EKOLOGI PERAIRAN
OLEH :
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah
Ekologi Perairan
Nama Lengkap
NIP.
A. Latar Belakang
Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara yang memiliki mangrove yang cukup
beberapa tempat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini memberikan penyuluhan
menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
produk olahan berbahan dasar buah mangrove sehingga ekosistem mangrove di kawasan
tersebut lebih terjaga kelestariannya. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan pengabdian masyarakat di desa
Pelatihan pengolahan buah mangrove yang diberikan kepada masyarakat juga mampu
dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu perairan asin, payau, dan tawar. Perairan tawar
terdiri dari sungai, rawa, dan danau. Indonesia mempunyai beberapa wilayah perairan
estuaria dengan tipe perairan peralihan antara perairan laut dan tawar.
Indonesia merupakan salah satu negara maritim yang terletak di kawasan tropik.
Indonesia memiliki ekosistem pesisir yang komplit dan kompleks, terutama di daerah
yang landai dan terlindung dari hempasan ombak. Pada umumnya, ekosistem pesisir
tersebut terdiri dari tiga komponen utama yaitu hutan mangrove, padang lamun dan
terumbu karang. Pada ekosistem pesisir akan terjadi pertukaran materi dan transformasi
energi dari ketiga komponenbaik dlilhat dari aspek biologi, kimia dan fisika.
Hutan mangrove yang merupakan salah satu komponen utama dari ekosistem pesisir,
adalah yang terluas di dunia, dan diperkirakan sekitar 27 % atau sekitar 4,25 juta hektar.
Selain itu, hutan mangrove dikenal sebagai ekosistem yang unik dan kompleks, serta
memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang cukup tinggi. Fungsi ekologis hutan yang kita
kenal adalah sebagai “spawning grounds, nursery grounds, feeding grounds” bagi biota
Mangrove yang paling tinggi terdapat di Indonesia, yaitu 3,112,989 ha atau 22.6% total
luas mangrove dunia bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Australia (7.1%) dan
Brazil (7.0%). Akan tetapi lebih dari 30% luasan mangrove di Indonesia telah hilang
dalam kurun waktu tahun 1980 – 2005. Degradasi hutan mangrove di Indonesia
disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu: alihfungsi hutan mangrove menjadi berbagai
dermaga dan talud; sebagai areal pertanian dan perkebunan; serta untuk kegiatan
eksplorasi minyak dan gas bumi. Myers & Patz (2009) menyatakan kebutuhan dan
ketergantungan akan sumber daya alam di kawasan pesisir yang semakin tinggi menjadi
Ekosistem tersebut memiliki peran yang penting dan saling terkait di wilayah pesisir
sehingga kerusakan pada satu ekosistem kemungkinan dapat memberikan dampak negatif
kolom air dan berkembang dengan baik di perairan laut dangkal dan estuari. Tumbuhan
lamun terdiri dari daun dan seludang, batang menjalar yang biasanya disebut rimpang
(rhizome), dan akar yang tumbuh pada bagian rimpang. Di Indonesia terdapat 13 jenis
lamun yang tersebar di hampir seluruh perairan Indonesia, dengan perkiraan luas 30.000
Km2.
ekologi perairan. Agar kita dapat bisa mengetahui ekosistem mangrove dan ekosistem
lamun.
Tujuan dari praktek lapang ekologi perairan ini adalah agar mahasiswa dapat
organisme yang berada di dalamnya, dan dapat pula meningkatkan keterampilan efektif
seperti kemampuan bekerja sama. Adapun manfaat dari praktek lapang ekologi perairan
ini adalah mahasiswa dapat mengetahui ekosistem parairan pesisir khususnya mangrove
dan lamun.
II. TINJAUAN PUSTAKA
dengan sangat baik di wilayah intertidal maupun pada wilayah dengan tinggi permukaan
pasangsurut rata-rata sampai pada wilayah dengan pasang tertinggi (Alongi dalam
Dharmawan & Pramudji, 2014) Komunitas tumbuhan mangrove tumbuh baik pada
wilayah tropis dan mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti:
suhu tinggi, salinitas tinggi, pasang surut ekstrem, sedimentasi tinggi, serta kondisi
substrat tumbuh yang miskin oksigen dan atau tanpa oksigen (Dharmawan dan Pramudji,
2014)
adalah ekosistem yang berada di daerah tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut
air laut sehingga lantainya selalu tergenang air. Ekosistem mangrove berada di antara
level pasang naik tertinggi sampai level di sekitar atau di atas permukaan laut rata-rata
tumbuh dengan baik dalam lingkungan laut dangkal. Semua lamun adalah
daun, bunga dan buah seperti halnya dengan tumbuhan berpembuluh yang tumbuh
di darat. Jadi sangat berbeda dengan rumput laut (algae). Lamun tumbuh
berkerumunan dan biasanya menempati perairan laut hangat yang dangkal dan
menghubungkan ekosistem mangrove dengan terumbu karang. Wilayah perairan
laut yang ditumbuhi lamun disebut padang lamun, dan dapat menjadi suatu
tinggi, hidup terbenam di dalam air dan memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati.
Berbeda dengan rumput laut (seaweed), lamun memiliki akar, batang dan daun
berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Selain itu lamun dikenal sebagai
tumbuhan berrumah dua, yaitu dalam satu tumbuhan hanya ada bunga jantan saja
atau bunga betina saja Sistem pembiakan generatifnya cukup khas karena mampu
Menurut Philips dan Menez dalam Rustam (2015) ekosistem lamun adalah
salah satu ekosistem bahari yang produktif di perairan dangkal yang berfungsi
organisme epifit yang menempel pada daun, memiliki produktifitas yang tinggi,
menfiksasi karbon di kolom air sebagian masuk ke sistem rantai makanan dan
Praktek lapang ekologi perairan dilaksanakan pada hari sabtu , 27 November 2021
pukul 08.00-selesai. Temapat pelaksanaan dilakukan di Desa Tanjung Tiram ,
Konawe Selatan.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktek lapang ekologi perairan dapat dilihat
pada tabel berikut :
C. Prosedur Kerja
1. Ekosistem Mangrove
2. Ekosistem lamun
Adapun analisis data pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Kerapatan Jenis ( Di ) adalah jumlah tegakan jenis ke-i dalam suatu unit
area. Rumus :
Di= ¿
A
Keterangan :
Di = kerapatan ke-i ( ind/m2)
¿ x 100 %
Rdi =
∑n
Keterangan:
Rdi = Kerapatan relatif ( % )
Pi = ni/N
S = Jumlah jenis
5. Indeks Dominasi.
Rumus :
D=( ∑ Pi ) 2
Keterangan :
D = indeks dominasi
Pi = ni/N