Anda di halaman 1dari 6

KUIS II

Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Anggota:

-Aura Andyta (4213341051) -Rutna Wati Sianturi (4212441008)


-Evi Bunga Kirani (4213141042) - Shanata Salsabilah (4211141018)
-Lawren Sitanggang (4212441009) -Sri Rahayu Putri (4213341012)
-Muhammad Rio Savana (4211141016) -Syika Chaira Salsa (4213341020)
-Nadia Natasya (4214441001) -Verawati Siburian (4212441014)

Mata Kuliah : Taksonomi Organisme Tingkat Rendah

Dosen Pengampu: Dina Handayani, S. Pd, M. Si.

JURUSAN BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

APRIL 2022
Pertanyaan.

Berdasarkan manfaatnya bagaimana lumut dapat melapukkan batuan, menyerap air yang
berlebih, sebagai obat radang hati, bahan pengganti kapas, dan pupuk penyubur tanah?
Jelaskan per poin mulai dari kandungan dan prosesnya!

Jawaban :

Lumut Melapukkan batuan

Proses :

Tanaman lumut yang berada di permukaan batuan kemungkinan akan membuat batuan
tersebut mengalami degradasi. Lembabnya permukaan batuan tersebut diakibatkan oleh
proses penyerapan akar serta tingginya pH di sekitar permukaan batuan tersebut karena
eksresi sisa metabolisme lumut. Hal ini akan berakibat permukaan batuan akan cepat
mengalami pelapukan. Adanya penetrasi akar tanaman. Batuan yang berada di sekitar
tanaman akan lebih cepat melapuk karena adanya penetrasi akar tumbuhan ke dalam sela-sela
batuan tersebut, sehingga mudah mengalami perpecahan. Dalam proses penerobosan atau
penetrasinya, akar- akar tumbuhan akan mengeluarkan semacam enzim yang berfungsi untuk
menghancurkan batuan. Semakin lama, akar tersebut akan membesar dan memecah belah
batu tersebut menjadi beberapa bagian.

Sumber :
 https://ilmugeografi.com/geologi/pelapukan-biologi/amp

Lumut Menyerap Air Yang Berlebih

Proses :

Pada wilayah hutan hujan tropis, lumut berperan penting untuk meningkatkan kemampuan
hutan dalam menahan keberadaan air (water holding capacity). Dengan kemampuan menahan
airnya, maka lumut dapat menjadi media hidup bagi tumbuhan epifit seperti anggrek serta
paku-pakuan. Secara alami pula kemampuan mengikat air oleh lumut akan mampu membantu
biji yang tidak sengaja jatuh di atasnya untuk berkecambah dan tumbuh.

Bryophytes memiliki kapasitas retensi air yang tinggi karena strukturnya, dan cenderung
paling berlimpah di daerah dengan tingkat kelembaban atmosfer yang tinggi dan tingkat
penguapan yang rendah. Tumbuhan lumut dapat dengan cepat menyerap air dan
melepaskannya secara perlahan ke lingkungan sekitarnya, dan karenanya, dapat berkontribusi
pada retensi iklim mikro hutan lembab dan pengaturan aliran air. Mungkin yang lebih
penting, lumut tersebut memungkinkan hutan untuk melepaskan air secara bertahap ke aliran
air, sehingga mencegah banjir bandang, erosi, dan tanah longsor di wilayah hilir. Sifat retensi
air rawa sangat mengesankan karena sifat serap lumut Sphagnum .

Dalam struktut tumbuhan lumut, terdapat silinder pusat lumut yang tersusun dari sel
parenkimatik yg memanjang dan berfungsi untuk mengangkut air serta garam-garam mineral.
Lumut memperoleh air dan mineral dari substratnya melalui suatu struktur mirip akar yang
disebut rizoid. Tanah yang ditumbuhi lumut cenderung lebih padat dibandingkan dengan
tanah yang gundul. Hal ini membuat tanah tidak mudah terkena erosi. Lumut bersifat seperti
spons yang dapat menyerap air yang ada di atasnya dan menyimpannya.

Lapisan tebal bryofita pada pohon dan tanah dapat menyerap air hujan dalam jumlah besar
dan memainkan peran penting dalam keseimbangan air dan siklus nutrisi hutan. Hingga 20-
40% dari curah hujan ditangkap oleh bryofita di hutan awan tropis ini. Bagian dari air
menguap kembali ke atmosfer, sedangkan kelebihan menetes secara berangsur-angsur
menuruni batang atau bebas ke tanah. Dengan menahan air hujan, lapisan bryofita berfungsi
sebagai reservoir air, mencegah air mengalir langsung ke sungai dan sungai(Gradstein, 2017).

Keberadaan lumut di lantai hutan hujan sangat membantu mengurangi erosi tanah akibat
aliran air. Rizoid lumut dan jalinannya dengan sesamanya atau dengan tumbuhan yang lain
mampu menjerab dan menyimpan air dengan baik sehingga tidak segera mengalir dan
menyebabkan erosi. Cabang-cabang rizoid yang komplek terjalin sedemikian rupa sehingga
membantu meningkatkan kapasitas penyimpanan air dalam tanah. Regenerasi yang cepat dari
lumut turut membantu menyebarnya tumbuhan ini dengan kemampuan positifnya tersebut.

Bryophytes juga sensitif terhadap fluktuasi kelembaban alami, terutama karena lumut tidak
memiliki kutikula. Tidak seperti tanaman berbunga, bryofita tidak memiliki kutikula daun
sehingga mampu memperoleh dan kehilangan air lebih cepat disbanding tumbuhan lain. Ini
berarti briofit juga mengering dengan sangat cepat.

Sumber :
 https://elearning.undana.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=146657
 https://www.researchgate.net/profile/Marheny-
Lukitasari/publication/336146835_MENGENAL_TUMBUHAN_LUMUT_Bryophyt
a_DESKRIPSI_KLASIFIKASI_POTENSI_DAN_CARA_MEMPELAJARINYA/lin
ks/5d92bc76458515202b77766c/MENGENAL-TUMBUHAN-LUMUT-Bryophyta-
DESKRIPSI-KLASIFIKASI-POTENSI-DAN-CARA-MEMPELAJARINYA.pdf

Lumut Sebagai Obat Radang Hati

Kandungan :

Lumut hati (marchantia polymorpha) ini diketahui berpotensi untuk dimanfaatkan di dunia
kesehatan. Lumut hati ini diduga bermanfaat untuk mengobati penyakit radang hati (hepatitis)
karena mengandung senyawa antivirus. Selain itu, beberapa lumut hati juga diketahui
mengandung senyawa antibakteri, antifungi bahkan senyawa lain yang bisa mematikan sel
kanker. Dari berbagai penelitian, diketahui bahwa ekstrak lumut hati memiliki berbagai
kandungan isoflavonoid, bioflavonoid, dan flavonoid. Beberapa jenis lumut hati juga
mengandung triterpenoid dan steroid.

Flavonoid ini dikenal sebagai antioksidan yang dapat mencegah bahaya radikal bebas. Selain
itu flavonoid juga dipercaya dapat mencegah dan mengobati kanker. Selain flavonoid ,
tanaman lumut hati ini juga memiliki steroid yang dikenal sebagai bahan baku dari obat
obatan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat luas. Dalam lumut hati juga terdapat
senyawa terpenoid yang berfungsi sebagai antibakteri, antijamur, antivirus dan dapat
digunakan dalam pengobatan dan terapi.

Lumut hati memiliki bentuk tubuh seperti lembaran daun. Bentuk tubuh demikian dikenal
dengan istilah lobus. Mereka tidak memiliki akar, batang, dan daun yang sebenarnya
sehingga dikatakan sebagai tumbuhan talus. Lumut hati biasa melekat pada tanah yang
lembap dengan menggunakan rizoid yang terdapat pada permukaan bawah lobus space.

