Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEDUA

FULL TERM PAPER


EKOLOGI POPULASI
PERAN PAUS PEMBUNUH (Orcinus orca) DI EKOSISTEM LAUT

FALAH FARIKHATIN
15/386943/PBI/1342

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS BIOLOGI


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

ABSTRAK
Paus pembunuh (Orcinus orca) adalah mamalia laut besar dari bangsa Cretacea
yang sapat ditemukan di semua wilayah laut terbuka. Orcinus orca berperan sebagai
predator puncak pada rantai makanan di ekosistem laut. Orcinus orca dibedakan menjadi 3
ekotipe berdasarkan cara berburu dan bersosialisasi, yaitu residen, transien atau offshore.
Paus ini juga dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu tipe A, tipe B, tipe C dan tipe D. Paus
O. orca menggunakan berbagai macam mekanisme yang berbeda untuk menggiring
mangsanya, yaitu menggunakan peluit, panggilan diskrit dan klik yang berfungsi sebagai
alat komunikasi dan navigasi untuk mengetahui keberadaan kelompoknya. Mangsa paus O.
orca terdiri dari ikan, penguin, anjing laut dan mamalia laut lainnya yang lebih besar.
KATA KUNCI: Paus pembunuh (Orcinus orca), predator, ekosistem laut
PENDAHULUAN
Laut merupakan ekosistem perairan yang sangat luas, di dalam ekosistem laut
terjadi proses dimakan dan memakan antar organisme yang berada di dalamnya. Fungsi
rantai makanan di ekosistem laut adalah untuk menjaga keseimbangan peran dan fungsi
makhluk hidup di dalamnya. Paus pembunuh (Orcinus orca) adalah mamalia terbesar yang
ada di lautan. O. orca merupakan salah satu mamalia dari bangsa Cetacea yang menjadi
spesies terkuat di lautan dan menjadi predator puncak. Orcinus orca menjadi pengendali
ekosistem laut dengan memangsa organisme laut lainnya, O. orca umumnya memakan
ikan-ikan kecil dan cumi-cumi, bahkan paus ini juga dapat memangsa mamalia laut lainnya
seperti paus balin, paus sperma, hiu, lumba-lumba dan beberapa burung laut (Pitman et al.
2015). Spesies ini ditemukan di seluruh samudera, dari kawasan bersuhu rendah seperti
Artik dan Antartika hingga kawasan bersuhu hangat (Marilyn dan White, 2010; Ainley dan
Ballard, 2012).
Paus O. orca dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu tipe A, tipe B, tipe C dan tipe D.
Tipe-tipe paus ini dibedakan berdasarkan pola makan dan letak bintik putih yang ada pada
tubuhnya (Ainley dan Ballard, 2012). Tipe A lebih sering memangsa paus minke, tipe B
yang ukurannya lebih kecil dari tipe A lebih sering memangsa anjing laut dan singa laut,
tipe C merupakan tipe paus pembunuh berukuran paling kecil yang memangsa ikan-ikan
kecil, dan tipe D masih menjadi misteri bagi para peneliti (Ainley dan Ballard, 2012; Dunn
dan Claridge 2014).

