MAKALAH PRAKTIKUM
Oleh :
Desi Wulandari
2071010013
PRODI BIOLOGI
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, Sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan
judul “ Karakteristik Hewan Vertebrata Pada Beberapa Jenis di Kelas Mamalia “
dengan tepat waktu.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai “ Ujian Tengah
Semester “ mata kuliah vertebrata. Penulis juga ingin supaya penulisan makalah
ini dapat menambah ilmu dan wawasan bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan partisipasi pembaca untuk
memberikan masukan baik berupa kritikan maupun saran untuk membuat
makalah ini menjadi lebih baik dari segi isi, tata penulisan dan segi yang lainnya.
Penulis mohon maaf bila ada hal yang kurang berkenan dalam penulisan makalah
ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan selamat membaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Judul..........................................................................................................................6
B. Tujuan.......................................................................................................................6
C. Materi........................................................................................................................6
D. Alat..........................................................................................................................15
E. Bahan.......................................................................................................................15
F. Cara Kerja................................................................................................................15
G. Pertanyaan...............................................................................................................16
H. Daftar Pustaka.........................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Judul
Judul dari makalah praktikum ini adalah “ Karakteristik Hewan Vertebrata
Pada Beberapa Jenis di Kelas Mamalia “
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
karakteristik hewan vertebrata dari beberapa jenis pada kelas mamalia seperti :
C. Materi
Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut, mamalia adalah
hewan yang menyusui. Yang betina mempuyai kelenjar mammae (air susu) yang
tumbuh baik. Anggota gerak depan pada mamalia dapat bermodifiksi untuk
berlari, menggali lubang, berenang dan terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku,
cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar
keringat. Gigi umumnya terdapat berbagai 4 tipe, gigi seri, taring, premolar dan
molar. Dibanding dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak
mamalia banyak yang tereduksi. Ada 2 kondil oksipital. Vertebrata servikal
biasanya da 7 buah. Dalam sabuk pectoral tidak terdapat tulang korakoid, dan
klavikula vestigial atau tidak ada sama sekali. Ekor, jika ada panjang dan dapat
digerakkan. contoh mamalia, manusia, kera, sapi, dan paus (Indriawati, 2017).
5
menyusui anaknya, kecuali mamalia primitif (Platypus dan Echidna), bernafas
melalui paru-paru, homoiterm (berdarah panas) (Duellman &Trueb, 2004)
6
yang berbeda dan ukuran tubuh, pada gigi bentuk struktur dan formula gigi
penting, bagian gigi dibagi dua yakni grandula mamae dan tarometatarus
(Duellman &Trueb, 2004).
Gambar : Mencit
7
Mencit adalah hewan yang termasuk ke dalam kelas Mamalia.
Mencit merupakan salah satu golongan hewan mamalia
pengerat yang bersifat omivorus dan nokturnal. Ciri umum dari
mencit yaitu memiliki warna kulit rambut tubuh putih atau
keabu-abuan dengan perut sedikit pucat, mata berwarna merah
atau hitam (Murwanti dkk, 2004).
Morfologi
Mencit memiliki bentuk tubuh yang kecil berwarna putih
dengan memiliki siklus estrus yang pendek dan teratur antara
4-5 hari. Mencit jantan memiliki berat badan sekitar 18-35
gram. Biasanya mencit dapat hidup selama 1-2 tahun dan
dewasa pada umur 35-60 hari. Mus musculus L. memiliki masa
reproduksi 1,5 tahun dengan waktu kehamilannya 19-21 hari.
Mencit dapat melahirkan 6-15 ekor (Akbar, 2010).
Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada mencit betina terdiri atas: kelenjar
betina (ovarium), saluran reproduksi dan kelenjar assesori pada
umur 10-12 minggu, mencit jantan maupun betina sudah
mencapai kematangan seksual. Periode aktivitas reproduksi
berlangsung sejak umur dewasa 14 seksual yang mencapai
sampai mencit berumur 14 bulan dan biasa lebih lama lagi pada
mencit jantan. Mencit betina hanya akan berkopulasi dengan
mencit jantan selama fase estrus (Prawirohardjo, 2008).
Perkembangan Fetus Mencit Masa embriogenik atau masa
organogenesis adalah masa mudigah yang berlangsung dari
perkembangan minggu ketiga hingga minggu kedelapan dan
merupakan masa terbentuknya jaringan dan sistem organ yang
spesifik 15 dari masing-masing lapisan mudigah (Sadler,
2000). Masing-masing dari ketiga lapisan mudigah yaitu
lapisan mudigah ektoderm, endoderm, dan mesoderm akan
8
membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik
(Cunningham, 2006). Sedangkan fetus adalah makhluk yang
sedang berkembang yang bentuk morfologinya menyerupai
bentuk dewasa. Tahap perkembangan embrio secara sistematik
meliputi tahap progenesis, embriogenesis, dan organogenesis
(Roux, 2011). Pertumbuhan dan perkembangan fetus pada
hewan uji mencit diawali dengan meningkatnya jumlah sel
yang diikuti dengan diferensiasi sel dan perkembangan sebagai
sistem organ. Perkembangan fetus dipengaruhi oleh sejumlah
faktor genetik dan status nutrisi dari kedua induk, sumber
nutrisi fetus berasal dari induk melalui plasenta (Muna dkk,
2011).
b. Anjing Laut
9
Klasifikasi menurut Gmelin (1788):
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Pinnipedia
Famili : Otariidae
Genus : Phoca
Spesies : Phoca vitulina
Morfologi
Anjing laut adalah mamalia besar dari ordo Pinnipedia.
Anjing laut umumnya bertubuh licin dan cukup besar.
Tubuhnya beradaptasi dengan baik untuk habitat akuatiknya, di
mana mereka menghabiskan sebagian besar masa hidupnya.
Sebagai tangan, kaki depannya berukuran besar dan berbentuk
seperti sirip, dan tubuhnya menyempit ke belakang. Anjing laut
terkecil, yaitu Arctocephalus galapagoensis memiliki berat
sekitar 30 kg untuk ukuran dewasa dan panjang 1.2 meter.
Anjing laut terbesar, yaitu anjing laut gajah selatan (Mirounga
leonina) memiliki panjang maksimal hingga 4 meter dan berat
2200 kg (Borge, 2002).
Akan tetapi khusus anjing laut jenis Phoca vitulina
memiliki warna biru ke abu- abuan kembali dengan campuran
terang dan gelap; telinga mereka sangat sedikit khususnya
dibagian eksternal dan memiliki anggota tubuh bagian depan
yang pendek sehingga menghasilkan gerak yang terbatas di
darat. Ukuran jantan sedikit lebih besar daripada perempuan,
jantan memiliki berat sampai £ 245 (110 kg), dan panjang
sekitar 5,6-6,3 kaki (1,7-1,9 m. Mereka pendek, cekung, seperti
moncong anjing dan cenderung untuk naik ke darat dengan
10
cara seperti pisang dengan kepala mereka dan sirip belakang
yang tinggi (Borge, 2002).
Sistem Reproduksi
Pekawinan terjadi di bawah air. Sistem perkawinan tidak
diketahui, tetapi dianggap poligami. Betina melahirkan sekali
per tahun, dengan usia kehamilan jangka waktu sekitar
sembilan bulan. Melahirkan anak anjing terjadi setiap tahun di
pantai. Waktu musim kawin bervariasi dengan lokasi, yang
terjadi pada bulan Februari untuk populasi. Di lintang rendah,
dan hingga akhir Juli di zona subarktik. Para betina adalah
penyedia tunggal pelayanan, dengan menyusui berlangsung
empat sampai enam minggu. Para peneliti telah menemukan
jantan berkumpul di bawah air, menyalakan punggung mereka,
menempatkan kepala mereka bersama-sama dan menyuarakan
untuk menarik betina siap untuk kawin. (Nakagawa, 2009)
c. Kelelawar
11
Gambar struktur tubuh kelelawar (sumber : Suyanto, 2011)
12
Vespertilionidae, Rhinolophidae, Hipposideridae,
Embllonuridae, Rhinopomatidae, dan Molossidae (Suyanto,
2001).
Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang dapat
terbang. Chiroptera berarti memiliki “sayap tangan” karena
kaki depannya termodifikasi sebagai sayap. Perbedaan nyata
antara sayap burung dan sayap kelelawar adalah pada
perluasan tubuhnya yang berdaging dan sayapnya tidak
berbulu yang terbuat dari membran elastis berotot. Sayap ini
dinamakan patagium, yang membentang dari tubuh sampai
jari kaki depan, kaki belakang dan ekor (Medway,1978).
Morfologi
Secara morfologi terdapat perbedaan antara Megachiroptera
dan Microchiroptera. Microchiroptera menggunakan ekolokasi
yang rumit untuk orientasi (navigasi) dan tidak
menggunakan penglihatan saat terbang serta umumnya
memiliki matayang kecil. Megachiroptera lebih
menggunakan penglihatan saat terbang, memiliki mata
yang menonjol dan terlihat dengan jelas, meskipun ada
jenis dari genus Rousettus yang menggunakan ekolokasi.
Selain itu, sebagian besar Microchiroptera memiliki telinga
yang besar dan kompleks, memiliki tragus dananti tragus
yaitu bagian yang menyerupai tangkai dan datar yang
terletak dalam telinga. Megachiroptera memiliki kuku pada
jari kedua yang tidak dimiliki pada Microchiroptera
(Wundand Myers, 2005). Keragaman ukuran tubuh hewan
disebabkan faktor genetik dan lingkungan. Martojo (1992)
menyatakan bahwa pengaruh genetik dan lingkungan
merupakan dua hal penting untuk menghasilkan keragaman
fenotipik pada individudalan satu kelompok. Pengaruh genetik
dan lingkungan yang diekspresikan sebagai fenotipik
13
merupakan hasil dari perpaduan atau interaksi kedua
pengaruh tersebut. Menurut Ihdia (2006) faktor lingkungan
yang dapat berpengaruh terhadap ukuran tubuh kelelawar
adalah kompetisi untuk mendapatkan pakan. Maryati
(2008)
Sistem Reproduksi
Umumnya kelelawar berkembang biak hanya satu kali
dalam setahun dengan masakehamilan 3–6 bulan, dan
hanya bisa melahirkan satu ekor kelelawar setiap periode
kelahiran. Kelelawar muda yang baru dilahirkan mempunyai
berat yang dapat mencapai 25–30% dari berat induknya, lebih
besar dari bayi manusia yang hanya mencapai 5% dari
bobot tubuh induknya. Berbeda dengan jenis mamalia lain,
kelelawar lebih lama dalam menyusui anaknya (Nowak,
1995).
D. Alat
1. Media internet
2. Kamera Handphone
3. Laptop sebagai media untuk menulis hasil kerja
E. Bahan
1. Media gambar
2. Hewan mamalia yang ada di sekitar
F. Cara Kerja
1. Carilah data hewan vertebrata kelas mamalia dari sumber terpercaya
seperti buku, jurnal, makalah, skripsi, laporan, e-book dan Google, contoh:
a. Mencit
b. Anjing Laut
c. Kelelawar
2. Jika sudah ditemukan hewan vertebrata tersebut, tulislah ciri-ciri dan
klasifikasi dari hewan tersebut.
3. Carilah gambar struktur tubuh dari hewan tersebut
14
4. Carilah morfologi dan sistem reproduksi dari mamalia tersebut.
5. Tulislah hasil pengamatan menggunakan laptop.
G. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan karakteristik hewan?
H. Daftar Pustaka
Atap. “Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Morfologi serta Anatomi pada hewan
vertebrata”. Gramedia.com
Chaeri, A., Kusbiyanto., Priyo, S., Sugiharto. “ Ciri-ciri dan Pola Perkembangan
Tubuh Hewan Vertebrata” repository..ut.ac.id.
Sabatia, A., Fadhilah, A,. Firdayanti, I,. Ibaddallah, R,. Lestari, Y, S,. Labibah, B,
S,. “ Laporan Praktikum Mamalia”. Prodi Biologi FMIPA Universitas Negeri
Malang. 2019.
15