Anda di halaman 1dari 21

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.466 pulau dengan
luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 (Giyanto, dkk. 2017).
Hal tersebut menjadikan Indonesia menjadi negara yang kaya akan sumberdaya
alamnya baik dari perairan maupun daratan. Salah satu contoh sumberdaya alam yang
dapat dimanfaatkan berasal dari ekosistem terumbu karang, dimana ekosistem
terumbu karang menjadi salah satu tempat hidup berbagai biota laut. Selain itu daerah
terumbu karang juga menjadi daerah asuhan bagi beberapa jenis ikan lainnya dan
salah satu ekosistem yang memiliki sumber makanan yang cukup banyak.
Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem khas perairan tropik, dengan
keanekaragaman jenis biota yang tinggi. Biota yang hidup di terumbu karang
merupakan suatu komunitas yang terdiri dari berbagai tingkatan tropik, dimana
masing-masing komponen dalam komunitas ini saling tergantung satu sama lain,
sehingga membentuk suatu ekosistem yang lengkap. Salah satu jenis biota yang hidup
di terumbu karang adalah ikan karang, yang umumnya memiliki tingkat
keanekaragaman jenis yang tinggi pada ekosistem tersebut (Odum, 1993 dalam Suryo
Putro Ritedi Utomo, 2013).
Keanekaragaman jenis ikan pada ekosistem terumbu karang membuat perlunya
suatu pengenalan akan ikan-ikan tersebut untuk mengetahui biologi dan jenis dari
masing-masing spesies. Sehingga pada laporan praktikum ini akan memperkenalkan
beberapa jenis ikan yang hidup di daerah ekosistem karang, baik itu ikan konsumsi
maupun ikan hias.
2

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum biologi laut ini adalah untuk mempelajari dan
mengenal spesies – spesies ikan yang hidup di daerah ekosistem terumbu karang.

C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum biologi laut ini adalah mahasiswa memahami
jenis-jenis ikan yang berada di ekosistem terumbu karang dan mengenal ikan karang
konsumsi dan ikan karang hias.
3

II. PEMBAHASAN

Ekosistem perairan karang mempunyai produktivitas dan keanekaragaman


jenis ikan yang tinggi dan berfungsi sebagai daerah pemakanan, perkembangbiakan,
pengasuhan dan atau daerah perlindungan bagi beberapa jenis biota. Ekosistem
perairan karang merupakan perairan yang cukup subur sehingga banyak jenis ikan
karang yang berkorelasi dengan karang menunjukkan tingkah laku teritorial, pola
berbiak dan jarang berkeliaran jauh dari ekosistem karang sebagai sumber persediaan
makanan dan tempat berlindung dari predator. Salah satu sumber daya hayati yang
berhubungan erat dengan ekosistem terumbu karang adalah jenisjenis ikan karang.
Keanekaragaman jenis ikan karang di ekosistem terumbu karang biasanya lebih tinggi
jika dibandingkan dengan daerah lainnya di laut.
Ikan karang adalah ikan yang hidup dari masa juvenil hingga dewasa di
terumbu karang. Menurut Nybakken (1992), ikan karang merupakan organisme yang
jumlahnya terbanyak dan juga merupakan organisme besar yang mencolok yang
dapat ditemui di terumbu karang. Secara umum, ikan karang akan menyesuaikan diri
pada lingkungannya. Setiap spesies memperlihatkan preferensi atau kecocokan
habitat yang tepat yang diatur oleh kombinasi faktor ketersediaan makanan , tempat
berlindung dan variasi parameter fisik. Sejumlah besar spesies ditemukan pada
terumbu karang adalah refleksi langsung dari besarnya kesempatan yang diberikan
oleh habitat (Allen dan Steene, 1996 dalam admin, 2009). Ikan karang
dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu: ikan target, ikan indicator, dan ikan major

A. Ikan Target
Ikan-ikan target, yaitu ikan ekonomis penting dan biasa ditangkap untuk
konsumsi. Biasanya kelompok ikan-ikan target menjadikan terumbu karang sebagai
tempat pemijahan dan sarang/daerah asuhan. Ikan-ikan target diwakili oleh famili
Serranidae (ikan kerapu), Lutjanidae (ikan kakap), Lethrinidae (ikan lencam),
Nemipteridae (ikan kurisi), Caesionidae (ikan ekor kuning), Siganidae (ikan
4

baronang), Haemulidae (ikan bibir tebal), Scaridae (ikan kakak tua) dan Acanthuridae
(ikan pakol).
Tabel 1. Jenis – jenis ikan karang target
No Nama dan Gambar Ikan Keterangan
1 Ikan Kerapu (Epinephelus sp) Habitat dan penyebaran ikan
kerapu ialah hidup di dasar
perairan berbatu dengan
kedalaman 60 m dan di daerah
yang mengandung coral.

