Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR EKOLOGI LAUT TROPIS

Disusun Oleh :
RAFI KA
15. 201020.081

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2016
Latar Belakang

Indonesia mempunyai perairan laut yang lebih luas dari pada daratan, oleh karena itu Indonesia
di kenal sebagai negara maritim. Perairan laut Indonesia kaya akan berbagai biota laut baik flora
maupun fauna. Demikian luas serta keragaman jasad– jasad hidup di dalam yang kesemuanya
membentuk dinamika kehidupan di laut yang saling berkesinambungan (Nybakken 1988).

Ekosistem laut merupakan suatu kumpulan integral dari berbagai komponen abiotik (fisika-
kimia) dan biotik (organisme hidup) yang berkaitan satu sama lain dan saling berinteraksi
membentuk suatu unit fungsional. Komponen-komponen ini secara fungsional tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Apabila terjadi perubahan pada salah satu dari komponen-komponen tersebut maka
akan menyebabkan perubahan pada komponen lainnya. Perubahan ini tentunya dapat mempengaruhi
keseluruhan sistem yang ada, baik dalam kesatuan struktur fungsional maupun dalam
keseimbangannya.
Adapun Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1.  Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan padang lamun, terumbu
karang, pulau-pulau kecil, dan ekosistem laut

2.    Agar mahasiswa/i dapat mengetahui bagaimana ekosistem yang terjadi dalam


padang lamun, terumbu karang, pulau-pulau kecil, dan ekosistem laut

3.    Agar dapat mengetahui apa saja masalah yang dihadapi dalam ekosistem yang
ada padang lamun, terumbu karang, pulau-pulau kecil, dan ekosistem laut
PEMBAHASAN
A. Pengertian Padang Lamun

Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang tumbuh dan


berkembang dengan baik di lingkungan laut dangkal, yang dapat membentuk kelompok-
kelompok kecil dari beberapa tegakan tunas sampai berupa hamparan padang lamun
yang sangat luas. Padang lamun dapat berbentuk vegetasi tunggal yang disusun oleh
satu jenis lamun atau vegetasi campuran yang disusun mulai dari 2 sampai 12 jenis
lamun yang tumbuh bersama pada suatu subsrat.
Padang lamun merupakan salah satu ekosistem laut dangkal yang mempunyai
peranan penting dalam kehidupan berbagai biota laut serta merupakan salah satu
ekosistem bahari yang paling produktif
Ciri-Ciri Tumbuhan Lamun
1. Toleransi terhadap kadar garam lingkungan
2. Tumbuh pada perairan yang selamanya terembam
3. Mampu bertahan dan mengakar pada lahan dari hempsan ombak dan tekanan
arus
4. Menghasilkan pollinasi hydrophilous (benang sari yang tahan terhadap kondisi
perairan)
5. Lamun berbunga, menghasilkan benang sari, berbuah dan menyebarkan biji
sebagaimana tanaman darat
6. Lamun adalah satu-satunya tanaman berbunga yang akarnya berpembuluh dan
beradaptasi dengan lingkungan laut (Nontji, 1993).
Jenis – Jenis Lamun (Seagrass)
Lanjutan…
Lanjutan…
Lanjutan…
Lanjutan…
Lanjutan…
Lanjutan…
Lanjutan…
Lanjutan…
Lanjutan…
Lanjutan…
Lanjutan…
B. Terumbu Karang

Terumbu karang (Coral reef ) merupakan masyarakat organisme yang


hidup didasar perairan dan berupa bentukan batuan kapur (CaCO3) yang cukup
kuat menahan gaya gelombang laut. Sedangkan organisme–organisme yang
dominan hidup disini adalah binatang-binatang karang yang mempunyai kerangka
kapur, dan algae yang banyak diantaranya juga mengandung kapur. Berkaitan
dengan terumbu karang diatas dibedakan antara binatang karang atau karang
(reef coral ) sebagai individu organism atau komponen dari masyarakat dan
terumbu karang (coral reef ) sebagai suatu ekosistem (Sorokin, 1993).
Habitat Terumbu Karang
Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah
yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan
laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak
memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan
zooxanhellae dan tidak membentuk karang.

Manfaat Terumbu Karang


 sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang
pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning), batu karang,
 pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya.
 penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di
dalamnya.
C. Pulau-Pulau Kecil

Pulau-pulau kecil didefinisikan berdasarkan dua kriteria utama yaitu luasan pulau dan
jumlah penduduk yang menghuninya. Definisi pulau-pulau kecil yang dianut secara nasional
sesuai dengan Kep. Menteri Kelautan dan Perikanan No. 41/2000 Jo Kep. Menteri Kelautan
dan Perikanan No. 67/2002 adalah pulau yang berukuran kurang atau sama dengan 10.000
km2 , dengan jumlah penduduk kurang atau sama dengan 200.000 jiwa. Di samping kriteria
utama tersebut, beberapa karakteristik pulau-pulau kecil adalah secara ekologis terpisah
dari pulau induknya (mainland island), memiliki batas fisik yang jelas dan terpencil dari
habitat pulau induk, sehingga bersifat insular; mempunyai sejumlah besar jenis endemik
dan keanekaragaman yang tipikal dan bernilai tinggi; tidak mampu mempengaruhi
hidroklimat; memiliki daerah tangkapan air (catchment area) relatif kecil sehingga sebagian
besar aliran air permukaan dan sedimen masuk ke laut serta dari segi sosial, ekonomi dan
budaya masyarakat pulau-pulau kecil bersifat khas dibandingkan dengan pulau induknya
Potensi Pulau-Pulau Kecil

Kawasan pulau-pulau kecil memiliki potensi pembangunan yang cukup


besar karena didukung oleh letaknya yang strategis dari aspek ekonomi,
pertahanan dan keamanan serta adanya ekosistem khas tropis dengan
produktivitas hayati tinggi yaitu terumbu karang (coral reef), padang lamun
(seagrass), dan hutan bakau (mangrove). Ketiga ekosistem tersebut saling
berinteraksi baik secara fisik, maupun dalam bentuk bahan organik terlarut,
bahan organik partikel, migrasi fauna, dan aktivitas manusia.
D. Ekosistem Laut
Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang paling luas di bumi ini. Luas
ekosistem air laut hampir lebih dari dua per tiga dari permukaan bumi ( +70% ),
karena luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian
orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan revolusi biru. Ekosistem laut
atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang terdapat di
perairan laut, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir
dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut. Seperti halnya ekosistem air tawar,
pada ekosistem air laut merupakanmedia internal dan eksternal bagi organisme
yang hidup didalamnya
Pembagian Ekosistem Laut

Pembagian daerah ekosistem air laut, berdasarkan kedalamannya:


1.Daerah Litoral/Daerah Pasang Surut
Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat.Radiasi matahari,
variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruhyang lebih berarti untuk daerah ini
dibandingkan dengan daerah lautlainnya. Biota yang hidup di daerah ini antara lain:
ganggang yang hidupsebagai bentos, teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.
2.Daerah Neritik 
Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapatditembus cahaya
sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai200 m. Biota yang hidup di daerah
ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos.
3.Daerah Batial atau Daerah
Remang-remang,Kedalamannya antara 200 - 2000m, sudah tidak ada produsen.
Hewannya berupa nekton.
4.Daerah Abisal
Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000m. Daerah ini gelap
sepanjang masa, tidak terdapat produsen.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai