Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr.wb. perkenalkan nama saya herlina sariyah dari jurusan pgsd lokal a3.

Baiklah
disini saya akan membahas mengenai ekosistem

Ekologi berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos yang berarti rumah dan tempat tinggal dan logo yang
berarti ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ekosistem merupakan
kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang di dalamnya terdapat
hubungan dan interaksi sangat erat dan saling memengaruhi. Mari mempelajari lebih banyak
mengenai ekosistem, simak lah penjelasan berikut ini.

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem sebagai suatu tatanan kesatuan
yang secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup dan saling
mempengaruhi. Ekosistem sebagai penggabungan dari setiap unit biosistem. Melibatkan interaksi
timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energinya menuju pada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme.

Selanjut nya saya akan membahas beberapa macam ekosistem berikut penjelasan nya

1. Ekosistem estuaria, merupakan suatu komponen ekosistem pesisir yang dikenal sangat
produktif dan paling mudah terganggu oleh tekanan lingkungan yang diakitbatkan kegiatan
manusia maupun oleh proses-proses alamiah (rositasari dan rahayu, 1994). Estuari dapat
disebut sebagai daerah peralihan (ekoton) antara habitat laut dan habitat air tawar. Banyak
karakteristik fisik, kimiawi, dan biologis yang khas. Manfaat 1. Dapat ditumbuhi Mangrove 2.
Memiliki kisaran salinitas yang cukup lebar 3. Kaya akan unsur hara (nutrient) 4. Daerah
ruaya untuk jenis burung pantai 5. Penyaring sebagian besar limbah cair 6. Lahan budidaya
berbagai jenis ikan, bivalve (oyster dan clam), kepiting (crustacea) dan invertebrata lainnya
7. Sumber ekonomi. Tipe estuari, menurut (rositasari dan rahayu, 1994), pembagian estuari
berdasarkan aspek berikut, geomorfologi, profil hidrologis, bentuk, kedalaman dan air laut

2. Terumbu karang adalah salah satu ekosistem penting pembangunan kawasan pesisir dan
lautan. Secara ekologi, ekosistem terumbu karang berfungsi sebagai penyangga kehidupan
biota pesisir dan lautan. Terumbu karang merupakan lingkungan yang sangat kaya akan
keanekaragaman hayati. Selain itu juga sebagai pelindung pantai dari abrasi akibat terpaan
arus, angin, dan gelombang. Secara ekonomi, ekosistem terumbu karang adalah satu
kawasan dengan potensi dan produksi ekonomi yang tinggi. Terumbu karang juga
merupakan kawasan yang memiliki panorama bawah laut yang sangat indah dalam
pengembangan sektor pariwisata. Komponen biota yang terpenting dari terumbu karang
ialah hewan kerangka batu, hewan yang tergolong Scleractina yang kerangkanya terbuat dari
bahan kapur (Nontji, 1987). Manfaat 1. Mencegah erosi dan abrasi 2. Tempat tinggal
berbagai jenis makhlup hidup di laut 3. Objek wisata 4. Sumber obat-obatan 5. Sumber
keanekaragaman hayati 6. Sumber ekonomi.

3. Ekosistem hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di
pantai yang terlindung, laguna dan muara sungai yang tergenang pada saat pasang dan
bebas dari genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap
garam. Menurut FAO, Hutan Mangrove adalah Komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah
pasang surut. Kondisi habitat tanah berlumpur, berpasir, atau lumpur berpasir. Secara
sederhana, mangrove umumnya tumbuh dalam 4 zona, yaitu pada daerah terbuka, daerah
tengah, daerah yang memiliki sungai berair payau sampai hampir tawar, serta daerah ke
arah daratan yang memiliki air tawar. Manfaat 1. Mencegah erosi dan abrasi 2. Mencegah
intrusi air laut 3. Habitat alami berbagai jenis biota 4. Memperbaiki kualitas air dan udara 5.
Objek wisata 6. Menstabilkan sedimentasi 7. Penyaring alami 8. Sumber ekonomi.

4. Dasar laut dangkal Banyak ditutupi Oleh tumbuhan akuatik Yang Sering disebut seagrassess
(lamun). Lamun merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang dapat
hidup di laut (Hemminga dan Duarte, 2000). Padang lamun ini membentuk karpet yang tebal
hingga mencapai 4000 helai daun per meter persegi untuk menutupi dasar laut dan
membentuk komunitas yang sangat mencolok di laut baik di tropika maupun beriklim
sedang. Padang lamun memiliki struktur rhizoma yang luas dan kuat sehingga mampu
menjaga stabilitas dasar laut dan mencegah abrasi akibat arus dan gelombang laut.Selain itu,
lamun memiliki kemampuan filtrasi yang bagus dan efisien dapat menjaga ekosistem
terumbu karang dari masuknya sedimen ke arah laut.Padang lamun yang luas membentuk
habitat bagi banyak organisme laut dan saling berinteraksi membentuk ekosistem padang
lamun. Pengaruh paling besar terhadap kemelimpahan dan keragaman ekosistem lamun
adalah akibat dari aktivitas pertambangan, aktivitas pengerukan pasir, dan dekat pantai
akibat penimbunan lumpur dan racun.Pengaruh penggunaan pestisida pada kolam ikan dan
tambak dapat menyebabkan eutrofikasi yang berdampak buruk bagi ekosistem lamun
disekitar tambak. Manfaat 1. Produsen primer 2. Habitat alami berbagai spesies 3.
Menstabilkan sedimentasi 4. Perlindungan bagi berbagai spesies 5. Penyaring limbah 6.
Pendaur zat hara 7. Sumber ekonomi

5. Ekosistem pantai merupakan salah satu ekosistem yang ada di Bumi. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwasannya Bumi mempunyai jenis ekosistem, yakni ekosistem daratan
dan juga ekosistem air. Ekosistem pantai ini merupakan salah satu jenis dari ekosistem
daratan. Meskipun bersebelahan dengan ekosistem laut, namun ekosistem pantai adalah
termasuk ekosistem daratan. Ekosistem pantai diartikan sebagai ekosistem yakni sebuah
kesatuan komponen baik biotik maupun abiotik yang berada di sekitar pantai dan saling
berinteraksi antara satu dengan lainnya, serta saling mempengaruhi dan terbentuknya
sebuah aliran energi. Jenis-jenis ekosistem pantai, 1. Ekosistem pantai batu dan 2. Ekosistem
pantai lumpur, Ekosistem pantai batu ini merupakan ekosistem pantai yang terbentuk
karena adanya bongkahan- bongkahan batu granit. Bongkahan- bongkahan batu granit
tersebut adalah bongkahan batu yang besar yang bisa juga berupa batu padas Jenis
ekosistem pantai yang selanjutnya adalah ekosistem pantai lumpur. Jenis ekosistem ini
terbentuk dari pertemuan endapan lumupur- lumpur sungai. Manfaat 1. Menahan abrasi 2.
Objek wisata 3. Sumber garam 4. Wilayah perkebunan kelapa 5. Sumber ekonomi

6. menurut Undang-Undang 27 Tahun 2007 adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama
dengan 2.000 Km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya. Di samping
kriteria utama tersebut, beberapa karakteristik pulau-pulau kecil adalah secara ekologis
terpisah dari pulau induknya (mainland island), memiliki batas fisik yang jelas dan terpencil
dari habitat pulau induk, sehingga bersifat insular; mempunyai sejumlah besar jenis
endemik dan keanekaragaman yang tipikal dan bernilai tinggi; tidak mampu mempengaruhi
hidroklimat; memiliki daerah tangkapan air (catchment area) relatif kecil sehingga sebagian
besar aliran air permukaan dan sedimen masuk ke laut serta dari segi sosial, ekonomi dan
budaya masyarakat pulau-pulau kecil bersifat khas dibandingkan dengan pulau induknya.
Manfaat 1. Habitat berbagai biota laut 2. Sumberdaya hayati 3. Sumberdaya nir hayati 4.
Objek wisata 5. Sumber ekonomi. Pulau-pulau kecil memiliki potensi pembangunan yang
besar karena didukung oleh letaknya yang strategis dari aspek ekonomi, pertahanan dan
keamanan serta adanya ekosistem khas tropis dengan produktivitas hayati tinggi yaitu
terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan hutan bakau (mangrove). Selain
potensi terbarukan pulau-pulau kecil juga memiliki potensi yang tak terbarukan seperti
pertambangan dan energi kelautan serta jasa-jasa lingkungan yang tinggi nilai ekonomisnya
yaitu sebagai kawasan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, media komunikasi,
kawasan rekreasi, konservasi dan jenis pemanfaatan lainnya. Disamping itu, pulau-pulau
kecil memiliki kendala dan permasalahan yang cukup kompleks dalam pengelolaannya,
yaitu: i) belum jelasnya definisi operasional pulau-pulau kecil; ii) kurangnya data dan
informasi tentang pulau-pulau kecil; iii) kurangnya keberpihakan pemerintah terhadap
pengelolaan pulau-pulau kecil; iv) pertahanan dan keamanan; v) disparitas perkembangan
sosial ekonomi; vi) terbatasnya sarana dan prasarana dasar; vii) konflik kepentingan dan
viii) degradasi lingkungan hidup (DKP, 2003).

Sekian pemataran saya mengenai ekosistem saya ucapkan terima kasih wasalamualiakum wr
wb.

Anda mungkin juga menyukai