Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh, struktur tubuh atau alat-alat
tubuh organisme terhadap lingkungannya. Perubahan atau adaptasi morfologi
merupakan salah satu bentuk adaptasi yang mudah diamati karena merupakan
perubahan bentuk luar. Berdasarkan kemampuan penyerapan air, tumbuhan
dibedakan menjadi tumbuhan xerofit, hidrofit, higrofit, halofit dan mesofit.
1. Xerofit
~> Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan/daerah yang kering.
Contoh Tumbuhan:
- kaktus
- lily gurun
- pohon kurma
- Aloevera (Lidah Buaya)
- setawar
-Sp senseveria
Ciri-Ciri :
1) Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang
berubah bentuk menjadi bentuk duri,
sisik atau bahkan tidak mempunyai daun,
dengan demikian maka penguapan melalui
daun menjadi sangat sedikit.
2. Hidrofit
~> Merupakan tumbuhan yang hidupnya berada di dalam air. Adaptasi strukturalnya
terkait dengan kandungan air yang tinggi dan kekurangan ketersediaan oksigen.
Contoh Tumbuhan :
-Enceng Gondok
-Kiambang
-Teratai
-Kangkung
-Tumbuhan Bakau
Ciri-Ciri:
1) Tumbuhan air yang terapung di atas air
mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk
memudahkan mengapung di air, daun lebar dan
tangkai daun menggembung berisi udara.
Contoh: enceng gondok, kiambang
- Tumbuhan kemunting
- Tumbuhan lumut
- daun ungu
- dedalu
Ciri - Ciri:
1) Mempunyai daun yang tipis
dan lebar.
4. Mesofit
~> Tumbuhan mesofit adalah tumbuhan terrestris ( daratan ) yang tumbuh dalam
kondisi tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, sering dinamakan lingkungan
mesik (Misra, 1980).
Hidup di habitat dengan tanah yang beraerasi baik. Bentuk adaptasi pada
tumbuhan mesofit umumnya sangat sederhana karena lingkungan tempat
tumbuhnya sudah cocok untuk pertumbuhannya. Dilihat dari akar, tumbuhan
mesofit memiliki akar yang berkembang dengan baik, pada monokotil memiliki
serabut akar dan pada dikotil memiliki akar sekunder. Pada batang umumnya padat
dan tumbuh cabang. Sedangkan pada daun, tumbuhan mesofit umumnya berwarna
hijau dan berkembang dengan baik. Memiliki kutikula dan terdapat stomata di
bawah permukaan daun. Memiliki bentuk yang bervariasi.
5. Tumbuhan Halofit
Tumbuhan halofit merupakan tumbuhan pantai yang hidup pada kondisi selalu
tergenang ataupun terkadang tergenang air laut. Tumbuhan ini hidup pada kondisi
kadar salinitas air laut yang tinggi. Oleh karena itu, tumbuhan pantai umumnya
memiliki adaptasi yang unik terhadap kondisi lingkungan tersebut.
Adapun bentuk adaptasinya adalah memiliki jaringan aerenkim dengan ruang antar
sel yang besar dan jaringan pembuluh tersebar. Flora mangrove menyerap air
tetapi mencegah masuknya garam, melalui saringan (ultra filter) yang terdapat
pada akar . Flora mangrove menyerap air dengan salinitas tinggi kemudian
mengekskresikan garam dengan kelenjar garam yang terdapat pada daun.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Tumbuhan Hidrofit yang mampu hidup di air beradapatasi dengan daun yang
lebar dan tipis, memiliki stomata yang banyak, yaitu di bagian permukaan atas
lebih banyak dibandingkan dengan bagian permukaan bawah daun, terdapat
jaringan aerenkim yang besar dan lebar.
2. Tumbuhan Xerofit yaitu tumbuhan yang mampu hidup di tanah yang kering
(kekurangan air) beradaptasi dengan cara daun bermodifikasi menjadi duri,
memiliki akar yang lebih panjang daripada tinggi tumbuhan, terdapat stomtata
yang sangat sedikit pada bagian bawah epidermis batang, terdapat lapisan kutikula
yang sangat tebal untuk mengurangi penguapan.
3. Tumbuhan Mesofit yaitu tumbuhan yang mampu hidup dengan kondisi air yang
cukup memiliki adaptasi kutikula yang tidak tebal, stomata tipe phaneropor.
Mampu hidup di daerah yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah tetapi di
tempat lembab. Akar umumnya tidak melebihi panjang tumbuhan.
4. Tumbuhan Halofit yaitu tumbuhan yang mampu pada kondisi kadar garam yang
tinggi (salinitas) beradaptasi dengan cara membentuk kelenjar garam yang
terdapat pada daun, memiliki jaringan aerenkim dengan ruang antar sel yang besar
dan jaringan pembuluh tersebar.