PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
A. Pengertian Morfologi
B. Ikan Gabus
Genus : Channa
Spesies : Channa striata
Ikan gabus (Channa striata) merupakan jenis ikan yang hidup di perairan
air tawar di seluruh Indonesia. Ikan gabus bisa ditemukan di perairan umum
sebagai ikan liar. Biasanya ikan ini banyak ditemukan di waduk, sungai
dengan air tenang, rawa-rawa yang airnya cukup dalam, sawah dan danau.
Pada awalnya ikan gabus hanya terdapat di barat garis Wallace (Sumatera,
Jawa, dan Kalimantan). Namun, seiring berjalannya waktu, ikan gabus
diintroduksi (dimasukkan) ke wilayah Indonesia Timur. Oleh karena itu,
ikan ini memiliki banyak sebutan yang berbeda di tiap daerah Indonesia,
seperti haruan (Melayu), kocolan (Betawi), bogo (Sunda), kutuk (Jawa),
bayongan (Banyumas), kabos (Minahasa), dan lain sebgainya. Sedangkan
dalam bahasa Inggris, ikan gabus mendapat sebutan common snakehead,
snakehead murrell chevron snakehead, dan striped snakehead (Ardianto
dalam Neni, 1999).
Channa striata merupakan jenis ikan gabus yang banyak ditemukan dan
memiliki ukuran tubuh relatife kecil. Jenis lain adalah gabus Toman channa
micropeltes dan Channa pleurophalmus. Gabus jenis Toman merupakan
jenis gabus yang memiliki ukuran tubuh besar, bahkan dapat mencapai
panjang 1 meter dengan berat 5 kg (Ardianto, 2015).
5
cekung. Jenis ikan ini umumnya bermulut lebar dan agak menjorok ke
muka. Sirip punggung berjari-jari keras 11 dan lemah 14, sirip dubur
berjari-jari keras 3 lemah 8-9. Sirip punggung umumnya berkesinambungan
dan berlekuk pada bagian antara yang berduri keras dan bagian yang berduri
lunak. Batas belakang ekornya agak cekung dengan kedua ujung sedikit
tumpul.
Warna sangat bervariasi, mulai dari yang kemerahan, kekuningan, kelabu
hingga kecoklatan. Ada yang mempunyai garis-garis berwarna gelap dan
terkadang dijumpai adanya bercak kehitaman pada sisi tubuh sebelah atas
tepat di bawah awal sirip punggung berjari lunak. Pada umumnya berukuran
panjang antara 25 – 50 cm, walaupun tidak jarang mencapai 90 cm
(Gunarso, 1985). Ikan kakap merah menerima berbagai informasi mengenai
keadaan sekelilingnya melalui beberapa inderanya, seperti melalui indera
pengelihatan, pendengaran, penciuman, peraba, linea lateralis dan
sebagainya.
Ikan kakap merah tergolong diecious yaitu ikan ini terpisah antara jantan
dan betinanya. Hampir tidak dijumpai seksual dimorfisme atau beda nyata
antara jenis jantan dan betina baik dalam hal struktur tubuh maupun dalam
hal warna. Pola reproduksinya gonokorisme, yaitu setelah terjadi
diferensiasi jenis kelamin, maka jenis seksnya akan berlangsung selama
hidupnya, jantan sebagai jantan dan betina sebagai betina. Secara umum
ikan kakap merah yang berukuran besar akan bertambah pula umur
maksimumnya dibandingkan yang berukuran kecil. Ikan kakap merah yang
berukuran besar akan mampu mencapai umur maksimum berkisar antara
15–20 tahun, umumnya menghuni perairan mulai dangkal hingga
kedalaman 60–100 meter (Gunarso, 1985).
III . METODOLOGI
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. 1 buah buku gambar
b. Pensil dan penghapus
c. 1 buah nampan plastik
Gambar 4. Styrofoam
9
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Ikan gabus (Channa striata)
C. Prosedur Kerja
2. Ikan diletakkan pada Styrofoam lalu dibentangkan ekor serta sirip-sirp ikan
dibantu dengan jarum pentul agar letak ekordan sirip tidak berubah posisi.
3. Lalu, perbedaan morfologi pada ikan air tawar dan ikan air laut diamati.
4. Setelah diamati, kemudian ciri morfologi dari masing-masing ikan
digambar pada buku gambar dan lembar kerja yang telah disediakan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil pengamatan pada ikan menunjukkan adanya perbedaan antara ikan air
tawar dan ikan air laut. Perbedaan yang sangat jelas terlihat terdapat pada warna
kulit, bentuk kepala, bentuk tubuh, dan bentuk sirip pada ikan. Berikut data hasil
pengamatan morfologi ikan dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2.
