PISCES
(Tugas Mata Kuliah Taksonomi Vertebrata)
Dosen Pengampu :
Nurhidayah, M.Pd
Disusun Oleh:
Amelia (1811060398)
Anita Iska Maulida (1811060411)
Nurul Alfiah (1811060092)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “pisces”. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pisces. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3. Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian pisces…………………………………………………………...3
2.2 ciri-ciri pisces………………………………………………………………4
2.3 morfologi pisces……………………………………………………………6
2.4 reproduksi pisces…………………………………………………………..10
2.5 fisiologi pisces……………………………………………………………..12
BAB III PENUTUP
.1 Kesimpulan………………………………………………………………19
.2 Saran……………………………………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pisces
2. Untuk mengetahui morfologi ikan
3. Untuk mengetahui anatomi ikan
4. Untuk mengetahui fisiologi ikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Secara Umum
Ikan merupakan hewan vertebrata atau bertulang belakang. Hampir
semua jenis ikan memiliki beberapa ciri umum. Jika ada yang lebih
spesifik semua tergantung kepada jenis ikannya. Ciri umumnya adalah :
Memiliki sirip untuk bergerak (sirip dada, punggung, perut, anal, ekor)
Berkembang biak secara bertelur
Memiliki endoskeleton
Bernapas dengan insang
Memiliki sisik yang licin dan berlendir
Merupakan hewan poikiloterm
Peredaran darahnya tertutup tunggal
Morfologinya terdiri dari kepala,dada,badan dan ekor
Geraknya dengan berenang di dalam air menggunakan sisik, gurat sisi,
sirip dan ekor.
Hidup di air tawar maupun air asin (laut).
2
Ibid. hlm 16
4
nyaris tahan air. Ikan juga memiliki sirip yang berguna untuk menentukan
arah dan posisi berenang.
Tidak lepas dari sistem pernafasannya, ikan menggunakan insang
yang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu
lembap. Setiap insang terdiri dari satu lengkung insang yang bertulang,
sebaris sisir insang dan dua baris filament insang lembut. Setiap filament
insang memiliki banyak sekali pembuluh darah dan filamen insang ini
memiliki ruang permukaan yang besar untuk pertukanran gas. Bagian
terluar insang berhubungan dengan air sedangkan bagian dalamnya
berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.
5
Struktur Tubuh Pisces
(Ikan)
4
Hurip pratomo. Identifikasi pisces. (Bandung :PT pustaka. 2007). Hlm 89
6
Merupakan hewan berdarah dingin suhu tubuhnya dapat berubah-ubah
sesuai dengan suhu lingkungan.
Pernapasan umumnya dilakukan dengan menggunakan insang.
Umumnya ovipar dan fertilisasi eksternal (di luar tubuh induk)
Cor (jantung) terdiri dari dua ruang yaitu atrium dan ventrikel
Bentuk tubuh ikan dikelompokkan menjadi delapan, yaitu:
Fusiform, dengan ciri bentuk tubuh ramping, potongan dan bentuk
badan elips, bentuk ekor sempit, sering disebut dengan bentuk torpedo.
Contohnya ikan tuna.
Compressed, bentuk tubuhnya pipih dan kecepatan berenang konstan.
Contohnya ikan mas.
Depressed, badan berbentuk picak. Contohnya ikan pari.
Angulliform, bentuk tubuh sangat panjang dan bundar. Contohnya ikan
belut.
Filiform, bentuk tubuh panjang seperti benang dan sangat tipis.
Contohnya ikan snipe cel.
7
d. Plakoid : sisik yang memiliki struktur seperti gigiTerdapat pada ikan
hiu dan ikan bertulang rawan lainnya.
8
Ada empat jenis tipe mulut ikan yaitu:
a. Tipe Terminal (mulut ikan terletak diujung depan kepala).
b. Tipe Subterminal (mulut ikan terletak didekat ujung depan kepala).
c. Tipe Superior (mulut ikan terletak diujung bagian atas).
d. Tipe Inferior (mulut ikan terletak dibawah kepala).
9
2.4 Reproduksi Pisces (Ikan)
Reproduksi pisces terjadi secara seksual, memiliki organ kelamin jantan
dan betina. Fertilisasinya bisa terjadi secara eksternal maupun internal. Fertilisasi
eksternal yaitu dilakukan dengan cara gamet-gametnya dikeluarkan dari dalam
tubuhnya sebelum fertilisasi. Fertilisasi ini dilakukan oleh hewan-hewan akuatik.
