2018 38 008
JURUSAN BIOLOGI
1.3 Tujuan
Teripang Hitam
c. Ekosistem Mangrove
Ekosistem Padang Lamun Dolar Pasir
Mangrove tumbuh dengan baik di tempat dengan energi gelombang laut rendah,
sedimen halus dan merupakan satu-satunya tumbuhan berkayu yang hidup di tempat
pertemuan antara darat dan laut. Pulau nugini memiliki hutan mangrove yang sangat luas
dengan keanekaragaman jenis tertinggi di dunia. Jumlah jenisnya mencap 43. Tetapi, jumlah
jenis yang terdapat di pantai utara lebih rendah dibandingkan dengan di selatan. Hutan
mangrove di Papua terletak di delta-delta sungai-sungai besar di sepanjang tepi 253 sungai
berukuran sedang dan kecil. Sungai besar di Papua antara lain Membramo, Sepik, Ramu,
Markham, Purari, Kikori, Fly, Digul. Muara sungai Ajkwa dan sungai Tipoeka, Teluk
Bintuni. Organisme yang hidup pada ekosistem ini adalah jenis kepiting Ocypodidae dan
Grapsidae, dan kepiting jenis Uca. Jenis ini menghuni mangrove pada massa dewasanya,
tetapi betinanya akan bermigrasi ke perairan lepas pantai untuk bertelur. Juga terdapat ikan
glodok (Periopthalmus spp.), udang lumpur (Thalassina anomala), Kepiting bakau (Scylla
serrata).
Arenga sp
Casuarina equsetifolia
j. Ekosistem subalpin
Berdasarkan ketingiannya hutan subalpin dibedakan menjadi hutan subaalpin bawah
(3.200 – 3.650 m) dan hutan subalpin atas (3.650 – 4.170). hutan subalpin bawah terdapat di
Gunung Trikora, ekosistem subalpin atas berada di Gunung Jaya pada ketinggian 3.650 m.
Ciri ciri dari kedua ekosistem ini adalah tajuk pohonnya serign kusut, daunnya berbulu kasar
dan permukaan daunnya mengecil. Organisme yang hidup di daerah ini adalah
Rhododendron correoides, Rapanea cacucium, Oleraia velutina, Drymis piperata,
Dacrycarpus compactus. Styphelia suaveolens
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kartikasari, E.N., Marshall, A.J., Beehler, B.M. (Eds). 2013. Ekologi Papua. Seri Ekologi
Indonesia Jilid VI. Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan Conservation International.
Jakarta.