Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRATIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA

“REPTIL(LACERTILIA): KADAL”

Disusun oleh :

Kelompok 4:

1. Fitria Julianti(2030801089)
2. Lara Mukti Teresa(2030801072)
3. Feny Junita (2030801096)
4. Imaniar febiantika (2030801075)
5. Aditia Pramana putra(2030801086)
6. Tri agung Firmansyah(2030801093)

Dosen Pengampu :
AWALUL FATIQIN M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATA PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga bisa menyelesaikan Laporan Praktikum
Zoologi Vertebrata. Adapun tujuan disusunnya Laporan ini adalah sebagai syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Laporan Praktikum Zoologi Vertebrata. Tersusunnya
Laporan Praktikum ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata, melainkan
juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang membantu terselesaikannya laporan ini, diantaranya:

1. Bapak Awalul Fatiqin M. Si selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Praktikum


Zoologi Vertebrata
2. Orang tua, kerabat, sahabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.

Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
kami dari kelompok 4 menerima dengan terbuka semua kritik dan saran yang
membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Kami berharap semoga
laporan praktikum ini bermanfaat untuk kita semua.

Palembang, November 2021

Tim penyusun

2
ABSTRAK
Reptil adalah serangga predator (serangga). Gigi tajam, sering muncul kelenjar
racun. Penggerak reptil berupa kaki. Pada ular, kakinya hilang. Alat tubuh yang
tidak bertambah besar atau mengecil disebut rudimeter. Ada juga kaki yang
berbentuk sirip untuk renang. Adapun alat yang digunakan pada praktikum antara
lain meja bedah/ styrofoam, pinset, pisau, gunting bedah, jarum penususk sedangkan
untuk bahannya antara lain, Kadal (M. multifasciata), kloroform, formalin, dan
tissue. Tujuan dari pratikum ini yaitu pengamatan morfologi dan anatomi reptile
khusunya pada kadal. Hasil dari pengamatan pratikum bahwa Warna sisik pada
tubuhnya tergantung dari umur, jenis kelamin, dan keadaan fisiologis tubuhnya.
Kadal jantan memiliki kepala yang besar dari kepala betina Kadal jantan testis yang
sebelah kiri lebih tinggi daripada testis yang sebelah kanan, sepasang ginjal dan
hemipenis. Kadal jantan mempunyai 2 hemipenis yang terletak di samping kloaka.
Hasil pengamatan kadal jantan didapatkan bahwa pada kulit Kadal terdapat squamae
epididymis hal ini sudah di nyatakan bahwa squamae pada Kadal berbentuk tanduk
dan terletak pada lapisan dernal yang menulang.
Kata kunci : (M. multifasciata), serangga predator, morfologi,anatomi

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
ABSTRAK......................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan Pratikum.....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................3
A. Morfologi Kadal.....................................................................................................3
B. Anatomi Kadal........................................................................................................3
BAB lll METODE PRAKTIKUM.................................................................................6
A. Waktu Dan Tempat.................................................................................................6
B. Alat dan bahan........................................................................................................6
C. Prosedur kerja.........................................................................................................6
BAB lV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................7
A. Hasil........................................................................................................................7
B. Pembahasan..........................................................................................................11
BAB V PENUTUP.........................................................................................................13
A. Kesimpulan...........................................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
LAMPIRAN...................................................................................................................15

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kadal merupakan hewan berkaki empat, kebanyakan hidup di atas tanah


berumput,bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun pasir. Umumnya
kulit mengkilap danberwarna kehijauan sampai coklat. Kulit pada reptilia tidak
berfungsi untuk pertukaran gassehingga tidak ada percampuran darah dari dalam
dan darah berasal dari luar. Fertilisasireptil terjadi secara internal dan sebagian
besar dari reptil bersifat ovovivipar dan telurberkembang di luar tubuh (Manter
& Miller, 1959).

Kadal tergolong ordo squamata yang mencakup 6.000 spesies yang masih
hidup.Kadal yang memiliki subordo lacertilia mencakup kira-kira 180 spesies
dan sekitar 20 genusyang tersebar di seluruh benua Eropa, Asia, dan Afrika.
Kadal dari genus Mabouya banyak macamnya, kadal ini tersebar di banyak
lokasi di dunia dan di Indonesia. Spesies kadal yang umum ditemukan adalah
Mabouya multifasciata. Di negara tropis seperti Brasilia banyak ditemukan
genus Mabouya yang lain diantaranya :M. bistriata, M. cochabambae, M.croizati
M. dorsivittata, M. falconensis, M. frenata, M. guaporicola, M.
mabouya(Miralleset al., 2009).

Kadal (Mobouya multifasciata) yang mempunyai ciri-ciri antara lain kuku


panjang,tapi kurang dari 30 cm, kaki 4 buah yang kadang- kadang tereduksi atau
hilang sama sekali.Mandibula menyatu di bagian anterior, tulang kuadrat
berkontrak dengan pterigoid,sehingga terbukanya mulut terbatas (tidak seperti
ular). Kelopak mata biasanya dapat digerakan (Brotowidjoyo, 1993).

Kadal (Mabouya multifasciata) memiliki lidah yang ujungnya bercabang


dan mengeluarkan kelenjar lidah. Pada kadal bagian yang paling spektakuler

5
dari sistem pencernaan reptile adalah lidah yang ujungnya
bercabang(Moment,1967)Kadal(Mabouya multifasciata) digunakan sebagai
preparat praktikum untuk mewakili class reptilian. Praktikum ini menggunakan
kadal (Mabouya multifasciata) karenahewan ini tidak berbisa sehingga tidak
berbahaya. Selain itu, hewan ini mempunyai struktur morfologi dan anatomi
yang mudah diamati

B. Tujuan Pratikum
Melalui pengamatan morfologi dan anatomi reptile khusunya pada kadal,
diharapkan mahasiswa dapat mengetahui yaitu sebagai berikut :
 Menentukan bagian – bagian leher, badan, dan ekor
 Menunjukan cavum oris, nares anterior, organon visus an tuba auditive
 Menunjukan daerah organ pada daerah yang meliputi : anggota badan
depan,belakang.
 Menunjukan macam – macam digiti
 Membandingkan tipe sisik daerah kepala, leher, badan dan ekor
 Menjelaskan tropografi dan struktur penyusun organ pada daerah kepala,
leher, badan dan ekor
 Menjelaskan fungsi setiap organ penyusun pada daerah kepala, leher,
badan dan ekor
 Mengidentifikasi berdasarkan ciri – ciri morfologi
 Menggambarkan organ – organ viscera yang menyusun sistem
 Menjelaskan fungsi penyusun sistem organ tersebut

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Morfologi Kadal

Kadal (Mabouya multifasciata) tubuhnya tertutupi oleh kulit yang kering dengan
sisik-sisik zat tanduk di permukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar lendir dan
terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor
(cauda).Mabouya multifasciata fertilisasinya termasuk fertilisasi internal.

Kadal (Mauboya multifasciata) merupakan salah satu hewan Vertebrata yang di


golongkan dalam reptil. Kadal merupakan hewan yang biasa hidup di tempat lembab
dan mempunyai kebiasaan tinggal di daerah persawahan dan dekat dengan perairan.
Kadal biasanya mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat pentadactil.
Secara luas, pengertian kadal juga mencakup kelompok cicak, tokek, bunglon,
cicak terbang, biawak, iguana dan lain-lain. Sedangkan secara sempit, istilah kadal
dalam bahasa Indonesia biasanya merujuk terbatas pada kelompok kadal yang
umumnya bertubuh kecil, bersisik licin berkilau dan hidup di atas tanah (Miralles et
al, 2009).

Tubuh kadal terdiri dari kepala (caput) yang bentuknya pipih dan meruncing ke
bagian ujungnya, badan (truncus) berbentuk bulat memanjang, dan ekor (cauda)
yang berbentuk bulat panjang meruncing ke ujungnya, cukup kukuh dan bersisik.
Kadal mempunyai ekor tunggal dan mudah putus sebagai alat perlindungan diri dari
predator atau biasa dikenal autotomi. Kadal mempunyai tanduk pada sisik yang
berguna untuk mencegah hilangnya kelembaban dari tubuh juga untuk memudahkan
bergerak. Kadal memiliki lidah yang bercabang yang mempunyai fungsi untuk
mendeteksi adanya mangsa di sekitar lingkungannya (Ibrahim et al, 2003).

Tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering dengan sisik-sisik zat tanduk di
permukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar berlendir. Bagian perut kadal
mempunyai sisik berwarna putih kekuning-kuningan, pada bagian punggung
berwarna antara kuning coklat sampai coklat tua. Warna sisik pada kadal tergantung

7
dari umur, jenis kelamin, keadaan lingkungan dan keadaan fisilogis tubuhnya
(Radiopoetro, 1991).

