Anda di halaman 1dari 19

Tugas Rutin 8 “Bioreproduksi dan Inovasi Teknologi Reproduksi”

BIOLOGI UMUM

Dosen Pengampu : Drs. Muhammad Yusuf Nasution, M. Si

OLEH :

Nama : Evi Bunga Kirani Br. Sinuraya

Nim : 4213141042

Kelas : PSPB E 2021

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

OKTOBER 2021
1. Uraikan sistem reproduksi pada laki-laki!
2. Uraikan sistem reproduksi pada wanita!
3. Diskusikan cara kerja alat-alat KB seperti pil KB, IUD dan susuk
sehingga dapat mencegah terjadinya kehamilan!
4. Diskusikan beberapa penyakit yang berhubungan dengan sistem
reproduksi manusia!
5. Diskusikan mekanisme terjadinya bayi kembar!
6. Diskusikan mekanisme terjadinya buah berukuran besar tanpa biji!
7. Uraikan beberapa inovasi teknologi reproduksi yang sedang berkembang
saat ini!

Jawaban :

1.) Sistem Reproduksi Pria

Struktur alat reproduksi laki-laki terdiri dari bagian luar (eksternal) dan dalam
(internal).

Organ reproduksi pria bagian eksternal

1. Penis. Terdapat 3 bagian utama anatomi penis, yaitu:

-Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.

-Batang penis. Bagian ini merupakan alat kelamin pria yang berfungsi untuk
penetrasi ke dalam vagina.

-Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat
menjalani sunat.

Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari
saluran kemih. Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluarnya cairan semen
dan urine. Pada alat kelamin pria ini juga terdapat ujung-ujung saraf yang
sensitif terhadap rangsangan.Penis tak lepas dari risiko sejumlah penyakit.
Penyakit penis yang dimaksud antara lain: -Radang kulup penis (balanitis),
-Penyakit Peyronie (Peyronie's disease) alias penis bengkok, -Infeksi,
-Disfungsi ereksi, -Kanker penis.

2. Skrotum

Skrotum merupakan bagian dari sistem reproduksi pria yang terlihat berbentuk
seperti kantung. Letaknya berada di belakang penis, dan merupakan tempat dari
testikel, yang biasa disebut dengan testis atau buah zakar. Pada skrotum juga
terdapat banyak saraf dan pembuluh darah. Organ ini pun berperan untuk
mengatur suhu testis. Skrotum dapat mengalami pembengkakan. Biasanya, ini
diakibatkan oleh torsio testis (gangguan pada testis yang memicu tersumbatnya
aliran darah). Selain itu, pembengkakan skrotum juga bisa dipicu oleh
peradangan dan pertumbuhan yang tidak normal di dalam skrotum.
Pembengkakan ini bisa menimbulkan rasa sakit, atau malah tidak menimbulkan
nyeri sama sekali.

3. Testis

Organ reproduksi pria berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini
terletak di dalam skrotum. Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki
dua testis. Fungsi testis adalah menghasilkan testosteron, yang merupakan
hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi
sperma.Beberapa masalah kesehatan yang bisa menyerang testis, antara lain:
-Trauma testis, -Torsio testis, -Radang testis (orkitis), -Kanker testis.

4. Epididimis

Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ


ini berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi
di testis. Selain itu, epididimis juga merupakan organ reproduksi pria yang
berfungsi dalam mematangkan sperma, yang dibentuk oleh testis. Setelah
matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam membuahi sel telur.

Organ reproduksi pria bagian internal

1. Vas deferens

Fungsi vas deferens adalah mengantar sperma keluar tubuh saat ejakulasi.
Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke
rongga panggul. Dari epididimis, sperma disalurkan melalui vas deferens, untuk
kemudian menuju saluran kemih alias uretra. Organ ini terletak di belakang
kandung kemih.

2. Vesikula seminalis

Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada


vas deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam
memproduksi cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.

3. Saluran ejakulasi

Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis. Sesuai
dengan namanya, saluran ejakulasi menjadi "jalan" bagi air mani untuk keluar
saat pria berejakulasi.

