Disusun oleh:
Ryutari Yasya
10619010
Kelompok 5
Asisten:
M. Baihaki Kurniawan
10618066
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Hewan vertebrata yang diamati dalam praktikum ini adalah ikan mas
(Cyprinus carpio), mencit (Mus musculus), burung merpati (Columba livia.),
kadal kebun (Eutropis multifasciata) , dan katak (Rana sp.). Dengan mempelajari
dan melihat secara langsung anatomi internal dan eksternal dalam hewan
vertebrata, praktikan dapat mengetahui lokasi-lokasi organ dan hubungan antar
suatu organ dengan organ lainnya. Perbedaan hewan jantan dan betina juga dapat
diamati dalam praktikum ini. Selain itu, hewan vertebrata memiliki sistem organ
yang lebih kompleks dan terspesialisasi sehingga dapat dipelajari sistem organnya
yaitu seperti sistem kardiovaskuler, respirasi, pencernaan, dan reproduksi.
1.2 Tujuan
1.3 Hipotesis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pisces
Pisces atau kelompok ikan adalah salah satu kelas dari subfilum vertebrata
yang hidupnya di air dan bernapas menggunakan insang. Selain itu tubuh pisces
memiliki tubuh yang bersisik dan licin atau berlendir. Pisces termasuk dalam
hewan berdarah dingin atau poikiloterm. Menurut Kotpal (2010), pisces memiliki
ciri khas berupa bentuk tubuhnya seperti gelondong dan terbagi menjadi tiga
bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Pisces bergerak dengan menggunakan sirip
dibantu dengan otot pada bagian ekor. Saluran pencernaan berupa perut dan
pankreas yang nantinya akan berakhir di kloaka atau anus. Celah insang yang
dimiliki pisces berjumlah 5 hingga 7 pasang. Jantung pada ikan memiliki 2 bilik
yaitu 1 auricle dan 1 ventrikel. Fertilisasi pada pisces terjadi secara internal atau
eksternal. Pisces dapat berupa hewan ovipar, ovovivipar, dan vivipar.
2.2 Mamalia
Mamalia merupakan salah satu kelas dari vertebrata yang memiliki ciri khas
mempunyai kelenjar susu dan rambut. Mamalia termasuk ke dalam hewan
berdarah panas atau homoioterm. Jantung mamalia terdiri dari dua serambi dan
dua bilik. Mamalia bernapas menggunakan paru-paru. Mamalia juga merupakan
hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Menurut Kotpal
(2010), tubuh mamalia terbagi menjadi empat bagian yaitu kepala, leher, badan,
dan ekor. Mamalia juga termasuk ke dalam kelompok tetrapoda. Berdasarkan
ukurannya, mamalia dibedakan menjadi dua yaitu mamalia besar dan mamalia
kecil (Suyanto, 2004).
2.3 Amfibi
Amfibi merupakan salah satu kelas dari subfilum Vertebrata yang memiliki
ciri khas dapat hidup di di dua alam. Hal ini sesuai dengan namanya, amfibi
berasal dari bahasa yunani yaitu amphi yang berarti ganda dan bios yang berarti
hidup. Dalam menjaankan hidup di dua alam, amfibi menggunakan kelenjar
lakrimal dan kelopak mata untuk mencuci dan melindungi mata ketika berada di
darat. Ketika berada di air, amfibi menggunakan nictitating membrane untuk
melindungi mata.
Amfibi juga memiliki kulit yang halus dan lembab. Amfibi memiliki tiga
sistem pernapasan yaitu melalui kulit, insang dan paru-paru. Dalam masa larva,
kebanyakan amfibi menggunakan insang dan ketika mengalami metamorfosis
menjadi dewasa, amfibi akan menggunakan paru-paru sebagai sistem
pernapasannya.
Menurut Helmer (2005), amfibi terbagi menjadi tiga ordo yaitu Anura
(Salientia), Claudata (Urodela), dan Gymnophiona (Apoda). Anura memiliki ciri
khas yaitu tidak memiliki ekor. Hewan yang termasuk dalam ordo ini yaitu katak
dan kodok. Sedangkan Claudata memiliki ciri khas yaitu memiliki ekor. Hewan
yang termasuk dalam ordo ini salah satunya yaitu salamander. Apoda memiliki
ciri khas yaitu tidak memiliki kaki. Hewan yang termasuk dalam ordo ini yaitu
sesilia.
2.4 Reptil
Reptil merupakan salah satu kelas dari vertebrata yang memiliki ciri khas
yaitu bergerak dengan cara melata. Hal yang membedakan reptil dengan amfibi
ada pada kulitnya di mana kulit reptil cenderung kering, bagian integumennya
memiliki sedikit kelenjar, dan tubuhny ditutupi sisik yang terbuat dari keratin
(Hickman Jr, 2008). Ada beberapa reptil yang tubuhnya ditutupi oleh struktur
lempeng kulit bertulang seperti pada kura-kura. Reptil termasuk ke dalam hewan
berdarah dingin atau poikioterm. Beberapa reptil memiliki lima jari yang terdapat
kuku. Reptil memiliki jantung yang terdiri dari empat ruang yang belum terpisah
secara sempurna. Reptil merupakan hewan yang mengalami fertilisasi internal.
Cara berkembang biak reptil yaitu bertelur melahirkan atau ovovivipar. Telur
reptil memiliki cangkang. Reptil bernapas menggunakan paru-paru di mana paru-
paru reptil merupakan paru-paru yang lebih berkembang dibandingan dengan
amfibi (Hickman Jr, 2008).
Aves merupakan salah satu kelas dari vertebrata yang memiliki ciri khas
berupa tubuh yang berbulu serta kaki depannya yang telah termodifikasi menjadi
sayap yang digunakan untuk terbang (Kotpal, 2010). Aves merupakan kelompok
hewan berdarah panas atau homoioterm. Aves merupakan hewan yang
berkembang biak secara bertelur atau ovipar. Tubuh aver terbagi menjadi empat
bagian yaitu kepala, leher, badan, dan ekor. Aves tidak memiliki kelanjar keringat.
Sistem ekskresi aves menggukanan ginjal metanephric yang nantinya dikeluarkan
melalui kloaka. Ciri khas aves lainnya yaitu memiliki paruh yang beragam sesuai
dengan jenis makanan yang dimakan. Aves memiliki kaki yang ditutupi oleh sisik.
Kaki ini biasanya digunakan untuk bertengger, berjalan, dan berenang (Kotpal,
2010). Aves juga memiliki ciri khas berupa sistem respirasi berupa paru-paru
yang sediki membesar (parabronkus) dengan kantung udara tipis yang berada di
antara organ visceral dan kerangka, syrinx (kotak suara) dekar dengan
persimpangan trakea dan bronkus (Hickman Jr, 2008).
METODOLOGI
Alat Bahan
Scalpel atau cutter Ikan mas (Cyprinus carpio)
Gunting bedah atau gunting biasa Mencit (Mus musculus)
Pinset Burung merpati (Columba livia)
Jarum pentul Kadal kebun (Eutropis multifasciata)
Jarum jara Katak (Rana sp.)
Benang kasur Eter Alkohol
Papan Styrofoam
Gloves
Masker
Tisu
Plastik limbah
Toples atau wadah tertutup
Kapas
Berikut adalah hasil pengamatan situs habitus, situs solitus, dan situs vicerum
hewan-hewan vertebrata serta perbandingannya dengan literatur.
Mulut Mata
Operkulum
Gurat
Pectoral sisi
fin
Pelvic
fin
Anus Dorsal
fin
Anal
fin
Caudal
fin
Swim
bladder
Stomach
Testis
Ginjal
Gambar 4.3 Situs solitus Cyprinus carpio Gambar 4.4 Situs solitus Cyprinus carpio
jantan jantan (Miskani, 2019)
Jantung
Insang
Swim
Hati bladder
Testis
Intestine
Gambar 4.5 Situs vicerum Cyprinus carpio Gambar 4.6 Situs vicerum Cyprinus carpio
jantan jantan (Pulera, 2007)
Mulut Mata
Operkulum
Gurat
sisi
Pectoral
fin
Pelvic Dorsal
fin fin
Anus
Caudal
Anal fin
fin
Swim
bladder
Ginjal
Intestine
Ovary
Gambar 4.9 Situs solitus Cyprinus carpio Gambar 4.10 Situs solitus Cyprinus carpio
betina betina
Hepatopankreas Jantung
stomach
Swim
bladder
Ovary
Pinna Whisker
Mouth
Forelimb Hindlimb
Penis
Ekor Skrotum
Liver
Stomach
Intestine
Gambar 4.15 Situs solitus Mus musculus Gambar 4. 16 Situs solitus Mus musculus
jantan jantan (ScienceSource.com)
Liver
Stomach
Heart
Kidney
Intestine
Gambar 4.17 Situs vicerum Mus musculus Gambar 4.18 Situs vicerum Mus musculus
jantan jantan(Treuting, 2011)
Mouth
Whisker
Hindlimb
Forelimb
Ekor
Lung Heart
Liver
Intestine
Kidney
Alasan pemilihan hewan berupa ikan mas, mencit, burung merpati, katak
dan kadal dalam praktikum ini karena hewan-hewan tersebut merupakan
hewan vertebrata. Selain itu, hewan-hewan tersebut mewakili lima kelompok
hewan secara berturut turut pisces, mamalia, aves, amfibi, dan reptil. Hewan
vertebrata ini telah memiliki sistem organ yang lebih terspesialisasi dan
kompleks dibandingkan hewan invertebrata sehingga penting untuk
mempelajari anatomi serta sistem organnya seperti sistem kardiovaskular,
respirasi, pencernaan, dan reproduksi.
Pada mencit jantan terdapat penis yang digunakan untuk fertilisasi internal
serta pembuangan urin. Terdapat juga skotrum yang berfungsi sebagai
pelindung testis. Terdapat juga vesikula seminalis pada mencit jantan yang
dapat memproduksi semen. Pada mencit betina terdapat vagina yang
merupakan bagian dari sistem reproduki sebagai tempat kopulasi. Mencit
bernapas menggunakan paru-paru dan memiliki jantung yang terdiri dari
empat bilik. Sistem pencernaan mencit terdiri dari mulut, lambung, hati,
pankreas, cecum, usus, dan anus. Caecum berfungsi sebagai fermantasi
makanan.
Sistem respirasi pada burung merpati dimulai dari nostril sebagai tempat
masuknya udara yang nantinya udara akan mengalir melalui trakea. Terdapat
dua organ pernapasan yang digunakan yaitu paru-paru dan kantung udara yang
mana kantung udara digunakan untuk mendinginkan tubuh saat terbang.
Kantung udara dinamakan sesuai lokasinya seperti interclavicular, cervical,
anterior thoracic, posterior thoracic dan abdominal (Kotpal, 2010).
Gambar 4.2.3 Sistem respirasi Columba livia
(Kotpal, 2010)
Katak memiliki anatomi eksternal berupa kaki belakang yang terdiri atas
femur, crus, dan pes. Terdapat juga kaki depan yang terdiri atas branchium,
antebrancium, dan digit. Katak juga memiliki membrane timpani yang berfungsi
untuk meneruskan getaran suara. Dalam melindungi mata ketika berada di air,
kata menggunakan nictitating membrane pada matanya. Sistem reproduksi pada
katak berupa testis pada katak jantan dan ovarium pada katak betina.
Dalam sistem kardiovaskular, katak memiliki jantung yang terdiri dari 3 bilik,
yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel. Pada katak, sistem sirkulasi dimulai dengan
masuknya darah yang berasal dari tubuh ke sinus venous, yang dapat memaksa
darah memasuki atrium kanan. Setelah itu atrium kanan menerima darah yang
mengandung oksigen dari paru-paru dan kulit. Atrium kanan dan kiri berkontraksi
secara asingkron. Sebagian besar darah akan tetap terpisah saat memasuki
ventrikel meski hanya satu ruang. Saat ventrikel berkontraksi, darah oksi
memasuki pembuluh sistemik dan darah deoksi memasuki pembuluh pulmonari.
Pemisahan dibantu dengan katup spiral yang membagi antara aliran sistemik dan
paru-paru di bagian konus arteriosus dan perbedaan tekanan di pembuluh
pulmonari, pembuluh darah sistemik meninggalkan bagian konus arteriosus
(Hickman, 2008).
Sistem pencernaan pada katak dimulai dari mulut yang biasanya berukuran
besar dengan gigi yang kecil pada bagian atas. Gigi ini tidak berfungsi untuk
mengunyah, namun digunakan untuk mencegah kaburnya mangsa (Hickman,
2008). Lidah dijulurkan untuk menangkap mangsa yang mana di bagian ujung
lidah terdapat suatu sekresi lengket yang dapat melekat mangsa. Makanan ini akan
diteruskan ke ventrikulus yang nantinya otot ventrikulus meremas makanan
dibantu dengan sekresi enzim. Enzim tersebut digunakan untuk mencerna protein,
karbohidrat, dan lemak. Kotoran nantinya dikeluarkan menuju kloaka yaitu lubang
untuk pengeluaran sistem pencernaan, saluran kemih, dan juga reproduksi.
Pencernaan amfibi dewasa relatif lebih pendek dibandingkan pada saat berbentuk
larva karena kebanyakan amfibi merupakan herbivora ketika berbentuk larva
sehingga memiliki sistem pencernaan yang panjang untuk proses fermentasi
(Hickman, 2008).
Katak memiliki kulit yang lembab dan licin. Sisten integument katak terdiri
atas banyak kelenjar penghasil mucus yang membuat tubuhnya tetap lembab
ketika berada di darat. Terdapat juga kelenjar yang dapat mengeluarkan racun
pada beberapa jenis katak lain yang berfungsi untuk sistem pertahanan.
Gambar 4.2.8 Sistem integumen pada katak
(Hickman, 2008)
Kadal kebun merupakan hewan yang termasuk dalam hewan vertebrata yang
memiliki ordo Squamata yang memiliki ciri khas yaitu tubuhnya ditutupi sisik.
Kulit kadal berbeda dengan kulit katak dimana kulit kadal cenderung kering dan
keras. Sisik kadal terbuat dari zat keratin yang membuatnya lebih keras. Selain itu
bagian dermis kadal cukup tebal dan kaya akan kolagen. Selain itu katak juga
tidak memiliki banyak kelenjar pada sistem integumennya. Struktur kulit seperti
ini berfungsi untuk mengurangi dehidrasi saat berada di darat dan juga melindungi
tubuh dari gesekan.
Kadal memiliki anatomi luar berupa tungkai kaki depan yang terdiri dari
branchium, antebranchium, dan manus. Tungkai kaki belakang terdiri dari toes
pes, crus, dan thigh. Kadal memiliki lima jadi pada kempat tungkainya yang
terdapat claw atau kuku untuk mencakar sebagai alat pertahanan diri. Kadal juga
memiliki nostril yang berfungsi sebagai bukaan saluran pernapasan dan juga
sebagai indra penciuman. Pada kadal terdapat membrane timpani yang melapisi
rongga timpani dan berfungsi sebagai pendeteksi tinggi rendahnya suara. Sistem
reproduksi pada kadal jantan dinamakan hemipenis yaitu sepasang alat kopulasi
berbentuk tonjolan dekat diding kloaka. Sedangkan pada katak betina, sistem
reproduksinya berupa ovarium dan pada dinding saluran telur terdapat kelenjar
yang mensekresi albumen dan cangkan telur.
Sistem pencernaan katak dimulai dari bagian mulut yang terdiri dari gigi
berbentuk kerucut yang tidak digunakan untuk mengunyah. Makanan ini
selanjutnya diterusnya ke kerongkongan, lambung, usus, dan dikeluarkan menuju
kloaka. Kloaka merupakan saluran pembuangan dari sistem pencernaan, respirasi,
dan reproduksi.
Jantung kadal terdiri dari empat ruang yang belum terpisah sempurna.
