Anda di halaman 1dari 44

LaporanMingguan

ZOOLOGI VERTEBRATA

DISUSUN

OLEH :

Nama : Nurul afdar


NPM : 1911010006
Kelas :1
Asisten meja : Dian saputri

LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH
2020
I. TanggalPratikum : 18 November 2020

II. Judul Pratikum : Pengamatan Pisces (Mengamati anatomi


internal dan eksternal dari ikan bandeng dan ikan kakap merah).

III. Tujuan Pratikum :

1. Mengenal morfologi luar ikan bandeng dan ikan kakap merah.

2. Mengenal bagian-bagian tubuh ikan bandeng dan ikan kakap merah.

3. Mengamati anatomi eksternal ikan bandeng dan ikan kakap merah.

IV. Dasar Teori

Ikan bandeng adalah ikan yang sering dijumpai di Indonesia, Ikan


bandeng sering dibudidayakan oleh orang Indonesia, Di asia tenggara ,
bandeng (Chanoschanos) adalah ikan yang popular dikonsumsi,. Ikan
bandeng merupakan spesies satu-satunya yang masih ada dalam familia
Chanidae (Bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada namun
sudah penuh). Bahasa bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dan
dalam Bahasa inggris milkfish (Novianto, 2011).

Ikan bandeng hidup di perairan pantai, muara sungai, hamparan


hutan bakau, lagon, daerah genangan pasang surut dan sungai. Ikan
bandeng dewasa biasanya berada di perairan littoral (Novianto, 2011).
Pemisahan secara alami berlangsung dalam Kelompok keciltersebar di
sekitar pantai dengan karakteristik habitat perairan jernih, dasar perairan
berpasir dan berkarang dengan kedalaman antara 10-30m (Muslim, 2004).

Ikan Kaka padalah salah satu jenis ikan konsumsi yang mempunyai
potensi cukup besar untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis
yang cukup tinggi.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis ikan kakap, diantaranya adalah ikan
kakap merah (Red snapper, Lutjanus sanguine) dan ikan kakap kehijauan
gelap yang dikenal dengan sebutan ikan kakap saja( giant saperch atau
seabass. Latescalcarifer). Kakap merah berasal dari suku Lutjanidae.
(Saanim 1948).

V. Alat dan Bahan

A. Alat : B. Bahan :

1. Alat bedah 1. Ikan bandeng

2. Baki bedah 2. Ikan Kakap merah

3. Koran bekas

4. Tisu/kain lap

5. Kertas hvs

6. Alat tulis

VI. Cara Kerja

1. Letakkan ikan diatas koran, lalu amatilah morfologi luar dari ikan
tersebut.
2. Siapkan alat bedah.
3. Letakkan ikan diatas baki bedah/ bejana lainnya.
4. Bedahlah ikan secara perlahan-lahan, lalu amatilah bagian-bagian
dari ikan tersebut.
5. Setelah dilihat seluruh bagian-bagian yang perlu diamati kemudian
gambarkan dan beri keterangan.
6. Buatlah laporan dari hasil pengamatan tersebut.
VI. Hasil Pengamatan

NO Gambar Keterangan

1.

2.
A. Pembahasan

Ikan Bandeng (chanoschanos)

Berdasarkan hasil pengamatan saya, Ikan bandeng ini memiliki


tubuh yang ramping dan ditutupi oleh sisik denga jari-jari lunak.Sirip ekor
yang Panjang dan bercagak. Mulut sedang dan non protractile dengan posisi
mulut satu garis dengan sisi bawah bola mata dan tidak memiliki sungut. Ikan
ini memiliki tubuh langsing dengan sirip ekornya bercabang sehingga mampu
berenang dengan cepat.

Warna tubuhnya putih keperak-perakan, mulut tidak bergerigi


sehingga menyukai makanan ganggang biru yang tumbuh di dasa rperairan
(herbivora).

Ikan bandeng bentuk tubuhnya ramping, mulut terminal, tipe sisik


cycloid, jari-jari semuanya lunak, jumlah sirip punggung antara13-17, sirip
anal 9-11, sirip perut 11-12, sirip ekornya Panjang dan bercagak, jumlah sisik
pada gurat sisi ada 75-80 keping, Panjang maksimum 1,7 in, biasanya 1,0 in.

Secara eksternal ikan bandeng mempunyai bentuk kepala mengecil


dibandingkan lebar dan Panjang badannya, matanya tertutup oleh selaput
lender (adipose). Sisik ikan bandeng yang masih hidup berwarna perak,
mengkilap pada seluruh tubuhnya.

Ikan bandeng termasuk jenis ikan pelagis yang mencari makanan di


daerah permukaan dan sering di jumpai di perairan dekat pantai atau daerah
litoral. Secara geografis ikan ini hidup di daerah tropisantara 300-400 LS dan
antara 400- BT-100 BB. Ikan ini suka hidup bergerombol dalam Kelompok
kecil antar 10 ekor, berenang dipermukaan perairan pantai pada saat air pasang.
Ikan Kakap Merah (Lutjanus bitaeniatus)

Berdasarkan hasil pengamatan saya, ikan kakap merah


mempunyai badan yang memanjang dan dapat mencapai ukuran 200 senti
meter. Umumnya rentang tubuhnya sekitar 25 hingga 100 senti meter dengan
bentuk gepeng, batang sirip ekor dan mulutnya lebar yang sedikit serong
dengan gigi-gigi halus. Bagian bawah penutup insang berduri kuat dan di
atasnya terdapat cuping bergerigi, kepala cembung atau sedikit cekung. Jenis
ikan ini umunya bermulut lebar dan agak menjorok kemuka, gigi konikel pada
taring-taringnya tersusun dalam satu atau dua baris dengan serangkaian gigi
caninya yang berada pada bagian depan.

Warna ikan kakap merah sangat bervariasi, mulai dari warna


kemerahan, kekuningan, kecoklatan,. Ada yang mempunyai garis-garis
berwarna gelap dan terkadang dijumpai adanya bercak kehitaman pada sisi
berwarna gelap dan terkadang di jumpai adanya bercak kehitaman pada sisi
tubuh sebelah atastepatdibawahawalsirippunggungberjarilunak.
Ikan kakap merah biasanya menghuni daerah perairan karang ke
daerah pasang surut di muara, bahkan beberapa spesies cenderung menembus
sampai keperairaan tawar. Jenis ikan kakap merah berukuran besar umumnya
membentuk gerombolan yang tidak begitu besar dan berupaya ke dasar
perairan menempati bagian yang lebih dlam dari pada jenis yang berukuran
kecil. Secara umum ikan kakap merah yang berukuran besarakan bertambah
pula umur maksimumnya dibandingkan yang berukuran kecil.
Kesimpulan

1. Ikan bandeng adalah ikan yang sering dijumpai di Indonesia, Ikan bandeng
sering dibudidayakan oleh orang Indonesia, Di asia tenggara , bandeng
(Chanoschanos) adalah ikan yang popular dikonsumsi,. Ikan bandeng
merupakan spesies satu-satunya yang masih ada dalam familia Chanidae
(Bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah
penuh). Bahasa bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dan dalam
Bahasa inggris milkfish (Novianto, 2011).