4. Saluran kemih

Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari
kandung kemih ke luar tubuh.

5. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum
atau anus. Prostat berfungsi memproduksi cairan yang membantu pergerakan
sperma saat terjadi ejakulasi dan membantu menjaga sperma tetap sehat.

6. Kelenjar bulbourethral

Kelenjar bulbourethral atau disebut juga kelenjar cowper berfungsi untuk


memproduksi cairan yang melumasi saluran kemih. Selain itu, bagian dari
sistem reproduksi pria ini juga membantu menetralisir tingkat keasaman di
saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine.

2.) Sistem Reproduksi wanita

Struktur alat reproduksi wanita terdiri dari bagian luar (eksternal) dan dalam
(internal).

Organ reproduksi wanita bagian eksternal


1. Labia majora

Alat reproduksi ini juga bisa disebut juga sebagai salah satu organ reproduksi
wanita ini sebagai bibir besar karena fungsinya melindungi organ luar
lainnya.Pada masa puber, area kulit di labia majora akan tumbuh bulu atau
rambut yang juga mengandung kelenjar penghasil minyak.

2. Labia minora

Labia minora atau bibir kecil merupakan alat reproduksi wanita yang
mempunyai berbagai ukuran.Letaknya tepat di dalam labia majora, mengelilingi
bukaan ke vagina dan uretra (saluran pembawa urine). Kulitnya sangat halus,
mudah teriritasi, dan bengkak.

3. Kelenjar Bartholin

Kelenjar ini berada di setiap sisi sebelah lubang vagina dan bisa mengeluarkan
sekresi cairan (lendir) untuk melumasi area miss V.

4. Klitoris

Organ reproduksi wanita yang satu ini merupakan tonjolan kecil dan sensitif.
Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit disebut sebagai preputium, mirip dengan
kulup di ujung penis.

Perlu diketahui pula bahwa klitoris sensitif terhadap rangsangan dan menjadi
area ereksi. Oleh karena itu, klitoris kerap menjadi salah satu titik rangsang
wanita saat berhubungan intim.

Organ reproduksi wanita bagian internal

1. Vagina

Vagina adalah saluran yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim)


dengan bagian luar tubuh. Letaknya di dalam tubuh, belakang kandung kemih,
lebih rendah dari rahim.

Fungsi vagina sebagai alat reproduksi wanita adalah menjadi jalan keluar darah
saat menstruasi, jalan lahir bayi, serta jalan masuk sperma menuju rahim.

2. Ovarium
Ovarium, atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul yang
bersebelahan dengan bagian rahim atas.

Alat atau organ reproduksi wanita yang satu ini bertanggung jawab untuk
memproduksi hormon seperti estrogen, progesteron dan ovum atau yang biasa
disebut sel telur.

3. Tuba falopi

Tuba falopi atau oviduk memiliki bentuk seperti saluran bercorong yang
masing-masing membentang dari ujung kanan dan kiri pada rahim atas ke ujung
ovarium.

Organ reproduksi yang satu ini mempunyai fungsi untuk mengangkut ovum dan
membawanya ke dalam infundibulum (bagian ujung tuba falopi) menuju rahim.

Pembuahan sel telur dengan sperma juga terjadi di tuba falopi. Kemudian, telur
yang sudah dibuahi pindah dan ditanamkan pada lapisan rahim.

4. Rahim (uterus)

Rahim (uterus) adalah organ reproduksi wanita yang berongga dan bentuknya
seperti buah pir. Ini merupakan rumah bagi janin yang sedang berkembang. Ada
dua bagian rahim, yaitu sebagai berikut.

-Serviks, merupakan leher rahim yang berada di bagian bawah dan menjadi
jalan menuju vagina serta tubuh utama rahim yaitu korpus

-Korpus, area fleksibel karena bisa mengembang sesuai perkembangan bayi. Ini
juga merupakan saluran untuk darah menstruasi dan sperma.

Selain itu, rahim menyokong embrio selama tahap perkembangan awal. Otot-
otot dinding rahim berkontraksi persalinan normal untuk mendorong janin
melewati jalan lahir.