Fertilisasi internal yaitu dilakukan dengan cara sperma dimasukkan ke dalam alat
reproduksi betina, selanjutnya terjadi fertilisasi, setelah pembuahan telur
membentuk membrane fertilisasi yang menghalangi pemasukan sperma lainnya.
Kadanng sperma itu hanya untuk mengaktivasi telur. Fertilisasi ini dilakukan
untuk adaptasi dengan kehidupan darat. Sebagian besar betina dan jantan
merupakan individu terpisah. Akan tetapi, pada beberapa family jantan dan
betinanya bisa terdapat pada satu individu sehingga mereka dapat melakukan
pembuahan sendiri (hemafrodit).
Terdapat 3 (tiga) macam proses reproduksi pada kelas pisces yaitu ovipar,
vivipar dan ovovivipar. Sebagian besar ikan melakukan reproduksi ovipar yaitu
pembuahan di luar tubuh ikan betina dengan cara mengeluarkan telur dari dalam
tubuh ikan betina dan akan dibuahi oleh ikan jantan. Saat dibuahi, sel sperma akan
masuk ke sel telur (oosit) melalui lubang yang disebut mikrofil. Biasanya satu sel
telur hanya dapat dimasuki oleh satu selsperma. Oosit yang telah dibuahi disebut
10
zigot. Contoh ikan yang bereproduksi dengan cara ovipar adalah salmon, belut,
ikan tuna, ikan mas.
Pada reproduksi secara vivipar, pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan
betina. Perkembangan embroil di dalam tubuh betina dibantu oleh plasenta yang
memberikan nutrisi pada embrio.
Pada reproduksi ovovivipar, perbedaanya adalah, embrio tidak
memperoleh nutrisi secara langsung dari induknya melainkan dari kuning telurnya
dan tubuh induknya berfungsi sebagai tempat perlindungan. Setiap embrio
berkembang di dalam telurnya masing-masing. Setelah cukup umur, telur akan
pecaj di dalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina indukbetinanya.
Contoh ikan yang mengalami reproduksi vivipar dan ovovivipar adalah ordo
Lamniformes (ikan hiu). Anak yang dihasilkan lebih sedikit dari yang
bereproduksi secara ovipar.
Organ reproduksi ikan ada dua yaitu alat kelamin luar ( lubang
pengeluaran sel telur) dan alat kelamin dalam (oviduk, ovarium).
Pada ikan pembuahan secara eksternal, betina tidak mengeluarkan telur
yang bercangkang, namun ovum yang tidak akan berkembang jika tidak dibuahi
lebih lanjut. Ovum tersebut dikeluarkan melalui kloka, sehingga terjadi fertilisasi
di dalam air. Telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil
berwarna putih yang akan menetas dalam kurun waktu 24-40 jam. Sedangkan
pada ikan yang pembuahannya secara internal, seperti hiu dan pari, sel telur tetap
dihasilkan oleh ovarium kemudian menuju oviduk untuk dibuahi dan selanjutnya
akan melekat pada uterus hewan betina.
system reproduksi adalah system mempertahankan/melestarikan spesies
dengan menghasilkan keturunan. Embriologi adalah urutan proses perkembangan
dari zygot sampai menjadi anak ikan dan seterusnya.
organ-organ reproduksi yaitu kelamin (gonad), yang menghasilkan sel-sel
kelamin (gamet). Gonad jantan (testis) dan sepasang (kiri kanan) dan
menghasilkan spermatozoa, sedangkan gonad betina (ovarium) menhasilkan telur.
Tipe reproduksi berdasarkan organ kelamin ada dua macam yaitu :
1. Biseksual (individu betina terpisah dari induk jantan)
2. Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu)
11
Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa, reproduksi, ada
dua macam yaitu :
1. Eksternal (ovivar) yaitu pembuahan embrio terjadi diluar tubuh betina.
Jumlah telur ratusan/ribuan
2. Internal (vivivar dan ovovivar)
Vivivar yaitu pembuahan terjadi dalam tubuh betina. Embrio mendapatkan
sari makanan dari induk sampai menetas, sedangkan ovovivivar yaitu
pembuahan memerlukan spermatozoa. Dan embrio mendapat sari makanan
dari kuning telur.
Berdasarkan dari perlindungan terhadap telur anak kan dibagi menjadi
beberapa golongan
1. Tanpa perlindungan (terjadi ditempa terbuka)
2. Membuat sarang (terbuat dari daun-daun kayu ataupun pasir)
3. Sarang dilokasi khusu (dibebatuan)
4. Perlindungan induk diluar tubuh (buih/gelembung)
5. Perlindungan induk dluar tubuh ( didalam mulut)5
12
Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus
Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi,
dsb
Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
menentukan cara bergeraknya mempengaruhi bentuk tubuh
sistem urat daging dan sistem rangka
O2 dar i perairan ditangkap oleh sistem pernafasan dan peredaran darah dibawa
ke seluruh tubuh melalui darah, darah dipertukarkan dg CO2
13
menutup luka
mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)membuat sarang (pada
spesies ikan tertentu)
c. Kelenjar Racun
Kelenjar racun yaitu kelenjar modifikasi dari kelenjar lender.Pada
spesies-spesies tertentu letaknya berbeda-beda. Ada yang letaknya di sirip-
sirip atau ditempat-tempat lain. Fungsi kelenjar racun yaitu untuk
pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan.
d. Sumber pewarnaan (organ cahaya)
Sumber pewarnaan pada ikan-ikan laut berfungsi untuk
penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar dari predator,
menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan jenis.
14
b. tempat melekatnya otot
c. pelindung organ-organ dalam
d. pembentuk eritrosit
Berdasarkan strukturnya, rangka tulang ikan ada 2 macam, yaitu:
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-
ikan)
Berdasarkan letaknya, rangka tulang ikan ada beberapa macam, antara
lain :
a. tulang tengkorak
b. tulang punggung
c. tulang rusuk
Sistem pencernaan
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui cara fisik
dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam
usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran
darah.
Saluran pencernaan terdiri dari banyak organ, antara lain:
a. Hati
b. Empedu
c. Pankreas
d. Lambung
e. Esofagus
f. mulut/rongga mulut,
g. usus
15
keluar tubuh.
Sistem sirkulasi terdiri dari beberapa organ, yaitu:
a. jantung,
b. pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-
kapiler darah
Jantung ikan berfungsi sebagai pemompa/pengedar darah
(plasma darah dan butir-butir darah) ke seluruh bagian tubuh.
Adapun bagian-bagian dari jantung ikan adalah:
a. Atrium – berdinding tipis
b. Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
c. Bulbus arteriosus
Sistem pernafasan
Sistem pernafasan pada ikan berfungsi untuk pertukaran CO2 (sisa-sisa
proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan,
dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).
Mekanisme pernafasan pada ikan dimulai dengan pertukaran gas CO 2dan
O2 yang terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui mulut
terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan
diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah
akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung
O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.
Hal-hal yang berkaitan dg sistem pernafasan, antara lain:
a. Perairan harus mengandung O2 cukup banyak.
b. Bila perairan kekurangan O2 biasanya ikan akan menuju permukaan
ataupun tempat-tempat air yg berarus.
c. 2.Daun insang harus dalam keadaan lembab.6
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2, antara lain:
1. Ukuran dan umur (standia hidup). Ikan-ikan kecil membutuhkan lebih banyak
O2.7
6
Bratowidjoyo,zoologi dasar.hlm 96-100
7
Bratowidjoyo,zoologi dasar.hlm.162
16
2. Aktivitas ikan. Ikan-ikan yang aktif berenang membutuhkan lebih banyak O2
dari pada ikan-ikan yang tidak aktif berenang.
3. Jenis kelamin. Ikan betina membutuhkan lebih banyak O2 dari pada ikan
jantan.
17
Sistem Osmoregulasi pada ikan yaitu sistem pengaturan keseimbangan
tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) ikan dengan tekanan osmotik
habitat (perairan).
Organ-organ dalam sistem osmoregulasi antara lain:
Kulit,
Insang,
Lapisan tipis mulut,
Ginjal
Ginjal teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang
punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Fungsi Ginjal, antara lain:
1. Menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang. Zat-zat yang
diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah.
2. Mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan
osmotik cairan tubuh. Ikan-ikan yang hidup di laut memiliki tekanan osmotic
yang berbeda dengan ikan-ikan yang hidup di perairan tawar.Sehingga
struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda, demikian juga dengan sistem
osmoregulasinya.
BAB III
8
Ibid. hlm 100-105
18
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan yaitu:
1. Fisiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala proses yang
berlangsung dalam
2. tubuh mahluk hidup, baik organisme bersel tunggal maupun bersel
banyak, termasuk interaksi antar sel,jaringan, organ serta semua
komunikasi intercellular, baik energetik maupun metabolic
3. System anatomi fisiologi yaitu:
Sitem penutup tubuh
System rangka
System otot
System pernapasan
System peredaran darah
System pencernaan
System saraf
System hormone
System ekspresi dan osmoregulasi
System reproduksi dan embriologo
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
19
Bratowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1994. Zoologi Dasar. Jakarta
Penerbit Erlangga
20