Anda di halaman 1dari 33

KLASIFIKASI HEWAN VERTEBRATA

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Taksonomi Hewan


Dosen Pengampu : Deni Ahmad Nasir,M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 3 (X3A Pendidikan Biologi)
1. Ali Muktarom (202041500005)
2. Eka Siti Romazah (202041500028)
3. Fitri Nur Alifah (202041500043)
4. Nuraini Habibah (202041500082)
5. Riva Nida Maghrisa Wahyudin (202041500050)
6. Siti Dewi Afriliani (202041500260)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
KLASIFIKASI HEWAN VERTEBRATA untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Taksonomi Hewan.
Makalah ini berisikan mengenai hewan vertebrata, ciri-ciri hewan
vertebrata, dan klasifikasinya. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dan kami harap
makalah ini dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyususnan makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 28 Oktober 2021


Penulis,

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hewan Vertebrata ........................................................................ 2
B. Ciri-ciri Hewan Vertebrata ............................................................................ 2
C. Klasifikasi Pisces (Ikan) ................................................................................ 3
D. Klasifikasi Amphibi ....................................................................................... 8
E. Klasifikasi Reptil ........................................................................................... 14
F. Klasifikasi Aves (Burung ............................................................................... 19
G. Klasifikasi Mammalia .................................................................................... 24

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 30

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik
flora maupun fauna. Berdasarkan ada dan tidaknya
tulang belakang, hewan dibedakan menjadi 2 yaitu ; hewan Invertebrata
(tidak bertulang belakang) dan hewan Vertebrata (bertulang belakang). Ada sekitar
puluhan ribu jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat
ini. Hewan vertebrata hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan air laut, air
tawar, maupun udara.
Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi
mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Vertebrata merupakan
sub-filum yang bisa diklasifikasikan menjadi beberapa kelas, yang masing-masing
kelas tentunya memiliki ciri-ciri khusus, yang selanjutnya akan kami bahas lebih lanjut
di bagian pembahasan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Vertebrata
2. Bagaimana Ciri-ciri pada Hewan Vertebrata
3. Klasifikasi dari Macam Hewan Vertebrata

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian dari Vertebrata
2. Menjelaskan Ciri-ciri Hewan Vertebrata
3. Mengetahui Klasifikasi Hewan Vertebrata
4. Mengenal Hewan-hewan Vertebrata

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hewan Vertebrata


Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Tulang
belakang yaitu tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher menuju punggung hingga
ekor, yang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda
(korda dorsalis). Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum
Chordata yang bertali-tali. Tali yang dimiliki oleh hewan vertebrata ialah merupakan
susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf
dari otak. Tali ini tidak dimiliki oleh hewan yang tidak bertulang belakang.
Susunan tulang belakang pada jenis hewan vertebrata sendiri memiliki fungsi
sebagai penyokong tubuh dan juga sebagai pelindung saraf.

B. Ciri-ciri Hewan Vertebrata


Adapun beberapa ciri hewan vertebrata selain memiliki tulang belakang,;
1) Bentuk tubuh simetris bilateral (sama antara sisi kanan dan kiri)
2) Kulitnya tersusun atas lapisan epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian
dalam)
3) Alat reproduksi berpasangan, kecuali pada burung
4) Memiliki tulang tengkorak (cranium) dan ukuran otak yang relatif besar juga
syaraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
5) Memiliki tulang penyokong tubuh yang disebut columna vertebralis
6) Bagian tubuh yang lengkap, yang terdiri dari :
 Kepala
 Leher
 Badan
 Ekor
7) Hampir seluruh organ tubuh terutama organ reproduksinya sudah berkembang
dengan baik.
8) Sistem peredaran darahnya tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah).
9) Sistem pencernaan memanjang dari mulut ke anus.
10) Sistem endokrinnya dapat menghasilkan hormon.

2
11) Zat sisa metabolismenya dikeluarkan melalui ginjal.

C. Klasifikasi Pisces (Ikan)

 Pengertian Pisces ( Ikan )


Pisces (ikan) ini merupakan seekor hewan yang hidup atau berhabitat di air, mereka
itu dapat bernafas didalam air disebabkan karna mempunyai insang . Pisces ini juga
bisa atau dapat ditemukan di air tawar (danau maupun sungai) atau juga air asin (laut
atau juga samudra). Pisces ini merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm),yang
artinya suhu tubuhnya itu akan berubah-ubah sesuai dengan suhu air diperairan mana
dia hidupnya.
Ikan ini merupakan kelompok vertebrata yang paling banyak dan beraneka ragam,
dengan jumlah spesies itu kurang lebih dari 27.000 spesies tersebar di seluruh dunia.
Struktur tubuh ikan ini sebagian besar ini dibentuk oleh adanya rangka, tulang
penyusun tubuhnya itu ada tulang rawan, serta juga adapula tulang sejati. Insang serta
ekor yang dimilikinya masing masing bia atau dapat membantu mereka untuk dapat
bergerak dengan cepat didalam air.