B. Bentuk Mulut
C. Posisi Mulut
Superior
D. Sungut
Tidak memiliki sungut
12
E. Sirip
Sirip Punggung (Dorsal fin) Terdiri dari sirip lemah
yang memanjang dari
bagian belakang kepala
sampai ke pangkal ekor.
F. Linnea Literalis
Terletak di atas sirip dada
dan tidak terputus
Bagian ekor
Bagian yang terletak dari
permulaan sirip dubur
hingga ujung sirip ekor
terbelakang.
2. Sistem Integumen
14
A. Sisik Ikan
Bentuk Ctenenoid
B. Jari-jari Sirip
Sirip Punggung (Dorsal fin)
D.30.11
1. Morfologi Ikan
A. Bentuk Tubuh
Bentuk Torpedo
B. Bentuk Mulut
Tidak dapat disembulkan
C. Posisi Mulut
Terminal
D. Sungut
Tidak memiliki sungut
E. Sirip
Sirip Punggung (Dorsal fin)
Terdiri dari sirip keras, keras-
melemah dan lemah yang
menyatu. Terletak dibagian
belakang kepala sampai
pangkal ekor .
F. Linnea Literalis
Terletak diatas sirip dada dan
tidak terputus.
Bagian Kepala
paling belakang.
Bagian badan
Bagian yang terletak antara
tutup insang paling belakang
hingga permulaan sirip
dubur.
2. Sistem Integumen
A. Sisik Ikan
Bentuk Ctenenoid
18
B. Jari-jari Sirip
Sirip Punggung (Dorsal fin)
D.X.14
B.Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan morfologi pada ikan, ikan air tawar dan ikan
laut menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang sangat jelas
terlihat terdapat pada warna kulit, ikan gabus memiliki warna kehitaman pada sisi
atas tubuh dari kepala hingga ekor dan sisi bawah tubuh berwarna putih,
sedangkan pada ikan kakap merah warna yang terdapat pada bagian tubuhnya
sesuai dengan namanya yaitu merah dengan warna coklat samar-samar, pada
bagian ekor terdapat warna kuning pada bagian ujungnya.
Bentuk kepala pada ikan gabus berukuran besar dan gak gepeng, bentuknya
pipih dan agak cembung di bagian atasnya serta terdapat sisik-sisik besar. Posisi
mulut pada ikan gabus adalah superior disertai dengan mulut lebar dan gigi-gigi
besar dan tajam. Sedangkan pada ikan kakap merah kepala cembung atau sedikit
cekung. Bagian bawah pra penutup insang ikan kakap merah bergerigi dengan
ujung berbentuk tonjolan yang tajam, umumnya ikan kakap bermulut lebar
dengan posisi mulut terminal, gigi konikel pada taring-taringnya tersusun dalam
satu atau dua baris dengan serangkaian gigi caninnya yang berada pada bagian
depan.
Perbedaan selanjutnya ada pada bentuk tubuh, pada ikan gabus tubuhnya
berbentuk bulat dan memanjang seperti panah. Sedangkan pada ikan kakap merah
bentuk tubuh pipih ke samping. Dan perbedaan terakhir ada pada bentuk sirip dan
jari-jari sirip. Pada ikan gabus bentuk sirip ekor adalah membundar, dan jari- jari
sirip hanya terdapat sirip lemah mengerah dan melemah tanpa adanya sirip keras.
Sedangkan pada ikan kakap merah bentuk sirip ekor adalah bercagak, dan jari-jari
pada sirip terdiri dari sirip keras, lemah mengeras, dan melemah.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada pengamatan morfologi yang dilakukan pada ikan gabus dan ikan kakap
merah terlihat perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan tersebut dilihat dari
warna kulit, bentuk kepala, bentuk sirip, dan bentuk ekor. Dimana perbedaan
tersebut, dapat dipengaruhi oleh lingkungan tempat hidupnya.
B. Saran
Pada pengamatan morfologi ikan ada baiknya ikan yang digunakan dalam
kondisi yang segar sehingga kualitas ikan tersebut masih baik. Hal ini bertujuan
agar bentuk sirip pada ikan tidak rusak, selain itu ikan yang segar sisiknya masih
utuh dan tidak ada yang terlepas sehingga memudahkan praktikan dalam
mengamati dan menghitung jumlah sisik secara benar. Saat praktikum juga ada
baiknya disediakan masker untuk menutup hidung karena ikan yang diamati
memerlukan waktu beberapa jam sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap
dan mengganggu praktikan.
I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan merupakan hewan air yang memiliki bentuk, ukuran dan warna yang
berbeda tergantung dari spesies dan dimana ikan tersebut hidup atau
beradaptasi dengan lingkungannya. Kemudian merupakan hewan yang
tergolong dalam vertebrata. Disamping itu, ikan juga didefinisikan sebagai
organisme yang memiliki habitat di perairan , berdarah dingin (poikilotrerm),
umumnya bernafas dengan insang, dan keseimbangan dan pergerakannya
bergantung pada sirip.
Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini
dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah: bocek dari riau, aruan,
haruan, kocolan dll. Dalam bahasa inggris juga disebut dengan berbagai nama
seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped
snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch,
1793). Ikan kakap merupakan jenis ikan dasar, ikan ini selalu berkelompok ,
biasanya habitatnya di sekitar karang, rumpon/tandes. Ikan ini umumnya
memangsa ikan-ikan kecil, udang. Sebagai penguasa karang, ikan kakap
dilengkapi dengan gigi untuk mengkoyak mangsanya. Ketika ada makanan apa
saja yang hanyut langsung disergapnya. Ikan-ikan yang paling depan untuk
memburu makanan.
Morfometrik adalah ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh
ikan(measuring methods). Ukuran ikan adalah jarak antara satu bagian tubuh
ke tubuh yang lain. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk diukur
antara lain panjang total, panjang baku, panjang cagak, tinggi dan lebar badan,
tinggi dan panjang sirip, dan diameter mata (Hubbs dan Lagler, 1958; Parin,
1999). Ciri pada ikan berbeda-beda yang biasa disebut ciri morfometrik dan
meristik. Setiap ikan memiliki ukuran yang berbeda tergantung pada umur,
jenis kelamin, dan keadaan lingkungan hidupnya. Faktor-faktor tersebut baik
22
B. Tujuan
C. Manfaat
Untuk mengetahui ukuran dan jumlah tubuh pada suatu organisme dan
menghitung jumlah dari setiap karakter pada ikan tersebut, maka dapat di
lakukan dua metode atau cara pengukuran pada tubuh ikan yaitu pada
morfometrik dan meristik (Saanin, 1984).
C. Ikan Gabus
Praktikum ini di laksanakan pada hari kamis 05 Oktober 2017 waktu 09.00 –
12.00 WITA di Laboratorium Lingkungan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Penggaris
b. Pulpen dan pensil
c. Alas Pengukur (Styrofoam)
Gambar. 10 Styrofoam
d. Jarum Pentul
f. Nampan
Gambar. 12 Nampan
g. Kaca Pembesar
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus/ Channa striata)
C. Prosedur Kerja
A. Hasil
Dari hasil pengukuran terhadap ciri morfometrik pada Ikan Gabus dan Ikan
Kakap Merah, Diperoleh data yang dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4.
Tabel 3. Hasil Pengukuran terhadap ciri morfometrik Gabus dan Kakap Merah
didapatkan hasil seperti dalam tabel berikut.
Jenis Ikan
No. Parameter
A (cm) B (cm)
Dari hasil pengamatan terhadap ciri meristik Ikan Gabus dan Ikan Kakap Merah,
diperoleh data yang dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 4. Hasil Pengukuran terhadap ciri Meristik Gabus dan Kakap didapatkan
hasil seperti dalam tabel berikut.
Jenis Ikan
No. Parameter A B
1. Jari-jari keras sirip : D - X
C - -
A - III
V - I
P - -
2
Jari-jari lemah mengeras sirip : D 30 7
C - -
A 11 3
V 12 4
3. P 16 1
Jari-jari lemah sirip : D 11 7
C 13 17
A - 5
V - 2
33
P - 14
5. P P.16 P.15
11. rusuk
B. Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
A. Identifikasi Ikan
itu, Sepat Siam memiliki warna tubuh yang belang-belang seperti ular sehingga
ikan ini disebut snakeskinned gouramy.
Berikut adalah klasifikasi dari Sepat Siam menurut Khairuman dan Khairul
Amri (2008) :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Anabantidae
Famil : Belontiidae
Genus : Trichogaster
Spesies : Trichogaster pectoralis
oleh bibir yang sangat tebal. Sirip dada lebih panjang dan meruncing dibanding
sirip perut. Ikan Gerot-gerot memiliki nama umum yaitu Blotched grunt dan
biasanya nama lokal yaitu : Ampas tebu, Gerut-Gerut, Kompele Mas, Bibir
Tebal. Berikut adalah klasifikasi dari Gerot-gerot menurut Moh Syarif (2014)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Actinopterygii
Order : Perciformes
Family : Haemulidae
Genus : Pomadasys
Species : Pomadasys maculatus
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Timbangan Digital
b. 2 buah Styrofoam
Gambar . 18 Styrofoam
c. Lup (Kaca Pembesar)
Gambar. 19 Lup
d. Pinset
Gambar. 20 Pinset
42
e. Alat Tulis
f. Jarum Pentul
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. 1 Ekor Ikan Air Tawar
b. 1 Ekor Ikan Air Laut
C. Prosedur Kerja
A. Hasil
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan pada ikan air tawar dan ikan air
laut menggunakan Buku Kunci Identifikasi Ikan, didapatkan hasil bahwa ikan
air tawar yang diidentifikasi merupakan spesies Trichogaster pectoralis Regan
(Sepat siam) sedangkan ikan air laut yang diidentifikasi merupakan spesies
Pomadasys maculatus (BI) (Ikan Krot-krot). Data hasil identifikasi ikan air
tawar dan ikan air laut tersebut dapat dilihat pada tabel 4 dan 5.
jari jari keras; sirip perut dengan 5 atau kurang dari 5 jari-jari
lemah dan 1 jari-jari keras atau hanya satu jari-jari; rongga
insang neralat berbentuk labirin
91-1193 Gepeng, agak panjang, hidung pendek, mulut kecil, lubang
insang sempit karena bagian gabungan daun insang lebar; jari-
jari keras dan sirip punggung dan sirip dubur berbeda-beda
jumlahnya; sirip dubur panjang.
Familia ANABANTIDAE
1993-1197 Permulaan sirip punggung dibelakang dasar sirip dada. Sirip
punggung lebih pendek daripada sirip dubur.
1197-1202 Tiap-tiap sirip perut dengan 1 jari-jari keras yang sangat pendek
dan 1 jari-jari lemah yang sangat panjang dengan 3 jari jari
lemah yang kecil di belakangnya sisik tidak rata.
Genus TRICHOGASTER
1201-1203 Garis rusuk lengkap, tetapi terputus-putus. Permulaan sirip
punggung dibelakang dasar sirip dada. Sirip punggung lebih
pendek daripada sirip dubur
1203- 1204 Permulaan
Sirip punggung diatas bagian berjari-jari keras dari sirip dubur.
1204 Bagian kepala dibelakang mata 2 atau lebih garis hitam atau
baris bercak-bercak hitam membujur dari hidung kepangkal sirip
ekor melalui tengah-tengah mata.
Spesies Trichogaster pectoralis Regan
Nama Indonesia : Sepat Siam. Sepat Hijau
Ordo : Labyrinthici
Family : Anabantidae
Genus : Trichogaster
Spesies : Trichogaster pectoralis Regan
Divisi : Pericofermes
Family : Lutjanidea
Genus : Pomadasys
Spesies : Pomadasys maculatus (BI)
B. Pembahasan
A. Kesimpulan
Hasil identifikasi ikan air tawar dan ikan air laut yang dilakukan praktikan
diperoleh spesies Trichogaster pectoralis Regan yang merupakan ikan sepat
rawa atau ikan sepat hijau dan Pomadasys maculatus yang ikan gerot-gerot.
Dimana, hasil identifikasi ikan-ikan tersebut didapatkan dengan mengamati
morfologi ikan kemudian mencocokkan atau membandingkan dengan
karakteristik kunci pada buku panduan identifikasi ikan yang digunakan.
B. Saran
A. Latar Belakang
Anatomi merupakan salah satu cabang dari Ilmu Hayat (Biologi) yang
mempelajari organ-organ dalam suatu organisme. Anatomi suatu spesies ikan
sangat penting untuk diketahui karena merupakan dasar dalam mempelajari
jaringan tubuh, penyakit dan parasit, sistematika, dan sebagainya. Bentuk dan
letak setiap organ dalam antara satu spesies ikan dapat saja berbeda dengan
spesies ikan lainnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan bentuk tubuh, pola
adaptasi spesies ikan tersebut terhadap lingkungan tempat mereka hidup, atau
stadia dalam hidup spesies tersebut.
Ikan merupakan organisme akuatik yang memiliki organ yang kompleks dan
terdiri atas beberapa sistem organ yang saling bekerja sama melakukan
aktivitas hidup. Ikan juga termasuk anggota vertebrata poikilotermik (berdarah
dingin) yang hidup di air dan bernafas dengan insang. Ikan merupakan
kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih
dari 27,000 di seluruh dunia. Lele (Clarias sp.) merupakan ikan yang cukup
populer di masyarakat Indonesia. Terdapat beberapa spesies ikan Lele di
Indonesia yaitu Clarias batrachus, Clarias leiacanthus, Clarias maladerma,
Clarias nieuhofi, Clarias teijsmani, dan Clarias gariepinusvar. Lele (Clarias
sp.) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mudah beradaptasi dalam
ikan lingkungan perairan dangkal dan keruh dengan kadar oksigen rendah.
Secara alamiah, ikan lele termasuk ikan karnivora, yaitu cenderung memakan
daging. Namun, ikan Lele dapat berubah menjadi ikan omnivora atau ikan
yang memakan segala jenis makanan.
Pada praktikum ini, praktikan mengamati anatomi bagian dalam dari ikan
lele ( Clarias batrachus) atau yang dikenal oleh banyak orang yaitu ikan lele
lokal. Dimana, anatomi bagian dalam ikan yang diamati adalah organ-organ
yang digunakan ikan lele dalam sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Hal
53
ini, bertujuan agar praktikan dapat mengetahui bentuk dari setiap organ-organ
tersebut.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara atau prosedur yang benar membedah ikan untuk
mengetahui anatomi bagian dalam ikan.
