Disusun oleh :
Nama
: Ayu Lestari
NIM
: 10008128
Asisten
: Bramantyo
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2012
PENGESAHAN
Praktikan
( Bramantyo )
( Ayu Lestari )
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan resmi praktikum
lapangan Keakaragaman dan Klasifikasi Hewan II yang berjudul Keanekaragam
dan Klasifikasi Hewan di Areal Pesawahan Piyungan, Pantai Baron dan Pantai
Indrayanti ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun
sebagai syarat untuk mengikuti responsi dan merupakan tugas akhir praktikum
Keanekaragaman dan Klasifikasi Hewan II.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya yaitu :
1. Agung Budiantara, M.Si. selaku dosen pengampu Keanekaragaman dan
Klasifikasi Hewan II
2. Bramantyo selaku asisten pembimbing praktikum Keanekaragaman dan
Klasifikasi Hewan II
3. Teman-teman khususnya khususnya prodi Pendidikan Biologi yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dan
membangun dalam demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi penulis dan pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb
BAB I
PENDAHULUAN
(cacing
gilik),
annelida
(cacing
berbuku-buku),
2012 yang bertempat di daerah Persawahan piyungan, Pantai Baron dan Pantai
Indrayanti.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah keanekaragaman hewan yang ada di persawahan piyungan,
pantai baron dan pantai indrayanti?
C. Tujuan
Mengetahui keanekaragaman hewan yang ada di persawahan piyungan, pantai
baron dan pantai indrayanti.
D. Deskripsi Lokasi
1. Persawahan Piyungan
Piyungan merupakan Merupakan daerah persawahan yang sebagian besar
daerah tersebut ditumbuhi oleh tanaman padi, daerah tersebut digunakan oleh
penduduk sekitar untuk bercocok tanam atau bertani. Karena Piyungan
merupakan daerah persawahan, maka disana banyak dijumpai hewan-hewan
seperti insecta, reptilia, amfibi, molusca, tetapi yang mendominasi adalah
phylum
ekosistem.
2. Pantai baron
Pantai baron terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, sekitar
23 kilometer arah selatan Wonosari, sedangkan dari Kota Yogyakarta berjarak
sekitar 65 kilometer. Pantai Baron merupakan teluk yang diapit oleh dinding bukit
yang hijau, dipenuhi oleh pohon kelapa. Teluk ini juga merupakan muara dari
aliran sungai di bawah batu karang yang airnya cukup jernih. Seperti halnya
beberapa pantai lain di selatan Pulau Jawa, kondisi Pantai Baron yang
memungkinkan para nelayan berlabuh dengan hasil tangkapan dari laut. Seperti
ikan, sehingga di sana banyak pelelangan ikan seperti ikan tongkol, kakap, pari
dan lain-lain. Serta hewan laut lainnya (undur-undur, kerang, cumi-cumi, udang
dan kepiting).
3. Pantai Indrayanti
Pantai Indrayanti terletak di kawasan pantai Sundak kecamatan Tepus
Kabupaten Gunungkidul. Pantai ini berpasir putih yang manghampar dari Timur
hingga Barat ini terbilang baru, cukup indah dan bersih. Di bagian Barat pintu
masuk pantai, terdapat gunungan batu karang yang cukup besar dan elok. Di
pantai ini banyak ditemukan invertebrata yang tergolong ke dalam filum porifera,
mollusca, echinodermata dan cnidaria.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
annelida,
mollusca,
arthropoda,
dan
echinodermata
(Romimohtarto, 2007).
Filum Porifera
Filum porifera disebut juga hewan spons. Porifera merupakan hewan
multiseluler yang paling sederhana, tidak memiliki kepala atau anggota badan lain
layaknya hewan. Oleh karena itu, banyak yang keliru mengidentifikasi. Porifera
sebagai tanaman laut. Tubuh porifera dihubungkan oleh saluran-saluran yang
terbuka di ujungnya dan membentuk pori-pori. Porifera memiliki sekitar 10.000
spesies yang kebanyakan hidup di air laut.. hewan ini merupakan hewan sessile
(hidup melekat pada substrat). Spesies tersebut bervariasi dalam hal bentuk,
ukuran dan warna. Porifera biasanya dikelompokkan berdasarkan materi yang
ditemukan di dalam rangkanya.. porifera yang terkenal adalah bunga karang yang
memiliki serat fleksibel dalam mesenkimnya. Serat tersebut dibuat dari protein
yang disebut spongin (Campbell et al. 2005).