 Ciri-Ciri Pisces ( Ikan )


Ikan ini merupakan hewan vertebrata (bertulang belakang). Hampir seluruh jenis
ikan itu memiliki beberapa ciri umum. Apabila ada yang lebih spesifik itu semua
tergantung pada jenis atau spesies ikannya. Ciri umumnya diantaranya :
1. Memiliki sirip untuk dapat bergerak (punggung, perut, sirip dada,
anal dan ekor)
2. Bisa Berkembang biak dengan secara bertelur

3
3. Memiliki endoskeleton
4. Bernapas dengan insang
5. Mempunyai sisik yang licin atau juga berlendir
6. Merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin)
7. Peredaran darahnya itu tertutup tunggal

 Struktur Tubuh Pisces ( Ikan )


Struktur tubuh ikan pada umumnya itu adalah bagian kepala yang
mengandung sebuah otak serta juga organ-organ sensorik dengan 10 saraf cranial yang
memiliki gurat sisi yang berguna untuk merasakan tekanan
air, batang dengan dinding otot yang akan mengelilingi rongga yang
berisikan organ internal serta juga juga otot ekor post-anal. Ikan adalah
hewan yang banyak sekali memerlukan reflek bergerak yang memadai
untuk dapat menghindari serangan musuh dan juga menangkap mangsanya. Selain itu
ikan ini juga dituntut untuk dapat mempunyai keseimbangan yang baik. Oleh
karnanya, otak kecil pada ikan itu akan berkembang lebih pesat disebabkan karna otak
kecil ini merupakan pusat keseimbangan dalam pergerakannya.
Ikan ini juga pada umumnya memiliki kulit yang sangat berguna untuk dapat
menutupi tubuh dan juga dengan sekresi kelenjar berlendir berguna untuk mengurangi
gesekan tubuh ikan dengan air, juga hampir pada seluruh jenis ikan itu memiliki sisik
yang berhubungan dengan sekresi kelenjar lender untuk membentuk lapisan yang
nyaris tahan air.
Sistem pernafasannya, ikan ini menggunakan insang yang berbentuk
lembaran-lembaran tipis dan berwarna merah muda serta selalu lembap.
Tiap-tiap insang tersebut terdiri atas satu lengkung insang yang bertulang, sebaris sisir
insang serta 2 baris filament insang itu lembut. Tiap-tiap
filament insang itu mempunyai atau memiliki banyak sekali pembuluh
darah serta juga filamen insang tersebut juga mempunyai ruang
permukaan yang lumayan besar sebagai pertukanran gas. Bagian terluar dari insang itu
berhubungan langsung dengan air dan sedangkan pada bagian dalamnya itu juga
berhubungan langsung dengan kapiler” darah.

4
Secara jelas, struktur tubuh ikan diantaranya :
1. Integumen
2. Mulut
3. Terdapat cekung hidung
4. Terdapat rongga mulut
5. Mata tidak memiliki kelopak
6. Insang
7. Mempunyai jantung terdiri atas 2 ruang atrium atau ventrikel
8. Memiliki ekor

 Klasifikasi Pisces ( Ikan )


1. Pisces ini juga dibagi ke dalam 3 kelas yakni:
1) Agnatha (ikan tidak berahang)
2) Chondrichthyes (ikan bertulang rawan)
3) Osteichthyes (ikan bertulang sejati).
Penjelasannya akan diuraikan sebagai berikut :
 Agnatha ( Cyclostomata )

Istilah dari kata Agnatha ini berasal dari bahasa yunani yang
berarti tidak serta gnathus yang artinya adalah rahang. Agnatha
ini terdapat di Amerika Utara serta juga Eropa. Sebagian besar dari
Agnatha ini didasar perairan laut atau kiga air tawar

5
dengan mengkonsumsi bangkai atau juga parasit yang ada pada ikan
yang lainnya.
Bentuk tubuh dari Agnatha ini silindris yang akan
memanjang dan memiliki ukuran itu berkisar 76-90 cm. Agnatha
ini tidak memiliki suatu rahang tapi agnatha ini memiliki mulut
yang bisa berbentuk sebuah lingkaran dan juga berparut, memiliki
lidah dan juga gigi yang akan tersusun dari zat tanduk, tidak
mempunyai sirip yang berpasangan, tidak bersisik, dan juga
mempunyai tubuh yang lunak serta berlendir.
Contoh dari Agnatha :
1. Belut laut atau lamprey laut (Petromyzon marinus),
2. Lamprey sungai (Lampetra fluviatilis),
3. Myxine sp. (hagfish)

 Chondrichthyes

Chondrichthyes di dalam bahasa Yunani Chondros artinya adalah rawan serta


Ichthyes yang artinya adalah ikan, Chondrichthyes ini mempunyai bentuk tubuh yang
tertutup oleh sisik-sisik plakoid kasar yang berisi dentin (mesodermal) dan dilapisi
dengan email (ektodermal). Pada otot-otot tubuhnya memiliki segmen (miotom).
Rangka (endoskeleton) itu tersusun dari adanya tulang rawan Chondrichthyes
ini juga memiliki 2 pasang sirip dilengkapi dengan sirip ekor yang pada umumnya itu
adalah heteroserkal ( lobus dorsal lebih besar ). Mulutnya yang terletak pada bagian
bawah ( ventral ) serta lidah & rahang.
Rahang tertutup oleh gigi, pada alat pencernaan Chondrichthyes ini mulai
dari mulut, faring, esophagus, lambung usus, rectum mapun juga kloaka. Kloaka ini
merupakan sebuah lubang keluar sistem pencernaan. Sistem ekskresi serta sistem

