Anda di halaman 1dari 11

56

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikhtiologi berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu “Ichthyes” yang

artinya ikan dan “Logos” artinya ilmu. Ichtyologi adalah suatu ilmu yang khusus

mempelajari tentang ikan dan segala aspek kehidupan ikan yang meliputi

taksonomi, biologi (morfologi, anatomi, fisiologi, genetika, reproduksi, dll) dan

ekologi (struktur komunitas, populasi, habitat, predator, dan persaingan serta

penyakitnya).

Ikan merupakan binatang vertebrata yang berdarah dingin (poikiloterm),

hidup di dalam lingkungan air, pergerakan dan keseimbangan tubuhnya terutama

menggunakan sirip dan umumnya bernafas dengan insang. Setiap jenis ikan

memiliki ciri-ciri taksonomi biologis dan ekologis yang spesifik meskipun ada

beberapa kemiripan ikan yang merupakan objek dalam mata kuliah ichtyologi,

dalam mempelajarinya diperlukan pendekatan baik secara kasat mata (ekternal

anatomy), bagian dalam tubuh (internal anatomy) dan organ tambahan yang

dimiliki oleh beberapa jenis ikan. Struktur internal dan eksternal ikan memberi

gambaran bentuk tubuh dan bagian tubuh ikan yang akan menunjukkan pola

makan, membedakan jenis kelamin, dan diagnosis penyakit. Ichtyologi mampu

memberikan gambaran ikan secara lengkap kepada dunia perikanan baik secara

external maupun internal, tidak hanya sekedar anatomi ikan saja. Oleh karena itu

banyak kepentingan dunia perikanan yang dipelajari dan dipecahkan dengan

bersumber dari ichtyologi.


57

Pada praktikum ini kami mengamati sistem urogenetalia pada ikan

baronang. Dimana Sistem urogenetalia merupakan kombinasi dari sistem urinaria

(eksresi) dan sistem genitalia (reproduksi). Sistem urinaria meliputi pembuangan

sisa hasil metabolisme, baik melalui usus dan kulit (sebagian kecil) maupun

melalui alat ekskresi khususnya hinjal (sebagian besar). Sedangkan sistem

genitalia meliputi sistem didalm reproduksi yaitu proses dihasilkannnya spesies

baru oleh spesies sebelumnya, yang didahului oleh pencampuran dengan

perubahan gendan ciri-ciri pada spesies sebelumnya yaitu nampak pada spesies

baru.

B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengamati letak alat-alat yang

digunakan dalam proses ekskresi (pengeluaran) dan reproduksi (pembiakan) ikan.

Manfaat dari praktikum ini yaitu memberikan pemahaman dan

pengetahuan kepada praktikan mengenai sistem urogenitali pada ikan


58

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Ikan

Klasifikasi ikan Baronang (Siganus guttatus) menurut Ilham, (2017) yaitu

sebagai berikut :

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Order : Perciformes
Family : Siganidae
Genus : Siganus
Species : Siganus guttatus

Gambar 13. Ikan Baranong (Siganus guttatus)


(Sumber:Dok. Pribadi,2019)

B. Morfologi dan Anatomi

Ikan Baronang (Siganus guttatus) memiliki ciri-ciri morfologi yaitu kepala

yang tidak bersisik, tubuhnya membujur dan memipih lateral, Tubuhnya

dilindungi oleh sisik yang kecil dan halus dengan warna yang bervariasi, memiliki

tipe sisik cyloid, mulut kecil, posisinya terminal. Badan bagian atas bertitik putoh

pucat, kelabu atau kuning emas agak kehijauan, sedangkan bagian perut bertitik-
59

titik, kadang-kadang titik tersebut kabu, tidak ada perbedaan yang mencolok

antara spesies yang berkelamin jantan dengan spesies yang berkelamin betian,

sisirp ekor pinggiran berlekuk (emarginate) atau bercagak (forked), rahang atas

selalu lebih panjang dibandingkan dengan panjang rahang bawah.