Filum Cnidaria (Coelenterata)
Anggota dari filum ini adalah Hydra, ubur-ubur, anemon laut, dan koral.
Hewan dari filum ini digolongkan ke dalam hewan diploblastik dan bersimetri
tubuh radial. Cnidaria sebagian besar hidup di perairan laut. Cnidaria disebut juga
sebagai hewan Coelenterata. Spesies anggota Filum Cnidaria tubuhnya dikelilingi
oleh lengan-lengan halus yang disebut tentakel dan dalam tentakel ini terdapat
Kelas Gastropoda
Kelas filum Mollusca yang terbesar, Gastropoda, memiliki lebih
dari 40.000 spesies yang hidup. Sebagian besar gastropoda adalah hewan
laut, tetapi banyak juga spesies air tawar. Bekicot dan slug telah beradaptasi
terhadap kehidupan di darat (Campbell et al. 2005).
Kelas Bivalvia
Mollusca dari Kelas Bivalvia meliputi banyak spesies remis, tiram,
kerang hijau, dan scallop. Bivalvia memiliki cangkang yang terbagi
menjadi dua paruhan. Kedua bagian cangkang itu bertaut pada garis
pertengahan dorsal, dan otot adduktor yang sangat kuat menarik kedua
paruh cangkang agar menutup untuk melindungi hewan berbadan lunak
itu. Rongga mantel hewan bivalvia memiliki insang yang digunakan untuk
makan dan untuk pertukaran gas. Sebagian bivalvia adalah pemakan
suspensi. Bivalvia tidak memiliki kepala yang jelas dan radula telah hilang
(Campbell et al. 2005).
Kelas Cephalopoda
Cephalopoda (cephalopod artinya kaki kepala) adalah satusatunya mollusca dengan sistem sirkulasi tertutup. Kaki hewan
cephalopoda telah termodifikasi menjadi sifon berotot dan bagian-bagian
tentakel dan kepala dirancang untuk bergerak secara cepat, suatu adaptasi
yang cocok dengan cara makannya sebagai karnivora.tMereka juga
memiliki suatu sistem syaraf yang berkembang dengan baik dengan otak
yang kompleks. Kemampuan untuk belajar dan bertingkah laku dalam cara
yang rumit keungkinan lebih penting bagi pemangsa yang bergerak cepat
dibandingkan dengan hewan yang diam seperti remis. Cumi-cumi dan
telah
dideskripsikan,
dan
sebagian
besar
adalah
serangga.
dapat
tumbuh,
arthropoda
sewaktu-waktu
harus
melepaskan
meliputi mata, reseptor olfaktori untuk penciuman, dan antena untuk sentuhan dan
penciuman. Arthropoda memiliki sistem sirkulasi terbuka (open circulatory
system) dimana cairan yang disebut hemolimfa didorong oleh suatu jantung
melalui arteri pendek dan kemudian masuk ke dalam ruang yang disebut sinus
yang mengelilingi jaringan dan organ. Arthropoda teresterial umumnya memiliki
permukaan internal yang dkhususkan untuk pertukaran gas. Misalnya, sebagian
besar serangga memiliki sistem trakea, saluran udara bercabang yang menuju ke
arah bagian dalam dari pori-pori yang ada pada kutikula.
Atrhropoda terdiri dari 5 kelas utama yaitu:
Arachnida
Tubuh memiliki satu atau dua bagian utama, enam pasang angota badan
(chelicerae, pedipalpus, dan empat pasang kaki untuk berjalan), sebagian
besar adalah hewan darat seperti laba-laba, kutu, dan tungau.
