berusia 45 tahun atau lebih dan wanita berusia 55 tahun atau lebih, memiliki
risiko yang lebih besar terkena penyakit jantung.
- Riwayat keluarga, jika orang tua memiliki penyakit jantung sebaiknya perlu
berhati-hati, karena memiliki risiko yang lebih besar menderita penyakit jantung
bila ada anggota keluarga yang juga menderita penyakit tersebut.

- Makan makanan tidak sehat Sering mengonsumsi makanan yang tinggi akan
lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dikaitkan dengan risiko penyakit
jantung dan kondisi kesehatan lainnya, seperti aterosklerosis. Selain itu, terlalu
banyak mengonsumsi garam juga dapat meningkatkan tekanan darah yang
mampu memicu terjadinya penyakit jantung. Jarang bergerak atau berolahraga

-Malas bergerak memang menjadi kebiasaan yang buruk. Kebiasaan ini bisa
mendatangkan berbagai risiko penyakit, tak terkecuali penyakit jantung. Ketika
tubuh jarang bergerak atau berolahraga, kemungkinan orang mengalami
obesitas, tekanan darah tinggi, atau bahkan diabetes, menjadi lebih besar.

-Minum terlalu banyak alkohol, kebiasaan ini akan menaikkan kadar trigliserida
(zat berlemak dalam darah), yang bisa memicu terkena penyakit jantung, batas
konsumsi harian yang direkomendasikan, yaitu tidak lebih dari 2 gelas per hari.

-Merokok, nikotin yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan tekanan


darah, karbon monoksida dari asap rokok bisa mengurangi jumlah oksigen yang
dibawa oleh darah. Bukan hanya perokok aktif, asap rokok yang terpapar pada
perokok pasif juga bisa meningkatkan risikonya terkena penyakit jantung.

-Depresi, kondisi mental ini dapat menyebabkan sejumlah perubahan dalam


tubuh yang bisa memengaruhi kesehatan jantung. Terlalu banyak stres dan
merasa sedih akibat depresi juga berpotensi meningkatkan tekanan darah yang
memicu penyakit jantung.

Anda mungkin juga menyukai