2. Ikan bandeng termasuk jenis ikan pelagis yang mencari makanan di daerah
permukaan dan sering di jumpai di perairan dekat pantai atau daerah litoral

3. Ikan kakap merah adalah spesies ikan kakap dari, samudera atlantik
termasuk teluk meksiko, dimana ia mendiami lingkungan yang terkair
dengan terumbu. Spesies ini merupakan komoditi perikanan penting dan
juga dicari sebagai ikan permainan.

4. Ikan kakap merah biasanya menghuni daerah perairan karang kedaerah


pasang surut di muara, bahkan beberapa spesies cenderung menembus
sampai ke perairaan tawar.
DAFTAR PUSTAKA

Arifudin, R. 1993. Bandeng Presto. Kumpulan Hasil-hasil Penelitian Pasca


panen Pfkanan. Pusat Penelitian dan PengembanganPerikanan. Jakarta.

Ahmad T. 1998. Budidaya Bandeng Secara Insentif. Jakarta :PenebarSwadaya.

Marzuki, Sahabi dan Djamal, Rachman. 1992. "Penelitian Penyebaran,


Kepadatan Stok Dan Beberapa Parameter Biologi Induk Kakap Merah
DanKerapu Di Perairan LautJawa Dan Kepulauan Riau". Jurnal Pen.Perikanan
Laut. No 68.
Lampiran :

Ikan Bandeng Klasifikasi :

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopteri
Ordo : Gonorynchiformes
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanoschanos

Ikan kakap Merah Klasifikasi :

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Lutjanidae
Genus : Lutjanus
Spesies : L.bitaeniatus
I. Tanggal Pratikum : 18 November 2020

II. Judul Pratikum. : Amfibi

III. Tujuan Praktikum . :

1. Agar peserta pratikum dapat mengidentifikasi bentuk luar dan


potografi alat kristal
2. Mengenai cara pencernaan kodok
3. Mengenai struktur kodok
4. Mengenai cara hidup kodok
5. Mengenai bagian organ kodok

IV. Dasar Teori :

Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik


dalam air tawar  (tak ada yang di air laut) dan di darat. Sebagian besar
mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernapas dengan
insang) ke dewasa (ampfibius dan bernapas dengan paru-paru),namun
beberapa jenis amfhibia tetap mempunyai insang selama hidupnya. Jenis-
jenis yang sekarang ada tidak mempunyai sisik luar, kulit biasanya tipis
dan basah (Kimball, 1999).

Amphibi merupakan perintis vertebrata daratan. Paru-paru dan


tulang anggota tubuh, yang mereka warisi dari moyang krosopterigia,
memberikan sarana untuk lokomosi dan bernapas di udara. Atrium kedua
dalam jantung memungkinkan darah yang mengandung oksigen langsung
kembali ke dalamnya untuk dipompa ke seluruh badan dengan tekanan
yang penuh. Sementara percampuran darah yang mengandung oksigen
dengan darah yang kurang mengandung oksigen terjadi dalam vertikel
tunggal, jantung yang beruang tiga itu agaknya memberikan peningkatan
yang berarti dalam efisiensi peredaran dan dengan demikian meningkatkan
kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan yang keras dan lebih
banyak berubah-ubah (Campbell, 1999).

 A. Pembagian Ordo

             Ada 3 bangsa dalam kelas amphibian, yaitu Ordo Caudata (Urodela),


adalah amphibia yang pada bentuk dewasa mempunyai ekor. Tubuhnya berbentuk
seperti bengkarung  (kadal). Beberapa jenis yang dewasa tetap mempunyai insang,
sedang jenis-jenis lain insangnya hilang,Ordo Salienta (Anura), pandai melompat,
pada hewan dewasa tidak ada ekor. Hewan dewasa bernapas dengan paru-paru.
Kaki dan skeleton sabuk tumbuh baik. Fertilisasi eksternal. Ordo Apoda
(Gymnophiana), tengkorak kompak, banyak vertebrae, rusuk panjang, kulit lunak
dan menghasilkan cairan yang merangsang. Antara mata dan hidung ada tentakel
yang dapat ditonjolkan keluar (Campbell, 1999).

 B. Karakteristik  Amphibi

            Ciri-ciri amphibi yaitu memiliki 3 ruang jantung yang terdiri dari 2 atrium
dan 1 ventrikel. Sirkulasi amphibi disebut sebagai sirkulasi ganda tertutup, yaitu
ganda yang berarti dua kali melewati jantung dan tertutup yang artinya darah tidak
keluar dari pembuluh darah. Amphibia bersuhu poikilotermis artinya mempunyai
suhu yang berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya. Amphibi mempunyai
selaput pada kaki “selaput natataria” yang berfungsi untuk berenang, juga
memiliki selaput pada mata “selaput niktitans” berfungsi untuk melindungi mata
dari gesekan air (Prowel, 2010).

              Amphibi hidup dengan dua habitat yaitu di habitat darat dan habitat air.
Termasuk hewan poikoloterm (berdarah dingin). Pembagian tubuh terdiri atas
kepala dan badan atau kepala, badan, dan ekor. Kulit lembap berlendir, terdiri dari
dermis dan epidermis. Warna kulit bermacam-macam karena adanya pigmen di
dalam dermis (biru, hijau, hitam, coklat, merah, dan kuning) tepat dibawah
epidermis. Mempunyai dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga
mulut. Penghubung antara rongga hidung dan rongga mulut disebut koane, di
kanan kiri tulang vomer yang berbentuk V, penghubung antara rongga mulut
dengan rongga telinga disebut Eustachius. Endokskeleton mempunyai kolumna
vertebralis (ruas tulang belakang). Terdapat sepasang rahang, gigi, lidah, dan
langit-langit (Abed, 2012).

               Dalam mempelajari ciri-ciri amphibian, dibedakan atas kepala, badan


dan anggota gerak. Kepala berbentuk segitiga , dengan moncong yang tumpul,
celah mulut lebar, bentuknya lebih kurang seperti bulan sabit. Rahang bawah tidak
bergerigi, rahang atas bergerigi atau tidak. Pada umumnya vomer bergigi,
kedudukan vomer terhadap nares posterior sangat penting untuk diidentifikasi. Di
dalam mulut terdapat lidah yang melekat pada dasar bawah bagian anterior.
Lubang hidung satu pasang terletak dekat ujung moncong mata besar dan mata
atas yang tebal berdaging dan kelopak mata bawah yang lebih tipis. Di sebelah
ventro caudal mata terdapat selaput pendengar yang lebar dan jelas dapat pula
tertutup kulit sehingga bentuknya tidak jelas yang disebut membran
tympanum (Tim Dosen, 2011).

