Anda di halaman 1dari 18

PYRROPHYTA, PLANKTON YANG BERCAHAYA

Diajukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Planktonologi

Oleh:

Ainun Nahar (230310190003)


Silmi Biladyah Azzahra (230310190006)
Habib Muhammad Assobirin (230310190014)
Irfani Anis (230310190017)
Fiqri Firdaus (230310190025)*
Via Anggania (230310190022)
Zahrah Alifia Ghaida Anrose (230310190033)

JURUSAN PERIKANAN PSDKU PANGANDARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT., Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
nikmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga pada kesempatan kali ini dapat
menyelesaikan makalah tentang Pyyrophyta yang dibuat guna memenuhi tugas mata
kuliah Planktonologi. Tak lupa juga kami panjatkan shalawat dan salam kepada
Nabi`Muhammad SAW., beserta para keluarga dan sahabatnya.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, diantaranya adalah:

1. Bapak Rega Permana S.Kel., M.S. selaku dosen mata kuliah Planktonologi
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah

Kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Begitupula dengan ciptaan manusia


yang di mana terdapat banyak kesalahan. Maka dari itu, kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karenanya, kritik dan saran sangat
dibutuhkan guna perbaikan komptensi kami ke depannya.

Pangandaran, 15 Maret 2020

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

BAB Halaman

I PENDAHULUAN.......................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................6
II PEMBAHASAN.........................................................................................................................7
2.1 Pengertian Pyrrophyta..........................................................................................................7
2.2 Ciri-ciri Pyrrophyta................................................................................................................7
2.3 Klasifikasi...............................................................................................................................7
2.3.1 Desmophyceae...............................................................................................................7
2.3.2 Dinophyceae..................................................................................................................8
2.4 Habitat................................................................................................................................13
2.5 Reproduksi..........................................................................................................................13
2.6 Simbosis..............................................................................................................................14
2.7 Peranan...............................................................................................................................14
III PENUTUP..............................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................16

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Klasifikasi Demophyceae...............................................................................................3


Gambar 2. Gymnodiniales..............................................................................................................4
Gambar 3 Noticula..........................................................................................................................5
Gambar 4 Klasifikasi Pyrrophyta Ordo Peridiniales.........................................................................5
Gambar 5. Klasifikasi Pyrrophyta Ordo Gonyaulacales...................................................................6
Gambar 6. Klasifikasi Pyrrophyta Ordo Gonyaulacaceae................................................................7
Gambar 7. Klasfikasi Pyrrophyta Ordo Pyrocytales.........................................................................7
Gambar 8 Reproduksi aseksual.......................................................................................................9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk yang hidupnya mengapung, mengambang, ataupun melayang namun
bukan melayang di udara melainkan di dalam air adalah plankton. Yang di mana istilah
ini pertama kali dikemukakan oleh Victor Hensen di tahun 1887 yang berasal dari bahasa
Yunani, yaitu planktos. Arti dari istilah ini adalah menghayut (Sugiarto, Wahyuni,
Andini, Oviliani, & Wulandari, 2017).

Plankton yang menyerupai hewan adalah zooplankton dan zooplankton dan


fitoplankton merupakan plankton yang menyerupai tumbuhan yang terdiri dari lima
divisi, salah satunya Pyrrophyta. Plankton sendiri adalah organisme pelagis yang mudah
terbawa oleh gerakan massa air (Sugiarto et al., 2017).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Pyrrophyta?
2. Apa saja ciri-ciri dari Pyrrophyta?
3. Bagaimana klasifikasi dari Pyrrophyta?
4. Bagaimana cara reproduksi Pyrrophyta?
5. Bagaimana simbiosis Pyrrophyta dengan makhluk yang lainnya?
6. Apa saja peranan Pyrrophyta untuk kehidupan manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dibuat makalah yang berjudul Pyrrophyta, Plankton yang Bercahaya
supaya dapat mengetahui dan memahami secara mendalam mengenai Pyrrophyta dimulai
dari ciri-ciri, klasifikasi, cara reproduksinya, serta peranannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pyrrophyta


Pyrrophyta bisa disebut dengan ganggang api karena di cangkangnya dapat
memendarkan cahaya merah menyala bak api ataupun berwarna hijau biru karena terdapat
fosfor di cangkangnya. Bioluminesens adalah peristwa berpendarnya cahaya di dalam
perairan yang disebabkan oleh Pyrrophyta. Noctiluca sp., dan Ceratium sp., merupakan
contohnya (Sugiarto et al., 2017)

Kebanyakan dari filum Pyrrophyta memiliki vakuola non-kontraktil, adanya klorofil a


dan b, serta kloroplas. Pigmen merah menutupi klorofil hijaunya. Gelombang merah atau red
tide adalah peristiwa di mana perairan berubah menjadi warna merah karena warna merah
yang ada di tubuh Dinoflagellata

2.2 Ciri-ciri Pyrrophyta


Pyrrophyta adalah alga yang bersel satu yang flagelanya berjumlah dua namun
berlainan dan bentuknya bak pita yang keluar dari sisi perutnya. Dalam proses fotosintesis,
Pyrrophyta memiliki pigmen dan hanya filum ini saja yang bisa melakukannya. Warnanya
kuning coklat.

Tubuh dari Pyrrophyta atau alga api atau juga dapat disebut dengan dinoflagellata
terdapat satu dinding sel yang menyusun tubuhnya juga bergerak aktif. Yang paling
mencolok adalah filum ini memiliki satu flagel yang masing-masing terdapat pada sebelah
luar celah dan alur.

Di dalam pokok membran terdapat sebuah theca. Perkembangbiakannya dengan


membelah diri dan biasanya hidup di laut walaupun ada sebagian yang hidup di air tawar
(Udin, 2014)

2.3 Klasifikasi
Kelas yang terdapat dalam filum Pyrrophyta adalah:

2.3.1 Desmophyceae
Ciri-ciri:
3

Di ujung anterior keluarlah flagel, dinding sel yang dimilikinya tebal, dan theca atau
tersusun dari dua belahan, bentuknya bermacam. Ada yang speris, oval, ataau tetes air mata
yang disebut dengan teardrops. Hidupnya di air payar, tawar, dan laut (Subakti et al., 2016).

Gambar 1. Klasifikasi Demophyceae

Fillum : Dinoflagellata

Kelas : Desmophyceae

Ordo : Prorocentrales

Famili : Prorocentraceae

Genus : Prorocentrum
2.3.2 Dinophyceae

Anggotanya lebih banyak, dari posisi perut keluarlah flagella dan salah satu
flagellanya ada di bagian lintang. Terdapat enam ordo yaitu:
Dinophysiales

Ciri-ciri: Motil adalah sifanya, terdapat dinding sel, toksin dihasilkan olehnya,
epitheca yang dipunya pendek, bentuk Dinophysiales ini pipih lateral.
Gymnodiniales
Ciri-ciri: Tidak adanya dinding sel, girdle yang dimiliki bentuknya spiral dan tidak
ada toksin yang dihasilkan. Terdapat dua genus yaitu Amphidinium dan Gymnodinium
4

Gambar 2. Gymnodiniales

Fillum : Dinoflagellate

Kelas : Dinophyceae

Ordo : Gymnodiniales

Famili : Gymnodiniaaceae

Genus : Amphidinium

Fillum : Dinoflagellate

Kelas : Dinophyceae

Ordo : Gymnodiniales

Famili : Gymnodiniaaceae

Genus : Gymnodinium
5

Noctilucales

Ciri-ciri: Menghasilkan cahaya, memiliki vakuola besar yang berperan sebagai


pelampung, pada umumnya holozoik, dan memiliki tentakel panjang, tidak menghasilka
toksin.

Gambar 3 Noticula

Fillum : Dinoflagellate

Kelas : Dinophyceae

Ordo : Noctilucales

Famili : Noctilucaceae

Genus : Notiluca
Peridiniales

Ciri-ciri:
Mempunyai dinding sel, motil, holozoik (sebagian besar hidup di laut) dan
beberapa spesies memiliki tanduk.

Gambar 4 Klasifikasi Pyrrophyta Ordo Peridiniales


6

Fillum : Dinoflagellate

Kelas : Dinophyceae

Ordo : Peridiniales

Famili : Peridiniaceae

Genus : Peridinium
Gonyaulucales

Ciri-ciri:

Memiliki dinding yang keras, menghasilkan cahaya, kosmopolitan,


mengalami cyclomorfosis, sebagian besar holofitik dan epitecha membentuk
sebuah tanduk, hipotheca membentuk dua atau tiga tanduk. Gonyaulucales
memiliki dua genus yaitu Ceratium dan Gonyaulax.

Gambar 5. Klasifikasi Pyrrophyta Ordo Gonyaulacales


Fillum : Dinoflagellate

Kelas : Dinophyceae

Ordo : Gonyaulacales

Famili : Gonyaulaceae

Genus : Ceratium
7

Gambar 6. Klasifikasi Pyrrophyta Ordo Gonyaulacaceae


Fillum : Dinoflagellate

Kelas : Dinophyceae

Ordo : Gonyaulacales

Famili : Gonyaulacaceae

Genus : Gonyaulax
Pyrocystales

Ciri-ciri:

Memiliki bentuk speris, menghasilkan cahaya, pada umumnya holofitik dan


dinding sel tebal tersusun atas dua lapais (atas sporropellenin).

Gambar 7. Klasfikasi Pyrrophyta Ordo Pyrocytales

Fillum : Dinoflagellate

Kelas : Dinophyceae

Ordo : Pyrocystales
8

Famili : Pyrocystaceae

Genus : Pyrocystis
2.4 Habitat

Terdapat jenis dinoflagella autotrof yang menetap di daerah fotik. Hidup di


kisaran suhu 1-35 °C. beberapa aa yang hidup di air tawar dan asin walau sebagian
besar hidupnya ada di perairan asin yang memiliki sanitas yang cukup.
2.5 Reproduksi

Dinoflagellata melakukan reproduksi secara aseksual dengan melakukan


pembelahan biner. Menurut (Nygren B1, 2012) yang dikutip dari (Subakti et al.,
2016) bahwa pembelahan ini hamper sama dengan pembelahan mitosis. Berikut fase
yang terjadi:

1) Mengawali fase pertama adalah dengan membelah sitoplasma oleh sekat


dan tumbuh tegak lurus (profase)

2) Kemudian ketika sekat tumbuh, dinding melintang akan mengikutinya


(metafase)

3) Yang terakhir adalah sel identic yang baru berpisah (anaphase)

Reproduksi Aseksual dari Dionoflagelata terjadi sangat singkat.Pembelahan biner,


tergantung pada jenisnya dapat berlangsung 1-15hari (Sediadi, 1999). Siklus hidup
Dinoflagellata yang bersifat non-motile resting telah digambarkan oleh (Dale, 1986) pada
Gambar 8.
9

Gambar 8 Reproduksi aseksual


Dinoflagelata memiliki sifat khusus. Dinamika pertumbuhan
dari dinoflagelata cepat berlipat ganda dengan waktu yang singkat, melimpah
bioversitas tinggi, dan sering menjadi bloomings (Thoha, 1991). Faktor dari cepatnya
pembelahan sel ini disebabkan oleh cahaya, suhu, salinitas, dan zat hara (Nyabakken,
1988).
2.6 Simbosis
Hubungan simbiosis pyrrophyta sebagian besar yang terjadi adalah simbiosis
parasitisme, karena perannya sebagai produsen utama. Menurut (Wayne R. Stochaj,
2008) Pyrrophyta melakukan endosimbiosis spesies Gymnodium cidotum nygaard
bersekutu dengan Crytophyceae sebagai eukariot sehingga pada organel sel mitokondria,
membentuk krista pipih, bertylacoid dengan isi elektron penuh dan bernukleomorf.
2.7 Peranan