B. Anatomi Kadal
Kadal dari genus Mabouya banyak macamnya, Kadal ini tersebar di banyak
lokasi di dunia, di Indonesia. Spesies Kadal yang umum ditemukan adalah Mabouya
multifasciata. Kadal merupakan hewan berkaki empat, kebanyakan hidup di atas
tanah berumput, diantara bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun pasir.
Umumnya kulit mengkilap dan berwarna kehijauan sampai coklat. Kulit hewan ini
bersisik sehingga mudah beradaptasi di udara kering (Miralles et al, 2009).

( Mauboya multifasciata) dikenal sebagai Many-lined Sun Skink merupakan jenis


kadal (M. multifasciata) yang paling sering ditemukan dan jumlahnya masih
banyak. ditemukan pada lantai hutan dan sering ditemukan di beberapa tempat. jenis
ini sering ditemukan di daerah terbuka dari sinar matahari dan habitatnya juga
meluas sampai pemukiman manusia (Ibrahim et al, 2003).

(M. multifasciata) mempunyai kulit yang bersisik dan kering. Kulitnya yang
kurang menembus air, sehingga cairan yang hilang dari badan melalui kulit sedikit.
Tulang rusuk pada kadal dapat bergantian merenggang kemudian merapat karena
terdapat perangkat otot-otot tulang rusuk yang yang berlawanan (Kimball, 1991).

Tubuh kadal (M. multifasciata) memanjang, tertekan lateral, berkaki empat, kuat
dan dapat digunakan untuk memanjat. Mandibula bersatu di bagian anterior dan
tulang pterigoid, berkontak dengan tulang kuadrat. Kelopak mata dapat digerakkan.
Sabuk pectoral dapat berkembang baik dan mulut lengkap. Ekornya digunakan
untuk keseimbangan gerak ketika berlari (Ibrahim et al, 2003).

Kadal (M. multifasciata) mencari makan di atas tanah dan memanjat dahan-
dahan tanaman untuk memangsa ulat. Hewan ini menggali lubang di tanah untuk
membuat sarang di mana ia menemukan sarang rayap, hama yang membusukkan
akar dan batang tanaman. Ia juga memangsa larva penyerang akar tanaman (Porat,
2008).

Subordo lacertilia pada bagian rahang bawah bersatu sehingga kadal (M.
multifasciata) kurang dapat membuka mulutnya. Hewan ini mempunyai dua pasang

8
anggota badan yang bersifat pentadactil. Membran thympani tidak cembung dan
celah auris external jelas terlihat. Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan,
juga membran nictitansnya (Radiopoetro, 1991).

(M. multifasciata) mempunyai kemampuan bergenerasi pada bagian ujung ekor


yang lepas. Hal ini terjadi jika ekor kadal (M. multifasciata) dipegang, maka
vertebrata ini akan melepaskan ekornya untuk melarikan diri (Storer dan Usinger,
1957). Fertilisasi kadal termasuk fertilisasi internal. Kadal bersifat ovovivipar dan
menghasilkan telur dengan banyak kuning telur, dan telur itu tumbuh dan
berkembang dalam oviduk hewan betina. Embrio dikelilingi oleh amnion, chorion,
dan alantois (Brotowidjoyo, 1993).

9
BAB lll

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada Rabu 23 November 2021 Pukul 09.00 s.d.
bertempat di Laboratorium Terpadu Zoologi Lantai 3 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang

B. Alat dan bahan


1. Alat
Adapun Alat yang digunakan pada praktikum antara lain meja bedah/ styrofoam,
pinset, pisau, gunting bedah, jarum penususk.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain adalah Kadal (M.
multifasciata), kloroform, formalin, dan tissue.

C. Prosedur kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktium antara lain:
1. Kadal dibius dengan cairan kloroform.
2. Setelah mati Kadal dibedah. Pembedahan dimulai dengan pengguntingan di
depan lubang kloaka ke sisi kiri dan kanan tubuh kemudian ke arah depan
melewati kaki depan smpai ke tengah rahang atas.
3. Hemipenis kadal dapat diketahui dengan cara menekan pangkal ekor.
4. Bagian-bagian rongga mulut dapat diketahui dengan cara menggunting kedua
sudut mulut lebar-lebar, rahang dibuka kemudian ditarik bagian atas dan bawah,
maka bagian dalam akan kelihatan.
5. .Bagian-bagian dalam tubuh reptil diamati dan digambar serta diberi keterangan
gambar.