6
reproduksi, lubang hidungnya itu berpasangan serta juga memiliki fungsi untuk indra
penciuman. Alat kelamin yang terpisah serta juga fertilisasi terjadi dengan secara
ekternal atau internal. Chondrichthyes ini juga memiliki sifat ovipar atau ovovivipar.
Contoh dari Chondrichthyes :
1. ikan hiu ( Squalus sp ),
2. pari listrik ( Torpedo marmorata ),
3. Ikan pari ( Makararaja sp ),
4. Pari macam ( Taeniura lymma ) dan juga
5. Hiu Hantu (Chimaera sp)

 Osteichthyes

Osteichthyes ini berasal dari bahasan Yunani Osten yang juga


artinya tulang, kemudian ichthys yang berarti ikan. Osteichthyes omo
hidup di air laut, air tawar serta rawa-rawa. Osteichthyes ini
memiliki ukuran tubuh yang beragam berkisar 1 cm-6 m. Osteichthyes
ini adalah ikan yang mempunyai tulang sejati dengan endoskeleton yang
mengandung suatu matriks kalsium fosfat yang begitu keras.
Kulit yang ditutupi oleh adanya sisik bertipe ganoid, sikloid dan/atau
stenoid, namun terdapat juga yang tidak akan bersisik. Otot tubuh
yang bersegmen-segmen, mulutnya berahang dengan gigi dan juga idah.
Osteichthyes ini bernapas dengan menggunakan insang yang
akan ditutupi oleh adanya operculum ( tutup insang ), osteichthyes ini
memiliki gelembung renang dengan fungsi bisa atau dapat membantu
pernapasan serta juga sebagai alat di dalam hidrostatik yakni bisa
menyesuaikan berat tubuhnya dengan kedalaman air. Darah yang

7
memiliki warna pucat dengan kandungan eritrosit berinti sertajuga
leukosit. Osteichthyes ini memiliki limpa yang warnya adalah merah.
Osteichthyes ini memiliki alat pencernaan yang lengkap mulai dari
mulut, esophagus, lambung, faring, usus serta juga anus. Antara
lambung dan juga usus itu dipisahkan oleh katup.
Contoh dari Osteichthyes :
1. Ikan lele (Ameiurus melas)
2. Belut (Anguilla sp.)
3. Ikan bader (Perca sp.)
4. Kuda laut (Hippocampus sp.)
5. Salmon (Oncorhynchus sp.)
6. Sarden (Sardinops caerulea)
7. Ikan paru (Noeceratodus sp.)
8. Tuna (Scomber scombrus)
9. Ikan terbang (Cypselurus sp.)
10. Ikan mas (Carassius auratus)
11. Ikan perak (Cymatogaster aggregatus)
12. Ikan bandeng
13. Ikan gurami

D. Klasifikasi Amphibi

 Pengertian Hewan Amfibi


Amfibi merupaka hewan bertulang belakang yang bisa hidup di 2 alam. Kata amfibi
berasalah dari 2 kata bahasa Yunani berarti “Amphi” yang berarti dua, dan “bios”
yang berarti hidup. Kebanyakan anggotakan kelompok amfibi ini adalah hewan

8
bertulang belakang (vertebrata), berdarah dingin (poikiloterm), serta berkaki 4
(tetrapoda). Amfibi adalah hewan yang mempunyai proses metamorfosis sempurna.
Kelompok hewan ini bisa hidup di air ataupun di daratan, biasanya saat di air
mereka bernapas dengan memakai insang, dan saat di darat bernapas memakai paru-
paru. Kulit amfibi adalah struktur yang lembab dengan banyak pembuluh darah yang
berguna guna penyesuaian tempat hidupnya. Ada sekitar 5000 spesies amfibi yang
sudah diketahui.

 Ciri-ciri Amfibi
1. Anggota tubuhnya terdapat kepala serta badan (contoh katak) atau kepala,
badan serta ekor (contoh salamander).
2. Amfibi adalah satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis
sempurna. Maksudnya amfibi mempunyai bentuk dewasa yang sangat berbeda
dibandingkan bentuknya ketika baru lahir dan mereka mengalami fase larva.
3. Amfibi pun mempunyai hati, pankreas, serta kelenjar adrenal.
4. Amfibi merupakan hewan berdarah dingin, berarti pengaturan suhu tubuh
dilakukan secara eksternal (di luar tubuh).
5. Mempunyai 4 kaki (2 pasang) dan ada selaput antar jari-jarinya, kecuali pada
ordo Caecilia (tidak memiliki kaki).
6. Kulit halus, tipis, berpori, berlendir, biasanya beracun serta senantiasa berada
dalam keadaan lembab.

 Klasifikasi Jenis-jenis Amfibi


1. Ordo Anura

Ordo Anura adalah anggota kelompok amfibi yang ciri khasnya adalah “tidak
mempunyai ekor”, salah satu anggota ordo anura ialah yang secara umum kita sebut

9
kodok atau katak, ada sekitar 4000 spesies yang sudah dikenali dalam ordo ini. Ordo
Anura terdiri atas beberapa ordo serta familia, yaitu sebagai berikut :
 Subordo Archaeobactrachia yaitu: Familia Discoglossidae, Familia
Ascaphidae, Familia Leiopelmatidae.
 Subordo Mesobatrachia Familia Pipidae yaitu: Familia Rhinophrydae,
Familia Pelobatidae, Familia Pelodytidae.
 Subordo Neobactrachia yaitu : Familia Bufonidae, Familia Microhylidae, Familia
Ranidae, Familia Pelobatidae (Megophrydae), Familia Rhacophoridae, Familia
Dendrobatidae, Familia Hylidae, Familia Pelodryadidae, Familia Myobatrachidae,
Familia Sooglossidae, Familia Psedidae.