5. Leher rahim (serviks)

Leher rahim atau serviks adalah organ berbentuk silinder atau tabung yang
menghubungkan vagina dengan rahim.
Serviks terdiri dari dua bagian, yaitu ektoserviks (dinding luar leher rahim) dan
endoserviks (bagian dalam leher rahim).

Serviks memproduksi lendir yang akan berubah selama siklus menstruasi.


Perubahan tekstur lendir serviks bertujuan untuk mencegah atau membantu
terjadinya kehamilan.

3.) Pil KB

Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat


kontrasepsi ini mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah
terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21–35 tablet yang harus
dikonsumsi dalam satu siklus atau secara berkelanjutan.

Kelebihan:

-Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar 8%

-Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil KB
yang dapat menghentikan haid

Kekurangan:

-Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual

-Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah, pembekuan


darah, keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras

-Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit
jantung, gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta
tekanan darah tinggi.

IUD

Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan


berbentuk menyerupai huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD atau KB
spiral dapat mencegah kehamilan dengan cara menghalau sperma agar tidak
membuahi sel telur. Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang
terbuat dari tembaga dan dapat bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang
mengandung hormon yang perlu diganti setiap 5 tahun sekali.
Kelebihan:

-Tidak memerlukan perawatan yang rumit

-Tahan lama

Kekurangan:

-IUD dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancar

-Risiko bergeser dan keluar dari tempatnya

-Risiko efek samping, seperti munculnya bercak darah pada 3–6 bulan pertama
pemakaian

-Biaya mahal

Implan

KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan


berbentuk seperti batang korek api. KB implan bekerja dengan cara
mengeluarkan hormon progestin secara perlahan yang berfungsi mencegah
kehamilan selama 3 tahun. Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara
dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya lengan bagian atas.

Kelebihan:

-Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%

-Tahan lama hingga 3 tahun

Kekurangan:

-Biaya relatif mahal

-Siklus menstruasi menjadi tidak teratur

-Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan

-Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

4.) Berikut ini penyakit kelamin yang paling sering terjadi, berikut gejalanya:
1. Klamidia

Klamidia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri


chlamydia trachomatis. Klamidia adalah salah satu penyakit kelamin paling
umum.

Cukup sulit bagi seseorang untuk mengetahui apakah mereka menderita


klamidia atau tidak, karena kebanyakan kasusnya tidak menimbulkan gejala
apapun pada awalnya.

Berikut ini beberapa gejala klamidia yang umum:

 Sakit ketika buang air kecil.


 Sakit pada bagian bawah perut.
 Keluar cairan tak normal dari vagina atau penis.
 Rasa sakit ketika berhubungan seksual.
 Perdarahan vagina di antara satu menstruasi dan selanjutnya.
 Nyeri pada testis.

2. Gonore

Gonore juga salah satu penyakit kelamin yang umum, tapi bakteri tersebut bisa
berpindah menginfeksi mulut, tenggorokan, mata, dan anus. Biasanya gejala
akan muncul dalam 10 hari setelah Anda terinfeksi. Berikut gejalanya:

 Cairan kental, keruh, atau berdarah keluar dari penis atau vagina.
 Sensasi nyeri atau terbakar saat buang air kecil.
 Darah haid yang sangat banyak atau perdarahan di antara jadwal
menstruasi.
 Nyeri dan bengkak pada testis.
 Gatal pada anus.
 Nyeri buang air besar.

3. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit


bersel satu disebut Trichomonas vaginalis. Jika Anda berhubungan seks tanpa
kondom dengan seseorang yang memiliki infeksi ini, maka Anda dapat tertular.

Berikut gejalanya:
 Cairan vagina yang bening, putih, atau kehijauan.
 Keluar cairan dari penis.
 Bau yang menyengat pada vagina.
 Gatal atau iritasi pada penis.
 Sakit ketika senggama.
 Sakit ketika buang air kecil.

Infeksi ini tidak fatal, tetapi dapat memicu komplikasi, seperti ketidaksuburan
dan infeksi jaringan kulit vagina (selulitis) pada wanita. Sementara pada pria
dapat menyebabkan penyumbatan uretra (lubang kemih).

4. Herpes genital

Herpes disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) yang memasuki tubuh
melalui luka kecil di kulit atau selaput lendir. Orang yang terinfeksi virus ini
tidak pernah menyadari dirinya telah terinfeksi karena herpes umumnya tidak
menimbulkan tanda-tanda.

Meski begitu, ada beberapa tanda dan gejala umum yang bisa Anda deteksi:

 Terdapat benjolan merah kecil, kulit melepuh, dan luka terbuka pada
genital, anal serta sekitarnya.
 Sakit atau gatal sekitar area genital, bokong, atau paha bagian dalam.
 Munculnya benjolan atau bisul yang biasanya disertai dengan rasa sakit
ketika buang air kecil.

5. Human papillomavirus (HPV)

Human papillomavirus (HPV) adalah salah satu virus yang umum tertular lewat
hubungan seksual tanpa kondom. Sama seperti yang lain, terkadang virus ini
tidak menunjukkan tanda-tanda kemunculannya, tapi tetap ada beberapa tanda
yang bisa Anda waspadai.

Berikut ini gejala HPV:

 Muncul daging kecil, berwarna merah atau keabu-abuan di sekitar area


genital.
 Beberapa kutil terletak berdekatan dan berbentuk seperti kembang kol.
 Rasa gatal atau tidak nyaman di area genital Anda.
 Perdarahan saat berhubungan seks.
6. Hepatitis

Hepatitis A, B, dan C merupakan virus yang menyerang hati dan dapat


ditularkan melalui cairan tubuh ketika berhubungan seks. Berikut ini beberapa
gejala yang dapat muncul:

 Lemah.
 Mual dan muntah.
 Nyeri pada bagian perut.
 Kehilangan nafsu makan.
 Demam.
 Urin berwarna gelap.
 Nyeri pada sendi atau otot.
 Gatal.
 Kulit berwarna kuning.

7. HIV

HIV merupakan salah satu virus yang cara penyebarannya melalui cairan tubuh.
Virus ini mematikan, sebab virus menyerang sistem kekebalan tubuh. Ketika
sudah berkembang makin parah, virus akan berkembang menjadi AIDS.
Pertama kali Anda terinfeksi, mungkin tidak akan menunjukkan gejala. Bahkan
setelah bertahun-tahun, ada yang tidak menyadarinya.

Namum Anda bisa memerhatikan gejala yang mungkin muncul setelah dua
sampai enam minggu terinfeksi:

 Demam.
 Sakit kepala.
 Sakit tenggorokan.
 Pembengkakan kelenjar pada getah bening.
 Muncul ruam.
 Lemah.

Gejala tersebut akan hilang seiring waktu, tapi virus akan “tidur” sementara
dalam tubuh sampai sistem imun Anda sewaktu-waktu melemah sehingga
memunculkan gejala lagi. Gejala HIV tahap lanjut adalah:

 Pembengkakan kelenjar getah bening.


 Diare.
 Penurunan berat badan.
 Demam.
 Batuk berdahak.
 Napas pendek.

Pada stadium akhir, berikut ini gejala yang mungkin muncul:

 Kelelahan yang tidak bisa dijelaskan


 Berkeringat di malam hari
 Menggigil atau demam tinggi
 Pembengkakan kelenjar getah bening
 Diare kronis
 Sakit kepala berat
 Infeksi virus lainnya, akibat daya tahan tubuh melemah

Beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi


adalah:

1. Endometriosis

Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar
adalah endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk
lapisan dalam dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh.Jaringan
tersebut dapat tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau bahkan di
kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini akan menyebabkan nyeri haid
yang hebat, perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat berhubungan seksual,
serta sulit hamil.

2. Radang panggul

Penyakit kedua yang kerap terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah radang
panggul. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat
masuk ke dalam panggul melalui vagina atau leher rahim.Salah satu penyebab
radang panggul yang paling umum adalah penyakit menular seksual, seperti
klamidia dan gonore. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini bisa
menyebabkan nyeri panggul jangka panjang, tersumbatnya saluran telur,
infertilitas, dan kehamilan ektopik.

3. PCOS
PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi kadar
hormon wanita. Wanita yang menderita penyakit ini akan menghasilkan hormon
seks androgen dalam jumlah yang lebih banyak. Akibatnya, penderita akan
mengalami menstruasi yang tidak teratur, atau bahkan tidak menstruasi sama
sekali, serta sulit hamil.

4. Miom

Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor pada
miom terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi
wanita ini sering menyerang wanita di usia produktif.Gejalanya dapat berupa
perdarahan dari vagina di luar masa haid, nyeri panggul, kram atau nyeri pada
perut, nyeri punggung, sering merasa ingin pipis, serta nyeri saat berhubungan
seksual.

5. Kanker pada organ reproduksi wanita

Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi.
Beberapa jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim,
kanker ovarium, dan kanker vagina.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa mengintai sistem


reproduksi pria:

1. Epididimitis

Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di
dalam skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk
mengangkut serta menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis.

Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani
mengandung darah, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan
kesuburan.

2. Orchitis

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang
cukup sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu
testis maupun keduanya sekaligus.
Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan buah zakar bengkak
dan nyeri. Bila tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kemandulan dan
penurunan produksi hormon testosteron.

3. Gangguan prostat

Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran
kemih atau uretra. Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk
menyuburkan dan melindungi sperma.Gangguan pada prostat dapat berupa
peradangan prostat (prostatitis), pembesaran prostat (BPH), atau kanker prostat.

4. Hipogonadisme

Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon


testosteron yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan
penurunan libido, gangguan produksi sperma dan fungsi organ-organ
reproduksi, serta infertilitas.

5. Masalah pada penis

Masalah pada penis tak jarang dikeluhkan oleh para pria. Beberapa penyakit
yang bisa menyerang organ reproduksi pria ini adalah disfungsi ereksi, kelainan
bentuk penis, misalnya hipospadia atau penis bengkok (penyakit Peyronie), dan
kanker penis.

Selain beragam penyakit pada sistem reproduksi yang telah disebutkan di atas,
pria dan wanita juga bisa terkena penyakit menular seksual, seperti herpes
genital, HIV/AIDS, sifilis, dan gonorea. Penyakit ini ditularkan dari satu orang
ke orang lain melalui hubungan seksual.

Penyakit pada sistem reproduksi, baik pada pria maupun wanita, bisa
menyebabkan kemandulan. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk selalu
menjaga kesehatan organ reproduksi dengan menjalani perilaku seks yang aman
dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter untuk mendeteksi
penyakit-penyakit tertentu.

5.) Kembar identik

Kembar identik dan kembar tidak identik memiliki proses yang berbeda. Pada
kembar identik, anak berasal dari satu buah telur yang dibuahi oleh satu sel
sperma. Telur yang sudah dibuahi tersebut, kemudian akan membelah menjadi
dua atau lebih, sehingga menghasilkan dua janin yang memiliki karakteristik
sama, mulai dari DNA, golongan darah, dan karakteristik fisik (seperti wajah,
jenis kelamin, warna kulit, warna rambut, dan warna mata).

Proses yang lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

-Pada masa pembuahan, sel telur matang dibuahi oleh sperma yang membentuk
zigot, kemudian zigot akan membelah.

-Jika pembelahan zigot terjadi saat awal pembuahan yaitu 1-3 hari setelah
pembuahan, maka embrio (bakal anak dalam kandungan) biasanya berada di
satu plasenta, tetapi memiliki kantong ketuban yang berbeda.

-Jika pembelahan terjadi 14 hari setelah pembuahan, maka embrio kemungkinan


akan menempel satu sama lain (kembar siam).

Kembar non-identik

Pada kembar tidak identik, anak berasal dari dua buah telur, sehingga cenderung
memiliki karakteristik yang berbeda. Kembar jenis ini mungkin akan memiliki
jenis kelamin, wajah, golongan darah, dan karakteristik fisik lain yang berbeda.
Oleh sebab itu, anak kembar tidak identik akan terlihat seperti kakak beradik.