Paus O. orca dapat membuat berbagai macam suara untuk komunikasi, dan masingmasing tipe paus memiliki suara khas sendiri yang dapet terdengar dari kejauhan. Suara
tersebut dikenal dengan suara echo. Paus O. orca menggunakan suara tersebut bukan hanya
untuk berkomunikasi tetapi juga untuk menggoda lawan jenis, berburu, mengukur
kedalaman dan pengungkap lokasi mereka (Samarraa, 2015).
Tulisan ini bertujuan untuk (1) mempelajari peran dan distribusi O. orca; (2)
mempelajari tingkat predasi dan home range O. orca; (3) mempelajari interaksi antara O.
orca dengan mangsanya dan strategi O. orca untuk menarik perhatian mangsanya dan (4)
mempelajari jenis mangsa O. orca.
PEMBAHASAN
Paus pembunuh (Orcinus orca) dapat ditemukan hampir di semua habitat laut atau
muara, tetapi paling sering ditemukan di daerah yang memiliki produktivitas tinggi,
terutama di daerah lintang yang lebih tinggi. Paus O. orca juga dapat ditemukan dari zona
dekat pantai sampai laut terbuka. Paus O. orca biasanya legih suka pada kedalaman 20-60
m, namun juga sering ditemukan pada perairan dangkal di sepanjang garis pantai atau
kadang juga menyelam sampai kedalaman 300 m untuk mencari mangsa. Pergerakan paus
O. orca sangat luas dan memiliki daerah jelajah yang sama setiap tahunnya. Beberapa Paus
O. orca tercatat melakukan migrasi dari Alaska menuju California dengan jarak tempuh
lebih dari 2000 km, paus O. orca juga tercatat mampu melakukan migrasi dari Kutub Utara
menuju Atlantik. Pola pergerakan paus O. orca dipengaruhi oleh ketersediaan spesies
mangsa, sebagai contoh puncak penampakan paus O. orca di Bahama terjadi selama
musim akhir musim semi dan awal musim panas yang bertepatan dengan migrasi musiman
pelagis ikan (Dunn dan Claridge 2014).
Paus O. orca dalam ekosistem laut memiliki peranan yang sangat penting, yaitu
sebagai penyeimbang ekosistem laut secara menyeluruh dalam efek rantai makanan. Dalam
rantai makanan Paus O. orca menduduki puncak ekosistem dan memakan anggota dari
karnivora tingkat pertama. Paus O. orca merupakan mamalia laut yang sangat aktif dan
akrobatik, mereka adalah salah satu hewan tercepat di laut yang dan sering menerobos air,
lobtail (mengepakan ekornya yang pipih ke permukaan air laut) dan spy-hop
(memunculkan kepala ke permukaan air). Paus O. orca merupakan predator teratas di
ekosistem laut yang paling mempengaruhi populasi mangsa. Paus O. orca memiliki
kebiasaan makan yanga sangat luas, terdiri dari ikan, burung camar, penguin, kura-kura,

cumi-cumi dan mamalia laut. Paus O. orca tidak memiliki predator alami, meskipun
demikian paus O. orca muda dapat diserang oleh paus O. orca dewasa lain atau hiu besar.
Paus O. orca telah dipelajari secara ekstensif terutama di sepanjang pantai barat
Kanada. Studi jangka panjang di Kanada menunjukan bahwa paus O. orca muncul sebagai
populasi residen, transien atau offshore, yang memiliki perbedaan gaya berburu dan
organisai sosial. Peneliti mengidentifikasi populasi paus O. orca yang memakan ikan dan
populasi migrasi yang hanya menargetkan mamalia laut. Kelompok residen merupakan
kelompok yang paling sering ditemui di perairan pantai Pasifik. Kelompok ini
mengunjungi wilayah yang sama secara konsisten. Resident juga terkadang berenang
bersama mamalia laut lainnya seperti anjing laut dan singa laut, dimana hewan ini adalah
mangsa utama kelompok transient. Kelompok transient dapat ditemukan di sepanjang
pantai Samudra Pasifik, Alaska dan California. Kelompok paus O. orca selanjutnya adalah
offshore, paus ini memiliki perbedaan genetik dengan kelompok residen dan transient.
Offshore memiliki bentuk tubuh yang lebih kecil dari kelompok paus O. orca lain, namun
mereka dapat melakukan perburuan dengan kelompok besar serta dapat menyerang dan
memangsa hiu serta paus lain. Tiga ekopite ini digunakan untuk mempertahankan isolasi
sosial satu sama lain meskipun dalam rentan habitat tumpang tindih (overlapping) (Marilyn
dan White, 2010).
Paus O. orca merupakan hewan yang memiliki karakter sosial yang tinggi, hal ini
dapat dilihat dari pergerakan paus O. orca yang menghabiskan hidup mereka dalam
kelompok yang stabil yang disebut dengan Pods dan berburu secara kooperatif. Migrasi
kelompok sosial pods sangat jelas, biasanya mereka membetuk kelompok yang terdiri dari
2 hingga 15 individu paus O. orca, kadang-kadang paus ini juga membentuk kelompok
yang lebih besar hingga beberapa ratus individu, namun hal ini jarang terjadi dan dianggap
sebagai pengelompokan sementara dari unit sosial kecil yang berkumpul saat mendekati
musim pemangsa, interaksi sosial dan atau saat musim kawin.
Ilmuwan di Antartika mengidentifikan beberapa tipe paus O. orca dan menyatakan
bahwa masing-masing tipe memiliki habitat berbeda, preferensi mangsa dan strategi
berburu yang berbeda. Pola serupa jga ditemukan antara paus O. orca di Atlantik, Pasifik
Tropis dan Samudra Hindia. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Marilyn dan White,
2010 menyatakan bahwa setiap kelompok Paus O. orca memiliki tehnik yang berbeda-beda
dalam memburu mangsanya. Namun meskipun memiliki cara yang berbeda-beda dalam

memburu mangsanya antar kelompok, para peneliti beberapa kali menemukan beberapa
individu dalam satu kelompok mengkonsumsi berbagai jenis mangsa yang berbeda.
Paus pembunuh O. orca memiliki penglihatan yang tidak baik di dalam perairan
yang gelap, namun seperti spesies paus yang lain paus O. orca menggunakan sonar untuk
mengetahui keadaan lingkungan perairan mereka terutama dalam memburu mangsa dan
navigasi. Paus ini memburu mangsanya dalam keheningan sebagai upaya agar tidak
terdengar oleh mangsanya. Paus O. orca menggunakan siulannya untuk untuk berbicara
satu sama lain dan sebagaiuntuk menemukan jalan disekitar mereka. Gema dari siulan ini
juga berfungsi untuk membantu individu lain untuk memetakan lingkungan mereka dan
untuk menentukan lokasi pencarian makan selanjutnya. Paus O. orca memiliki 3 kategori
vokalisasi yang digunakan untuk komunikasi dan navigasi, yaitu peluit, panggilan diskrit
dan klik. Paus ini menggunakan panggilan diskrit dan peluit ketika berkomunikasi di dalam
dan di antara pods. Masing-masing kelompok memiliki dialek diskrit yang berbeda dari
pods lain. Klik hanya digunakan untuk ekolokasi (Samarraa, 2015).
Ketersediaan pangan sangat mempengaruhi besarnya populasi paus O. orca di
dalam ekosistem laut. Rendahnya kepadatan Paus O. orca di daerah Tropis dapat
diasumsikan bahwa daerah tersebut tidak memiliki mamalia laut yang memadahi sebagai
sumber pangan Paus O. orca (Dunn dan Claridge 2014). Paus O. orca juga sangat selektif
dalam memilih makanannya, saat mangsa tersedia dalam jumlah yang melimpah paus O.
orca akan memilih bagian-bagian tubuh tertentu untuk dikonsumsinya, misalnya bagian
ventral dari paus balin atau bagian otot dada penguin, kemudian menyisakan bangkai
mangsa untuk organisme lain (Dunn dan Claridge 2014).
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh bpara ilmuwan, sekelompok paus O. orca
berenang secara parallel ke arah Pantai Cape Crozier untuk mendekati mangsanya, yaitu
koloni penguin yang berjumlah 500.000 ekor. Paus betina dewasa yang berukuran besar
akan keluar dari kelompoknya dan menggiring penguin agar penguin mendekat ke arah
kelompok O. orca dengan cara melakukan lonjakan kemudian kembali lagi ke dalam
kelompok (Ainley dan Ballard, 2012). Selain menyerang penguin sebagai mangsanya, paus
O. orca juga menyerang mamalia laut lainnya yang berukuran lebih besar, diantaranya
adalah Paus Humpback dan Lumba-lumba Spinner (Stenella longirostris). (Dunn dan
Claridge 2014)

KESIMPULAN
Dari pembahsan di atas dapat disimpulkan bahwa (1) Paus O. orca berperan sebagai
top predator di ekosistem laut; (2) paus O. orca dapat ditemukan di semua wilayah laut,
terutama laut terbuka; (3) paus O. orca bekerja secara kelompok untuk memburu
mangsanya dengan beberapa cara, yaitu peluit, panggilan diskrit dan klik yang digunakan
untuk berkomunikasi dan navigasi (4) pauus O. orca makan berbagai memangsa besar
seperti penguin, anging laut, singa laut maupun paus humpback.
DAFTAR ACUAN
Ainley. D. G, and G. Ballard. 2012. Trophic interactions and population trends of killer
whales (Orcinus orca) in the southern ross sea. Aquatic Mammals. 38 (2): 153-160.
Dunn. C, and D. Claridge. 2014. Killer whale (Orcinus orca) occurrence and predation in
the Bahamas. Journal of the Marine Biological. 94 (6): 13051309.
Marilyn. E., Dahlheim, and P. A. White. 2010. Ecological aspects of transient killer whales
Orcinus orca as predators in southeastern Alaska. Wildlife Biology. 16(3): 308-322.
Pitman. R. L., J. A. Totterdell., H. Fearnbach., L. T. Balance., J. W. Durban, and H. Kemps.
2015. Whale killers: Prevalence and ecological implications of killer whale
predation on humpback whale calves off Western Australia. Marine Mammal
Science. 31 (2): 629657.
Samarraa. F. I. P. 2015. Variations in killer whale food-associated calls produced during
different prey behavioural contexts. Behavioural Processes. 116: 3342.

Anda mungkin juga menyukai