Diplopoda
Tubuh dengan kepala yang jelas memiliki antena besar dan tiga pasang
bagian mulut yang mengunyah, badan bersegmen dengan dua pasang kaki
berjalan per segmen, teresterial, dan herbivora, seperti: kaki seribu.
Chilopoda
Tubuh dengan kepala yang jelas yang memiliki antena besar dan tiga
pasang bagian mulut; anggota badan segmen tubuh pertama dimodifikasi
sebagai cakar beracun; segmen badan mengandung satu pasang kaki
berjalan setiap segmen; teresterial; karnivora. Contoh:lipan.
Crustacea
Tubuh dengan dua atau tiga bagian; memiliki antena; bagian mulut untuk
mengunyah, tiga atau lebih pasang kaki, sebagian besar adalah hewan laut
seperti kepiting, udang galah, crayfish atau udang karang, dan udang.
Insekta (serangga)
11
bermembran);
mulut
untuk
menusuk
dan
menyedot;
12
g. Diptera
Memiliki satu pasang sayap dan halter (organ untuk keseimbangan);
mulut untuk penghisap, menusuk atau menelan; metamorfosis
sempurna. Contoh: lalat, nyamuk (Campbell et al. 2005).
Filum Echinodermata
Echinodermata ( dari bahasa Yunani echin, berduri dan derma, kulit)
adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial
sebagai hewan dewasa. Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari
tengah atau pusat, seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi
eksoskeleton yang terbuat dari lempengan keras. Sebagian besar hewan
echinodermata bertubuh kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang
memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari echinodermata adalah sistem pembuluh
air (water vascular system), suatu jaringan
menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi dalam
lokomosi, makan, dan pertukaran gas. Reproduksi anggota filum echinodermata
umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan
gametnya ke dalam air laut. Hewan dewasa yang radial tersebut berkembang
melalui metamorfosis dari larva bilateral. Di antara 7000 atau lebih anggota filum
echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi menjadi enam kelas:
Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang ular), Echinoidea ( bulu babi dan
sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut),
dan Concentrychycloidea (aster laut). Aster laut, yang baru ditemukan baru-baru
ini, hidup pada kayu yang terendam air laut dalam (Campbell et al. 2005).
13
Filum Annelida
Annelida berarti cincin kecil dan tubuh bersegmen yang mirip dengan
serangkaian cincin yang menyatu merupakan ciri khas filum Annelida. Terdapat
sekitar 15.000 spesies filum Annelida. Anggota filum Annelida hidup di laut,
sebagian besar habitat air tawar, dan tanah lembab (Campbell et al. 2005).
Ciri ciri Annelida :
a. Tubuh panjang bergelang gelang ( matameri )
b. Hidup bebas
c. Hermafrodit, tidak dapat membuahi sendiri.
d. Bernapas dengan seluruh permukaan tubuh
e. Alat pencernaan lengkap
f. Alat ekskresi tubuh disebut nefridia
g. Sistem saraf : gamglion, otak, ganglim ventral
h. Sistem peredaran darah tertutup
i. Memiliki rongga badan triploblastik selomata
Filum Annelida terbagi menjadi 3 kelas, yaitu :
a. Polychaeta
Habitatnya di lautan, tubuhnya terdiri dari banyak rambut (poly =
banyak, chaeta = rambut/bulu). Contoh cacing tersebut adalah : Nereis
viren, Eunice viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele (cacing palolo).
Dua jenis terakhir sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan
maluku.
b. Oligochaeta
Habitatnya di tanah, memiliki sedikit rambut (oligo = sedikit,
chaeta = rambut/bulu). Contoh cacing tersebut adalah : Lumbricus
terestris dan Pheretima sp. (keduanya disebut cacing tanah). Mempunyai
organ KIitellum yang berisi semua kelenjar, termasuk kelenjar kelamin.
Pernafasan dilakukan oleh pemukaan tubuhnya. Makanan diedarkan ke
14
(chaeta)
tetapi
menghasilkan
zat
dikelompokkan
sebagai
deuterostomata
bersama-sama
dengan
16
contohnya ular.
