Anda di halaman 1dari 45

Cekaman Air (water stress)

FUNGSI AIR
1. Penyusun protoplasma (80-90%).
2. Pelarut dan alat transpor.
3. Turgiditas sel.

Cekaman air dapat terjadi baik karena kekurangan (drought)


ataupun kelebihan (waterlodging) air
Kekeringan dapat terjadi karena:
1. Rendahnya ketersediaan air di daerah perakaran.
2. Terjadinya peningkatan kebutuhan air oleh daun, karena laju
evapotranspirasi lebih besar dibanding absorpsi akar.
Kondisi kekeringan dapat mempengaruhi turgor sel.
Tekanan turgor yang menurun mengakibatkan:
1. Penghambatan pertumbuhan.
2. Penutupan stomata.
3. Penurunan jumlah ruang antar sel.
4. Perubahan permeabilitas membran sel.
Cekaman kekeringan dapat mempengaruhi
hampir semua proses fisiologis
• Penghambatan pertumbuhan elongasi, pembelahan sel,
perubahan sintesis dinding sel
• Inhibisi pertumbuhan tunas dan stimulasi pertumbuhan akar dan
dengan demikian meningkatkan rasio akar / tunas
• Akselerasi penuaan
• Produksi protein stres
• Akumulasi senyawa aktif osmotik (proline, glycinebetaine, gula,
gula alkohol)
• Produksi ROS dan pengembangan sistem antioksidan.
– ROS = reactive oxygen species, adalah senyawa organik yang
memiliki gugus fungsional dengan atom oksigen yang
bermuatan elektron lebih. ROS adalah senyawa organik
pengoksidasi turunan oksigen yang bersifat sangat reaktif .
Cekaman kekeringan dapat mempengaruhi
hampir semua proses fisiologis

• Penghambatan fotosintesis, transportasi


asimilasi, respirasi
• Perubahan dalam aktivitas enzim (penurunan
aktivitas Rubisco, nitratereduktase, tetapi
peningkatan aktivitas hidrolase atau
dehidrogenase)
• Perubahan biosintesis dan katabolisme
phytohormones, terutama ABA
• Perubahan dalam penyerapan dan transportasi
ion
Multiple effects of water stress
Mekanisme efek fisiologis terhadap kekurangan air dapat
dibedakan:
A. Menghindar (escape)
• Menghindari water stress pada jaringan dengan melengkapi
siklus hidupnya (berkecambah, tumbuh, membentuk bunga
dan biji) secara cepat pada saat air lingkungan gukup tersedia;
sehingga pada saat air lingkungan tidak cukup tersedia
kelembaban tanah tinggi.
• Terjadi pada tumbuhan ephemeral yg hidup di gurun.
• Contoh: Euphorbia setiloba, E. micromera (Euphorbiaceae),
Pectis papposa (Compositae)
• Dalam ilmu botani, dikenal istilah
efemeral yakni tumbuhan yang
menyelesaikan hidupnya dalam waktu
yang amat pendek, biasanya tumbuhan ini
hidup di gurun.
• Siklus hidup kurang dari 1 tahun.
• Begitu telah menghasilan dan
menyebarkan bebijian, tumbuhan
efemeral pun layu dan mati.
Euphorbia setiloba di Montana, Sonoran desert
Euphorbia micromera
Pectis papposa (Compositae)
In general, plant response to water deprivation
may include drought avoidance (e.g., changes in
stomatal conductance, leaf area, and leaf
orientation) and/or drought tolerance (maintaining
cell turgor through osmotic adjustments or cell wall
elasticity).

Four of the five species showed outward signs of


drought avoidance, including significant reductions
in transpiration (Carex alata, Peltandra virginica,
Juncus americana, and Saururus cernuus) and
decreases in leaf area (P. virginica and Justicia
americana).
Difference between Drought Avoidance and Drought Tolerance

Sr.No Drought Avoidance Drought Tolerance

Plants maintain favourable tissues Plants do not maintain favourable tissue


1water content. water content.

It reduces photosynthesis and increase Better seed germination, seedling


2root development . growth and photosynthesis.

In cereals, it operates during In cereals, it operates during


3vegetative
3vegetative phase. reproductive phase.

Plants can not withstand low tissue Plants can withstand low tissue water
4water content. content.