Dari segi pola perwarnaan, pada umumnya ikan Baronang (Siganus

canliculatus)memiliki warna yang bagian sirip –sirip berwarna putih pucat, hijau

terang keabu-abuan pada bagian atas, terdapat bintik-bintik pada bagian tubuh

dengan warna putih pucat (Sahabuddin ddk, 2015).

C. Habitat dan Penyebarannya

Ikan baronang banyak dijumpai di daerah pantai yang banyak tumbuhan

lautnya, misalnya di daerah terumbu karang yang banyak ditumbuhi lamun dan

alga. Ikan tersebut hidup pada daerah berkarang, dasar perairan berpasir yang

banyak ditumbuhi rumput laut dan sering masuk dalam tambak. Ikan barong jenis

Siganus javus dan Siganus vermiculatus umumnya hidup di sekitar perairan yang

berhutan bakau, pelabuhan dan kadang-kadang masuk dalam sungai serta danau

(Suharyanto,2008)

Gunderman et al. (1983) menyatakan bahwa ikan famili Saganidae

menempati sebaran habitat yang luas pada daerah pesisir tropis sampai subtropis

di samudera Hindia dan Pasifik Barat. Pada umumnya ikan barong hidup disekitar

ekosistem terumbu karang, ekosistem yang banyak ditumbuhi lamun dan rumput

laut.
60

D. Fisiologi dan Reproduksi

Reproduksi merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan

hidup suatu organisme. Umumnya, ikan melakukan reproduksi secara eksternal.

Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan saling mendekat satu sama lain,

kemudian si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya, si jantan akan segera

mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini bercampur di dalam air

(Aulia, 2016)

Induk jantan Siganus guttatus mulai matang kelamin pada ukuran panjang

27,0-36,6 cm dan berat 650-800 gram. Pematangan gonad dan pemijahan secara

alami induk ikan Baronang dapat terjadi di lingkungan air laut dengan salinitas

28-30 ppm dan suhu antara 23-32 derajat Celsius. Pematangan tersebut terjadi

sepanjang tahun (Turang dkk, 2019).

E. Makanana dan kebiasaan makan

Makanan merupakan salah satu faktor yang paling penting bagi

kelangsungan hidup ikan. Ketersedian makanan di perairan dapat mempengaruhi

populasi ikan salah satunya ikan baronang. Hasil analisis lambung ikam baronang

menunjukan bahwa ikan ini merupakan jenis ikan herbivora. Ikan herbivora

merupakan golongan ikan yang memakan bahan tumbuhan yang hidup di air atau

di dalam lumpur, misal alga, hifa jamur, alga biru.

Secara umum, organisme ikan dengan morfologi demikian, mempunyai

makanan utama yakni lamun, dangkan sebagai makanan pelengkapnya yaitu

gastropoda, alga dan crustasea (Muliati dkk, 2016).


61

F. Nilai Ekonomis

Ikan beronang merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai

ekonomis penting dan potensial untuk dibudidayakan (Lam, 1974; Chan,1981).

Ikan tersebut hidup pada daerah berkarang, dasar perairan berpasir yang banyak

ditumbuhi rumput laut dan sering masuk dalam tambak. Ikan beronang jenis

Siganus javus dan Siganus vermiculatus umumnya hidup di sekitar perairan yang

berhutan bakau,pelabuhan, dan kadang-kadang masuk dalam sungai serta danau

(Lam, 1974). Menurut Ranoemihardjo dan Kusnendar (1984), dengan

perkembangan teknologi kini ikan beronang dapat dibudidayakan di tambak

terutama tambak-tambak yang ditumbuhi lumut sutera (Chaetomorpha sp) dan

lumut perut ayam (Enteromorpha intestinalis).


62

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 oktober 2019,

pukul 07.30 - Selesai , di Laboratorim Teknologi Hasil dan Perikanan Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum, dapat dilihat pada

Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.


