SEDIMEN
DOSEN:
DISUSUN OLEH:
Nurjannah
H031 18 1002
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah
ini memuat tentang “Sedimen” yang sangat penting untuk menambah pengetahuan
seseorang. Oleh karena itu makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu tentang hal tersebut yang akan disajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Kimia
pembuatan makalah ini sehingga makalah ini terselesaikan dengan baik dan benar.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.
untuk saran dan kritiknya untuk memperbaiki kekurangan dari makalah ini dan
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah pesisir yang kaya
dan beragam akan sumber daya alam dan jasa lingkungan. Negara kepulauan yang
memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km termasuk negara kedua yang memiliki
garis pantai terpanjang setelah Kanada. Luas wilayah laut negeri kita, termasuk
didalamnya zona ekonoli ekslusif, mencakup 5,8 juta kilometer persegi, atau sekitar
tiga perempat dari luas keseluruhan wilaya Indonesia. Dengan kenyataan seperti itu
sumber daya pesisir dan lautan Indonesia merupakan salah satu modal dasar
Wilayah pesisir adalah wilayah interaksi antara laut dan daratan yang
merupakan 15 % daratan bumi. Wilayah ini sangat potensial sebagai modal dasar
sedimentasi. Oleh karena itu pada makala ini saya akan membahas mengenai salah
satu faktor yaitu sedimentasi laut yang bertujuan agar pembaca dapat memperoleh
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Sedimentasi
iklim, topografi, vegetasi dan juga susunan yang ada dari batuan. Sedangkan
faktor yang mengontrol pengangkutan sedimen adalah air, angin dan juga gaya
gelombang laut dan gletsyer. Material hasil erosi yang diangkut oleh aliran air akan
pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin. Proses
ini terjadi melalui 2 tahap, tahap pertama pada saat pengikisan, air membawa batuan
mengalir ke sungai, danau, dan akhirnya sampai di laut. Tahap selanjutnya pada saat
air. Hal ini juga dapat disebut sebgai transport sedimen (Rifardi, 2012).
berbagai jenis batuan akhirnya bermuara di laut, sehingga di laut terjadi proses
pengendapan batuan yang paling besar. Hasil pengendapan di laut ini disebut
pecahan-pecahan batuan yang bercampur dengan hancuran cangkang dan tulang dari
organisme laut serta beberapa partikel lain yang terbentuk lewat proses kimia yang
3
2.2 Jenis-Jenis Sedimentasi Laut
Menurut Mazeda dkk (2013), jenis sedimentasi laut di bagi menjadi 2 yaitu:
berbagai struktur halus dan kompleks. Kebanyakan sedimen itu berupa sisa-sisa
fitoplankton dan zooplankton laut. Karena umur organisme plankton hannya satu
atau dua minggu, terjadi suatu bentuk ‘hujan’ sisa-sisa organisme plankton yang
perlahan, tetapi kontinue di dalam kolam air untuk membentuk lapisan sedimen.
Pembentukan sedimen ini tergantung pada beberapa faktor lokal seperti kimia air dan
kedalaman serta jumlah produksi primer di permukaan air laut. Jadi, keberadan
mikrofil dalam sedimen laut dapat digunakan untuk menentukan kedalaman air dan
materi yang berukuran sangat kecil. Ada dua cara materi tersebut sampai ke
lingkungan pelagis. Pertama dengan bantuan arus turbiditas dan aliran grafitasi.
Kedua melalui gerakan es yaitu materi glasial yang dibawa oleh bongkahan es ke laut
lepas dan mencair. Bongkahan es besar yang mengapung, bongkahan es kecil dan
pasir dapat ditemukan pada sedimen pelagis yang berjarak beberapa ratus kilometer
materi yang bisa terangkut oleh aliran air, kekuatan angin, gelombang dan lain
sebaginya. Material tersebut dapat berupa pasir, lumpur, maupun tanah. Material
4
yang terangkut tersebut akan mengendap di suatu tempat sesuai dengan karakteristik
media pengangkutnya. Apabila aliran air deras, ataupun kekuatan angin sangat
kencang, maka materi akan terendapkan di tempat yang jauh dari tempat asal
yang turut membentuk muka Bumi kita ini (Setiady dkk., 2010).