Proses yang lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

-Dua sel telur akan lepas dari ovarium

-Masing-masing sel telur akan difertilisasi, atau dibuahi oleh sperma yang
terpisah atau berbeda.

-Masing-masing embrio akan menempel pada rahim secara terpisah

-Nantinya bayi akan tumbuh secara terpisah dalam plasenta masing-masing


dengan dua kantung ketuban yang juga terpisah.

6.) Proses Pembentukan Partenokarpi (buah besar tanpa biji)

a. Partenokarpi alami
Partenokarpi dapat terjadi secara alami (genetik) pada beberapa jenis tanaman
saja (terbatas). Partenokarpi dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu obligator
dan fakultatif. Partenokarpi disebut obligator apabila terjadi secara alami
(genetik) tanpa adanya pengaruh dari luar. Hal ini dapat terjadi karena tanaman
tersebut secara genetik memiliki gen penyebab partenokarpi, misalnya pada
tanaman pisang yang kebanyakan triploid. Tanaman triploid ini memiliki
mekanisme penghambatan perkembangan biji atau embrio sejak awal, sehingga
buah yang terbentuk tanpa biji. Sedangkan partenokarpi fakultatif terjadinya
karena ada faktor/pengaruh dari luar, misalnya pada tanaman tomat dapat terjadi
pembentukan buah partenokarpi pada suhu dingin atau suhu panas (Sutini,
2008).

b. Partenokarpi buatan

Partenokarpi buatan bisa diperoleh melalui aplikasi zat pengatur tumbuh pada
kuncup bunga, penyerbukan dengan polen inkompatibel atau penyerbukan
dengan polen yang telah diradiasi sinar X. Cara ini membutuhkan biaya yang
sangat tinggi dan tenaga kerja yang banyak (Purnamaningsih, 2008).

7.) Pada Manusia

1. Prosedur Fertilisasi In vitro

Fertilisasi in vitro dilakukan dengan mengikuti beberapa tahap pendahuluan,


yakni sel sperma dan sel telur dikoleksi dari pasangan yang ingin mengikuti
program bayi tabung. Sel sperma dan sel telur dievaluasi kualitasnya dan hanya
sel sperma dan sel telur yang berkualitas digunakan untuk fertilisasi. Fertilisasi
dilakukan di dalam cawan petri yang mengandung media sesuai dengan kondisi
in vivo, kemudian disimpan dalam inkubator sampai embrio berkembang.
Embrio yang berkembang dengan kualitas excellent dipilih untuk ditransfer ke
dalam rahim donor (mother hoster). Selanjutnya embrio dipelihara dalam rahim
donor sampai dilahirkan.

Dalam perkembangan teknik ini, sel sperma atau sel telur tidak hanya diperoleh
dari pasangan yang menikah tetapi juga dapat diperoleh dari bank sperma atau
pendonor sperma/sel telur. Disamping itu, embrio yang dihasilkan tidak hanya
ditransfer kembali ke rahim ibunya tetapi dapat juga kerahim wanita lain.
Contoh kasus seorang wanita post menopausal berusia 59 tahun berhasil
melahirkan anak kembar pada tahun 1993 (Squier, 1994).
2. Prosedur Kloning

Kloning adalah upaya untuk memproduksi sejumlah individu yang secara


genetik identik. Metode ini dapat dilakukan melalui proses sexual dengan
fertilisasi in vitro dan aseksual dengan menggunakan sel somatis sebagai
sumber gen (Gambar2). Pada kloning seksual, langkah awal yang dilakukan
adalah fertilisasi in vitro. Setelah embrio terbentuk dan berkembang mencapai
4 sampai 8 sel maka dilakukan splitting (pemotongan dengan teknik
mikromanipulasi) menjadi dua atau empat bagian.