It involves various morphological and


anatomical features of plant which It generally involves those characters
reduce water loss through which support for better photosynthesis
5transpiration. under drought conditions.
B. Melawan (avoidance)
• Mengurangi kehilangan air dengan cara meningkatkan
kemampuan menyerap dan menyimpan air, yaitu dengan jalan
membentuk jaringan / organ yang bersifat sukulen.
• Mempercepat pembentukan akar dan meningkatkan kedalaman
akar  rasio tajuk / akar rendah. Strategi ini dilakukan untuk
mengurangi transpirasi dan meningkatkan penyerapan air oleh
akar.
• Tumbuhan memodifikasi jaringan / organ tubuhnya menjadi
bersifat sukulen yg dapat menyimpan air (water saver).
Euphorbia virosa
Yucca brevifolia
Yucca brevifolia (Joshua trees) are fast growers for the desert;
new seedlings may grow at an average rate of 7.6 cm (3.0 in) per
year in their first ten years, then only about 3.8 cm (1.5 in) per
year.

The trunk consists of thousands of small fibers and lacks


annual growth rings, making it difficult to determine the tree's age.

This tree has a top-heavy branch system, but also what has been
described as a "deep and extensive" root system, with roots
reaching up to 11 m (36 ft).

If it survives the rigors of the desert, it can live for hundreds of


years; some specimens survive a thousand years. The tallest trees
reach about 15 m (49 ft).

New plants can grow from seed, but in some populations, new
stems grow from underground rhizomes that spread out around
the parent tree.
C. Menyesuaikan (tolerance)
• Mengatur turgor sel, penyesuaiantekanan osmotik (osmotic
adjusment) melalui pembentukan senyawa-senyawa pelindung
a.l. gula, prolin, poliol (polyhydric alcohol misal sorbitol,
manitol), dan peptida.
• Mengatur elastisitas membran sel.

Kondisi yg menyebabkan terjadinya stres kekeringan adalah:

1. Suhu terlalu tinggi (heat shock) 3. Rendahnya kelemb. udara


2. Kekurangan air (water deficit) 4. Kadar garam (salinity)
Drought tolerance is the degree to which
a plant is adapted to arid or drought conditions.

Desiccation tolerance is an extreme degree of


drought tolerance.

Plants naturally adapted to dry conditions are


called xerophytes.
Sedum is a drought tolerant plant whose
specific adaptations include succulence and a
waxy surface on its leaves and stems.
Sedum hispanicum
Succulent plants, also known as succulents,
are plants that have some parts that are more
than normally thickened and fleshy, usually to
retain water in arid climates or soil conditions.

The word "succulent" comes from the Latin


word sucus, meaning juice, or sap.

Succulent plants may store water in various


structures, such as leaves and stems.
Succulent plants store water in their fleshy
stems, or leaves, such as this Aloe
Adanya perbedaan penyebab kekeringan mengakibatkan ber-
variasinya mekanisme toleransi yg dilakukan tumbuhan baik pada
tingkat molekul, sel, organ atau individu secara keseluruhan.

Respon tumbuhan terhadap kekeringan dapat dilihat dari segi


morfologi, anatomi, dan fisiologi.

Respon fisiologi tumbuhan terhadap cekaman kekurangan air


meliputi: fotosintesis, penyesuaian tekanan osmotik,
pertumbuhan akar, sintesis protein dan akumulasi ABA
Penyesuaian osmotik dan elastisitas

Penyesuaian osmotik dan elastis (pertumbuhan,


kekeringan, salinitas, suhu rendah, dll.), diinduksi
oleh penurunan potensi air tanah, kelembaban udara,
dll.

Penyesuaian osmotik - penyerapan ion, produksi dan


akumulasi zat aktif osmotik seperti gula (glukosa,
trehalose, sakarose), alkohol gula (mannitol, sorbitol,
gliserol), poliamina, asam amino (proline), betain
(glycinebetaine).

Perlindungan membran, sumber C atau N,


pertahanan terhadap spesies oksigen reaktif (ROS).
Dehidrasi - pemasakan biji atau serbuk sari, di
bagian tanaman vegetatif selama tekanan, diinduksi
juga oleh asam absisat (ABA).

Pengaturan elastisitas sel - expansin,


endoglucanase, transglycosylase, peroxidase.