2 Ikan Kakap (Lutjanus sp) Ikan ini ditemukan terutama di


samudera Hindia sebelah timur
dan hanya diketahui dari
beberapa specimen yang
ditemukan di Indonesia (dekat
Sumatera dan Sulawesi). Ikan
dewasa menghuni daerah karang
yang lebih dalam. Mereka hidup
secara soliter atau dalam
kelompok kecil.
3. Ikan lencam (Lethrinus lentjan) Umumnya hidup di daerah
terumbu karang, di perairan
dangkal dengan dasar berpasir
hingga perairan dengan
kedalaman 50 meter. Biasanya
menempati daerah laguna dan
dekat terumbu karang.
4. Ikan Baronang (Siganus sp) Ditemukan di perairan dangkal
5

laguna di perairan Indo-Pasifik


dan Timur Laut Tengah. Ikan ini
dikenal oleh masyarakat dengan
nama yang berbeda-beda satu
sama lain tergantung spesiesnya.
Seperti di jawa Tengah dengan
nama Biawas.

5. Ikan kakak tua (Scarus sp) Merupakan kelompok besar


spesies ikan laut yang menghuni
perairan dangkal tropis dan
subtropis di seluruh dunia,
terutama di terumbu karang,
pantai karang dan padang lamun,
dan berperan penting dalam
Kelimpahan spesies terbesar
dijumpai di perairan Indo-
Pasifik.

6. Puka putih, (Caranx melampygus) Hidup diperairan karang,


terumbu karang, menyendiri
atau membentuk gerombolan
kecil, dapat mencapai panjang
ikan 75 cm dan yang umum 30-
60 cm. Daerah penyebaran;
daerah perairan karang seluruh
Indonesia, Teluk Benggala,
Teluk Siam, sepanjang pantai
Laut Cina Selatan, Philipinna
dan ke selatan sampai perairan
tropis Australia
6

7. Ikan Kuwe (Caranx sexfasciatus) Hidup di perairan dangkal,


terumbu karang, membentuk
gerombolan kecil, dapat
mencapai panjang ikan 75 cm,
umumnya 50 cm. Daerah
penyebaran; sepanjang pantai
dangkal, perairan karang
Indonesia, Teluk Benggala,
Teluk Siam, sepanjang pantai
Laut Cina Selatan, Philipinna.

8. Ikan Kwee ramping (Carangoides Hidup diperairan pantai, terumbu


karang, membentuk gerombolan
ciliarius)
kecil panjang ikan dapat
mencapai 60 cm. umumnya 30
cm. Daerah penyebaran; perairan
pantai, terumbu karang di
Indonesia, Teluk Benggala,
Teluk Siam, sepanjang pantai
Laut Cina Selatan, Philipinna, ke
selatan sampai perairan tropis
Australia
9. Ikan Kurisi (Nemiterus spp) Ikan kurisi ditemukan pada
kedalaman 100 m, habitat
didaerah karang dan area
berbatu-batudengan kedalaman
minimal 100 m. Penyebaran ikan
kurisi hampir diseluruh perairan
Indonesia hingga teluk siam, laut
arafuru dan Philipina.
7

10 Ekor kuning/ Pisang-pisang (Caesio spp) Hidup di perairan pantai, karang-


karang, perairan karang, dan
membentuk gerombolan besar.

11. Sako (Tylosurus crocodilus) Ikan sako adalah ikan pelagis


yang menghuni perairan laut dan
berasosiasi dengan karang. Ikan
ini hidup di perairan tropis
dengan kedalaman 0 – 13 meter.
Panjang total terpanjang yang
pernah dilaporkan adalah 150
cm.

12 Brajanata (Myripristis chryseres) Ikan kepe-kepe adalah ikan


bentopelagis yang hidup di
perairan laut dan berasosiasi
dengan karang. Ikan ini
menghuni perairan tropis pada
kedalaman 12 – 350 meter.
Ukuran terpanjang yang pernah
dilaporkan adalah 25 cm. Ikan
ini sering terlihat berada di
dalam gua.
13. Lolong Batu (Sargocentron rubrum) Ikan lolong batu adalah ikan laut
yang berasosiasi dengan karang
yang hidup pada kedalaman 1-84
meter. Ukuran terpanjang yang
pernah dilaporkan adalah 32 cm.
8

Ikan nokturnal (aktif pada malam


hari) ini menghuni wilayah yang
berkarang dan ditemukan
bersembunyi di gua atau celah-
celah batu pada siang hari.

14. Kerapu Bunga (Cephalopholis argus) Ikan kerapu adalah penghuni


perairan laut tropis dan
berasosiasi dengan karang. Ikan
ini ditemukan pada kedalaman 1
– 40 meter. Ukuran ikan
terpanjang yang pernah
dilaporkan adalah 60 cm.

15. Bobara (Carangoides caeruleopinnatus) Bobara adalah ikan laut tropis


yang berasosiasi dengan karang.
Ikan ini dapat ditemu-kan pada
kedalaman 1 – 60 meter. Ikan ini
memiliki sirip punggung dan
sirip dubur berwarna kehitaman,
sirip ekor berwarna kuning
kehitaman, sirip dada berwarna
kuning pucat, dan sirip perut
berwarna abu-abu bening.
Ukuran terpanjang ikan ini yang
pernah dilaporkan adalah 41 cm.
16. Angke (Bolbometopon muricatum) Ikan ini merupakan salah satu
spesies dalam kelompok ikan
9

kakatua.. Ikan ini ditemukan di


perairan laut tropis dan
berasosiasi dengan karang pada
kedalaman 1 – 40 meter. Tidak
terlihat adanya dikromatisme
seksual. Spesies ini tumbuh
dengan lambat dan berumur
panjang hingga 40 tahun.
17. Botana Sirip Putih (Acanthurus Ikan perairan laut tropis yang
albipectoralis) dapat ditemukan pada kedalaman
5-20 m. Ikan yang berasosiasi
dengan karang ini dilaporkan
dapat mencapai panjang total
tubuh hingga 33 cm. Ikan ini
menyebar di Samudra Pasifik
bagian barat meliputi Great
Barrier Reef dan Tonga. Dapat
ditemukan pada bagian luar
karang yang curam. Ikan ini
ditemukan dalam keadaan soliter
dan juga dalam kawanan kecil.
10

B. Ikan Indikator
Ikan-ikan indikator, yaitu jenis ikan karang yang khas mendiami daerah
terumbu karang dan menjadi indikator kesuburan ekosistem daerah tersebut. Ikan-
ikan indikator diwakili oleh famili Chaetodontidae (ikan kepe-kepe);

Tabel 2. Jenis – jenis ikan karang Indikator


No. Nama dan Gambar Ikan Keterangan
1. Ikan kepe-kepe (Chaetodontidae) Ikan kepe-kepe dijadikan indikator
kesehatan ekosistem terumbu
karang karena kesukaannya yang
terhadap jenis substrat tertentu yang
dapat menggambarkan kondisi
terumbu karang (Reese, 1977 dalam
Riansyah dkk. 2018)

C. Ikan Major
Ikan-ikan major, merupakan jenis ikan berukuran kecil, umumnya 5 sampai
25 cm, dengan karakteristik pewarnaan yang beragam sehingga dikenal sebagai ikan
hias. Kelompok ikan-ikan major umumnya ditemukan melimpah, baik dalam jumlah
individu maupun jenisnya, serta cenderung bersifat teritorial. Kelompok ikan-ikan
major sepanjang hidupnya berada di terumbu karang, diwakili oleh famili
Pomacentridae (ikan giru atau badut), Apogonidae (ikan banggai), Labridae (ikan
napoleon), dan Blenniidae (ikan peniru).
11

Tabel 3. Jenis – jenis ikan karang major


No. Nama dan Gambar Ikan Keterangan
1. Ikan banggai (Pterapogon kauderni) Ikan bangai merupakan ikan laut
endemik di kepulauan Banggai
provinsi Sulawesi Tengah dan
masyarakat setempat
menyebutnya capungan atau
bibisan. Biasanya hidup secara
berkoloni diantara terumbu karang
dan kumpulan buku babi yang
setiap gerombol terdiri dari 30
sampai 40 ekor.
2. Ikan Badut (Amphiprion percula) Penyebaran ikan badut berada di
perairan laut tropis diantaranya
Samudera Hindia, Laut Merah,
Asia Tenggara (khususnya
Indonesia), Australia Utara dan di
Pulau Ryukyu (Jepang). Ikan
badut dapat hidup pada kedalaman
1- 15 meter pada daerah terumbu
karang di pesisir dan di teluk,
dimana tempat hidupnya berada
diantara tentakel-tentakel anemon.
3. Ikan Napoleon (Cheilinus undulates) Ikan napoleon tersebar di wilayah
terumbu karang antara perairan
Samudera Hindia bagian Barat
sampai wilayah Indo Pasifik.
Pertumbuhan ikan napoleon
lambat (bisa mencapai umur 30
tahun) dan termasuk kategori
12

highly commercial. Ikan napoleon


termasuk kategori top predator
dengan jenis makanan yang sangat
bervariasi.

4. Ikan Kambingan (Heniochus Ikan yang berasosiasi dengan


diphreutes) karang. Ikan ini menghuni air
pada kedalaman 5-210 m. ikan ini
biasanya ditemukan di sepanjang
lereng karang luar. Di Indonesia,
ikan dewasa sering ditemukan
pada kedalaman 40-50 m dan
dilaporkan hingga 200 m.

5. Ikan Angel Biru Kuning (Centropyge Ikan ini dapat ditemukan pada
bicolor) kedalaman 1-12m. ikan ini dapat
terdistribusi di daerah Indo
Pasifik. Ikan ini menghuni laguna,
kanal, terumbu karang yang
terlindungi, karang dan bebatuan.

6. Ikan Angel Hitam Polos (Centropyge Ditemukan pada kedalaman 3-70


nox) meter. Ikan laut tropis yang
berasosiasi dengan karang ini
dapat mencapai panjang total 10
cm. ikan ini menyebar di
Samudera Pasifik bagian barat
meliputi pulau ryukyu ke
Indonesia, kepulauan Solomon.
13

Ikan ini juga dapat di temukan


wilayah dengan karang yang
melimpah dibagian luar lereng
terumbu.

7. Angel Ekor Panjang (Geniachanthus ditemukan di laut tropis pada


melanospilos) kedalaman 20-45 m. Ikan yang
berasosiasi dengan karang ini
dilaporkan dapat mencapai
panjang total hingga 18 cm.
Biasanya terlihat berpasangan
pada daerah luar lereng terumbu,
gua, sepanjang dasar bebatuan,
dan daerah karang berdasar pasir.
Ikan ini dapat terdistribusi di
Samudra Pasifik bagian barat,
meliputi Indonesia, Fiji, Pulau
Ryukyu, dangkalan Rowley di
Samudra Hindia bagian timur, dan
New Caledonia.
8 Angel Doreng (Pygoplites diacanthus) ikan perairan laut tropis yang
berasosiasi dengan karang. Ikan
ini dapat ditemukan pada
kedalaman 0-80 meter. Daerah
penyebaran ini adalah Indo-
pasifik, meliputi Laut Merah,
Afrika Timur ke Pulau Tuamoto,
Pulay Ryukyu dan Ogasawara,
14

Great Barrier Reef dan New


Caledonia. Ikan ini menghuni
daerah laguna dengan karang yang
melimpah.

9. Ikan Sebra Ikan perairan laut tropis yang


dapat ditemukan pada kedalaman
0-20 meter. Ikan ini bersifat
teritorial; menghuni laguna yang
dangkal dan karang rata pada
daerah subtidal. Berkelompok
dalam jumlah yang besar di atas
Acropora.
10. Ikan Podangan (Pomacentrus coelestis) Ikan laut tropis yang berada pada
kedalaman 1-20 m. Ikan ini
berasosiasi dengan karang. Ikan
dewasa menghuni daerah laguna
dan karang. Makanan utamanya
adalah zooplankton dan kadang-
kadang memakan alga bentik.
Yuwana bergerombol pada karang
lunak; sedangkan ikan dewasa
bergerombol pada bagian karang
tertentu.
11. Ikan Dokter (Diproctacanthus ikan air laut tropis yang
xanthurus) berasosiasi dengan karang yang
dapat ditemukan pada kedalaman
2-25 meter. Ukuran terpanjang
15

yang pernah dilaporkan adalah 10


cm. Ikan ini berada di Samudra
Pasifik yang meliputi Filipina,
Palau, Indonesia, Nugini dan
Great Barrier Reef. Spesies soliter
dan dapat ditemukan di daerah
laguna yang kaya terumbu karang.
Makanan utama ikan dewasa
adalah polip karang.
12. Ikan Keling Perak (Halichoeres ikan laut tropis yang tersebar di
hortulanus) daerah Indo-pasifik. Ikan ini dapat
ditemukan pada kedalaman 1-30
meter. Ikan ini berasosiasi dengan
karang. Ukuran ikan terpanjang
yang pernah dilaporkan adalah 27
cm. Ikan ini menghuni daerah
laguna dan terumbu laut.

13. Keling Kuning (Halichoeres ikan laut yang berasosiasi dengan


prosopeion) karang dan dapat ditemukan pada
kedalaman 2-40 meter. Ikan ini
terdistribusi pada wilayah
Samudra Pasifik bagian barat.
ditemukan pada daerah aliran dan
dasar gua yang besar. Umumnya
ditemukan soliter.

14 Bayeman (Thalassoma hardwickei) T. hardwicke adalah ikan laut


tropis yang berasosiasi dengan
karang. Ikan ini ditemukan pada
kedalaman 0 - 15 m. ikan ini
16

tersebar di daerah Indo-Pasifik.


Dan menghuni laguna yang
dangkal dan terumbu di laut.
Biasanya terlihat berada dalam
kawanan kecil. Makanannya
adalah krustase bentik dan
planktonik, ikan kecil, dan
foraminifera.
15. Buarmata (Scolopsis lineatus) Ikan yang dapat ditemukan di
Samudra Hindia bagian timur dan
Samudra Pasifik bagian barat pada
kedalaman 1-20 meter. Ikan laut
yang berasosiasi dengan karang
ini dapat mencapai panjang total
hingga 25 cm. Umum ditemukan
pada terumbu karang di daerah
berpasir. Ikan dewasa biasanya
ditemukan berkelompok;
sedangkan yuwana umumnya
ditemukan sendiri di laguna
karang yang dangkal.
16. Kuniran (Upeneus sulphureus) Kuniran merupakan ikan demersal
yang menghuni perairan pesisir
dan memasuki daerah estuari. Ikan
ini menghuni perairan dengan
substrat pasir berlumpur pada
kedalaman 10 – 90 meter. Panjang
maksimal yang pernah dilaporkan
adalah 23 cm.
17. Betok Kuning (Chromis analis) Ikan laut tropis yang berasosiasi
17

dengan karang dan dapat


ditemukan pada kedalaman 10-
144 meter. Ukuran terpanjang
yang pernah dilaporkan adalah 17
cm. Ikan ini menyebar di Samudra
Pasifik bagian barat dari Australia
hingga ke Jepang, ke timur
Mikronesia dan Fiji. Ikan ini
dimanfaatkan sebagai ikan hias
yang dipelihara di akuarium
18 Ikan Burung Laut (Zebrasoma scopas) Ikan burung laut adalah ikan laut
tropis yang dapat ditemukan pada
kedalaman 1 - 60 m. Ikan yang
berasosiasi dengan karang ini
dapat mencapai panjang baku
hingga 40 cm. Pernyebarannya
meliputi daerah Indo-Pasifik
seperti Afrika Timur, Kepulauan
Mascarene ke Kepulauan
Tuamoto, Jepang bagian selatan,
serta Kepulauan Lord Howe dan
Rapa Ikan dewasa biasanya
berkelompok; sedangkan
yuwananya soliter dan berada di
sekitar karang. Ikan ini bersifat
monogamus. Ikan ini memiliki
nilai ekonomis sebagai ikan hias.
19 Triger Kaca (Melichthys vidua) Ikan ayaman (Melichthys vidua)
merupakan salah satu ikan pada
kelompok ikan ayam-ayam
18

(Triggerfish). Tubuhnya berwarna


hijau kehitaman dengan ekor
bernuansa merah muda. Ikan ini
dapat mencapai panjang hingga 40
cm. Habitatnya di perairan laut
tropis pada kedalaman 4-60 meter
dan berasosiasi dengan karang.
Ikan ini bersifat bentopelagis dan
memakan alga, detritus, bunga
karang, krustase dan ikan.
20. Triger Biru (Odonus niger) Ikan triger biru merupakan salah
satu ikan pada kelompok ikan
ayam-ayam (Triggerfish).
Tubuhnya berwarna biru gelap
dan dapat mencapai panjang
hingga 50 cm. Habitatnya di
perairan laut tropis pada
kedalaman 5 – 40 meter dan
berasosiasi dengan karang.
Makanannya adalah zooplankton
dan bunga karang (spons).

21. Serinding (Apogon semilineatus) Ikan ini dapat ditemukan pada


kedalaman 3-100 meter dan dapat
mencapai panjang total hingga 12
cm. Ikan ini menyebar di Samudra
Pasifik bagian barat meliputi
Jepang, Taiwan, Filipina,
Indonesia dan Australias. Ikan ini
dapat masuk ke laut semi tertutup
19

dan bergerombol di atas substrat


berbatu.
20

III. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai jenis-jenis ikan karang maka dapat


disimpulkan kedalam beberapa poin sebagai berikut:
1. Ikan karang dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu ikan target, ikan
indicator dan juga ikan major.
2. Ikan karang target terdiri atas Ikan Kerapu (Epinephelus sp), Ikan Kakap
(Lutjanus sp), Ikan lencam (Lethrinus lentjan), Ikan Beronang (Siganus sp), Ikan
kakak tua (Scarus sp), Puka putih, (Caranx melampygus), Ikan Kuwe (Caranx
sexfasciatus), Ikan Kwee ramping (Carangoides ciliarius), Ikan Kurisi
(Nemiterus spp), Ekor kuning/ Pisang-pisang (Caesio spp), Sako (Tylosurus
crocodilus), Brajanata (Myripristis chryseres), Lolong Batu (Sargocentron
rubrum), Kerapu Bunga (Cephalopholis argus), Bobara (Carangoides
caeruleopinnatus), Angke (Bolbometopon muricatum), Botana Sirip Putih
(Acanthurus albipectoralis).
3. Ikan indicator yang diperoleh hanya ikan kepe-kepe (Chaetodontidae), dimana
pada saat ikan ini ditemukan dalam jumlah yang banyak diperairan karang maka
menandakan ekosistem karang di daerah tersebut berada dalam kondisi baik.
4. Ikan major terdiri atas Ikan banggai (Pterapogon kauderni), Ikan Badut
(Amphiprion percula), Ikan Napoleon (Cheilinus undulates), Ikan Kambingan
(Heniochus diphreutes), Ikan Angel Biru Kuning (Centropyge bicolor), Ikan
Angel Hitam Polos (Centropyge nox), Angel Ekor Panjang (Geniachanthus
melanospilos), Angel Doreng (Pygoplites diacanthus), Ikan Sebra, Ikan Podangan
(Pomacentrus coelestis), Ikan Dokter (Diproctacanthus xanthurus), Ikan Keling
Perak (Halichoeres hortulanus), Keling Kuning (Halichoeres prosopeion),
Bayeman (Thalassoma hardwickei), Buarmata (Scolopsis lineatus), Kuniran
(Upeneus sulphureus), Betok Kuning (Chromis analis), Ikan Burung Laut
(Zebrasoma scopas), Triger Kaca (Melichthys vidua), Triger Biru (Odonus niger),
Serinding (Apogon semilineatus).
21

DAFTAR PUSTAKA

Giyanto, dkk. 2017. Status Terumbu Karang Indonesia 2017. Pusat Penelitian
Oseanografi-LIPI. Jakarta.

Ilyas, Issan Septia, dkk. 2017. Keanekaragaman Ikan Karang Kaitannya Dengan
Keanekaragaman Bentuk Pertumbuhan Karang Pada Zona Inti di Taman
Wisata Perairan Kepulauan Anambas. Journal Perikanan dan Kelautan,
Universitas Padjajaran.Vol. 8, No. 2, Hal. 103-111

Ramadhani, tri. 2016. Paper Biologi Perikanan (Banggai Cardinal Fish). Paper.
Universitas Malikussaleh. Aceh Utara

Riansyah, Agus dkk. 2018. Ikan Kepe-Kepe (Chaetodontidae) Sebagai Bioindikator


Kerusakan Perairan Ekosistem Terumbu Karang Pulau Tikus. Majalah
Ilmiah Biologi Biosfera: A Scientific Journal. Vol. 35, No. 2 Hal. 103-110

Utomo, Suryo P.R, dkk. 2013. Keanekaragaman Jenis Ikan Karang di Daerah
Rataan dan Tubir Pada Ekosistem Terumbu Karang di Legon Boyo, Taman
Nasional Karimunjawa, Jepara. Diponegoro Journal Of Maquares
Management of Aquatic Resources. Vol. 2, No. 4, Hal. 81-90

Anda mungkin juga menyukai