Bagian-bagian embrio ini dapat ditumbuhkan kembali dalam inkubator hingga


berkembang menjadi embrio normal yang memiliki genetik sama. Setelah
mencapai fase blastosis, embrio tersebut ditransfer kembali ke dalam rahim ibu
sampai umur 9 bulan. Berbeda dengan kloning seksual, pada kloning aseksual,
fertilisasi tidak dilakukan menggunakan sperma, melainkan hanya sebuah sel
telur terfertilisasi semu yang dikeluarkan pronukleusnya dan sel somatis.
Karenanya, bila pada kloning seksual, genetik anak berasal dari kedua orang
tuanya, maka pada kloning aseksual, genetik anak sama dengan genetik
penyumbang sel somatis.

Pada Hewan

1. Teknologi Inseminasi Buatan

Inseminasi Buatan (IB) adalah proses pemasukan semen (mani) ke dalam


saluran reproduksi (kelamin) betina dengan menggunakan alat buatan manusia.
Tujuan penerapan teknologi IB adalah untuk introduksi/ penyebaran pejantan
unggul di suatu daerah yang tidak memungkinkan untuk kawin alam serta
pelestarian plasma nutfah ternak jantan yang diinginkan.

2. Teknologi Transfer Embrio

Pada teknologi TE dapat menyebarkan bibit unggul ternak jantan dan


betina. Keuntungan utama yang dapat diperoleh adalah meningkatkan
kemampuan reproduksi ternak betina unggul. Aplikasi TE memerlukan waktu
dan biaya yang relatif lebih singkat dan murah dalam pembentukan mutu
genetika yang dikehendaki, sehingga teknologi ini dapat mempercepat
perbaikan mutu ternak dalam rangka meningkatkan produktivitas ternak.
Teknik TE merupakan suatu manipulasi fungsi alat reproduksi dengan
perlakuan berbagai hormon superovulasi pada betina donor dan menyebabkan
pematangan dan ovulasi sel telur dalam jumlah yang besar. Sel telur hasil
superovulasi setelah dibuahi oleh sperma pejantan unggul dikoleksi dari donor
dan dievaluasi sebelum ditransfer ke induk resipien yang selanjutnya terjadi
kebuntingan dan kelahiran.

Pada Tumbuhan

1. Hidroponik

Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan


memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada
pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Para ilmuwan menemukan
bahwa tumbuhan menyerap nutrisi yang penting dalam bentuk ion-ion yang
terlarut dalam air. Dalam teknik ini kebutuhan air lebih sedikit daripada
kebutuhan air pada budidaya dengan tanah, sehingga cocok diterapkan pada
daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.

Adapun tanaman-tanaman yang reproduksinya bisa dilakukan dengan


hidroponik seperti pada tanaman darat atau sayuran yaitu tomat, terong, selada,
dan sebagainya. Dimana tanaman tersebut ada dalam wadah yang berisi nutrisi
atau dengan ditambah medium yang tak larut air contohnya kerikil, arang,
sekam, ayu, dan lain sebagainya dapat ditumbuhkan secara langsung.

2. Kultur Jaringan Tumbuhan

Kultur jaringan tumbuhan merupakan metode yang bertujuan memperbanyak


tumbuhan dengan cara mengambil suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau
sekelompok sel, jaringan, ataupun organ. Teknik kultur jaringan ini
memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetative.

Dalam prakteknya, bagian tanaman yang sebelumnya diambil akan


ditumbuhkan dalam kondisi steril pada medium yang mengandung nutrisi dan
zat pengatur tumbuh atau hormon. Bagian pada tanaman akan dapat
memperbanyak diri dan berkembang menjadi tanaman yang memiliki organ
yang lengkap yaitu akar, batang, dan daun.

3. Vertikultur
Vertikultur merupakan teknik budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi
secara bertingkat atau vertikal baik di dalam maupun diluar ruangan. Teknik
vertikultur ini tidak hanya mampu menghemat ruang, tetapi metode ini juga bisa
berfungsi sebagai penghijauan yang mudah diterapkan.

Metode vertikultural ini cocok atau pantas diterapkan di daerah perkotaan dan
permukiman penduduk yang memiliki lahan terbatas, sehingga bisa
mendapatkan suasana yang lebih segar dan asri.

Anda mungkin juga menyukai