Pada badan bufo, badannya bulat, pada rana lebih langsing, pada
bufo punggung hampir rata, tanpa penonjolan, pada rana ada penonjolan
pada tempat pesendian antara columna vetebralis dengan gelang panggul.
Pada ujung posterior terdapat lubang kloaka. Untuk anggota gerak tungkai
depan lebih pendek, dibedakan atas humerus, radio, ulna, karpus dan
dilengkapi dengan 4 buah jari. tungkai belakang lebih panjang. Diantara
jari-jari pada umumnya terdapat selaput tipis yang ukuran lebarnya
tergantung dari jenisnya. Pada sisi ventral jari-jari kadang-kadang
dilengkapi dengan tuberculum suarticulare. Pada metatarsa luaratutau
tuberculum metatarsal dalam (Schaums,  1989).
Banyak amphibia memperlihatkan prilaku sosial yang kompleks
dan beraneka ragam, khususnya selama musim kawin. Katak umumnya
merupakan makhluk yang diam, tetapi banyak spesies mengeluarkan
suara-suaru untuk memanggil pasangan kawin selama musim kawin.
Jantan bias bersuara keras untuk mempertahankan daerah kawin atau
menarik betina(Campbell, 1999).

Keadaan kulit pada amphibian dapat kasar berbintil-bintil dan


kering, dapat pula licin dan lembab. Tidak dijumpai adanya sisik, kadang-
kadang kulit membentuk lipatan-lipatan tertentu baik pada badan atau pada
tungkai. Warna kulit Ranaditentukan oleh adanya kronmathophora pada
kelenjar kulit. Kromathophora yang mengandung pigmen hitam dan
cokelat disebut melanophora sedangkan lipophora mengandung pigmen
merah, kuning dan orange (Tim Dosen, 2011).

V. Alat dan Bahan

A. Alat B. Bahan
1. seperangkat alat bedah 1. kodok sawah
2. baki bedah

3. tisu
4. Kaca pembesar

VI. Cara kerja


1. Siapkan preparatnya terlebih dahulu ( Kodok sawah )
2. Lalu letakkan preparat ( kodok sawah ) tersebut di atas baki bedah
3. Perhatikan bagian tubuh terlebih dahulu, lalu sayat perlahan bagian
tubuh yang akan di amati
4. Amati dan catat hasilnya
VII. Hasil Pengamatan

No Gambar Keterangan
.
VIII. Pembahasan

 A.Morfologi
             Struktur morfologi Rana cancarivora  adalah memiliki sepasang mata
yang terdiri atas selaput niktitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari
gesekan air. Hidung pada katak di gunakan ketika melakukan pernapasan
menggunakan paru-paru. Katak memiliki membran tymphani yang digunakan
sebagai alat pendengaran pada katak. Katak dapat bergerak dengan anggota gerak
bagian depan (anterior) dan anggota gerak bagian belakang (posterior) yang terdiri
atas lengan atas, lengan bawah, paha atas, betis dan jari-jari. Anggota gerak ini
digunakan katak untuk bergerak atau menempel pada tempat yang lembab, pada
kaki katak terdapat selaput yang di sebut selaput natataria yang digunakan katak
untuk berenang ketika berada di dalam air.

B.Anatomi
              Adapun struktur anatomi katak dan  kodok adalah semua organ yang
terdapat di dalam bagian tubuh yang terdiri atas mulut, esophagus, lambung, usus
kecil, usus besar, paru-paru, jantung, ginjal, hati, empedu, pankreas, kandung
kemih, oviduct dan kloaka. Dari organ anatomi katak  dan  kodok ini terdapat
sistem yang di bentuk dari kerja organ secara bersamaan, yaitu: sistem respirasi,
sistem sirkulasi, sistem reproduksi dan sistem pencernaan.

C.  Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dari mulut makanan melalui
faring, kemudian esophagus menghasilkan sekresi alkali mendorong
makanan masuk ke lambung, di lambung makanan di cerna dan diproses
dengan enzim. Lambung juga menghasilkan asam klorida untuk
mengasamkan makanankemudian makanan masuk ke dalam usus melalui
pyloris, kemudian sari-sari makanan masuk ke hati yang besar terdiri atas
beberapa lobus dan bilus, yang kemudian ditampung dalam kantung
empedu kemudian menuju ke rectum kemudian dikeluarkan melalui
kloaka.

D. Sistem Pernafasan
Sistem ini terdiri atas paru-paru dari kulit serta rongga kulit.
Oksigen yang berasal dari udara larut dalam cairan permukaan respirasi
atau alat dengan jalan difusi masuk ke pembuluh darah. Paru-paru katak
terdiri atas dua saku elastis yang berisi lipatan membentuk kamar-kamar
kecil yang masing-masing diliputi oleh pembuluh kapiler. Dari paru-paru
kemudian disalurkan ke trakea dan menuju ke bronkiolus kemudian
menuju alveolus.
E. Sistem Reproduksi
Sistem genitalis masculinus yang berupa sepasang testis berbentuk
oval  berwarna keputih–putihan, terletak di sebelah anterior dari dari ren;
diikat oleh alat penggantungnya yang kita sebut mesorchium yang terjadi
dari lipatan peritoneum. Di sebelah cranial testis melekatlah corpus
adiposum suatu zat lemak berwarna kekunin –kuningan, sedang di sebelah
median dataran testis terdapat saluran–saluran halus yang disebut vasa
efferentia yang bermuara pada saluran kencing, kemudian menuju kloaka.
Sistem genitalis feminus yang terdiri atas
sepasang ovarium diletakkan dengan bagian dorsal coelom oleh alat
penggantung yang disebut mesovarium , yang terjadi dari lipatan
peritoneum. Pada hewan yang telah dewasa kadang–kadang terdapat ova
yang berwarna hitam dan putih berbentuk bintik–bintik. Pada ovarium
juga terdapat corpus adiposum yang berwarna kekuning–kuningan. Ova
yang telah masak menembus dinding ovarium untuk masuk ke dalam
oviduk, selanjutnya ovum menuju ke kloaka pada suatu papillae.