Pada spesies tanaman yang berbeda ada pola


adaptasi yang berbeda, jumlah osmotikum tidak
selalu berkorelasi dengan toleransi tekanan air
Sintesis dan akumulasi osmoprotektan lain

• Sintesis glisin betain dalam kloroplas melalui oksidasi


kolin

• Akumulasi mono dan di-sakarida dengan


menghambat sintesis pati dari fotosintat baru,
degradasi pati, penghambatan respirasi

• Gula tidak hanya berfungsi sebagai osmotica tetapi


juga berfungsi di jalur sinyal, atau regulasi ekspresi
gen
CEKAMAN KELEBIHAN AIR
Ada beberapa kondisi yg menunjukkan terjadinya kelebihan air
• Saturated soil: keadaan tanah jenuh air tapi tidak terendam.

• Genangan: bersifat tetap dan bagian bawah terus tergenang


padi sawah.

• Waterlodging: genangan terjadi dalam waktu yg lama, dan air


tidak bergerak tanah gambut.

• Flooding: genangan bersifat sementara, dan air bergerak.


Sesbania javanica growing
successfully in deep water illustrates
the contribution of stem hypertrophy
and adventitious root formation to
flooding tolerance. Both swollen stem
and roots are rich in internal gas-filled
spaces (aerenchyma), a key feature of
the many aquatic and amphibious
species (monochrome image
previously published in Jackson,
2006).
Deepwater rice is widely grown in the low
valley of the Prachinburi River, central
Thailand. The photograph shows rice
growing in approximately 2 m of water at
the Prachinburi Rice Research Center,
Bureau of Rice Research and
Development, Rice Department, Bansang,
Prachinburi, Thailand, where the crop is
conveniently managed from a small boat.
A farmer inspecting a crop of deepwater
rice
KIMIA TANAH TERGENANG
1. Laju difusi oksigen dan gas lebih lambat
2. Kandungan O2 menurun cepat, karena aktivitas
mikroorganisme anaerobiosis / anoksia
potensial redok menurun.
3. Reduksi NO3- NO2- N2O N2
RESPON TUMBUHAN
TERHADAP KELEBIHAN AIR
Tumbuhan non-wetland
• Daun layu atau menggulung. Karena menurunnya permeabilitas dan terjadi
akumulasi etilen.
• Peningkatan penuaan daun.
• Terjadi hambatan pada pertumbuhan. Hal ini disebabkan:
♦ hambatan sintesis sitokinin & GA
♦ etilen ditranspor ke tunas epinasti
♦ etilen • degradasi klorofil
• mitokondria menghilang
• dinding sel lisis
• gangguan pada membran

• Adanya senyawa-senyawa fitotoksin (fenol, as. Lemak volatil)


• Pada legum:
Nodul terbentuk pada pangkal batang akar dengan mendekati
aerenkim.

• Pada tanaman semusim:


Akar tumbuh horizontal (tomat, bunga matahari). Pada jagung
akar tumbuh vertikal.
Tumbuhan wetland
Pada tumbuhan wetland telah mengalami adaptasi
terhadap kondisi air yg berlebih.

Mekanisme adaptasi:
1. Adaptasi pada lingkungan O2 rendah
2. Adaptasi anatomi dan morfologi
3. Adaptasi metabolik
• have tissues with large air filled spaces
• oxygen diffuses through these tissues
• have floating seeds that delay germination
• grow quickly after germination
• growing shoot extends above water
surface
EX: * bald cypress trees
* bladder warts
* water lettuce
Water
Lettuce

Bald Cypress
Tree

Water lily
1

Resisten pada O2 rendah

Menghidari Stres Toleran Stres

Transpor O2 dari Menghindari Toleran pada


tajuk ke akar akumulasi toksin akumulasi toksin
2

Anatomi dan morfologi


Dengan membentuk aerenkim yg berfungsi untuk:
• menjaga difusi O2 tetap berjalan
• menghilangkan kebutuhan respirasi di bagian
basal
Adaptasi morfologi dapat berupa bentuk helaian
daun, petiola (tangkai daun) dsb.
3

Adaptasi metabolik
Adaptasi Metabolik :

PEP
Asetaldehid Etanol

OAA Malat

= toleran genangan OAA= asam oksaloasetat


= intoleran genangan PEP= phospho enol piruvat
Floating - leaved

Freely - floating

Emergent

Submersed

Anda mungkin juga menyukai