Terdapat dua ruang auricle dan satu ruang ventrikel yang pada permukaan
kanannya sedikit mencekung. Terdapat otot prominen atau interventricular
septum yang seakan-akan membelah rongga ventrikel menjadi dua dimana bagian
kiri memiliki ruang yang lebih besar dibandingkan ruang di bagian kanan.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Ikan mas memiliki lima sirip yaitu dorsal fin, anal fin, pelvic fin, caudal
fin, dan pectoral fin. Ikan mas terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala,
badan, dan ekor. Tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik yang pada sisik
tersebut terdapat gurat sisi. Ikan mas memiliki jantung yang terdiri atas
dua ruang. Ikan mas bernapas menggunakan insang yang dilindungi oleh
operkulum. Ikan mas memiliki gelembung renang atau swim bladder.
Sistem pencernaan ikan terdiri dari lambung, hati, usus, dan anus. Sistem
reproduksi ikan mas berupa testis pada ikan mas jantan dan ovarium pada
ikan mas betina.
2. Mencit memiliki tubuh yang ditutupi oleh rambut. Tubuh mencit terbagi
menjadi empat bagian yaitu kepala, leher, badan, dan ekor. Terdapat
telinga yang sering disebut pinna, mulut, dan kumis pada bagian
kepalanya. Mencit memiliki empat kaki. Mencit memiliki jantung yang
terdiri atas empat ruang seperti pada manusia. Sistem pencernaan pada
mencit terdiri dari mulut, lambung, hati, pancreas, caecum, usus, dan anus.
Sistem respirasi pada mencit terdiri dari lubang hidung, trakea, dan paru-
paru. Pada mencit jantan terdapat testis yang dilindungi oleh skotrum dan
juga terdapat penis sebagai sistem reproduksi. Sedangkan pada betina
terdapat ovarium dan vagina.
3. Burung merpati memiliki tubuh yang berbulu. Burung merpati memiliki
sepasang sayap berbulu dan sepasang kaki bercakar yang ditutupi oleh
sisik. Burung merpati memiliki Auricularis pada bagian kepada dekat
dengan mata. Burung merpati memiliki paruh serta lores yang berada di
antara paru dan mata. Burung merpati juga memiliki keel/ carina. Burung
merpati memiliki jantung yang terdiri atas empat bilik. Sistem pernapasan
burung merpati terdiri atas paru-paru yang dibantu dengan kantung udara
ketika sedang terbang. Sistem pencernaan burung merpati terdiri dari
paruh, esofagus, lambung, hati, pankreas, usus, tembolok, proventrikulus,
ventrikulus, caeca, dan kloaka. Sistem reproduksi burung merpati terdiri
dari testis pada jantan dan ovarium pada betina.
4. Kadal memiliki kulit yang kering, tebal, dan ditutupi oleh sisik. Kadal
memiliki empat kaki dengan lima jari bercakar. Katak memiliki nostril
sebagai indra pernapasan dan membrane timpani sebagai indra
pendengaran. Kadal memiliki jantung dengan empat bilik yang belum
terpisah sempurna. Kadal bernapas menggunakan paru-paru. Kadal
memiliki hemipenis sebagai alat reproduksi pada jantan dan ovarium pada
kadal betina. Sistem pencernaan kadal terdiri dari mulut, esophagus,
kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka.
5. Katak memiliki kulit yang lembab dan licin karena sistem integumennya
terdiri atas banyak kelenjar. Katak memiliki empat kaki. Katak memiliki
nictitating membrane pada matanya dan juga membrane timpani pada
bagian kepalanya. Katak memiliki sistem kardiovaskular berupa jantung
yang terdiri atas tiga ruang. Katak bernapas menggunakan kulit dan paru-
paru serta insang saat berbentuk kecebong. Katak memiliki lidah yang
lengket untuk menangkap mangsa. Makanan akan dicerna dan zat sisanya
dikeluarkan melalui kloaka. Sistem reproduksi pada katak berupa testis
pada jantan dan ovarium pada betina.
DAFTAR PUSTAKA
Helmer, P. d. (2005). Clinical Anatomy and Physiology of Exotic Species: Structure and
Functional of Mamals, Birds, Reptiles and Amphibians. Elsevier.
Kotpal, R. (2010). Modern Text Book of Zoology Vertebrates: Animal Diversity II. New
Delhi: RASTOGI.
Treuting, P. a. (2011). Comparative Anatomy and Histology: A Mouse and Human Atlas
(Expert Consult). Academic Press.
Website: