Anda di halaman 1dari 15

KARAKTERISTIK HEWAN VERTEBRATA PADA

BEBERAPA JENIS DI KELAS MAMALIA

MAKALAH PRAKTIKUM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Taksonomi Vertebrata

Oleh :

Desi Wulandari

2071010013

Dosen Pengampu : Shinta Anisya, S.P. M.Si.

PRODI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, Sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan
judul “ Karakteristik Hewan Vertebrata Pada Beberapa Jenis di Kelas Mamalia “
dengan tepat waktu.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai “ Ujian Tengah
Semester “ mata kuliah vertebrata. Penulis juga ingin supaya penulisan makalah
ini dapat menambah ilmu dan wawasan bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan partisipasi pembaca untuk
memberikan masukan baik berupa kritikan maupun saran untuk membuat
makalah ini menjadi lebih baik dari segi isi, tata penulisan dan segi yang lainnya.
Penulis mohon maaf bila ada hal yang kurang berkenan dalam penulisan makalah
ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan selamat membaca.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Kotabumi , 5 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Judul..........................................................................................................................6
B. Tujuan.......................................................................................................................6
C. Materi........................................................................................................................6
D. Alat..........................................................................................................................15
E. Bahan.......................................................................................................................15
F. Cara Kerja................................................................................................................15
G. Pertanyaan...............................................................................................................16
H. Daftar Pustaka.........................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang.


Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penopang tubuh utama atau
notochord (corda dorsalis). Notochord vertebrata hanya ada pada masa embrio,
setelah itu akan mengalami osifikasi menjadi sistem pendukung tubuh sekunder
yaitu tulang belakang (vertebra). Dalam sistem klasifikasi vertebrata adalah
subfilum dari filum Chordata.

Kebanyakan hewan-hewan chordata hidup secara bebas atau dapat


dikatakan bahwa hewan-hewan chordata secara nyata tidak ada yang hidup
sebagai parasit. Ada pun bentuk dan ukuran dari golongan vertebrata sangat
bervariasi, yaitu dari ukuran kecil, sedang, sampai yang memiliki ukuran tubuh
besar sekali, seperti ikan paus, gajah dan sebagainya.

Tubuh hewan vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian


organ dalam dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak
yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh
hewan vertebrata berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan
dermis (lapisan dalam).

Organ dalam vertebrata, seperti organ pencernaan, jantung, dan


pernapasan terdapat didalam suatu rongga tubuh atau selom. Selain itu, hewan
vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap, yang menyusun sistem organ
tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang memanjang dari mulut hingga anus,
sistem peredaran darah tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah), alat
ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang
alat reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem endokrin yang berfungsi
menghasilkan hormon. Hewan vertebrata dibagi dalam 5 kelas yaitu : Mamalia,
Aves, Amphibi, Reptil dan Pisces.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Judul
Judul dari makalah praktikum ini adalah “ Karakteristik Hewan Vertebrata
Pada Beberapa Jenis di Kelas Mamalia “

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
karakteristik hewan vertebrata dari beberapa jenis pada kelas mamalia seperti :

1. Mengetahui ciri-ciri umum anggota mamalia


2. Membedakan anggota mamalia berdasarkan ciri-ciri morfologi dan
struktur tubuhnya
3. Mengetahui cara reproduksi anggota mamalia

C. Materi
Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut, mamalia adalah
hewan yang menyusui. Yang betina mempuyai kelenjar mammae (air susu) yang
tumbuh baik. Anggota gerak depan pada mamalia dapat bermodifiksi untuk
berlari, menggali lubang, berenang dan terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku,
cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar
keringat. Gigi umumnya terdapat berbagai 4 tipe, gigi seri, taring, premolar dan
molar. Dibanding dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak
mamalia banyak yang tereduksi. Ada 2 kondil oksipital. Vertebrata servikal
biasanya da 7 buah. Dalam sabuk pectoral tidak terdapat tulang korakoid, dan
klavikula vestigial atau tidak ada sama sekali. Ekor, jika ada panjang dan dapat
digerakkan. contoh mamalia, manusia, kera, sapi, dan paus (Indriawati, 2017).