Sedimen dapat terangkut baik oleh air, angin, dan bahkan salju. Mekanisme
pengangkutan sedimen oleh air dan angin sangatlah berbeda karena berat jenis angin
relatif lebih kecil dari air maka angin sangat sulit mengangkut sedimen yang
ukurannya sangat besar. Besar maksimum dari ukuran sedimen yang mampu
terangkut oleh angin umumnya sebesar ukuran pasir. Sedimentasi merupakan suatu
melalui media air dan diendapkan di dalam lingkungan tersebut. Pergerakan sedimen
dipengaruhi oleh kecepatan arus tergantung pada ukuran sedimen tersebut jika
diameter sedimen yang lebih besar akan tererosi dengan kecepatan arus yang lebih
yaitu fakto fisika-kimia sedimen dan faktor kondisi dinamika atau gerakan air
disekitarnya. Sedimen diangkut dalam lapisan aliran air yaitu dasar aliran sebagai
muatan dasar (bed load) dan aliran permukaan sebagai muatan laying (suspended
5
sedangkan pengangkutan sedimen sepanjang pantai mempunyai arah rata-rata
1. Pasang Surut
Wilayah pantai yang mengalami peristiwa pasang surut harian ganda atau pasut surut
tipe campuran condong ke ganda memiliki pengaruh yang berbeda dengan wilayah
pantai yang hanya mengalami pasang surut harian tunggal, dimana wilayah yang
memiliki pasang surut tipe harian ganda dan campuran condong ke ganda mengalami
proses transportasi sedimen yang lebih dinamis jika dibandingkan dengan pasang
surut harian tunggal. Selain tipe pasang surut, perbedaan lama waktu antara pasang
2. Gelombang Laut
sebagai gerakan naik turun. Ombak yang terdapat di dekat pantai, terutama di daerah
pecahan ombak mempunyai energi besar dan sangat berperan dalam pembentukan
morfologi pantai, seperti menyeret sedimen (umumnya pasir dan kerikil) yang ada di
dasar laut untuk ditumpuk dalam bentuk gosong pasir. Di samping mengangkut
beberapa faktor antara lain keterjalan garis pantai dan kekerasan batuan,
6
3. Arus
air. Berbeda dengan peran ombak yang mengangkut sedimen tegak lurus terhadap
arah ombak, arus laut mampu membawa sedimen yang mengapung maupun yang
terdapat di dasar laut. Pergerakan sedimen searah dengan arah pergerakan arus,
umumnya menyebar sepanjang garis pantai. Bentuk morfologi spit, tombolo, beach
ridge atau akumulasi sedimen di sekitar jetty dan tanggul pantai menunjukkan hasil
4. Sedimen Pantai
batuan-batuan dari daratan dan potongan-potongan kulit (shell) serta sisa-sisa rangka-
sangat ditentukan oleh sifat-sifat fisik mereka dan akibatnya sedimen yang terdapat
pada berbagai tempat di dunia mempunyai sifat-sifat yang sangat berbeda satu sama
lain. Apabila jumlah sedimen yang dibawa ke laut dapat segera diangkut oleh ombak
dan arus laut, maka pantai akan dalam keadaan stabil. Sebaliknya apabila jumlah
sedimen melebihi kemampuan ombak dan arus laut dalam pengangkutannya, maka
1. Delta
Delta terbentuk di muara sungai, yaitu tempat pertemuan sungai dengan laut.
Pada saat aliran sungai mendekati laut, arusnya melemah karena adanya pengaruh
gelombang laut, sehingga material yang dibawa aliran sungai mengendap di lokasi
ini dan membentuk delta. Delta yang berkembang luas dapat menyatu dengan daratan
7
sehingga akan menambah luas daratan. Dilihat dari bentuk fisiknya, ada beberapa
bentuk delta, yaitu delta kaki burung, delta busur segitiga (kipas), dan delta kapak
2. Meander
Meander adalah salah satu bentuk sungai yang khas. Sungai dengan kelokan
yang terbentuk dari adanya pengendapan. Meskipun sungai ini banyak terdapat di
bagian tengah suatu DAS, bahkan mendekati hilir, tetapi proses pembentukannya
dimulai di bagian hulu. Volume air di bagian hulu yang kecil mengakibatkan tenaga
yang terbentuk pun kecil. Oleh karenanya sungai akan mencari rute yang paling
mudah, yaitu materi batuan yang tidak resistan. Di bagian tengah, aliran air mulai
melambat karena relief yang datar. Di sinilah pembentukan meander mulai nyata.
Proses meander terjadi di tepi sungai baik bagian dalam maupun luar lekukan sungai.
Pada bagian sungai yang alirannya cepat akan terjadi pengikisan, di bagian lain dari
tepi sungai yang alirannya lamban akan terjadi pengendapan. Meander terbentuk dari
3. Gumuk Pasir
Bentang alam ini dapat terbentuk di pantai maupun di gurun. Terbentuk karena
adanya akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat sehingga
pasir terangkut dan kemudian terendapkan membentuk gumuk pasir. Bentang alam
semacam ini dapat kamu temukan ketika kamu mengunjungi Pantai Parangtritis di
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Jenis sedimentasi laut ini dapat di bagi menjadi dua yaitu Sedimen Terigen
3. Proses sedimentasi berawal dari proses pelapukan dan erosi menghasilkan materi
yang bisa terangkut oleh aliran air, kekuatan angin, gelombang dan lain
sebaginya. Material tersebut dapat berupa pasir, lumpur, maupun tanah. Material
4. Faktor penyebab terjadinya sedimentasi yaitu adanya pasang surut air laut dalam
jangka waktu yang lama, gelombang air laut, arus, dan sedimen pantai,
3.2 Saran
Kita tahu sedimentasi ini berawal dari adanya erosi di suatu tempat. Jadi
maupun dampak negativ bagi masyarakat sekitar. Sehingga tugas kita yaitu menjaga
9
DAFTAR PUSTAKA
Ansar, N., Arsyad, M., dan Sulistiawaty, 2014, Studi Analisis Sedimentasi di Sungai
Pute Rammang-Rammang Kawasan Karst Maros, Jurnal Sains dan
Pendidikan Fisika, 3(1): 301-307.
Dian, S., Setiawan, A.B., dan Karsinah, 2012, Dampak Sedimentasi Bendungan
Soedirman terhadap Kehidupan Ekonomi Masyarakat, Journal of Economics
and Policy, 5(2):117-229
Hutari, P.Z. dan Johan, Y., 2018, Analisis Sedimentasi di Pelabuhan Pulau Baai,
Jurnal Enggano, 1(3): 129-143.
Mazeda, D., Satriadi, A., dan Setyono, H., 2013, Studi Konfigurasi Refleksi Seismik
dan Karakteristik Sedimen Dasar di Perairan Batuata, Jurnal Oceanografi,
1(2): 42-48.
Rifardi 2012, Tekstur Sedimen: Sampling dan Analisis, UNRI Press, Pekan Baru.
Setiady, D., Geurhaneu, N., dan Usman, E., 2010, Proses Sedimentasi dan Erosi
Pengaruhnya terhadap Pelabuhan Sepanjang Pantai Bagian Barat dan Bagian
Timur Selat Bali, Jurnal Geologi Kelautan, 2(8): 85-94.
10