Dari sekian banyaknya spesies Pyrrophyta, beberapanya memiliki peranan. Diantaranya


adalah:
1. Peran merugikan datang dari Pfiesteria piscicidia karena telah
melakukan pembunuhan pada sejumlah ikan besar. Dilakukan dengan racun
kemudian jaringan yang sloughs dari organisme yang sudah busuk dikonsumsi
oleh jenis ini.
2. Cahaya biru-hijau yang ada di perairan disebabkan oleh
Gonyaulax catanella.
3. Di muara dan juga daerah dangkal terdapat banyak plankton yang
10

dimakan oleh spesies dinoflagellata heterotrofik, yaitu Noctiluca scintillans.


4. Kondisi yang menakjubkan yaitu red tides juga membawa
peranan buruk karena dapat meracuni ikan, kerang, dan kadang manusia dari jenis
Dinoflagellata tertentu. Gymodinium dan Protogonyaulax adalah jenis yang dapat
menghasilkan red tides (Supervisor Blog MIPA, 2017).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pyrrophyta adalah alga yang bersel satu yang flagelanya berjumlah dua namun
berlainan dan bentuknya bak pita yang keluar dari sisi perutnya.
2. Ciri-ciri dari Pyrrophyta adalah terdapat satu dinding sel yang menyusun
tubuhnya juga bergerak aktif. Yang paling mencolok adalah filum ini memiliki
satu flagel yang masing-masing terdapat pada sebelah luar celah dan alur.
3. Pyrrophyta terbagi menjadi dua yaitu Desmophyceae dan Dinophyceae
4. Melakukan reproduksi secara aseksual yaitu dengan pembelahan biner
5. Terjadi simbiosis parasitisme
6. Peranannya dapat mematikan kerang dan ikan kecil yang terkena racun dari
peristiwa red tide dan manusia dapat keracunan ketika mengonsumsi ikan atau
kerang yang terkena racun dari Pyrrophyta
12

DAFTAR PUSTAKA

Dale, B. (1986). Life cycle strategies of oce- anic dinoflagellates. (UNESCO,


Penyunt.) Pe/agic Bio- geography, 1-29.

Nyabakken, W. (1988). Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: Pt.

Garmedia.
Nygren Bl, S. K. (2012). Foodborne Outbreaks Of Shigellosis. Dalam : Epidemiology
And Infection. New York: 141.

Sediadi, A. (1999). Ekologi dinoflagellata. Oseana, 24(4), 21–30.

Subakti, F., Safarina, R. F., Nopandi, H., Islam, M. S., Loudikia, A., Putriadi, S. E., …
Perikanan, P. S. (2016). Euglenophyta & Phyrrophyta.
Sugiarto, A., Wahyuni, D., Andini, P. A., Oviliani, N., & Wulandari, R. (2017).
KEANEKARAGAMAN, DOMINASI, DAN KEMERATAAN PLANKTON DAN
BENTHOS DI DANAU OGAN PERMATA INDAH (OPI) DAN SUNGAI OGAN,
SUMATERA SELATAN.
Supervisor Blog MIPA. (2017, November 26). BIOLOGIJK. Dipetik Maret 14, 2020,
dari biologijk.com: https://www.biologijk.com/2017/11/pengertian- ciri-struktur-
klasifikasi-reproduksi-contoh-dan-peranan- dinoflagellata.html

Thoha, H. (1991). Ledakan Populasi Trichodemium erythreum. Ocean, 9-16.

Udin, U. N. (2014). BOTANI TUMBUHAN RENDAH PYRROPHYTA.


13

Anda mungkin juga menyukai