Mamalia yang hidup di alam mempunyai ciri tersendiri dibandingkan


dengan satwa yang lain, mamalia mempunyai ciri-ciri yakni : mempunyai rambut,
mempunyai kelenjar susu, mampu bertahan hidup pada kondisi cuaca yang
ekstrem, mempunyai saraf tunjang, bertulang belakang, mempunyai cuping
telinga, mempunyai jantung yang ada 4 katup, mamalia betina melahirkan dan

5
menyusui anaknya, kecuali mamalia primitif (Platypus dan Echidna), bernafas
melalui paru-paru, homoiterm (berdarah panas) (Duellman &Trueb, 2004)

Pada umumnya, mamalia melahirkan keturunannya dengan cara beranak


atau melahirkan. Tapi ada beberapa mamalia yang bertelur, seperti ikan guppy dan
hiu martil. Hal ini karena tidak melahirkan bukanlah ciri utama hewan mamalia.
Tapi adalah soal menyusui dan memiliki kelenjar susu pada betina tadi merupakan
ciri utamanya. Hewan mamalia memiliki beberapa ciri, misalnya mempunyai
jantung dengan empat ruang, tubuhnya ditutupi bulu, ujung telinganya bercuping
(lancip), memiliki kelenjar peluh, dan bernapas melalui paru-paru. Mamalia terdiri
dari 5.487 spesies dari 46 ordo. Diketahui saat ini hampir 25 persen spesies
mamalia terancam punah. Sedikitnya 1.141 spesies menyusut drastis. Populasi
spesies yang paling menurun jumlahnya adalah jenis primata Asia, misalnya
gajah. Hal itu terjadi karena rusaknya hutan tempat gajah liar tinggal. Di sisi lain,
hewan mamalia merupakan hewan yang dikenal paling dapat bertahan dari
perubahan lingkungan sehingga berumur panjang. Hal ini disebabkan karakter
hewan ini paling variatif. Bukan hanya tersebar sebagai hewan darat, air, dan
udara. Ukurannya yang beraneka ragam, terkecil (2,5-12 sentimeter) hingga
terbesar (33 meter) memiliki sehingga dapat tinggal di tempat dengan berbagai
karakter dan cuaca. Mulai dari gua, lubang, tempat sempit, laut, hingga gurun
pasir, hingga padang rumput.Beberapa hewan lain yang termasuk jenis mamalia di
antaranya adalah harimau, orang utan, rusa, ikan paus, tikus, hiu, kelinci, kanguru,
kelelawar, tapir, dan unta. Diketahui enam dari 10 hewan paling cerdas berasal
dari kelompok mamalia (Indriawati, 2017).

Dalam identifikasi anggota mamalia dapat dilakukan dangan mempelajari


anatomi kerangka maupun morfologi, dimana pada bagian kerangka terdapat
tengkorok sedangkan pada bagian appendicular adalah anggota gerak, rahan
bawah terdiri proceccus coronvidalis, proceccus condylus, dan proceccus
anggularis, sedangkan pada bagian gigi memiliki jumlah dan bentuk yang sangat
penting dalam identifikasi dan tergolong heterodont, pada anggota gerak kaki
depan dan belakan 0 terdiri dari 3 komponen dasar yaitu segmen proximal,
segmen tengah dan segmen destal, untuk bagian morfologi memiliki pola mata

6
yang berbeda dan ukuran tubuh, pada gigi bentuk struktur dan formula gigi
penting, bagian gigi dibagi dua yakni grandula mamae dan tarometatarus
(Duellman &Trueb, 2004).

1. Karakteristik Hewan Vertebrata Kelas Mamalia


a. Mencit

Gambar : Mencit

Gambar : Struktur tubuh Mencit (sumber : Beddard 2019)

Klasifikasi Mencit menurut (Linnaeus, 1766) :


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus

7
Mencit adalah hewan yang termasuk ke dalam kelas Mamalia.
Mencit merupakan salah satu golongan hewan mamalia
pengerat yang bersifat omivorus dan nokturnal. Ciri umum dari
mencit yaitu memiliki warna kulit rambut tubuh putih atau
keabu-abuan dengan perut sedikit pucat, mata berwarna merah
atau hitam (Murwanti dkk, 2004).

Morfologi
Mencit memiliki bentuk tubuh yang kecil berwarna putih
dengan memiliki siklus estrus yang pendek dan teratur antara
4-5 hari. Mencit jantan memiliki berat badan sekitar 18-35
gram. Biasanya mencit dapat hidup selama 1-2 tahun dan
dewasa pada umur 35-60 hari. Mus musculus L. memiliki masa
reproduksi 1,5 tahun dengan waktu kehamilannya 19-21 hari.
Mencit dapat melahirkan 6-15 ekor (Akbar, 2010).

Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada mencit betina terdiri atas: kelenjar
betina (ovarium), saluran reproduksi dan kelenjar assesori pada
umur 10-12 minggu, mencit jantan maupun betina sudah
mencapai kematangan seksual. Periode aktivitas reproduksi
berlangsung sejak umur dewasa 14 seksual yang mencapai
sampai mencit berumur 14 bulan dan biasa lebih lama lagi pada
mencit jantan. Mencit betina hanya akan berkopulasi dengan
mencit jantan selama fase estrus (Prawirohardjo, 2008).
Perkembangan Fetus Mencit Masa embriogenik atau masa
organogenesis adalah masa mudigah yang berlangsung dari
perkembangan minggu ketiga hingga minggu kedelapan dan
merupakan masa terbentuknya jaringan dan sistem organ yang
spesifik 15 dari masing-masing lapisan mudigah (Sadler,
2000). Masing-masing dari ketiga lapisan mudigah yaitu
lapisan mudigah ektoderm, endoderm, dan mesoderm akan

8
membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik
(Cunningham, 2006). Sedangkan fetus adalah makhluk yang
sedang berkembang yang bentuk morfologinya menyerupai
bentuk dewasa. Tahap perkembangan embrio secara sistematik
meliputi tahap progenesis, embriogenesis, dan organogenesis
(Roux, 2011). Pertumbuhan dan perkembangan fetus pada
hewan uji mencit diawali dengan meningkatnya jumlah sel
yang diikuti dengan diferensiasi sel dan perkembangan sebagai
sistem organ. Perkembangan fetus dipengaruhi oleh sejumlah
faktor genetik dan status nutrisi dari kedua induk, sumber
nutrisi fetus berasal dari induk melalui plasenta (Muna dkk,
2011).

b. Anjing Laut

Gambar literature anjing laut (sumber : Groves, et al. 2015)

Gambar struktur tubuh anjing laut (sumber : Groves, et al.


2015)

9
Klasifikasi menurut Gmelin (1788):
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Pinnipedia
Famili : Otariidae
Genus : Phoca
Spesies : Phoca vitulina

Morfologi
Anjing laut adalah mamalia besar dari ordo Pinnipedia.
Anjing laut umumnya bertubuh licin dan cukup besar.
Tubuhnya beradaptasi dengan baik untuk habitat akuatiknya, di
mana mereka menghabiskan sebagian besar masa hidupnya.
Sebagai tangan, kaki depannya berukuran besar dan berbentuk
seperti sirip, dan tubuhnya menyempit ke belakang. Anjing laut
terkecil, yaitu Arctocephalus galapagoensis memiliki berat
sekitar 30 kg untuk ukuran dewasa dan panjang 1.2 meter.
Anjing laut terbesar, yaitu anjing laut gajah selatan (Mirounga
leonina) memiliki panjang maksimal hingga 4 meter dan berat
2200 kg (Borge, 2002).
Akan tetapi khusus anjing laut jenis Phoca vitulina
memiliki warna biru ke abu- abuan kembali dengan campuran
terang dan gelap; telinga mereka sangat sedikit khususnya
dibagian eksternal dan memiliki anggota tubuh bagian depan
yang pendek sehingga menghasilkan gerak yang terbatas di
darat. Ukuran jantan sedikit lebih besar daripada perempuan,
jantan memiliki berat sampai £ 245 (110 kg), dan panjang
sekitar 5,6-6,3 kaki (1,7-1,9 m. Mereka pendek, cekung, seperti
moncong anjing dan cenderung untuk naik ke darat dengan

10
cara seperti pisang dengan kepala mereka dan sirip belakang
yang tinggi (Borge, 2002).

Sistem Reproduksi
Pekawinan terjadi di bawah air. Sistem perkawinan tidak
diketahui, tetapi dianggap poligami. Betina melahirkan sekali
per tahun, dengan usia kehamilan jangka waktu sekitar
sembilan bulan. Melahirkan anak anjing terjadi setiap tahun di
pantai. Waktu musim kawin bervariasi dengan lokasi, yang
terjadi pada bulan Februari untuk populasi. Di lintang rendah,
dan hingga akhir Juli di zona subarktik. Para betina adalah
penyedia tunggal pelayanan, dengan menyusui berlangsung
empat sampai enam minggu. Para peneliti telah menemukan
jantan berkumpul di bawah air, menyalakan punggung mereka,
menempatkan kepala mereka bersama-sama dan menyuarakan
untuk menarik betina siap untuk kawin. (Nakagawa, 2009)

c. Kelelawar

Gambar literature kelelawar (sumber: Suyanto, 2011)

11
Gambar struktur tubuh kelelawar (sumber : Suyanto, 2011)

Klasifikasi menurut Gmelin (1788):


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Chiroptera
Famili : Pteropodidae
Genus : Micropteropus
Spesies : Micropteropus pusillus

Kelelawar adalah mamalia dari ordo Chiroptera dengan


dua sub ordo yang dibedakan atas jenis pakannya. Ordo
Chiroptera memiliki 18 famili, 188 genus, dan 970 spesies
yang terbagi dalam sub ordo Megachiroptera dan
Microchiroptera. Kelelawar pemakan buah atau
Megachiroptera terdiri atas satu famili, yakni Pteropodidae,
yang mencakup 41 genus dan 163 spesies, sedangkan
Microchiroptera atau kelelawar pemakan serangga memiliki
keanekaragaman yang besar dengan 17 famili, 147 genus, dan
814 spesies (Corbet and Hill, 1992). Jenis kelelawar yang telah
diketahui di Indonesia sekitar 205 spesies, yang terbagidi
dalam 9 famili dan 52 genus. Kesembilan famili tersebut
adalah Pteropodiae, Megadermatidae, Nycteridae,

12
Vespertilionidae, Rhinolophidae, Hipposideridae,
Embllonuridae, Rhinopomatidae, dan Molossidae (Suyanto,
2001).
Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang dapat
terbang. Chiroptera berarti memiliki “sayap tangan” karena
kaki depannya termodifikasi sebagai sayap. Perbedaan nyata
antara sayap burung dan sayap kelelawar adalah pada
perluasan tubuhnya yang berdaging dan sayapnya tidak
berbulu yang terbuat dari membran elastis berotot. Sayap ini
dinamakan patagium, yang membentang dari tubuh sampai
jari kaki depan, kaki belakang dan ekor (Medway,1978).

Morfologi
Secara morfologi terdapat perbedaan antara Megachiroptera
dan Microchiroptera. Microchiroptera menggunakan ekolokasi
yang rumit untuk orientasi (navigasi) dan tidak
menggunakan penglihatan saat terbang serta umumnya
memiliki matayang kecil. Megachiroptera lebih
menggunakan penglihatan saat terbang, memiliki mata
yang menonjol dan terlihat dengan jelas, meskipun ada
jenis dari genus Rousettus yang menggunakan ekolokasi.
Selain itu, sebagian besar Microchiroptera memiliki telinga
yang besar dan kompleks, memiliki tragus dananti tragus
yaitu bagian yang menyerupai tangkai dan datar yang
terletak dalam telinga. Megachiroptera memiliki kuku pada
jari kedua yang tidak dimiliki pada Microchiroptera
(Wundand Myers, 2005). Keragaman ukuran tubuh hewan
disebabkan faktor genetik dan lingkungan. Martojo (1992)
menyatakan bahwa pengaruh genetik dan lingkungan
merupakan dua hal penting untuk menghasilkan keragaman
fenotipik pada individudalan satu kelompok. Pengaruh genetik
dan lingkungan yang diekspresikan sebagai fenotipik

13
merupakan hasil dari perpaduan atau interaksi kedua
pengaruh tersebut. Menurut Ihdia (2006) faktor lingkungan
yang dapat berpengaruh terhadap ukuran tubuh kelelawar
adalah kompetisi untuk mendapatkan pakan. Maryati
(2008)

Sistem Reproduksi
Umumnya kelelawar berkembang biak hanya satu kali
dalam setahun dengan masakehamilan 3–6 bulan, dan
hanya bisa melahirkan satu ekor kelelawar setiap periode
kelahiran. Kelelawar muda yang baru dilahirkan mempunyai
berat yang dapat mencapai 25–30% dari berat induknya, lebih
besar dari bayi manusia yang hanya mencapai 5% dari
bobot tubuh induknya. Berbeda dengan jenis mamalia lain,
kelelawar lebih lama dalam menyusui anaknya (Nowak,
1995).

D. Alat
1. Media internet
2. Kamera Handphone
3. Laptop sebagai media untuk menulis hasil kerja

E. Bahan
1. Media gambar
2. Hewan mamalia yang ada di sekitar

F. Cara Kerja
1. Carilah data hewan vertebrata kelas mamalia dari sumber terpercaya
seperti buku, jurnal, makalah, skripsi, laporan, e-book dan Google, contoh:
a. Mencit
b. Anjing Laut
c. Kelelawar
2. Jika sudah ditemukan hewan vertebrata tersebut, tulislah ciri-ciri dan
klasifikasi dari hewan tersebut.
3. Carilah gambar struktur tubuh dari hewan tersebut

14
4. Carilah morfologi dan sistem reproduksi dari mamalia tersebut.
5. Tulislah hasil pengamatan menggunakan laptop.

G. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan karakteristik hewan?

2. Apakah yang dimaksud dengan hewan mamalia?

3. Mengapa hewan mamalia digolongkan sebagai hewan berdarah panas


(homoiterm)?

4. Apakah kelelawar hanya satu-satunya mamalia yang bisa terbang?

5. Apakah semua hewan mamalia melahirkan?

H. Daftar Pustaka

Atap. “Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Morfologi  serta Anatomi pada hewan
vertebrata”. Gramedia.com

Chaeri, A., Kusbiyanto., Priyo, S., Sugiharto. “ Ciri-ciri dan Pola Perkembangan
Tubuh Hewan Vertebrata” repository..ut.ac.id.

Firdaus, N. “ Zoologi Vertebrata Dasar-dasar Taksonomi dan Keanekaragaman


Vertebrata”. 2016.

Rahmadina. “ Modul Ajar Taksonomi Vertebrata “. Prodi Biologi Fakultas Sains


dan Teknologi UIN Sumatera Utara. 2020.

Sabatia, A., Fadhilah, A,. Firdayanti, I,. Ibaddallah, R,. Lestari, Y, S,. Labibah, B,
S,. “ Laporan Praktikum Mamalia”. Prodi Biologi FMIPA Universitas Negeri
Malang. 2019.

15

Anda mungkin juga menyukai