10
BAB lV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
 Bagian Morfologi

5
3 4
12

10 6
8 11
9
8
7

12

13

14
15

(sumber. Doc. Pribadi, 2021)


Keterangan :

1. Cervie 7. Digit (jari) 5 buah


2. Organon visus 8. Membran tympani (lubang pendengaran)
(mata) 9. Rima oris (celah mulut)
3. Squama 10. Caput (kepala)
4. Truncus (badan) 11. Manus (tangan)
5. Brachium 12. QwPes (kaki)
(lengan atas) 13. Caudal (ekor)
6. Anterbrachium 14. Femur (paha)
(lengan bawah) 15. Crus (tungkai bawah)

11
 Bagian Anatomi

1
2
3
(sumber. Doc. Pribadi, 2021)
Keterangan : 5 4
6 7
8
1. Jantung

Cor pada reptilia merah terletak di atas paru-paru. Fungsi jantung sebagai alat
untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

2. Paru -paru

Warna merah muda, sepasang di cor. Pulmo


berfungsi sebagai alat pernapasan yaitu sebagai tempat pertukaran oksigen dan
karbondioksida.

12
3. Hati

Hati pada reptil berwarna coklat tua pekat. Hati berfungsi menyediakan
racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ini juga berfungsi sebagai
situs kerusakan sel darah merah tua.

4. Lambung

Berwarna putih, panjang, terletak di sebelah kiri dan melengkung ke kanan.


5. Intestinum

Terdiri atas usus kecil dan usus besar.


6. Testis

Sistem genitalia jantan, lonjong, relatif kecil, berwarna keputihan, berpasangan,


dan terletak di rongga perut bagian punggung. Pada kadal dan ular, satu testis
terletak lebih ke depan daripada yang lain. Testis akan membesar selama musim
kawin.
7. Vesica urenaria

13
Kandung kemih adalah kantung mid-ventral berdinding tipis di ujung posterior
coelom.
8. Anus

Merupakan luabng pengeluaran.


 Bagian Cavum Oris

1
2
3
4

Keterangan :

1. Nares anteriores (cekung hidung)


2. Maxilla
3. Rima glottidis
4. Mandinula
5. Linguan bifida

B. Pembahasan
Kadal (M. multifasciata) tergolong ordo squamata yang mencakup 6.000 species
yang masih hidup. Kadal yang memiliki sub-ordo lacertilian mencakup kira-kira 180
species dan sekitar 20 genus yang tersebar di seluruh Eropa, Asia, dan Afrika.

14
Kebanyakan Kadal merupakan penghuni permukaan tanah, meskipun sebagian
memiliki kebiasaan memanjat pada pepohonan maupun bebatuan (Djuhanda, 1980).

Warna sisik pada tubuhnya tergantung dari umur, jenis kelamin, dan keadaan
fisiologis tubuhnya. Kadal jantan memiliki kepala yang besar dari kepala betina.
Ekornya secara khas mirip cambuk dan bentuknya bulat dan panjang meruncing ke
ujungnya dan mudah putus. Perbedaan antara Kadal betina dan Kadal jantan adalah
pada Kadal jantan terdapat sepasang testis, sedangkan pada Kadal betina memiliki
ovarium. Kadal jantan testis yang sebelah kiri lebih tinggi daripada testis yang
sebelah kanan, sepasang ginjal dan hemipenis. Kadal betina memiliki sepasang
ostium tuba, oviduct, dan ovarium. Sistem pencernaan Kadal dibangun oleh kelenjar
racun dari kelenjar saliva. Modifikasi racun saliva terdapat 2 perbedaan racun,
tergantung pada jenis Kadal (Bratowidjoyo, 1993).

Paru-paru Kadal sudah berkembang baik dan ukurannya cukup besar. Bagian
sirkulasi Kadal berupa jantung yang dibungkus membran transparan (pericardium)
dan dibatasi oleh endokardium. Sistem respiratoria terdiri dari struktur yang terletak
diantara nostril dan paru-paru yaitu glottis dan laring (Storer dan Usinger, 1957).

Respirasi dimulai dengan masuknya udara ke nares externa, kemudian masuk ke


nares interna melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke laring. Laring tersusun
atas tiga buah tulang rawan dan berisi beberapa pasang pita suara. Udara kemudian
menuju trakhea yang bercabang menjadi dua bronchi yang kemudian masing-
masing menuju paru-paru (Jasin, 1989).

Sistem urogenital Kadal terdiri dari sepasang ginjal, dari ginjal keluar ureter
yang bermuara di kloaka. Pangkal ureter terdapat vesica urinaria. Organ urogenital
jantan terdiri atas sepasang testis, epidermis, vas deferens, dan sepasang hemipenis.
Hemipenis merupakan alat kopulasi yaitu untuk memasukkan sperma dalam tubuh
Kadal betina, sehingga kadal jantan mengadakan fertilisasi internal (Jasin,1989).

Rahang pada mulut Kadal bermacam-macam bentuknya sesuai dengan bentuk


dan ukuran giginya. Ekskresi Kadal adalah semisolid seperti burung dan
kebanyakan reptil lainnya. Kadal jantan mempunyai 2 hemipenis yang terletak di
samping kloaka (Storer dan Usinger, 1957).

15
Hasil pengamatan kadal jantan didapatkan bahwa pada kulit Kadal terdapat
squamae epididymis. Hal itu sesuai dengan pernyataan Radiopoetro (1991), bahwa
squamae pada Kadal berbentuk tanduk dan terletak pada lapisan dernal yang
menulang. Lapisan terluar dari integumentum yang menanduk tidak mengandung
sel-sel saraf dan pembuluhan darah, bagian inti mati, dan lama-lama akan
mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinitasi, lapisan keratin
ini ikut hilang apabila Kadal berganti kulit.

16
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kadal (M. multifasciata) tergolong ordo squamata yang mencakup 6.000 species
yang masih hidup. Warna sisik pada tubuhnya tergantung dari umur, jenis kelamin,
dan keadaan fisiologis tubuhnya. Kadal jantan memiliki kepala yang besar dari
kepala betina Kadal jantan testis yang sebelah kiri lebih tinggi daripada testis yang
sebelah kanan, sepasang ginjal dan hemipenis. Kadal jantan mempunyai 2
hemipenis yang terletak di samping kloaka. Hasil pengamatan kadal jantan
didapatkan bahwa pada kulit Kadal terdapat squamae epididymis hal ini sudah di
nyatakan bahwa squamae pada Kadal berbentuk tanduk dan terletak pada lapisan
dernal yang menulang.

B. Saran
Adapun saran dalam praktikum ini yaitu sebelum melakukan pembedahan
dimohon untuk membaca panduan terlebih dahulu atau sumber referensi agar saat
pengamatan atau pembedahan mengetahui bagian dari morfologi maupun anatomi
pada hewan kadal

17
DAFTAR PUSTAKA

Brotowijoyo, 1993. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

(Manter & Miller, 1959).

Djuhanda, T. 1980. Anatomi Empat spesies Vertebrata. Americo, Bandung.

Djuhanda, 1982. Zoologi vertebrata.( http://scrib.laporan reptil tokek.com/.html) diakses


pada Tanggal 5 Desember 2021.

Ibrahim, J., Anuar, S., Norhayati, A., Shukor, Shahriza, Ain, N., Zalipah, N., Rayan, M.
2003. “An annotated checklist of Hepetofauna of Langkawi Island, Malaysia”
Malayan Nature Journal. Vol. 57, Edisi IV, h. 368-381.

Iskandar, 2000. Zoologi Vertebrata. ( http://mscrib.laporan praktikum zoologi


vertebrata.html ) diakses Pada Tanggal 5 Desember 2021

Jasin, M. 1989. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata untuk Universitas


Cetakan Ketiga. Sinar Wijaya, Surabaya.

Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 3. Erlangga, Jakarta.

Miralles, A., Chaparro, J.C., Harvey, M.B. 2009. Aurilien Three Rare Enigmatic South
American skins, Zootaxa Vol. 2012, h. 47-68.

Porat, E. 2008. Menakar Manfaat Predator di Kawasan Wanatani Kopi. Direktorat


Jenderal Perlindungan Hutan dan konservasi Alam, Jakarta.

Radiopoetra. 1991. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Storer, Tracy and Usinger, R. 1961. Elements of Zoology. Mc Graw Hill Book
Company, London.

18
19
LAMPIRAN

(Sumber. Doc. Pribadi, 2021)

20

Anda mungkin juga menyukai