Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BOTANI FARMASI

TENTANG

“HABITUS”

OLEH :
KELOMPOK VI
NURHARTA MIWAHDA (D1B120046)
NURHAENI (D1B120047)
SINTIKHE AWI PRATAMA D. (D1B120049)
IMRAH (D1B120044)
FLORENTINASISKA SAYORI (D1B120045)
ARDIANUS NGONGO BILI (D1B120043)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGA REZKY
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini ditulis untuk
memenuhi tugas Mata kuliah botani farmasi. Karena keterbatasan ilmu
pengetahuan yang kami miliki, maka dalam pembuatan makalah ini kami berusaha
mencari sumber data dari berbagai sumber informasi terutama dari media internet
dan beberapa sumber lainnya.Terlaksananya penyusunan ini tak lepas dari
pengawasan dan bimbingan serta kerjasama Kelompok Kami, maka sepantasnya
kami menyampaikan ucapan terima kasih.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini mempunyai
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami berharap adanya
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar,23 ooktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................

B.Tujuan……………...................................................................................
C.Manfaat.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Habitus..................................................................................
B.Jenis – jenis Habitus...............................................................................
C.Contoh Habitus hewan dan Habitus tumbuhan......................................
D. Manfaat Habitus hewan dan Habitus tumbuhan...................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Botani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, termasuk hampir semua
organisme eukariotik yang dapat berfotosintesis . Pembelajaran botani dalam kegiatan
perkuliahan dapat dibagi menjadi dua yaitu Botani kriptogam dan Botani fanerogam. Botani
kriptogam merupakan ilmu yang mempelajari jenis tumbuhan tingkat rendah seperti alga, liken,
lumut, dan paku . Sedangkan, Botani Fanerogam merupakan ilmu yang mempelajari jenis
tumbuhan berbiji . Mempelajari Botani erat kaitannya dengan taksonomi. Menurut Simpson
(2006) taksonomi adalah bagian utama sistematika yang mencakup empat komponen yaitu
Deskripsi, Identifikasi, Nomenklatur, dan Klasifikasi. Identifikasi suatu tumbuhan adalah proses
mencocokkan suatu spesimen tumbuhan yang belum dikenal dengan takson yang sudah dikenal
dengan melihat deskripsi morfologi akar, batang, daun, (bunga, buah, dan biji jika ada) . Takson
tanaman dapat diidentifikasi dalam beberapa cara salah satunya dengan menggunakan buku
lapangan yang berisi kunci determinasi. Menurut Ash et al. (1999) sejak masa Linnaeus,
identifikasi tumbuhan tumbuhan sebagian besar didasarkan pada fitur organ reproduksi.
Meskipun karakter bunga dan buah terbukti sangat berguna baik dalam botani maupun
paleobotani, namun ada situasi di mana organ-organ reproduksi tidak tersedia untuk dipelajari.
Sehingga, ahli botani dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasikan tumbuhan menggunakan
karakter vegetatif salah satunya dari daun, karena begitu banyak tanaman tropis berumur panjang
namun, fase perbungaannya tidak tentu. Sistem klasifikasi tumbuhan berdasarkan ukuran dan
karakter kandungan kayu dapat dipilih menjadi langkah untuk menentukan habitus suatu
tumbuhan. Habitus tumbuhan tersebut meliputi herba, semak, perdu, dan pohon sedangkan
habitus hewan terdiri dari Arborea,Terestrial,Akuatik, dan Litoral.Habitus tumbuhan yang sering
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah habitus herba dan perdu, contohnya adalah
tanaman hias dan tumbuhan liar.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat memunculkan inovasi dalam
pendidikan. Salah satunya, pemanfaatan smartphone atau tablet yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan . Dalam hal ini, berkaitan dengan memanfaatkan smartphone untuk
mengembangkan buku panduan lapangan berbasis android yang berisi karakteristik morfologi
daun untuk mengatasi kesulitan identifikasi jenis tumbuhan.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini,yaitu :
1. Mengetahui pengertian Habitus
2. Mengetahui jenis – jenis Habitus
3. Mengetahui contoh-contoh Habitus hewan dan Habitus tumbuhan
4. Mengetaui Manfaat Habitus hewan dan Habitus tumbuhan

C. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian Habitus
2. Untuk mengetahui jenis – jenis Habitus
3. Untuk mengetahui contoh-contoh Habitus hewan dan Habitus tumbuhan
4. Untuk mengetaui Manfaat Habitus hewan dan Habitus tumbuhan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Habitus
Habitus merupakan istilah biologi yang berarti tindakan naluriah (instinktif) hewan atau
kecenderungan alamiah bentuk suatu tumbuhan . Dalam botani, penggunaan habitus lebih sering
dan dipakai untuk menggambarkan penampilan umum atau arsitektur suatu tumbuhan. Habitus
biasanya diperjelas lagi dengan suatu istilah morfologi penjelas atau kisaran ukuran yang dapat
dijumpai pada keadaan alamiah.Sedangkan, dalam zoologi, istilah ini paling sering dipakai untuk
menunjukkan di mana seekor hewan menghabiskan sebagian besar masa hidupnya.

B. Jenis- jenis dan Habitus :


 Habitus hewan :
a. Arboreal
Arboreal adalah hewan yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pepohonan. Mereka
Makan, tidur, bermain dan melakukan aktivitas lainnya di dahan-dahan pohon Banyak hewan
telah mengembangkan adaptasi khusus untuk membantu gaya hidup arboreal mereka.
b. Terestrial
Terestrial (terrestrial) berarti terkait dengan tanah atau permukaan tanah (terra, tanah).
Hewan terestrial adalah hewan-hewan yang biasa berkeliaran di atas tanah .Tumbuhan terestrial
adalah tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, seperti kebanyakan jenis tanaman serta pohon.
c. Akuatik
. Hewan yang hidup di air sepanjang hidup atau sebagian besar hidupnya disebut hewan
akuatik. Baik invertebrata air dan vertebrata mengembangkan adaptasi yang sama sekali berbeda
untuk hidup di air tidak seperti hewan yang hidup di darat. Hewan akuatik dapat dibagi menjadi
dua kelompok besar tergantung habitat akuatiknya, yaitu; hewan laut (invertebrata)dan hewan air
tawar (vertebrata).
d. Litoral
Hewan yang hidup diair langsung dengan daratan, paling dangkal, dan paling atas dari
lautan yang di pengaruhi oleh suhu dan panas matahari yang sangat kuat hewan yang hidup
didaerah ini disebut hewan litoral . Dimana, tempat ini akan tergenang air laut ketika pasang,
namun akan menjadi pantai ketika surut.

 Habitus tumbuhan :
a. Pohon
Habitus pohon yakni tumbuhan berkayu yang mempunyai satu batang panjang dan beberapa
cabang menyebar sehabis tinggi tertentu yang membentuk sebuah tajuk (crown). Batang pohon
biasanya mempunyai diameter minimum 10 cm pada titik setinggi dada.  Daunnya sanggup
meranggas (deciduous)  atau hijau sepanjang tahun (evergreen). 
Pohon muda dengan diameter batang kurang dari 10 cm yang disebut sapling.  Sebagian besar
spesies pohon ialah pohon berbunga atau konifer. Penyebaran pohon di seluruh dunia, dengan
keanekaragaman tertinggi di hutan hujan daerah tropis.  Mayoritas spesies pohon masuk di dalam
suku Dipterocarpaceae, Fagaceae dan Lauraceae.

b. Perdu
Habitus perdu yakni tumbuhan berkayu yang memilki beberapa batang yang bercabang dari
erat akarmya. Perdu tidak sama dengan pohon yakni adanya banyak batang dan tingginya yang
lebih pendek, dibawah 6 m. Perdu biasanya mempunyai dedaunan yang lebih lebat yang dibuat
oleh banyak cabang-cabang berdaun yang tumbuh berdekatan. Dedaunan mereka sanggup
meranggas, (deciduous) atau hijau sepanjang tahun (evergreen). Sebuah wilayah alami yang
banyak didominasi oleh perdu biasanya disebut daerah semak belukar
(shrubland atau scrubland).
Terdapat sekitar 30.000 spesies perdu di dunia, sebagian besar di antaranya ialah tumbuhan
berbunga. Perdu menyebar di seluruh penjuru dunia, dengan keanekaragamann tertinggi di hutan
hujan tropis. Spesies perdu masuk dalam banyak sekali jenis kelompok tumbuhan, dan lebih
banyak didominasi dari mereka masuk dalam suku Rubiaceae, Euphorbiaceae, Acanthaceae dan
Rosaceae.

c. Palem
Habitus palem yakni tumbuhan monokotil berbunga yang sangat bermacam-macam dalam
huruf morfologi.  Suku dari palem yakni Araceae dan Palmae sanggup berupa pohon, perdu atau
tumbuhan menjalar dan tiruana palem mempunyai dua pola pertumbuhan, yakni tunggal atau
bergerombol. Palem mempunyai dedaunan besar yang hijau sepanjang tahun dengan bentuk
ibarat kipas atau daun beragam berbentuk bulu burung yang selalu tumbuh pada ujung batang.  
Dedaunan pada palem mempunyai sebuah selubung tabung di awalnya yang biasanya pecah
di satu sisi ketika menjadi tua. Kumpulan bunga (inforescence) palem biasanya berbentuk
untaian bunga bercabang banyak (panicle) atau untaian bunga pada satu ranting (spike),
dikelilingi oleh satu atau lebih dari satu pelindung (bract) atau spathe yang mengeras dikala
matang. Bunga palem biasanya kecil, simetris dengan kelabuin tunggal atau ganda. Buah palem
berbentuk drupe  dengan satu biji atau lebih dalam satu buah. Terdapat sekitar 190 marga dan
2.400 spesies palem, yang tersebar luas dari iklim tropis dan subtropis hingga iklim sedang. Saat
ini palem ialah tumbuhan yang paling banyak dikenal dan ditanam di dunia. 

d. Sikas (Cycad) 
Sikas / Cycad yakni tumbuhan purba terekam pada fosil berumur 250 juta tahun. Ciri
tumbuhan ini mempunyai batang berkayu yang berpengaruh dan tidak bercabang. Tinggi sikas
beragam,  dari beberapa sentimeter hingga 9 meter, dengan tajuk yang terdiri dari dedaunan
besar (fronds). Daun sikas sanggup pinnate atau bipinnate, dan tumbuh pribadi dari batang.
Dedaunan sikas jatuh ketika renta dan meninggalkan sebuah mahkota berdaun di puncak
batangnya.
Buah sikas disebut cone,  biasanya berkelabuin jantan saja atau betina saja. Buah jantan
biasanya berbentuk bulat memanjang dengan ujung bulat dan melekat pada batang. Buah betina
berbentuk silinder lebih besar dan melebar atau kerucut dengan sisik-sisik lebih besar dan jarang
dari yang jantan. . Sikas diklasifikasikan sebagai tumbuhan gynmnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka) ibarat halnya dengan pinus dan tumbuhan konifer lainnya.  
Sikas ditemukan diiklim tropis, subtropis, dan iklim sedang dengan keguakaragaman spesies
yang paling tinggi di Amerika Tengah dan Selatan.  Di alam bebas,  sikas tumbuh dalam banyak
sekali habitat, dari daerah kering semi-gurun hingga ke daerah dengan curah hujan tinggi, dari
daerah-daerah tanah berpasir, berbatu, rawa dan miskin oksigen hingga ke tanah yang kaya zat
organik.

e. Bambu
Bambu yakni pecahan dari suku tumbuhan rumput berkayu, Poaceae (Graminae), dan ialah
salah satu tumbuhan yang pertumbuhannya paling cepat. Bambu raksasa sanggup tumbuh hingga
setinggi 36 m dan ialah keluarga rumput terbesar. Bagian internodal batang bambu berongga, 
Bambu mempunyai sistem rhizoma dan cabang yang kompleks serta selubung ibarat kertas yang
mencolok. Kelompok bambu terdapat sekitar 1.000 spesies, yang menjadi pecahan dari 80 marga
di seluruh dunia. Walau sering dikaitkan dengan tubuhan Asia, bambu sebenranya tumbuh di
banyak sekali wilayah di dunia mulai dari dari daerah tropis dan sub-tropis hingga ke iklim
sedang,  kecuali Eropa dan Asia Barat. Bambu sanggup ditemukan hingga di ketinggian 4.000 m
di atas permukaan laut.  

f. Pakis
Pakis atau paku-pakuan yakni tumbuhan purba yang sudah ada semenjak 360 juta tahun silam,
dari awal zaman Mesozoic. Kelompok tumbuhan ini mencakup beberapa aspek 12.000 spesies
yang masuk dalam kelompok Pteridophyta.  
Berbeda dengan tumbuhan berbunga, pakis tidak mempunyai bunga atau biji, tumbuhan ini
berkembang biak dengan spora yang berubah menjadi sebuah tumbuhan mediator yang disebut
gametofit.  Daun pakis disebut frond dan tumbuhan sampaumur disebut sporofit. Pakis biasanya
tumbuh di daerah.  daerah lembab, sepanjang sungai dan banyak sekali sumber kelembaban yang
tetap dan menyukai daerah-daerah teduh ibarat di bawah kerimbunan hutan.
  
g. Tumbuhan Merambat
Tumbuhan merambat yakni tumbuhan yang tidak mempunyai kekuatan struktur yang cukup
untuk menahan beratnya sendiri untuk tegak hingga tinggi tertentu. Oleh alasannya yakni itu,
tumbuhan merambat memerlukan penyangga untuk mencapa sinar matahari.
Berdasarkan cara merambat, ekologi dan morfologi, tumbuhan merambat sanggup dibedakan
menjadi 4 macam, antara lain:

 Liana - tumbuhan merambat bersulur tebal dan berkayu yang sanggup tumbuh di hutan renta
dan tumbuh dari biji di dalam tanah.
 Vines - bersulur tipis yang tumbuh dari biji dalam tanah, biasanya tumbuh dari habitat yang
rusak/tertanggu atau pinggir hutan.
 Hemi-Epiphyte berkayu -  tumbuh sebagai biji epifit yang melekat pada batang atau dahan
pohon, yang kemudian berakar menjulur hingga tanah.
 Hebaceous Epiphytes dan Hemi-Epiphyte - melekat pada batang atau dahan pohon,
biasanya melalui akar-akar yang tumbuh secara abnormal. 
Sebagian besar tumbuhan menjalar liana berkayu tumbuh terbatas di hutan tropis, sedangkan
di hutan dengan iklim sedang spesialuntuk sedikit mempunyai populasi liana.

h. Sukulen
Sukulen berasal dari Bahasa Latin "sucos" yang artinya jus atau getah. Sukulen yakni
tumbuhan dengan kandungan air tinggi yang sanggup menyesuaikan diri dengan iklim dan
kondisi tanah yang kering.Dedaunan tumbuhan sukulen terdiri atas jaenteng penyimpanan air
yang diselubungi dengan lapisan fotosintesis. Beberapa jenis tumbuhan sukulen tidak
mempunyai daun sama sekali untuk mengurangi penguapan air dari permukaan yang berlebih.
Akar-akarnya yang tebal dan berdaging turut menyimpan air di bawah tanah, terlindung dari
sinar matahari dan binatang.
Tumbuhan sukulen ditemukan hampir dimanapun di dunia. Banyak tumbuhan sukulen
hadir dari daerah-daerah kering di iklim tropis dan sub-tropis, ibarat stepa, gurun dan semi-
gurun. Tumbuhan sukulen juga ada yang bersifat epifit, yang sanggup hidup hampir tanpa
menyentuh tanah. Tumbuhan sukulen mempunyai lebih dari 60 keluarga dan 300 marga.
Kebanyakan tumbuhan sukulen berasal dari tujuh keluarga diberikut: Agavaceae,
Aizoaceae, Asclepiadaceae,Cactaceae,Crassulaceae,Euphorbiaceae,dan Liliaceae.

i. Herba
Herba yakni tumbuhan berbunga dengan batang di atas permukaan tanah yang tidak berkayu,
ibarat halnya rumput dan forbs (herba berbunga selain rumput). Herba bersifat annual (tahunan),
biennial (2 tahunan) atau perennial (lebih dari 2 tahun). Herba tahunan pribadi mati sehabis
berbunga dan berbuah, dan tumbuh dari bijinya.
Herba biemnial dan perennial memiliki batang yang mati pada dikala final animo pguan, tapi
beberapa pecahan dari tumbuhan tersebut yang ada di bawah atau dekat dengan tanah tetap
bertahan hidup dari animo kemusim. Herba berperan sebagai tumbuhan utama yang membentuk
sebuah habitat, contohnya di daerah hutan dan habitat terbuka ibarat padang rumput, rawa asin
atau gurun.

j. Tumbuhan Air
Tumbuhan air yakni tumbuhan yang tumbuh sebagian atau secara keseluruhan dalam air dan
hidup dalam zona fotik dengan cukup sinar matahari untuk memperlancar proses fotosintesis.
Tumbuhan air tidak masuk dalam satu keluarga tumbuhan spesifik, tumbuhan tersebut justru
berasal dari banyak sekali keluarga tumbuhan darat yang berevolusi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan basah, termasuk dengan hadirnya daun yang ada di bawah air atau
mengambang, dedaunan yang tebal dan berlapis lilin, dan metode penyerbukan yang khusus.
Jumlah keseluruhan tumbuhan air diperkirakan tidak lebih dari 1% dari tumbuhan berbunga dan
2% dari tumbuhan pakis. Banyak spesies tumbuhan air bersifat kosmopolitan (60%) dan tersebar
luas di seluruh dunia.

k. Anggrek
Anggrek yakni keluarga tumbuhan berbunga yang terbesar, lebih dari 26.000 spesies di
seluruh dunia, mencakup beberapa aspek 10%  dari tiruana tumbuhan berbunga. Anggrek sudah
menyesuaikan diri dengan banyak sekali lingkungan di bumi hingga sanggup ditemukan dari
habitat kering hingga pegunungan bersalju.
Anggrek yakni herba tahunan yang tidak mempunyai jaenteng kayu apapun. Anggrek
mempunyai dua pola pertumbuhan, yakni monopodial dan simpodial. Kebanyakan anggrek
bersifat epifit ( tumbuh di pohon) atau litofit (tumbuh di atas bebatuan), namun juga ada yang
terestrial (tumbuh di tanah) bahkan beberapa spesies langka tumbuh di bawah tanah. Daun
anggrek menyesuaikan diri dengan habitatnya. Rangkaian bunga sanggup tumbuh dalam
kumpulan yang besar atau sebagai bunga tunggal. Anggrek mempunyai variasi bunga yang
sangat tinggi, dari yang berbintik hingga bergaris, dari yang berkelopak besar dan bulat hingga
yang berkelopak runcing dan berbentuk bintang.serangga. ciri khas ini membedakan bunga
anggrek dengan bunga lainnya. Akar-akar anggrek tebal dan fleksibel untuk menanamkan
dirinya pada pohon, dahan atau kulit pohon .
C. Contoh habitus hewan dan habitus Tumbuhan

a. Contoh Habitus hewan :


1. Arboreal contohnya, binturong, ,orang utan,dan musang.

2. Terestrial (terrestrial) contohnya ,seperti harimau, biawak dan lain-lain.

3. Akuatik dibagi menjadi yaitu, hewan laut (invertebrate) dan hewan air tawar (vertebrata).
Contohnya yaitu :
-Invertebrata air termasuk ubur-ubur, karang, dan hydra.
-Vertebrata air termasuk ikan bertulang rawan, paus, lumba-lumba, dan singa laut.

4. Litoral contohnya , bintang laut, bulu babi, cacing laut, kepiting, dan udang.
b. Contoh Habitus tumbuhan :

1. Pohon cantohnya yaitu pohon jati, pohon cemara, dan pohon sengon.

2. Perdu cantohnya yaitu bunga soka, rembosa mini, dan ekor tupai.

3. Palem cantohnya yaitu, gebang(corypha utan) dan kelapa (cocos nucifera).

4. Sikas cantohnya yaitu, chycas rumphii dan chycas circinalis.


5. Bambu cantohnya yaitu,bambu cendana dan bambu moso.

6. Pakis cantohnya yaitu ,pakis boston (nepherolepis/boston fern) dan Pakis Sarang
Keriting.

7. Tumbuhan merambat yaitu ubi jalar, pare ,dan markisa.

8. Sukulen cantohnya yaitu,kaktus anggur dan crassula ovate.


9. Herba cantohnya yaitu sambiloto, lavender, dan petersel.

10. Tumbuhan cantohnya air yaitu kiambang, seroja,dan nuphar japonica.

11. Anggrek cantohnya yaitu ,anggrek tanah dan anggrek dendrobium.

D. Manfaat Habitus hewan dan Habius tumbuhan

a. Habitus hewan :
1. Arboreal mempunyai manfaat yaitu sebagai spesies dasar bagi konservasi disebut
umbrella species karena memegang peranan penting bagi regenerasi hutan melalui buah-
buahan dan biji-bijian yang mereka makan (seed disperser) , sebagai obat, dan makanan.
2. Terestrial mempunyai manfaat yaitu, dalam menjaga populasi hewan herbivora atau
omnivora yang dimangsanya tetap stabil.
3. Akuatik dibagi menjadi yaitu, hewan laut (invertebrate) dan hewan air tawar (vertebrata).
Manfaat vertebrata yaitu ,Sebagai sumber protein hewani,sumber Vitamin A yang banyak
terkandung dikulit ikan,sebagai sumber protein hewani,kulit reptil bisa dijadikan
kerajinan, sebagai predator,tikus mencegah hama,sumber protein hewani,dan daging
sebagai sumber protein. Sedangkan manfaat invertebrate yaitu , dapat menjadi sumber
makanan untuk manusia dan hewan karena mempunyai banyak protein.
4. Litoral mempunyai manfaat yaitu untuk menurunkan berat badan ,Kaya akan vitamin C,
Meningkatkan Kekebalan Tubuh, dan Menyehatkan jantung.

b. Habitus tumbuhan :
1. Pohon dimanfaatkan untuk banyak sekali keperluan manusia, Termasuk menyediakan
kayu untuk materi bangunan, perabotan, kertas dan obat-obatan. Pohon juga berperan
besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan (ekosistem) dengan mencegah erosi,
menyerap karbon dioksida serta mengelolah iklim global.
2. Perdu dimanfaatkan untuk banyak sekali kebutuhan, dari tumbuhan hias dan kayu bakar
hingga sebagai materi baku untuk obat-obatan. perdu juga berperan besar dalam
lingkungan hidup dengan mencegah erosi, memproduksi oksigen dan menyerap karbon
dioksida, mengurangi polusi udara, menjadi penghalang angin serta mempersembahkan
perlindungam dan habitat bagi banyak sekali satwa.
3. Palem dimanfaatkan untuk banyak sekali kebutuhan manusia, antara lain sebagai materi
untuk minyak,  kanji, gula, buah-buahan, dan empulurnya sanggup dimakan, buah
pinang, cuka, minuman beralkohol, obat-obatan, materi bangunan, atap rumbia, materi
pakaian, perabotan, kriya, lilin, pernis,  pewarna alami,dan sebagai tumbuhan hias .
4. Sikas mempunyai manfaat dengan bentuk batang dan dedaunan yang simetris tampil
sangat elok sebagai tumbuhan hias yang menjadikannya mempunyai nilai ekonomi.
Kemudian , Tepung kanji yang diperoleh dari batang dan bijinya yang mampu
menghilangkan racun saraf .
5. Bambu sudah dimanfaatkan untuk banyak sekali kebutuhan manusia,  antara lain sebagai
materi baku untuk perabotan, keranjang, anyaman, kertas, kriya dan alat musik (contoh,
Angklung di Jawa Barat dan Jegog di Bali). Bambu juga dipakai untuk materi bangunan
dan kuliner serta ditanam sebagai pagar hidup dan tumbuhan hias.
6. Pakis bermanfaat sebagai sumber makanan, tumbuhan hias dan untuk merehabilitasi
tanah yang terkontaminasi selaim itu, berperan untuk obat-obatan dan kesenian.
7. Tumbuhan merambat mempunyai manfaat sebagai tanaman hias, tanaman obat, dan
sebagai tanaman penyejuk lingkungan.
8. sukulen bermanfaat untuk obat-obatan, dipakai sebagai sumber alkaloid. Tumbuhan
sukulen alkaloid dipakai dalam obat-obatan ibarat analgesik pengurang rasa sakit atau
obat bius. Sukulen juga sangat terkenal sebagai tumbuhan hias.
9. Herba mempunyai manfaat paling besar dalam kehidupan sehari-hari manusia, selain
beranekaragam dan tersedia dengan melimpah, sebuah herba atau bagian-bagiannya
sanggup dimanfaatkan untuk materi pangan, obat-obatan, bumbu aromatik, hiasan atau
banyak sekali kebutuhan lainnya.
10. Tumbuhan air mempunyai manfaat Dapat membatasi pertumbuhan alga , menyaring air
secara alami ,bersimbiosis dengan bakteri nitrifikasi , menambah persediaan oksigen
(produk sampingan dari fotosintesis ) , menjaga suhu air kolam dan dapat dijadikan
tempat ikan berkembang biak.
11. Anggrek bermanfaat untuk menghilangkan stres, mengatasi gangguan saraf dan fungsi
otak , dan dapat menghilangkan polusi dan racun di udara.
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Botani adalah ilmu yg mempelajari tentang tumbuhan, termasuk hampir semua organisme
eukariotik yang dapat berfotosintesis. Ilmu botani ini terbagi menjadi 2 yaitu botani kriptogam
dan botani fanerogam, botani kriptogam mempelajari tentang jenis tumbuhan tingkat rendah
seperti alga, liken, lumut, dan paku. Sedangkan botani fanerogam mempelajari tentang jenis
tumbuhan yang berbiji.Dalam ilmu botani ada yang namanya habitus, habitus adalah istilah
biologi yg berarti tindakan naluriah hewan atau kecenderungan alamiah bentuk suatu tumbuhan.
Jenis jenis habitus terbagi menjadi dua yaitu habitus hewan dan habitus tumbuhan yang mana
manfaat dari dua jenis habitus ini bagi kehidupan manusia sangatlah penting untuk kelangsungan
hidup

B. SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
banyak pada sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Purwanti, dkk.2015.Makalah Botani Farmasi.


Farid Ismail.2012.Botani Farmasi. (google/web ebook)
Wildan Pratama. 2014. Botani Farmasi. Dalam blog           
pratamaaaw.blogspot.co.id (google/web)

Anda mungkin juga menyukai