IX. Kesimpulan

1. Berdasarkan prkatium yang berlangsung dapat ditarik kesimpulan bahwa


morfologi dari katak yaitu ada tubuh katak memiliki tubuh yang bertanduk dan
berlemdi. Memiliki dua membrane timpani dekat dengan kedua bola matanya.
Terdapat nares (lubang hidung), memiliki femur dan pes yang di mana tungkai
belakang lebih panjang dari tungaki depan.

2. Bagian anatominya terdiri dari system pencernaan yang lengkap yaitu dengan
di mulai dari mulut, faring, esophagus, lambung, usus, hati, kantong empedu,
rectum, dan anus. Sistem reproduksiSistem genitalis masculinus yang berupa
sepasang testis berbentuk oval  berwarna keputih–putihan, terletak di sebelah
anterior dari dari ren; diikat oleh alat penggantungnya yang kita
sebut mesorchium yang terjadi dari lipatan peritoneum. Di sebelah cranial testis
melekatlah corpus adiposum suatu zat lemak berwarna kekunin –kuningan,
sedang di sebelah median dataran testis terdapat saluran–saluran halus yang
disebut vasa efferentia yang bermuara pada saluran kencing, kemudian menuju
kloaka.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell.Neil  A. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.1999.

Djarubito, Mukayat. 1989. Zoologi Dasar.  Jakarta: Erlangga

Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Sinar Wijaya. 1992.

Kimball, J,W. 1999. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga

Kimball, J,W. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga. 1999.

Mukayat, Djarubito. Zoologi Dasar.  Jakarta: Erlangga. 1989.

Pratiwi, dkk. 2004. Buku Panduan Biologi SMA jilid 2 untuk kelas XI. Jakarta :
Erlangga

Schaums. Tss Biologi Ed. 2. Erlangga.: Jakarta.1989.

Sianipar, Prowel. 2010. Biologi. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher

Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Fakultas MIPA Universitas Negri


Yogyakarta.
Syamsuri, Iskandar.2004. Biologi 2A untuk SMA kelas XI semester 1.Jakarta;
Erlangga.

Tim Dosen. Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata. Makassar : Universitas


Islam Negeri. 2011.

Winarni, susi. 2009. Diklat Anatomi Hewan. Semarang ; IAIN Walisongo


Semarang.

Lampiran :

No Gambar
.

1.

Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Amphibia

Ordo : Anura

Famili : Ranidae

Genus : Fejervarya

Spesies : F. cancrivora

I. Tanggal Pratikum : 23 Desember 2020

II. Judul Pratikum : Mengamati Dasar Tubuh Aves

III. Tujuan Pratikum :


1. Agar peserta pratikum dapat mengidentifikasi bentuk luar dan fotografi
alat literal merpati ( Columba Livia )
2. Agar peserta pratikum dapat mengidentifikasi bentuk dalam sistem
pencernaan pada merpati ( Columba Livia )
3. Agar peserta pratikum dapat mengidentifikasi bentuk sistem pernafasan
pada merpati ( Columba Livia )
4. Agar peserta pratikum dapat mengidentifikasi bentuk sistem reproduksi
pada merpati ( Columba Livia )

IV. Dasar Teori

Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat dimana-
mana; aktif pada siang hari dan dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutuo
tubuh. Dengan bulu itu tumbuh dapat mengetur suhu dan terbang. Dengan
kemampuan terbang itu aves mendiami semua habitat. Warna dan suara beberapa
Aves merupakan daya tarik mata dan telinga manusia. Banyak diantaranya
mempunyai arti penting dalam ekonomi, sebagian merupakan bahan makanan
sumber protein. Beberapa diantaranya diternakkan (Jasin, 1984).
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan
di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx. Jenis-jenis burung begitu
bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung
unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 –
10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya
ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah
digolongkan ke dalam kelas aves (Mayakapu, 2013).
Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga
terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa
jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh
semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga
bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara
tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya
menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya,
namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar
dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-
giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk
(Campbell dll, 2012).
Anatomi eksternal maupun anatomi internal dari aves lebih maju jika
dibandingkan dengan kelas reptilia. Oleh kearena itu perlu dilakukan pengamatan
secara langsung menggunakan Burung Columba livia sebagai objek pengamatan
supaya praktikan lebih memahami tentang struktur dan anatomi aves.

V. Alat dan Bahan

A. Alat : B. Bahan :
1. Alat tulis 1. Kelinci
2. Alat bedah
3. kertas hvs

IV. Cara Kerja :

1. Letakkan merpati pada papan section dengan posisi terlentang


2. Cabut serta bersihkan bulu merpati pada bagian yang akan dibedah
3. Sayat perlahan bagian badan merpati dari bawah sampai atas
4. Kemudian buka bagian yang telah disayat sehingga terlihat isi perut
merpati
5. Lalu amati setiap sistem organ pada merpati
6. Gambar dan tunjukkan bagian-bagiannya
A. Pembahasan
Dari praktikum kelas aves dengan mengamati Morfologi, Cavum Oris, bulu-
bulu di beberapa bagian tubuh burung, Anatomi dan otak dari merpati (Columba
livia) dapat diketahui bagian-bagiannya.
Pengamatan Morfologi
Pada pengamatan morfologi dari merpati diketahui bahwa penutup tubuh
merpati adalah kulit yang bermodifikasi menjadi bulu-bulu. Anggota depannya
(extrimitas anterior) berubah menjadi sepasang sayap. Tubuh aves terbagi
menjadi 4 bagian, yaitu caput, cervix, truncus, dan cauda.
Pada bagian caput Columba livia  ini terdapat rostrum, nares eksternal, dan
porus acusticus externus. Memiliki paruh yang tidak bergigi yang dibentuk oleh
maxilla dan mandibula yang bertipe pemakan biji-bijian, karena paruh pendek
bentuk conus, bagian basal (depan) paruh besar meruncing ke arah ujung. Selain
itu juga terdapat nares (lubang hidung), cera, organon visus, dan porus acusticus
externus. Nares terdapat pada bagian lateral rostrum bagian atas. Cera merupakan
tonjolan kulit yang lemah pada basis rostrum bagian atas. Organon visus
dikelilingi oleh kulit yang berwarna kuning kemerah-merahan, selain itu terdiri
dari pupil dan membrane nicytan yang terdapat pada sudut medial mata. Porus
acusticus externus terletak disebelah dorsal-caudal mata dan membrane tympani
terdapat di sebelah dalamnya berguna untuk menangkap getaran suara.
Mulut berbentuk memanjang dan meruncing dilapisi zat tanduk, pada bagian
atas mandibula terdapat dua lubang hidung, mata berukuran besar berukuran
lateral, masing-masing dilengkapi dengan kelopak atas dan bawah, dibawahnya
terdapat membran nikitan yang bebas digerakan menutupi mata. Di belakang mata
agak ke bawah terdapat lubang telinga, yang tersembunyi di balik bulu
Aves memiliki kepala yang terpisah, leher panjang yang fleksibel yang
memisahkan antara kepala dan badan serta bentuk tubuh terbentuk melengkung.
Bagian cervix merupakan perpanjangan caput sampai ke bagian truncus.
Truncus sebagian besar ditutupi oleh bulu. Truncus merupakan bagian tubuh
sebagai tempat berbagai sistem metabolisme tubuh. Alat gerak bagian depan
berupa sepasang sayap dan belakang berupa sepasang kaki. Dua anggota tubuh
bagian depan berupa sayap, melekat agak tinggi di punggung dilengkapi bulu
panjang, sayap terlipat seperti hurup Z pada saat istirahat, dan membuka jika
digunakan untuk terbang. Kakinya merupakan kaki petengger, memiliki 4 digiti.
dengan tipe passerine yaitu 1 kaki kebelakang dan 3 kaki ke depan. Tipe sisiknya
scutelata, sisik bagian depan saling menutupi teratur dan berwarna kemerahan.
Menurut Jasin (1984), pada setiap kaki bagian bawah terdiri dari sedikit otot
dengan tendon dan di tutupi kulit bersisik, dan dilengkapi empat jari yang di
bagian ujungnya terdapat cakar keras dan pada ekor yang pendek terdapat
sejumlah bulu yang panjang.
Pada bagian cauda (ekor) hanya terdiri dari bulu-bulu yang di bawahnya
terdapat retrikes dan kloaka. Ekor ini akan menguncup saat keadaan tidak terbang.
Dan mengembang saat terbang karena berfungsi sebagai kemudi.

Bulu Burung merpati


Terdapat tiga macam bulu pada burung merpati. Jenis bulu Plumae terdapat
pada bagian bulu ekor, bulu sayap, bulu dada, bulu punggung kepala dan leher.
Warna dari bulu-bulu tersebut adalah perpaduan antara warna, putih dan cokelat
muda. Pada jenis bulu Plumulae ditemukan di bagian dada. Untuk bulu rambut
tersebar diseluruh bagian tubuh burung, dan letaknya tersembunyi. Yang
membedakan bulu dari tia bagian adalah simetri dan ukurannya. Pada bulu ekor
ukurannya paling besar dan simetri bilateral. Kemudian pada bulu sayap besar
namun tidak simetri karena melengkung ke atas lalu ke bawah. Pada bulu
punggung dan dada memiliki ukuran yang tidak terlalu besar atau kecil (sedang).
Bulu kepala dan leher memiliki ukuran paling kecil dan hampir menyerupai tipe
bulu plumulae.

Anatomi Columba livia


Setelah diamati morfologinya, burung di bedah menggunakan pisau bedah,
setelah itu diketahui organ-organ yang berperan dalam beberapa sistem tubuh
merpati. Organ-organ tersebut antara lain:
1) Esophagus pada basis leher melebar menjadi ingluvies (tembolok)
2) Trachea, berupa pipa.
3) Ingluvies (tembolok) merupakan pelebaran esophagus untuk reservoir
makanan yang dapat diisi dengan cepat. Tembolok pada burung pemakan biji-
bijian berupa tonjolan dari esophagus di sebelah ventral. Pada burung
carnivore tembolok berupa tonjolan esophagus yang meliputi daerah yang
agak panjang.
4) Proventriculus, juga disebut lambung kelenjar, berdinding tipis, pada burung
pemakan biji; batas dengan ventriculus tampak jelas dari luar.
5) Cor, ukuran relatif besar jika dibandingkan dengan ukuran burung, terletak di
tengah-tengah dekat dengan provertculus, berbentuk kerucut, dibungkus oleh
pericardium.
6) Hepar, berwarna kemerah- merahan ,terdiri atas 2 lobi (dexter dan sinister).
7) Pulmo, sepasang hanya dapat mengembang sedikit, melekat pada dinding
dorsal thorax, dibungkus oleh selaput yang disebut pleura.
8) Ventriculus (lambung pengunyah), dinding berotot tebal, kelenjar pylorusnya
menghasilkan secret; bagian ini menjadi lembaran-lembaran keranitoid.
9) Intestinum crassum: berupa rectum.
10) Pancreas, terletak antara pars ascendens dan pars descendens duodeni,
biasanya memiliki 3 saluran yang bermuara pada pars ascendens duodenum.
11) Cloaca, terletak di bagian paling bawah sebagian saluran pembuangan setelah
dari rectum
Kesimpulan :
Dari praktikum Kelas Aves dengan objek pengamatan Merpati (Columba
livia), didapatkan beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. Tubuh Columbia livia terdiri atas 4 bagian, yaitu caput, cervix, truncus, dan
cauda.
2. Tubuh burung memiliki penutup tubuh berupa kulit yang ditumbuhi oleh
bulu-bulu yang berbeda bentuk dan ukurannya pada tiap-tiap bagiannya.
3. Burung merpati memiliki paruh yang disesuaikan dengan makanannya berupa
bijian-bijian. Peruh terdiri atas maksila atau paruh bagian atas dan mandibula
atau paruh bagian bawah.
4. Lubang telinga (membran nicitans) berbulu dan terdapat penutup dari bulu.
5. Kaki: mempunyai kulit dengan sisik-sisik tanduk, jarinya terdapat empat buah
dan arahnya 3 kebelakang dan 1 kedepan.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, Jane B. Reece, Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A.


Wasserman, Peter V. Minorsky, dan Robert B. Jackson. 2012. Biologi
Edisi Kedelapan Jilid 2. Erlangga: Jakarta.

Ferry, Dw Restu Suhendra. 2013. Makalah Praktikum Struktur Hewan. http:


//ferry dwirestuhendra. blogspot.com/2013/07 /makalah- praktikum-
stuktur-hewan. html, Diakses Jumat, 23 Mei 2014 , Pukul 22.30 WIB.

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar


Wijaya: Surabaya.

Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Sinar Wijaya:
Surabaya.

Marine. 2010. Struktur Hewan Aves. Website: http://marinebiologi.blogspot.com/


2010/04/praktikum-struktur-hewan-aves.html(27122011), Diakses Jumat,
23 Mei 2014 , Pukul 22.30 WIB.

Mayapaku. 2013. Laporan Praktikum Biologi Vertebrata. Website: http://maya


kapu. blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-biologi-vertebrata_ 21.
html, Diakses Jumat, 23 Mei 2014 , Pukul 22.30 WIB.

Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.


I. Tanggal Praktikum : 23 Desember 2020

II. Judul Praktikum : Mengamati dasar tubuh Mamalia

III. Tujuan Praktikum :

1. Agar peserta paktikum dapat mengidentifikasi bentuk luar dan

fotografi alat literal kelinci (Lepus nigricollis )

2. Agar peserta praktikum dapat mengidentifikasi bentuk dalam

sistem pencernaan pada kelinci (Lepus nigricollis)

3. Agar peserta praktikum dapat mengidentifikasi bentuk sistem

pernapasan pada kelinci (Lepus nigricollis )

4. Agar peserta praktikum dapat mengidentifikasi bentuk sistem

reproduksi pada kelinci (Lepus nigricollis )


IV. Dasar teori :

Dasar Teori Mamalia (Bahasa Yunani, mamal, “kelenjar susu”) merupakan


salah satu anggota vertebrata yang memiliki rambut. Suatu karakteristik penentu
seperti bulu terbang pada aves.Sebagian besar mamalia memiliki metabolisme
yang aktif dan merupakan hewan endoterm.Sistem peredaran darah yang efisien
(termasuk jantung beruang empat) mendukung laju metabolisme yang
tinggi.Memiliki suatu lembaran otot yang disebut diafragma membantu
mengalirkan udara ke paru.Rambut dan lapisan lemak dibawah kulit juga
membantu tubuh mempertahankan panas metabolik dalam tubuh (Team Teaching,
2013).

Kelenjar mammae yang menghasilkan susu adalah ciri yang membedakan


mamalia seperti halnya juga rambut. Karena pada mamalia, biasanya induk
memberikan makan anaknya dengan susu, ketika masa awal perkembangannya.
Sebagian besar mamalia dilahirkan dan tidak ditetaskan.Fertilisasi terjadi secara
internal, dan embrio berkembang di dalam uterus dari saluran reproduksi
betina.Pada mamalia eutheria (berplasenta) dan marsupial, lapisan uterus induk
dan membrane ekstra embrionik yang berasal dari embrio bersama-sama
membentuk plasenta, tempat nutrient berdifusi masuk ke dalam darah embrio
(Solang, 2009).

Mamalia umumnya memiliki otak yang lebih besar di bandingkan dengan


vertebrata yang lain dengan ukuran tubuh yang sama, dan banyak spesiesnya
mampu belajar. Mamalia juga memiliki durasi pengasuhan anak yang relatif lama
dikarenakan untuk memperpanjang waktu bagi si anak untuk mempelajari
kemampuan dan keterampilan penting untuk kelangsungan hidupnya proses
meniru orang tuanya.

Hewan pada kelas Mammalia memiliki ciri-ciri umum tubuhnya tertutup


rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun
dingin, pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh
baik, tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina,
diagfragma yang menventilasi paru-paru, mempunyai kantung amniotik, tubuh
yang endoterm atau berdarah panas, bernafas melalui paru-paru, mempunyai
cuping telinga, dan gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi
taring, gigi premolar, dan gigi molar (Carters, 1978: 67). 

Adapun ciri-ciri khusus dari kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya diliputi
bulu atau rambut yang lepas secara periodic, kulitnya banyak mengandung
kelenjar, yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Cranium atau tempurung
kepala memiliki occipitale condyle, tulang lehernya biasanya terdiri atas 7 ruas,
ekor biasanya panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki empat anggota atau
kaki (kecuali anjing laut dan singa laut tidak memiliki kaki belakang, masing-
masing kaki memiliki kurang lebih 5 jari yang bermacam-macam yang
disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari, memanjat, membuat lubang,
berenang atau meloncat, jari-jari berkait tanduk atau berkuku atau berteracak
dengan bantalan-bantalan daging. Jantung sempurna terbagi atas empat ruangan
(dua auricular, dua ventricular), pernapasannya hanya dengan paru-paru.Laring
mempunyai tali suara, memiliki vesica urinaria dan hasil ekskresi berupa cairan
urine (Campbell, 1999).

Kelas Mammalia dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan habitatnya, yakni


mammalia darat dan mammalia laut.Mammalia darat merupakan mammalia yang
sebagian besar aktivitasnya dilakukan di darat, sedangkan mammalia laut
melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut.Contoh dari mammalia darat, yakni
monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda.Mammalia laut, antara lain
pesut, dugong, dan paus (Jenkins, 2002: 125).

Di dalam mamalia terdapat dua subklas yaitu Prothoteria yang terbagi dalam
satu ordo saja yaitu Monotremata dan dan sukelas yang kedua yaitu Theruia yang
mempunyai 17 ordo di antaranya : Rodentia, Marsupalia,
primate, , Lagomorpha, Insectivora dan lain – lain. Secara umum ciri-ciri dari
hewan mamalia adalah mempunyai banyak kelenjar (Kelejar keringat, kelenjar
bau dan kelenjar mamae), memiliki rambut (ada yang hanya pada fase embrio
contohnya Paus), melahirkan anak kecuali pada dalam mamalia yang paling
sederhana), gigi umumnya heterodont kecuali paus, dan terdiri dari 2 set gigi
( gigi susu dan permanen), mempunyai telinga, rangkanya mengalami
penyederhanaan, mempunyai cerebree corteks yang mengalami diferensiasi (Tim
Taksonomi Hewan Vertebrata, 2011).

V. Alat dan Bahan :

Alat : B. Bahan :

1. Alat tulis 1. Kelinci

2. Alat bedah

VI. Cara Kerja :

1. Letakkan kelinci pada papan section dengan posisi terlentang


  

2. Kuliti seluruh tubuh kelinci


3. Bedah kelinci dengan cara memotong kulit abdomen
4. Potong tulang dada kelinci sehingga paru-parunya kelihatan
5. Ambil sistem organ pada kelinci kemudian amati
6. Gambar dan tunjukan bagian-bagian

A. Pembahasan

Tubuh kelinci(Lepus nigricollis)dibagi menjadi empat bagian yaitu:Caput


(kepala), Cervix (leher), Truncus, (Badan) dan Cauda (Ekor). Pada caputterdapat
rima oris (rongga mulut), vibrisae, nares, organo visus dan telinga yang panjang.

Tubuh bagian luar kelinci(Lepus nigricollis)di lapisi oleh kulit danditumbuhi


oleh banyak rambut. Bangun hidung silindris. Mempunyai gigi seriyang di
gunakan untuk memotong- motong makanan sebelum makanan
ditelan.Mempunyai daun telinga yang panjang dan menghadap ke depan. Kaki
berjumlah dua pasang, kaki bagian depan lebih pendek daripada bagian belakang.

Kelinci memiliki mata yang besar yang terletak di bagian samping


kepala.Pada kepala juga terdapat rongga mulut yang terdapat diantara bibir
kelinci.Lubang hidung terletak di mocong.Pada hidung terdapat vibrissae yaitu
rambut-rambut kaku yang berfungsi sebagai pendeteksi makanan saat berada di
dalam tanah.

Organ pencernaan pada kelinci terdiri dari mulut, esophagus, perut, usus
halus, usus besar, caecum, rectum, dan anus.Sistem ekskresi pada kelinci (Lepus
nigricollis)berupa ginjal yang berbentuk seperti biji kacang. Ruang median ginjal
disebut pelvis renalis dan berhubungan dengan kandung kemih melalui
ureter.Urin dikeluarkan oleh duaginjal yang di salurkan di ureter dan ditampung di
kantung urinaria (urinaria bladder), dinding otot bekerja secara voluntery sehingga
memaksa urin keluar dariuretra (Boolotion)Kelinci bernafas dengan paru-paru.
Untuk organ reproduksi pada kelinci Sistem reproduksi tersusun atas sistem
genital interna dan eksterna.Padahewan betina organ interna berupa sepasang
ovarium dan uterus.Ovarium terletak sebelah kaudal dari ren dan didalamnya
terdapat folikel-folikel Graaf berbentuk gelembung.Uterus berjumlah sepasang
dan berkelok-kelok dan terbagi atasinfundirambutm, tuba, dan uterus. Organ
ksterna tersusun atas vagina, vulva,labium majus, labium ninus, dan clitoris

Kelinci terkenal karena kemampuan reproduksinya, yang betina


berevolusisegera setelah senggama sehingga pembuahan terjamin.Selain itu
kelinci betinamempunyai sistem reproduksi yang istimewa, yaitu mampu
mengandung 2rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda.Pembuahan
pada rahimyang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala
ini disebutSuperfetasi, dan meskipun langka dianggap cukup sering terjdi

Sedangkan pada jantan memiliki organ reproduksi interna dan


eksterna.Padaorgan interna terdiri dari testis dan epididimis.Testis terdapat
sepasang yangterletak dalam scrotum.Testis merupakan pengahasil sperma terus
dikeluarkanmelalui epididimis yang merupakan tempat pematangan kemudian
kevasdeferens.Sedangkan pada organ eksterna berupa penis.Penis ini
merupakanmerupakan alat kopulasi dan tersusun dari corpus cavernosusm penis
dan corpusgavernosum urethrae.Disamping itu juga terdapat kelenjar-kelenjar
yangmembantu sistem reproduksi.Pemaparan tersebut sebagaimanayang telah
dilakukannya pengamatan dengan menghasilkan hasil seperti itu pula.

Kesimpulan :

1 Kelinci memiliki anggota badan yang terdiri dari kepala, leher, badan dan ekor.
Pada kepala terdapat mata, hidung, telinga, rongga mulut , gigi dan hidung.
Kelinci mempunyai dua pasang kaki, satu pasang pendek yang terletak di depan,
dan kaki yang panjang terdapat di belakang.
2. Kalinci mempunyai ekor yang pendek.Badan kelinci dilapisi oleh kulit dan
bulu yang lebat.Kelinci bernafas dengan paru-paru.Sistem ekskresi pada
kelinci (Lepus nigricollis) berupa ginjal berbentuk seperti biji kacang. Sistem
reproduksi pada kelinci (Lepus nigricollis)  betina terdiri atas organ interna berupa
sepasang ovarium dan ueterus.Organ eksterna tersusun atas vagian, vulva, labium
minus, dan clitoris.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Mengenal Vertebrata.


(online), (http://gurungeblog.wordpress.com. Di akses pada hari Rabu
tanggal 21 Agustus 2013).
Campbell. Neil A. 1999. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga
Jasin, M. 1992.  Zoologi Vertebrata. Sinar Jaya: Surabaya
Kimball, J. W. 1999. BiologiEdisiKelimaJilid 3. Erlangga. Jakarta.
Mukayat, D. 1990. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga
Radiopetro,1994, M.Pd. Mahardonodkk. 2009. Zoologi Vertebrata. Bandung. UIN
SGD.
Susanto,1994.Iqbalali. 2010. ZoologiDasar. Bandung: Erlangga
Zoology an Introduction to the Study AnimalsNewYork: Macmillan
Publishing.Co.inc.Hlm 289-294Brotowidjoyo, MukayatDjarubito. 1989.
 ZoologiDasar.Jakarta: Erlangga. Hlm218-226Djuhanda, Tatang.1982.
 PengantarAnatomiPerbandingan Vertebrata II.Bandung :Armico.Hlm: 60-
73Groove, A. J. and Newell, Greece. 1942.
SistematikaHewan. Jakarta: SinarWijaya. Hlm284-294Kastawi, Yusuf. 1992.
Vertebrata BagianII.Malang: DepartemenPendidikanDanKebudayaan IKIP
Malang ProyekOperasidanPerawatanFasilitas.Hlm 94-118Oliver, James A.
1984.
 IlmuPengetahuanPopuler.Jakarta: PT.WidyaDara. Hlm228-230Tim
DosenAnatomiHewan. 1991.
Diktat AsistensiAnatomiHewanZoologi.Yogjakarta:
LaboratoriumAnatomiHewanJurusanZoologifakultasBiologi UGM
Yogjakarta. Hlm 49-82

I. Tanggal Pratikum :

II. Judul Pratikum : Pengamatan Morfologi Reptil

III. Tujuan Pratikum :


Agar dapat mengetahui struktur morfologi tubuh dengan segi yang
dipelajari :

1) pengenalan objek dari preparat yang telah dibawa

2) pengamatan ciri ciri morfologi serta struktur tubuh dari preparat

3) pola kehidupan serta habitat

IV. Dasar Teori :

Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang menyeseuaikan


diri ditempat yang kering di tanah. Penandukan atau cornificatio
kulit dan squama atau carpace untuk menjaga banyak hilangnya cairan
dari tubuh pada tempat yang kering atau panas. Nama kelas ini diambil
dari model cara hewan berjalan ( Latin : reptum = melata
ataumerayap ) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology ( jelata
atau merayap ) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology
( Yunani :creptes = reptil ). ( Jasin, 2002 ).
Reptilia memiliki ciri khusus, yaitu tubuhnya dibungkus oleh kulit
yang menanduk (tidak licin) biasanya dengan sisik atau bercarapace;
beberapa ada yang memiliki kelenjar permukaan kulit. Mempunyai dua
pasang anggota, yang masing-masing 5 jari dengan kuku-kuku yang
cocok untuk lari, mencengkram dan naik pohon. Pada yang masih
hidup di air kakinya mempunyai bentuk dayung, dan pada ular bahkan
tidak memilikinya.
Skeletonnya mengalami penulangan secara sempurna; tempurung
kepala mempunyai satu condylus occipitalis. Memiliki jantung yang
tidak sempurna, terdiri atas 4 ruangan, dua auricular dan sebuah
ventericulus ( pada crocodalia menjadi dua tapi masih berlubang yang
disebut foramen panizzae ). Terdapat oval biconvex dandengan
nukleus. Pernapasannya selalu dengan paru-paru; pada penyu bernapas
jugadengan kloaka, memiliki 12 nevri cranialis, fertilisasi terjadi di
dalam tubuh, bias any amempunyai alat kopulasi ; telur besar dengan
banyak yolk, berselaput kulit lunak atau becangkok tipis. Telur
biasanya diletakkan di suatu tempat dibiarkan menetas sendiri,tapi
pada beberapa hewan misalnya kadal dan ular dierami oleh betina
( Jasin, 2002 ).
Reptilia mempunyai kepala, hidung, badan, ekor, dan 4 kaki. Tiap
kaki terdapat 5 jari cakar dan memiliki indera penglihatan dan
pendengaran yang baik. Telinga terdiri dari membran timpani dan pada
telinga tengah terdapat tulang kolumela. Reptil mempunyai 3 kelopak
mata yang dapat bergerak dan lidah yang tak bercabang. Badan terdiri
atas caput, cervix, truncus, dan cauda. Caput berbentuk agak
pyramidal, meruncing kearah dorsal dan memipih dalam arah
dorsoventral. Caput terdapat rimaoris yang dibatasi oleh labium
superius dan inferius. Organum visus dilindungi
oleh palpebra superior dan inferior yang keduanya dapat digerakkan. C
ervix ( collum ), truncus, dan convex lebih panjang, pada bagian dorsal
berwarna cokelat kekuningan dan bagian ventral putih (Sukiya, 2005).
Habitat dari kelas Reptilia ini bermacam-macam. Ada yang
merupakan hewan akuatik seperti penyu dan beberapa jenis ular, semi
akuatik yaitu ordo Crocodilia
dan beberapa anggota Ordo Chelonia, beberapa sub-ordo Ophidia, terr
estrial yaitu pada kebanyakan sub-kelas Lacertilia dan Ophidia,
beberapa anggota ordo Testudinata, sub-terran pada sebagian kecil
anggota sub-kelas Ophidia, dan arboreal pada sebagian kecil sub-ordo
Ophidia dan Lacertilia (Sukiya, 2005). Adapun Indonesia memiliki
lebih dari 600 jenis reptile. Reptile tersebar luas di Asia tenggara,
meliputi padang rumput, air tawar, paya gambut, hutan primer,
sekunder, hutan pengunungan, pantai, batu karang, laut, dan lainnya
(Origia, 2012). ( Mabouyamultifasciata ) atau kadal adalah salah satu
jenis reptilia yang hidup di darat. Kadal ini merupakan jenis kelompok
kadal yang paling banyak di Afrika, kepulauan Indonesia,dan
Australia.
Jumlah spesies kadal ini melampaui jumlah familia reptil yang
lainnya. Separuh atau lebih spesies terdapat di Asia Tenggara dan
hanya kira-kira 50 spesiessaja yang berada di belahan bumi barat.
( Mabouya multifasciata )  digunakan sebagai preparat praktikum
untuk mewakili class reptilian. Praktikum ini menggunakan Mabouya
multifasciata karena hewan ini tidak berbisa sehingga tidak berbahaya.
Selain itu, hewan ini mempunyai strukturmorfologi dan anatomi yang
mudah diamati.
V. Alat Dan Bahan :

A. Alat
1. Baki bedah
2. Jarum pentul
3. kaca pembesar
4. tisu / kain lap

B. Bahan
1. Kadal

VI. Cara Kerja :


1. Siapkan preparat yang akan di amati ( Kadal )
2. Letakkan kadal di atas baki bedah
3.Tancapkan pentul di bagian dua kaki atas dan dua kaki bawah sampai
menembus baki bedah
4. Amati dan tulis hasilnya
A. Pembahasan

Menurut pengamatan saya kadal adalah salah satu hewan


crocodilian (reptil), tempat hidup nyadaratan dan juga tempat yang
lembab. Nama latin kadal adalah Mobouya mltifasciata.

Morfologi atau ciri ciri kadal dapat dikenali antara lain:

 Kadal memiliki bentuk kepala dan leher yang seolah menyatu.


 Penampakan tubuhnya kokoh dan berbentuk segi empat tumpul.
 Bagian atas kadal berwarna keemasan jika diterpa sinar matahari.
Sementara, ada sisik dengan pola garis panjang yang terputus – putus.
 Sisi bagian lateral berwarna hitam atau cokelat berbintik putih pada betina.
 Sisi bawah tubuh berwarna abu abu putih atau kuning.
 Sisik kepala di sebelah belakang halus, sedangkan sisik di atas moncong
saling bersentuhan.
 Mempunya 2 pasang kaki dengan masing-masing 4 jari kaki
 Pada kaki kadal memiliki kuku yang tajam.
 Mempunya ekor yang panjang, dan juga dapat terputus dengan sendirinya
untuk pertahanan diri dari musunya.
KESIMPULAN

1. Anatomi Kadal (Mabouya multifasciata) terdiri atas tiga bagian


yaitukepala(caput),badan (truncus),dan ekor (cauda).
2. Kadal memiliki beberapa system yaitu system pernapasan, system
ekskresi,systemreproduksi, system persarafan dan system peredaran darah.
3. C.Kadal jantan memiliki hemipenis,memiliki sepasang testis (testis yang
sebelah kirilebih tinggi daripada yang kanan), sedangkan pada kadal betina
memiliki ovum.
4. D.Sistem pencernaan Kadal terdiri dari hepar, gastrum, pankreas,
duodenum, ductuscholeodocus,rectum dan kloaka.
5. E.Sistem respirasi pada kadal terdiri dari trachea, laring, bronchus, dan
pulmo.
6. F.Sistem ekskresi pada kadal terdiri dari ginjal, kantung kemih, dan urete
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, M. 1993. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga


Campbell.Neil  A. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2.  Erlangga : Jakarta.
Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Sinar Jaya. :
Surabaya
Kimball, J,W. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid 3.  Erlangga : Jakarta.
Manter & Miller. 1959. Introduction to Zoology. New York: Harper and Row
Publisher

Mukayat, Djarubito. 1989. Zoologi Dasar.  Erlangga : Jakarta.


Radiopoetro. 1977. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Sukiya. 2005. Biologi vertebrata. Malang: UNM
Gambar Pembanding

No Gambar Gambar asli


.

1.

Klasifikasi Ilmiah :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Famili : Scincidae

Genus : Mabouya

Spesies : Mabouya multifasciata

Anda mungkin juga menyukai