2. Untuk memberikan pengetahuan dasar secara visual bagian-bagian dalam
anatomi ikan yang berkaitan dengan proses pencernaan.
3. Untuk memberikan pengetahuan dasar secara visual bagian-bagian dalam
anatomi ikan yang berkaitan dengan proses pernapasan.
4. Untuk meningkatkan kemampuan memaparkan ciri anatomi bagian dalam
ikan lele.
C. Manfaat
Ikan Lele (Clorias batrachus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar
dengan tubuh memanjang dan kulit licin. lkan Lele bersifat noctural, yaitu aktif
bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, Ikan Lele
berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Ikan Lele tidak pernah
ditemukan di air payau atau asin. Habitatnya di sungai dengan arus air
perlahan, rawa, telaga, waduk dan sawah yang tergenang air. Di alam Ikan Lele
memijah pada musim hujan.
55
dikarenakan ikan lele lebih sering berada didasar perairan (lumpur) (Jasin,
1989)
3. Jenis-jenis Ikan Lele
Di lndonesia ada 6 (enam) jenis ikan lele yang dapat dikembangkan,
yaitu:
a. Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang
(Sumatera Barat), ikan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet
(Kalimantan Selatan).
b. Clarias leismania, dikenalsebagai lele Kembang (Jawa Barat), dan
Kalang putih (Padang).
c. Clarias maladerma, vang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan),
ikan wais (Jawa Tengah), dan wiru (Jawa Barat).
d. Clarias nieuhafi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), ikan limbat
(Sumatera Barat), dan ikan kaleh (Kalimantan Selatan).
e. Clarias leiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (sumatera Barat), dan
ikan penang (Kalimantan Timur).
f. Clarias gariepinus, yang dikenal secara umum di lndonesia dengan nama
ikan lele Dumbo, Kingcat fish, yang berasal dari Afrika.
Anatomi merupakan bagian dalam ikan yang terdiri dari yaitu jantung,
mulut, rongga mulut, oesophagus, faring, lambung, pylorus, usus, rectum, anus,
ginjal, hati, gelembung renang, limpa, empedu. Anatomi merupakan salah satu
cabang dari Ilmu Hayat (Biologi) yang mempelajari organ-organ dalam suatu
organisme. Anatomi suatu spesies ikan sangat penting untuk diketahui karena
merupakan dasar dalam mempelajari jaringan tubuh, penyakit dan parasit,
sistematika, dan sebagainya.
57
Bentuk dan letak setiap organ dalam antara satu spesies ikan dapat saja
berbeda dengan spesies ikan lainnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan
bentuk tubuh, pola adaptasi spesies ikan tersebut terhadap lingkungan tempat
mereka hidup, atau stadia dalam hidup spesies tersebut.
Beberapa organ yang dapat diamati secara anatomis pada tubuh ikan antara
lain: otak, rongga mulut, insang, jantung, hati, empedu, alat pencernaan
makanan, limpa, kelenjar kelamin, gelembung renang, dan lain-lain.
Ada dua tindakan pengamatan yang dilakukan untuk mengamati anatomis
ikan yaitu:
a. Inspectio = mengamati dengan tidak mempergunakan alat bantu.
b. Sectio = membuka dinding badan untuk mengamati bagian dalam tubuh
ikan.
Agar organ-organ yang diamati berada pada kondisi yang baik dan tetap
berada pada posisi masing-masing, maka sebaiknya ikan yang diamati adalah
ikan-ikan yang telah diawetkan sebelumnya. Jika sampel ikan telah diawetkan
maka organ-organ yang lunak dan mudah rusak seperti otak, jantung, hati, dan
lain-lain, telah menggumpal atau mengeras dan tidak akan terganggu pada saat
dilakukan pembedahan. Bahan pengawet yang digunakan adalah larutan
formalin 10%.
1. Insang
Ikan lele mempunyai alat pernapasan berupa insang serta labirin sebagai
alat pernapasan tambahannya. Alat pernapasan lele terletak di kepala bagian
belakang. Insang pada ikan merupakan komponen penting dalam pertukaran
gas. Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras dengan
beberapa filamen insang di dalamnya. Setiap filamen insang terdiri atas
banyak lamela yang merupakan tempat pertukaran gas.
Bentuk alat pernapasan tambahan (labirin) ikan lele seperti rimbunan
dedaunan. Labirin berwarna kemerahan yang terletak di bagian atas
lengkung insang kedua dan keempat. Fungsi labirin ini mengambil oksigen
dari atas permukaan air sehingga dapat mengambil oksigen secara langsung
dari udara. Dengan alat pernapasan tambahan ini, ikan lele mampu bertahan
58
6. Lambung
Lambung merupakan tempat penampungan makanan. Pada dindingnya
terdapat kelenjar yang dapat menghasilkan enzim dan asam lambung
dimana cairan ini membantu proses pencernaan. Bentuk anatomi lambung
sangat bervariasi tergantung kepada kebiasaan makanan ikan tersebut.
Lambung ikan herbivora berbeda dengan lambung ikan carnivora. Ikan
herbivora tidak mempunyai lambung yang sebenarnya, kalaupun ada maka
merupakan lambung palsu yang merupakan penggelembungan usus bagian
depan. Umumnya ikan carnivora mempunyai lambung yang berbentuk
seperti tabung , sedangkan pada ikan omnivora berbentuk seperti kantung.
Pada beberapa ikan tertentu lambung mengalami modifikasi. Pada ikan
belanak (Liza sp.), lambung mengalami modifikasi menjadi gizzard yang
berfungsi sebagai alat untuk menggiling makanan. Gizzard mempunyai
dinding (lapisan otot) yang lebih tebal dibanding dengan dinding lambung
biasa.
Pada ikan cucut, usus mengalami modifikasi dimana pada bagian
dalamnya membentuk spiral (spiral valve). Dengan adanya spiral valve ini,
daerah penyerapan zat-zat makanan yang telah dicerna semakin luas.
Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung
mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding
lambung dari kerja asam klorida.
Lambung merupakan tempat pengumpulan makanan sebelum dicernakan
dengan sebenarnya dan memiliki fungsi sebagai:
a. Menyimpan makanan dalam jumlah yang besar setelah selesai makan.
b. Mengaduk makanan dengan sekresi (getah lambung)
c. Pengosongan lambung dan memasukkan isinya ke dalam usus
7. Pylorus
Pylorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus
depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil. Pada
60
beberapa ikan terdapat usus-usus kecil dan pendek yang disebut pyloric
caeca. Saat menyempitnya saluran pencernaan pada segmen ini berarti
bahwa segmen pylorus berfungsi sebagai pengatur pengeluaran makanan
(chyme) dari lambung ke segmen usus (Fujaya, 2004).
8. Usus
Usus merupakan segmen yang terpanjang dari saluran penceraan. Pada
bagian depan usus terdapat dua saluran yang masuk ke dalam yaitu saluran
yang berasal dari kantung empedu dan yang berasal dari pankreas. Lapisan
mukosa usus tersusun oleh selapis sel epitellium dengan bentuk prismatic.
Pada lapisan ini terdapat tonjolan membentuk sarang tawon pada usus
bagian depan dan lebih beraturan pada usus bagian belakang, terutama pada
ikan lele.
Bentuk sel yang umum ditemukan pada epithelium usus adalah enterosit
dan mukosit. Enterosit merupakan sel yang paling dominan dan diantara
enterosit terdapat mukosit. Jumlah mukosit semakin meningkat ke arah
bagian belakang usus. Enterosit merupakan sel yang permukaan atasnya
mengarah memiliki mikrovili yang berperan dalam penyerapan makanan.
Secara histologis enterosit pada ikan yang telah menyerap zat makanan akan
berwarna keputih-putihan dan berbeda sekali dengan sel yang tidak
menyerap zat makanan. Mukosit merupakan sel penghasil lendir yang
berbentuk piala. Bagian bawah mukosit mengandung mucigen yang akan
berubah menjadi lendir jika telah dilepaskan oleh sel dan bereaksi dengan
air (Fujaya, 2004). Usus pada ikan relatif besar. Terdapat lipatan-lipatan
yang berfungsi untuk memperluas penyerapan makanan kelenjar pencernaan
terdiri dari hati dan pankreas.
9. Rectum
Rectum merupakan segmen saluran pencernaan terujung. Segmen rectum
berfungsi dalam penyerapan air dan ion. Adanya penyerapan air ini dapat
dilihat dari kondisi feces yang umumnya berbentuk kompak, berbeda
dengan keadaannya ketika masih terdapat dalam usus bagian belakang. Pada
61
larva ikan selain fungsi tersebut rectum juga berfungsi untuk penyerapan
protein (Fujaya, 2004).
10. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang
sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk
tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan
dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi
anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada. Anus
merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus
terletak di sebelah depan saluran genital. Anus berfungsi untuk
mengeluarkan sisa-sisa pencernaan.
11. Ginjal
Ginjal teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang
punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah,
memanjang. Fungsi ginjal untuk menyaring sisa-sisa proses metabolisme
dan mengambil zat-zat yang diperlukan oleh tubuh diedarkan lagi melalui
darah dan untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh.
Selain itu ginjal juga berfungsi sebagai organ hemopoietic yang
berperan dalam pembentukan darah pada ikan. Ginjal pada ikan ada
sepasang, terletak memanjang di bagian dorsal rongga tubuh ikan, di
sebelah ventral dari vertebrae. Struktur ginjal ini lunak dan berwarna
merah tua. Pada bagian depan ginjal biasanya terdapat alat untuk
reproduksi.
12. Hati
Hati pada ikan bentuknya besar, berwarna merah kecoklat-coklatan,
letaknya di bagian depan rongga badan dan meluas mengelilingi usus.
Hati berfungsi sebagai :
a. Hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu
untuk membanfu proses pencernaan lemak.
62
b. Menghasilkan empedu. Empedu ini adalah salah satu enzim yang akan
membantu dalam proses pencernaan makanan, terutama dalam
memecah lemak. Empedu disimpan dalam suatu kantung, biasa disebut
sebagai kantung empedu. Kantung empedu terletak di bagian depan
hati. Kantung empedu ikan berwarna kehijau-hijauan dan mempunyai
saluran yang menghubungkan kantung empedu dengan usus.
c. Membantu daya absorsi lemak di usus dan mengubah zat yang tidak
dapat larut dalam air menjadi zat yang dapat larut dalam air.
d. Tempat metabolisme karbohidrat yang mencakupi sintesis, penguraian
dan perubahan antar bentuk pada karbohidrat di dalam ikan.
e. Menghancuran sel darah pada ikan. Seperti halnya pada hati manusia
juga mengganti sel darah merah yang telah rusak dengan sel darah yang
baru.
f. Mempertahankan kimia darah yang sesuai pada tubuh ikan. Dalam
darah ini yang terdiri dari eritrosit (sel darah merah), trombosit,
hematrokit, leukosit (sel darah putih dan trombosit diatur keberadaan
kimianya agar bisa bekerja dengan baik sesuai dengan perannya
masing-masing.
g. Menawarkan dan menghilangkan racun. Hati berfungsi untuk
membuang dan membersihkan racun atau limbah-limbah dalam tubuh
ikan. Jalan terjadinya sirkulasi darah dalam tubuh, yang terdiri dari
oksigen dan nutrisi dicerna dikirim ke berbagai organ dalam tubuh
melalui darah, selanjutnya darah mengangkut produk-produk limbah
dari sel ke ginjal dan hati. Di sinilah hati berperan.
h. Berperan dalam mengatur kadar nitrogen dalam proses ekskresi.
13. Gelembung renang
Gelembung renang (vesica natatoria) atau yang biasa disebut dengan
pneumatocyst adalah suatu organ pada ikan yang berupa kantong selaput
berisi campuran gas dengan tekanan yang berubah-ubah. Gas yang
terdapat pada gelembung renang biasanya adalah gas oksigen.
Pneumatocyst terletak di bagian belakang (dorsal) tubuh ikan.
63
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Gunting
Gambar. 26 Styrofom
c. Pinset
Gambar . 27 Pinset
65
d. Kaca pembesar
e. Tisu
Gambar. 29 Tisu
f. Baki
Gambar. 30 Baki
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut ;
Ikan lele (Clarias batrachus)
C. Prosedur Kerja
3. Dengan menggunakan gunting yang tajam, ikan yang akan di amati dibedah
dari arah dubur menuju arah punggung sampai ke kepala, sehingga anatomi
bagian dalam ikan tidak rusak.
4. Satu persatu organ bagian dalam ikan diangkat ke dalam baki dan namanya
ditulis agar mudah untuk di amati.
67
A. Hasil
B. SISTEM PERNAPASAN
1. Insang Terletak di kepala bagian
belakang, insang warna merah
halus ukurannya lebih besar
dan lebih panjang. Insang
terbentuk dari lengkungan
tulang rawan yang mengeras
dengan beberapa filamen
insang di dalamnya. Setiap
filamen insang terdiri atas
banyak lamela yang
merupakan tempat pertukaran
gas.
2. Operculum Untuk menutupi insang
D. SISTEM UROGENITAL
72
E.SISTEM SYARAF
1. Otak Otak terdapat pada bagian
tengah kepala, yang berfungsi
sebagai menerima input dan
menginterpretasikan informasi
dari semua organ-organ
sensor, baik intenal maupun
eksternal
F. SISTEM KELENJAR
73
B. Pembahasan
Pencernaan pada ikan dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Fungsi
alat pencernaan adalah untuk menghancurkan zat makanan (molekul makro)
menjadi zat terlarut (molekul mikro) sehingga zat makanan tersebut mudah
diserap dan kemudian dapat digunakan pada proses metabolisme di dalam
tubuh ikan. Proses pencernaan pada ikan terjadi dalam dua bentuk yaitu
secara fisik yang terjadi di dalam rongga mulut dan lambung, dan secara
kimiawi yang terjadi di dalam lambung dan usus. Alat pencernaan pada ikan
sering berbeda antar satu spesies dengan spesies lainnya. Hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan dalam pola adaptasi terhadap makanannya. Alat
pencernaan yang sering mengalami adaptasi adalah bibir, gigi, mulut, dan
saluran pencernaan.
74
Alat pencernaan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan yang
meliputi mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pylorus, rectum,
dan anus serta kelenjar pencernaan yang terdiri dari hati, empedu, dan
pancreas.
Pakan yang dimakan ikan lele akan melewati sistem pencernaan. Pakan
tersebut disederhanakan melalui mekanisme fisik dan kimiawi menjadi
bahan yang mudah diserap, diedarkan keseluruh tubuh melalui sistem
peredaran darah. Saluran pencernaanya terdiri dari mulut, rongga mulut,
esofagus, lambung, usus, dan dubur. Usus yang dimiliki ikan lele lebih
pendek dari panjang badannya. Ciri khas jenis ikan karnivora dan memiliki
lambungnya relatif besar dan panjang.
Pencernaan bahan makanan secara fisik/mekanik dimulai dari bagian
rongga mulut, yaitu berperannya gigi dalam proses pemotongan dan
penggerusan makanan. Bahan makanan dicerna di lambung dan usus dengan
adanya gerakan/kontraksi otot. Pencernaan secara fisik/mekanik pada
segmen ini terjadi secara efektif karena adanya aktifitas cairan digestif.
Proses pencernaan makanan dipercepat oleh sekresi kelenjar pencernaan.
Kelenjar pencernaan ikan lele terdiri dari hati dan kantong empedu.
Lambung dan usus juga dapat berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.
Kelenjar pencernaan ini menghasilkan enzim pencernaan yang berguna
dalam membantu proses penghancuran makanan. Kelenjar pencernaan pada
ikan karnivora (ikan lele) menghasilkan enzim-enzim pemecah protein
( Wahyudi, 2011).
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan bahwa hasil
praktikum telah sesuai dengan pendapat (Mahyuddin 2008). Saluran
pencernaan lele terdiri dari mulut, rongga mulut, esophagus, lambung usus
dan anus. Usus yang dimiliki ikan lele lebih pendek dari panjang tubuhnya
hal ini merupakan ciri khas ikan karnivora sementara itu lambungnya relatif
besar dan panjang.
Respirasi adalah Proses dimana organisme melakukan pertukaran gas
dengan lingkungannya disebut respirasi. Respirasi dalam biologi adalah
75
A. Kesimpulan
B. Saran
Pada praktikum selanjutnya alat- alat yang digunakan saat pembedahan ikan
agar lengkap seperti pisau bedah, paku bedah bertangkai, jarum bertangkai dan
adanya bak cuci tangan dengan keran air yang mengalir, sabun cuci tangan,
sikat kuku dan juga handuk kering.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Khairul dan Khairuman. 2008. Buku Pintar Budi Daya 15 Ikan Konsumsi.
(http://www.scribd.com/doc/37990780/Panduan-Praktikum-
Anonim. 2017. Habitat Morfologi dan Klasifikasi Ikan Kakap Merah (Lutjanus
campechanus). (http://www.semuaikan.com/habitat-morfologi-dan-
Ardianto, Deny. 2015. Buku Pintar Budi Daya Ikan Gabus. Yogyakarta:
FlashBooks.
Atang. 2016. Sistem Pencernaan dan Pernafasan pada Ikan Lele (Clarias
Burhanuddin, Andi Iqbal. 2014. Ikhtiologi Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya.
Yogyakarta : Deepublish.
D.Bhagawati dkk. 2013. Fauna Ikan Siluriformes dari Sungai Serayu, Banjaran,
(2013).
78
(http://fadhlipandy.blogspot.co.id/2015/03/ikan-kakap-merah lutjanus.html
Fauziah, Rizki, dkk. 2014. Fisiologi Sistem Respirasi. (https : / /www .scribd .com
11 November 2017.
Gunarso, W. 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Alat, Metode
2017.
Khairuman dan Amri, Khairul. 2008. Buku Pintar Budi Daya 15 Ikan Konsumsi.
eprints.unsri.ac.id/1510/1/PENUNTUN_PRAKTIKUM.pdf). (diakses
Syarif, Moh. 2014. Makalah Tingkah Laku Ikan : Ikan Gerot-Gerot (Pamadasys
Widiarto, Agung sri, dkk. 2012. Pakan Apung Artifisial untuk Budidaya Ikan Lele
Gambar 20. Ikan diletakkan pada sterofoam dan sirip-siripnya ditusuk dengan
jarum pentul.
Gambar 24. Hasil gambar dari ikan-ikan yang digunakan selama praktikum
82
Gambar 26. Proses membedah ikan yang dilakukan untuk mengetahui anatomi
bagian dalam ikan.