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang
lapangan
17
B. Cara kerja
1. persawahan piyungan :
Praktikan mengamati berbagai macam jenis Insecta, Mollusca,
Annelida, Reptil, dan Amfibi. Setelah praktikan menemukan jenis mollusca,
annelida, reptil serta amphibi kemudian praktikan menangkap jenis insecta
dengan menggunakan jaring/ sweepnet. Jenis insecta yang telah ditangkap
untuk bangsa lepidoptera dan odonata diletakan dikertas papilot (kertas itu
digunakan untuk mengawetkan lepidoptera dan odonata dan sayapnya tidak
boleh patah) sedangkan untuk bangsa belalang diletakkan pada killing bottle
(botol ini bertujuan untuk mematikan belalang agar organnya tidak rusak).
Praktikan membuat insektarium dengan insekta yang telah ditemui.
Pembuatan Insectarium
Temuan serangga yang berasal dari piyungan diambil dari wadah,
Serangga tersebut di tusuk dengan jarum pentul bagian- bagian yang
strategis untuk ordo lepidoptera dan odonata ditusuk pada bagian
sayapnya sehingga semua bagiannya dapat terlihat jelas di bagian
18
tersebut di
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Dari hasil praktikum lapangan dapat diperoleh:
1. Persawahan Piyungan
Hari, tanggal : Kamis, 17 Mei 2012
Tempat
: Piyungan
Cuaca
: Panas
Jenis Habitat : Persawahan
a. Annelida dan Mollusca
20
Pila sp.
Achatina fulica
Pheretima sp.
Bivalvia
Brotia costula
b. Insekta
Kelimpahan Insekta (Filum Athropoda)di Persawahan Piyungan
Orthoptera
Mantodea
Hymenoptera
Odonata
Hemiptera
Diptera
21
Lepidoptera
Eutropis multifasciata
Bronchocela cristatella
Dendrelaphis pictus
Xenochropis piscator
Xenochropis vittata
Bronchocela jubata
Fejervarya sp.
22
2. Pantai Baron
Hari, tanggal
Tempat
Cuaca
Jenis Habitat
a. Pisces
Tongkol tropong
Kakap merah
Bawal
Ikan layur
Surong
Nasi Peda
Ikan vihi
Kakap batu
Ikan Pari
Kakap putih
Ikan banyar
Ikan cue
Ikan gembung
Ikan Tengiri
Ikan kortuning
Ikan semenyah
Kakap weja-weja
Ikan ceblak
Ikan luto
Ikan cakalang
b. Crustacea
23
udang
lobster
lobster batu
udang jerbung
kepiting
undur-undur
c. Cephalopoda
Cumi-cumi
Sotong
d. Bivalvia
24
lobster air
Kerang
Chordata (pisces)
Arthropoda (crustacea)
Keanekaragaman Hewan
Persawahan Piyungan
Pantai Baron
3. Pantai Indrayanti
Tabel Pengamatan Filum Porifera, Mollusca, Echinodermata dan Cnidaria
No
Phylum
Nama Spesies
26
.
1 Porifera
2 Mollusca
3 Echinodermata
4 Cnidaria
Spongia sp.
Clathria sp.
Conus sp.
Turbo sp.
Cypraea sp.
Acropora sp.
Balanus sp.
Nerita sp.
Trochus sp.
Siphonaria sp.
Echinometra sp.
Meandrina sp.
Favites sp.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan diagram dan tabel hasil praktikum lapangan yang dilakukan
di tiga lokasi yang berbeda yaitu di daerah piyungan, pantai baron dan pantai
indrayanti. Hal ini dilakukan agar setiap mahasiswa dapat mengetahui
keanekaragaman
hewan
dari
masing-masing
habitat
apa
saja
yang
mendominasi tempat tersebut. Selain itu agar mahasiwa dapat melihat secara
langsung bentuk morfologi dan karakteristrik dari masing-masing hewan baik
yang terdapat di daerah piyungan ataupun daerah pantai (Baron dan
Indrayanti).