2. Ordo Caudata (Urodela)

Ordo Caudata adalah kelompok amfibi yang ciri khasnya adalah mempunyai
ekor. Kata Cauda berasal dari bahasa lati yang artinya ekor. Tubuh ordo ini terdapat
bagian kepala, badan, ekor dan anggota gerak. Anggota dari ordo ini bisa mempunyai
ukuran tubuh bervariasi dan ekornya mempunyai panjang yang hampir sama dengan
tubuhnya,
malahan ada yang lebih panjang dari tubuhnya. Beberapa spesies mempunyai insang,
sementara beberapa lainnya bernapas dengan memakai paru – paru. Ordo Caudata
terdiri atas beberapa ordo dan familia, yaitu sebagai berikut:
 Subordo Cryptobranchoidea : Familia Cryptobranchidae, Familia Hynobiidae
 Subordo Salamdroidea : Familia Salamandridae, Familia Proteidae, Familia
Ambystomatidae, Familia Amphiumidae, Familia Dicamtodontidae, Familia
Plethodontidae
 Subordo Meantes : Familia Sirenidae.

10
3. Ordo Gymnophiona

Ordo Gymnophiona atau apoda merupakan kelompok amfibi yang ciri kasnya
“Tidak mempunyai Kaki”. Maksudnya tubuhnya tersusun atas kepala, badan dan
ekor. Ordo mempunyai bentuk tubuh memanjang yang menyerupai bentuk cacing
atau belut dengan kulit serta tulang yang kompak. Kepalanya disusun oleh tengkorak
yang kuat, yang berguna guna menggali tanah sebab mereka tinggal jauh ke dalam
tanah. Pada saat dalam keadaan larva, biasanya caecilia tinggal di air dan bernapas
dengan memakai insang, sementara saat dewasa insang yang dimilikinya mulai
menyusut atau hilang dan biasanya ditemukan di dalam tanah. Ordo Gymnophiona
terdapat beberapa familia, yaitu :
 Familia Ichtyopidae,
 Familia Caecilidae,
 Familia Rhinatrematidae,
 Familia Scoleocomorphidae,
 Familia Uracotyohlidae,
 Familia Typhlonectida.

 Struktur Amfibi
1. Sistem Pernapasan, biasanya ketika masa larva memakai insang sementara saat
dewasa memakai paru-paru.
2. Sistem Sirkulasi, Jantungnya mempunyai 3 ruangan, yakni 2
atrium dan 1 ventrikel. Peredaran darahnya yaitu peredaran darah tertutup
ganda, maksydnya akan melewati jantung 2 kali dalam satu proses peredaran
darah.
3. Sistem pencernaan lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus
serta rektum yang berhubungan langsung dengan

11
koakla (satu-satunya lubang guna saluran pencernaan, urin dan
genital).
4. Amfibi mempunyai mulut yang lebar, gigi-gigi kecil serta
lidah yang bercabang menjadi 2 pada ujungnya. Permukaan
lidahnya mengandung zat perekat yang berfungsi guna menangkap mangsa.
5. Sistem Eksresi, Amfibi mempunyai ginjal dan saluran kemih
yang mengatur proses eksresi padanya. Akhir dari saluran
kemih itu pun sama dengan saluran pencernaan, yakni
koakla (satu - satunya lubang guna saluran pencernaan, urin dan
genital).
6. Sistem Sarafnya adalah sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.
7. Sistem indera yaitu mata, hidung dan telinga. Kepala amfibi
berbentuk segitiga mirip kerucut yang terdiri dari sepasang
mata serta pada masing-masing mata ini ada kelopak mata
atas dan bawah. Pada kelopak mata bawah ada membran
tipis yang disebut membran niktitans. Membran tersebut
berfungsi guna melindungi mata dari gesekan dengan air. Lubang hidung pada
amfibi berhubungan langsung pada rongga mulutnya.
8. Telinga amfibi terdiri dari telinga tengah serta telinga dalam,
mereka tidak mempunyai telinga luar. Pada telinganya pun ada
saluran yang berhubungan dengan faring yang disebut tuba
eustachius, saluran tersebut berfungsi guna menyesuaikan tekanan
udara pada lingkungan luar tubuh dengan lingkungan dalam
tubuh. Katak pun mempunyai gendang teling (membran timpani),
sementara salamander tidak mempunyainya, oleh karena itu mereka mendeteksi
getaran suara dengan kakinya.
9. Berkembang biak dengan cara bertelur serta telur terdapat
di dalam air dan bisa juga tempat yang lembab, fertilisasi -
nya (pertemuan sel sperma dengan sel ovum) yaitu berlangsung
secara eksternal (di luar tubuh), sementara pada ordo
Gymnophiona (Apoda) fertilisasinya terjadi secara internal (di dalam tubuh).

