EKOLOGI PERAIRAN
OLEH:
A. Latar Belakang
terbesar didunia dan memiliki keanekaragaman hayati terbesar yang ada dilaut.
Potensi sumberdaya hayati laut di wilayah pesisir dan laut di Indonesia selalu
sosial budaya masyarakat. Kondisi ini didukung dalam Undang Undang No. 27
Tahun 2007 juncto UU No. 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau Kecil untuk dimanfaatkan dan dikonservasi. Studi kasus dari masing-
wilayah muara sungai sebagai tempat bermuaranya buangan dan run off dari
limbah dari daratan. Hal ini menyebabkan estuari sebagai tempat yang sangat
rentan terhadap gangguan dan kerusakan lingkungan. Disisi lain, pada daerah
estuari merupakan tempat menumpuknya nutrien baik dari daratan maupun lautan,
penyangga dan memiliki multi fungsi. Secara fisik, mangrove memiliki peranan
penting dalam melindungi pantai dari gelombang, angin dan badai. Secara
Mangrove merupakan karakteristik dari bentuk tanaman pantai, estuari atau muara
sungai, dan delta di tempat yang terlindung daerah tropis dan sub tropis. Dengan
dan lautan dan pada kondisi yang sesuai mangrove akan membentuk hutan yang
ekstensif dan produktif. Karena hidupnya di dekat pantai, mangrove sering juga
dinamakan hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau.
Istilah bakau itu sendiri dalam bahasa Indonesia merupakan nama dari salah satu
percaturan bidang keilmuan untuk tidak membuat bias antara bakau dan mangrove
Hutan mangrove sering disebut hutan bakau atau hutan payau. Dinamakan
hutan bakau oleh karena sebagian besar vegetasinya didominasi oleh jenis bakau,
dan disebut hutan payau karena hutannya tumbuh di atas tanah yang selalu
tergenang oleh air payau. Arti mangrove dalam ekologi tumbuhan digunakan
untuk semak dan pohon yang tumbuh di daerah intertidal dan subtidal dangkal di
rawa pasang tropika dan subtropika. Tumbuhan ini selalu hijau dan terdiri dari
arang).
habitat bagi biota laut. Disebut padang lamun karena ekosistem padang lamun
tersebut berasosiasi dengan berbagai jenis biota laut yang bernilai sangat penting
perkembangan biota di laut dangkal. Menurut Bengen (2011) dalam Nur (2011),
laut dangkal yaitu, produsen, penangkap Sedimen dan pendaur zat hara.
lamun mempunyai berbagai peranan bagi kehidupan dan penghidupan ikan yaitu,
sebagai daerah asuhan dan perlindungan, sebagai makanan ikan-ikan itu sendiri
dan sebagai padang pengembalaan atau tempat mencari makan (feeding ground).
jenis mangrove di perairan serta jenis biota yang menjadi habitatnya, Serta
mengamati, dan mengidentifikasi karakteristik lamun, mengidentifikasi jenis jenis
pengalaman tentang wawsan akan mangrove dan lamun serta jenis jenisnya dan
dengan dekomposisi bahan organik yang tinggi, dan menjadikannya sebagai mata
rantai ekologis yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup yang berada di
sumber makanan dan tempatasuhan berbagai biota seperti ikan, udang dan
kepiting. Produksi ikan dan udang di perairan laut sangat bergantung dengan
dibandingkan dengan formasi hutan lainnya. Keunikan hutan tersebut terlihat dari
disalinitas air laut, dan fauna yaitu kepiting, ikan, jenis Molusca, dan lain-lain.
Hutan mangrove juga memiliki fungsi ekonomi, ekologi, dan sosial. Fungsi
ekonomi yang ada di hutan mangrove yaitu penghasil kebutuhan rumah tangga,
sebagai pelindung garis pantai, mencegah intrusi air laut, sebagai habitat berbagai
jenis burung, dan lain-lain (Kustanti, 2011). Namun Saenger et al. (1983)
jenis( Karimah,2017).
kungan yang utama karena mempunyai dampak yang sangat besar bagi dunia dan
kehidupan mahluk hidup yang menghuninya, yakni perubahan iklim dunia dan
tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut sehingga lantainya selalu
tergenang air. Ekosistem mangrove berada di antara level pasang naik tertinggi
sampai level di sekitar atau di atas permukaan laut rata-rata pada daerah pantai
sebagai mitigasi bencana seperti peredam gelombang dan angin badai bagi daerah
yang ada di belakangnya, pelindung pantai dari abrasi, gelombang air pasang
(rob), tsunami, penahan lumpur dan perangkap sedimen yang diangkut oleh aliran
air permukaan, pencegah intrusi air laut ke daratan, serta dapat menjadi
penetralisir pencemaran perairan pada batas tertentu (Lasibani dan Eni, 2009).
Manfaat lain dari ekosistem mangrove ini adalah sebagai obyek daya tarik wisata
alam dan atraksi ekowisata (Sudiarta, 2006; Wiharyanto dan Laga, 2010) dan
tanaman yang hidup di antara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh
dan juga memiliki keragaman hayati yang terbesar serta strukturnya paling
jenis herba tanah, 44 jenis epifit dan 1 jenis paku. Dari 202 jenis tersebut,
formasi tumbuhan daerah litoral yang khas di pantai daerah tropis dan
daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut,
dan terdiri atas jenis-jenis pohon Avicennia, Sonneratia, Rhizophora,
(halofit).
tumbuh(Wardani,2016).
2. Morfologi
berkisar antara 6-7 satuan pH. Salinitas pada lokasi penelitian berkisar
kepiting(Olii,2014).
memberikan habitat bagi biota laut. Disebut padang lamun karena ekosistem
padang lamun tersebut berasosiasi dengan berbagai jenis biota laut yang
2. Morfologi
baronang(siganusguttatus),penyu(Chelonioidea),kepiting(Brachyura).
Daun-daun dari lamun juga menjadi makanan bagi biota yang hidup
lamun.
III. METODE PRAKTEK
1. Transek kuadrat(1x1m)
2. Tali raffia
3. Meteran roll
4. Plastic sampel
5. Kertas label
6. Kamera HP
7. Alat tulis(kertas/buku,pulpen,papan,penggaris)
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
A. Ekosistem Mangrove
Pengamatan:
ekosistem mangrove.
B. Ekosistem lamun
titik pengamatan sejauh 10 meter. Titik pertama dimulai sejauh 10 m dari garis
D. Analisis Data
Adapun analisis data padda praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
Kerapatan Jenis ( Di ) adalah jumlah tegakan jenis ke-i dalam suatu unit area.
Rumus :
Di= ¿
A
Keterangan :
Di = kerapatan ke-i ( ind/m2)
¿ x 100 %
Rdi =
∑n
Keterangan:
Rumus
H =−∑ pi x log
' pi
Keterangan :
H’ = Indeks keanekaragaman
Pi = ni/N
H'
e=
¿5
Keterangan :
S = Jumlah jenis
D=( ∑ Pi ) 2
Keterangan :
D = indeks dominasi
Pi = ni/N
1. Pengamatan Mangrove
a. Transik 10 x 10
Onakan
Semai :
b. Transik 5 x 5
Pohon : -
Semai :
Organisme : Burungo,kepiting.
c. Transik 1 x 1
Pohon : -
Onakan : -
Semai : 1
Organisme : Burungo
Organisme lamun : -
b. Pengulangan 2
Organisme lamun : -
c. Pengulangan 3