1. Persawahan Piyungan
Berdasarkan diagram kelimpahan filum Annelida dan Mollusca di
Persawahan Piyungan, spesies dari Filum Annelida adalah Pheretima sp.
sedangkan spesies dari Filum Mollusca adalah Pila sp., Achatina fulica,
27
Pila sp.
28
persawahan.
Berdasarkan diagram kelimpahan tingkat filum di Persawahan
Piyungan, Arthropoda adalah filum yang memiliki keanekaragaman dan
kelimpahan hewan yang tinggi yang ditandai dengan jumlah hewannya
yang melimpah dibandingkan filum mollusca, annelida, dan chordata.
Hal ini dikarenakan di Persawahan Piyungan merupakan habitat yang
sesuai bagi insekta untuk hidup serta didukung oleh ketersediaan sumber
makanan dan kemampuan regenerasi insekta yang berlangsung cepat.
2. Pantai Baron
Berdasarkan data yang di peroleh di pantai baron yang di ambil di
tempat pelelangan ikan (TPI) banyak ditemukan anggota superclass pisces
dengan berbagai spesies ikan. Spesies ikan yang melimpah adalah tongkol
tropong, dencis, tuna, kakap merah, bawal, ikan layur, ikan kutak laut, ikan
kakap putih, ikan banyar, ikan cue, ikan mata sebelah, ikan mata belo, ikan
29
3. Pantai Indrayanti
Pantai indrayanti termasuk pantai yang memiliki keanekaragaman
hewan laut, antara lain filum Porifera, Mollusca, Echinodermata, Cnidaria.
Pada filum mollusca ada beberapa spesies yang mampu hidup di laut yang
di temukan dalam jumlah yang melimpah seperti Conus sp. Turbo sp.
Cypraea sp. Acropora sp. Balanus sp. Nerita sp. Trochus sp. Siphonaria sp.
30
Namun anggota filum mollusca, ada beberapa hewan yang hidup di darat.
Dari filum Echinodermata yang meliputi Echinometra sp. ditemukan dalam
jumlah yang sedikit. Hal ini dikarenakan spesies dari filum ini hanya
mampu hidup di perairan laut, beberapa mampu beradaptasi dan beberapa
sembunyi di bebatuan. Selain itu juga ditemukan spesies dari filum Porifera
yaitu Spongia sp. dan Clathria sp. dalam jumlah banyak. Hanya di temukan
2 jenis spesies saja karena anggota filum porifera paling banyak di temukan
di dasar laut. Sedangkan dari filum Cnidaria yaitu Meadrina sp. dan Favites
sp. dalam jumlah yang banyak.
BAB V
KESIMPULAN
31
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Deden. 2007. Biologi Kelompok Pertanian. Bandung : PT Grafindo
Media Pratama.
Erya. 2011. Makalah Entomologi (Ordo Mantodea) New ( http: //ml.
scribd.com/ erya_mathias/d/91188357-Makalah-Entomologi - OrdoMantodea-New, diakses tanggal 18 Juni 2012).
Campbell,N.A.,J.B.Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj.dari
Biology.5th ed. oleh Manalu, W. Jakarta: Erlangga.
Hademenos, George dan Gerge H. Friend. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.
Martomijoyo, Russamsi.dkk.1990. Biologi Smu. Bandung. Grafindo media
pratama.
Radiopoetra.1996. Zoologi. Erlangga. Jakarta
Romimohtarto, Kasijan. 2005. Biologi Laut : Ilmu Pengetahuan Tentang Biota
Laut. Jakarta: Djambatan Anggota IKPI.
32
LAMPIRAN
Sawah Piyungan
33
Pantai Baron
Pantai Indrayanti
Lebah
34
Belalang
Kupu-Kupu
Capung
Capung
Lobster
Udang
Lobster
35
Lobster
Kepiting
Kepiting
Kepiting
Undur-undur
Ikan Gembung
Ikan Bawal
36
Kakap Merah
Ikan Pari
37
Ikan Tuna
Ikan Layur
Kakap Batu
Kakap Batu
Ikan Tuna
Ikan Kortuning
38
Ikan Layur
Insectarium Capung
Insectarium Belalang
Cypraea sp.
Cypraea sp.
39
Bulu Babi
40