12
 Contoh Hewan Amfibi
1. Kodok (Bufo sp)

Kodok merupakan salah satu contoh hewan amfibi yang dengan


mudah untuk ditemukan. Hewan ini banyak dijumpai di daerah
lembab misalnya di dekat rawa ataupun sungai. Kodok memiliki
kaki berkuku dan berselaput. Permukaan tubuh kodok beracun dan
kasar. Kaki kodok memiliki permukaan yang lebih panjang di
bagian belakang yang sangat berguna untuk melompat. Hewan ini cenderung
berwarna gelap dan hidup di atas permukaan tanah.
Ukuran kecebong kodok diketahui lebih besar dibanding katak. Sistem ekskresi pada
reptil berbeda dengan amfibi.

2. Katak (Rana sp)

Katak sawah memiliki ukuran yang lebih kecil. Katak ini banyak ditemukan di
sawah – sawah yang tergenang. Katak memiliki kaki berselaput yang membuat
katak sangat pintar berenang. Kulit pada tubuh katak sangat licin dan berwarna
tidak mecolok. Katak banyak memakan serangga kecil di tepi sawah. Kulitnya yang
licin namun tidak beracun seperti pada kodok. Katak sawah juga memiliki panjang
kaki belakang lebih panjang di banding kaki depan karena memungkinkan
berenang dengan cepat. Hal ini menjadi salah satu gaya dalam olahraga berenang
yakni gaya katak. Katak bernafas dengan insang saat masa kecebong berbeda
dengan sistem pernafasan invertebrata.

13
3. Katak Pohon (Hyla sp)

Katak pohon merupakan katak yang berukuran lebih kecil dari katak sawah
dan kodok. Hal yang menarik dari katak pohon adalah memiliki warna yang
mencolok dan beracun. Katak pohon menggunakan juluran lidah untuk memangsa
makanannya berupa serangga kecil. Kakinya kecil yang memiliki bantalan (pad)
memungkinkan katak ini untuk lompat dari pohon satu ke pohon yang lainnya.
Katak juga memiliki permukaan kulit yang licin dan halus namun beracun. Ini juga
merupakan contoh hewan metamorfosis sempurna.

E. Klasifikasi Reptil


 Pengertian Hewan Reptil


Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan
kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru.
Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh
tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan
tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas
atau melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia
dan pengelupasan sebagian pada anggota Sub-ordo Lacertilia. Sedangkan pada Ordo
Chelonia dan Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau
pengelupasan. Kulit pada reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit (Zug, 1993).

14
 Karakterisrik Kelas Reptilia
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh hewan yang termasuk dalam kelas Reptilia
adalah sebagai berikut (Hickman et al., 2001):
a. Bentuk tubuh bervariasi, ada yang sangat pendek dan ada yang memanjang. Tubuh
ditutupi oleh tonjolan epidermal berupa sisik dengan penambahan lempeng tulang
dari lapisan dermal.
b. Tungkai berpasangan, biasanya dengan lima jari dan teradaptasi untuk memanjat
berlari atau berenang, kecuali pada ular dan beberapa kadal.
c. Skeletonnya tersusun keras, tulang rusuk dilengkapi sternum
( kecuali pada ular) membentuk rongga/ keranjang dada yang lengkap, tengkorak
memiliki satu kondilus oksipital
d. Bernapas dengan paru-paru, tidak ada insang, kloaka digunakan untuk respirasi
pada beberapa hewan, adanya lengkung branchi pada fase embrio
e. Peredaran darah tertutup dan ganda. Jantung dengan 3 ruang (2 atrium, 1 ventrikel),
khusus pada ordo Crocodilia 4 ruang dan terdapat foramen panizzae. Memiliki satu
pasang lengkung aorta
f. Alat ekskresi berupa sepasang ginjal metanephros, hasil ekskresinya berupa asam
urat terutama sisa nitrogen
g. Sistem saraf dilengkapi dengan lobus optik pada bagian dorsal otak, 12 pasang
saraf cranial pada tambahan saraf terminalis
h. Alat kelamin terpisah, fertilisasi internal
i. Telur ditutupi oleh cangkang kapur atau keras, selaput ekstraembrionik (amnion,
korion dan allantois) , tidak ada fase larva yang hidup di air
j. Hewan ektothermal, memiliki beberapa kebiasaan untuk menjaga suhu tubuhnya
k. Dua lubang hidung pada moncongnya. Mata besar lateral, mempunyai kelopak
mata atas dan bawah. Membrane niktitans tembus cahaya. Lubang telinga tetutup
oleh lipatan kulit.

 Struktur Tubuh Reptil


 Struktur tubuhnya yang terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor
 Pada Masing-masing kaki memiliki jari dengan cakar
 Pada mulutnya yang memanjang, dengan gigi conical (berbentuk kerucut)

15
 Didekat ujung moncongnya terdapat dua nostril (eksternal nares) yang sebagai
organ respirasi
 Mata besar yang terletak di lateral dengan dua kelopak mata dan membran
nictitan
 Pada telinga terbuka dibelakang mata warna sel pigmen (chromatophores)

 Klasifikasi Reptil
Kebanyakan orang hanya tau kalo hewan reftil hanya ular dan buaya saja. Tapi
hewan reftil itu banyak sekali jenis hewan-hewan lain yang termasuk ke dalam
kelas reptil. Agar lebih mudah untuk membedakan hewan-hewan tersebut, para ahli
sudah mengklasifikasikan ke dalam beberapa ordo. yaitu sebagai berikut :
a. Ordo Squamata

Squmata yaitu salah satu jenis hewan reptil yang pada umumnya memiliki kulit
bersisik. Ordo Squamata yaitu ordo terbesar dari kelas reptil. Sebagian dari hewan
reptil termasuk kedalam ordo squamata.
Contohnya yakni pada bangsa ular dan kadal. Ordo ini terbagi atas 3 subordo,
diantaranya :
1. Subordo Lacertilia

Jenis Hewan yang satu ini termasuk kedalam subordo ini umumnya
memiliki sisik yang bervariasi, bercakar dan bersifat pentadactylus yaitu pada kaki

16
belakang yang terdiri atas 5 jari dan terdapat selaput
renang diantara jari-jari kaki tersebut. Hewan yang termasuk
kedalam subordo ini memiliki kelopak mata dan lubang telinga.
Selain itu, mereka juga memiliki lidah yang panjang dan bisa
dilontarkan untuk menangkap mangsa. contohnya : hewan Bunglon.
Meskipun kebanyakan dari hewan dari subordo ini juga bersifat autotomi yaitu bisa
melepaskan ekornya ketika ada bahaya.
Contohnya : Cecak.
2. Subordo Serpentes

Bangsa ular yaitu salah satu jenis hewan yang termasuk ke dalam subordo.
Subordo ini juga dikenal dengan suatu keunikannya yaitu
tidak memiliki kaki. Ciri lainnya yaitu mereka tidak memiliki kelopak
mata yang sehingga kelopak mata tersebut digantikan oleh suatu
selaput transparan yang berfungsi untuk melindungi mata.
Keunikan lain dari subordo ini yaitu jenis reftil ini memiliki
thermosensor, organ perasa (tactile organ) dan organ Jacobson
yang sebagai reseptornya yang sehingga bangsa ular memiliki
penciuman tajam yang peka terhadap sebuah rangsangan kimia di rongga
hidungnya. Sebagian dari bangsa ular memiliki taring bisa yang
berfungsi sebagai pertahanan dan melumpuhkan mangsanya. Contohnya : Ular.

3. Subordo Amphisbaenia

17
Subordo Amphisbaenia jenis hewan ini tidak berkaki tapi memiliki suatu
kenampakan seperti cacing karena pada warnanya yang agak merah muda dan
sisiknya yang tersusun seperti cincin. Karena waktu hidupnya
kerap menghabiskan waktu di bawah tanah, yang sehingga sedikit
sekali informasi yang bisa di dapatkan dari hewan reptil ini. Kepalanya
yang bersatu dengan lehernya, tengkorak terbuat dari tulang keras,
memiliki gigi median pada bagian rahang atasnya tidak memiliki
telinga luar dan matanya yang tersembunyi oleh sisik dan kulit.
Bentuk tubuhnya memanjang dan pada bagian ekornya hampir menyerupai
kepalanya. Contohnya : wormlizards.

b. Ordo Crocodilia

Bangsa buaya yaitu salah satu jenis dari ordo ini. Ordo crocodilian ini
memiliki sebuah sisik yang tebal dan terbuat dari sebuah keratin yang di
perkuat dengan sebuah lempengan tulang yang disebut dengan skuta
yang sebagai pelindung. Berbeda dengan ular, sisik pada hewan buaya
ini rontok satu persatu. Buaya juga memiliki otot yang kuat pada ekornya. Pada
Kepala ordo crocodilian ini berbentuk piramida, keras dan kuat yang disertai
dengan gigi yang runcing yang berfungsinya untuk mencabik-cabik mangsanya.
Contoh : Buaya Air Tawar, Buaya Air Asin dan berbagai jenis bangsa buaya
lainnya.
c. Ordo Chelonia

18
Ordo chelonian yaitu salah satu jenis hewan reptilian yang memiliki cangkang,
Bentuk tubuh yang pendek dan lebar dilindungi oleh karapas
dan plaston, tidak bergigi dan lidah tidak bisa menjulur. Cangkang pada
jenis ordo ini yaitu pada bagian dari tulang belakang dan di modifikasi
dari tulang rusuk yang berfungsi untuk pertahanan serta untuk
perlindungan dari predator. Sedangakan cangkang bagian atas dari chelonian ini
disebut dengan karapaks sedangkan pada bagian bawahnya disebut dengan
plaston.
Contoh : Kura-kura dan Penyu.

d. Ordo Rynchochephalia

Jenis reptil yang ini merupakan ordo terakhir dari kelas reptil.
Hewan yang termasuk ke dalam ordo ini yaitu Tuatara dan satu satunya
spesies yang termasuk ke dalam ordo ini. Dikabarkan bahwa hewan
tuatara ini sudah hidup sejak zaman dinosaurus. Tuatara ini berasal
dari pulau lepas pantai di Selandia Baru. Ciri-ciri pada tuatara ini sendiri
yakni memiliki duri yang berderet di sepanjang tulang belakang dan
memiliki mata ketiga yang berfungsi untuk mengenali suatu perbedaan
antara gelap dan terang.

F. Klasifikasi Aves (Burung)


 Pengertian Aves (Burung)
Aves (burung) adalah kelompok hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang unik, karena sebagian besar aves merupakan
binatang yang beradaptasi dengan kehidupan secara sempurna.
Walaupun semua aves ditutupi bulu, akan tetapi jenis tertentu
seperti burung unta, burung emu atau kiwi tidak dapat terbang.

19
Bahkan ada jenis burung tertentu yang tidak memiliki sayap.
Aves adalah hewan berdarah panas sama seperti mamalia,
aves berkembang biak dengan ovipar (bertelur). Sebagian mereka
hidup menetap, dan ada juga yang hidup berpindah tempat (migrasi).

 Ciri-ciri Aves
Tubuh utama dari aves terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor.
Ciri-ciri utama dari aves adalah :
1. Tubuhnya berbulu
2. Memiliki paruh yang sesuai dengan makanannya.
3. Alat gerak seperti kaki pada aves terdiri dari 4 jari, yang digunakan untuk berjalan,
bertengger, mencengkram mangsa.

 Klasifikasi Aves
Kelas aves digolongkan menjadi 2 subkelas, yaitu Subkelas Archaeornithes dan
Subkelas Neornithes.
1) Sub-kelas Archaeornithes (burung berkarung), semua burung jenis ini telah punah.
Burung jenis ini mempunyai ciri :
 Mempunyai gigi di kedua rahangnya
 Ekor berbulu
 Meta carpal terpisah dan berukuran panjang
 Hidup dalam periode jurassik.
Contoh : Archaeopterygiformes, Archaeopteryx sp. Fosilnya terdapat di Jerman.

2) Sub-kelas Neornithes (burung sejati)


Ciri-ciri sub-kelas Neornithes antara lain :
 Tulang metacarpalia bersatu membentuk carpometacarpus
 Jari kaki keduanya merupakan jari terpanjang

20
 Memiliki 13 vertebrae caudal atau kurang
 Tulang dada (sternum) dengan atau tanpa carina
 Ekornya berbulu dan berukuran pendek.

Sub-kelas neornithes terbagi atas 2 super ordo :


1. Palaeognathae (burung berjalan), merupakan kelompok burung yang tidak
dapat terbang, karena tidak mempunyai gigi, sayap mengecil Corscoid dan
Scapula kecil.
a. Ordo Spheniscifiormes
Jenis burung yang tidak bisa terbang, kepala dan leher tidak berbulu. Misal :
penguin (Aptenodytes sp)

b. Ordo Casuariiformes
Jenis burung ini tidak dapat terbang ,terstrial, tidak punya Carina Sterni, 3
jari pada tiap kaki yang digunakan untuk menyerang musuh, sayap kecil,
tidak punya gelambir ada yang ganda. Hidup pada Zama Pliocene sampai
sekarang. Terdiri dari 2 famili :
1) Famili Casuariidea
Ciri-ciri: Hidup di Irian dan Australia tinggi 1,80m. Setiap bulu terdiri dari
dua batang bulu kembar. Kepala dihias oleh ketopong (sirip pipih) mirip
tanduk setinggi 15 cm dari tempurung ke kepala, bergelamir ganda. Contoh
: Casuarius casurius.

21
2) Famili Dromaidea
Ciri-ciri: Terdapat di Australia hanya satu spesies. Berwarna coklat dasar
putih, setiap bulu mempunyai dua batang bulu dan sangat panjang
(melangkah 2-7m), dapat mengeluarkan suara daram dan talu gendering.
Contoh : Dromalus novae hollandiae = Emus

c. Ordo Apterygiformes
Ciri-ciri : sangat ganjil ,tidak bersayap dan tidak berekor,berwarna abu-abu
coklat, bulu berstruktur mirip rambut, paruh panjang bulat dan diujungnya
terdapat hidung, jumlah jari 4, makanan berupa cacing dan serangga,
terdapat di New Zaeland. Contoh : Apterix australis.

2. Neognathae, merupakan kelompok burung yang dapat terbang.


a) Ordo Galliformes (burung unggas), yaitu burung yang mempunyai kaki
untuk mengais dan berlari, paruh pendek ,bulu aftersharft, pemakan biji dan
terbang pendek. Contoh : Gallus gallus (ayam)

22
b) Ordo Passeriformes, yaitu burung yang bersuara merdu.
Contoh : burung kutilang (Pycnonotus moschata)

G. Klasifikasi Mammalia

a. Pengertian Mammalia
Mamalia adalah hewan yang menyusui anaknya. Umumnya mamalia ini
berkembang biak dengan melahirkan, dan tubuhnya tertutupi oleh rambut. Mamalia
merupakan kelas tertinggi dalam taksa hewan, bayangkan saja, ia dapat hidup
diberbagai tipe habitat dibelahan bumi, mulai dari kutub khatulistiwa, dari dasar laut
sampai hutan lebat dan gurun pasir.
b. Ciri-ciri Mammalia
1. Kelenjar susu, pada mamalia sama dengan manusia, yang mana ketika niple
dihisap, akan terjadi peransangan terhadap susu yang terletak didalam payudara
mamalia yang mana akan terjadi kontraksi sel epitel otot. Hormon yang
berpengaruh terhadap proses ini adalah oksitosin
2. Rambut, Mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya.

23
3. Paru-paru, Mamalia bernafas dengan paru-paru. Oksigen yang dihirup akan
sampai ke paru-paru kemudian diedarkan ke seluruh jaringan dan sel di seluruh
tubuh.
4. Otot diafragma, Otot diafragma adalah otot yang terletak dibawah paru paru.
Otot ini akan bergerak ketika proses bernafas terjadi. Hal ini akan membantu
paru paru untuk mengembang sehingga oksigen masuk ke dalam paru paru
dalam jumlah yang cukup. Begitu juga dengan pengeluaran karbondioksida.
5. Jantung beruang empat, Jantung pada mamalia terdiri atas dua bilik dan dua
serambi. Ke empat ruang jantung ini bekerja secara bersamaan dan continue
untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh.
6. Suhu tubuh tetap, Suhu tubuh pada mamalia umumnya diatur oleh hipotalamus.
Sebuah bagian kecil pada otak yang berfungsi untuk mengatur suhu. Contohnya
pada beruang kutub, mereka tetap dapat bertahan dalam keadaan dingin
dikarenakan suhu tubuhnya yang disesuaikan secara otomatis.
7. Fertilisasi internal, Fertilisasi internal adalah pembuahan di dalam. Mamalia
berkembang biak dengan cara melahirkan.
8. Rangka, Mamalia memiliki rangka pembentuk tubuh. Rangka tersebut terdiri
dari otot dan tulang. Tulang ini juga berfungsi sebagai pelindung organ-organ
penting yang terdapat di dalam tubuh mamalia.

c. Klasifikasi Mammalia
Mamalia di bagi menjadi 12 ordo, yaitu :
1) Ordo marsupialia (mamalia berkantung)
Ciri khasnya yaitu pada mamalia betina memiliki kantung dibagian depannya.
Contohnya seperti kanguru, kuskus, walabi dan koala.

24
2) Ordo insektivora
Ciri khusus ordo ini adalah hewan yang suka memakan serangga, cacing, dan biji-
bijian. Hewan ini memiliki mata yang tertutup dan cakar yang besar dan telapak
kaki depan lebih lebar.
Contohnya seperti tikus tanah.

3) Ordo dermoptera
Ciri ordo ini adalah ia dapat terbang karena empat kaki yang ia miliki membentuk
parasut berbulu.
Contohnya seperti monyet terbang.

4) Ordo chiroptera
Mamalia ini dapat terbang dikarenakan memiliki membran interdigital diantara kaki
depan dan belakang. Ukuran kaki belakang lebih kecil. Hewan ini mencari makan
dimalam hari.
Contohnya seperti kelelawar.

25
5) Ordo primata
Mamalia yang termasuk di ordo ini adalah mamalia yang termasuk herbivora,
karnivora, ataupun omnivora. Jari pada bagian tangannya dapat lebih besar yang
memudahkan untuk ia memanjat.
Contohnya seperti kera, monyet, orang utan, dan manusia.

6) Ordo rodentia
Ciri khususnya adalah tidak memiliki gigi taring untuk mengoyak makanan. Ia
dapat hidup di segala habitat.
Contohnya seperti tupai, tikus, landak.

7) Ordo carnivora
Kelompok hewan ini adalah yang suka memangsa daging, sehingga ia juga
memiliki gigi taring dan cakar untuk memburu mangsanya.
Contohnya seperti anjing, serigala, harimau, dan singa.

26
8) Ordo lagomorpha
Ciri-cirinya adalah memakan tumbuh-tumbuhan.
Contohnya seperti kelinci.

9) Ordo cetacea
Yang termasuk dalam ordo ini adalah mamalia yang hidup di laut.
Contohnya seperti dolpin laut, dan paus biru.

10) Ordo proboscidea


Yang termasuk ordo ini adalah semua jenis gajah yang ada di dunia.
Contohnya seperti gajah Afrika, gajah India, dan juga gajah yang terdapat di
Indonesia.

27
11) Ordo artiodactyla
Ciri khusunya adalah memiliki jari kaki berjumlah genap.
Contohnya seperti kijang, banteng, kambing, jerapah, unta, dan sapi.

12) Ordo perissodactyla


Ciri khususnya adalah mamalia yang memiliki jari kaki yang jumlahnya ganjil.
Contohnya seperti keledai, kuda, dan tapir.

28
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan, hewan vertebrata yaitu hewan yang
memiliki tulang belakang yang struktur tubuh yang lebih sempurna dari pada invertebrata.
Vertebrata memiliki tulang belakang yang membentuk sumbu rangka tubuhnya.Tulang
belakang disusun oleh serangkaian tulang silindris yang saling bersambungan dari ujung ke
ujung. Vertebrata memiliki tubuh simetri bilateral dengan kepala jelas yang berisi otak.

29
DAFTAR PUSTAKA

http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Klasifikasi-Sistem-
OrganAves-Adalah.html
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-Struktur-Tubuh-Sistem-
OrganMamalia-Adalah.html
http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Klasifikasi-Sistem-
OrganAves-Adalah.html
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-Struktur-Tubuh-Sistem-
OrganMamalia-Adalah.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/hewan-
vertebrata/#:~:text=Mamalia%20Dan%20Protozoanya-
,Ciri%2Dciri%20tubuh%20hewan%20yang%20bertulang%20belakang,mutlak%20ada%2
0contohnya%20pada%20katak
http://www.dosenpendidikan.com/ciri-ciri-dan-peranan-pisces-ikan-beserta-penjelasannya/

30

Anda mungkin juga menyukai