Identifikasi Jenis Dan Sebaran Padang Lamun Di perairan Pulau Kambuno Kabupaten
Sinjai
Ashari
Mahasiswa Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas pertanian, Universitas
Muhammadiyah Sinjai
e-mail : asharimsp18@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis padang lamun dan sebaran padang
lamun yang berada di perairan Pulau Kambuno Kabupaten Sinjai. Penelitian ini dilaksanakan
di perairan Pulau Kambuno Kabupaten Sinjai pada Bulan Juni sampai Juli 2022. Metode yang
digunakan dalam penelitian adalah metode Purposive sampling yang dibagi menjadi 6 stasiun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis lamun yang ditemukan di Perairan Pulau Kambuno
Kabupaten Sinjai yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, dan Cymodocea rotundata.
Rata-rata tutupan lamun pada Stasiun 1 sebesar 61,1%, Stasiun 2 sebesar 55,1% Stasiun 3
sebesar 48,4%, Stasiun 4 sebesar 59,6%, Stasiun 5 sebesar 47,9%, dan Stasiun 6 sebesar
42,2% dengan total rata-rata tutupan lamun di Perairan Pulau Kambuno Kabupaten Sinjai
sebesar 52,9%. Berdasarkan kategori penutupan lamun tergolong penutupan lamun padat.
Hasil penelitian ini juga di harapkan sebagai bahan informasi untuk penelitian mengenai
sebaran lamun dan agar masyarakat sekitar untuk lebih menjaga kelestarian dan biota laut
yang ada di padang lamun di Laut Pulau Kambuno Desa Pulau Harapan Kecamatan Pulau
Sembilan Kabupaten Sinjai.
T.hemprichii memiliki ciri-ciri daun yang melebar dan pendek dengan pangkal
daun berwarna hitam dan halus umumnya memiliki garis/bercak coklat pada helaian
dijumpai pada area pasang surut (intertidal). setiap daun (Sjafrie et al., 2018).
Panjang daun sekitar 1,5 – 10 cm dan lebar Tutupan Lamun
daun 0,5 – 1 cm. Jenis lamun T.hemprichii Penutupan lamun menggambarkan
mirip dengan lamun jenis Cymodocea tingkat penutupan ruang oleh setiap jenis
rotundata, tapi rhizomanya beruas-ruas dan lamun atau komunitas lamun. Penutupan
tebal serta memiliki batang yang pendek, merupakan luasan area yang tertutupi oleh
rimpang berwarna cokelat dan akar yang komunitas lamun (cover area) dalam satuan
tebal. T. Hemprichii memiliki rimpang luasan pengamatan. Hasil perhitungan
merayap, bercabang, dan rapuh daun penutupan jenis lamun dapat dilihat pada
falcatus; tunas hitam kecoklatan, internodus Tabel 4.
pendek dan banyak. Jenis lamun ini juga
Dari Tabel dapat dilihat bahwa rata- 2020). Hasil pengamatan dilapangan
rata tutupan lamun pada Stasiun 1 sebesar menunjukkan bahwa kondisi lamun
61,1%, Stasiun 2 sebesar 55,1% Stasiun 3 tergolong padat. Penutupan lamun yang
sebesar 48,4%, Stasiun 4 sebesar 59,6%, padat seiring dengan kategori kerapatan
Stasiun 5 sebesar 47,9%, dan Stasiun 6 yang rapat. Hal ini juga didukung oleh
sebesar 42,2% dengan total rata-rata tutupan kualitas perairan di Perairan Pulau Kambuno
lamun di Perairan Pulau Kambuno Kabupaten Sinjai yang sesuai untuk
Kabupaten Sinjai sebesar 52,9%. kehidupan lamun. Kondisi kerapatan yang
Berdasarkan kategori penutupan lamun rapat dan penutupan lamun yang padat,
tergolong penutupan lamun padat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang
(Rahmawati et al., 2014). baik (Tangke, 2010)
Tutupan jenis lamun sangat berkaitan Secara keseluruhan kondisi
dengan habitat dan bentuk morfologi serta ekosistem padang lamun di Perairan Pulau
ukuran suatu spesies. Kepadatan yang tinggi Kambuno Kabupaten Sinjai masih cukup
dan kondisi pasang surut saat pengamatan bagus dari jenis lamun Thalassia hemprichii,
juga dapat mempengaruhi nilai estimasi Enhalus acoroides, dan Cymodocea
penutupan lamun (Zurba, 2018; Fajeri et al., rotundata. yang diketemukan serta
kerapatan lamun yang masih cenderung Pengembangan Oseanologi-LIPI,
rapat serta tutupan yang begitu padat, 2006.
sehingga secara ekologi masih cukup bagus. Dahuri, R., Jacub, R, Septa, P.G., Sitepu,
Hal ini tidak lepas dari kondisi lingkungan M.J. 2001.Pengelolaan
perairan di sekitar Perairan Pulau Kambuno Sumberdaya wilayah Pesisir dan
Kabupaten Sinjai yang basih belum tercemar Lautan Terpadu.Jakarta; PT.
berat. Parameter lingkungan seperti kualitas Pradnya Paramita
air sangat mempengaruhi habitat alamiah Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati
lingkungan disekitarnya (Ariadi et al, 2020). Laut-Aset Pembangunan
BAB V Berkelanjutan Indonesia. PT.
PENUTUP Gramedia Pustaka Utama,
Kesimpulan Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian yang di Dian Ernaningsih, Mariana Sada,
dapatkan bahwa Jenis lamun yang Wenselinus Kudu, 2019.
ditemukan di Perairan Pulau Kambuno Identifikasi jenis-jenis lamun
Kabupaten Sinjai yaitu Thalassia (Seagrass) pada zona intertidal
hemprichii, Enhalus acoroides, dan Pantai Blatat Kecamatan Talibura
Cymodocea rotundata. Kondisi tutupan Kabupaten Sikka.
lamun yang tergolong padat dengan nilai http://jurnal.ikipmumaumere.ac.id
rata-rata tutupan 54,9%, Kondisi kualitas /index.php/bios
perairan di Perairan Pulau Kambuno Hasanuddin, Rabuanah. 2013 Hubungan
Kabupaten Sinjai masih mendukung untuk Antara Kerapatan dan
kehidupan lamun. Morfometrik Lamun Enhalus
Saran Acoroides dengan Substrat dan
Di harapkan sebagai bahan Nutrien Di Pulau Sarappo Lompo
informasi untuk penelitian mengenai sebaran Kabupaten Pangkep. Skripsi,
lamun dan agar masyarakat sekitar untuk Makassar: Fakultas Ilmu Kelautan
lebih menjaga kelestarian dan biota laut dan Perikanan UNHAS Makassar.
yang ada di padang lamun di Laut Pulau Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Kambuno Desa Pulau Harapan Kecamatan Nomor 51 Tahun 2004 tentang
Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai. Baku Mutu Air Laut untuk Biota
DAFTAR PUSTAKA Perairan.
Ariadi, H., A. Wafi., Supriatna. 2020. Lanyon J. 1986. Seagrass of the Great
Hubungan Kualitas Air Dengan Barrier Reef. Queensland:
Nilai FCR Pada Budidaya Intensif Nadicprint Services Pty. Ltd
Udang Vanname (Litopenaeus Menteri Negara Lingkungan Hidup,
vannamei). Samakia: Jurnal Ilmu Keputusan Menteri Negara
Perikanan, 11 (1) : 44-50. Lingkungan Hidup Nomor 200
Assa, J. D., Wagey, B. T., & Boneka, F. B. Tahun 2004 Tentang Kriteria
(2015). Jenis-jenis ikan di padang Baku Kerusakan dan Pedoman
lamun pantai Tongkaina. Jurnal Penentuan Status Padang Lamun.
Pesisir dan Laut Tropis, 3(2), 53- Indonesia, 2004.
61.
Azkab, M.H. Pertumbuhan Lamun dan
Produksi Lamun. Lombok
Selatan: Pusat Penelitian dan
Oki Setyandito, Nur Yuwono, Panggua Volume VIII.
Pandin, 2012. Rekayasa jurnal Wagey, B. T., Sake, W. 2013. Variasi
teknik.Volume 13 Nomor 2. Morfometrik Beberapa Jenis
Phillips, R. C., and E. G. Menez. 1988. Lamun di Perairan Kelurahan
Seagrasses. Smithsonian Tongkeina Kecamatan Bunaken.
Contribution to tha Marine Jurnal Pesisir dan Laut Tropis,
Sciences. Number 34. 3(1), 36 – 44.
Smithsonian Institution Press.
Washington D.C.
Purba, R.R., F. Lestari, dan D. Kurniawan.
2018. Hubungan Kerapatan
Lamun Dengan Kelimpahan
Gastropoda di Perairan Tanah
Merah Desa Penaga Kabupaten
Bintan. Repository UMRAH
Rahmawati, S., I.H. Supriyadi, M.H.
Azkab, dan W. Kiswara. 2014.
Panduan Monitoriong Padang
Lamun. COREMAP CTI LIPI.
Jakarta. 37 hlm.
Sjafrie, N.D.M., U.E. Hernawan, B.
Prayudha, I.H. Supriyadi, M.Y.
Iswari, Rahmat, K. Anggraini, S.
Rahmawati, dan Suyarso. 2018.
Status Padang Lamun Indonesia
2018. Puslit Oseanografi – LIPI.
Jakarta. 40 hlm.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: PT Alfabet.
Susi Rahmawati, Indarto Happy Supriyadi,
Muhammad Husni Azkab,
Wawan Kiswara. 2014. Panduan
Monitoring Padang Lamun. Pusat
Penelitian Oseanografi Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Tangke, U. 2010. Ekosistem Padang
Lamun (Manfaat, Fungsi dan
Rehabilitasi). Jurnal Ilmiah
Agribisnis dan Perikanan
(Agrikan UMMU-Ternate). 3 (1) :
9-29.
Tomascik, T., A. J. Mah, A. Nontji, and M.
K. Moosa. 1998. The Ecology of
the Indonesian Seas. Part Two. The
Ecology of Indonesia Series.