Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BOTANI FARMASI
D
I
S
U
S
U
N
NAMA KELOMPOK : ALDA RAHAYU (19.18.004)
DEDE DWI PUTRI (19.18.040)
FITRI HARDIANTI (19.18.079)
JANNATIL FASYNI (19.18.107)
LENNI KRISTINA PASARIBU (19.18.121)
MARIA HELENA PANDIANGAN (19.18.132)
PUTRI YULI DAMAYANTI L.T (19.18.169)
RISMAWATI (19.18.180)
TIURMA DEBORA TAMPUBOLON (19.18.221)

DOSEN PENGAMPU : SYUKUR BERKAT WARUWU, S.Farm


Karakteristik Tumbuhan Berdasarkan Habitat

Tumbuhan Xerofit, Hidrofit dan Higrofit

1. Xerofit

Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan/daerah yang kering.

Contoh Tumbuhan:      

-kaktus 
- Aloevera (Lidah Buaya)
- cocor bebek

Ciri-Ciri :

1) Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk


duri,sisik atau bahkan tidak mempunyai daun,dengan demikian maka penguapan
melalui daun menjadi sangat sedikit.

2) Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan


kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan
air yang terlalu besar.

3) Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.

4) Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.

2. Hidrofit

Merupakan tumbuhan yang hidupnya berada di dalam air. Adaptasi strukturalnya


terkait dengan kandungan air yang tinggi dan kekurangan ketersediaan oksigen. 

Contoh Tumbuhan : 
-Enceng Gondok

-Teratai

-Kangkung

-Tumbuhan Bakau
Ciri-Ciri:

1) Tumbuhan air yang terapung di atas air


mempunyai rongga antar sel yang berisi udara
untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar
dan tangkai daun menggembung berisi udara.
Contoh: enceng gondok.
2) Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas
permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam
batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke
permukaan air.
Contoh: teratai, kangkung.

3) Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang


lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh: tumbuhan bakau.

Adapun beberapa faktor yang mendorong tanaman hidrofit mengalami adaptasi


khusus terhadap habitatnya adalah kelebihan air dan medium kurang menunjang
terhadap pertumbuhan tanaman.
Tumbuhan hidrofit melakukan beberapa adaptasi khusus, yaitu:
Reduksi jaringan pelindung (epidermis), epidermis beralih fungsi bukan sebagai
pelindung tetapi berfungsi untuk penyerapan gas dan nutrient langsung karena
dinding selulosa dan kutikulanya tipis. tidak punya stomata (tumbuhan hidrofit
tenggelam), pertukaran gas langsung melalui dinding sel.

Reduksi jaringan penguat (sklerenkim), Memiliki sedikit atau bahkan tidak


mempunyai jar. Skerenkim. Air memberi kekuatan dan melindungi tumbuhan dari
kerusakan.

Reduksi jaringan pengangkut, xilem memperlihatkan pereduksian yang paling


besar dan floem berkembang cukup baik.
Reduksi jaringan penyerap. sistem akar kurang berkembang dan bulu akar serta
tudung akar tidak ada.

Terdapat pengembangan ruang-ruang udara yang spesial (aerenkim). Terdapat


pada daun dan batang hidrofit, menyediakan atmosfir internal bagi tumbuhan,
memberikan pelampung bagi tumbuhan untuk mengapung , menyimpan udara
oksigen dan karbondioksida.

3. Higrofit

Tanaman higrofit adalah tanaman yang hidup diatas tanah yang lembab dan basah.

Tanaman higrofit memiliki pertumbuhan sepanjang tahun, didukung banyak nya


air disekitarnya.

Contoh Tumbuhan :

- Tumbuhan paku

- Tumbuhan kemunting
- dedalu

Ciri - Ciri:

1) Mempunyai daun yang tipis dan lebar.

2) Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat
mempercepat proses penguapan.

4. Mesofit

Tumbuhan mesofit adalah tumbuhan terrestris ( daratan ) yang tumbuh dalam


kondisi tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, sering dinamakan lingkungan
mesik (Misra, 1980).

Hidup di habitat dengan tanah yang beraerasi baik. Bentuk adaptasi pada
tumbuhan mesofit umumnya sangat sederhana karena lingkungan tempat
tumbuhnya sudah cocok untuk pertumbuhannya. Dilihat dari akar, tumbuhan
mesofit memiliki akar yang berkembang dengan baik, pada monokotil memiliki
serabut akar dan pada dikotil memiliki akar sekunder. Pada batang umumnya
padat dan tumbuh cabang. Sedangkan pada daun, tumbuhan mesofit umumnya
berwarna hijau dan berkembang dengan baik. Memiliki kutikula dan terdapat
stomata di bawah permukaan daun. Memiliki bentuk yang bervariasi.
Contohnya seperti tumbuhan pisang, tumbuhan mangga, tumbuhan pepaya dan
tumbuhan rambutan.

5. Halofit

Tumbuhan halofit merupakan tumbuhan pantai yang hidup pada kondisi selalu
tergenang ataupun terkadang tergenang air laut. Tumbuhan ini hidup pada kondisi
kadar salinitas air laut yang tinggi. Oleh karena itu, tumbuhan pantai umumnya
memiliki adaptasi yang unik terhadap kondisi lingkungan tersebut.

Adapun bentuk adaptasinya adalah memiliki jaringan aerenkim dengan ruang


antar sel yang besar dan jaringan pembuluh tersebar. Flora mangrove menyerap
air tetapi mencegah masuknya garam, melalui saringan (ultra filter) yang terdapat
pada akar . Flora mangrove menyerap air dengan salinitas tinggi kemudian
mengekskresikan garam dengan kelenjar garam yang terdapat pada daun.

Karakteristik Morfologi Tumbuhan

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh, struktur tubuh atau alat-alat
tubuh organisme terhadap lingkungannya. Perubahan atau adaptasi morfologi
merupakan salah satu bentuk adaptasi yang mudah diamati karena merupakan
perubahan bentuk luar. Berdasarkan kemampuan penyerapan air, tumbuhan
dibedakan menjadi tumbuhan xerofit, hidrofit, higrofit, halofit dan mesofit.

Kingdom plantae dikelompokkan menjadi Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta


dan Spermatophyta. Berikut akan dijelaskan dari 6 kelompok klasifikasi
morfologi tumbuhan tersebut dari yang paling rendah tingkatannya (Thallophyta)
sampai dengan tumbuhan yang paling tinggi tingkatannya (Spermatophyta).
Dilihat dari ciri-ciri karakteristik morfologi, dunia tumbuhan dikelompokkan
sebagai berikut.

a. Thallophyta
Thallophyta merupakan tumbuhan yang paling sederhana tingkatannya
dibandingkan dengan kelompok tumbuhan yang lain. Thallophyta adalah
tumbuhan bertalus, artinya tumbuhan tersebut belum memiliki organ tubuh yang
jelas, seperti akar, batang, dan daun. Untuk melestarikan kehidupannya, tumbuhan
ini mempunyai tubuh yang sederhana tetapi memiliki fungsi yang sama dengan
organ tubuh tanaman pada umumnya.

b. Fungi (jamur)

Berdasarkan struktur tubuhnya, jamur digolongkan kedalam tumbuhan


tingkat rendah (Thallophyta). Habitat jamur yaitu tempat yang lembab,
mengandung banyak zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya. Tubuh jamur
terdiri dari benang benang hifa, dan memiliki ukuran yang mikroskopis serta
makrokopis. Tubuh yang bersel banyak berdinding sel dari kritin dan tak
berklorofil. Reproduksi jamur secara seksual dengan spora dan tunas, sedangkan
secara aseksual dengan konjugasi. Jamur tidak memiliki flagela dalam daur
hidupnya.

Jamur dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu.

1) Zygomycotina atau zigot pembentuk jamur. (contoh Rhizopus oryzae,


Rhizopus nigricans),

2) Ascomycotina atau jamur kantung, menghasilkan spora dalam kantung


berbentuk cangkir disebut ASCI. (contoh: Saccharomyces crevice, Penicillium
notatum),

3) Basidiomycotina atau klub jamur memiliki spora yang berbentuk basidium.


(contoh: Volvariella volvacea, Puccinia graminis),

4) Deuteromycotina atau jamur yang tidak sempurna, kekurangan reproduksi


seksual. (contoh Chladosporium sp, Curvularia sp).

c. Lumut Kerak (Lichenes)

Lumut kerak merupakan simbiosis antara alga hijau (Cynophyta) dengan


jamur dari kelompok Ascomycotina atau Basidiomycotina. Lumut kerak yang
tersebar luas diberbagai habitat seperti kulit pohon, kayu yang membusuk,
bebatuan dan diatas tanah yang memiliki tanah

d. Tumbuhan lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut susunan tubuhnya lebih kompleks dibanding dengan


Thallophyta. Dalam daur hidupnya terdapat pergantian keturunan (metagenesis)
antara turunan vegetatif dengan turunan generatif. Gametofit lebih menonjol
dibanding sporofit. Gametofit merupakan turunan vegetatif yang melekat pada
substrat dengan menggunakan rizoid. Sporofit merupakan turunan vegetatif
berupa badan penghasil spora (sporangium). Sporofit itu tumbuh pada gametosit
bersifat parasit. Habitatnya di daratan yang lembab, ada pula yang hidup sebagai
epifit. Tubuhnya tidak memiliki berkas pembuluh (vaskular seperti pembuluh
xilem dan floem). Berdasarkan struktur tubuhnya dibedakan atas lumut hati
(Hepaticae) dan lumut daun (Musci).

e. Tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta)

Tumbuhan paku-pakuan sudah memiliki akar, batang dan daun, sehingga


tingkatannya lebih tinggi dibanding tumbuhan lumut. Pada batang sudah terdapat
jaringan pengangkut xilem dan floem yang teratur. Seperti halnya lumut, tanaman
ini dalam reproduksinya mengalami metagenesis, turunan gametofit dan
sporofitnya bergantian. Sporofit yang bersifat autotrop merupakan tumbuhan yang
sempurna, sehingga mempunyai usia yang relatif panjang dibandingkan dengan
gametofitnya. Generasi gametofitnya berupa protalium, merupakan tumbuhan
yang tidak sempurna walaupun bersifat autotrop. Oleh karena itu, usianya relatif
pendek. Ciri morfologis yang tampak adalah ujung daun yang masih muda terlihat
menggulung. Embrionya berkutub dua (bipolar), sedangkan tumbuhan dewasanya
berkutub satu (monopolar). Tumbuhan paku-pakuan dapat tumbuh dengan baik
pada lingkungan yang lembap dan ada beberapa jenis paku-pakuan yang dapat
hidup di dalam air.

f. Spermatophyta
Dilihat dari struktur tubuhnya, anggota Spermatophyta merupakan tumbuhan
tingkat tinggi. Organ tubuhnya lengkap dan sempurna, sudah terlihat adanya
perbedaan antara akar, batang dan daun yang jelas atau sering disebut dengan
tumbuhan berkormus (Kormophyta). Sporofit merupakan tanaman yang utama,
sedangkan gametofitnya merupakan bagian tanaman yang nantinya akan
mereduksi. Tumbuhan yang menjadi anggota Spermatophyta menggunakan biji
sebagai alat reproduksi, melalui fertilisasi antara spermatozoid yang dibentuk
dalam kepala sari dengan ovum dalam kandung lembaga. Hasil fertilisasi akan
disimpan dalam biji yang dilindungi oleh kulit biji dan akan disuplai nutrisi dari
endosperm (cadangan makanan). Berdasarkan kondisi bijinya, Spermatophyta
digolongkan menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae).

Spermatophyta

1) Gymnospermae

Ciri morfologi tumbuhan ini adalah berakar tunggang, daun sempit, tebal dan
kaku, biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) dan serbuk sari terdapat
dalam bagian yang lain (mikrosporofil), daun buah penghasil dan badan penghasil
serbuk sari terpisah dan masingmasing disebut dengan strobillus. Ciri-ciri
anatominya memiliki akar dan batang yang berkambium, akar mempunyai
kaliptra, batang tua dan batang muda tidak mempunyai floeterma atau sarung
tepung, yaitu endodermis yang mengandung zat tepung. Pembuahan tunggal dan
selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan relatif lama. Berkas
pembuluh angkut belum berfungsi secara sempurna berupa trakeid. Yang
termasuk golongan ini adalah Cycas rumphii (pakis haji), Ginko opsida (ginko).

2) Angiospermae

Tanaman angiospermae mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut


mempunyai bunga yang sesungguhnya, bentuk daun pipih dan lebar dengan
susunan daun yang bervariasi, bakal biji tidak tampak terlindung dalam daun buah
atau putik, terjadi pembuahan ganda, pembentukan embrio dan endosperm
berlangsung dalam waktu yang hampir bersamaan. Angiospermae dibedakan
menjadi dua kelas berdasarkan keping biji (kotiledon), adalah sebagai berikut.

a) Monokotiledon, yaitu tumbuhan yang mempunyai keping biji tunggal.


Contohnya kelapa (Cocos nucifera), melinjo (Gnetum gnemon).

b) Dikotiledon, yaitu tumbuhan yang mempunyai keping biji dua. Contohnya


petai (Parkia speciosa), cabe rawit (Capsicum frustescens).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Tumbuhan Hidrofit yang mampu hidup di air beradapatasi dengan daun yang
lebar dan tipis, memiliki stomata yang banyak, yaitu di bagian permukaan atas
lebih banyak dibandingkan dengan bagian permukaan bawah daun, terdapat
jaringan aerenkim yang besar dan lebar.

2. Tumbuhan Xerofit yaitu tumbuhan yang mampu hidup di tanah yang kering
(kekurangan air) beradaptasi dengan cara daun bermodifikasi menjadi duri,
memiliki akar yang lebih panjang daripada tinggi tumbuhan, terdapat stomtata
yang sangat sedikit pada bagian bawah epidermis batang, terdapat lapisan kutikula
yang sangat tebal untuk mengurangi penguapan.

3. Tumbuhan Mesofit yaitu tumbuhan yang mampu hidup dengan kondisi air yang
cukup memiliki adaptasi kutikula yang tidak tebal, stomata tipe phaneropor.
Mampu hidup di daerah yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah tetapi di
tempat lembab. Akar umumnya tidak melebihi panjang tumbuhan.

4. Tumbuhan Halofit yaitu mempunyai stomata sehingga dapat mempercepat


proses penguapan tumbuhan yang mampu pada kondisi kadar garam yang tinggi
(salinitas) beradaptasi dengan cara membentuk kelenjar garam yang terdapat pada
daun, memiliki jaringan aerenkim dengan ruang antar sel yang besar dan jaringan
pembuluh tersebar.

5. Tumbuhan Higrofit yaitu tumbuhan yang hidup di daerah yang lembab


dan Mampu hidup di daerah yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah.
Permukaan daunnya memiliki banyak stomata sehingga proses penguapan airnya
cepat.

SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

Organ pada tumbuhan

Organ pada tumbuhan terdiri dari akar,batang,daun,bunga,buah dan biji. Setiap


organ pada tumbuhan memiliki fungsi tertentu yang khusus, tetapi saling
berhubungan dan saling mendukung satu sama lain. Organ generatif : Bunga,
Buah, Biji. Organ vegetatif : Akar, Batang, Daun.

Akar

 Akar pada tanaman mempunyai fungsi sebagai berikut:

o Sebagai alat untuk memperkokoh tanaman


o Sebagai alat untuk menyerap sari makanan dalam tanah seperti air dan
unsurehara
o Alat untuk menegakan batang tanaman
o Ada beberapa tanaman akar yang berfungsi sebagai alat pernapasan
o Ada beberapa tanaman akar berfungsi sebagai tempat menyimpan
cadanganmakanan
o Ada beberapa tanaman akar berfungsi sebagai alat untuk berkembang biak 

Gambar akar

Struktur akar sebagai organ pada tumbuhan


 

 Epidermis atau kulit luar, mempunyai dinding sel yang tipis dan memilikis
usunan yang rapat tanpa adanya rongga antar sel. Epidermis mempunyai
fungsiuntuk melindungi dan penerus air ke bagian dalam akar 
 Korteks, berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
 Endodermis, mempunyai dinding sel yang tebal dan terdapat zat gabus.
Endodermis mempunyai fungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya baha
nmakanan menuju daun dari akar.
 Stele atau silinder pusat, terdiri atas perisikel dan jaringan pengangkut
xylem dan floem. Stele atau silinder pusat terletak dibagian dalam
endodermis. Pada akar monokotil atau akar serabut diantaranya jaringan
xylem dan floem tidak ada kambiumnya. Sedangkan pada akar dikotil atau
akar tunggang diantara xylem dan floem ada kambiumnya.

Gambar akar dikotil dan monokotil

 Batang
Fungsi batang pada tumbuhan

o Alat untuk menyalurkan zat makanan dari akar ke daun, dan


untuk meyalurkanhasil pengolahan zat makanan dari daun ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan
o Ada beberapa jenis tanaman batang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan vegetatif
o Ada beberapa jenis tanaman batang berfungsi sebagai tempat penyimpana
n cadangan makanan
o Sebagi tempat tumbuhnya daun, cabang serta bunga
o Ada beberapa jenis tanaman batang berfungsi sebagai alat pernapasan

Struktur batang tumbuhan

 Epidermis, dilapisi kutikula, memiliki susunan yang rapat tanpa adanya


rongga antar sel. Memiliki lapisan yang tebal yang berfungsi melindungi
lapisan lapisan yang berada didalamnya.
 Korteks, mempunyai banyak ruang antar sel karena sel nya tidak rapat.
 Endodermis, tersusun oleh selapis sel dengan bentuk yang khas. Pada
angiospermae biasa disebut dengan sarung tepung karena sel sel
endodermis mengandung banyak tepung.
 Stele atau silinder pusat, didalam nya terdapat partikel empulur dan
pembuluh angkut (xylem dan floem).

Daun

Daun terletak dibagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan
bagian dari tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga
kegiatan fotosintesis berlangsung di daun.

Fungsi daun

o Tempat terjadinya fotosintesis.


o Sebagai organ pernafasan atau respirasi
o Tempat terjadinya transpirasi
o Tempat terjadinya gutasi
o Alat reproduksi vegetatif

Struktur Daun

 Memiliki epidermis pada bagian permukaannya, baik permukaan atas,di


namakan permukaan adaxial,maupun pada permukaan bawah yang disebut
abaxial. Pada epidermis terdapat hubungan yang putus-putus oleh suatu
lubang yang sangat kecil. Bagian ini adalah ruang antar sel yang dibatasi
oleh doa sel khusus yang disebut sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama
membentuk stomata. Jadi, stomata terdiri atas sel penutup yang
berkloroplas, sel yang tidak berkloroplas, dan celah stomata. Stomata
bekerja dalam perpindahan gas dan penguapan udara. Pada tumbuhan
darat, stomata umumnya terletak pada bagian bawah permukaan daun.
Sementara, pada tumbuh udara, stomata diletakkan pada permukaan atas
daun.
 Mesofil, mesofil adalah jaringan yang berperan sebagai parenkim, di
sebelah dalam epidermis. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan bunga
karang ( jaringan spons). Kedua jaringan tersebut mengandung kloroplas
sehingga menjadi tempat terjadinya fotosintesis.
 Jaringan pembuluh, jaringan pembuluh pada daun terdapat pada tulang
daun. Selain itu, pada daun terdapat urat-urat halus yang dikumpulkan
sebagai kapal nadi yang membawa makanan ke seluruh tubuh. Tulang
daun bekerja untuk memperkuat daun

Bunga

Fungsi dari bunga

o Bunga menyediakan platform untuk sistem reproduksi seksual dari


tanaman (andresium/jantan dan ginesium/betina), baik bunga berumah satu
dan dua. Dalam serbuk sari bunga dan ovula diprodukdi biasanya melalui
proses meiosis.
o Menyediakan mekanisme menarik penyerbukan untuk memfasilitasi
penyerbukan (kelopak) bunga berumah satu dan bunga berumah dua.
o Menyediakan platform untuk ovula dibuahi untuk berkembang dan
didistribusikan sebagai buah dan biji, bunga beumah satu dan bunga
berumah dua betina saja. ngda ndi di st ri bis ik anse ba gaibua hda nbi ji/
bu ng amenjadi ru ma hsa tuda nbu nga berumah dua betina saja.
o Sebagai alat perkembangbiakan gerative.

Bagian bagian bunga

Struktur bunga

 Epidermis, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel.
Epidermis menjadi memipih dan membentuk papila pada kepala sari yang
masak dan berfungsi sebagai pelindung epidermis.
 Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis.
 Lapisan tengah, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam
endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis
tumbuhannya.                     
 Tapetum, merupakan dinding terdalam dari antera dan berkembang
mencapai maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad.
Bagian perhiasan bunga (mahkota dan kelopak) pada tanaman Dicotyledoneae
biasanya berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya, sedangkan pada tumbuhan
Monocotyledoneae berjumlah 3 atau kelipatannya. Perhatikan Gambar

Bunga tumbuhan dikotil

Bunga tumbuhan monokotil

Buah

Pada bunga yang telah mengalami proses penyerbukan (sampainya serbuk sari ke
kepala putik) maka serbuk sari akan terisap dan menuju ke bakal buah sehingga
(fertilisasi) yaitu proses meleburnya inti sperma dengan inti sel telur yang
menghasilkan zigot. Pembuahan akan mengakibatkan bakal buah menjadi buah
dan bakal biji menjadi biji, kadang kadang zigot akan berkembang menjadi
lembaga dan menjadi tumbuhan baru. Pada saat itu, benang sari,mahkota dan
kelopak mulai gugur. Bagian buah terdiri dari beberapa lapisan :

Eksokarpium, yaitu lapisan buah bagian luar

Mesokarpium, yaitu lapisan buah bagian tengah


Endokarpium, yaitu lapisan paling dalam yang paling tebal

Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu

1. Buah semu atau buah tertutup.

Terdiri dari:

a) Buah semu tunggal, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut
membentuk buah.
b) Buah semu ganda, pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah
yang bebas dan masing masing tumbuh menjadi buah.
c) Buah semu majemuk, berasal dari bunga majemuk, tetapi terlihat hanya
satu buah saja.
1. Buah sejati atau buah sungguh

Terdiri dari :

a) Buah sejati tunggal, merupakan buah sejati yang berasal dari satu bunga
dengan satu bakal buah.
 Buah sejati tunggal yang kering, bagian luarnya keras dan mengayu.
 Buah sejati tunggal berdaging, buah yang dinding buahnya menjadi tebal
dan berdaging.
a) Buah sejati ganda, buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal
buah yangmasing masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi menjadi
buah sejati, tetapi semuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
b) Buah sejati majemuk, berasal dari satu bunga majemuk.

Fungsi buah

Buah yang bisa dibungkus dan dilindungi biji yang ada didalamnya

Buah buahan yang menyediakan cadangan makanan pada saat proses


perkecambahan

Buah yang dikomsumsi sebagai sumber gizi yang akan dikomsumsi manusia dan
hewan.

Anda mungkin juga menyukai