Proses :
Metabolit sekunder tumbuhan disintesis hanya dari beberapa precursor pada pathway dalam
sejumlah kecil reaksi pada cabang dari jumlah reaksi yang terbatas dari metabolisme primer.
Keragaman struktur tersebut mencerminkan variasi dari aktivitas biologi, diantaranya sebagai
penghambat kerja enzim-enzim, sebagai anti tumor, immunosuppressive, dan bahan
antiparasit. Metabolit sekunder telah lama digunakan dibidang kedokteran dan pertanian,
sekitar 100.000 metabolit sekunder dari berat molekul rendah yang diteliti, 2500 jenisnya
telah diketahui fungsinya dan sekitar 50.000 berasal dari mikroba dan hanya sebagian kecil
berasal dari tumbuhan (Berdy 2005).
Metabolit sekunder sangat berperan penting karena aktivitasnya sebagai antimikroba tapi
terlepas dari aktivitas ini metabolit sekunder mengusai aktivitas pharmacological dalam
bidang medis. Beberapa diantaranya bersifat karsiogenik sehingga menyebabkan kanker.
Umumnya senyawa-senyawa antikanker sintetik yang digunakan adalah mitramycin,
bleomycin, daunomycin, dan Adriamycin.Karakteristik lainya adalah sebagai anabolic,
anesthetic, antikoagulan, antiinflamasi, immunosuppressant (cyclosporine Adan tracrolimus),
antihemolitik, hipokolesterolemik (statin) dan vasodilator (Berdy 2005). Penggunaan
senyawa antimikroba khususnya yang alami secara umum mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Senyawa anti mikroba yang terkandung dalam berbagai jenis ekstrak tumbuhan
diketahui dapat menghambat beberapa pathogen maupun pembusuk (Branen 1993).
Sumber :
 https://bobo.grid.id/read/08675569/manfaat-lumut-hati?page=all
 https://litbang.kemendagri.go.id/website/pernah-terpikir-untuk-konsumsi-lumut-hasil-
penelitian-ini-ungkap-hal-yang-mengejutkan/

Lumut Sebagai Bahan Pengganti Kapas

Kandungan :
Sphagnum adalah salah satu di antara 151 genus dan 350 spesies lumut. Anggota genus ini
dapat menahan sejumlah besar air di dalam sel. Meskipun dapat menyerap banyak udara,
sphagnum tidak becek. Air disimpan di sel mati terutama pada daunnya. Air dipegang erat,
meskipun kena angin ataupun panas matahari. Sphagnum tidak mudah busuk karena
mengandung senyawa fenol pada dinding sel.

Sphagnum mengandung zat antikuman sehingga dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan
jamur. Sphagnum juga mengandung mineral-mineral penting untuk pertumbuhan tanaman.
Kandungan unsur-unsur penting dalam sphagnum yaitu N 0,86%, P 0,13%, K 0,80%, Ca
0,30%, Mg0,26%, dan Mn 0,17%.

Sphagnum moss, umumnya spesies S. cristatum dan S. subnitens, dipanen saat masih tumbuh
dan dikeringkan untuk digunakan dalam pembibitan dan hortikultura sebagai media tumbuh
tanaman.

Beberapa lumut Sphagnum dapat menyerap hingga 20 kali beratnya dalam air. Dalam Perang
Dunia I, lumut Sphagnum digunakan sebagai dressing pertolongan pertama pada luka tentara,
karena lumut ini dapat menyerap cairan tiga kali lebih cepat dari kapas, mempertahankan
cairan lebih baik, lebih baik mendistribusikan cairan secara seragam di seluruh tubuh mereka,
dan lebih dingin, lebih lembut, dan tidak terlalu mengganggu. Ia juga diklaim memiliki sifat
antibakteri. Penduduk asli Amerika adalah salah satu orang yang menggunakan Sphagnum
untuk popok dan serbet, yang masih dilakukan di Kanada.

Prosesnya :

Cara pembuatan lumut menjadi kapas dan bahan dasar pembalut dengan memasukkan ke
dalam kain bersih. Jenis lumut yang digunakan sebagai kapas adalah Sphagnum. Lumut jenis
ini memiliki sifat antimikroba dan penyerapan udara. Kapas dan Pembalut berbahan lumut
pernah digunakan untuk menutup luka dan pembalut menstruasi.

Sifat Sphagnum yang memiliki tekstur lembut, berguna sebagai bahan pengemas saat
mengirim produk. Penggunaan bryophytes lainnya adalah Sphagnum pada popok bayi
(karena sifat absorptifnya), Polytrichum sebagai isian di bantal, dan lumut daun sebagai
hiasan, khususnya dalam kostum seremonial masyarakat adat. Di Filipina, telur di peternakan
buaya ditempatkan dalam inkubator yang ditutupi dengan lumut Sphagnum karena dipercaya
bahwa lumut gambut adalah bahan yang efektif untuk memastikan telur tetap pada suhu yang
dibutuhkan.

Sumber :
 https://www.sridianti.com/biologi/apa-manfaat-tumbuhan-lumut.html
 https://www.grid.id/read/041777268/jadi-andalan-hadapi-tamu-bulanan-pembalut-
wanita-ternyata-pertama-kali-diciptakan-bagi-para-pria
 https://www.researchgate.net/profile/Marheny-
Lukitasari/publication/336146835_MENGENAL_TUMBUHAN_LUMUT_Bryophyt
a_DESKRIPSI_KLASIFIKASI_POTENSI_DAN_CARA_MEMPELAJARINYA/lin
ks/5d92bc76458515202b77766c/MENGENAL-TUMBUHAN-LUMUT-Bryophyta-
DESKRIPSI-KLASIFIKASI-POTENSI-DAN-CARA-MEMPELAJARINYA.pdf

Lumus Sebagai Pupuk Penyubur Tanah

Kandungan :

Trichoderma mengandung sejumlah enzim ekstraseluler beta (1,3) glukonase dan kitinase
yang dapat melarutkan dinding sel pathogen; Beberapa anggota trichoderma sp menghasilkan
toksin trichodermin. Toksin tersebut dapat menyerang dan menghancurkan propagul yang
berisi spora-spora patogen disekitarnya; Jenis Trichoderma viridae menghasilkan antibiotik
gliotoksin dan viridin yang dapat melindungi bibit tanaman dari serangan penyakit rebah
kecambah

Prosesnya:

spora trichoderma dapat menempel pada badan jamur lain kemudian membentuk hifa
(benang spora) yang akan mengikat dan menggulung jamur lain hingga jamur tersebut mati.
Beberapa jenis jamur pathogen yang dapat dihambat perkembangbiakannya oleh trichoderma
sp antara lain Rigdifarus lignosus (penyakit jamur akar putih), Fusarium
oxysporum (penyakit busuk batang fusarium), Rizoctonia solani (penyakit busuk pelepah
pada jagung), Fusarium monilifome (penyakit layu fusarium) dan penyakit busuk batang dari
jamur sclerotium rolfsii serta cendawan sclerotium rilfisil. Jamur fusarium sampai saat ini
belum bisa dikendalikan secara efektif dengan bahan aktif fungisida apapun. Namun dengan
menggunakan agens hayati Trichoderma perkembangbiakan dan penyebarannya dapat
dihambat.

Sumber :
 https://www.researchgate.net/profile/Marheny-
Lukitasari/publication/336146835_MENGENAL_TUMBUHAN_LUMUT_Bryophyt
a_DESKRIPSI_KLASIFIKASI_POTENSI_DAN_CARA_MEMPELAJARINYA/lin
ks/5d92bc76458515202b77766c/MENGENAL-TUMBUHAN-LUMUT-Bryophyta-
DESKRIPSI-KLASIFIKASI-POTENSI-DAN-CARA-MEMPELAJARINYA.pdf

Anda mungkin juga menyukai