No Alat dan Bahan Satuan Kegunaan
1. Alat
-Baki - Untuk meletakkan organisme yang
diamati.
-Mistar Cm Untuk mengukur panjang
organisme yang diamati.
-Lup - Untuk mengamati sisik organisme.
-Pinset - Untuk mencabut sisik ikan.
-Gunting tajam - Untuk menggunting ikan.
-Gunting tumpul - Untuk mengguntingikan.
-Cutter/pisau - Untuk membedah ikan.
-Lap halus - Untuk lap tangan.
-Lap kasar - Untuk lap tangan.
-Camera - Sebagai alat dokumentasi.
2. Bahan
-Ikan Baronang Ind Sebagai objek yang diamati.
-Sunlight - Sebagai bahan pembersih.
-Tissu - Sebagai bahan pembersih.
Air Panas - Sebagai bahan perebus ikan
63

C. Prosedur Kerja

Adapun Prosedur kerja pada praktikum sistem urat daging yaitu sebagai

berikut :

- Lakukan pembedahan seperti pada waktu mengamati alat pencernaan

makanan kemudian keluar saluran pencernaan tersebut agar mudah untuk

mengerjakan selanjutnya.

- Keluarkan testes atau ovarium yang akan diamati dengan menggunakan

gunting untuk memotong dan pinset untuk menarik keluar.

- Gunakan mikroskop untuk mengamati sperma dan telur.


64

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan sistem urogenitalia pada ikan Baronang (Siganus

guttatus) yaitu sebagai berikut :

Keterangan :
1. Ginjal
2. Urinari bledder
3. Gonad
4. Hati
5. Pankreas

B. Pembahasan

Sistem Urogenitalia merupakan kombinasi dari sistim urinaria (Eksresi)

dan sistim genitalia (Reproduksi) sistim urianaria meliputi pembuaga sisa hasil

metabolisme, baik melalui usus dan kulit (sebagian kecil) maupun melalui alat

eksresi khususnya ginjal (sebagian beasar). Organ yang termasuk dalam sistem

Urinaria yaitu : ginjal, Wolfian duct, Urinaria bladder, (Kantung air seni), dan

Urinaria papilla. Sedangkan pada sistem genitalia meliputi sistim didalam

reproduksi yaitu proses yang dihasilkanya. Spesies sebelumnya, yang didahului

oleh pencampuran dengan perubahan gen dan ciri-ciri pada spesies sebelumnya

itu Nampak pada spesies baru. Alat reproduksi pada jantan terdiri atas testis,Vas
65

deferens, dan Genitel pore (Lubang genital). Sedangkan alat reproduksi pada

betina terdri dari Ovari dan Oviduct (Ermayant dkk, 2018).


66

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan Pengamtan Praktikum terdapat beberapa

kesimpulan yaitu sebagai berikut :

- Sistem Urogenitalia merupakan kombinasi dari sistim urinaria (Eksresi) dan

sistim genitalia (Reproduksi) sistim urianaria meliputi pembuaga sisa hasil

metabolisme, baik melalui usus dan kulit (sebagian kecil) maupun melalui

alat eksresi khususnya ginjal (sebagian beasar).

- Organ yang termasuk dalam sistem Urinaria yaitu : ginjal, Wolfian duct,

Urinaria bladder, (Kantung air seni), dan Urinaria papilla. Sedangkan pada

sistem genitalia meliputi sistim didalam reproduksi yaitu proses yang

dihasilkanya. Spesies sebelumnya, yang didahului oleh pencampuran dengan

perubahan gen dan ciri-ciri pada spesies sebelumnya itu Nampak pada spesies

baru. Alat reproduksi pada jantan terdiri atas testis, Vas deferens, dan Genitel

pore (Lubang genital). Sedangkan alat reproduksi pada betina terdri dari

Ovari dan Oviduct.

B. Saran

Saran yang saya berikan pada praktikum ini adalah setiap melakukan

praktikum kebersihan laboratorium selalu dijaga sehingga dalam melaksanakan

praktikum bisa berlangsung secara efektif dan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai