Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT

PERCOBAAN IX
IDENTIFIKASI JENIS-JENIS LAMUN

OLEH

NAMA : WA ODE RISKA YULIANI


STAMBUK : F1D120015
KELOMPOK : III ( TIGA )
ASISTEN PEMBIMBING : WA ODE NARVIA

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laut merupakan salah satu habitat organisme-organisme laut

maupun tumbuhan laut. Banyak daerah di laut dangkal yang diliputi oleh

tumbuhan air yang lebat, yang secara umum disebut rumput-rumputan laut

(lamun). Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang beradaptasi untuk

hidup terendam di dalam air laut. Lamun (sea grass), atau disebut juga

ilalang laut merupakan satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan

berbunga yang terdapat di lingkungan laut.

Padang lamun merupakan ekosistem di daerah pesisir yang

memiliki kaitan dengan ekosistem mangrove serta terumbu karang.

Sebagai suatu ekosistem, padang lamun memiliki fungsi secara ekologis

dan ekonomis. Secara ekologis hal ini berkaitan dengan fungsi padang

lamun sebagai habitat biota asosiasinya, penangkap substrat dan penstabil

sedimen, dan sebagai produsen primer paling produktif diantara ekosistem

mangrove dan terumbu karang. Semakin luas tutupan lamun ini akan

mempengaruhi jumlah dan keanekaragaman jenis biota asosiasi yang

bernilai komersil seperti teripang, kerang-kerangan, dan ikan. sehingga

dikatakan ekosistem padang lamun ini dapat bernilai ekonomis untuk

pendapatan masyarakat sekitar.

Lamun sangat berperan dalam ekosistemnya yaitu dalam hal dapat

menstabilkan garis pantai karena lamun ini memiliki akar yang terjalin
dengan kuat sehingga dapat menstabilkan substrat yang ada agar tidak

cepat tererosi oleh arus maupun gelombang air laut.Selain itu juga

fungsinya dalam mempertahankan kehidupan dari biota-biota laut seperti

ikan dalam bentuk juvenille karen lamun ini berfungsi dalam hal nursery

ground, feeding ground, dan spawning ground. Tumbuh-tumbuhan ini

hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Berdasarkan uraian diatas,

maka perlu dilaksanakan praktikum identifikasi jenis – jenis lamun.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana mengidentifikasi masing-masing jenis lamu.

2. Bagaimana membedakan dan menunjukkan berbagai jenis lamun

berdasarkan spesiesnya.

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai

berikut

1. Untuk mengidentifikasi masing-masing jenis lamun.

2. Untuk membedakan dan menunjukkan berbagai jenis lamun

berdasarkan spesiesnya.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut

1. Dapat mengidentifikasi masing-masing jenis lamun

2. Dapat membedakan dan menunjukkan berbagai jenis lamun berdasarkan

spesiesnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA .

A. Lamun

Lamun (seagrass) adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan

berbunga yang terdapat di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di

habitat perairan pantai dangkal. Lamun mempunyai tunas berdaun yang

tegak dan tangkai tangkai dapat menyerap dengan efektif untuk

berkembang biak. Padang lamun memiliki sebaran yang cukup luas pada

ekosistem perairan dan sebagai komunitas produktif utama pada ekosisem

laut dangkal pada zona pasang surut. Diketahui sebaran cukup luas dari

kawasan tropis hingga kawasan sub tropis (Marwanto, 2017).

B. Morfologi Lamun

Lamun merupakan satu-satunya tumbuhan biji yang hidup di laut

pada daerah intertidal sampai subtidal. Kondisi lingkungan yang berbeda

dengan kehidupan di darat menyebabkan lamun memiliki struktur

morfologi yang berbeda dibandingkan tumbuhan darat. Morfologi lamun

secara umum dapat dilihat dari bentuk akar, rhizoma, daun, bunga dan

buah. Lamun memiliki sistem perakaran serabut yang berfungsi untuk

menancapkan tumbuhan ke substrat serta menyerap zat-zat hara. Batang

lamun berbentuk silinder dan tumbuh menjalar di bawah permukaan


tanah/substrat disebut dengan rhizoma. Daun pada lamun umumnya lamun

memiliki daun yang memanjang, tipis dan menyerupai pita serta bentuk

pertumbuhannya monopodial (Putra, 2019).

C. Habitat Lamun

Lamun menempati berbagai habitat pantai tetapi secara khas

terdapat di daerah terdangkal berpasir dekat dengan pantai, di daerah lagun

terumbu karang dan estuari. Selain itu sering dijumpai berasosiasi dengan

mangrove dan terumbu karang. Lamun juga dapat tumbuh pada daerah

berpasir yang dalam pada lagun dengan karang penghalang antara daratan

dan karang. Pada kondisi perairan jernih vegetasi ini dapat tumbuh pada

kedalaman 50-60 meter (Hadad, 2016).

D. Manfaat Lamun

Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem di laut dangkal

yang produktif. Ekosistem lamun mempunyai peranan penting dalam

menunjang kehidupan dan perkembangan makhluk hidup di laut dangkal.

Menurut hasil penelitian, diketahui bahwa peranan lamun di lingkungan

perairan laut dangkal adalah sebagai berikut Lamun mempunyai tingkat

produktivitas primer tertinggi bila dibandingkan dengan ekosistem lainnya

yang ada di laut dangkal seperti ekosistem terumbu karang. Lamun

memberikan tempat perlindungan dan tempat menempel berbagai hewan

dan tumbuh-tumbuhan (alga). Padang lamun juga merupakan daerah

pemijahan (spawning ground), daerah penggembalaan (nursery ground),


dan mencari makan (feeding ground) bagi berbagai jenis ikan herbivora

dan ikan-ikan karang (Pamungkas, 2016).

E. Faktor yang Mempengaruhi Kerapatan Jenis Lamun

Beberapa faktor yang mempengaruhi kerapatan jenis lamun

diantaranya kedalaman, kecerahan, arus, air dan tipe substrat. Morfologi

lamun juga berpengaruh terhadap kerapatan jenis lamun. Ekosistem

padang lamun dibatasi oleh beberapa faktor lingkungan yaitu suhu,

cahaya, salinitas, kedalaman, substrat dasar, nutrien dan pergerakan air

laut (ombak, arus, pasang surut). Faktor lingkungan tersebut juga

mempengaruhi kelimpahan dan kerapatan lamun pada suatu daerah,

sehingga jumlah dan kelimpahan lamun akan berbeda-beda pada setiap

daerah padang lamun (Minerva, 2014). 


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 5 November 2021,

pada pukul 09.00-Selesai WITA dan bertempat di Tanjung Tiram,

Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kawasan

ekosistem lamun yang terdapat di Tanjung Tiram Konawe Selatan.

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Kegunaan

No Alat Kegunaan
1 2 3
1. Buku identifikasi lamun Untuk mengidentifikasi lamun
2. Alat tulis Untuk menulis hasil pengamatan
3. Kamera Untuk mengambil dokumentasi

D. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menyipakan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Mengidentifikasi ciri-ciri morfologinya.

3. Mengamati jenis bentos dan mengambil morfologinya

4. Mengidentifikasi jenis dan menentukan klasifikasinya.

5. Membuat hasil pengamatan.


DAFTAR PUSTAKA

Hadad, 2016, Distribusi Komunitas Padang Lamun di Perairan Tanjung Gosale di


Kecamatan Oba Utara Kabupaten Tidore Kepulauan, Jurnal Tecno, 5(1): 1-7.
Marwanto, 2017, Kondisi Ekosistem Padang Lamun di Perairan Desa Mantang
Baru Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau, Skripsi,
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjung Pirang.
Minerva, 2014, Analisis Hubungan Keberadaan dan Kelimpahan Lamun dengan
Kualitas Air, Management Of Aquatic Resources, 3(3) : 88-94.
Pamungkas, 2016, Studi Perubahan Habitat Padang Lamun Berdasarkan Kualitas
Perairan Menggunakan Citra Landsat 8, Skripsi, Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November.
Putra, 2019, Karakteristik Morfologi dan Status Padang Lamun di Indonesia,
Skripsi, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai